BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Perbedaan Rerata Berat Badan Tikus Putih (Rattus novergicus)

BAB VI PEMBAHASAN. Kadar trigliserida dan kolesterol VLDL pada kelompok kontrol

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ABSTRAK EFEK SEDUHAN TEH OOLONG (Camellia sinensis) TERHADAP PENINGKATAN KADAR KOLESTEROL HDL PADA LAKI-LAKI DEWASA NORMAL

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 6 PEMBAHASAN. darah, mereduksi kadar kolesterol, trigliserida, gula darah, menyeimbangkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ABSTRAK EFEK SEDUHAN TEH OOLONG TERHADAP KADAR TRIGLISERIDA PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERISTAS KRISTEN MARANATHA

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit kardiovaskular saat ini merupakan penyebab utama kematian di

BAB I PENDAHULUAN. serat. Kurangnya aktivitas fisik dan mengkonsumsi makanan tinggi lemak termasuk

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Indonesia tidak dapat lepas dari pengolahan makanan dengan

5. Rancangan perlakuan hewan uji.. 6. Metode Analisa Kadar HDL dan LDL C. Analisis Hasil...

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. 2014). Penyakit metabolik dan degeneratif saat ini tidak hanya menyerang usia lanjut,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Yanti, HTMJ Volume 15 no 1; 2017

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ditandai dengan peningkatan kadar kolesterol total, kolesterol Low Density

PERBANDINGAN EFIKASI SEDUHAN TEH HITAM, TEH HIJAU DAN TEH PUTIH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang ilmu Gizi Klinik, Farmakologi,

PENDAHULUAN. Salah satu sumber protein hewani yang memiliki nilai gizi tinggi adalah

THE EFFECT OF JATI BELANDA LEAVES (Guazuma ulmifolia Lamk.) EXTRACT ON LOWERING TRIGLYCERIDE LEVEL IN PEOPLE WITH DYSLIPIDEMIA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Secara global, prevalensi penderita diabetes melitus di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Dislipidemia merupakan spektrum luas dari abnormalitas lipid dalam

badan berlebih (overweight dan obesitas) beserta komplikasinya. Selain itu, pengetahuan tentang pola makan juga harus mendapatkan perhatian yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bahwa, penderita diabetes mellitus di Indonesia pada tahun 2013 yang

I PENDAHULUAN. banyak peternakan yang mengembangkan budidaya puyuh dalam pemenuhan produksi

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

HASIL DAN PEMBAHASAN. dalam setiap perlakuan dapat dilihat pada Tabel 7. Tabel 7. Rata-rata Kadar Kolesterol Daging pada Ayam Broiler Ulangan

BAB VI PEMBAHASAN. Distribusi jenis kelamin pada penelitian ini laki-laki lebih banyak daripada

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. timbul dapat berupa peningkatan dari kadar kolesterol total, kadar low density

PEMBERIAN TEH HIJAU TERHADAP KADAR KOLESTEROL TOTAL MENCIT JANTAN YANG DIBERI DIIT TINGGI LEMAK Budi Ekanto 1, Emah Marhamah 2, Yunita Silvyana 3

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Norvegicus) berkelamin jantan galur Sprague-Dawley berjumlah 30 ekor. Universitas Gajah Mada Yogyakarta.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB V PEMBAHASAN. A. Karakteristik responden yang mempengaruhi tekanan darah. rentang tahun dan lansia akhir pada rentang tahun.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang paling banyak dikonsumsi di dunia setelah air, dengan konsumsi per

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Perbedaan Rerata Berat Badan Tikus Putih (Rattus novergicus) Pre

HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK GALAKTOMANAN DARI DAGING BUAH KELAPA

ABSTRAK. EFEK INFUSA DAUN SALAM (Syzygium polyanthum) TERHADAP PENURUNAN KADAR KOLESTEROL TOTAL DARAH TIKUS JANTAN GALUR WISTAR MODEL DISLIPIDEMIA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang tinggi merupakan salah satu faktor resiko yang membahayakan kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. proses penuaan dan meningkatkan kualitas hidup. Proses menjadi tua memang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ABSTRAK EFEK EKSTRAK ETANOL KELOPAK BUNGA ROSELA

I. PENDAHULUAN. Hiperkolesterolemia adalah suatu keadaan dimana kadar kolesterol serum

BAB 3 KERANGKA TEORI, KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN

50 Media Bina Ilmiah ISSN No

I. PENDAHULUAN. Berdasarkan data WHO di dalam mortality country fact sheet menunjukkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ABSTRAK. EFEKTIVITAS EKSTRAK KULIT BUAH NAGA MERAH (Hylocereus polyrhizus) TERHADAP PENINGKATAN KADAR KOLESTEROL HDL PADA TIKUS WISTAR JANTAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Biomedik. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Pusat Studi Pangan dan

BAB I PENDAHULUAN. dan metabolisme dalam tubuh. Kesadaran masyarakat untuk mengkonsumsi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Dewi Luksri Anjaniwati, Richa Yuswantina, Sikni Retno K. ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. traditional lifestyle menjadi sedentary lifestyle (Hadi, 2005). Keadaan ini

BAB I PENDAHULUAN. kadar HDL dalam darah (Linn et al., 2009). Dislipidemia sebagian besar (hingga

BAB I PENDAHULUAN. hiperglikemia akibat gangguan sekresi insulin, aksi insulin, atau keduanya.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

ABSTRAK. EFEK SEDUHAN TEH OOLONG (Camellia sinensis) TERHADAP BERAT BADAN PADA LAKI-LAKI DEWASA MUDA DENGAN BERAT BADAN LEBIH DARI NORMAL

BAB I PENDAHULUAN. seperti informasi dan teknologi, namun juga berpengaruh pada pola hidup

BAB I PENDAHULUAN. perekonomiannya telah mengalami perubahan dari basis pertanian menjadi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berpendapat usia setiap manusia sudah ditentukan oleh Tuhan, sampai usia. tertentu, yang tidak sama pada setiap manusia.

Marianne, S.Si., M.Si., Apt.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Kata kunci: Kolesterol LDL, kolesterol HDL, daun jambu biji (Psidium guajava Linn.), tikus wistar

BAB I PENDAHULUAN. utama kematian di negara dengan pendapatan rendah dan menengah

BAB 1 PENDAHULUAN. Diabetes melitus merupakan suatu penyakit kronis yang ditandai oleh

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian pengaruh teh oolong terhadap kadar LDL dilakukan dengan menggunakan subjek penelitian sebanyak 30 orang dengan jenis kelamin laki-laki berumur 18 24 tahun, dengan BMI 30. Penelitian ini dilakukan dengan mengonsumsi teh oolong sebanyak 8 gram / hari, dibagi ke dalam 4 dosis yaitu 2 gram sebelum makan pagi, 2 gram setelah makan pagi, 2 gram sebelum makan siang, dan 2 gram setelah makan siang selama 6 minggu. Data yang diamati adalah kadar LDL diukur sebelum dan sesudah konsumsi teh oolong. 4.1 Hasil Penelitian Data perubahan kadar LDL subjek penelitian setelah mengonsumsi teh oolong selama 6 minggu ditampilkan pada tabel dibawah ini. Tabel 4.1 Kadar LDL (mg/dl) Sebelum dan Sesudah Minum Seduhan The Oolong Subjek Penelitian LDL % Hasil pre test Hasil Post test Penurunan LDL 1 2 3 4 5 6 7 8 9 98 95 70 76 103 99 99 95 92 90 66 71 77 95 93 90 88 6,1 5,3 5,7 6,6 4,9 7,8 6,1 9,1 7,4 1

2 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 Rerata 85 91 74 99 107 104 85 88 97 72 91 76 82 71 109 87,37 80 82 68 75 93 100 101 72 92 70 73 87 72 76 73 68 104 82,2 3,7 5,9 9,9 8,1 3,8 6,1 6,5 2,9 4,7 7,7 8,0 5,2 2,8 6,4 4,4 5,3 7,3 6,4 3,7 4,2 4,6 5,9

Tabel 4.2 Rerata Kadar LDL Sebelum dan Sesudah Minum Seduhan Teh Oolong Rerata N Standar Deviasi (mg/dl) Sebelum 87,37 30 11,574 Sesudah 82,20 30 10,3 Pada hasil yang disajikan pada tabel di atas, dapat dilihat bahwa terjadi penurunan kadar LDL setelah minum seduhan teh oolong. Setelah minum teh oolong, kadar LDL yang awalnya memiliki rerata 87,37 mg/dl menurun hingga memiliki rerata 82,20 mg/dl. Data kadar LDL sebelum dan sesudah konsumsi teh oolong selanjutnya diuji distribusinya secara statistik menggunakan uji Shapiro-Wilk sebelum dilakukan uji T-berpasangan. Hasil uji distribusi Shapiro-Wilk untuk kadar LDL diperoleh p = 0,905 yang berarti distribusi data normal (p > 0,05). Sehingga memenuhi syarat untuk dilakukan uji T-berpasangan. Homogenitas kadar trigliserida kemudian diuji dengan uji T-berpasangan Tabel 4.3 Hasil Pengolahan Data Sebelum dan Sesudah Minum Seduhan Teh Oolong Rata-Rata Standar Deviasi t P (mg/dl) Sebelum-Sesudah 5,167 1,3 15,874 0,000 Pada hasil yang disajikan tabel 4.3 dapat dilihat bahwa uji t berpasangan menunjukkan nilai p < 0,01 yang berarti terdapat penurunan yang sangat signifikan dari kadar LDL sebelum dan sesudah minum seduhan teh oolong. 3

4.2 Pembahasan Hasil uji statistik T berpasangan pada tabel 4.3 didapatkan adanya penurunan kadar LDL yang sangat bermakna, yaitu sebesar 5,2 mg/dl dengan p = 0,000. Hal ini disebabkan karena teh oolong mengandung berbagai polifenol,terutama flavonoid seperti katekin dan juga mengandung kafein. Kerja polifenol efektif menghambat LDL kolesterol oksidasi dan peningkatan aktivitas antioksidan serum. (Yokozawa et al, 2002). Flavonoid katekin memiliki fungsi mencegah terjadinya penyerapan lemak tubuh dengan cara menghambat aktivitas lipase pankreas (Huggins,2003). Mekanisme katekin dalam menurunkan LDL diantaranya adalah menghambat prokses oksidasi LDL (dengan cara mereduksi pembentukan radikal bebas, menjaga dan meregenerasi -tokoferol dan antioksidan lain), menurunkan aktivitas 3-hydroxymethylglutaryl Coenzim A (HMG-CoA) reduktase (regulator enzim dan biosintesis kolesterol), meningkatkan ekspresi reseptor LDL, serta menurunkan absorbsi kolesterol diet dan reabsorbsi asam empedu (Hartoyo, 2003). Kafein dapat menurunkan kadar lemak tubuh dengan meningkatkan termogenesis. Hal ini dijelaskan oleh penelitian Dulloo et al yang menyatakan bahwa katekin mampu menghambat katekol-o-metil-transferase yaitu enzim yang mendegradasi noradrenalin (NA), dan kafein menghambat fosfodiesterase trancellular (enzim yang memecah camp NA-induced), maka gabungan katekin dan kafein, efektif dalam merangsang termogenesis dengan menghilangkan hambatan pada titik-titik kontrol berbeda sepanjang NA-cAMP axis. Interaksi sinergis antara catechinpolifenol dan kafein ini dapat meningkatkan dan memperpanjang stimulasi simpatis yang akan memperpanjang termogenesis (Dulloo et al., 2000). 4

4.3 Uji Hipotesis Penelitian Hipotesis Penelitian Seduhan teh oolong menurunkan kadar LDL. Hal yang mendukung - Kadar LDL setelah minum seduhan teh oolong menurunkan dari rerata 87,37 mg/dl menjadi 82,20 mg/dl - Hasil uji t berpasangan didapatkan kadar LDL menurunkan setelah minum seduhan teh oolong dengan p = 0,000. Hal yang tidak mendukung Tidak ada. Kesimpulan Hipotesis penelitian diterima dan teruji oleh data. 5

6