Esda UC = User Cost. MCo = Kurva harga agregat dari semua firm di suatu industri (marginal extraction cost)

dokumen-dokumen yang mirip
MODEL ANALISIS EKONOMI DAN OPTIMASI PENGUSAHAAN SUMBERDAYA PERIKANAN

SUMBERDAYA PERTANIAN TATIEK KOERNIAWATI ANDAJANI, SP.MP.

Ekonomi Sumberdaya Alam

Perkspektif ekonomi dalam pengelolaan sumber daya alam. Pertemuan ke 4

SUMBER DAYA HABIS TERPAKAI YANG DAPAT DIPERBAHARUI. Pertemuan ke 2

PENGELOLAAN SD ALAM PULIH (kasus SD Ikan) Luh Putu Suciati

BAB 7 PRINSIP DASAR PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM

1. Konsep pertumbuhan ekonomi dalam. 2. Growth & Development dan ekstraksi SDAL

ENVIRONMENTAL VALUATION VALUASI EKONOMI SUMBERDAYA ALAM & LINGKUNGAN (ESL 434) DEPARTEMEN EKONOMI SUMBERDAYA & LINGKUNGAN PERTEMUAN 1

1. PENDAHULUAN. Tabel 1. Volume dan nilai produksi ikan lemuru Indonesia, tahun Tahun

1 PENDAHULUAN. Potensi lestari dan tingkat pemanfaatan sumberdaya udang laut di Indonesia dan Laut Jawa. Pemanfaatan (%) 131,93 49,58

PENDAHULUAN. Sumberdaya ikan merupakan salah satu jenis sumberdaya alam yang

I. PENDAHULUAN. Potensi perikanan laut meliputi perikanan tangkap, budidaya laut dan

6 PEMBAHASAN 6.1 Unit Penangkapan Bagan Perahu 6.2 Analisis Faktor Teknis Produksi

II. TINJAUAN PUSTAKA. atau pemerintah suatu negara dengan pemerintah negara lain.

5.5 Status dan Tingkat Keseimbangan Upaya Penangkapan Udang

METODE PENELITIAN STOCK. Analisis Bio-ekonomi Model Gordon Schaefer

VII. POTENSI LESTARI SUMBERDAYA PERIKANAN TANGKAP. Fokus utama estimasi potensi sumberdaya perikanan tangkap di perairan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Perusahaan, Produksi, dan Biaya

BAB I PENDAHULUAN. Inflasi adalah fenomena yang selalu ada di setiap negara dan merupakan

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Politik Pangan Indonesia - Ketahanan Pangan Berbasis Kedaulatan dan Kemandirian Jumat, 28 Desember 2012

Volume 5, Nomor 2, Desember 2014 Indonesian Journal of Agricultural Economics (IJAE) ANALISIS POTENSI LESTARI PERIKANAN TANGKAP DI KOTA DUMAI

RENTE EKONOMI PERIKANAN

KELAYAKAN PENANGKAPAN IKAN DENGAN JARING PAYANG DI PALABUHANRATU MENGGUNAKAN MODEL BIOEKONOMI GORDON- SCHAEFER

Ex-situ observation & analysis: catch effort data survey for stock assessment -SCHAEFER AND FOX-

III. KERANGKA PEMlKIRAN DAN HIPOTESIS

PENGUKURAN INFLASI. Dalam menghitung Inflasi secara umum digunakan rumus: P P

BAB 8 SUMBER DAYA LAHAN

I. PENDAHULUAN. perikanan. Usaha di bidang pertanian Indonesia bervariasi dalam corak dan. serta ada yang berskala kecil(said dan lutan, 2001).

Bisnis Internasional Pertemuan Ketiga Bab 5 Teori Perdagangan Internasional

Pengelolaan SD Pulih -SD Ikan- Luh Putu Suciati

MATERI 1. Pendahuluan. I. Ruang Lingkup MSDA Kema hubungan antara sistem ekonomi dan sistem lingkungan (Tietenberg, 1992)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Teori Permintaan dan Kurva Permintaan. permintaan akan suatu barang atau jasa berdasarkan hukum permintaan.

BAB 1: EKONOMI KONSEP DASAR EKONOMI

1.PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. dengan dua pertiga wilayahnya berupa perairan serta memiliki jumlah panjang garis

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

Pasar Persaingan Sempurna(Perfect Competition)

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

EFISIENSI EKONOMI dan PASAR

BAB I PENDAHULUAN. mulai dari yang terdapat di daratan hingga di lautan. Negara Kesatuan Republik

ETIKA LINGKUNGAN. Dosen: Dr. Tien Aminatun

. harga atas barang/jasa sulit/ tidak dapat ditentukan oleh pasar (market)

BAB I PENDAHULUAN. Cisolok Kabupaten Sukabumi Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu

VIII. PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN TANGKAP YANG BERKELANJUTAN. perikanan tangkap di perairan Kabupaten Morowali memperlihatkan jumlah alokasi

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Danau Singkarak, Provinsi Sumatera Barat

kumulatif sebanyak 10,24 juta orang (Renstra DKP, 2009) ikan atau lebih dikenal dengan istilah tangkap lebih (over fishing).

Gambar 1. Kurva Permintaan

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Sidang Pendadaran, 24 Desember 2016 Prodi Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis ~VK

MINGGU 4. PRODUKSI PERTANIAN DAN PENAWARAN

DAN KERANGKA PEMIKIRAN

KRITERIA KAWASAN KONSERVASI. Fredinan Yulianda, 2010

IV. METODE PENELITIAN. kriteria tertentu. Alasan dalam pemilihan lokasi penelitian adalah TPI Wonokerto

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN. protein hewani bagi manusia. Untuk mencapai tujuan-tujuan itu, produk-produk

Sistem Bagi Hasil dan Keberlanjutan Sumber Daya Perikanan

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN

PELATIHAN OLIMPIADE EKONOMI PERSIAPAN OLIMPIADE SAINS PROVINSI. HARI/TANGGAL : Kamis/ 24 MEI JUMLAH SOAL : 50 butir

3. METODOLOGI 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2 Alat dan Bahan

= Inflasi Pt = Indeks Harga Konsumen tahun-t Pt-1 = Indeks Harga Konsumen tahun sebelumnya (t-1)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Berikut merupakan contoh dari production possibilities Frontier

1. PENDAHULUAN Latar Belakang

KURVA PHILLIPS (PHILLIPS CURVE) 1

I. PENDAHULUAN. agraris seharusnya mampu memanfaatkan sumberdaya yang melimpah dengan

Gambar 7. Peta kawasan perairan Teluk Banten dan letak fishing ground rajungan oleh nelayan Pelabuhan Perikanan Nusantara Karangantu

III. KERANGKA PEMIKIRAN

VI. ANALISIS BIOEKONOMI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN. Sumberdaya tersebut diolah dan digunakan sepuasnya. Tidak satupun pihak yang

III. KERANGKA PEMIKIRAN

3 KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Upaya Penangkapan

disinyalir disebabkan oleh aktivitas manusia dalam kegiatan penyiapan lahan untuk pertanian, perkebunan, maupun hutan tanaman dan hutan tanaman

SUMBER DAYA HUTAN* Resume by Opissen Yudisyus , Ilmu Ekonomi

Derivatif/turunan dan penerapannya dalam fungsi ekonomi

"Indonesia Bisa Jadi Masalah Baru Bagi Asia"

II. TINJAUAN PUSTAKA

Elastisitas Permintaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia merupakan suatu Negara yang mempunyai kekayaan yang

PERHITUNGAN BIAYA KERUGIAN AKIBAT TUMPAHAN MINYAK MONTARA DI PESISIR NUSA TENGGARA TIMUR

KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS

RESOURCES ACCOUNTING VALUASI EKONOMI SUMBERDAYA ALAM DAN LINGKUNGAN 2015/2016

BAB I. PENDAHULUAN. Pesatnya pembangunan menyebabkan bertambahnya kebutuhan hidup,

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dikenal sebagai negara yang mempunyai potensi besar dalam

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dilakukan secara tradisional untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. memiliki pulau dengan garis pantai sepanjang ± km dan luas

TIPE INSTRUMEN EKONOMI, KELEBIHAN & KEKURANGAN

ANALISIS BIOEKONOMI(MAXIMUM SUSTAINABLE YIELD DAN MAXIMUM ECONOMIC YIELD) MULTI SPESIES PERIKANAN LAUT DI PPI KOTA DUMAI PROVINSI RIAU

BAB I PENDAHULUAN. Bab I Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Usaha. Sebenarnya, usaha di bidang budi daya belut di Indonesia sudah

EKONOMI LINGKUNGAN Pertemuan 4 DEPARTEMEN EKONOMI SUMBERDAYA & LINGKUNGAN FAKULTAS EKONOMI & MANAJEMEN

MAXIMUM SUSTAINABLE YIELD (MSY) PADA PERIKANAN DENGAN STRUKTUR PREY-PREDATOR

BAB I PENDAHULUAN. perubahan sistem ekonomi dari perekonomian tertutup menjadi perekonomian

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

TINJAUAN PUSTAKA. dimana pada daerah ini terjadi pergerakan massa air ke atas

Prinsip Ekonomi dalam Usaha Perikanan. Kuliah Ke-3 EKONOMI PERIKANAN

Transkripsi:

Esda 2016 1. User cost antara lain dipengaruhi oleh ekspektasi bahwa permintaan terhadap sumberdaya mineral akan naik pada masa yang akan datang. Jelaskan bagaimana hal ini berdampak pada efficient rate of extractive? UC = User Cost MCo = Kurva harga agregat dari semua firm di suatu industri (marginal extraction cost) Mco + UC = marginal extraction cost + user cost Efficient rate of output 1st period ada pada kurva Mco + UC memotong kurva Do pada outpu q0* Konsep user cost : bagaimana efficient current & future rates mempengaruhi perubahan beberapa faktor didalam model. Contohnya adalah : Kami memperkirakan biaya ekstraksi marjinal pada periode 1 lebih tinggi dari pada periode 0 karena cadangan sumber daya yang lebih kecil membuat ekstraksi lebih mahal. Konsekuensinya adalah : 1. meningkatkan first period extraction rates, akan menaikkan user cost 2. Kenaikan user cost pada periode 0 menyebabkan tingkat ekstraksi efisien periode pertama menurun. Jadi, ekspektasi kenaikan biaya ekstraksi di masa depan akan menghasilkan tingkat kemiringan yang lebih kecil dalam profil waktu tingkat ekstraksi. 2. Menurut pendapat anda terkait dengan forest economics, bagaimana memecahkan trade-off antara pembukaan lahan kelapa sawit besar-besaran dengan kelestarian sumberdaya hutan? hal ini mengingat bahwa hasil kelapa sawit diperlukan untuk ekspor disatu sisi, sedangkan disisi lain pembukaan lahan menambah masalah lingkungan, antara lain hilangnya keanekaragaman hayati dan juga masalah asap saat pembakaran hutan untuk pembukaan lahan kelapa sawit? Memecahkan trade-off antara pembukaan lahan kelapa sawit besar-besaran dengan kelestarian sumberdaya hutan, membutuhkan campur tangan dari pihak manapun. Baik perusahaan, masyarakat, dan pemerintah. 1. Masalah yang sering terjadi adalah kepemilikan lahan dikarenakan terjadi asymetric information antara pengusaha dan masyarakat 2. Meningkatnya permintaan terhadap barang komoditi kelapa sawit dari negara yang mengimpor komoditi tersebut

3. Kurang tegasnya pemerintah dalam menangani masalah lingkungan Jadi menurut saya, bisa dilakukan pembatasan lahan untuk tidak terus-menerus membuka lahan dengan mengefektifkan dari sisi lain, yaitu pengairannya. Bisa juga, mengurangi atau memberi batasan quota bagi negara yang mengimpor komoditi kelapa sawit. Dan yang terakhir menaikkan standar lingkungan dan dampak sosial harus ditangani perusahaan dengan baik. 3. Berkaitan dengan sumberdaya kelautan a. Ada 2 jenis perikanan, yaitu aquaculture (perikanan budidaya) dan perikanan tangkap. Apa perbedaan mendasar diantara keduanya? PERIKANAN BUDIDAYA (AQUA CULTURE) - Membudidayakan ikan di tangki atau ruang tertutup. (bisa air tawar atau air laut) - Biasanya untuk menghasilkan bahan pangan,ikan hias, dan rekreasi (pemancingan) - Untuk mengatasi permasalahan overfishing di laut sehingga masih dapat memenuhi permintaan konsumsi protein dari ikan PERIKANAN TANGKAP (WILD CATCH) - Usaha penangkapan ikan dan organisme lainnya di alam liar (laut,sungai,danau, dan badan air lainnya) - Faktor biotik dan abiotiknya tidak dikendalikan - Sebagian besar dilakukan dilaut sehingga menemui permasalahan penangkapan ikan berlebih (over fishing) dan polusi laut b. Apa yang dimaksud dengan maximum sustainable yield? Jelaskan keterkaitannya dengan effort- yield dan efficient rates of effort! o Maximum sustainable yield adalah ikan memiliki kemampuan untuk bereproduksi yang melebihi kapasitas produksi (surplus) sehingga apabila surplus ini dipanen (tidak lebih dan tidak kurang), maka stok ikan akan mampu bertahan secara berkesinambungan (sustainable) o MSY juga diartikan sebagai kuantitas maksimum yang dapat diambil/diekstrak pada jangka panjang

1. KURVA PERTUMBUHAN LOGISTIK Asumsi : tidak tereksploitasi R = laju pertumbuhan instrinsik (intrinsic growth rate) K= carrying property (daya dukung lingkungan) 2. EFFORT-YIELD CURVE FOR A FISHERY (KURVA PRODUKSI LESTARI) Mengambil konsep produksi Q = f(k,l) dalam produksi ikan menjadi h = f(x,e) Sehingga f(x) diubah menjadi h(e) h = f(x,e) h = qke (1- qe/r) h = produksi ikan E = aktivitas penangkapan ikan Menambahkan faktor ekonomi (harga dan biaya) dan memiliki asumsi : - Harga persatuan output (rp/kg) konstan - Spesies ikan tunggal - Pasar kompetitif - Hanya faktor penangkapan yang diperhitungkan - Tidak termasuk pasca panen 3. EFFICIENT RATES OF EFFORT π = TR TC π = (P AC) x Q (persamaan profit) TR = P x H TC = c E π = ph ce P = harga ikan H = hasil produksi ikan C= biaya persatuan upaya E=aktivitas penangkapan ikan

4. Apa yang dimaksud dengan urban sprawl? Berikan contohnya. Jelaskan pula apa keterkaitannya dengan rent gradient? Sertakan juga grafiknya. Urban sprawl adalah : 1. peristiwa maupun fenomena terjadinya pemekaran kota yang secara acak, tidak terstruktur, tanpa diawali dengan sebuah rencana. Yaitu merupakan bentuk pertambahan luas kota secara fisik, seiring dengan pertambahan jumlah penduduk dan semakin tingginya arus urbanisasi. Peristiwa pertumbuhan keluar area kota inipun semakin meluas, hingga mencapai area perdesaan, yaitu area yang awalnya memiliki jumlah populasi yang lebih rendah dibanding kota. 2. Fenomena Urban sprawl terjadi saat suatu kota sedang mengalami pertumbuhan, seiring dengan semakin bertambahnya jumlah populasi penduduk dan jumlah area lahan secara acak. 3. Dampak positif Urban sprawl, yaitu menjadikan rumah berkualitas dengan harga yang terjangkau bagi masyarakat kelas menengah ke bawah. 4. Dampak negatif bagi komunitas di sekitarnya. Banyak masalah perkotaan yang muncul baru-baru ini, akibat adanya pemekaran wilayah keluar area kota. 5. Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya urban sprawl : - Mahalnya harga tanah dipusat kota - Banyaknya inisiatif warga untuk memiliki tempat tinggal dipinggiran kota karena penuhnya pusat kota - Pinggiran kota belum banyak tercemari Beberapa contoh yang fenomena Urban sprawl yang dapat kita tinjau adalah kawasan metropolitan Detabek, Depok-Tangerang-Bekasi dan yang terjadi di Amerika Serikat belakangan ini. Depok, Tangerang dan Bekasi sebenarnya merupakan daerah sprawl dari Metropolitan Jakarta. 0 meruakan titik asal pusat kota Semakin mendekati nilai 0 harga land semakin mahal Semakin jauh dengan 0 contohnya adalah d2 akan lebih murah D2 dianggap sebagi pinggiran kota 5. Air adalah kebutuhan yang sangat mendasar bagi makhluk hidup. Disisi lain harga air adalah lebih rendah daripada harga barang dan jasa lainnya. Bahkan, harga berlian

lebih tinggi daripada harga air. Bagaimana fenomena ini bisa dijelaskan dari sisi ekonomi? Air adalah unsur sangat penting dalam kehidupan. Di dalam tubuh kita, hampir semuanya mengandung unsur air. Manusia yang mencoba mencari tempat hidup selain planet ini, pertanyaan pertamanya adalah adakah air di sana? Dst. Tetapi mengapa air lebih tak berharga dibandingkan dengan berlian, benda yang kurang penting atau hampir tak bernilai bagi kehidupan? Paradoks ini telah diperbincangkan oleh ahli-ahli ekonomi sejak dulu. David Ricardo menjelaskan lewat biaya produksi (utamnaya pada faktor tenaga kerja) berlian yang lebih mahal, sehingga harga jualpun menjadi tinggi. Kemudian diperkuat oleh kaum marginalis dengan argumennya, yaitu karena air relatif banyak, menggunakan setengah liter air tambahan (cateris paribus) secara relatif memiliki nilai yang rendah bagi masyarakat. Datang juga Alfred Marshall (1842-1924) melengkapi keduanya. Ekonom Inggris yang ahli matematika ini menunjukkan bahwa permintaan dan penawaran secara simultan beroperasi menetapkan harga. Harga mencerminkan evaluasi marginal yang diberikan oleh mereka yang memerlukan barang (demand) dan biaya marginal (supply) dalam memproduksi barang tersebut. Air memiliki harga yang rendah, karena air memiliki nilai marginal yang rendah dan biaya produksi marginal yang rendah pula. Sebaliknya, berlian memiliki harga tinggi, karena memiliki nilai marginal yang tinggi (karena relatif langka) dan biaya produksi marginal yang tinggi pula. (suparman-jurnal, 2007) 6. Soal A : dalam kaitannya dengan sumberdaya alam dan pertumbuhan ekonomi apa yang dimaksud dengan resource curse? Jelaskan menurut pengamatan anda, apakah resource curce terjadi di Indonesia? Jelaskan dengan dukungan data/fakta yang ada ketahui Paradox resource curse : negara yang kaya akan sumber daya alam terutama sumber daya yang tak terbarukan seperti mineral dan bahan bakar cenderung mengalami pertumbuhan ekonomi yang lebih lambat dan wujud pembangunan yang lebih buruk ketimbang dengan negara-negara yang kurang sumber daya alam. Ya, resource curse terjadi di Indonesia seperti yang ada di Papua. Indonesia memiliki kekayaan SDA yang banyak seperti emas, batubara, minyak bumi, bijih besi, dll. Tetapi walaupun dengan adanya kekayaan tersebut, Indonesia masih mengalami pertumbuhan ekonomi yang lambat dan pembangunan yang masih kurang. Hal ini mungkin dikarenakan kurangnya teknologi pengolahan SDA dan masih buruk menejemen pengolahan sumber daya alam. Soal B : ada 2 prespektif dalam melihat keterkaitan antara sumberdaya alam dan growth. Sebutkan dan jelaskan 2 prespektif tersebut. Ada di halaman 408