BAB I PENDAHULUAN. haruslah lebih besar atau paling tidak sama dengan return (imbalan) yang. menunjang kelangsungan usaha mereka.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Saham didefinisikan sebagai tanda pernyataan atau kepemilikan seseorang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Perusahaan yang terus berada pada indeks LQ45 periode

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang penelitian. Pasar modal Indonesia telah menjadi perhatian banyak pihak,

Daftar anggota saham LQ-45 Periode Januari-Desember 2011

Fuji Nurdiani

BAB III PEMBAHASAN. Discriminant pada model Black-Litterman dan penerapan pendekatan Least

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini masuk dalam jenis penelitian asosiatif (hubungan), yaitu

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Portofolio Optimal Menggunakan Model Indeks Tunggal

Lampiran 1. Diagram Alir Pembentukan Return Portofolio Model Black- Litterman (Saham LQ-45 Periode Juli 2015-Desember 2015)

BAB III PEMBAHASAN. goal programming dan lexicographic goal programming pada empat saham yang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang dijalankan sesuai prinsip syariah. Prinsip-prinsip syariah tersebut

Daftar Perusahaan-perusahaan Sampel

Analisis Pembentukan Portofolio Optimal Menggunakan Metode Single Indeks Saham. Presented By : Slamet Hidayatulloh

Lampiran 1. Perhitungan Koefisien Laba Tahun

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Melalui pasar modal (capital market), investor sebagai pihak yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 45 pada tahun , maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal di Indonesia, yaitu Bursa Efek Indonesia (BEI) mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan ekonomi, terutama

Daftar Perusahaan Indeks LQ45 di Bursa Efek Indonesia Tahun

DAFTAR ISI. Halaman Daftar Isi... i Daftar Tabel... iii Daftar Gambar... iv Daftar Lampiran... v

Bank Tabungan Negara (Persero) Bank

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Analisa penilaian kinerja saham Jakarta Islamic Index dalam penelitian ini,

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian adalah Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE),

Pengaruh Arus Kas Terhadap Pembagian Dividen Tunai

BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Menurut Kuncoro (2013: 145). Data kuantitatif adalah data yang

Anggi Mustika Sari / Pembimbing : Aji Sukarno SE., MM

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mempermudah dalam pemecahan masalah, data diklasifikasikan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

BAB 2 INDEKS KOMPAS 100. cerminan pergerakan harga saham. Indeks-indeks tersebut adalah (Idx, 2014) : 1. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)

I. PENDAHULUAN. Perusahaan pada umumnya didirikan untuk mencari keuntungan agar tetap

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. yaitu desain penelitian yang disusun dalam rangka memberikan gambaran secara

BAB III METODE PENELITIAN. metode statistik yang digunakan kemudian diinterprestasikan.

I. PENDAHULUAN. seiring dengan pemerataan pendapatan dan pemerataan hasil pembangunan.

BAB III METODE PENELITIAN. Gajayana No. 50 Malang Penelitian ini meneliti indeks saham Jakarta

: Amelia Pujaastuti Npm : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Dr. Ati Harmoni, SSi., MM

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan nilai investasi. Investasi pada umumnya dilakukan untuk mendapatkan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penentuan tempat pada penelitian ini ditentukan dengan sengaja

SKRIPSI. KOMPARASI KINERJA PERUSAHAAN YANG BERBASIS SYARIAH DENGAN PERUSAHAAN YANG BERBASIS NON-SYARIAH (Studi Empiris BEI)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tipe penelitian ini adalah penelitian eksplanasi (explanatory research). Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) merupakan perseroan terbatas

BAB IV PEMBAHASAN. dengan yang digunakan untuk menghitung IHSG yaitu berdasarkan indeks yang

BAB I PENDAHULUAN. maupun dengan tujuan mengembangkan perusahaannya. Perusahaan-perusahaan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan modal seseorang atau pihak

ANALISIS RETURN ON INVESTMENT DAN ECONOMI VALUE ADDED UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN YANG TERGABUNG DALAM LQ 45

Lampiran 1. Daftar Perusahaan Sampel dan Data Perhitungan Tahun 2009

BAB III METODE PENELITIAN. menyangkut aplikasi teori untuk memecahkan permasalahan tertentu.

BAB II DISKRIPSI PERUSAHAAN

Penerapan Algoritma Program Dinamis dalam Diversifikasi Investasi Saham

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia sejak tahun 1987 tidak bergantung lagi pada pendanaan dari sumber

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan didasari oleh falsafah positivisme yaitu ilmu yang vailid, ilmu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi adalah jumlah dari keseluruhan objek (satuan-satuan / individu-individu) yang

BAB V KESIMPULAN. Penelitian ini dilakukan untuk menguji secara empiris pengaruh

I. PENDAHULUAN. terhadap harga saham dan return saham. Pengumuman dividen juga merupakan. (Miller dan Rock, 1985 dalam Kusuma, 2004: 102).

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dengan cara melakukan penawaran saham kepada masyarakat di bursa

BAB II DESKRIPSI INDEKS LQ45

BAB IV HASIL PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah perusahaan go public yang terdaftar di Bursa

I. PENDAHULUAN. ikut serta dalam pasar modal. Pasar modal merupakan pasar tempat diperjualbelikannya

BAB 1 PENDAHULUAN. yang bersumber dari masyarakat yang memiliki kelebihan dana ke berbagai sektor yang

BAB III METODE PENELITIAN. Data yang digunakan untuk menganalisa penelitian ini berupa data kualitatif

BAB I PENDAHULUAN. efektif, dan ekonomis untuk kelangsungan perusahaan, maka dibutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. pada saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa

ABSTRAK. Kata-kata kunci: struktur modal, profitabilitas, kebijakan dividen, nilai perusahaan. viii. Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. pada emiten akan semakin kuat. Semakin banyak permintaan saham pada suatu

BAB I PENDAHULUAN. yang akan datang. Investasi dilakukan dengan tujuan agar memperoleh return

PENGARUH EARNING PER SHARE

BAB I PENDAHULUAN. modal perusahaan real estate dan property di Indonesia saat ini berkembang

BAB III METODE PENELITIAN. Fakultas Ekonomi Universitas Islam Negeri Maliki Malang. Penelitian ini

3. METODE PENELITIAN

PENGARUH RASIO PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI LQ 45

Return On Investment (ROI)

σ = LAMPIRAN 1 : Bagan Prosedur Penelitian Data Analisis Kinerja Tingkat Laba Harian (MDS dan LQ45) Rata-rata Tingkat Laba Harian (GMR)

METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif.

DINAMIKA EKONOMI Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol.9 No.1 Maret 2016

BAB I PENDAHULUAN. Tantangan perekonomian Indonesia saat ini sedang dihadapkan pada. dengan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). MEA terdiri dari 10 negara

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Sedangkan bagi investor atau pemegang saham baik itu individu

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. 4.1 Gambaran Umum Penelitian dan Data Deskriptif

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN. Index di Bursa Efek Indonesia yang beralamat di Jl. Sudirman kav Yang mana

BAB I PENDAHULUAN. dana dari masyarakat pemodal (investor). Kedua, pasar modal menjadi

STATISTIK PASAR MODAL

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. 4.1 Gambaran Umum Penelitian dan Data Deskriptif. dimaksudkan untuk digunakan sebagai tolak ukur (benchmark)

BAB IV ANALISIS DATA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. untuk memiliki saham suatu perusahaan, jika harga saham suatu perusahaan selalu

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. Pada penelitian ini, yang dijadikan sampel adalah saham-saham yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. (Jogiyanto, 2007). Penelitian deskriptif tidak dimaksudkan untuk menguji

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberadaan pasar modal sangat dibutuhkan dalam membangun perekonomian suatu negara. Lembaga pasar modal merupakan sebagai sarana untuk memobilisasi dana yang bersumber dari masyarakat yang memiliki kelebihan dana ke berbagai sektor yang membutuhkan dana untuk kelangsungan operasi perusahaan. Tujuan utama investor menanamkan dananya dipasar modal adalah untuk menerima deviden (bagian laba setelah pajak yang dibagikan) dan capital gain (kenaikan harga saham). Keduanya haruslah lebih besar atau paling tidak sama dengan return (imbalan) yang dikehendaki stock holder. Hal seperti inilah yang memotivasi investor untuk menanamkan dananya dipasar modal. Sedangkan bagi para penerbit (emiten) melalui pasar modal mereka dapat mengumpulkan dana jangka panjang untuk menunjang kelangsungan usaha mereka. Perusahaan go public adalah perusahaan yang tercatat di Bursa Efek yang menawarkan sahamnya kepada investor. Sering juga disebut sebagai emiten atau issuer. Di BEI sendiri terdapat 7 jenis indeks harga saham yaitu, Indeks Harga Saham Individual (IHSI), Indeks Harga Saham Sektoral (IHSS), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), Indeks LQ 45, Indeks Syariah, Indeks Papan Utama (Main Board Index), dan indeks Kompas 100. 1

2 Indeks LQ 45 adalah nilai kapitalisasi pasar dari 45 saham yang paling likuid dan memiliki nilai kapitalisasi yang besar hal itu merupakan indikator likuidasi. Indeks LQ 45, menggunakan 45 saham yang terpilih berdasarkan Likuiditas perdagangan saham dan disesuaikan setiap enam bulan (setiap awal bulan Februari dan Agustus). Dengan demikian saham yang terdapat dalam indeks tersebut akan selalu berubah.indeks LQ 45 hanya terdiri dari 45 saham yang telah terpilih melalui berbagai kriteria pemilihan, sehingga akan terdiri dari saham-saham dengan likuiditas dan kapitalisasi pasar yang tinggi.berikut merupakan data perusahaan yang masuk kedalam Index Saham LQ-45 periode pencatatan februari 2015.

3 TABEL 1.1. DATA PERUSAHAAN ANGGOTA INDEX SAHAM LQ-45 No. Code Stock Name Sector 1 AALI Astra Agro Lestari Plantation, 12 2 ADHI Adhi Karya (Persero) Building Construction, 62 3 ADRO Adaro Energy Coal Mining, 21 4 AKRA AKR Corporindo Wholesale (Durable and Non- Durable Goods, 91) 5 ANTM Aneka Tambang Metal and Mineral Mining, 23 6 ASII Astra International Automotive and Components, 42 7 ASRI Alam Sutera Realty Property and Real Estate, 61 8 BBCA Bank Central Asia Bank, 81 9 BBNI Bank Negara Indonesia (Persero) Bank, 81 10 BBRI Bank Rakyat Indonesia (Persero) Bank, 82 11 BBTN Bank Tabungan Negara (Persero) Bank, 83 12 BMRI Bank Mandiri (Persero) Bank, 84 13 BMTR Global Mediacom Investment Company, 98 14 BSDE Bumi Serpong Damai Property and Real Estate, 61 15 CPIN Charoen Pokphand Indonesia Animal Feed,36 16 CTRA Ciputra Development Property and Real Estate,61 17 EXCL XL Axiata Telecommunication,73 18 GGRM Gudang Garam Tobacco Manufacturers, 52 19 ICBP Indofood CBP Sukses Makmur Food and Beverages, 51 20 INCO Vale Indonesia Metal and Mineral Mining, 23 21 INDF Indofood Sukses Makmur Food and Beverages, 51 22 INTP Indocement Tunggal Prakasa Cement, 31 23 ITMG Indo Tambangraya Megah Coal Mining, 21 24 JSMR Jasa Marga (Persero) Toll Road, Airport, Harbor and Allied Products, 72 25 KLBF Kalbe Farma Pharmaceuticals, 53 26 LPKR Lippo Karawaci Property and Real Estate, 61 27 LPPF Matahari Department Store Retail Trade, 93

4 28 LSIP PP London Sumatera Plantation,12 29 MNCN Media Nusantara Citra Advertising, Printing and Media,95 30 MPPA Matahari Putra Prima Retail Trade,93 31 PGAS Perusahaan Gas Negara (Persero) Energy, 71 32 PTBA Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Coal Mining, 21 33 PTPP PP (Persero) Building Construction, 62 34 PWON Pakuwon Jati Property and Real Estate, 61 35 SCMA Surya Citra Media Advertising, Printing And Media, 95 36 SILO Siloam International Hospitals Healthcare, 96 37 SMGR Semen Indonesia (Persero) Cement, 31 38 SMRA Summarecon Agung Property and Real Estate, 61 39 SSMS Sawit Sumbermas Sarana Plantation, 12 40 TBIG Tower Bersama Infrastructure Non Building Construction, 75 41 TLKM Telekomunikasi Indonesia (Persero) Telecommunication, 73 42 UNTR United Tractors Durable and Non-Durable Goods, 91 43 UNVR Unilever Indonesia Cosmetics and Household, 54 44 WIKA Wijaya Karya (Persero) Building Construction, 62 45 WSKT Waskita Karya (Persero) Building Construction, 62 Sumber: www.idx.co.id Dari data tabel diatas penulis memilih sector property untuk dijadikan bahan penelitian dikarenakan saham sektor property memiliki kinerja positif di tahun 2014, diikuti sektor keuangan dan infrastruktur, menurut pengamat pasar modal Andreas Yasakasih mengemukakan bahwa saham sektor properti mencatatkan kinerja tertinggi dibandingkan sektor lainnya di sepanjang tahun 2014.

5 Menurutnya, kuatnya permintaan properti di sepanjang tahun 2014 diikuti dengan adanya dukungan dari penyaluran pembiayaan menjadi salah satu faktor saham-saham di sektor itu membukukan kinerja positif. Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI) per November 2014, indeks properti mencatat pertumbuhan sebesar 48,72 persen. Diikuti indeks keuangan sebesar 33,43 persen dan infrastruktur sebesar 22,74 persen. Sementara yang mencatatkan pertumbuhan terendah yakni indeks pertambangan sebesar 1,07 persen. Berikut merupakan data return saham sector property di index saham LQ-45. TABEL 1.2. RETURN SAHAM PERUSAHAAN KODE PERUSAHAAN TAHUN 2011 2012 2013 2014 2015 ASRI 0,5593 0,3043-0,2833 0,3023-0,3875 BSDE 0,0889 0,1327 0,1622 0,3992-0,0028 CTRA 0,5429 0,4815-0,0625 0,6667 0,1680 LPKR -0,0294 0,5152-0,0900 0,1209 0,0147 PWON -0,1354-0,7000 0,2000 0,9074-0,0369 SMRA 0,1376 0,5323-0,5895 0,9487 0,0855 Sumber: Atas Perhitungan Harga Saham di IDX Dapat dilihat dari tabel 1.2.return saham pada perusahaan property di index saham LQ-45 tahun 2011-2015 cenderung mengalami fluktuasi dari tahun ke tahun. Banyak faktor yang menyebabkan suatu return saham

6 mengalami fluktuasi. Hal itu dikarenakan beberapa faktor seperti kinerja perusahaan emiten, krisis global, suku bunga, faktor fundamental perusahaan dan lain sebagainya. Kegiatan investasi yang dilakukan investor akan menghasilkan keuntungan (return) dan sekaligus risiko (risk). Keuntungan dan risiko berbanding lurus, apabila keuntungan saham tinggi berarti risikonyajuga tinggi dan sebaliknya, apabila keuntungan rendah risikonya juga akan rendah. Hukum investasi ini berlaku untuk setiap jenis investasi.yang jadi masalah adalah bahwa setiap orang menginginkan keuntungan yang tinggi denga tingkat risiko yang rendah. Maka sebelum berinvestasi investor perlu mempersiapkan dirinya untuk mendapatkan keuntungan yang besar atau bisa jadi mendapat kerugian yang besar pula.untuk mendapatkan sedikit rasa aman serta jaminan untuk tidak mendapatkan rugi besar maka investor harus jeli dalam memilih dan menganalisa saham yang ingin dimilikinya tersebut.pemilihan saham ini juga berdasarkan potensi perusahaan tersebut menghasilkan keuntungan baik sekarang maupun di masa mendatang dengan pertimbangan kemungkinan mendapat rugi. Bagi investor lebih baik membeli obligasi maupun saham tentu memiliki tujuan atas investasi yang telah dikeluarkannya.investor dalam menanamkan dananya di pasar modal tidak hanya bertujuan dalam jangka pendek tetapi bertujuan untuk memperoleh pendapatan dalam jangka panjang. Harapan dari para investor terhadap investasinya adalah memperoleh tingkat

7 return (pengembalian) sebesar-besarnya dengan resiko tertentu. Return saham adalah hasil dari sebuah investasi yang dilakukan oleh investor yang menanamkan modalnya pada instrumen saham. Return tersebut dapat berupa capital gain dan dividen dari investasi pada saham dan pendapatan bunga dariinvestasi pada surat hutang. Investor akan sangat senang apabila mendapatkan return investasi yang semakin tinggi dari waktu ke waktu. Oleh karena itu, investor memiliki kepentingan untuk mampu memprediksi berapa besar tingkat pengembalian investasi mereka (Suharli, 2005).Return saham sangat berkaitan dengan harga saham, karena untuk menghitungnya digunakan harga saham penutupan dan harga saham awal. Harga saham ssuatu perusahaan mengalami fluktuasi setiap waktu, bahkan suatu saham bisa mengalami perubahan harga dalam hitungan menit. Fluktuasi harga saham tersebut disebabkan oleh banyak faktor, salah satunya adalah jumlah permintaan dan penawaran dari saham.jika suatu saham banyak dijual oleh investor, maka biasanya akan menyebabkan harga saham mengalami penurunan. Untuk memilih dan menganalisis saham ada dua metode analisis yang bisa dipergunakan, yaitu Analisis Fundamental dan Analisis Teknikal.Analisis Fundamental merupakan analisis terhadap aspek-aspek fundamental perusahaan yang merupakan gambaran dari kinerja perusahaan tersebut. Berdasarkan aspek-aspek fundamental, perusahaan yang bisa dinilai melalui rasio keuangan perusahaan dilihat dari laporan keuangan perusahaan tersebut yang terdiri dari neraca,laporan laba rugi dan laporan arus kas.

8 Sedangkan analisis teknikal dinilai sebagai analisis instan karena hanya memperhatikan pergerakan chart saja. Dalam pemakaiannya kedua analisis ini tergantung dengan motif investasi investor itu sendiri. Apabila investor ingin melakukan investasi jangka panjang maka ia memerlukan analisis fundamental, karena dalam jangka panjang kinerja dan kesehatan perusahaan dapat berubah, bisa saja perusahaan rugi terus-menerus atau bangkrut. Tentu saja ini akan merugikan investor. Maka untuk mendapat jaminan perusahaan sehat dan memiliki kinerja yang baik dapat dianalisis melalui aspek-aspek fundamentalnya. Sedangkan apabila investor ingin berinvestasi jangka pendek, maka ia cukup menggunakan analisis teknikal, dengan memperhatikan harga saham dan waktu (trend naik atau turun). Analisis fundamental adalah analisis untuk mengetahui kondisi emiten, pertumbuhan industry dan aspek makro suatu negara.dengan mengetahui kondisi emiten, pertumbuhan industry dan aspek makro suatu negara diharapkan dapat diketahui kondisin fundamental investasi pada saham tertentu sehingga dapat dihitung nilai intristik (intristic value) suatu saham.nilai intristik adalah nilai yang seharusnya dari suatu saham berdasarkan semua informasi yang dapat diperoleh. Dengan membandingkan nilai intristik saham dengan harga pasar saham (market value), maka pemodal akan mengetahui saat yang tepat untuk membeli dan menjual saham. apabila nilai intrinsic saham di atas harga pasar saham, maka saat yang baik untuk membeli saham. Sedangkan apabila nilai

9 intrinsic saham di bawah harga pasar saham, maka saat yang baik untuk menjual saham. Selain informasi mengenai manajeman emiten, laporan keuangan emitenmerupakan faktor penting lainnya dalam analisis fundamental.unsur laporan keuangan yang diperhatikan oleh pemodal meliputi beberapa aspek, yaitu: sales, assets, lialibility, equity, net profit, P/E Ratio (PER), Earning Per Share (EPS), Book Value (BV), Price to Book Value (PBV), Net Asset Value (NAV), Debt to Equity Ratio (DER), Return On Investmen (ROI), Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE) dan Net Profit Margin (NPM).

10 TABEL 1.3 KONDISI RETURN ON ASSETS (ROA), DEBT TO EQUITY RATIO (DER) DAN PRICE TO BOOK VALUE (PBV) PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI INDEX SAHAM LQ-45 KODE PERUSAHAAN TAHUN ROA DER PBV 2011 10.03 1.16 2.95 2012 11.11 1.31 2.49 ASRI 2013 6.17 1.71 1.58 2014 6.95 1.66 1.81 2015 3.66 1.83 1.02 2011 7.91 0.55 2.08 2012 8.83 0.59 1.84 BSDE 2013 12.87 0.68 1.68 2014 14.20 0.52 1.89 2015 6.53 0.63 1.60 2011 4.29 0.51 1.07 2012 5.65 0.77 1.43 CTRA 2013 7.03 1.06 1.16 2014 7.71 1.04 1.78 2015 6.63 1.01 1.46 2011 4.46 0.94 1.62 2012 5.32 1.17 2.01 LPKR 2013 5.09 1.21 1.48 2014 8.30 1.14 1.44 2015 2.48 1.18 1.26 2011 6.59 1.42 3.17 2012 10.13 1.41 3.46 PWON 2013 12.22 1.27 3.17 2014 15.50 1.02 4.57 2015 7.46 0.99 2.53 2011 4.80 2.27 3.44 SMRA 2012 7.28 1.85 3.59 2013 8.02 1.93 2.42 2014 9.02 1.57 4.00 2015 5.67 1.49 3.16 Sumber: www.idx.com

11 Dari tabel 1.2 dan 1.3 diatas terlihat bahwa ROA, DER dan PBV menunjukkan kondisi yang tidak konsisten dengan return saham pada perusahaan property yang terdaftar di LQ 45 tidak sesuai dengan penelitianpenelitian terdahulu. Hal tersebut dapat kita lihat pada tabel berikut. TABEL 1.4. VARIABEL INDEPENDEN TERHADAP VARIABEL DEPENDEN SAHAM PWON KODE PERUSAHAAN TAHUN RETURN ROA DER PBV PWON 2011-0,1354 6,59 1,42 3,17 PWON 2012-0,7 10,13 1,41 3,46 PWON 2013 0,2 12,22 1,27 3,17 PWON 2014 0,9074 15,5 1,02 4,57 PWON 2015-0,0369 7,46 0,99 2,53 (Sumber: Atas Perhitungan Harga Saham di IDX) Dalam penelitian terdahulu yang di lakukan oleh Susan Mey Indarwati (2012) menyatakan bahwa ROA berpengaruh terhadap return saham dan pengaruh tersebut bersifat positif, yang artinya jika terjadi kenaikan terhadap ROA maka Return Saham juga akan mengalami kenaikan. Tetapi pada tabel 1.4 terlihat bahwa pada tahun 2011 dan 2012 ROA mengalami kenaikan, tetapi return saham mengalami penurunan yang cukup besar seharusnya jika ROA naik Return Saham juga harus mengalami kenaikan karena terdapat pengaruh positif. Dalam penelitian terdahulu yang di lakukan oleh Agung Sugiarto (2011) menyatakan bahwa DER berpengaruh terhadap return saham dan

12 pengaruh tersebut bersifat negatif, yang artinya jika terjadi penurunan terhadap DER maka Return Saham akan mengalami kenaikan karena semakin rendah rasio DER maka menunjukan kinerja perusahaan yang baik. Tetapi pada tabel 1.4 terlihat bahwa pada tahun 2014 dan 2015 DER mengalami penurunan, tetapi return saham juga mengalami penurunan yang cukup besar seharusnya jika terjadi penurunan terhadap DER maka Return Saham seharusnya mengalami kenaikan karena terdapat pengaruh negatif. Dalam penelitian terdahulu yang di lakukan oleh Agung Sugiarto (2011) menyatakan bahwa PBV berpengaruh terhadap return saham dan pengaruh tersebut bersifat positif, yang artinya jika terjadi kenaikan terhadap PBV maka Return Saham juga akan mengalami kenaikan. Tetapi pada tabel 1.4 terlihat bahwa pada tahun 2011 dan 2012 PBV mengalami kenaikan, tetapi return saham mengalami penurunan yang cukup besar, seharusnya jika PBV naik Return Saham juga harus mengalami kenaikan karena terdapat pengaruh positif. Dalam penelitian ini penulis hanya menggunakan Return On Asset (ROA) yang merupakan tingkat pengembalian atas modal yang diberikan pemegang saham, Price to Book value (PBV) yang menggambarkan seberapa besar pasar para investor menghargai nilai buku saham suatu perusahaan dan Debt Equity to Ratio (DER) yang menggambarkan proporsi utang jika dibandingkan dengan modal sendiri dari perusahaan, untuk menguji return saham pada saham property di index saham LQ-45.Pemilihan variabel

13 tersebut juga dipengaruhi oleh penelitian terdahulu. Dalam penelitian terdahulu semua sampel penelitian manunjukan ROA berpengaruh signifikan terhadap return saham, sedangkan DER dan PBV terdapat perbedaan ada yang mengatakan DER dan PBV berpengaruh signifikan, ada pula yang mengatakan DER dan PBV tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham. Dengan mempertimbangkan hal-hal tersebut diatas, maka penelitian ini mengambil judul ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET (ROA), DEBT TO EQUITY RATIO (DER) DAN PRICE TO BOOK VALUE (PBV) TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN PROPERTY DI INDEX SAHAM LQ-45 B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah diuraikan sebelumnya, maka dapat diambil rumusan masalah sebagai berikut: 1. Diduga Apakah Return on Asset (ROA)berpengaruh signifikan terhadap Return Saham di Index Saham LQ-45? 2. Diduga Apakah Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh signifikan terhadap Return Saham di Index Saham LQ-45? 3. Diduga Apakah Price to Book Value (PBV) berpengaruh signifikan terhadap Return Saham di Index Saham LQ-45?

14 C. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui apakah Return on Asset (ROA) berpengaruh signifikan terhadap return saham. 2. Untuk mengetahui apakah Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh secara parsial terhadap return saham. 3. Untuk mengetahui apakah Price tobook Value (PBV) berpengaruh secara parsial terhadap return saham. D. Manfaat Penelitian 1. Bagi investor, dapat melakukan investasi dengan lebih bijaksana dengan melakukan pengamatan terhadap kinerja perusahaan yang didasarkan pada informasi laporan keuangan dan harga saham. 2. Bagi perusahaan, dapat mengamati kinerja perusahaanya dengan melihat pengaruh dari perubahan harga saham dan hasil analisis rasio keuangan, sehinnga bila diperlukan dapat segera melakukan antisipasi dan tindakan perbaikan dalam menjaga nilai perusahaan. 3. Bagi akademis, dapat digunakan untuk menambah wawasan mengenai penelitian pengaruh rasio keuangan terhadap harga saham.