RAMAYANA FULL STORY DALAM RANGKA FESTIVAL RAMAYANA INTERNATIONAL DI INDIA

dokumen-dokumen yang mirip
KARYA TARI SENDRATARI RAMAYANA SINTA PANGGIH DALAM MUHIBAH SENI UNY DI CANBERA AUSTRALIA

Karya Tari Ramayana Dwi Tunggal. Kasultanan dan Puro PA

BAB I PENDAHULUAN. ujian mata kuliah Proyek Akhir yang bertema The Futuristic Of. Ramayana. Yang bertujuan untuk memperkenalkan suatu budaya

DESKRIPSI SENDRATARI LEGENDA BOKO. Oleh Supriyadi Hasto Nugroho

BAB III DAYA TARIK SENDRATARI RAMAYANA SEBAGAI ATRAKSI WISATA DI TAMAN BALEKAMBANG SURAKARTA

STRATEGI PEMASARAN SENDRATARI RAMAYANA DI TAMAN WISATA CANDI PRAMBANAN

Sugiyanto 1, Godham Eko Saputro 2, Nur Rohman 3. Dian Nuswantoro

BAB 2 DATA DAN ANALISIS Perang Wanara dan Raksasa. satu ksatria yang sangat ditakuti oleh lawannya.

BAB IV PENUTUP. dijadikan jawaban atas pertanyaan peneliti yang diajukan diawal tentang

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia sangat dikenal oleh masyarakat dunia dari segi budaya serta

BAB I PENDAHULUAN. tahun di bumi Indonesia. Berbagai bentuk kesenian, upacara keagamaan, ritual, dan

BAB I PENDAHULUAN Seni Tari Sebagai Hasil dari Kreativitas Manusia. dan lagu tersebut. Perpaduan antara olah gerak tubuh dan musik inilah yang

BAB 2 DATA DAN ANALISA

BAB V KESIMPULAN. Wayang wong gaya Yogyakarta adalah segala bentuk drama tari tanpa

BAB I PENDAHULUAN. berkaitan dengan usaha kepariwisataan seperti hotel, restoran, toko

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. manusia (Trisman, 2003:12). Karya sastra terdiri atas puisi, prosa, dan drama.

BAB V PENUTUP. kemandirian dan kreatifitas penata tari dalam berkarya. Proses penciptaan yang

Work Shop Tari Golek Menak Gaya Yogyakarta di Taman Mini Indonesia Indah Jakarta, 2005.

FESTIVAL SENI RELIGIUS DAN KERAKYATAN PROGRAM PENGELOLAAN KERAGAMAN BUDAYA TAHUN 2013 TATA TERTIB PESERTA FESTIVAL SENI RELIGIUS DAN KERAKYATAN 2013

BAB III ANALISIS DAN RANCANGAN SISTEM

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Kompleks taman wisata candi Prambanan merupakan salah satu kompleks

BAB I PENDAHULUAN. demikian kebutuhan manusia tersebut, tercapainya tujuan yakni sesuatu pesan

SIMBOL RAMA DALAM EPOS RAMAYANA BAGI RAJA DAN MASYARAKAT JAWA. Wachid Eko Purwanto. Abstract

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

Oleh: Tri Fatmawati

BAB II METODE PERANCANGAN. A. Analisis Permasalahan. Permasalahan utama dalam penciptaan karya ini adalah bagaimana merancang

TAYUB NINTHING: TARI KREASI BARU YANG BERSUMBER PADA KESENIAN TAYUB

Wujud Garapan pakeliran Jaya Tiga Sakti Kiriman I Gusti Ngurah Nyoman Wagista, Mahasiswa PS. Seni Pedalangan ISI Denpasar. Wujud garapan pakeliran

LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT WORK SHOP TARI GOLEK MENAK GAYA YOGYAKARTA DI TAMAN MINI INDONESIA INDAH JAKARTA

OPTIMALISASI PERTUNJUKAN SENDRATARI RAMAYANA SEBAGAI DAYA TARIK WISATA TAMAN BALEKAMBANG SURAKARTA

DISAIN TATA RIAS DAN BUSANA SENDRATARI SUMUNARING ABHAYAGIRI DIPENTASKAN DI KOMPLEKS TAMAN WISATA CANDI BOKO. Oleh: Pramlarsih Wulansari

PEMANFAATAN SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING PADA GAME KEBUDAYAAN RAMA SINTA

BAB I PENDAHULUAN. lain termasuk teknologi, adat-istiadat, dan bentuk-bentuk pengungkapan

BAB III PENUTUP. menempatkan karya seni sebagai peluang emas, manusia masuk pada era

BAB V PENUTUP. Penelitian ini menjawab dua persoalan yaitu bagaimana. Pertunjukan berlangsung selama dua jam sepuluh menit dan

PENGEMBANGAN GAME EDUKASI 2D PLATFORMER PETUALANGAN RAMA SINTA BERBASIS ANDROID

BAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Ponorogo yang terletak di sisi tenggara Provinsi Jawa Timur yakni

PERKEMBANGAN KESENIAN REOG PONOROGO

Pagelaran Wayang Ringkas

Kontes Robot Seni Indonesia 2013

TARI BARIS RASA CINA Oleh I Nyoman Payuyasa Dosen Prodi Film dan Televisi FSRD ISI DENPASAR

BAB I PENDAHULUAN. budaya, baik berupa seni tradisional ataupun seni budaya yang timbul karena

DESKRIPSI DUKUH SILADRI. Dipentaskan pada Festival Seni Tradisional Daerah se- MPU di Mataram, Nusa Tenggara Barat 1 Agustus 2010

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari, kita ketahui terdapat beberapa jenis seni yang di

TARI KURDHA WANENGYUDA

RESUME MEDIA PETUNJUKAN PRIYATIN NIM.

KOMPOSISI IRINGAN TARI SUMUNARING ABHAYAGIRI (SENDRATARI BOKO)

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Sendratari Ramayana lebih dikenal dengan nama Ramayana Balet

BAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya zaman ke arah modern membuat kepopuleran ludruk

BAB VI KESIMPULAN. Lakon Antaséna Rabi sajian Ki Anom Suroto merupakan. salah satu jenis lakon rabèn dan karangan yang mengambil satu

ANALISIS NILAI-NILAI MORAL NOVEL RAMAYANA KARYA SUNARDI D.M. DAN IMPLEMENTASI PEMBELAJARANNYA DI SMA

BAB I PENDAHULUAN. kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum,

BAB 2 DATA DAN ANALISA. Dalam survey lapangan yang dilakukan di Museum Wayang Jakarta, dapat dilihat

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan yang ingin dicapai di dalam Tugas Akhir ini adalah menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

DESKRIPSI PENTAS TARI Sebagai Pengrawit (Pendukung Karawitan)

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta PAKELIRAN WAYANG KULIT PURWA LAKON RESI SUBALI

Asal Mula Candi Prambanan

KHM 203 ONLINE PR SEKSI 10. NAMA : SRI CICI KURNIA NIM : TEMA BLOG : WARNA WARNI YOGYAKARTA :

SILABUS PEMBELAJARAN

LUDRUK LENONG Ludruk adalah pertunjukan seni theater tradisional yang berasal dari Jawa timur. Ludruk ini biasanya dipentaskan oleh satu grup kesenian

AKTIVITAS KERJA DAN PENGHASILAN PENARI DI RAMAYANA BALLET PURAWISATA YOGYAKARTA. Oleh: Endang Sutiyati Staf Pengajar FBS UNY.

FUNGSI DAN BENTUK MUSIK IRINGAN SENDRATARI RAMAYANA DALAM ADEGAN SHINTA ILANG UKM KAMASETRA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Drama merupakan tiruan kehidupan manusia yang dipentaskan dihadapan

Ditulis oleh: ANNISA ARYATI SYA ALITSYAH

KRITIK SENI BUSANA LIKU DMA TARI ARJA

BAB I PENDAHULUAN. masuknya pengaruh Islam merupakan pelabuhan yang penting di pesisir utara

48. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SENI BUDAYA SMA/MA/SMK/MAK

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V VISUALISASI KARYA

MODUL PEMBELAJARAN SENI BUDAYA

SD kelas 4 - BAHASA INDONESIA BAB 1. INDAHNYA KEBERSAMAANLatihan Soal 1.7

VISUALISASI HEWAN PADA RELIEF RAMAYANA CANDI PRAMBANAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Lilis Melani, 2014 Kajian etnokoreologi Tari arjuna sasrabahu vs somantri di stsi bandung

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB VIII TATA BUSANA. STANDAR KOMPETENSI: Mampu memahami Hakikat Tata Busana

GAMBARAN TOKOH SINTA DALAM NOVEL SINTA OBONG KARYA ARDIAN KRESNA DAN CERITA RAMAYANA KARYA C. RAJAGOPALACHARI: Studi Sastra Bandingan

BAB I PENDAHULUAN. yang berlakon dengan unsur-unsur utama dialog, tembang, dan dagelan.

BAB I PENDAHULUAN. Budaya, salah satu bentuk pemanfaatan cagar budaya yang diperbolehkan adalah untuk

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Penelitian mengenai Tinjauan Filsafat Nilai Max Scheler terhadap Tarian

Trainers Club Indonesia Surabaya Learning Forum episode 28. Rabu 29 Juli 2009 WILLEM ISKANDAR

BAB I PENDAHULUAN. hidup (Sudirga, 2005 : 1). Tentunya hal tersebut merupakan suatu bentuk pernyataan

KREATIVITAS NURYANTO DALAM PENCIPTAAN DRAMATARI RAMAYANA

Pelajaran 4. Kebudayaan

CANDI PRAMBANAN.

GAMBARAN TOKOH SINTA DALAM NOVEL SINTA OBONG KARYA ARDIAN KRESNA DAN CERITA RAMAYANA KARYA C. RAJAGOPALACHARI: Studi Sastra Bandingan

2015 MUSIK IRINGAN TARI TEPULOUT DISANGGAR SENI KITE SUNGAILIAT KABUPATEN BANGKA

BAB II RAMAYANA. II.1 Kisah Ramayana

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

MELESTARIKAN WARISAN BUDAYA MELALUI PAGELARAN MANGKUNEGARAN PERFORMING ART 201

DESKRIPSI TARI ADI MERDANGGA SIWA NATA RAJA TEDUNG AGUNG

BAB I PENDAHULUAN. pendukung berupa gagasan, sifat dan warna bunyi. Kendati demikian, dalam

September Revisi : Semester IV Judul praktek Jam pertemuan 32x100 menit

KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SEKOLAH MENENGAH ATAS/MADRASAH KEJURUAN/MADRASAH ALIYAH KEJURUAN (SMA/MA/SMK/MAK)

SILABUS PEMBELAJARAN

BAB V PENUTUP. perkawinan Masyarakat Arab di Kota Medan kesimpulan sebagai berikut. a. Upacara Pernikahan Masyarakat Arab di Medan

2015 PERTUNJUKAN KESENIAN EBEG GRUP MUNCUL JAYA PADA ACARA KHITANAN DI KABUPATEN PANGANDARAN

PENCIPTAAN TATA ARTISTIK PADA NASKAH BESUT WANI KARYA DAN SUTRADARA YUSUF EKO NUGROHO. Ferika Ratna Ayu Syaputri ,

DRAMATARI RAMAYANA KARYA NURYANTO (SUATU KAJIAN KREATIVITAS)

SOAL UAS SENI BUDAYA KLS XI TH Kegiatan seseorang atau sekelompok dalam upaya mempertunjukan suatu hasil karya atau produknya kepada

Transkripsi:

RAMAYANA FULL STORY DALAM RANGKA FESTIVAL RAMAYANA INTERNATIONAL DI INDIA A. PENDAHULUAN Cerita Ramayana begitu terkenal di seluruh penjuru dunia, terutama negaranegara yang mempunyai tradisi budaya yang sangat kuat, seperti India, Thailand, Kamboja dan tentu saja Indonesia. Negara-negara tersebut mempunyai ciri khas masing-masing dalam mengolah cerita Ramayana untuk dijadikan sebuah pertunjukan tari. Di Indonesia cerita Ramayana lebih banyak terkenal dalam kebudayaan Jawa terutama Yogyakarta dan Surakarta, terbukti dengan banyaknya tari-tarian yang mengambil dari cerita Ramayana, salah satunya adalah pertunjukan sendratari Ramayana di pelataran candi Prambanan. Pertunjukan sendratari Ramayana di pelataran candi Prambanan telah melalui perjalanan yang sangat panjang, semenjak ada pada tahun 1961 hingga sekarang. Perjalanan selama setengah abad ini bukanlah perjalanan yang singkat, dan telah mengalami perkembangan hingga membuat pertunjukan Ramayana semakin dikenal di dalam maupun luar negeri. Perkembangan itu bisa kita temukan dari segi pengelolaan dan dari segi teknis pertunjukan. Semula sendratari Ramayana dikelola dan diisi oleh Yayasan Loro Jonggrang dengan cerita yang dibagi dalam empat episode, yaitu Sinta Ilang, Anoman Obong, Kumbokarno Gugur, dan Sinta Obong. Namun sekarang pengelolaannya dilakukan oleh PT Taman Wisata Candi Borobudur Prambanan dan Ratu Boko dengan pengisi pentas secara bergiliran oleh beberap grup seni di panggung tertutup dan panggung terbuka dengan cerita full story. Jumlah pertunjukan senfratari Ramayana di Prambanan mencapai 150 kali dalam setiap tahunnya, menjadikannya semakin dikenal. Terbukti dengan semakin banyaknya penonton yang hadir untuk melihat, juga seringnya

undangan untuk mementaskan sendratari Ramayana baik itu di dalam maupun di luar negeri. Undangan dari luar negeri datang dari India melalui Badan Pariwisata Daerah Propinsi DIY yang kemudian menunjuk PT Taman Wisata Candi Borobudur Prambanan dan Ratu Boko untuk mengikuti The International Ramayana Mela di India pada bulan Juni 2008. Dalam kegiatan tersebut PT Taman Wisata Candi Borobudur Prambanan dan Ratu Boko menunjuk saya sebagai koreografer melalui surat yang ditujukan kepada Ketua Jurusan Pendidikan Seni Tari FBS UNY, yang akhirnya terbit Surat Penugasan dari Dekan FBS UNY dengan nomor : 833a/H.34.12/KP/2008. Dalam kegiatan ini didukung oleh 10 orang penari dan mementaskan sendratari tersebut sebanyak tiga kali di tiga kota, yaitu Bhopal, Indore, dan Gwalior. Pelaksanaan Ramlila Mella atau festival Ramayana ini diikuti oleh beberapa negara seperti Singapore, Kamboja, Thailand, Indonesia yang diwakili PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko, serta tuan rumah India. Semua peserta diwajibkan tampil selama tiga kali di tiga kota tersebut dengan durasi pertunjukan masing-masing 90 menit, setiap hari tampil satu peserta. B. PROSES PENCIPTAAN 1. Konsep Cerita Dengan durasi yang cukup panjang yaitu 90 menit sangat memungkinkan untuk menggarap sendratari Ramayana dengan cerita Full Story. Di samping itu dengan cerita Ramayana Full Story diharapkan penonton dalam menikmati sajian sendratari tidak terputus dan bisa mencerna hingga selesai cerita. Namun demikian tidak semua adegan dimasukkan mengingat jumlah penari yang sedikit, dan secara rinci susunan cerita dapat dilihat sebagai berikut : a. Introduksi : Bayangan Sinta sebagai titisan Widowati selalu menghantui Rahwana

b. Hutan Dandaka (Sinta Ilang) : Pada bagian ini menggambarkan keberhasilan tipu muslihat Rahwana dalam usaha merebut Sinta dari tangan Ramawijaya c. Perjalanan Rahwana ke Alengka : Dalam perjalanan memboyong Sinta ke Alengka Rahwana dihadang oleh burung Jatayu yang ingin menolong Sinta, namun burung Jatayu berhasil dibunuh. d. Perjalanan Rama mencari Sinta : Di tengah perjalanan Rama menemukan burung Jatayu sedang sekarat, Rama dan Leksmana berusaha menolong, namun nyawa Jatayu tidak tertolong meski sempat memberitahukan keberadaan Sinta yang diculik Rahwana dan di bawa ke Alengka e. Peperangan antara Sugriwo dan Subali : Sugriwo meminta bantuan Rama dalammenghadapi Subali dengan mengatakan bahwa Subali telah berbuat kesalahan dengan memberikan Aji Pancasona kepada Rahwana yang telah menculik Sinta. Akhirnya Subali berhasil dibunuh oleh Rama dengan panah Guwa Wijaya f. Anoman Duto : Sepeninggal Subali Anoman diutus Ramawijaya untuk segera mencari Sinta ke Alengka dengan memberikan cincin apabilah telah bertemu Sinta. g. Taman Argasoka : Rahwana mencoba membujuk Sinta supaya mau menjadi istri Rahwana, namun Sinta selalu menolak. Rahwana marah dan hendak membunuh Sinta tetapi dihalang-halangi Trijatha dan meminta Rahwana untuk bersabar. Setelah Rahwana pergi datang Anoman dengan maksud memberikan cincin kepda Sinta. h. Anoman Obong : Anoman membuat geger Alengka dengan merusak taman, namun diketahui Indrajit dan para prajuritnya. Anoman ditangkap lalu dibakar hidup-hidup. Anoman tidak mati

justru berhasil memporakporandakan kerajaan alengka dengan membakar. i. Kumbokarno Gugur : Kumbokarno yang sedang tidur dibangunkan Indrajit untuk ikut berperang melawan bala tentara kera pimpinan Ramawijaya. Dalam perang brubuh tersebut Kumbokarno dan Indrajit terbunuh. j. Rahwana Gugur : Kematian Kumbokarno dan Indrajit menyebabkan Rahwana seoorang diri menghadapi Ramawijaya. Tidak mudah mengalahkan Rahwana yang sangat sakti mandraguna. Namun dengan senjata panah Guwa Wijaya Rahwana berhasil dibunuh k. Pertemuan Ramawijaya dengan Sinta 2. Casting Setelah mengetahui cerita yang akan ditampilkan adalah Ramayana Full Story, langkah yang segera dilakukan adalah casting penari. Jumlah penari yang hanya 10 orang penari, dengan pementasan penuh yang biasanya dimainkan oleh 50 penari membutuhkan pemikiran yang tidak mudah. Dalam hal ini hampir semua penari sangat dimungkinkan untuk doble casting atau merangkap peran. Double casting yang akhirnya dilakukan adalah Rama Wijaya merangkap Brahmana, Kijang merangkap raksasa, Leksmana merangkap Kumbokarno, Sugriwo merangkap raksasa, Subali merangkap raksasa, Jatayu merangkap Indrajit, Dewi Toro merangkap Trijata, dan Kala Marica merangkap Anoman. Sedangkan ada dua tokoh yang tidak merangkap peran yaitu Rahwana, Sinta, dan Trijata. Dalam hal ini perlu kejelian dalam memilih kualitas penari dengan pertimbangan penari punya kualitas dan spesifikasi tertentu, sebagai contoh Kala Marica merangkap Anoman dipilih Pardiman karena memiliki kemampuan yang sangat baik dalam menari Kala Marica (Cakil) serta mempunyai kemampuan akrobatik sebagai Anoman, kemudian yang dirasa janggal adalah Kijang merangkap raksasa. Apa mungkin Kijang yang diperankan

seorang wanita berperan pula menjadi raksasa? Kijang adalah peran yang membutuhkan penari yang bisa bergerak lincah, kemampuan penari yang demikian akan bisa memerankan karakter laki-laki yang lincah pula, apalagi penari yang dipilih bagus pula dalam menarikan tari gagah. Pertimbangan lain adalah estimasi waktu yang cukup untuk berganti kostum, dalam hal ini menjadi tidak mungkin Rahwana dan Sinta akan merangkap peran, karena kedua tokoh tersebut hampir selalu keluar dalam setiap adegannya. 3. Proses Latihan a. Editing CD Sebelum masuk dalam proses penuangan gerak kepada penari, terlebih dahulu dilakukan proses editing musik dengan menggabung beberapa kaset yang sudah ada dengan menyesuaikan adegan yang sudah tersusun. Proses editing menjadi pekerjaan yang sulit, karena harus menggabungkan beberapa rekaman kaset Ramayana menjadi satu keping cd. Kesulitan lain adalah cara penggabungan gending yang harus mempertimbangkan laras dan pathet. Dalam mengatasi kesulitan tersebut, akhirnya dipilih dua rekaman ramayana dengan penata musik yang sama agar mempunyai nafas dan rasa yang sama. b. Kerja Studio Pada bagian ini koreografer mencoba bereksperimen lewat gerak dengan dasar iringan yang sudah ada hasil proses editing dari awal hingga akhir. Pencarian gerak lebih banyak difokuskan pada adegan yang menggunakan penari kelompok dan perangan. Gerak untuk tari kelompok terdapat pada adegan pasewakan alengka, seperti kelompok tari raksasa. Sedangkan pencarian gerak perangan terfokus pada berapa jumlah perangan dan ketepatan perangan dengan aksen pada bunyi kendang, seperti perang antara Rama dengan Kijang, Rama

dengan Kalamarica, Rama dengan rahwana, Sugriwo dengan subali, Rahwana dengan Jatayu, dan perang Brubuh. c. Penuangan Gerak dan Perangan Sebelum memberikan materi gerak dan perangan kepada penari, terlebih dahulu dimulai dengan penjelasan tentang garapan yang akan dilakukan. Penjelasanya berupa susunan adegan yang harus dimengerti oleh para penari sesuai dengan casting yang telah diatur sebelumnya. Penuangan gerak dan perang dilakukan sesuai adegan dan dibagi menjadi tiga sesi latihan. Latihan pertama difokuskan pada adegan Introduksi hingga peperangan antara Sugriwo dan Subali, latihan kedua dari adegan taman Argosoka hingga Anoman Obong, sedangkan sesi latihan ketiga dari Kumbokarno Gugur hingga Pertemuan antara Rama dengan Sinta. Setelah penuangan gerak dan perang selesai dilakukan tahap pemantapan dua kali pertemuan dengan tujuan agar gerak dan perangan bisa dilakukan dengan baik sesuai dan tepat dengan iringannya. Hal ini penting mengingat dalam sendratari iringan dengan kaset/cd lebih sulit dari pada menggunakan gamelan langsung. 4. Pementasan Pementasan sendratari Ramayana Full Story wakil dari Yogya (Indonesia) dilakukan sebanyak tiga kali sama seperti peserta yang lain. Pentas pertama diadakan di kota Bhopal provinsi Madya Pradesh pada tanggal 11 Juni 2008. Pada pementasan tersebut dilakukan di panggung permanen dengan tempat penonton terbuka atau tidak di dalam ruangan. Pementasan kedua dilakukan di Akademi Kalidasa di kota Indore sekitar 8 jam perjalanan darat dari Bhopal pada tanggal 12 Juni 2008 dengan menggunakan panggung tertutup seperti aula sekolah di negara kita dengan tempat duduk penonton tidak permanen. Sedangkan pentas ketiga dilakukan di Taman Budaya kota Gwalior pada tanggal 14 Juni 2010

dengan tempat pertunjukan proscenium mirip dengan panggung Tejo Kusumo milik UNY. Dalam pementasan sebanyak tiga kali tesebut, dilaporkan jumlah penonton kurang lebih sebanyak 2000 orang dengan jumlah penonton terbanyak pada pertunjukan pertama mengingat tempat penonton yang luas dan terbuka. 5. Evaluasi Setelah pertunjukan pertama dicari kekurangan atau kelemahan untuk dievaluasi agar pertunjukan berikutnya bisa berjalan lebih baik daripada pertunjukan yang pertama. Evaluasi yang dilakukan berupa masukan kepada penari yang melakukan kesalahan gerak atau perang sehingga perlu dilakukan latihan lagi menghadapi pentas yang kedua. Demikian pula setelah pertunjukan yang kedua juga dilakukan evaluasi untuk menghadapi pertunjukan yang ketiga. DAFTAR PUSTAKA