Klasifikasi Gangguan Jiwa menurut PPDGJ III. Dr. Tribowo Tuahta Ginting S, SpKJ SMF Psikiatri RSUP Persahabatan

dokumen-dokumen yang mirip
Klasifikasi Gangguan Jiwa menurut PPDGJ III Demensia Delirium

EPIDEMIOLOGI MANIFESTASI KLINIS

DAFTAR KOMPETENSI KLINIK

PEDOMAN PENGGOLONGAN DIAGNOSIS GANGGUAN JIWA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS KEDOKTERAN SILABUS PSIKIATRI

Mampu mengenal dan mengetahui tanda, gejala dan pemeriksaan status mental yang menunjang dalam mendiagnosa pasien dengan gangguan mental organik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

GANGGUAN SKIZOAFEKTIF FIHRIN PUTRA AGUNG

Definisi Suatu reaksi organik akut dengan ggn utama adanya kesadaran berkabut (clouding of consciousness), yg disertai dengan ggn atensi, orientasi, m

BIPOLAR. Dr. Tri Rini BS, Sp.KJ

Gangguan Mental Organik (GMO) Oleh : Syamsir Bs, Psikiater Departemen Psikiatri FK-USU

GAMBARAN KLINIS GANGGUAN KECEMASAN

Keterangan; a. Medical Flight Test dapat dilakukan di Simulator atau Aircraft; b. Medical Flight Test hanya untuk Penerbang. flt

PEMERIKSAAN PSIKIATRI

A. Gangguan Bipolar Definisi Gangguan bipolar merupakan kategori diagnostik yang menggambarkan sebuah kelas dari gangguan mood, dimana seseorang

GANGGUAN PSIKOTIK TERBAGI. Pembimbing: Dr. M. Surya Husada Sp.KJ. disusun oleh: Ade Kurniadi ( )

GANGGUAN MOOD. dr. Moetrarsi SKF., DTM&H, Sp.KJ

SISTEM KLASIFIKASI DAN DIAGNOSIS GANGGUAN MENTAL DITA RACHMAYANI, S.PSI., M.A

MOOD DISORDER. DITA RACHMAYANI, S.Psi., M.A / YUNITA KURNIAWATI, S.Psi., M.Psi dita.lecture.ub.ac.id

Gangguan Mental Terkait Trauma. Pusat Kajian Bencana dan Tindak Kekerasan Departemen Psikiatri FKUI/RSCM

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA. Kedaruratan psikiatri adalah sub bagian dari psikiatri yang. mengalami gangguan alam pikiran, perasaan, atau perilaku yang

TANDA DAN GEJALA KLINIS PSIKIATRIK. Dr. I.A Kusuma Wardani, SpKJ Bag/ SMF Psikiatri RSUP Sanglah Denpasar

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB II GAMBARAN UMUM RS GRHASIA YOGYAKARTA

A. Pemeriksaan penunjang. - Darah lengkap

Mata: sklera ikterik -/- konjungtiva anemis -/- cor: BJ I-II reguler, murmur (-) gallop (-) Pulmo: suara napas vesikuler +/+ ronki -/- wheezing -/-

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. interaksi manusia dengan lingkungannya yang terwujud dalam bentuk pengetahuan,

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. gejala klinik yang manifestasinya bisa berbeda beda pada masing

SISTEM KLASIFIKASI DAN DIAGNOSIS GANGGUAN MENTAL DITA RACHMAYANI, S.PSI., M.A

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang B. Tujuan C. Manfaat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. proses berpikir, perilaku, dan persepsi (penangkapan panca indera). Gangguan

PERSOALAN DEPRESI PADA REMAJA

GANGGUAN STRESS PASCA TRAUMA

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

BAB I. Pendahuluan. 1.1 Latar belakang

Gangguan Mood/Suasana Perasaan

GAMBARAN POLA ASUH KELUARGA PADA PASIEN SKIZOFRENIA PARANOID (STUDI RETROSPEKTIF) DI RSJD SURAKARTA

Hamilton Depression Rating Scale (HDRS)

BAB 1 PSIKIATRI KLINIK

Sinonim : - gangguan mood - gangguan afektif Definisi : suatu kelompok ggn jiwa dengan gambaran utama tdptnya ggn mood yg disertai dengan sindroma man

LAPORAN PSIKIATRI GANGGUAN AFEKTIF BIPOLAR CAMPURAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Istilah obsesi menunjuk pada suatu idea yang mendesak ke dalam pikiran.

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Kualitas hidup seseorang tidak dapat didefinisikan secara pasti, hanya orang tersebut

Modul ke: Pedologi. Skizofrenia. Fakultas PSIKOLOGI. Maria Ulfah, M.Psi., Psikolog. Program Studi Psikologi.

BAB 1 PENDAHULUAN. Gangguan jiwa adalah gangguan dalam cara berfikir (cognitive),

Gangguan Suasana Perasaan. Dr. Dharmawan A. Purnama, SpKJ

REFERAT Gangguan Afektif Bipolar

BIPOLAR. oleh: Ahmad rhean aminah dianti Erick Nuranysha Haviz. Preseptor : dr. Dian Budianti amina Sp.KJ

MULTIAKSIAL DIAGNOSIS & PENGANTAR PENULISAN STATUS PSIKIATRI. FK UII, 14 Januari 2016 Tika Prasetiawati KSM Psikiatri RS UGM

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN DENGAN KEMANDIRIAN PELAKSANAAN AKTIVITAS HARIAN PADA KLIEN SKIZOFRENIA DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA SKRIPSI

ABNORMALITAS. By : IkaSari Dewi

Gangguan Bipolar. Febrilla Dejaneira Adi Nugraha. Pembimbing : dr. Frilya Rachma Putri, Sp.KJ

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Depresi adalah suatu gangguan suasana perasaan (mood) yang

Penggolongan gangguan jiwa pada PPDGJ-III menggunakan pendekatan ateoretik dan deskriptif.

Konsep Kecemasa n. Oleh : Hapsah

Pendahuluan Masalah kesehatan jiwa sering terabaikan karena dianggap tidak menyebabkan kematian secara langsung. DALY (disability-adjusted adjusted li

STATUS PSIKIATRI. II. RIWAYAT PSIKIATRI No. Rekam Medis : Autoanamnesis : Alloanamnesis : A. Keluhan Utama. Autoanamnesis.

PEDOMAN DIAGNOSTIK PPDGJ-III

BAB I PENDAHULUAN. menggambarkan keselarasan dan keseimbangan kejiwaan yang. mencerminkan kedewasaan kepribadiannya (WHO, 2011).

STATUS PASIEN PSIKIATRI. : Hagu Barat Laut, Banda Sakti, Aceh Utara Status Pernikahan : Belum menikah

Rekam Medis Penghuni Panti Sosial. Nama : Tn. B Umur : 47 tahun. Jenis kelamin : Laki-laki Status pernikahan : Menikah

Definisi & Deskripsi Skizofrenia DSM-5. Gilbert Richard Sulivan Tapilatu FK UKI

Rekam Medis Penghuni Panti Sosial. Tanggal masuk panti: 25 Mei 2015 Tanggal wawancara: 29 Mei 2015

Post-Traumatic Stress Disorder (PTSD)

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

Gangguan Kepribadian. Mustafa M. Amin Departemen Psikiatri FK USU

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Sakit perut berulang menurut kriteria Apley adalah sindroma sakit perut

GANGGUAN PSIKOTIK I. PENDAHULUAN

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan, keduanya saling berkaitan, individu

FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA

LAPORAN KASUS SKIZOFRENIA PARANOID PEMBIMBING : DR. A. SYAIFUL HD, SP.KJ

HAMILTON DEPRESSION RATING SCALE (HDRS)

BAB I PENDAHULUAN. dengan adanya distress ( tidak nyaman, tidak tentram dan rasa nyeri ), disabilitas

Suryo Dharmono Bag. Psikiatri FKUI/RSCM

Rekam Medis Penghuni Panti Sosial

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dahulu depresi lebih dikenal dengan istilah melankolia pada zaman

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. dengan karakteristik berupa gangguan pikiran (asosiasi longgar, waham),

Psikologi abnormal. Sinopsis:

EFEKTIVITAS TERAPI GERAK TERHADAP PERUBAHAN TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN SKIZOFRENIA DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kesalahpahaman, dan penghukuman, bukan simpati atau perhatian.

BAB I PENDAHULUAN. riskan pada perkembangan kepribadian yang menyangkut moral,

PORTOFOLIO PPDS-I PSIKIATRI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS AIRLANGGA RSUD Dr. SOETOMO - SURABAYA

Agung Frijanto PIT PDUI

PEDOMAN DIAGNOSTIK. Berdasarkan DSM-IV-TR, klasifikasi gangguan bipolar adalah sebagai berikut:

manusia. Bersifat ekstrim, penderita bisa menyiksa dirinya sendiri

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masa remaja adalah masa peralihan dari anak-anak ke dewasa, bukan

SKIZOFRENIA HEBEFRENIK. Siska Nurlaela Dina Astiyanawati Dr. Tuti Wahmurti A.S., dr., Sp.KJ (K)

TIM CMHN BENCANA DAN INTERVENSI KRISIS

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi berkepanjangan juga merupakan salah satu pemicu yang. memunculkan stress, depresi, dan berbagai gangguan kesehatan pada

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mengalami gangguan kesehatan jiwa (Prasetyo, 2006). pasien mulai mengalami skizofenia pada usia tahun.

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA Gangguan Ansietas dan Gangguan Depresi. Ansietas dan depresi merupakan bentuk emosional yang terbanyak pada

RIWAYAT PSIKIATRI Anamnesis dilakukan secara autoanamnesis pada tanggal 5 Juni 2013, pukul WIB di Poliklinik Psikiatri RSUP Persahabatan.

GANGGUAN BIPOLAR PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

Klasifikasi Gangguan Jiwa menurut PPDGJ III Dr. Tribowo Tuahta Ginting S, SpKJ SMF Psikiatri RSUP Persahabatan

Definisi Psikiatri : Cabang ilmu kedokteran yang mempelajari mengenai emosi, persepsi, kognisi dan perilaku Psikologi : Ilmu yang mempelajari perilaku dalam kehidupan sehari-hari Gangguan jiwa adalah suatu sindoma yang secara klinis bermakna dan menimbulkan disfungsi dalam pekerjaan. - PPDGJ III, gangguan jiwa adalah pola perilaku atau psikologik yang secara klinis bermakna dan secara khas berkaitan dengan gejala, penderitaan (distress) serta hendaya (impairment) dalam fungsi psikososial.

Klasifikasi Gangguan Jiwa menurut PPDGJ III Penggolongan diagnosis gangguan jiwa menurut PPDGJ III berdasarkan pada sistem hierarki penyakit yang tercantum paling atas mempunyai hierarki tertinggi dan mencakup gejala-gejala pada hierarki yang ada dibawahnya. Selain itu penggunaan hierarki mempunyai makna bahwa penyakit yang diatas mempunyai kecenderungan lebih berat dan mengancam jiwa. F0-F9

F0. Gangguan Mental Organik F0.0-9. Gangguan mental organik termasuk gangguan mental simtomatik GMO adalah gangguan mental yang berkaitan dengan kondisi medik/penyakit Kondisi medik/penyakit tersebut secara langsung atau tidak langsung menyebabkan disfungsi pada otak Langsung pada otak Tidak langsung akibat sekunder penyakit/ gangguan sistemik di luar otak

F0 Gambaran utama : 1. Gangguan fungsi kognitif (gg daya ingat) 2. Gangguan sensorium (gg kesadaran, gg perhatian) 3. Gangguan pada persepsi, isi pikir, suasana perasaan

Klasifikasi F0 Demensia : Sindroma akibat penyakit/gg otak yang bersifat kronik-progresif dan terdapat gangguan fungsi tertinggi (luhur) yang multipel seperti daya ingat, bahasa, daya nilai, dll Ditanai dengan penurunan fungsi kognitif dan adanya gangguan dalam fungsi eksekutif (fungsi harian/adl) Tidak terdapat gangguan kesadaran Demensia Alzheimer (F00), Demensia Vaskular (F01)

Klasifikasi F0 (2) Demensia Alzheimer : Onset bertahap dengan kemunduran lambat Onset : early onset bila dibawah 65 tahun Late onset bila diatas 65 tahun Etiologi : genetik, neurotransmiter asetilkolin dan norepinefrin, regulasi yang abnormal dari metabolisme membran sel phospolipid dll. Demensia Vaskular : Onset mendadak atau kemunduran bertahap Gangguan Neurologis fokal

F0(3) Delirium Gangguan kesadaran dan perhatian : kesadaran berkabut-koma, 3P terganggu Gangguan kognitif secara umum : distorsi persepsi (ilusi, halusinasi (visual)), disorientasi, hendaya daya ingat segera dan pendek Gangguan psikomotor : hipo/hiperaktivitas Gangguan siklus tidur-bangun : insomnia, gejala memburuk di malam hari Gangguan emosional : depresi, anxietas/takut, mudah marah, apatis, kehilangan akal Onset cepat, hilang timbul sepanjang hari kurang dari 6 bulan

F0(4) Gangguan mental lainnya akibat kerusakan dan disfungsi otak dan penyakit fisik Adanya penyakit fisik/medik, kerusakan atau disfungsi otak yang berhubungan dengan satu sindroma mental yang tercantum Adanya hubungan waktu (bbrp minggu atau bulan) antara perkembangan penyakit dgn sindroma mental Gangguan mental sembuh setelah gangguan fisik hilang Tidak ada bukti penyebab lain

F0(5) Jenis-jenisnya : 1. Halusinosis organik 2. Gangguan katatonik organik 3. Gg waham organik 4. Gg afektif organik 5. Gg cemas organik 6. Gg kepribadian organik

F1. Gangguan mental dan perilaku akibat pengunaan zat Gangguan mental yang diakibatkan oleh karena penggunaan satu atau lebih zat psikoaktif Intoksikasi akut menggunakan zat sehingga menimbulkan perubahan kesadaran Penggunaan yang merugikan Sindroma ketergantungan Putus zat Gangguan psikotk, amnestik, anxietas, kepribadian karena zat

F2. Skizofrenia, Gangguan Skizotipal, dan gangguan waham Skizofrenia Ditandai dengan penyimpangan dari pikiran dan persepsi, afek yang tidak wajar (inappropriate) atau tumpul Kesadaran jernih Kemampuan intelektual biasanya terpelihara

Pedoman diagnosis Skizofrenia Harus ada sedikitnya satu gejala yang jelas : Tought echo, tought insertion/ithdrawal, broadcasting Delusion of control, influence, passivity, perception Halusinasi auditorik Waham2 menetap jenis lainnya yang tidak wajar dan mustahil Atau Sedikitnya 2 gejala secara jelas : Halusinasi pancaindera mana saja yang menetap, disertai waham yang mengambang Arus pikiran yang terputus atau mengalami sisipan inkoherensi, neologisme Perilaku katatonik, gaduh gelisah, posturing, negativisme, mutisme, stupor Gejala-gejala negatif apatis, bicara<, menarik diri, dll

Telah berlangsung > 1 bulan Jenis-jenis : 1. Skizofrenia paranoid halusinasi, waham 2. Skizofrenia katatonik perilaku katatonik, negativisme, fleksibilitas cerea 3. Skizofrenia hebefrenik disorganisasi 4. Skizofrenia tak terinci tdk penuhi 5. Depresi pasca skizofrenia depresi setelah 1 tahun skizofrenia 6. Skizofenia residual gejala negatif setelah 1 tahun skizofrenia 7. Skizofrenia simpleks gejala negatif

F2 Gangguan Skizotipal (F21) eksentrik, mistik Gangguan waham menetap (F22) waham yang menonjol, sistematik, khas pribadi, waktu > 3 bulan. Tidak ada halusinasi. Gangguan psikotik akut dan sementara (F23) polimorik akut, lir skizofrenia, psikotik akut lainnya,< 1 bulan Gangguan waham terinduksi (F24) dua atau lebih orang punya sistem waham yang sama, punya hubungan dekat, satu orang menginduksi yang lain Gangguan skizoafektif (F25) gejala skizofrenia dan afektif menonjol bersama dan timbul bersama tipe manik, tipe depresi

F3. Gangguan suasana perasaan Perubahan suasana perasaan (mood) kearah depresi atau kearah elasi (meningkat) F30. Episode manik mood yang meningkat, perilaku meningkat : hipomanik F30.0 Mania tanpa gejala psikotik F30.1 Mania dengan gejala psikotik F30.2

F3(2) F31. Gangguan afektif bipolar : terdapat episode maniadepresi yang berulang (sekurangnya 2 episode). Khas : terjadi penyembuhan sempurna antar episode Episode manik : 2 minggu-5 bulan Episode depresi : rata-rata 6 bulan F31.1.Bipolar kini manik tanpa ciri psikotik F31.2.Bipolar kini manik dengan ciri psiotik F31.4.Bipolar kini depresi berat tanpa ciri psikotik F31.5.Bipolar kini depresi berat dengan ciri psikotik F31.6.Bipolar episode kini campuran

F3(3) F32. Episode Depresi Gejala utama : - Afek depresi - Kehilangan minat dan kegembiraan - Berkurangnya energi Gejala lainnya : - konsentrasi dan perhatian berkurang - harga diri dan kepercayaan diri berkurang - Ide rasa bersalah dan tidak berguna - Pandangan masa depan suram dan pesimis - Tidur terganggu - Nafsu makan terganggu Waktu sekurangnya 2 minggu

F3(4) F32.0. Episode depresi ringan (2 utama, 2 tambahan) F32.1. Episode depresi sedang (2 utama, 3-4 tambahan) F32.2. Episode depresi berat tanpa gejala psikotik (3 utama, 4 tambahan) F32.3. Episode depresi berat dengan gejala psikotik (disertai adanya waham atau halusinasi) F33.Gg depresi berulang F34. Gg mood menetap : siklotimia, distimia

F4. Gangguan Neurotik, gangguan somatoform, dan gangguan terkait stres F40. Gg anxietas fobik : dicetuskan oleh adanya situasi atau objek yang sebenarnya tidak membahayakan, dihindari dan bila dihadapi dengan kecemasan hebat F40.0. Agorafobia : takut tempat terbuka F40.1. Fobia sosial : situasi sosial tertentu F40.2. Fobia khas

F4(1) F41.0. Gangguan panik : - Serangan anxietas berat berulang dalam satu bulan - Timbul tiba-tiba - Berlangsung sebentar (5-15 menit) F41.1. Gangguan cemas menyeluruh : - Gejala anxietas primer yang berlangsung hampir setiap hari dalam waktu beberapa minggu-bulan - Mengenai kehidupan sehari-hari, - Bersifat free floating - Gejala berupa : kecemasan, ketegangan motorik, overaktivitas otonom F41.2. Gangguan campuran anx-dep : anxietas dan depresi tidak berat

F4(2) F42. gangguan obsesif kompulsif : - Gejala obsesif atau kompulsif ditemukan hampir setiap hari selama 2 minggu berturut-turut Gejala obsesif : - pikiran disadari berasal dari diri sendiri, - terkadang tidak berhasil dilawan, - bila dilakukan hanya menimbulkan perasaan lega - Pikiran tersebut berulang-ulang dan tidak menyenangkan

F4(3) F43. Reaksi terhadap stres berat dan gg penyesuaian F43.0. Reaksi stres akut : - Reaksi terhadap trauma/stresor bersifat katastropik, biasanya setelah beberapa menit atau segera, menghilang dalam beberapa hari (3 hari) - Gejala yang timbul : terpaku (daze), dapat disertai gejala cemas,depresi, marah, menarik diri dll

F4(4) F43.1. Gangg stres pasca trauma - Dalam kurun waktu 6 bulan setelah kejadian traumatik - Gejala flashback, re-experience, avoidance F43.2. Gangguan penyesuaian - Reaksi terhadap stres dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini tergantung dari berat ringan stres, kepribadian seseorang

F4(5) F44. Gangguan disosiatif (konversi) - Gejala utama adalah kehilangan sebagian atau seluruh integrasi normal antara ingatan masa lalu, identitas, kontrol terhadap gerakan tubuh - Ada bukti penyebab psikologis yang bersifat stresful - Amnesia disosiatif (daya ingat) (F44.0), fugue dis (perjalanan)(f44.1), stupor dis (hilang respon terhadap rangsangan) (F44.2), trans dis /kesurupan (hilangnya kesadaran identitas) (F44.3)

F4(6) F45. Gangguan somatoform - Keluhan gejala-gejala fisik yang berulang-ulang, disertai dengan permintaan pemeriksaan medik tidak ditemukan kelainan - Menyangkal adanya konflik - Tidak mau mendengarkan penjelasan dokter F45.0. Gg Somatisasi : banyak keluhan fisik 2 tahun F45.1. Gg somatoform tak terinci : keluhan> tapi tidak penuhi somatisasi F45.2. Gg hipokondrik : keyakinan menetap adanya penyakit fisik yang serius F45.3. Disfungsi otonomik : keluhan otonomik berulang F45.4. Nyeri somatoform menetap : gejala nyeri dominan dan menetap

F5. Sindrom perilaku yang berhubungan dengan gangguan fisiologis dan faktor fisik F5.0. Gangguan makan F5.1. Gangguan tidur non organik F5.2. Disfungsi seksual bukan disebabkan oleh gangguan atau penyakit organik F5.3. Gangguan jiwa dan perilaku yang berhubungan dengan masa nifas YTK F5.4. Faktor psikologis dan perilaku yang berhubungan dengan gangguan atau penyakit YDK F5.5. Penyalahgunaan zat yang tidak menyebaban ketergantungan F5.9. Sindrom perilaku YTT yang berhubungan dengan gangguan fisiologis dan faktor fisik

F6. Gangguan kepribadian dan perilaku masa dewasa F6.0. Gangguan kepribadian khas F6.1. Gangguan kepribadian campuran dan lainnya F6.2. Perubahan kepribadian yang berlangsung lama yang tidak diakibatkan oleh kerusakan atau penyakit F6.3. Gangguan kebiasaan dan impuls (judi,trikotilo) F6.4. Gangguan identitas jenis kelamin (transeksualisme, transvetisme peran ganda) F6.5. Gangguan preferensi seksual (fetisme, pedofil) F6.6. Gangguan psikologis dan perilaku yang berhubungan dengan perkembangan dan orientasi seksual

F7. Retardasi Mental Retardasi mental adalah suatu keadaan perkembangan jiwa yang terhenti atau tidak lengkap, ditandai oleh hendaya ketrampilan selama masa perkembangan mempengaruhi kecerdasan secara menyeluruh IQ F7.0. Retardasi mental ringan (IQ 50-69) F7.1. Retardasi mental sedang ( 35-49) F7.2. Retardasi mental berat (20-34) F7.3. Retardasi mental sangat berat (<20)

F8. Gangguan perkembangan psikologis F8.0. Gangguan perkembangan khas berbicara dan berbahasa F8.1. Gangguan perkembangan belajar khas F8.2. Gangguan perkembangan motorik khas F8.3. Gangguan perkembangan khas campuran F8.4. Gangguan perkembangan pervasif F8.8. Gangguan perkembangan psikologis lainnya F8.9. Gangguan perkembangan psikologis YTT

F9. Gangguan perilaku dan emosional dengan onset biasanya pada masa kanak dan remaja F9.0. Gangguan hiperkinetik F9.1. Gangguan tingkah laku F9.2. Gangguan campuran tingkah laku dan emosi F9.3. Gangguan emosional dengan onset khas pada masa kanak F9.4. Gangguan fungsi sosial dengan onset khas pada masa kanak dan remaja F9.5. Gangguan Tic F9.8. Gangguan perilaku dan emosional lainnya dengan onset biasanya pada masa kanak dan remaja (contoh : pica pada bayi dan kanak)