Fitria Sanimah Rahmawati*Sri Wahyu Widiati**Merri Silvia Basri*** Program Studi Pendidikan Bahasa Jepang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. satu objek kesalahan dalam mempelajari bahasa Jepang yaitu dalam membuat

PROGRAM TAHUNAN. Kompetensi Dasar Materi Pokok Alokasi Waktu. Salam. Mengucapkan salam : おはようございます こんにちは こんばんは. Mengucapkan salam ketika berpisah :

BAB I PENDAHULUAN. dapat menyampaikan informasi yang ingin disampaikan kepada orang. salah satunya adalah mempelajari bahasa Asing.

Bab 1. Pendahuluan. Sejak zaman dahulu kala, manusia menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi

Bab 2. Landasan Teori. Dalam KBBI, definisi dari tanda baca adalah tan da n 1 yang menjadi alamat

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah tatacara bagaimana suatu penelitian dilaksanakan. (method =

TEMA 5 JADWAL PELAJARAN じかんわり

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2006/2007

3. Dimasa mendatang, saya bermaksud menjadi pelukis terkenal. ~ つもりです. 4. Sekarang, pertandingan baseball dapat ditonton di televisi.

THE ERROR ANALYSIS ON THE USE OF I-KEIYOUSHI

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) : X MIA 6 (kelas Eksperimen)

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN PERCAKAPAN BAGI PENGAJAR BAHASA JEPANG

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Jepang seperti layaknya bahasa lain pada umumnya, memiliki

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008

BAB I PENDAHULUAN. Dedi Sutedi, bahasa adalah alat pengungkap pikiran maupun perasaan. Melalui

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sistem informasi dan sistem komunikasi. Dengan

PDF created with FinePrint pdffactory trial version YUK BELAJAR NIHONGO

BAB I PENDAHULUAN. secara lisan maupun tertulis. Dalam komunikasi secara lisan, makna yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II SOFTWERE JLOOK UP. Softwere kamus Jlook up adalah softwere kamus Jepang yang cukup

ANALISIS PEMAKAIAN PARTIKEL ~NI DAN ~DE DALAM BAHASA JEPANG (Studi kasus pada Mahasiswa Semester III)

NIA HARYANI Noviyanti Aneros. Herniwati.

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengertian bahasa dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989) adalah sistem

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(Asari-chan buku no: 28, halaman: 40) あさり ガンバレ! bersemangat. Berusaha Asari! Pada situasi di atas, penggunaan katakana ada pada kata ガンバレ.

SILABUS. Kegiatan Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. Belajar bahasa lain mungkin menjadi penting dalam aktivitas intelektual manusia

BAB I PENDAHULUAN. Setiap bahasa yang ada di dunia ini pasti memiliki perbedaan tersendiri jika dibandingkan

ANALISIS PENGGUNAAN STRATEGI PENOLAKAN TIDAK LANGSUNG DALAM BAHASA JEPANG OLEH MAHASISWA BAHASA JEPANG STBA YAPARI ABA BANDUNG

BAB 1 PENDAHULUAN. dipelajari sebagai ilmu dasar bagi ilmu-ilmu lain seperti kesusastraan, filologi,

BAB 1. Pendahuluan. Manusia merupakan makhluk sosial, di mana bahasa merupakan alat

BAB I PENDAHULUAN. bahasa mempunyai kaidah-kaidah ataupun aturan-aturan masing-masing yang baik dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap bahasa mempunyai keunikannya masing-masing. Baik dari segi penulisan,

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Jepang adalah salah satu bahasa yang banyak dipelajari di

Bab 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

SILABUS MATA KULIAH PROGRAM STUDI MANAJEMEN RESORT & LEISURE

ビナ ヌサンタラ大学日本語科三年生にみられる ~ てある と ~ ておく という動詞の使用能力の分析

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. sosial tidak dapat hidup tanpa adanya komunikasi dengan sesama. seseorang dengan status sosial dan budaya dalam masyarakat itu

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa itu beragam, artinya meskipun sebuah bahasa mempunyai kaidah atau pola

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab 1. Pendahuluan. Bahasa adalah identitas diri dari suatu negara. Suatu negara dapat kita identifikasikan

BAB I PENDAHULUAN. mengidentifikasikan diri (KBBI, 2001: 85). Sehingga dapat dikatakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. maksud hati yang tersembunyi (Grice, 1975) Grice (1975:41-47) dalam bukunya Logic and Conversation menyatakan

Bab 1. Pendahuluan. Manusia sebagai makhluk hidup sangat memerlukan komunikasi. Menurut Trenholm

JEPANG ANGKATAN 2013 UNIVERSITAS BRAWIJAYA SKRIPSI

SILABUS PERKULIAHAN CHUKYU BUNPO I (JP 201) SEMESTER 3 /TINGKAT II

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah sebuah sistem dari simbol vokal yang arbiter yang

Bab 2. Landasan Teori. perubahan dan dengan sendirinya dapat menjadi predikat. Contoh : 歩く 倒れる 話す.

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, penguasaan terhadap bahasa asing sangat dibutuhkan. Bukan hanya

PENGGUNAAN UNGKAPAN BAHASA JEPANG TULIS (Studi kasus pada mahasiswa Jurusan Jepang Univ.Darma Persada)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG PARTIKEL GURAI DAN GORO. Menurut Drs. Sugihartono ( 2001:178 ), joshi adalah jenis kata yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. Kelas kata dalam bahasa Jepang (hinshi bunrui) diklasifikasikan ke dalam 10

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Atria Ramadhanty Irawan, 2014 Pengaruh evaluasi formatif pop test terhadap penguasaan huruf hiragana

Bab 3. Analisis Data. Bab ini berisikan tentang hasil analisis yang telah penulis lakukan pada bulan Maret

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pratamawati, 2014

BAB I PENDAHULUAN. akan merasa kesulitan jika harus menghapal kanji. Di tambah lagi satu kanji bisa

BAB IV KESIMPULAN. Penulis berkesimpulan bahwa di dalam penerjemahan kata tanya doko dan

BAB I PENDAHULUAN. ide, atau perasaan tersebut dapat secara harfiah atau metaforis, secara langsung atau tidak

BAB I PENDAHULUAN. hal ini disebabkan karena keunikan dari bahasa-bahasa tersebut.

BAB 3 ANALISIS DATA. instrumen. Dan kemudian akan dilanjutkan dengan pemaparan hasil jawaban setiap soal

BAB III PROSES PENELITIAN. Dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian Quasi Eksperiment.

BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

BAB I PENDAHULUAN. 1992, Narrog: 2009). Hal ini berarti, setiap bahasa alami di dunia mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. beberapa faktor, salah satunya ialah akibat masuknya pengaruh dari bahasa asing. memiliki kata-kata pinjaman dalam kosakata mereka.

BAB I PENDAHULUAN. manusia dengan makhluk lainnya didunia ini. Dikatakan bahwa bahasa memiliki

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG JOSHI

1. Identitas a. Nama Mata Pelajaran : BAHASA JEPANG PEMINATAN b. Semester : Genap c. KompetensiDasar : 3.5 dan 4.5

BAB I PENDAHULUAN. Seiring berkembangnya era globalisasi jumlah orang asing yang datang ke

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bahasa Jepang sebagai bahasa asing pada tingkat SMA

Bab 2. Landasan Teori. Istilah sintaksis dalam bahasa Jepang disebut dengan togoron 続語論 atau

BAB I PENDAHULUAN. bantu, atau postposisi termasuk dalam kelompok fuzokugo. Menurut Sudjianto

2015 ANALISIS MAKNA ASPEKTUAL HOJODOUSHI TE IKU DAN TE KURU

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Untuk berkomunikasi, masyarakat sebagai makhluk sosial membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. satu keunikan bahasa Jepang adalah penggunaan partikel sebagai pemarkah yang

BAB I PENDAHULUAN. membedakannya dengan bahasa lain. Sehingga tidaklah mengherankan jika

KEMAMPUAN DALAM MENGGUNAKAN VERBA MEMAKAI PADA SISWA KELAS XI BAHASA SMA NEGERI 3 PROBOLINGGO TAHUN AJARAN 2013/2014 SKRIPSI

Bab 2. Landasan Teori. Pada bab ini penulis akan menjabarkan teori-teori yang akan digunakan dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1. Pendahuluan. Bahasa di dalam wacana linguistik diberi pengertian sebagai sistem simbol bunyi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Meirina Andreany, 2014

membahas dari penggunaan dan arti tiga kata kerja tersebut,...ok,...he,.,he,.,he,.,.

KISI KISI SOAL POSTTEST. Kompetensi Dasar 毎日の生活

Bab 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Setiap bahasa memiliki nuansa makna yang berbeda pada setiap struktur

SILABUS MATA KULIAH PROGRAM STUDI MANAJEMEN RESORT & LEISURE

BAB I PENDAHULUAN. bahasa Indonesia ke bahasa Jepang, kita dapat menerjemahkan suatu teks dari

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Jepang merupakan salah satu bahasa yang sulit untuk dipelajari.

BAB 1 PENDAHULUAN. kata. Menurut ( Chaer, 2003: 224 ) frasa adalah gabungan kata yang tidak. memiliki makna baru dan dapat disela dengan unsur lain.

ANALYSIS OF THE SECOND SEMESTER STUDENTS IN COMPREHENSION THE USE OF NDESU OR NODA

BAB III METODE PENELITIAN. permasalahan. Sedangkan metode dapat diartikan sebagai cara atau prosedur yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Seperti yang diketahui komunikasi adalah sesuatu yang telah dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan berbahasanya. Salah satunya bahasa Jepang, Dewasa ini semakin

Program Studi Pendidikan Bahasa Jepang Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau

Bab 1. Pendahuluan. tulisan maupun isyarat) orang akan melakukan suatu komunikasi dan kontak sosial.

BAB I PENDAHULUAN. satu kendala yang selalu terjadi kepada pembelajar bahasa asing pada. kemampuan berkomunikasi adalah memiliki kemampuan dalam hal

BAB IV PENGGUNAAN DIALEK OSAKA PADA KOMIK YOZAKURA QUARTET JILID KE-1 KARYA YASUDA SUZUHITO

Transkripsi:

1 ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KATA KERJA TRANSITIF DAN INTRANSITIF BAHASA JEPANG PADA MAHASISWA TINGKAT II PRODI PENDIDIKAN BAHASA JEPANG UNIVERSITAS RIAU Fitria Sanimah Rahmawati*Sri Wahyu Widiati**Merri Silvia Basri*** fitria_sani91@yahoo.com 085376572222 Program Studi Pendidikan Bahasa Jepang Abstract : This research describes about using an error of transitive and intransitive verbs are done by students in second grade of Japanese Program in Riau University. This research uses a descriptive method. This theory which is used for error analysis and linguistic theory of jidoushi tadoushi. The data is an error gets from written questionnaire test form on bunpou subject. While the factor of an error data gets from interview. Based on the data analysis can be concluded that the form of the most common error is when selecting verb in the sentence of tadoushi or jidoushi. This caused of students still difficult for which different between jidoushi and tadoushi. Keyword : error analysis, jidoushi, tadoushi

2 ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KATA KERJA TRANSITIF DAN INTRANSITIF BAHASA JEPANG PADA MAHASISWA TINGKAT II PRODI PENDIDIKAN BAHASA JEPANG UNIVERSITAS RIAU Fitria Sanimah Rahmawati*Sri Wahyu Widiati**Merri Silvia Basri*** fitria_sani91@yahoo.com 085376572222 Program Studi Pendidikan Bahasa Jepang Abstrak : Penelitian ini mendeskripsikan kesalahan penggunaan kata kerja transitif (tadoushi) dan intransitif (jidoushi) yang dilakukan mahasiswa tingkat II Prodi Pendidikan Bahasa Jepang Universitas Riau. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif, sedangkan teori yang digunakan adalah teori analisis kesalahan dan teori linguistik mengenai jidoushi tadoushi. Data berupa bentuk kesalahan diperoleh melalui angket berupa tes tertulis pada perkuliahan Bunpou. Data penyebab kesalahan diperoleh melalui wawancara. Berdasarkan analisis data dapat disimpulkan bahwa bentuk kesalahan yang paling banyak adalah saat pemilihan kata kerja jidoushi atau tadoushi dalam kalimat. Hal tersebut disebabkan mahasiswa masih kesulitan membedakan mana yang tergolong jidoushi dan mana yang tergolong tadoushi. Kata kunci : analisis kesalahan, jidoushi dan tadoushi

3 PENDAHULUAN Bahasa merupakan alat komunikasi yang terpenting yang dibutuhkan manusia dalam menjalani aktivitas kehidupannya sehari-hari. Dengan bahasa manusia dapat mengutarakan maksud hati dan pikirannya kepada orang lain. Seiring dengan kemajuan teknologi, komunikasi yang terjalin antar manusia tidak selalu dalam bahasa yang sama karena beragamnya bahasa dari setiap negara di dunia. Oleh karena itu timbul kebutuhan untuk mempelajari bahasa asing. Dalam mempelajari bahasa asing pasti ditemukan kesulitan karena adanya perbedaan yang cukup signifikan antara bahasa asing yang ingin dikuasai dengan bahasa ibu, misalnya perbedaan huruf, tata bahasa, pelafalan, kata kerja dan sebagainya. Perbedaan karakteristik bahasa Jepang dan bahasa Indonesia salah satunya ada pada kata kerja. Dalam bahasa Jepang terdapat tadoushi (kata kerja transitif) dan jidoushi (kata kerja intransitif). Tadoushi (kata kerja transitif) adalah kata kerja yang membutuhkan pelengkap atau objek dalam kalimatnya, contohnya melihat, mengumpulkan, menghentikan. Jidoushi (kata kerja intransitif) adalah kata kerja yang tidak membutuhkan objek dalam kalimatnya, contohnya selesai, terlihat, mulai, jatuh. Dalam bahasa Indonesia juga terdapat pembagian kata kerja seperti dijabarkan sebelumnya, namun dalam bahasa Indonesia kita bisa membedakan kedua kata kerja tersebut dengan melihat imbuhannya. Contoh : 1) Adik menulis surat (kalimat transitif) 2) Kulihat anak-anak berlari (kalimat intransitif) Dalam bahasa Jepang verba yang diperlukan dalam melengkapi kedua jenis kalimat seperti contoh di atas merupakan kata kerja asli atau bukan merupakan kata jadian hasil penambahan imbuhan seperti dalam bahasa Indonesia. Selain itu kata kerja dalam bahasa Jepang ada yang berpasangan antara transitif dan intransitifnya serta juga mengenal penggunaan partikel. Partikel inilah yang bisa dijadikan penanda dari pembagian kata kerja seperti tersebut di atas dan juga berperan dalam penentuan makna. Oleh karena itu, pembelajar bahasa Jepang sering kesulitan untuk menghapalnya. Kendala selanjutnya yang paling utama bagi pembelajar adalah adanya kemiripan dalam morfologis kategori verba (Puspa Mirani kadir, 2009), seperti misal kata kerja shimeru (menutup) yang termasuk dalam tadoushi dan pasangannya shimaru yang termasuk ke dalam jidoushi. Contoh : 1) ドアをしめる Doa wo shimeru Menutup pintu (kalimat transitif) 2) ドアがしまる Doa ga shimaru Pintu tertutup (kalimat intransitif) (Dedi Sutedi, 2007) Selain beberapa contoh kesulitan di atas, terbatasnya frekuensi pertemuan pada perkuliahan juga menyebabkan kurang pahamnya mahasiswa terhadap penggunaan kata kerja intransitif (jidoushi) dan kata kerja transitif (tadoushi). Kemudian ditambah lagi dengan kurangnya motivasi mahasiswa untuk mempelajari pelajaran yang pada proses perkuliahan memiliki frekuensi pertemuan yang sedikit tersebut seperti motivasi untuk memperbanyak kosakata mengenai jidoushi dan tadoushi dan membaca contoh-contoh

4 kalimatnya dengan berbagai konteks makna agar penggunaan jidoushi dan tadoushi dapat dipahami. Kesulitan-kesulitan yang dialami seperti yang diuraikan diataslah yang berpengaruh besar terhadap munculnya kesalahan penggunaan jidoushi dan tadoushi oleh pembelajar bahasa Jepang. Berdasarkan beberapa contoh masalah di atas dan kesalahan yang masih sering terjadi pada mahasiswa tingkat dasar, penulis tertarik melakukan penelitian untuk mengetahui karakteristik kesalahan penggunaan jidoushi dan tadoushi pada mahasiswa yang belum lama ini mendapatkan pengajaran tentang penggunaan jidoushi dan tadoushi yakni mahasiswa tingkat II Prodi Pendidikan Bahasa Jepang Universitas Riau. Berangkat dari alasan-alasan tersebut, maka penulis melakukan penelitian dengan judul Analisis Kesalahan Penggunaan Kata Kerja Transitif dan Intrasitif Bahasa Jepang pada Mahasiswa Tingkat II Prodi Pendidikan Bahasa Jepang Universitas Riau. METODE PENELITIAN Metode penelitian yang akan digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode deskriptif adalah menjabarkan, memotret permasalahan yang menjadi pusat perhatian, kemudian dibeberkan secara apa adanya (Sutedi:2009). Dalam proses penelitian ini, pertama-tama penulis menyelenggarakan tes tertulis, kemudian mengoreksi dan mengumpulkan data berupa kesalahan-kesalahan mahasiswa. Selanjutnya penulis mengadakan wawancara terhadap beberapa responden untuk mengetahui penyebab terjadinya kesalahan tersebut. Terakhir, penulis menganalisis kesalahan tersebut berdasarkan segala aturan yang ada dalam kalimat jidoushi tadoushi yang setelah itu dipersentasekan dan disajikan dalam bentuk tabel dan diagram agar mudah dipahami oleh pembaca. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil tes, bentuk kesalahan yang dilakukan mahasiswa berupa kesalahan pada penggunaan partikel dan kesalahan saat memilih kata kerja jidoushi dan tadoushi. Oleh karena itu, pada bagian ini penulis akan membahas contoh dari masingmasing bentuk kesalahan pada soal tata bahasa jidoushi dan tadoushi. Penggunaan partikel Jidoushi : Soal nomor 7 みち ( ) こんでいましたから おくれました Michi ( ) kondeimashitakara, okuremashita (sumber : Minna no nihongo shokyuu II) Terjemahan : Saya terlambat karena jalanan macet. Pada soal nomor 7 ini dari 30 mahasiswa terdapat 11 orang yang menjawab salah. Dari 11 mahasiswa yang menjawab salah, 5 mahasiswa menjawab partikel wo (

5 を ), 5 mahasiswa menjawab ni ( に ) dan 1 mahasiswa menjawab de ( で ). Partikel yang tepat untuk melengkapi kalimat di atas adalah partikel ga ( が ) sehingga kalimatnya menjadi : みち ( が ) こんでいましたから おくれました Michi ( ga ) kondeimashitakara, okuremashita. Bentuk kata kerja setelah partikel pada kalimat di atas yaitu komu (macet; ramai) yang tergolong dalam kata kerja intransitif (jidoushi) dapat diketahui secara langsung penggunaan partikel yang tepat adalah ga ( が ). Sesuai dengan penjelasan Ichikawa (2000), hal yang umum menyertakan partikel ga dalam kalimat jidoushi. Selain itu sesuai pula dengan fungsi dan arti jidoushi yaitu suatu gerak atau tindakan yang tidak menyertakan pelaku yang melakukan perbuatan tersebut. Pada kalimat di atas memiliki makna bahwa keadaan jalan tersebut macet atau ramai, keadaan tersebut tidak memiliki pelaku yang membuat keadaan jalan menjadi macet atau ramai seperti yang diutarakan sebelumnya. Penggunaan partikel ga ( が ) pada kalimat ini juga menunjukkan fungsinya sebagai subjek dari prediket dan penunjuk subjek dari verba intransitif. Oleh karena itu, mahasiswa yang menjawab dengan partikel wo ( を ) adalah salah. Sesuai dengan pola objek + wo yang digunakan untuk kalimat tadoushi, yang memiliki fungsi melakukan atau menciptakan pekerjaan menjadi keadaan tertentu. Selanjutnya bagi responden yang menjawab dengan partikel ni ( に ) dan de ( で ) juga merupakan kesalahan. Kesalahan kali ini dikarenakan pengaruh bahasa ibu yang diawali dari proses penerjemahan yang dilakukan mahasiswa. Pada kalimat di soal nomor 7 ini mahasiswa yang menjawab ni ( に ) dan de ( で ) melakukan penerjemahan terlebih dahulu ke dalam bahasa Indonesia, yaitu karena di jalan macet, jadi terlambat. Preposisi yang menandai tempat di dalam bahasa Indonesia tersebut diterjemahkan secara harfiah ke dalam bahasa Jepang menjadi ni ( に ) dan de ( で ). Selain itu ungkapan seperti yang diterjemahkan mahasiswa tersebut tidak biasanya dikemukakan oleh penduduk asli Jepang. Mereka lebih umum menggunakan ungkapan yang apabila diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi karena jalanan macet seperti pada kalimat yang benar di atas. Tadoushi : Soal nomor 1 どこかでさいふ ( ) おとしてしまいました Dokokade saifu ( ) otoshiteshimaimashita. (sumber : Minna no nihongo shokyuu II) Terjemahan : Dimana kah saya menjatuhkan dompet.

6 Pada soal nomor 1 ini dari 30 mahasiswa terdapat 12 orang yang menjawab salah. Dari 12 mahasiswa yang menjawab salah tersebut semuanya menjawab dengan partikel ga ( が ), sedangkan partikel yang tepat untuk melengkapi kalimat di atas adalah partikel wo ( を ) sehingga kalimatnya menjadi : どこかでさいふ ( を Dokokade saifu ( o ) otoshiteshimaimashita. ) おとしてしまいました Masih dengan cara yang sama, yaitu dengan melihat jenis kata kerja yang berada setelah partikel kita bisa mengetahui penggunaan partikel yang tepat. Otosu (menjatuhkan) adalah tergolong dalam kata kerja transitif (tadoushi) yang biasanya memiliki subjek atau pelaku dan berfungsi menjelaskan tentang pekerjaan yang dilakukan atau diciptakan oleh subjek dan menggunakan partikel wo ( を ) dalam kalimatnya. Sesuai dengan penjelasan Ichikawa (2000) berikut, pada umumnya tadoushi mempunyai pola objek + wo ( を ), akan tetapi hal tersebut tidak berlaku pada jidoushi. Pada kalimat di atas sudah jelas pelaku yang menjatuhkan dompet tersebut adalah pembicara dan jika melihat pola kalimat ~ てしまいました yang mengandung unsur penyesalan akibat kelalaian sendiri sudah bisa dipastikan kalimat ini memiliki pelaku dan ada objek karena memiliki prediket menjatuhkan sesuai dengan terjemahan kalimat di atas. Oleh karena itu, pada kalimat soal nomor 1 ini penggunaan partikel yang tepat adalah partikel wo ( を ). Pemilihan kata kerja Jidoushi : Soal nomor 2 あっ あそこにさいふが ( ) いますよ A, asoko ni saifu ga ( ) imasuyo. (sumber : Nihongo nouryokushiken bunpou mondai level 3) Pada soal nomor 2 ini dari 30 mahasiswa terdapat 18 orang menjawab salah. Jawaban salah dari 18 mahasiswa tersebut terdapat 14 mahasiswa menjawab おとして dan 4 mahasiswa menjawab わすれて. Pola ~ ています adalah pola yang menjelaskan suatu keadaan dengan mengabaikan atau meniadakan pelaku yang mengerjakan pekerjaan tersebut dan menggunakan partikel ga ( が ). Sesuai dengan penjelasan tersebut maka kata kerja yang tepat digunakan untuk melengkapi kalimat di atas adalah kata kerja intransitif (jidoushi) yang juga memiliki arti dan fungsi suatu gerak atau tindakan yang tidak menyertakan pelaku dalam melakukan suatu perbuatan dan menyertakan partikel ga ( が ). Dari pilihan

7 jawaban yang tergolong jidoushi hanya ada 3 kata, yaitu ついて dari つきます (hidup;nyala), きえて dari きえます (mati; padam) dan おちて dari おちます (jatuh). Berdasarkan konteks makna dan aturan tata bahasa yang dijelaskan di atas, kata kerja yang paling tepat adalah おちて dari おちます (jatuh), dengan jawaban di atas maka kalimat memiliki makna bahwa seseorang menemukan dompet yang terjatuh (tidak diketahui siapa yang menjatuhkan dompet tersebut), sehingga kalimatnya menjadi : あっ あそこにさいふが ( おちて ) いますよ A, asoko ni saifu ga ( ochite ) imasuyo. Terjemahan : Wah, disana ada dompet jatuh. Tadoushi : Soal nomor 4 ポケットにさいふを入れましたが ( ) しまいました Poketto ni saifu wo iremashitaga, ( ) shimaimashita. (sumber : Nihongo nouryokushiken bunpou mondai level 3) Pada soal nomor 4 ini dari 30 mahasiswa terdapat 17 orang menjawab salah. Jawaban salah dari 17 mahasiswa tersebut terdapat 11 mahasiswa menjawab おちて, 5 mahasiswa menjawab わすれて, dan 1 orang menjawab ついて. Pola ~ てしまいました adalah pola yang salah satu fungsinya untuk menjelaskan rasa penyesalan. Makna yang terkandung dari kalimat awal adalah saya sudah memasukkan dompet de dalam saku, maka kata kerja yang tepat untuk melengkapi kalimat di atas adalah kata kerja transitif (tadoushi) karena sudah diketahui pelakunya adalah saya. Sesuai dengan fungsi tadoushi adalah suatu tindakan melakukan atau menciptakan sesuatu yang memiliki pelaku. Berdasarkan pertimbangan di atas pilihan jawaban yang paling tepat adalah おとして dari おとします (menjatuhkan) dan sekaligus menandakan bahwa jawaban おちて adalah salah (sudah dipakai untuk jawaban nomor 2), jawaban わすれて adalah salah (disesuaikan dengan makna kalimat awal), jawaban ついて adalah salah (tidak ada hubungan dengan makna kalimat). Sehingga kalimatnya menjadi : ポケットにさいふを入れましたが ( おとして ) しまいました Poketto ni saifu wo iremashitaga, ( otoshite ) shimaimashita. Terjemahan : Saya sudah memasukkan dompet ke dalam saku tetapi sepertinya terjatuh.

8 SIMPULAN DAN REKOMENDASI Seperti yang disampaikan pada bab pendahuluan bahwa tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bentuk kesalahan apa yang dilakukan mahasiswa saat menggunakan jidoushi dan tadoushi, persentase kesalahan pada jidoushi dan tadoushi, serta penyebab kesalahan tersebut. Berdasarkan dari hasil analisis data pada penelitian ini, dapat disimpulkan bentuk kesalahan yang muncul saat menggunakan kata kerja intransitif (jidoushi) dan kata kerja transitif (tadoushi) pada mahasiswa tingkat II Prodi Pendidikan Bahasa Jepang Universitas Riau adalah sebagai berikut : 1. Penggunaan partikel yang tepat untuk kalimat jidoushi dan tadoushi. Persentase kesalahan pada tipe ini rata-ratanya adalah 35%. Hal ini menunjukkan bahwa kesalahan mahasiswa tingkat II saat menggunakan partikel dalam kalimat jidoushi dan tadoushi tergolong cukup rendah. 2. Pemilihan kata kerja intransitif (jidoushi) dan kata kerja transitif (tadoushi) dalam percakapan dan dalam kalimat sederhana. Persentase kesalahan pada tipe ini rata-ratanya adalah 56.75%. hal ini menunjukkan bahwa kesalahan mahasiswa saat memilih verba jidoushi atau tadoushi tergolong cukup tinggi. Kemudian persentase kesalahan pada soal jidoushi dan tadoushi adalah masingmasing sebagai berikut : 1. Dari 30 soal terdapat 16 soal jidoushi. Berdasarkan total seluruh frekuensi kesalahan yang muncul dari tiap-tiap soal jidoushi dibagi dengan jumlah soal jidoushi didapatkan hasil persentase kesalahan sebesar 49.4% 2. Dari 30 soal terdapat 14 soal tadoushi. Berdasarkan total seluruh frekuensi kesalahan yang muncul dari tiap-tiap soal tadoushi dibagi dengan jumlah soal tadoushi didapatkan hasil persentase kesalahan sebesar 45%. Selanjutnya, berdasarkan wawancara kepada beberapa orang sampel dari mahasiswa tingkat II Prodi Pendidikan Bahasa Jepang Universitas Riau mengenai faktor yang menyebabkan terjadinya kesalahan didapat jawaban dari urutan persentase paling tinggi ke paling rendah adalah sebagai berikut : 1. Mahasiswa tidak bisa membedakan jidoushi dan tadoushi baik secara morfologis maupun makna. 2. Masih terbatasnya kosakata yang dikuasai mahasiswa terutama kata kerja jidoushi dan tadoushi. 3. Mahasiswa kesulitan dalam menentukan partikel yang tepat untuk kalimat jidoushi dan tadoushi. 4. Frekuensi perkuliahan mengenai jidoushi dan tadoushi yang sedikit. Rekomendasi yang ingin dikemukakan adalah sebagai berikut : 1. Sebaiknya mahasiswa memahami konteks makna sepenuhnya yang terkandung dari kata kerja yang tergolong jidoushi dan tadoushi agar tepat saat menggunakannya dalam kalimat dan tuturan langsung. 2. Sebaiknya mahasiswa lebih banyak lagi membaca contoh-contoh kalimat mengenai jidoushi dan tadoushi agar lebih mudah memahaminya dan meringankan tugas menghafal. 3. Sebaiknya mahasiswa lebih sering menggunakannya dalam percakapan seharihari.

9 UCAPAN TERIMA KASIH Puji syukur kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat-nya penulis dapat menyelesaikan penulisan jurnal ini. Penulis juga ingin mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam pembuatan jurnal ini dan berbagai sumber yang telah penulis gunakan sebagai data dalam penelitian ini. Dengan menyelesaikan penelitian ini penulis mengharapkan banyak manfaat yang dapat diambil dari jurnal ini. Pada proses penulisan, penulis telah banyak menerima bimbingan dan bantuan. Oleh karena itu ijinkanlah kiranya dalam kesempatan ini rasa terima kasih dan rasa hormat itu penulis sampaikan secara khusus kepada Sri Wahyu Widiati, S.S. M.Pd selaku dosen pembimbing I. Selanjutnya kepada Merri Silvia Basri, S.S, M.Pd selaku dosen pembimbing II dan seluruh dosen Program Studi Pendidikan Bahasa Jepang yang telah membekali penulis dengan ilmu pengetahuan yang bermanfaat selama proses perkuliahan. Kemudian rasa terima kasih penulis sampaikan kepada keluarga tercinta yang selalu memberikan semangat dan doa. Terima kasih juga untuk dukungan dan bantuan yang teman-teman berikan. DAFTAR PUSTAKA Chandra,T. 2009. Nihongo no Joshi. Evergreen : Jakarta. Dahidi, Ahmad dan Sudjianto. 2007. Pengantar Linguistik Bahasa Jepang. Kesaint Blanc : Jakarta. Iori, Isaohoka, et.al. 2000. Nihongo Bunpou Handbook. 3A Corporation : Tokyo. Japan Culture Study Group. 1998. jidoushi tadoushi. 18 Maret 2014 www.upp.so-net.ne.jp/bunka.aug/98/htm Matsura Kenji. Kamus Besar Bahasa Jepang-Indonesia. Kyoto sangyou University Press : Japan. Narbuko, Cholid dan Achmadi. 1997. Metodologi Penelitian. Bumi Aksara : Jakarta. Nihongo Lesson. 2005. :-te aru to te iru:. 5 Mei 2014 www.homepage3.nifty.com/i-yasu/lesson33.htm Parera, Jos Daniel. 1997. Linguistik Edukasional : Metodologi Pembelajaran bahasa, Analisis Kontrastif Antarbahasa, Analisis Kesalahan Berbahasa. Erlangga : Jakarta. Setsuko, Ando dan Ogawa. 2001. Nihongo Bunpou Enshuu Jidoushi-Tadoushi, Shieki, Ukemi, -boisu- no shomondai 1. 3A Corporation : Tokyo. Shigeno, Mie, et.al. 2005. Nihongo Nouryokushiken Bunpou Mondai level 3. 3A Corporation : Tokyo.

10 Tarigan, Henry Guntur. 1990. Pengajaran Analisis Kesalahan Berbahasa. Angkasa : Bandung. 2006. Minna no Nihongo Shokyuu II. 3A Corporation : Tokyo. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Balai Pustaka : Jakarta.