III. METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai analisis pola interferensi pada interferometer Michelson

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini mulai dilaksanakan pada bulan November 2013 s/d Mei 2014.

JURNAL Teori dan Aplikasi Fisika Vol. 03, No.02,juli 2015

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini mulai dilaksanakan pada bulan September 2011 s/d bulan Februari

INTERFEROMETER MICHELSON DAN CCD WEBCAM SEBAGAI PENENTU FREKUENSI GETAR OBJEK

MODUL 1 INTERFEROMETER DAN PRINSIP BABINET

Interferometer Michelson

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini mulai dilaksanakan pada bulan Juli 2014 sampai Februari 2015.

INTERFEROMETER DAN PRINSIP BABINET

SISTEM PENJEJAK POSISI OBYEK BERBASIS UMPAN BALIK CITRA

Analisis Pola Interferensi Pada Interferometer Michelson Untuk Menentukan Indeks Bias Bahan Transparan Berbasis Image Processing

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Jaringan Komputer

BAB 3 RANCANG BANGUN EKSPERIMEN SISTEM INTERFEROMETER SAGNAC

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan Februari 2014 sampai dengan Juli 2014 di

BAB IV PENGUJIAN SISTEM. koordinat pada tiap-tiap area, akses pixel, contrast streching, histogram. yang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pemanfaatan prinsip dari interferometer Michelson sudah banyak dijumpai.

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

PENGUKURAN NILAI PANJANG KOHERENSI DUA SUMBER LASER MENGGUNAKAN INTERFEROMETER MICHELSON

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

3.2.1 Flowchart Secara Umum

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2014 sampai November

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Perancangan Sistem Pengukuran Konsentrasi Larutan Dengan Menggunakan Interferometer Michelson

Penentuan Nilai Panjang Koherensi Laser Menggunakan Interferometer Michelson

BAB III METODE PENELITIAN. yang didapatkan dari hasil analisis. Berikut adalah tahapan desain penelitian yang

BAB III PERANCANGAN SISTEM. Pada dewasa sekarang ini sangat banyak terdapat sistem dimana sistem tersebut

PENGUKURAN INDEKS BIAS ALKOHOL DENGAN MENGGUNAKAN INTERFEROMETER MICHELSON SKRIPSI

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

Analisis Pola Interferensi Pada Interferometer Michelson untuk Menentukan Panjang Gelombang Sumber Cahaya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pengembangan sistem pemugaran citra digital dengan algoritma exemplar-based

PENGARUH KENAIKAN FREKUENSI GETARAN AKUSTIK TERHADAP JUMLAH PERGESERAN FRINJI PADA INTERFEROMETER MICHELSON

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

SISTEM OPTIK INTERFEROMETER MICHELSON MENGGUNAKAN DUA SUMBER LASER UNTUK MEMPEROLEH POLA FRINJI. Yayuk Widamarti*, Minarni, Maksi Ginting

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2015 sampai dengan Agustus 2015.

3 METODE. Waktu dan Tempat Penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan Juli Penelitian ini

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Sistem Analisis sistem dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang

1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Maret sampai dengan bulan September

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan sistem komputer semakin berkembang pesat dan telah

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

Abstrak. Kata kunci: NiraTebu, Sukrosa, Indeks bias, Interferometer Michelson

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

ANALISIS POLA INTERFERENSI CELAH BANYAK UNTUK MENENTUKAN PANJANG GELOMBANG LASER He-Ne DAN LASER DIODA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro, Jurusan Teknik

Perancangan Sistem Pengukuran Konsentrasi Larutan Gula Dengan Menggunakan Interferometer Michelson

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi merupakan sebuah hal yang akan terus berkembang mengikuti jaman. Seiring perkembangan jaman,

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

KAMERA PENDETEKSI GERAK MENGGUNAKAN MATLAB 7.1. Nugroho hary Mindiar,

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. ketrampilan khusus, juga diperlukan konsentrasi di saat mengendalikannya di

PROTOTYPE PENGENALAN WAJAH MELALUI WEBCAM DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA PRICIPAL COMPONENT ALAYSIS (PCA) DAN LINIER DISCRIMINANT ANALYSIS (LDA)

Pengukuran Panjang Koherensi Menggunakan Interferometer Michelson

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB 4 HASIL DAN BAHASAN. Percobaan dilakukan dengan menggunakan dua buah objek berbeda, seperti

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Perancangan sistem dimulai dari penempatan posisi kamera dengan posisi yang

TUGAS AKHIR. Disusun Oleh : NAMA : TIGOR ATAS SAPUTRO NIM : D

ANALISA POINTING STABILITY SINAR LASER MENGGUNAKAN QUADRANT PHOTODIODE (QPD)

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di laboratorium terpadu jurusan teknik elektro, fakultas teknik,

LAPORAN FISIKA LABORATORIUM OPTOELEKTRONIKA

III. METODE PENELITIAN

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

PENENTUAN KOEFISIEN DIFUSI LARUTAN HCl MENGGUNAKAN INTERFEROMETER MICHELSON BERBASIS BORLAND DELPHI 7.0

III. METODE PENELITIAN. menggunakan matlab. Kemudian metode trial dan error, selalu mencoba dan

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian untuk pengenalan nama objek dua dimensi pada citra

SISTEM PENGENALAN WAJAH MENGGUNAKAN WEBCAM UNTUK ABSENSI DENGAN METODE TEMPLATE MATCHING

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

MENENTUKAN KOEFISIEN EKSPANSI LINIER BATANG KUNINGAN DENGAN TEKNIK ESPI (ELECTRONIC SPECKLE PATTERN INTERFEROMETRY) ABSTRACT

Prosiding Pertemuan Ilmiah XXV HFI Jateng & DIY 79

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. menggunakan serial port (baudrate 4800bps, COM1). Menggunakan Sistem Operasi Windows XP.

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Memory : DDR2 SDRAM 1 Gb (min 512Mb) Webcam : Logitech Quickcam Pro Telepon seluler : Sony Ericsson K618i

BAB IV IMPLEMENTASI & EVALUASI

Cetakan I, Agustus 2014 Diterbitkan oleh: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Pattimura

BAB I PENDAHULUAN. dunia teknologi dan persaingan global yang melanda seluruh dunia. kelamaan robot semakin dibuat untuk meniru manusia sehingga dapat

JARAK FOKUS LENSA TIPIS

BAB 4 ANALISA DAN BAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

Keywords : Optical flat, Fringe pattern, beam splitter, contack methode, interferometer Michelson methode.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer, Fakultas Matematika dan

Pengukuran Panjang Gelombang Sumber Lampu Monokromatis dari Pola Difraksi Cahaya Berbasis Webcamdan Borland Delphi

Rancang Bangun Pengatur Cermin Sebagai Komponen Gerak Interferometer Pada Spektroskopi FTIR

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

pbab 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI PROGRAM APLIKASI uji coba terhadap program aplikasi pengenalan plat nomor kendaraan roda empat ini,

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dengan sistem robot tanpa awak yang dapat dikendalikan secara otomatis

PROSEDUR MENJALANKAN APLIKASI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika Dan Ilmu

Transkripsi:

22 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian mengenai analisis pola interferensi pada interferometer Michelson akibat perbedaan ketebalan benda transparan dengan metode image processing menggunakan sensor ccd, akan dilaksanakan pada bulan November 2013 sampai dengan bulan April 2014. Proses pengambilan data dilakukan di Laboratorium Fisika Dasar Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung. B. Alat dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut ini: a. Perangkat Keras (Hardware) 1. Satu set interferometer Michelson a. Cermin bergerak Cermin bergerak merupakan cermin yang digunakan untuk melakukan kalibrasi pengukuran yang dilakukan. Cermin bergerak merupakan bagian yang diumpamakan sebagai objek yang bergerak dalam pengukuran pergeseran objek.

23 b. Cermin tetap Cermin tetap adalah cermin yang digunakan untuk menetapkan referensi lintasan optis yang tetap. c. Beam splitter Beam splitter dikenal sebagai alat optik yang mampu membagi berkas cahaya menjadi dua bagian apabila melaluinya. Pemanfaatan beam splitter dapat digunakan untuk membagi amplitudo berkas cahaya menjadi dua bagian. Pemisahan berkas cahaya tersebut apabila disatukan kembali akan mengakibatkan terjadinya interferensi. d. Lensa cekung perbesaran Lensa cekung digunakan untuk membuat berkas cahaya yang diamati dapat terlihat dengan mata manusia, karena terjadinya perbesaran berkas cahaya. 2. Laser Laser merupakan cahaya yang memiliki panjang gelombang stabil, sehingga bersifat koheren tidak menyebar berkas cahayanya. Laser dalam percobaan ini dimanfaatkan sebagai berkas cahaya yang melalui interferometer Michelson, kemudian pola interferensi dari laser tersebut yang diamati. 3. Kamera webcam Logitech c270 Kamera pada percobaan ini digunakan untuk mengambil gambar atau video dari pola interferensi yang terjadi. Adanya kamera dapat membuat proses pengamatan yang dilakukan berjalan otomatis, tanpa perlu diamati secara langsung. Sensor yang digunakan dalam kamera ini adalah CCD, sebagai alat penangkap gambar.

24 4. Laptop Lenovo B460 Laptop yang digunakan pada penelitian ini adalah laptop Lenovo B460. Laptop ini memiliki spesifikasi processor intel core i5, RAM 6 GB, VGA Nvidia Geforce 1 GB. b. Perangkat lunak (software) 1. Borland Deplhi 7 Bahasa pemograman yang digunakan pada penelitian ini adalah borland delphi 7. Program yang dibuat pada Delphi 7 meliputi teknik capture kamera secara interfacing terhadap laptop yang digunakan, teknik pengolahan citra seperti proses grayscale, croping, negasi. 2. Matlab Matlab adalah bahasa pemograman tingkat tinggi, yang digunakan untuk menganalisis hasil dari gambar yang didapatkan dengan menggunakan metode pendekatan greylevel pada setiap titik. Hal ini digunakan untuk menganalisis perbedaan setiap titik garis frinji yang didapatkan.

25 c. Prosedur Penelitian Prosedur dari penelitian yang akan dilakukan ditunjukan pada Gambar 14. Start Perancangan diagram blok Merealisasikan Sistem Pengujian Sistem Hasil Output Berhasil/ Tidak Tidak Berhasil Berhasil Pengambilan Data Pemrosesan Data Data Akhir Pembuatan laporan Stop Gambar 14. Diagram alir penelitian

26 Prosedur dari penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut ini; 1. Perancangan diagram blok Perancangan diagram blok dari sebuah sistem agar sistem yang dibuat dalam penelitian ini dapat terhubung antara yang satu dengan yang lainnya. Terhubungannya semua sistem yang ada, akan memudahkan proses pengamatan kerja sistem yang dilakukan. 2. Merealisasikan sistem Realisasi dari sistem yang dirancang dengan mewujudkan sistem rancangan yang telah dibuat. Dalam perancangan penelitian ini, rancangan sistem yang pertama kali dilakukan adalah dengan membuat set interferometer Michelson dengan menggunakan bahan papan, besi, cermin, dan beam splitter. Setelah set alat interferometer Michelson telah dibuat, rancangan selanjutnya adalah membuat sistem program untuk mengolah citra yang nanti didapatkan. Dari pengolahan citra tersebut, didapatkan hasil pengukuran yang diinginkan. 3. Pengujian sistem Pengujian sistem yang pertama kali dilakukan adalah dengan cara mengkalibrasi alat ukur yang telah dibuat. Setelah proses pengkalibrasian berhasil, alat pendeteksi ketebalan yang dibuat dapat digunakan. Proses pengkalibrasian dilakukan dengan cara mengambil data ukur ketepatan kamera dan pola frinji yang terbentuk. 4. Hasil output Hasil output yang didapatkan dari penelitian ini adalaha pola interferensi yang terbentuk. Pola interferensi tersebut merupakan data yang nantinya akan diolah

27 dan diterjemahkan menjadi seberapa besar perubahan pola frinji terhadap ketebalan bahan transparan terhadap yang diamati. Seperti yang ditunjukkan pada Gambar 15. Gambar 15. Pola Interferensi yang terbentuk (Kartina, 2010) 5. Pengambilan data Pengambilan data dari proses pengukuran pergeseran objek dilakukan dengan cara membentuk pola frinji dari setiap sampel ketebalan bahan yang diamati, kemudian pola frinji yang terbentuk ditangkap oleh kamera menggunakan sensor CCD. Setelah dilakukan proses pengambilan gambar, hasil gambar disimpan kedalam laptop yang terhubung dengan kamera. 6. Pemrosesan data Hasil gambar pola frinji yang didapatkan, diproses sesuai dengan kebutuhan seperti process grayscale, pengukuran diameter frinji, pengukuran tingkat greylevel. Semua hal tersebut dimaksudkan untuk mendapatkan hasil pengukuran yang baik. Dari proses pengolahan citra yang dilakukan, keluaran data terakhir berupa grafik koordinat dari gambar data setiap dilakukan perubahan ketebalan sampel. pengolahan data dilakukan dengan cara membuat

28 hubungan tingkat greylevel dengan jarak setiap pola frinji. Dengan diketahui tingkat greylevel maka dapat dibedakan pada jarak berapa pola gelap dan terang terjadi. Data jarak yang didapatkan disimpulkan menjadi perubahan ketebalan suatu bahan transparan. 7. Metode Pengambilan data Proses analisis data dialkukan dengan dua metode yaitu, metode satu garis dan metode empat garis. a. Metode satu garis Metode satu garis adalah metode yang digunakan dengan cara mengambil satu garis pada pola frinji dari terang pusat hingga pola frinji terakhir. Nilai greylevel pada garis tersebut diamati besarnya. Gambar 15 menunjukan penarikan frinji dengan cara satu garis, garis frinji. 248.00 Gambar 16. Pola penarikan frinji satu garis b. Metode empat garis Metode empat garis dilakukan dengan cara, mengambil empat buah garis pada sisi atas, kanan, bawah dan kiri gambar. Keempat garis tersebut merupakan representasi dari keseluruhan gambar.

29 200.00 200.00 200.00 200.00 Gambar 17. Pola penarikan empat garis pada frinji 8. Analisis Data Analisis data dilakukan dengan 3 buah teknik analisis, yakni teknik polinomial, teknik pola terang dan teknik pola gelap. Teknik polinomial Teknik polinomial merupakan teknik analisis dengan cara menarik garis polinomial orde 6 pada grafik yang dibentuk. Perubahan bentuk garis polinomial pada setiap grafik yang dibentuk, menandakan terjadinya perubahan jarak yang terjadi. Teknik pola terang Teknik pola terang merupakan cara untuk menganalisis perubahan frinji yang terjadi dengan membandingkan perubahan pola terang pada setiap grafik yang diperoleh. Pola terang dalam grafik ditunjukan pada puncak yang grafik yang diperoleh. Teknik pola gelap Pola gelap merupakan teknik analisis yang dilakukan dengan cara mengambil nilai pada pola gelap frinji yang terbentuk untuk dibandingkan

30 dengan setiap grafik yang diperoleh. Pada pola gelap di grafik ditunjukan oleh lembah yang terbentuk pada grafik. d. Susunan alat penelitian Susunan alat penelitian dapat dilihat pada Gambar 18. Sampel M 2 Gambar 18. Susunan alat penelitian Gambar 18 menunjukan susunan alat interferometer Michelson, dimana berkas cahaya laser ditembakan ke arah beam splitter, kemudian pada beam splitter dipecah menjadi dua buah berkas cahaya. Berkas cahaya yang pertam diteruskan ke cermin M 1 dan berkas cahaya yang kedua dibelokan ke arah cermin M 2. Berkas cahaya tersebut dipantulkan kembali melewati beam splitter, yang kemudian ditangkap oleh layar. Pola gambar frinji dari interferometer Michelson yang terbentuk, ditangkap oleh kamera sehingga dapat diolah dengan software pemograman.

31 E. Desain Gambar Alat Desain gambar alat dari penelitian ini ditunjukan oleh gambar 19. Gambar 19. Desain alat F. Sketsa Skala Desain Alat Sketsa skala desain alat dari penelitian ini ditunjukan oleh Gambar 20. Gambar 20. Sketsa skala alat