DETERMINAN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN ANAK

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN LINGKAR KEPALA DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK ANAK USIA 1-24 BULAN DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK PERTIWI MAKASSAR

STATUS GIZI BALITA DI LINGKUNGAN BONTO MANAI KELURAHAN ALLEPOLEA WILAYAH KERJA PUSKESMAS LAU KABUPATEN MAROS

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG STIMULASI DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA 0-24 BULAN DI DESA TRIGUNO KECAMATAN PUCAKWANGI KABUPATEN PATI

HUBUNGAN POLA ASUH DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA PRASEKOLAH DI TK KARTIKA X-9 CIMAHI 2012

Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 2, Oktober 2015 ISSN HUBUNGAN PEMBERIAN STIMULASI IBU DENGAN PERKEMBANGAN BALITA DI POSYANDU

GAMBARAN PERKEMBANGAN BALITA GIZI KURANG DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CUKIR KABUPATEN JOMBANG

ABSTRAK. Kata kunci: Peran ibu dalam pemenuhan kebutuhan dasar anak, perkembangan anak usia prasekolah

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Balita di Kelurahan Baros Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kota Sukabumi

PENGARUH PERILAKU IBU DALAM MEMBERIKAN MAKANAN PENDAMPING ASI TERHADAP STATUS GIZI BAYI USIA 7-12 BULAN. Kolifah *), Rizka Silvia Listyanti

Umi Sa adah, Asih Setyorini

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK AISYIYAH BANJARMASIN ABSTRAK

HUBUNGAN PENGETAHUAN BIDAN TENTANG SDIDTK TERHADAP PELAKSANAAN SDIDTK DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KECAMATAN KARANGANOM KLATEN

HUBUNGAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA 4-5 TAHUN DI DESA TAWANREJO BARENG KLATEN

PENELITIAN PEMBERIAN STIMULASI OLEH IBU UNTUK PERKEMBANGAN BALITA. Nurlaila*, Nurchairina* LATAR BELAKANG

HUBUNGAN PERAN IBU DALAM PEMILIHAN ALAT PERMAINAN DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 4-6 TAHUN DI YAYASAN AR-RAHMAH KABUPATEN LUMAJANG

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin lama stimulasi dilakukan, maka akan semakin besar manfaatnya

GAMBARAN PERKEMBANGAN BAYI YANG TIDAK DIBERIKAN ASI EKSKLUSIF DI DESA KADEMANGAN DAN DESA MIAGAN KECAMATAN MOJOAGUNG KABUPATEN JOMBANG

HUBUNGAN STIMULASI ORANG TUA TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA ANAK PRASEKOLAH BERUSIA 4-5 TAHUN

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PERILAKU SCHOOL REFUSAL PADA ANAK PRASEKOLAH DI TK DAMHIL KOTA GORONTA. Aswinda Miolo

Volume 4 No. 2, September 2013 ISSN :

Jurnal Medika Saintika Vol 7 (2) Jurnal Medika Saintika

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 1, April 2013 ISSN LINGKUNGAN BIOLOGIS DAN PSIKOSOSIAL DENGAN PERTUMBUHAN PERKEMBANGAN BAYI TIGA TAHUN

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIA MP ASI PADA BAYI USIA 6-12 BULAN PADA TAHUN 2012 JURNAL

Seprianus Lahal 1, Suhartatik 2. STIKES Nani Hasanuddin Makassar 2. STIKES Nani Hasanuddin Makassar ABSTRAK

ABSTRAK. Kata kunci: anak balita, perkembangan, indeks antropometri, pertumbuhan, motorik kasar

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 2, Oktober 2016 ISSN

: Lingkar Kepala, Perkembangan Anak

HUBUNGAN PERAN KELUARGA DENGAN KETEPATAN STIMULASI PERKEMBANGAN ANAK 0-3 TAHUN DI DESA SOKO KEC. GLAGAH KAB. LAMONGAN.

HUBUNGAN SIKAP IBU DENGAN STATUS GIZI BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SAWAH LEBAR KOTA BENGKULU

POLA ASUH DAN PERKEMBANGAN PERSONAL SOSIAL ANAK TODDLER. Triani Yuliastanti Novita Nurhidayati INTISARI

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP MENGENAI PERILAKU SEKSUAL REMAJA DI SMK KESEHATAN DONOHUDAN BOYOLALI TAHUN 2016

Hikmatul Khoiriyah Akademi Kebidanan Wira Buana ABSTRAK

ABSTRAK. Faktor - Faktor yang Berhubungan dengan Status Gizi Ibu Hamil Trimester I di RSIA Pertiwi Makassar

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP WANITA USIA SUBUR DENGAN PENCEGAHAN KISTA OVARIUM DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RAWASARI KOTA JAMBI TAHUN 2014

Serambi Saintia, Vol. IV, No. 2, Oktober 2016 ISSN :

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN TUMBUH KEMBANG BAYI USIA 0 12 BULAN DI DESA GAMPONG JAWA KECAMATAN IDI RAYEUK ACEH TIMURTAHUN 2015.

PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR BAYI MELALUI STIMULASI IBU DI KELURAHAN KEMAYORAN SURABAYA

Mila Harlisa*, Amirul Amalia**, Dadang K***

Jurnal Keperawatan Muhammadiyah 2 (1) 2017

NURJANNAH NIM

PERBEDAAN ASPEK PERKEMBANGAN ANAK USIA PRASEKOLAH ANTARA SISWA BARU DAN SISWA LAMA DI SATUAN PAUD SEJENIS (SPS) CUT NYAK DIEN KRETEK, BANTUL

Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 1, April 2015 ISSN HUBUNGAN PERUBAHAN FISIK USIA REMAJA DENGAN RASA PERCAYA DIRI PADA SISWI KELAS 7

ISSN Vol 5, November 2014

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK ANAK UMUR 1 TAHUN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PAKUAN BARU KOTA JAMBITAHUN 2013

Makalah By UNKNOWN. March 26. Edit Ms Word by Zahrotun Nisa PTIK_

Romy Wahyuny*, Linda Fadila**

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN STATUS GIZI PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAI BILU BANJARMASIN

REPI SEPTIANI RUHENDI MA INTISARI

Dinamika Kebidanan vol. 2 no.2 Agustus2012

HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN PENGHASILAN IBU MENYUSUI DENGAN KETEPATAN WAKTU PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI (MP ASI)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terpadu kepada masyarakat dalam upaya untuk mengatasi masalah kesehatan serta

HUBUNGAN PEMBERIAN ASI DENGAN KEJADIAN IKTERUS PADA BAYI BARU LAHIR 0-7 HARI DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. ZAINOEL ABIDIN BANDA ACEH

Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Gizi Dengan Status GIzi Pada Balita di Desa Papringan 7

HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK LANJUT USIA DENGAN PENGETAHUAN TENTANG HIPERTENSI DI KELURAHAN SRIWIDARI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CIPELANG KOTA SUKABUMI

Lilis Maghfuroh Program Studi Ilmu Keperawatan STIKES Muhammadiyah Lamongan ABSTRAK

PEMBERIAN STIMULUS TERHADAP PERKEMBANGAN ANAK USIA 3 5 TAHUN GIVING STIMULUS OF CHILDREN DEVELOPMENT AGES 3-5 YEARS OLD ABSTRAK

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TERHADAP KEJADIAN KEKURANGAN ENERGI KRONIS (KEK) Abstrak

PENGETAHUAN IBU TENTANG PERKEMBANGAN PSIKOSEKSUAL ANAK DENGAN JENIS APE YANG DIBERIKAN PADA ANAK USIA 1-12 BULAN. Ihda Mauliyah ABSTRAK

ANALISIS FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI PADA BAYI USIA 6-12 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BINTUHAN KABUPATEN KAUR

Oleh : Merlly Amalia ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. aspek kognitif yang berhubungan dengan fungsi intelektual (Syaodih, 2010).

MEDICA MAJAPAHIT. Vol 5. No. 2 Oktober Sri Sudarsih 1, Pipit Bayu Wijayanti 2 *)

HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN PERKEMBANGAN EMOSI ANAK USIA PRA SEKOLAH DI TK ROHMATUL MAGFIROH DESA PAKISAJI KECAMATAN PAKISAJI KABUPATEN MALANG

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG PERMAINAN EDUKATIF DENGAN STIMULASI PERKEMBANGAN ANAK PADA IBU-IBU DESA PEPE KELURAHAN LANGENHARJO

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP IBU DALAM TOILET TRAINING PADA ANAK TODDLER DI DESA GLODOGAN KECAMATAN KLATEN SELATAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. orang yaitu terdiri dari ibu yang memiliki anak usia 0-5 tahun yang

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG TUMBUH KEMBANG BAYI DI PUSKSMAS ANTANG KOTA MAKASSAR

PERBEDAAN TINGKAT PERKEMBANGAN ANAK USIA PRASEKOLAH YANG SEKOLAH TK DAN ANAK YANG TIDAK SEKOLAH TK DI DESA BANJARSARI KEC. BANTARBOLANG PEMALANG

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN KOLOSTRUM PADA BAYI DI RSUD LABUANGBAJI MAKASSAR

Nisa khoiriah INTISARI

HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR BALITA DI KELURAHAN BRONTOKUSUMAN KECAMATAN MERGANGSAN YOGYAKARTA

PERSETUJUAN PEMBIMBING JURNAL

BAB I PENDAHULUAN. keturunan dan dapat berguna bagi nusa dan bangsa di kemudian hari. Oleh

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG ASI EKSKLUSIF TERHADAP PEMBERIAN PASI PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI BPS NY. DIYAH SIDOHARJO SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN. kemungkinan, menghasilkan strategi dan berfantasi. 1

STIKES Nani Hasanuddin Makassar 2. STIKES Nani Hasanuddin Makassar. (Alamat Respondensi: ABSTRAK

PENGARUH PENYULUHAN MP ASI TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN IBU DALAM PEMBERIAN MP ASI DI PUSKESMAS SAMIGALUH I

BAB I PENDAHULUAN. permasalahan yang akhir-akhir ini muncul di dunia. Di seluruh dunia,

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK USIA 3-4 TAHUN DI POSYANDU BUDI LESTARI DESA TLOGOREJO GUNTUR DEMAK.

Kata kunci : pengetahuan, sikap ibu hamil, pemilihan penolong persalinan.

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan mempunyai dampak terhadap aspek fisik, sedangkan. fisik, kognitif, emosi maupun psikososial (Soetjiningsih, 2002).

Hubungan Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu Dengan Pertumbuhan Balita DI Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2014

PERBEDAAN PERKEMBANGAN MOTORIK ANTARA ANAK TAMAN KANAK-KANAK DI DAERAH PERKOTAAN DAN PERDESAAN MENGGUNAKAN INSTRUMEN DENVER II

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN PRAKTIK IMUNISASI CAMPAK PADA BAYI USIA 9-12 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BOJONG II KABUPATEN PEKALONGAN

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian yang mengkaji hubungan antara variable dengan

HUBUNGAN JARAK KELAHIRAN DAN JUMLAH BALITA DENGAN STATUS GIZI DI RW 07 WILAYAH KERJA PUSKESMAS CIJERAH KOTA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. masih berada dalam kandungan. Salah satu hal yang perlu diperhatikan adalah

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN ANAK PRASEKOLAH DI TK AL-MUSTAQIM LUWUK TAHUN Juwita dan Erni Yusnita Lalusu

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ARTIKEL

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING JURNAL

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

WAHANA INOVASI VOLUME 5 No.2 JULI-DES 2016 ISSN :

ANALISIS KINERJA PERAWAT PELKASANA DALAM PENERAPAN PROSES KEPERAWATAN DI RUANGAN RAWAT INAP RSUD LABUANG BAJI MAKASSAR

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KESEMBUHAN PASIEN PENDERITA DEMAM TYPHOID DI RUANG PERAWATAN INTERNA RSUD KOTA MAKASSAR

Hubungan Pemberian Asi Eksklusif dengan Perkembangan Motorik Halus Anak Usia 7-24 Bulan di Desa Jembungan

BAB I PENDAHULUAN. tumbuh dan kembang anak. (Lubis, 2004). tanpa pemberian vitamin dan obat tertentu.

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK PRASEKOLAH DI TK TUNAS MEKAR I

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG GIZI DENGAN STATUS GIZI PADA BALITA DI KELURAHAN SIDOHARJO RW 1 RT 2 DAN 4 KECAMATAN LAMONGAN

Jurnal Keperawatan, Volume X, No. 1, April 2014 ISSN FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN POSYANDU LANSIA KENCANA

Transkripsi:

Journal of Pediatric Journal Nursing of Pediatric Nursing Vol. 1(1), pp. 019-024, January, 2014 Available online at http://library.stikesnh.ac.id ISSN 2354-726X DETERMINAN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN ANAK Maria Selviana Odje 1, Erna 1, Hj. Martini Bennu 1 1 STIKES Nani Hasanuddin Makassar 2 STIKES Nani Hasanuddin Makassar 3 STIKES Nani Hasanuddin Makassar Alamat korespondensi: (chellvy_o@ymail.com) ABSTRAK adalah bertambahnya ukuran dan jumlah sel, serta jaringan intraseluler. Sedangkan perkembangan adalah bertambah sempurnanya fungsi alat tubuh yang dicapai melalui tingkat kematangan dan belajar Tujuan Penelitian Ini adalah Untuk mengetahui Faktor-Faktor yang Behubungan dengan dan Anak di Tk Harapan Mulia Penelitian ini menggunakan pendekatan observasional dengan rancangan cross sectional, populasi dalam peneli-tian ini adalah semua murid Tk Harapan Mulia, sampel menggunakan tehknik Sampling, didapatkan 48 responden sesuai dan dengan kriteria inklusi. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan observasi langsung dan kuesioner. Hasilnya diolah menggunakan uji chi-square dengan tingkat kemaknaan α= 0,05. Hasil bivariat menunjukkan bahwa nutrisi (p=0,006,dan p=0,000), pengetahuan (p=0,001 dan p=0,000), psikososial (p=0,002, dan p=0,000). Kesimpulan dalam penelitian ini adalah terdapat terdapat hubungan antara Nutrisi, Pengetahuan ibu, dan Psikososial dengan dan Anak di Tk Harapan Mulia Kata Kunci : Tumbuh-Kembang, Nutrisi, Pengetahuan, Psikososial. PENDAHULUAN Aspek tumbuh kembang pada anak saat ini adalah salah satu aspek yang diperhatikan secara serius oleh para pakar, karena hal tersebut merupakan aspek yang menjelaskan mengenai proses pembentukan seseorang, baik secara fisik maupun psikososial. Namun sebagian orang tua belum memahami hal ini, terutama orang tua yang mempunyai tingkat pendidikan dan sosial ekonomi yang relatif rendah. Mereka menganggap bahwa selama anak tidak sakit, berarti anak tidak mengalami masalah kesehatan termasuk pertumbuhan dan perkembangannya. Sering kali para orang tua mempunyai pemahaman bahwa pertumbu-han dan perkembangan mempunyai pengertian yang sama (Nursalam, 2008). Ketelitian dari orang tua sangat diperlukan untuk mendorong anak supaya mencapai puncak perkembangan optimal. Seorang anak memang membutuhkan pengalaman dan melakukan pembelajaran sendiri untuk mengoptimalkan momen pembelajarannya. Akan tetapi, orang tua juga harus menemani anak agar bisa menciptakan gain moments bersama anak, yang juga dibutuhkan dalam perkembangannya, terutama pada periode emas kehidupannya (Fida & Maya, 2012). Menurut sensus WHO 2008 menunjukkan 49 % dari 10,4 juta kematian yang terjadi pada anak dibawah lima tahun di negara berkembang. Kasus kekurangan gizi tercatat sebanyak 50 % anak-anak di Asia, 30 % anak-anak Afrika, dan 20 % anak-anak di Amerika Latin (Depkes. 2009). Menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007, masih sekitar 18,4 % balita dengan berat badan kurang, 13,6 % balita kurus dan 36,8 % balita pendek. Gizi buruk merupakan akibat dari kekurangan gizi tingkat berat yang bila tidak ditangani dengan cepat, tepat dan komprehensif dapat mengakibatkan kematian (Depkes. 2009). Secara nasional, cakupan deteksi tumbuh kembang anak prasekolah sebesar 45,43%, pemeriksaan siswa sekolah dasar 56,13% dan layanan kesehatan remaja sebesar 20,74%. Sedangkan untuk daerah Sulawesi selatan pada tahun 2008, cakupan deteksi tumbuh kembang anak prasekolah sebesar 29,66%, pemeriksaan siswa sekolah dasar sebesar 16,15% dan pelayanan kesehatan remaja sebesar 2,65% (Ababar, 2013). Dalam undang-undang tentang sistem pendidikan nasional dinyatakan bahwa pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut (UU Nomor 20 Tahun 2003 Bab I Pasal 1 Ayat 14) Berdasarkan data yang diperoleh dari pengurus Taman Kanak Kanak Harapan Mulia Makassar, didapatkan bahwa untuk Tahun Ajaran 2011-2012, tercatat jumlah muridnya sebanyak 45 orang yang terdiri dari 20 anak laki-laki dan 25 19

anak perempuan. Sedangkan pada tahun ajaran 2012-2013, tercatat jumlah muridnya sebanyak 48 orang yang terdiri dari 20 anak laki-laki dan 28 orang anak perempuan. Bertitik tolak dari data yang tersebut diatas, baik dari seluruh dunia utamanya Indonesia menggambarkan pertumbuhan dan perkembangan pada anak maka dari itu peneliti memandang perlu untuk meneliti Faktor-faktor yang berhubungan dengan pertumbuhan dan Makassar. METODE Lokasi, populasi, dan sampel penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Tk Harapan Mulia Penelitian ini menggunakan metode Observasional dengan menggunakan pendekatan Cross Sectional, dengan maksud untuk mengetahui hubungan nutrisi, pengetahuan, dan psikososial terhadap partumbuhan dan Populasi dalam penelitian ini adalah semua murid Tk Harapan Mulia Makassar dengan menggunakan sampling yaitu sebanyak 48 responden. Pengumpulan data Untuk mendapatkan informasi yang diinginkan peneliti menggunakan pengukuran langsung pada sampel dan pembagian kuesioner sebagai alat ukur pengumpulan data. Dalam penelitian ini informasi didapatkan dari dua jenis sumber data yaitu data primer dan sekunder. Data primer diperoleh dengan menggunakan kuesioner yang terdiri dari beberapa pertanyaan yang telah disediakan oleh peneliti kepada responden,dan observasi langsung. Sedangkan data sekunder digunakan sebagai data pelengkap untuk data primer yang berhubungan dengan masalah yang diteliti yaitu jumlah murid Tk Harapan Mulia Analisa Data Setelah data ditabulasi maka pengolahan data dilakukan dengan menggunakan komputer program SPSS 16,0 yang meliputi: Analisa univariat dilakukan terhadap tiap variabel dari hasil penelitian. Analisa ini menghasilkan distribusi dan persentase dari tiap variabel yang diteliti dan Analisa bivariat dilakukan untuk melihat hubungan antara variabel independen dan dependen dengan menggunakan uji statistik Chi-Square dengan tingkat kemaknaan (α = 0,05). HASIL PENELITIAN 1. Analisis Univariat Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Nutrisi Responden Nutrisi Frekuensi (f) Persentase (%) Gizi Kurang 8 16.7 Gizi Baik 40 83.3 48 100.0 Sumber : Data Primer juli 201 Tabel 5.6. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden Persentase Pengetahuan Frekuensi (f) (%) Baik 38 79.2 Kurang 10 20.8 48 100.0. Tabel 5.7. Distribusi Frekuensi Psikososial Anak Psikososial Anak Frekuensi (f) Terpenuhi 41 85.4 Kurang terpenuhi 7 14.6 48 100.0 Persentase (%) Tabel 5.8. Distribusi Frekuensi (Tinggi Badan) Anak Tk Harapan Mulia Frekuensi Persentase (f) (%) Pendek 5 10.4 Normal 43 89.6 48 100.0 Tabel 5.9. Distribusi Frekuensi Anak Frekuensi Persentase (f) (%) Normal 39 81.2 Lambat 9 18.8 48 100 2 Analisa Bivariat a. Hubungan Nutrisi dengan dan perkembangan Anak Tabel 5.10. Hubungan Nutrisi Dengan Anak Nutrisi Baik Kurang Gizi kurang 5 10.4 3 6.2 8 16.7 Gizi baik 38 79.2 2 4.2 40 83.3 43 89.6 5 10.4 48 100 p = 0.006 Berdasarkan tabel 5.10 menunjukan bahwa dari 48 responden terdapat 38 20

responden( 79.2%) yang nutrisi gizi baik dan petumbuhan baik, 2 responden (4.2%) yang nutrisi gizi baik dengan pertumbuhan kurang. Terdapat 5 responden (10.4%) yang nutrisi gizi kurang dengan pertumbuhan baik, 3 responden (6.2%) yang nutrisi gizi kurang dengan pertumbuhan kurang. statistik chi square diperoleh nilai p = 0.006. Dengan demikian p < α (0.05) sehingga Ho ditolak hubungan Nutrisi terhadap pertumbuhan anak di Tk Harapan Mulia Tabel 5.11. Hubungan Nutrisi Anak Nutrisi Normal Lambat Dengan N % n % n % Gizi kurang 1 2.1 7 14.6 8 16.7 Gizi baik 38 79.2 2 4.2 40 83.3 39 81.2 9 18.8 48 100 p = 0.000 Berdasarkan tabel 5.11 terdapat 38 responden( 79.2%) yang nutrisi gizi baik dan perkembangan normal, 2 responden (4.2%) yang nutrisi gizi baik dengan perkembangan lambat. Terdapat 1 responden (2.1%) yang nutrisi gizi kurang dengan perkembangan normal, 7 responden (14.6%) yang nutrisi gizi kurang dengan perkembangan lambat. statistik diperoleh nilai p = 0.000. Dengan demikian p < α (0.05) sehingga Ho ditolak hubungan Nutrisi terhadap perkembangan anak di Tk Harapan Mulia b. Hubungan Pengetahuan Dengan dan Anak Tabel 5.12. Hubungan Pengetahuan Dengan Anak Pengeta huan Cukup Kurang Baik 36 75.0 2 4.2 38 79.2 Kurang 7 14.6 3 6.2 10 20.8 43 89.6 5 10.4 48 100 p = 0.001 Berdasarkan tabel 5.12 terdapat 36 ibu ( 75.0%) yang memiliki pengetahuan yang baik dan pertumbuhan anaknya cukup, 2 ibu (4.2 %) yang memiliki pengetahuan baik tetapi pertumbuhan anaknya kurang. Terdapat 7 ibu (14.6%) yang memiliki penge-tahuan kurang tetapi pertumbuhan anaknya cukup, 3 ibu (6.2%) yang memiliki pengetahuan kurang dan pertumbuhan anaknya kurang. statistik diperoleh nilai p = 0.001. Dengan demikian p < a (0.05) sehingga Ho ditolak hubungan Pengetahuan terhadap pertumbuhan anak di Tk Harapan Mulia Tabel 5.13. Hubungan Pengetahuan Dengan Anak Pengeta huan Normal Lambat N % N % n % Baik 36 75.0 2 4.2 38 79.2 Kurang 3 6.2 7 14.6 10 20.8 39 81.2 9 18.8 48 100 p = 0.000 Berdasarkan tabel 5.13 terdapat 36 ibu ( 75.0%) yang memiliki pengetahuan yang baik dan perkembangan anaknya normal, 2 ibu (4.2 %) yang memiliki pengetahuan baik tetapi perkembangan anaknya lambat. Terdapat 3 ibu (6.2%) yang memiliki penge-tahuan kurang tetapi perkembangan anaknya normal, 7 ibu (14.6%) yang memiliki pengetahuan kurang dan perkembangan anaknya lambat. statistik diperoleh nilai p = 0.000 Dengan demikian p < a (0.05) sehingga Ho ditolak hubungan Pengetahuan terhadap c. Hubungan psikososial dengan pertumbuhan dan perkembangan anak Tabel 5.14. Hubungan Psikososial Dengan Anak Psikososial Baik Kurang total Terpenuhi 39 81.2 2 4.2 41 85.4 Kurang terpenuhi 4 8.3 3 6.2 7 14.,6 43 89.6 5 10.4 48 100 p = 0.002 Berdasarkan tabel 5.14 terdapat 39 anak ( 81.2%) yang memiliki kebutuhan psikososial terpenuhi dan 21

pertumbuhannya baik, 2 anak (4.2 %) yang memiliki kebutuhan psiko-sosial terpenuhi tetapi pertumbuhannya kurang. Terdapat 4 anak (8.3%) yang memiliki kebutuhan psikososial kurang terpenuhi tetapi pertumbuhannya baik, 3 anak (14.6%) yang memiliki kebutuhan psikososial kurang terpenuhi dan pertumbuhannya kurang. statistik diperoleh nilai p = 0.002. Dengan demikian p < a (0.05) sehingga Ho ditolak hubungan Psikososial terhadap pertumbuhan anak di Tk Harapan Mulia Tabel 5.15. Hubungan Psikososial Dengan Anak Psikososial Normal Lambat Terpenuhi 37 77.1 4 8.3 41 85.4 Kurang terpenuhi 2 4.2 5 10.4 7 18.6 39 81.2 9 18.8 48 100 p = 0.000 Berdasarkan tabel 5.15 menunjukan bahwa dari 48 responden terdapat 37 anak ( 77.1%) yang memiliki kebutuhan psikososial terpenuhi dan perkembangannya normal, 4 anak (8.3 %) yang memiliki kebutuhan psikososial terpenui tetapi perkembangannya lambat. Terdapat 2 anak (4.2%) yang memiliki kebutuhan psikososial kurang terpenuhi tetapi perkem-bangannya normal, 5 anak (10.4%) yang memiliki kebutuan psikososial kurang terpenuhi dan perkembangannya lambat. statistik diperoleh nilai p = 0.000 Dengan demikian p < a (0.05) sehingga Ho ditolak dan Ha diterima, dengan interpretasi Ada hubungan Psikososial terhadap PEMBAHASAN a. Hubungan Nutrisi Dengan dan Anak di Tk harapan Mulia Berdasarkan analisa univariat menunjukan bahwa responden dengan nutrisi baik sebanyak 40 anak (83.3%) dan anak dengan nutrisi kurang sebanyak 8 anak (16.7%). Berdasarkan analisa bivariat menunjukan bahwa dari hasil uji Chi-square diperoleh nilai α =0,006 hubungan nutrisi terhadap pertumbuhan dan α =0,00 hubungan nutrisi terhadap perkembangan dengan tingkat kemaknaan α =0,000. Hal ini menunjukkan nilai p < α, ini berarti Ha diterima atau ada hubungan antara nutrisi dengan pertumbuhan dan perkembangan anak. Nutrisi merupakan penunjang agar proses tumbuh kembang anak dapat berjalan dengan memuaskan. Hal ini berarti, pemberian makanan yang berkualitas dan kuantititasnya baik menunjang tumbuh kembang, sehingga anak dapat tumbuh normal dan sehat serta terbebas dari penyakit. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Marlinda yang didalam penelitiannya mengatakan variasi status gizi pada subyek penelitian yang terdiagnosa inappropriate feeding practice. Mayoritas anak memiliki gizi baik sesuai standar WHO WHZ z-score,yaitu sebanyak 90%; kemudian terdapat pula anak dengan gizi kurang (5,5%); gizi lebih (1,1%); dan obesitas (3,3%). Hal ini disebakan oleh pola makan anak dan pemberian makanan terjadwal dan lama makan >30 menit, Pedoman pemberian makan anak yang tepat diberikan dalam porsi yang sesuai (30 gram makanan/ kg berat badan), dan makanan selingan diantaranya, disertai susu 2-3 kali sehari. Makanan tidak boleh lebih dari 30 menit meskipun pada saat itu asupan porsi makan mereka sedikit, anak akan menambah porsi makan mereka dengan sendirinya diwaktu yang akan datang. Menurut studi yang dilakukan peneliti dari University of London, Inggris, anak-anak yang sering diberi makan daging cepat saji akan tumbuh dengan nilai IQ yang lebih rendah ketimbang anak yang diberi makan dari masakan daging segar. Menurut penelitian tersebut, nutrisi semasa kanak-kanak mempunyai pengaruh jangka panjang terhadap IQ. Dalam studinya, peneliti melibatkan 4 ribu anak-anak Skotlandia berusia 3-5 tahun. Peneliti ingin mengetahui apakah jenis daging yang dikonsumsi anak-anak tiap hari mempunyai pengaruh terhadap kemampuan kognitif dan pertumbuhan mereka. Sebagai perbandingan, jenis daging yang digunakan adalah daging makanan cepat saji dan masakan daging segar. Hasilnya, peneliti menemukan orang tua dengan status sosialekonomi yang lebih tinggi lebih sering memberikan anak-anak mereka masakan daging segar. Dan ini berpengaruh secara positif terhadap IQ anak-anak mereka. Sebaliknya, anak-anak dari orang tua dengan status sosial-ekonomi rendah lebih sering mengkonsumsi makanan cepat saji yang menyebabkan rendahnya intelegensia mereka ( Hambali, 2013). Dengan demikian peneliti berasumsi bahwa status gizi anak baik jika pola makannya teratur dan sesuai dengan porsinya, apabila status gizi anak kurang bukan berarti anak tersebut tidak normal melainkan karena pola 22

makannya yang kurang teratur. Biasanya pola makan anak yang tidak teratur disebabkan karena anak lebih suka bermain atau kurangnya nafsu makan. Oleh sebab itu dianjurkan untuk orang tua khususnya ibu, agar dapat menyajikan makanan yang bervariasi dan menarik perhatian anak sehingga anak mempunyai nafsu makan yang baik. b. Hubungan pengetahuan Dengan dan Anak Berdasarkan analisa univariat menunjukan bahwa ibu dengan pengetahuan baik sebanyak 38 orang (79.2%) dan responden dengan pengetahuan kurang sebanyak 10 ibu (20.8%). Berdasarkan analisa bivariat menunjukan bahwa dari hasil uji Chisquare diperoleh nilai α =0.001 hubungan pengetahuan terhadap pertumbuhan dan α =0,000 hubungan pengetahuan terhadap perkembangan dengan tingkat kemaknaan α =0,05. Hal ini menunjukkan nilai p < α, ini berarti Ha diterima atau ada hubungan antara pengetahuan dengan pertumbuhan dan perkembangan anak. Pengetahuan adalah merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Sedangkan faktor yang mempengaruhi pengetahuan adalah Pendidikan. Dimana pendidikan berarti bimbingan yang diberikan seseorang terhadap perkem-bangan orang lain menuju ke arah citacita tertentu yang menentukan manusia untuk berbuat dan mengisi kehidupan untuk mencapai keselamatan dan kebahagiaan. Pendidikan diperlukan untuk mendapatkan informasi, misalnya hal-hal yang menunjang kesehatan, sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup. Menurut Notoadmodjo (2010) pendidikan mempengaruhi proses belajar, dimana makin tinggi pendidikan seseorang makin mudah orang tersebut untuk menerima informasi. Dengan pendidikan tinggi maka seseorang akan cenderung untuk mendapatkan informasi, baik dari orang lain maupun dari media masa, semakin banyak informasi yang masuk semakin banyak pula pengetahuan yang didapat tentang kesehatan. Akan tetapi perlu ditekankan bahwa bukan berarti seseorang yang berpendidikan rendah mutlak berpengetahuan rendah pula. Dari penelitian yang dilakukan Dinda (2011), di dapatkan tingkat pengetahuan ibu tentang stimulasi perkembangan meliputi 22 responden (37.9%) tingkat pengetahuan cukup, 21 responden (36.2%) tingkat pengetahuan kurang baik, 15 responden (25.9%) tingkat pengetahuan baik. diketahui bahwa latar belakang pendidikan meliputi 23 responden (39.7%) berpendidikan SMA, ada 20 responden (34.5%) berpendidikan SMP, ada 15 responden (25.9%) berpendidikan SD dan sumber informasi terbanyak berasal dari petugas kesehatan. Selain pendidikan, lingkungan juga berpengaruh terhadap pengeta-huan ibu. Lingkungan merupakan seluruh kondisi yang ada disekitar manusia dan pengaruhnya yang dapat mempengaruhi perkembangan dan perilaku orang atau kelompok. (Wawan yang dikutip dari Nursalam, 2003). Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Kiswanti (2010) tentang hubungan pola asuh orang tua dengan kemandirian anak di TK Pangudi Luhur Bernardus Semarang tahun 2010. Penelitian dilakukan dengan obyek penelitiannya siswa dan orang tua anak yang bersangkutan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola asuh orang tua memiliki hubungan yang cukup kuat dengan kemandirian anak. Di mana pemerolehan nilai korelasi sebesar 0,013. Hal ini menunjukkan akan perlunya pemberian sedikit toleransi kepada anak untuk diberikan pola asuh yang benar agar dapat memicu anak untuk dapat melakukan segala sesuatunya secara mandiri. c. Hubungan antara Psikososial dengan dan Anak Berdasarkan analisa univariat menunjukan bahwa anak dengan kebutuhan psikososil terpenuhi sebanyak 41 orang (85.4%) dan anak dengan kebutuhan psikososial kurang terpenuhi sebanyak 9 orang (14.6%). Berdasarkan analisa bivariat menunjukan bahwa dari hasil uji Chi-square diperoleh nilai α =0.002 hubungan psikososial terhadap pertumbuhan dan α =0,000 hubungan psikososial terhadap perkembangan dengan tingkat kemaknaan α =0,05. Hal ini menunjukkan nilai p < α, ini berarti Ha diterima atau ada hubungan antara psikososial dengan pertumbuhan dan perkemba-ngan anak Kebutuhan psikososial adalah kebutuhan asih dan asah. Kebutuhan asih meliputi perhatian, kasih sayang, rasa aman, dilindungi, mandiri, rasa memiliki, kebutuhan terhadap kesuksesan, mendapatkan kesempatan dan pengalaman, serta dibantu dan dihargai. Sedangkan, kebutuhan asah meliputi stimulasi (rangsangan) dini pada semua indra, sistem gerak kasar dan halus, komunikasi, emosi-sosial, serta rangsangan untuk berpikir. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Dwi (2012), Nilai Anak, Stimulasi Psikososial, Dan Kognitif Anak Usia 2-5 Tahun Pada Keluarga Rawan Pangan Di Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah dimana Hasil uji regresi menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang nyata dan positif antara nilai anak dengan stimulasi psikososial anak di lokasi penelitian. Artinya bahwa semakin tinggi nilai anak semakin tinggi stimulasi psikososial yang diberikan. Demikian pula antara stimulasi 23

psikososial dan perkembangan kognitif. Terdapat hubungan yang nyata dan positif antara stimulasi psikososial dan perkembangan kognitif. Artinya bahwa semakin tinggi stimulasi psikososial yang diberikan, semakin tinggi perkembangan kognitif anak. Jadi menurut peneliti psikososial anak sangat penting untuk diperhatikan, khususnya pada kebutuhan stimulasi (bermain). Seperti yang dikatakan Dwi bahwa semakin tinggi nilai anak semakin tinggi pula stimulasi psikososial yang diberikan. Ini dimaksudkan agar pertumbuhan dan perkembangan anak dapat dipantau oleh ibu dan dapat diketahui apakah kebutuhan psikososial anak tersebut sudah terpenuhi atau kurang terpenuhi. KESIMPULAN Dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat hubungan antara nutrisi, pengetahuan dan psikososial dengan pertumbuhan dan Disarankan kepada para ibu agar selalu meningkatkan pengetahuan melalui penyuluhan dan bimbingan atau dari buku-buku bacaan yang berhubungan dengan pertumbuhan dan perkembangan anak, baik itu nutrisi, perkembangan bahasa, motorik kasar, motorik halus maupun sosial, sehingga ibu dapat memberikan latihan-latihan, mengasuh dan memperhatikan kebutuhan anak selama periode golden age. Untuk pihak sekolah TK Harapan Mulia Makassar dihimbau agar dapat mengasuh anak didikannya dengan baik dan selalu memperhatikan kebutuhan anak didik dan memberikan rangsangan tumbuh kembang anak, khususnya perkembangan anak yang terarah dan sesuai perkembangannya sehingga dapat membantu anak berkembang dengan optimal. DAFTAR PUSTAKA Ababar. 2012. Tumbuh Kembang Anak. (online), (http:// ababar. Com /2012/ 02/ tumbuhkembang-anak-html? m-l, diakses 2 april 2013). Ayu, Dinda, 2011. Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu tentang stimulasi dengan Tingkat Motorik Halus Pada Masa Prasekolah (3-6 Tahun) Di Dusun Lemah Duwur Desa Sitirejo Kabupaten Malang. Tugas Akhir,Fakultas Kedokteran Brawijaya Malang. Diakses 25 juli 2013. Fida dan Maya. 2012. Pengantar Ilmu Kesehatan Anak. Salemba Medika : Jakarta. Dr. Widodo. 2013. 13 Nutrisi Penting Untuk Cerdaskan Anak ( online), ( http://widodo. Com/2013/26/ 13-nutrisi-penting-untukcerdaskan-anak-html, diakses 26 juli 2013) Dwi, Hastuti, 2011. Nilai Anak, Stimulasi Psikososial, Dan Kognitif Anak Usia 2-5 Tahun Pada Keluarga Rawan Pangan Di Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah. Diakses 25 juli 2013. Hidayat, Alimul. 2009. Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta : Salemba Medika. Hambali. 2013. Makanan Cepat Saji Buruk untuk IQ Anak (online), (http;//hambali. Com /2013/5/ makanan-cepat-saji-buruk-untuk- IQ-anak -html, diakses 25 juli 2013) Hana, Alisa. 2013. Gizi Seimbang Untuk Anak Pra- Sekolah (online), (http;//hanaalisa. Com /2013/22/ gizi-seimbang-untuk-anak-prasekolah-html, diakses 15 april 2013) Nirwana, Benih. 2011. Psikologi Bayi, Balita dan Anak.Nuha Medika : Yogyakarta. Nursalam, Dkk. 2008. Asuhan Keperawatan Bayi dan Anak. Salemba Medika : Jakarta. Nursalam, 2011.Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan.Salemba Medika: Jakarta. Suriadi. 2010. Asuhan Keperawatan Anak Edisi 2. Jakarta : salemba Medika Kriswanti. 2010. Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Kemandirian Anak Di TK Pangudi Luhur Bernardus Semarang Tahun 2010, (online) di akses 29 juli 2013. Soetjiningsih, 2012. Tumbuh Kembang Anak. Salemba Medika. Jakarta Marlinda, 2012, Faktor Faktor Yang Memepengaruhi Status Gizi Anak Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Maunori, Kecamatan Keo Tengah, Kabupaten Nagekeo, Skripsi tidak diterbitkan, Stikes Nani Hasanuddin, Maryanti Dwi, 2011. Buku Ajar neonatus, bayi dan Balita. Cv trans Info Media : Jakarta Timur Maryunani, Anik.2010.Ilmu Kesehatan Anak dalam Kebidanan. CV. Trans Info Media : Jakarta Ubaidillah. 2013. Makalah dan. (online), (http://ubaidillah. Com /2013/03/ makalah-pertumbuhan-dan perkembangan-html, diakses 15 april 2013 24