ESENSI, Vol. 19 No. 2 / 2016 PENINGKATAN PRODUKTIFITAS KERJA MELALUI PEMBERIAN INSENTIF DAN PEMENUHAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN DIV. PEMASARAN PT.

dokumen-dokumen yang mirip
ESENSI, Vol. 19 No. 3 / 2016 PENINGKATAN PRODUKTIVITAS MELALUI ASPEK-ASPEK KOMPENSASI PT. XYZ

LAMPIRAN. Universitas Kristen Maranatha

ANALISIS PEMBERIAN KOMPENSASI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT. ASURANSI JASA INDONESIA DI MAKASSAR

PENGARUH PEMBERIAN INSENTIF TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. SURACO JAYA ABADI MOTOR DI MASAMBA KABUPATEN LUWU UTARA

ANALISIS PENGARUH STRESS KERJA TERHADAP MOTIVASI KERJA PEGAWAI PT. ADIRA FINANCE SOLO NASKAH PUBLIKASI

ANALISIS PENGARUH PEMBERIAN INSENTIF FINANSIAL TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN KUD RINGIN PUTIH KARANGDOWO II NASKAH PUBLIKASI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN KEUANGAN SETJEN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN.

PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PERBANKAN DI KOTA MEDAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pelaksanaan Pemberian Motivasi pada Yayasan Pendidikan Islam SMK

PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN (Studi Pada PT. Inti Luhur Fuja Abadi (ILUFA), Pasuruan)

KUESIONER PERENCANAAN PENGEMBANGAN SDM

PENGARUH KOMPENSASI FINANSIAL DAN KOMPENSASI NON FINANSIAL TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN (Studi pada Karyawan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk)

PENGARUH INSENTIF DAN PROMOSI TERHADAP PRESTASI KERJA

DAFTAR PUSTAKA. Dessler, Gary. (2010). Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Kesepuluh. Jilid. 1. Jakarta : PT. Indeks.

PENGARUH INSENTIF DAN JAMINAN SOSIAL TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA CV. MAJU MAKMUR JAYAPURA

PENGARUH KOMPENSASI FINANSIAL DAN NON FINANSIAL TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi pada Bank Rakyat Indonesia Cabang Jember)

ANALISIS PROMOSI JABATAN TERHADAP PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PADA DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KABUPATEN GOWA

Astika Faliani M. Djudi Mukzam Ika Ruhana Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya, Malang

SURVEI NILAI WAKTU PERJALANAN MOBIL PRIBADI DI JL. Z.A.PAGAR ALAM METODE MODE CHOICE APPROACH

PENGARUH KOMPENSASI KARYAWAN DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Survei pada Karyawan UD. Dinikoe Keramik Malang)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Daftar Pustaka. Hasibuan, Malayu Manajemen Dasar: Pengertian dan Masalah, Hasibuan, Malayu S.P. (2007). Manajemen Sumber Daya Manusia.

MOTIVASI DAN PENGARUHNYA TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT. SIGMA UTAMA PALEMBANG. Reva Maria Valianti *) Abstrak

PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT. MARIHAT TAMBUSAI. Rina Boru Manalu

PENGARUH INSENTIF TERHADAP MOTIVASI DAN KINERJA KARYAWAN (Studi Pada Karyawan PT. Jamsostek (Persero) Cabang Malang)

PENGARUH KINERJA, KEPUASAN KERJA DAN SENIORITAS TERHADAP PENETAPAN GAJI KARYAWAN DI PERUSAHAAN PT. HERO SUPERMARKET, Tbk

PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN PT. INSANI BARAPERKASA DI SAMARINDA. Natalia Buntu Sarira 1

ANALISIS PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN PADA KOPERASI KARYAWAN TELKOMSEL (kisel) CABANG AMBON.

Kuesioner. Sehubungan dengan ini penulis memberitahukan bahwa,penulis.adalah mahasiswa

BAB 4. HASIL dan PEMBAHASAN. Pada tanggal 26 Juni 2005 J.Co Donuts hadir dengan berbagai varian donatnya. J.Co

PENGARUH KOMPENSASI, KESEJAHTERAAN, DAN IKLIM KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA BPJS KESEHATAN MANADO

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

ANALISIS PENGARUH KOMPENSASI FINANSIAL DAN LINGKUNGAN KERJA FISIK TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. SINAR BODHI CIPTA

ANALISIS PENGARUH GAJI, UPAH LEMBUR DAN INSENTIF TERHADAP PRODUKTIVITAS KARYAWAN DIBIDANG PEMASARAN PADA PT. KAWASAN BERIKAT NUSANTARA

DAFTAR PUSTAKA. Marihot T. E Hariandja. (2005). Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia.

ANALISIS PENGARUH MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. HEXINDO ADIPERKASA Tbk. CABANG BANJARMASIN. Erni Alfisah* dan Selamet Sutopo**

PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN, KOMITMEN DAN KOMPETENSI TERHADAP PROMOSI JABATAN DI PT. PANARUB INDUSTRY TANGERANG

PENGARUH KEPUASAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH BANK

PENGARUH KOMPENSASI DAN LINGKUNGAN KERJA SOSIAL TERHADAP PRODUKTIVITAS KARYAWAN

Zakiah Jamal /4EA03 Manajemen

PENGARUH MOTIVASI DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT PEGADAIAN (PERSERO) CABANG CIBINONG

PERSEPSI KARYAWAN ATAS PELAKSANAAN PROGRAM KESEJAHTERAAN PADA DIVISI PROGRAM MANAGEMENT OFFICE PT. ANEKA PANGAN BERMUTU, Tbk.

JURNAL PENGARUH GAJI, INSENTIF, DAN BONUS TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA PT MATAHARI DEPARTMENT STORE KEDIRI

KUESIONER PENGARUH STRES KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA PADA PT. TELKOMSEL MEDAN DIVISI CALL CENTRE

PENGARUH MOTIVASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PNS PADA DINAS KOPERASI USAHA KECIL DAN MENENGAH (UKM) PROVINSI SUMATERA SELATAN.

PENGARUH PEMBERIAN KOMPENSASI, DISIPLIN KERJA DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA GURU DI MTsN JUWET NGRONGGOT NGANJUK

Nurus Safa atillah *) *)

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENGARUH FREKUENSI PELATIHAN SALESMAN TERHADAP VOLUME PENJUALAN Studi kasus pada PT. Dwiperkasa Mobiltama Bogor

BAB II. Tinjauan Pustaka. pendukung dari hasil penelitian terdahulu sebagai berikut : Tabel 2.1. Penelitian Terdahulu

Pengaruh Motivasi, Kompensasi, Lingkungan Kerja dan Kepuasan Kerja Terhadap Prestasi Kerja Karyawan (Study Kasus Pada PT Yamaha Motor Semarang)

KARYA ILMIAH FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEDISIPLINAN KARYAWAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

: Zerry Olander Npm : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Lies Handrijaningsih., SE.,MM

Julia Astriviani Bintoro Hamidah Nayati Utami Mochammad Soe oed Hakam Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya ABSTRAK

DAFTAR PUSTAKA. Alex S. Nitisemito,2005, Manajemen Personalia : Manajemen Sumber Daya. Manusia, edisi ketiga, Jakarta : Ghalia Indonesia

BAB IV PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pengaruh Quality Of Work Life terhadap Kinerja Karyawan (Study Kasus pada Pt. Bank Panin, Tbk.Banjarmasin)

BAB I PENDAHULUAN. sasaran yang harus dicapai yaitu pencapaian laba dan prinsip kegiatan ekonomis

PENGARUH KESEJAHTERAAN, KOMPENSASI DAN LOYALITAS KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (STUDI KASUS DI PT. HARTONO ELEKTRONIKA KERTAJAYA SURABAYA)

PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. INTERYASA CABANG PEKANBARU

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu penelitian bulan Maret sampai bulan April 2015.

penggunaan nilai wajar yang di adopsi oleh IAI yaitu mengenai properti investasi yang diatur dalam PSAK 13 dan IAS 40 pada standar IFRS.

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA, KOMPENSASI, DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP KEPUASAN KERJA GURU DAN KARYAWAN DI SMA WACHID HASYIM SURABAYA.

Universitas Diponegoro,

Gilang Nugraha Endang Siti Astuti Moehammad Soe oed Hakam Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

STUDI KASUS TUGAS UJIAN AKHIR SEMESTER MATA KULIAH ANALISIS KUANTITATIF

DAFTAR PUSTAKA UNIVERSITAS MEDAN AREA

PENGARUH KEBUTUHAN AKTUALISASI DIRI, BEBAN KERJA DAN PENGHARGAAN TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA PT. CIPTA MANDIRI NUSANTARA ABADI GRESIK

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH KONFLIK DAN STRESS TERHADAP KINERJA KARYAWAN CV. BINA CIPTA NUSA PERKASA BANDAR LAMPUNG. Oleh Ahiruddin Dosen Tetap Fakultas Ekonomi USBRJ

Jurnal Ilmiah, Manajemen Sumber Daya Manusia

PENGARUH DISIPLIN KERJA, KOMUNIKASI, DAN KONDISI LINGKUNGAN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PT. AXA FINANCIAL INDONESIA SURABAYA

DAFTAR PUSTAKA. Anwar Prabu Mangkunegara, Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia, Refika

PENGARUH KOMPENSASI INTRINSIK DAN KOMPENSASI EKSTRINSIK TERHADAP KEPUASAN KERJA DOSEN PADA SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI AMA SALATIGA

PENGARUH MOTIVASI DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT COLUMBINDO PERDANA CABANG PURWOREJO

BAB III METODE PENELITIAN. yang beralamat di Jl. Petojo VIJ IV No. 28 Jakarta Pusat. Waktu pelaksanaan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

PENGARUH SISTEM PENGUPAHAN DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP HASIL PRODUKSI PADA PERUSAHAAN GENTENG TH. SOKKA KEBUMEN

PENGARUH KOMUNIKASI, KONFLIK DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI

KOMPETENSI, MOTIVASI, DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA SALES PROMOTION

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Kuesioner Penelitian Pengaruh Kesejahteraan Karyawan Terhadap Kinerja Karyawan pada PT Pegadaian (Persero) Kantor Wilayah III Palembang

PENGARUH MODAL DAN HASIL PENJUALAN TERHADAP TINGKAT PENDAPATAN PADA HOME INDUSTRY CARICA KECAMATAN KEJAJAR KABUPATEN WONOSOBO

PENGARUH INSENTIF, TINGKAT PENDIDIKAN DAN MASA KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN (STUDI KASUS PADA HOTEL PELANGI MALANG)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN (Studi Kasus di PT.Perkebunan Nusantara 1 Cot Girek)

LATIHAN REGRESI SEDERHANA

BAB III METODE PENELITIAN. terhitung sejak November 2014 sampai dengan Februari Industri Pulo Gadung, Jakarta Timur, Jakarta

PENGARUH PEMBERIAN KOMPESANSI LANGSUNG DAN TIDAK LANGSUNG TERHADAP KINERJA KARYAWAN CV. SEMI BARU SAMARINDA. Oleh : HERIYANTO

Jurnal Konsep Bisnis dan Manajemen

PENGARUH KOMPENSASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) KOTA SAMARINDA

36 Kompensasi. Variabel kompensasi ini terdiri dari Gaji, Reward dan Insentif. 1. Gaji Menurut Hasibuan (2007) gaji adalah balas jasa yang dibayar sec

Liamatul Azizah Djamhur Hamid Heru Susilo Fakultas Ilmu Administrasi Universitas BrawijayaMalang

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA FISIK DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN DI PT. BANK TABUNGAN NEGARA CABANG MEDAN

PENGARUH MUTASI DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PASCASARJANA UNIVERSITAS ANDALAS JURNAL. Oleh : LILA FITRI ALSYANI BP :

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian asosiatif. Menurut

HARTINI. Kelua Samarinda Ulu.dibawah bimbingan Prof. Dr.Fl.Sudiran,M.Si,Dra.Hj.Nanik Pujiastuti,Msi

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam era globalisasi yang semakin maju ini, terdapat persaingan antara

PENGARUH KOMPENSASI DAN KEPUASAN KERJA

PENGARUH MOTIVASI DAN KEDISIPLINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA RESTORAN A&W MALL TRANS STUDIO MAKASSAR. A s m a w i y a h 1

Transkripsi:

ESENSI, Vol. 19 No. / 016 PENINGKATAN PRODUKTIFITAS KERJA MELALUI PEMBERIAN INSENTIF DAN PEMENUHAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN DIV. PEMASARAN PT. XYZ Susi Adiawaty Institut Bisnis Nusantara Jl. D.I. Panjaitan Kav. 4 Jakarta 13340 (01) 856493 ABSTRAK Permasalahan yang sering dihadapi dalam manajemen adalah mencari solusi terbaik agar karyawan mampu mencapai produktivitas kerja secara maksimal. Produktivitas karyawan akan meningkat seiring dengan meningkatnya kepuasan kerja karyawan dan kepuasan kerja dapat ditingkatkan kalau karyawan memiliki motivasi yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara pemberian insentif dan kepuasan kerja yang dicapai karyawan terhadap peningkatan produktivitas dengan menggunakan metode asosiatif yang terdiri dari dua variabel bebas yaitu pemberian insentif dan kepuasan kerja karyawan dan satu veriabel terikat berupa produktivitas kerja.hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara pemberian insentif dan kepuasan kerja terhadapat peningkatan produktivitas kerja karyawan yang ditunjukkan oleh hasil perhitungan koefisien korelasi sebesar 0,860. Keyword: Insentif, Kepuasan kerja, Produktivitas kerja PENDAHULUAN Produktivitas sebagai suatu konsep menunjukkan hasil kerja dengan satuan waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk berupa barang atau jasa dari seseorang. Karyawan dinilai produktif pada saat karyawan mampu menghasilkan keluaran atau output yang lebih banyak dari karyawan lainnya dalam satuan waktu yang sama. Marihot Tua Efendi Harianja (00, halm. 89) mengungkapkan beberapa kegiatan nyata yang harus dilakukan perusahaan dalam usaha meningkatkan produktiitas kerja adalah: motivasi, kesiplinan, stres, komunikasi, bimbingan dan konseling serta keselamatan dan kesehatan kerja. Keuntungan yang didapat perusahaan dari produktivitas karyawan yang tinggi juga dirasakan oleh karyawan melalui sharing keuntungan yang dikembalikan perusahaan kepada karyawan dalam bentuk insentif. Insentif termasuk kedalam fungsi operasional yaitu fungsi kompensasi karena insentif dirumuskan sebagai balas jasa yang memadai kepada karyawan atas prestasi dalam bekerja. Garry Dessler (000, halm. 108) mengartikan insentif sebagai ganjaran yang diberikan kepada karyawan yang produksinya melampaui standar yang telah ditetapkan sebelumnya. Heidjrachman dan Suad Husan (00, halm. 161) mengemukakan bahwa pengupahan insentif dimaksudkan untuk memberikan upah dan gaji yang berbeda karena memang perbedaan prestasi kerja guna meningkatkan produktivitas kerja karyawan dan mempertahankan karyawan yang berbeda-beda prestasinya untuk berada dalam perusahaan. Jadi dapat disimpulkan bahwa insentif merupakan alat yang dapat mendorong seorang karyawan agar dapat bekerja lebih giat sehingga menghasilkan prestasi kerja yang lebih baik. T. Hani Handoko (000, halm. 156) mengungkapkan tujuan pemberian insentif yaitu: a. Memperoleh personalia yang berkualitas, b. Mempertahankan karyawan yang ada sekarang, c. Menjamin keadilan dan menghargai perilaku yang diinginkan, d. Mengendalikan biaya-biaya dalam perusahaan, e. Memotivasi kinerja karyawan dalam melaksanakan pekerjaannya, f. Budaya dari perusahaan untuk memberikan insentif, g. Membangkitkan minat dan ketertarikan karyawan terhadap tujuan perusahaan. Pemberian insentif itu sendiri dapat dibagi ke dalam Susi Adiawaty: Peningkatan Produktifitas Kerja Melalui Pemberian Insentif 55

ESENSI, Vol. 19 No. / 016 golongan yang sama pentingnya dan biasanya digunakan secara saling melengkapi tergantung pada kondisi dan kebutuhan pihak yang diperlukan dimotivasi maka penekanan dapat dilakukan pada salah satu bentuk: Insentif finansial, yaitu insentif berupa uang atau jaminan sosial. Insentif berupa uang dalam bentuk bonus, komisi, profit sharing, deffend compensation sedangkan berupa jaminan sosial adalah insentif biasanya dikaitkan dengan prestasi kerja karyawan berupa rumah dinas, pengobatan, asuransi, biaya pindah, piagam penghargaan, tugas belajar. Sedangakan insentif non finansial berupa insentif yang tidak berwujud uang seperti jaminan lingkungan kerja, pujian, tanda jasa atau promosi. Pemberian insentif salah satu cara untuk mencapai kepuasan kerja karyawan. Malayu S.P. Hasibuan (003, halm. 199) mengungkapkan kepuasan kerja merupakan sikap emosional yang menyenangkan dan mencintai pekerjaannya. Sikap ini dicerminkan oleh moral kerja, disiplin dan prestasi kerja. Kepuasan kerja ini dinikmati di dalam pekerjaan, di luar pekerjaan dan kombinasi di dalam maupun di luar pekerjaan. Sedangkan kepuasan kerja menurut T. Hani Handoko (000, halm. 193) merupakan keadaan emosional yang menyenangkan atau tidak menyenangkan dengan mana para karyawan memandang pekerjaan mereka. Kepuasan kerja mencerminkan perasaan seseorang. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja yang berkaitan dengan beberapa aspek, yaitu: 1. Gaji, yaitu untuk jumlah karyawan yang diterima seseorang sebagai akibat dari pelaksanaan kerja apakah sesuai dengan kebutuhan dan dirasakan adil.. Pekerjaan itu sendiri, yaitu isi pekerjaan yang dilakukan seseorang apakah memiliki elemen yang memuaskan. 3. Rekan sekerja, yaitu teman-teman kepada siapa seseorang senantiasa berinteraksi dalam pelaksanaan pekerjaan, seseorang dapat merasakan rekan kerjanya sangat menyenangkan atau tidak. 4. Atasan, yaitu seseorang yang senantiasa memberi perintah atau petunjuk dalam pelaksanaan kerja. Cara-cara atasan dapat tidak menyenangkan bagi seseorang atau menyenangkan dalam hal ini dapat mempengaruhi kepuasan kerja. 5. Promosi, yaitu kemungkinan seseorang dapat berkembang melalui kenaikan jabatan. 6. Lingkungan kerja, yaitu lingkungan fisik dan psikologis yang baik akan mendukung kinerja karyawan lebih baik. Kepuasan kerja yang dimiliki karyawan akan mempengaruhi produktivitas karyawan. Secara logika semakin karyawan memiliki kepuasan kerja maka akan semakin bagus produktivitasnya. Istilah produktivitas mempunyai arti yang berlainan untuk setiap orang, sehingga kadang memiliki makna yang berbeda tergantung dari individu yang mengemukakannya. Produktivitas karyawan atau tenaga kerja sebagai suatu konsep menunjukkan adanya kaitan antara hasil kerja dengan satuan waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk ( barang atau jasa ) dari seseorang. Seseorang karyawan dinilai produktif, apabila karyawan tersebut mampu menghasilkan keluaran atau output yang lebih banyak dari karyawan lainnya, dalam satuan waktu yang sama. Keuntungan yang didapat oleh perusahaan dapat juga dirasakan oleh para karyawan, yaitu dari keuntungan tersebut perusahaan dapat memberikan sejumlah insentif kepada karyawan. Semakin tinggi kepuasan kerja karyawan maka karyawan akan bekerja dengan semangat. Semakin karyawan bersemangat bekerja, maka keuntungan yang diperoleh karyawan kepada perusahaan akan bertambah. Bila keuntungan perusahaan bertambah, maka akan semakin tinggi pula insentif yang akan diterima karyawan tersebut. Insentif yang diterima oleh karyawan akan meningkatkan pula produktivitas kerja karyawan tersebut. Kebijaksanaan pemberian insentif ini penting karena dapat memberikan tambahan penghasilan secara langsung kepada karyawan yang telah menunjukkan kelebihan prestasi kerjanya. Susi Adiawaty: Peningkatan Produktifitas Kerja Melalui Pemberian Insentif 56

ESENSI, Vol. 19 No. / 016 Dengan produktivitas kerja karyawan yang tinggi tentunya akan memberikan keuntungan kepada perusahaan, contohnya hasil penjualan sesuai dengan target yang direncanakan. Dari uraian-uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa pemberian insentif dan kepuasan kerja karyawan oleh perusahaan kepada karyawan dapat meningkatkan produktivitas kerja karyawan sehingga tujuan perusahaan akan tercapai. METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan adalah metode Asosiatif yaitu suatu metode penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan sebab akibat antara dua variabel atau lebih dengan variabel bebas (Independent Variable) yaitu pemberian insentif sebagai X1 dan kepuasan kerja karyawan sebagai X, sedangkan variabel tidak bebas atau Variabel terikat (Dependent Variabel) atau variabel Y adalah produktivitas kerja. Data yang diperoleh dari penelitian ini dengan menyebarkan kuesioner yang akan diisi oleh responden yang diwakili oleh 100 karyawan pemasaran perusahaan tersebut. Hasil kuesioner yang berupa data tersebut diolah menggunakan 1. Analisis Regresi Berganda dengan rumus: Y a b1x1 bx Koefisien korelasi berganda digunakan Untuk menganalisis seberapa erat atau kuatnya hubungan dua variabel atau lebih variabel. Rumus yang digunakan yaitu sebagai berikut: ryx 1 x a y b1 x1y b y n. y x y n. y Dari perhitungan koefisien korelasi akan dibandingkan dengan skala kekuatan hubungan atau pengaruh menurut Dr. Sugiyono, menyatakan bahwa kekuatan hubungan antara variabel dengan koefisien korelasi sebagai berikut: Tabel 1 Interval Koefisien Korelasi Berganda Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0.00-0.199 0.0-0.399 0.40-0.599 0.60-0.799 0.80-1.000 Sangat Rendah Rendah Sedang Kuat Sangat Kuat Penelitian ini juga menggunakan analisis koefisien determinasi untuk menentukan pengaruh variabel bebas (X) terhadap variabel terikat pada hubungan lebih dari dua variabel. Untuk mengetahui signifikansi koefisien korelasi ganda digunakan uji F dengan kriteria untuk uji F: Ho diterima apabila F hitung < F tabel. Ha diterima apabila F hitung > F tabel. Dengan rumus R n m 1 F m 1 R Selain itu dilakukan juga uji t untuk menguji kemampuan masing-masing variabel X untuk menjelaskan perilaku variabel Y. Kriteria uji t adalah sebagai berikut: Susi Adiawaty: Peningkatan Produktifitas Kerja Melalui Pemberian Insentif 57

ESENSI, Vol. 19 No. / 016 Ho diterima apabila t hitung < t tabel. Ha diterima apabila t hitung > t tabel. Rumus yang digunakan adalah: t ryx 1 x n k 1 1 r yx1 x ANALISIS HASIL PENELITIAN Analisis data dilakukan dengan komputasi data statistik yang dikumpulkan. Dari data yang terkumpul dilakukan tiga macam analisis. Analisis 1 dilakukan untuk melihat pemberian insentif. Analisis dilakukan untuk melihat kondisi kepuasan kerja karyawan. Analisis ke 3 dilakukan untuk melihat kondisi produktivitas kerja, analisis 4 dilakukan untuk melihat hubungan pemberian insentif dan kepuasan kerja karyawan terhadap produktivitas kerja. a. Pemberian Insentif Hasil pengolahan kuesioner yang terkumpul didapat hasil seperti pada tabel di mana pemberian insentif oleh perusahaan dinilai sudah efektif yang ditunjukkan oleh jawaban 30% responden. Responden ragu bahwa pemberian insentif merupakan strategi perusahaan di mana hal ini dipilih oleh 33% responden. Tabel Kondisi Pemberian Insentif Variabel Indikator SS S RR TS STS Pemberian Pemberian insentif 13 4 33 8 merupakan strategi perusahaan Insentif Insentif sesuai pekerjaan 18 8 4 9 1 Pemberian insentif mudah 8 6 1 3 dipahami dan dapat dihitung Pemberian insentif sudah 30 0 6 efektif Insentif memenuhi 1 4 3 9 3 kebutuhan hidup Insentif terjamin 16 4 6 3 insentif mendukung rencana 14 5 31 7 3 kerja ke depan Sistem pengukuran 18 4 5 30 3 pemberian insentif jelas Keberhasilan jangka 3 1 6 8 panjang dan jangka pendek Penyesuaian diri dan tata cara perusahaan 1 5 4 9 1 b. Kepuasan kerja karyawan Dari hasil pengolahan kuesioner pada tabel 3 terlihat bahwa 8% responden tidak setuju dengan cara atasan memberikan perintah, promosi di perusahaan telah sesuai perkembangan karyawan dan tempat kerja mendukung dalam bekerja. Selain itu interaksi dengan rekan sekerja dan direspons dengan ragu-ragu dan tidak setuju. Tabel 3 Susi Adiawaty: Peningkatan Produktifitas Kerja Melalui Pemberian Insentif 58

ESENSI, Vol. 19 No. / 016 Kondisi kepuasan karyawan Variabel Indikator SS S RR TS STS Kepuasan kerja Gaji yang diterima sesuai hasil pekerjaan Kewajiban sesuai jenis pekerjaan Interaksi dengan rekan sekerja berlangsung nyaman Cara atasan memberi perintah menyenangkan Promosi sesuai perkembangan karyawan Tempat kerja mendukung dalam bekerja 6 4 3 7 1 6 0 33 4 18 9 9 3 7 8 1 3 8 8 7 3 8 c. Produktivitas kerja Hasil perhitungan kuesioner untuk produktivitas menunjukkan bahwa selama bekerja karyawan mengalami stres sebesar 30% dan jaminan keselamatan dan kesehatan selama bekerja sudah terjamin sebesar 30%. Tabel 3 Kondisi Produktivitas kerja Variabel Indikator SS S RR TS STS Produktivitas Kerja Memiliki motivasi yang baik untuk bekerja Tingkat disiplin di perusahaan sudah baik Mendapatkan stres saat bekerja Komunikasi ke segala arah berlangsung baik Bimbingan konseling yang disediakan memuaskan Keselamatan dan kesehatan selama bekerja sudah terjamin 9 1 7 1 4 7 5 18 30 18 3 16 3 8 18 9 9 3 30 18 8 1 d. Analisis Hubungan Pemberian insentif, kepuasan kerja karyawan terhadap produktivitas. Tabel 4 Hasil Pengolahan hubungan pemberian insentif, kepuasan kerja karyawan terhadap produktivitas SUMMARY OUTPUT Regression Statistics Multiple R 0,860548 R Square 0,740534 Adjusted R Square 0,7351841 Standard Error,857857 Observations 100 ANOVA df SS MS F Significance F Regression 61,079753 1130,54 138,43 3,874E-9 Residual 97 79,3047 8,1673 Total 99 3053,31 Susi Adiawaty: Peningkatan Produktifitas Kerja Melalui Pemberian Insentif 59

ESENSI, Vol. 19 No. / 016 Coefficients Standard Error t Stat P-value Lower 95% Intercept,0851049 1,11965855 1,858439 0,066139-0,1416855 X Variable 1 0,31401 0,057635507 4,01535 0,000117 0,117096 X Variable 0,5068917 0,0940071 5,381001 5,14E-07 0,31993039 1. Persamaan regresi yang diperoleh adalah : Ŷ =.085+ 0,31 X 1+ 0,506X. Koefisein korelasi ganda R yx1x = 0,86, jadi terdapat hubungan yang positif dan siginifikan antara pemberian insentif (x 1) dan kepuasan kerja karyawan (x) terhadap Produktivitas kerja (Y) sebesar 0,86. Hubungan ini secara kuantitatif dapat dinyatakan kuat, dan besarnya lebih dari korelasi individual antara X 1 dengan Y, maupun X dengan Y. 3. Uji t Uji t untuk mengetahui antara pemberian insentif (x1)terhadap Produktivitas kerja (Y) dan hubungan antara kepuasan kerja (x) terhadap Produktivitas kerja (Y). a. Untuk mengetahui hubungan antara pemberian insentif (x1) terhadap produktivitas kerja (Y). Hipotesis untuk analisis diatas adalah: Ho : = 0 Tidak ada hubungan antara Pemberian insentif (x1) terhadap produktivitas kerja (Y) Ha : 0 Ada hubungan antara Pemberian insentif (x) terhadap produktivitas kerja (Y) Hubungan antara pemberian insentif (x1) terhadap Produktivitas kerja ditunjukkan dengan tyx 1 sebesar 4.015. Dengan N = 100 taraf kesalahan 5%, maka diperoleh t tabel sebesar 1.66. Dengan demikian dapat dinyatakan terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara pemberian insentif dan kepuasan kerja karyawan terhadap produktivitas kerja. b. Untuk mengetahui hubungan antara kepuasan kerja karyawan (x) terhadap Produktivitas kerja. Hipotesis untuk analisis di atas adalah: Ho : = 0 Tidak ada hubungan antara Kepuasan kerja karyawan (x) Terhadap produktivitas kerja(y) Ha : 0 Ada hubungan antara Kepuasan kerja karyawan (x) terhadap produktivitas kerja (Y) Hubungan antara kepuasan kerja karyawan (X ) terhadap Produktivitas kerja ditunjukkan dengan t yx sebesar 5.38. Dengan N = 100 taraf kesalahan 5%, maka diperoleh t tabel sebesar 1.66. Dengan demikian dapat dinyatakan terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kepuasan kerja karyawan terhadap produktivitas kerja 4. Koefisien Determinasi Koefisien determinasi sebesar 0,740 atau 74%, yang artinya pemberian insentif dan kepuasan kerja karyawan terhadap peningkatan produktivitas kerja dipengaruhi sebesar 74% sedangkan sisanya sebesar 6% dipengaruhi oleh faktor lain. 5. Uji F Dari perhitungan yang menggunakan data analis Ms.Excel diperoleh F hitung sebesar 138,43 dengan taraf kesalahan 5%, dk pembilang dan dk penyebut 97, maka Ftabel sebesar 3.09. Ternyata F hitung lebih besar dari F tabel Susi Adiawaty: Peningkatan Produktifitas Kerja Melalui Pemberian Insentif 60

ESENSI, Vol. 19 No. / 016 (138.43>3,09). Dengan demikian diberlakukan pada populasi di mana sampel diambil. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan oleh penulis, maka berikut ini penulis memberikan kesimpulan sebagai berikut: 1. Terdapat hubungan yang positif antara variabel bebas pemberian insentif (x1) terhadap Produktivitas kerja (Y). Hal dapat dilihat dari pengujian terhadap uji t, di mana t hitung sebesar 4,01 sedangkan t tabel sebesar 1.66 Artinya hipotesis pertama terbukti bahwa terdapat hubungan antara pemberian insentif terhadap produktivitas kerja karyawan.. Terdapat hubungan yang kuat dan signifikan antara variabel kepuasan kerja karyawan (x) terhadap Produktivitas kerja (Y). Hal dapat dilihat dari pengujian terhadap uji t, di mana t hitung sebesar 5,381 sedangkan t tabel sebesar 1.66 Artinya hipotesis kedua terdapat hubungan antara kepuasan kerja terhadap produktivitas kerja karyawan. 3. Terdapat hubungan yang kuat dan positif serta signifikan antara variabel pemberian insentif (x1) dan Kepuasan Kerja Karyawan (x) terhadap Produktivitas kerja (Y) yaitu sebesar 138,43 hasil ini diperoleh dari perhitungan koefisien korelasi berganda dan uji F. artinya hipotesis ketiga juga terbukti kuat bahwa terdapat hubungan antara pemberian insentif dan kepuasan kerja karyawan terhadap peningkatan Produktivitas kerja. Saran 1. Untuk meningkatkan prestasi kerja dapat ditingkatkan melalui pemberian insentif yang lebih baik lagi dari periode sebelumnya, serta pemberian insentif ini hendaknya diberikan kepada seluruh karyawan tidak hanya pada bagian marketing saja, sehingga apa yang menjadi sasaran dan tujuan dari perusahaan dapat tercapai dengan baik.. Secara terus menerus meningkatkan kepuasan kerja karyawannya di masa yang akan datang dengan meningkatkan pemberian upah dan gaji yang mampu memenuhi kebutuhan pekerja, dengan demikian di harapan semua karyawan semakin termotivasi dalam melakukan pekerjaannya. 3. Untuk meningkatkan produktivitas kerja kerja karyawan, sebaiknya tidak hanya melihat dari pemberian insentif dan kepuasan kerja pada saat karyawan tersebut masih bekerja, namun sebaiknya juga perlu memperhitungkan hari tua dari pekerja tersebut di hari tuanya nanti dengan cara memberikan jaminan pensiun. Sehingga para karyawan tersebut diharapkan semakin termotivasi dan semakin loyal. DAFTAR PUSTAKA Malayu S.P. Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia, Bumi Aksara, Jakarta 000. Sedarmayanti, Sumber Daya Manusia Dan Produktivitas Kerja, Mandar maju, Bandung, 001. Gary Dessler,. 005. Manajemen Sumber Daya Manusia. Prentice. Hall. New Jersey. Heidjrachman dan Suad Husnan. 00, Manajemen Personalia. BPFE. Jakarta. T. Hani Handoko,. 000. Manajemen Personalia dan sumber daya manusia. BPFE. Yogyakarta. Susi Adiawaty: Peningkatan Produktifitas Kerja Melalui Pemberian Insentif 61

ESENSI, Vol. 19 No. / 016 Ahmad Tohardi, Pemahaman Praktis Manajemen Sumber Daya Manusia, PT. Mandar Maju, Bandung, 00. Marihot Tua Fendi hariandja, Manajemen Sumber Daya Manusia, PT. Gramedia Midiasarana Indonesia, Jakarta, 00. A.A. Anwar Prabu Mangkunegara, Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan, 005. Dr. Sugiyono, Metodologi Penelitian Bisnis, Alfabeta, Bandung, 003. Huesin Umar, Riset Sumber Daya Dalam Organisasi, Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 001. Lukas S Atmaja, Memahami Statistika Bisnis, Andi, Yogyakarta, 1997. Singgih Santoso, Mengatasi Berbagai Masalah Statistik Dengan SPSS Versi 11,5, PT. Elexmedia Komputindo, 004. Susi Adiawaty: Peningkatan Produktifitas Kerja Melalui Pemberian Insentif 6