LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2012 PENGADILAN TINGGI AGAMA PADANG JL. BY PASS KM 24 ANAK AIR PADANG

dokumen-dokumen yang mirip
PENGADILAN TINGGI AGAMA PADANG JL. BY PASS KM 24 ANAK AIR PADANG

SURAT KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN TINGGI AGAMA PADANG NOMOR :W3-A/085a/OT.01.2/I/2012

SURAT KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN TINGGI AGAMA PALEMBANG NOMOR :W6-A/ 051 /OT/SK/I/2013

BAB II. PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2012 PENGADILAN AGAMA SOLOK. Jl. KAPTEN BAHAR HAMID LAING KOTA SOLOK

PENGADILAN TINGGI DENPASAR

INDIKATOR KINERJA UTAMA PENGADILAN NEGERI JOMBANG INDIKATOR KINERJA PENJELASAN PENANGGUNG JAWAB

PENGADILAN AGAMA SOLOK Jalan Kapten Bahar Hamid, Kota Solok Sumatera Barat

RENSTRA PENGADILAN AGAMA JENEPONTO RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA

SURAT KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN AGAMA PASURUAN NOMOR :W13-A23/168/OT/SK/I/2013

PENGADILAN NEGERI MUARA ENIM

INDIKATOR KINERJA UTAMA PENGADILAN AGAMA BANTAENG TAHUN 2014

KETUA PENGADILAN TINGGI AGAMA SEMARANG

INDIKATOR KINERJA UTAMA PENGADILAN NEGERI TANGERANG

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PENGADILAN NEGERI DENPASAR

PENGADILAN TINGGI AGAMA MATARAM

PENGADILAN AGAMA PASURUAN Jalan Ir.H. Juanda No. 11-A Telp. (0343) Fax (0343) /

SURAT KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN AGAMA PASURUAN NOMOR :W13-A23/07/OT/SK/I/2014

KATA PENGANTAR. dan hidayahnya, sehingga kami dapat menyelesaikan Review Dokumen Rencana Strategis

PENGADILAN AGAMA DEMAK

BAB I PENDAHULUAN KONDISI UMUM

JALAN MERDEKA LINGKUNGAN I NOMOR 497, SEKAYU. : : WEBSITE TELEPON/ FAKSIMILI : /

SEKRETARIS MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN SEKRETARIS MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA 041/SEK/SK/VIII/2012

SURAT KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN TINGGI AGAMA JAMBI NOMOR :W5-A/150.a/I/Kp.00/2015

BAGIAN ANGGARAN 005 REVIU INDIKATOR KINERJA UTAMA

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

Pengadilan Agama Tahuna Mewujudkan Peradilan Indonesia Yang Agung

JALAN MERDEKA LINGKUNGAN I NOMOR 497, SEKAYU TELEPON/ WEBSITE FAKSIMILI : : /

PENGADILAN AGAMA BANGLI

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN

PENGADILAN TINGGI AGAMA MATARAM

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2013

INDIKATOR KINERJA UTAMA PENGADILAN TINGGI PALEMBANG

SURAT KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN NEGERI PASURUAN NOMOR :W14-U9/001/OT/SK/I/2012 TENTANG REVIU PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN HASIL REVIU PENGADILAN NEGERI BANGLI. Jl. Brigjen Ngurah Rai No. 61

STRUKTUR ORGANISASI PENGADILAN NEGERI MUARA ENIM

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PENGADILAN NEGERI DENPASAR

Organisasi, Perencanaan dan Keuangan. Pengadilan Negeri Gorontalo merupakan

REVIU TAHUN 2015 INDIKATOR KINERJA UTAMA

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2016

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN

TAHUN ANGGARAN Jl. Pengadilan No.8, Telp/Fax : (061) , P.O Box 1247 Medan 20112

Purwodadi, 29 Januari 2016 KETUA PENGADILAN NEGERI PURWODADI R.HENDRAL,SH.MH NIP H a l i

INDIKATOR KINERJA UTAMA

Jl. Pengadilan No.8, Telp/Fax : (061) , P.O Box 1247 Medan 20112

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN

RENCANA STRATEGIS TAHUN

RENSTRA PENGADILAN AGAMA JAKARTAA PUSAT

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN PENGADILAN AGAMA SOLOK. Jl. KAPTEN BAHAR HAMID LAING KOTA SOLOK

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN PENGADILAN AGAMA MIMIKA JL. YOS SUDARSO KM 4 NAWARIPI TIMIKA PAPUA

TAHUN ANGGARAN Jl. Pengadilan No.8, Telp/Fax : (061) , P.O Box 1247 Medan 20112

Pengadilan Tinggi Medan. Jl. Pengadilan No. 10 Medan Telp pt-medan.go.id

Jl. Pengadilan No.8, Telp/Fax : (061) , P.O Box 1247 Medan 20112

REVIUINDIKATORKINERJAUTAMA PENGADILANTINGGIAGAMAPONTIANAK

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

PENGADILAN NEGERI SEKAYU

REVIU RENSTRA

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN

INDIKATOR KINERJA UTAMA PENGADILAN TATA USAHA NEGARA PALEMBANG

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN

HASIL REVIU INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) PENGADILAN NEGERI DENPASAR

KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN AGAMA SANGGAU NOMOR: W14-A4/113.a/OT.01/I/2017. Tentang PENETAPAN REVIU INDIKATOR KINERJA UTAMA PENGADILAN AGAMA SANGGAU

KATA PENGANTAR. Ponorogo, 26 Januari 2013 KETUA PENGADILAN NEGERI PONOROGO M U S L I M, SH. NIP

PENGADILAN NEGERI SLAWI RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN JL. A. YANI NO. 99 PROCOT, SLAWI

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN PENGADILAN AGAMA PASURUAN. Jl. Ir. H. Juanda No. 11 A Pasuruan

PENGADILAN NEGERI BANGKINANG

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) HASIL REVIU TAHUN

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN PENGADILAN NEGERI MAJENE

REVIU INDIKATOR KINERJA UTAMA

[REVIU RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)] PTUN SEMARANG P F

PENGADILAN AGAMA DEMAK

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN MAHKAMAH SYAR IYAH LHOKSUKON. Jl. Imam Bonjol No 1 Lhoksukon

PENGADILAN TINGGI YOGYAKARTA KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN TINGGI YOGYAKARTA NOMOR :W13.U/17/SK/I/2016 TENTANG

REVIU INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2017

BAB I PENDAHULUAN 1.1. KONDISI UMUM.

Wassalam, Jakarta, 26 Januari 2016 Ketua. Dr. H. KHALILURRAHMAN NIP LKjIP Tahun 2015 Pengadilan Tinggi Agama Jakarta

Pengadilan Tinggi Medan. Jl. Pengadilan No. 10 Medan Telp pt-medan.go.id

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN

REVIU INDIKATOR KINERJA UTAMA PENGADILAN AGAMA BENGKULU KELAS IA

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2015

REVIU INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2016

INDIKATOR KINERJA UTAMA PENGADILAN AGAMA TUAL IKU. JLN. JEND. SOEDIRMAN, OHOIJANG LANGGUR Telp/Fax. (0916) 23572,

PENGADILAN NEGERI SAMBAS

PENGADILAN NEGERI BANGKINANG

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN

KETUA PENGADILAN AGAMA JAKARTA PUSAT

PERJANJIAN KINERJA TAHUNAN (PKT) PENGADILAN TATA USAHA NEGARA BANDA ACEH TAHUN

PENGADILAN AGAMA SRAGEN KLAS IB

PENGADILAN NEGERI KLAS IA JAYAPURA JL. RAYA ABEPURA KOTAK POS 223, TELP , FAX Homepage:

INDIKATOR KINERJA UTAMA

C. Pengelolaan Keuangan BAB IV PENUTUP Kesimpulan... 73

Transkripsi:

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2012 PENGADILAN TINGGI AGAMA PADANG JL. BY PASS KM 24 ANAK AIR PADANG

KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahiim Dengan memanjatkan puji serta syukur ke hadirat Allah SWT, atas berkah dan hidayahnya kami telah dapat menyelesaikan Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Tinggi Agama Padang selama setahun sebagai realisasi Penetapan Kinerja Tahun 2012. Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2012 ini merupakan laporan capaian kinerja tahun kedua dari keseluruhan rencana selama lima tahunan yang tertuang didalam Renstra Pengadilan Tinggi Agama Padang 2010-2014. Dalam penyusunan laporan ini kami telah berusaha semaksimal mungkin memenuhi peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/09/M.PAN/5/2007 tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama di lingkungan Instansi Pemerintah. Laporan ini juga merupakan integrasi antara sistem perencanaan, sistem AKIP dan sistem penganggaran. Dari laporan ini bisa terekam berapa dana yang dibelanjakan dan apa hasil unjuk kerjanya. Akhirnya kepada semua pihak yang telah membantu penyusunan laporan AKIP ini kami ucapkan terimaksih. Padang, 30 Januari 2013 Ketua Pengadilan Tinggi Agama Padang ttd Drs. H. MOH. THAHlR, SH., MH NIP. 19481205 197603 1 001

IKHTISAR EKSEKUTIF (EXCUTIVE SUMMARY) Dalam mewujudkan visi dan misi yang telah ditetapkan, Pengadilan Tinggi Agama Padang selaku salah satu lembaga dari empat lingkungan peradilan dibawah Mahkamah Agung RI, telah membuat rencana stratejik untuk 5 tahun kedepan (2010-2014). Dari rencana stratejik tersebut, setiap tahunnya Pengadilan Tinggi Agama Padang telah membuat perjanjian kerja atau Penetapan Kinerja (PK) yang mengarah kepada satu sasaran yaitu terselesaikannya penyelesaian yang sederhana, tepat waktu, transparan dan akuntabel di lingkungan peradilan agama. Untuk mencapai serta merealisasikan sasaran dan target yang diingikan Pengadilan Tinggi Agama Padang telah menetapkan indikator-indikator target capaian yang harus diselesaikan sesuai dengan target yang telah ditetapkan. Adapun indikator-indikator target capaian tersebut adalah: Indikator 1. Persentase sisa yang diselesaikan Indikator 2. Persentase yang diselesaikan Indikator 3. Persentase yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan Indikator 4. Persentase penurunan upaya hukum Kasasi dan Peninjauan Kembali Indikator 5. Persentase berkas yang diajukan kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap Indikator 6. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis Indikator 7. Ratio Majelis Hakim terhadap Indikator 8. Persentase prodeo yang diselesaikan Indikator 9. Persentase (amar) putusan (yang menarik perhatian masyarakat) yang dapat diakses secara on line dalam waktu maksimal 1 hari kerja sejak diputus. Indikator 10. Persentase permohonan eksekusi atas putusan perdata yang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti Indikator 11. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti Indikator 12. Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti. Indikator 13. Persentase pegawai yang lulus diklat teknis yudisial. Indikator 14. Persentase pegawai yang lulus diklat non yudisial Indikator 15. Persentase pejabat yang lulus mengikuti fit and proper test dalam rangka promosi.

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR IKHTISAR EKSEKUTIF (EXCUTIVE SUMMARY) DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG B. TUGAS POKOK DAN FUNGSI BAB II PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA 1. VISI 2. MISI 3. TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A. PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA UTAMA B. ANALISIS AKUNTABILITAS KINERJA C. ANALISIS CAPAIAN KEUANGAN BAB IV PENUTUP A. KESIMPULAN B. SARAN-SARAN

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) adalah dokumen yang berisi gambaran perwujudan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) yang disusun dan disampaikan secara sistematik dan melembaga. Agar AKIP dapat terwujud dengan baik, harus dipenuhi persyaratan-persyaratan sebagai berikut: 1. Beranjak dari sistem yang dapat menjamin penggunaan sumber-sumber daya yang konsisten dengan asas-asas umum penyelenggaraan negara; 2. Komitmen dari pimpinan dan seluruh staf instansi yang bersangkutan; 3. Menunjukkan tingkat pencapaian sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan; 4. Berorientasi pada pencapaian visi dan misi serta hasil dan manfaat yang diperoleh; 5. Jujur, obyektif, transparan dan akurat; 6. Menyajikan keberhasilan dan kegagalan dalam pencapaian sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan. Menurut Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 Tentang Keterbukaan Informasi Publik dan Undang - Undang Nomor 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik, setiap Lembaga Publik berkewajiban menyediakan, memberikan, dan/atau menerbitkan Informasi Publik yang berada dibawah kewenangannya serta menyediakan informasi publik yang akurat, benar dan tidak menyesatkan. Mahkamah Agung selaku Lembaga Publik dan sebagai salah satu dari 3 pilot project dari Reformasi Birokrasi telah menetapkan lima quick wins dalam kaitannya dengan Reformasi Birokrasi yaitu Transparansi Putusan/Peradilan; Pengembangan Teknologi Informasi; PNBP (Pengelolaan Penerimaan Bukan Pajak); Kode Etik Hakim; Manajemen SDM (khususnya Analisa Pekerjaan, Evaluasi Pekerjaan dan Remunerasi (Tunjangan Kinerja). Dari kelima program tersebut akan tergambar tentang keberhasilan, kelemahan, tantangan dan peluang terhadap program kerja Pengadilan Tinggi Agama Padang selaku institusi peradilan dari 4 lingkungan peradilan dibawah Mahkamah Agung RI selama tahun 2012 serta langkah-langkah kebijaksanaan apa yang akan dilakukan pada tahun 2012.

A. Dasar Hukum 1. Undang-Undang Dasar 1945 pasal 24; 2. Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman; 3. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2009 Tentang Mahkamah Agung; 4. Undang-Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 tentang Perubahan kedua atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 Tentang Peradilan Agama; 5. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik; 6. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 Tentang Keterbukaan Informasi Publik; 7. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan Nasional; 8. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara; 9. Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme; 10. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; 11. Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara; 12. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintah; 13. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2005 Tentang Sekretariat Mahkamah Agung; 14. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2004 tentang Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga; 15. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah; 16. Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2003 Tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan e-government; 17. Instruksi Presiden RI Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah; 18. Instruksi Presiden RI Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi; 19. Surat Keputusan Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 1-144 Tahun 2011 Tentang Pedoman Pelayanan Informasi di Pengadilan; 20. Keputusan Sekretaris Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor MA/SEK/07/III/2006 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Mahkamah Agung;

21. Peraturan Menteri Negara PAN Nomor: PER/09/M.PAN/5/2007 tanggal 31 Mei 2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama di lingkungan Instansi Pemerintah; 22. Keputusan Kepala LAN Nomor 589/1X/6/Y/99 tentang Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (disempurnakan melalui keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 239/1X/6/8/2003 dalam klausul menimbang bagian b; 23. KepMenPAN No. 135 Tahun 2004 tentang Pedoman Umum Evaluasi Akuntabilitas Kinerja; 24. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 13 Tahun 2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Tahun 2010; 25. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. B. TUGAS POKOK DAN FUNGSI Berdasarkan Undang-undang nomor 7 tahun 1989 tentang Peradilan Agama Pasal 51: 1) Pengadilan Tinggi Agama bertugas dan berwenang mengadili yang menjadi kewenangan Pengadilan Agama dalam tingkat banding. 2) Pengadilan Tinggi Agama juga bertugas dan berwenang mengadili di tingkat pertama dan terakhir sengketa kewenangan mengadili antar-pengadilan Agama di daerah hukumnya. Sesuai dengan Undang-undang Nomor 3 Tahun 2006 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989, disebutkan bahwa Tugas Serta Tanggung Jawab, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kepaniteraan dan Sekretariat Diatur Lebih Lanjut Oleh Mahkamah Agung. Namun sejak berlakunya Undang- Undang Nomor 3 tahun 2006, belum ada ketentuan dari Mahkamah Agung tentang tugas serta tanggung jawab, susunan organisasi dan tata kerja Kepaniteraan dan Sekretariat Pengadilan Agama yang baru sesuai dengan Undang-undang tersebut diatas, sehingga susunan organisasi Pengadilan Tinggi Agama Padang masih mengacu pada ketentuan peraturan yang lama.

Berdasarkan ketentuan pasal 9 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989, disebutkan Susunan Pengadilan Agama terdiri dari Pimpinan, Hakim Anggota, Panitera, Sekretaris dan Juru Sita, sedangkan dalam pasal 10 ayat (1) disebutkan bahwa Pimpinan Pengadilan terdiri dari seorang Ketua dan Wakil Ketua. Dalam pasal 26 ayat (2) disebutkan bahwa Dalam Melaksanakan Tugasnya Panitera Pengadilan Agama Dibantu Oleh Seorang Wakil Panitera dan Beberapa Orang Panitera Muda, Beberapa Orang Panitera Pengganti dan Beberapa Orang Juru Sita. Dalam Pasal 44 Undang-undang Nomor 7 tahun 1989 disebutkan bahwa Panitera Pengadilan Merangkap Sekretaris Pengadilan, hal ini berbeda dengan ketentuan dalam Undang - Undang Nomor 3 Tahun 2006 yang telah diperbaharui lagi dengan Undang-undang Nomor 50 Tahun 2009, yakni Panitera Pengadilan tidak merangkap Sekretaris Pengadilan. Berdasarkan hal tersebut diatas, Struktur Organisasi Pengadilan Tinggi Agama Padang adalah sebagaimana pada Lampiran I. Berdasarkan pasal 49 Undang Undang Nomor 7 tahun 1989 tentang Peradilan Agama yang telah diubah terakhir dengan Undang Undang Nomor 50 tahun 2009, tugas pokok Peradilan Agama adalah menerima, memeriksa, mengadili dan menyelesaikan setiap antara orang-orang yang beragama Islam di bidang : - Perkawinan - Zakat - Waris - Infaq - Wasiat - Shadaqah, dan - Hibah - Ekonomi Syari ah. - Wakaf Untuk melaksanakan tugas pokok dimaksud, maka Pengadilan Tinggi Agama mempunyai fungsi sebagai berikut : 1) Fungsi Mengadili (judicial power) Pengadilan Tinggi Agama berwenang untuk memeriksa dan mengadili di tingkat banding terhadap - yang menjadi kewenangan Pengadilan Agama (Pasal 26 ayat (1) UU Nomor 48 tahun 2009 jo Pasal 51 ayat (1) Undang- Undang Nomor 50 tahun 2009). 2) Fungsi Memutus Sengketa Kewenangan Mengadili Apabila antara dua Pengadilan Agama atau lebih terjadi kewenangan mengadili secara relatif dalam daerah hukumnya, maka Pengadilan Tinggi Agama bertugas

dan berwenang untuk menyelesaikan perselisihan tersebut (Pasal 51 ayat (2) UU No. 50 tahun 2009) 3) Fungsi Pembinaan Pengadilan Tinggi Agama berwenang memberikan bimbingan, dan petunjuk kepada Pengadilan Agama yang berada di wilayah hukumnya, baik yang berhubungan dengan teknis yustisial, administrasi peradilan, maupun administrasi umum, perlengkapan, keuangan, kepegawaian, dan pembangunan. (Pasal 53 ayat (3) Undang-undang Nomor 50 tahun 2009 jo. KMA Nomor 303 Tahun 1990 jo. KMA No. KMA:080/SK/VIII/2006). 4) Fungsi Pengawasan Pengadilan Tinggi Agama sebagai kawal depan Mahkamah Agung (provoost) bertugas untuk mengawasi jalannya peradilan dalam daerah hukumnya dan juga bertugas untuk mengawasi tingkah laku para hakim dan aparat peradilan lainnya (Pasal 53 Undang-undang Nomor 50 tahun 2009 jo. KMA No. KMA:080/SK/VIII/2006). 5) Fungsi Memberikan Keterangan, Pertimbangan dan Nasehat Hukum Yakni, memberikan keterangan, pertimbangan dan nasehat hukum (hukum Islam) kepada instansi pemerintah di daerah hukumnya, apabila diminta. (Pasal 52 ayat (1) Undang-undang Nomor 50 tahun 2009). 6) Fungsi Administratif Yakni, menyelenggarakan administrasi umum, keuangan, dan kepegawaian serta lainnya untuk mendukung pelaksanaan tugas pokok tekhnis peradilan dan administrasi peradilan. (Surat Edaran Mahkamah Agung Nomor 303 Tahun 1990) 7) Fungsi Lainnya : a) Pelayanan penyuluhan hukum, pelayanan riset/ penelitian dan sebagainya. (Keputusan Ketua Mahkamah Agung RI Nomor KMA/004/SK/II/1991). b) Memberikan itsbat kesaksian rukyat hilal dalam penentuan awal bulan hijriyah ( Pasal 52 A Undang-undang No. 50 tahun 2009).

BAB II. PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA Rencana Strategis Pengadilan Tinggi Agama Padang Tahun 2010 2014 merupakan komitmen bersama dalam menetapkan kinerja dengan tahapan-tahapan yang terencana dan terprogram secara sistematis melalui penataan, penertiban, perbaikan pengkajian, pengelolaan terhadap sistem kebijakan dan peraturan perundangan-undangan untuk mencapai efektivas dan efesiensi. Selanjutnya untuk memberikan arah dan sasaran yang jelas serta sebagai pedoman dan tolok ukur kinerja Pengadilan Tinggi Agama Padang diselaraskan denga arah kebijakan dan program Mahkamah Agung yang disesuaikan dengan rencana pembangunan nasional yang telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Nasional Jangka Panjang (RPNJP) 2005 2025 dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) 2010 2014, sebagai pedoman dan pengedndalian kinerja dalam pelaksanaan program dan kegiatan Pengadilan dalam mencapai visi dan misi serta tujuan organisasi pada tahun 2010 2014. Visi adalah suatu gambaran yang menantang tentang keadaan masa depan yang diinginkan untuk mewujudkan tercapainya tugas pokok dan fungsi Pengadilan Tinggi Agama Padang Adapun visi dari Pengadilan Tinggi Agama Padang adalah: Terwujudnya Pengadilan Tinggi Agama Padang yang Agung Untuk mencapai visi tersebut, Pengadilan Tinggi Agama Padang menetapkan misi yang menggambarkan hal yang harus dilaksanakan, yaitu : 1. Mewujudkan peradilan yang sederhana, cepat, biaya ringan dan transparasi. 2. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Aparatur Peradilan dalam rangka peningkatan pelayanan pada masyarakat 3. Melaksanakan pengawasan dan pembinaan yang efektif dan efisien 4. Melaksanakan tertib administrasi dan manajemen peradilan yang efektif dan efisien 5. Mengupayakan tersedianya sarana dan prasarana peradilan sesuai dengan ketentuan yang berlaku Adapun Tujuan yang hendak dicapai Pengadilan Tinggi Agama Padang adalah sebagai berikut : 1. Pencari keadilan merasa kebutuhan dan kepuasannya terpenuhi

2. Setiap pencari keadilan dapat menjangkau badan peradilan 3. Publik percaya bahwa Pengadilan Tinggi Agama Padang dan Pengadilan Agama di bawahnya memenuhi butir 1 dan 2 di atas Sedangkansasaran strategis yang hendak dicapai Pengadilan Tinggi Agama Padang adalah sebagai berikut : 1. Meningkatnya penyelesaian 2. Peningkatan aksepbilitas putusan Hakim 3. Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian 4. Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice) 5. Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan. 6. Meningkatnya kualitas pengawasan 7. Peningkatan kualitas SDM untuk mewujudkan visi dan misi yang telah ditetapkan dan membuat rincian Program dan Kegiatan Pokok yang akan dilaksanakan sebagai berikut : a. Program Peningkatan Manajemen Peradilan Agama Program Peningkatan Manajemen Peradilan Agama merupakan program untuk mencapai sasaran strategis dalam hal penyelesaian, tertib administrasi, dan aksesbilitas masyarakat terhadap peradilan. Kegiatan Pokok yang dilaksanakan Pengadilan Tinggi Agama Padang dalam pelaksanaan Program Peningkatan Manajemen Peradilan Agama adalah : 1. Penyelesaian Perkara Pidana, Perdata, dan Tipikor 2. Penyelesaian Sisa Perkara Pidana, Perdata, dan Tipikor 3. Penelitian berkas banding disampaikan secara lengkap dan tepat waktu 4. Register dan pendistribusian berkas ke Majelis yang tepat waktu 5. Publikasi dan transparasi proses penyelesaian dan putusan b. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Mahkamah Agung Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Mahkamah Agung dibuat untuk mencapai sasaran strategis menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas dan mencapai pengawasan yang berkualitas. Kegiatan pokok yang dilaksanakan dalam program ini adalah :

1. Pelaksanaan diklat teknis yudisial dan non yudisial 2. Tindak lanjut pengaduan yang masuk 3. Tindak lanjut temuan yang masuk dari tim pemeriksa c. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Mahkamah Agung Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Mahkamah Agung bertujuan untuk mencapai sasaran strategis dalam penyediaan sarana dan prasarana. Kegiatan pokok program ini adalah pengadaan sarana dan prasarana di lingkungan peradilan tingkat banding dan tingkat pertama. A. INDIKATOR KINERJA UTAMA PENGADILAN TINGGI AGAMA PADANG Pengadilan Tinggi Agama Padang telah menetapkan Indikator Kinerja Utama berdasarkan SK Ketua Nomor W3-A/085a/OT.01.2/I/2012 tanggal 7 Januari 2013, dapat dilihat sebagai berikut : Meningkatnya KINEJA UTAMA penyelesaian Peningkatan aksepbilitas putusan Hakim Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice) Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan. Meningkatnya pengawasan Peningkatan kualitas SDM kualitas INDIKATOR KINERJA a. Persentase sisa yang diselesaikan b. Persentase yang diselesaikan c. Persentase yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan Persentase penurunan upaya hukum Kasasi dan Peninjauan Kembali a. Persentase berkas yang diajukan kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap b. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis c. Ratio Majelis Hakim terhadap a. Persentase prodeo yang diselesaikan b. Persentase (amar) putusan (yang menarik perhatian masyarakat) yang dapat diakses secara on line dalam waktu maksimal 1 hari kerja sejak diputus. Persentase permohonan eksekusi atas putusan perdata yang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti a. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti b. Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti. a. Persentase pegawai yang lulus diklat teknis yudisial.

b. Persentase pegawai yang lulus diklat non yudisial c. Persentase pejabat yang lulus mengikuti fit and proper test dalam rangka promosi. B. RENCANA KINERJA PENGADILAN TINGGI AGAMA PADANGTAHUN 2012 Adapun rencana kinerja tahunan Pengadilan Tinggi Agama Padang, sebagai berikut: SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET Meningkatnya penyelesaian a. Persentase sisa yang diselesaikan 85% b. Persentase yang diselesaikan 85% c. Persentase yang diselesaikan 85% dalam jangka waktu maksimal 6 bulan Peningkatan aksepbilitas Persentase penurunan upaya hukum Kasasi 85% putusan Hakim dan Peninjauan Kembali Peningkatan efektifitas a. Persentase berkas yang diajukan kasasi 85% pengelolaan penyelesaian dan PK yang disampaikan secara lengkap b. Persentase berkas yang diregister dan siap 85% didistribusikan ke Majelis c. Ratio Majelis Hakim terhadap 9 Peningkatan aksesibilitas a. Persentase prodeo yang 90% masyarakat terhadap peradilan diselesaikan (acces to justice) b. Persentase (amar) putusan (yang 65% menarik perhatian masyarakat) yang dapat diakses secara on line dalam waktu Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan. Meningkatnya pengawasan Peningkatan kualitas SDM kualitas maksimal 1 hari kerja sejak diputus. Persentase permohonan eksekusi atas putusan perdata yang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti a. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti b. Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti. a. Persentase pegawai yang lulus diklat teknis yudisial. b. Persentase pegawai yang lulus diklat non yudisial c. Persentase pejabat yang lulus mengikuti fit and proper test dalam rangka promosi. 80% 95% 90% 100% 20% 10% C. PENETAPAN KINERJA TAHUN 2012 Penetapan kinerja pada dasarnya adalah pernyataan komitmen yang mempresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur dalam

rentang waktu satu tahun tertentu dengan mempertimbangkan sumber daya yang dikelola. Tujuan khusus penetapan kinerja antara lain adalah untuk meningkatkan akuntabilitas, transparansi dan kinerja sebagai wujud nyata komitmen, sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran Pengadilan Tinggi Agama Padang, menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja. Penetapan Kinerja Tahun 2012Pengadilan Tinggi Agama Padang, sebagai berikut: SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET Meningkatnya penyelesaian a. Persentase sisa yang diselesaikan 85% b. Persentase yang diselesaikan 85% c. Persentase yang diselesaikan 85% dalam jangka waktu maksimal 6 bulan Peningkatan aksepbilitas Persentase penurunan upaya hukum Kasasi 85% putusan Hakim dan Peninjauan Kembali Peningkatan efektifitas a. Persentase berkas yang diajukan kasasi 85% pengelolaan penyelesaian dan PK yang disampaikan secara lengkap b. Persentase berkas yang diregister dan siap 85% didistribusikan ke Majelis c. Ratio Majelis Hakim terhadap 9 Peningkatan aksesibilitas a. Persentase prodeo yang 90% masyarakat terhadap peradilan diselesaikan (acces to justice) b. Persentase (amar) putusan (yang 65% menarik perhatian masyarakat) yang dapat diakses secara on line dalam waktu Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan. Meningkatnya pengawasan Peningkatan kualitas SDM kualitas maksimal 1 hari kerja sejak diputus. Persentase permohonan eksekusi atas putusan perdata yang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti a. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti b. Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti. a. Persentase pegawai yang lulus diklat teknis yudisial. b. Persentase pegawai yang lulus diklat non yudisial c. Persentase pejabat yang lulus mengikuti fit and proper test dalam rangka promosi. 80% 95% 90% 100% 20% 10%

BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA A. Pengukuran Kinerja. Akuntabilitas Kinerja adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan/program/kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi yang tertuang dalam perumusan perencanaan strategis suatu organisasi. Pengukuran Kinerja adalah proses sistematis dan berkesinambungan untuk menilai keberhasilan/kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, kebijakan, untuk mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam mewujudkan visi dan misi organisasi. Pengukuran kinerja merupakan suatu metode untuk menilai kemajuan yang telah dicapai dibandingkan dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan. Pengukuran kinerja tidak dimaksudkan sebagai mekanisme untuk memberikan reward/punishment, melainkan sebagai alat komunikasi dan alat manajemen untuk memperbaiki kinerja organisasi. Pengukuran tingkat capaian kinerja Pengadilan Tinggi Agama Padang tahun 2012, dilakukan dengan cara membandingkan antara target pencapaian indikator kinerja yang telah ditetapkan dengan realisasinya, sehingga terlihat apakah sasaran yang telah ditetapkan tercapai atau tidak. Secara umum terdapat beberapa keberhasilan pencapaian target kinerja, namun demikian terdapat juga beberapa target yang belum tercapai dalam tahun 2012 ini. Rincian tingkat capaian kinerja masing masing indikator kinerja tersebut diuraikan dalam tabel dibawah ini. SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN Meningkatnya a. Persentase sisa 85% 100% 117,65% penyelesaian yang diselesaikan b. Persentase 85% 92,45% 108,76% yang diselesaikan c. Persentase yang 85% 92,45% 108,76% diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan Peningkatan Persentase 85% -157,14% -184,87% aksepbilitas putusan penurunan upaya Hakim hukum Kasasi dan Peninjauan Kembali Peningkatan efektifitas a. Persentase 85% 100% 117,65% pengelolaan berkas yang penyelesaian diajukan kasasi

Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice) Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan. Meningkatnya kualitas pengawasan Peningkatan SDM kualitas dan PK yang disampaikan secara lengkap b. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis c. Ratio Majelis Hakim terhadap a. Persentase prodeo yang diselesaikan b. Persentase (amar) putusan (yang menarik perhatian masyarakat) yang dapat diakses secara on line dalam waktu maksimal 1 hari kerja sejak diputus. Persentase permohonan eksekusi atas putusan perdata yang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti a. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti b. Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti. a. Persentase pegawai yang lulus diklat teknis yudisial. b. Persentase pegawai yang lulus diklat non yudisial c. Persentase pejabat yang lulus mengikuti fit and proper test dalam rangka promosi. 85% 100% 117,65% 9 8,83 90% 100% 111,11% 65% 89,79% 138,14% 80% 100% 125% 95% 100% 105,26% 90% 100% 111,11% 100% 100% 48% 20% 20% 100% 10% 0% 0%

B. ANALISIS AKUNTABILITAS KINERJA Pengukuran kinerja Pengadilan Tinggi Agama Padang Tahun 2012 mengacu pada indikator kinerja utama sebagaimana tertuang pada tabel diatas, untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Pada akhir tahun 2012, Pengadilan Tinggi Agama Padang telah melaksanakan seluruh kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya. Adapun hasil capaian kinerja sesuai sasaran yang ditetapkan, diuraikan sebagai berikut : 1. SASARAN MENINGKATNYA PENYELESAIAN PERKARA Pencapaian sasaran Penyelesaian Perkara pada tahun 2012 sebagai berikut : KINERJA UTAMA INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN Meningkatnya a. Persentase sisa 85% 100% 117,65% penyelesaian yang diselesaikan b. Persentase 85% 92,45% 108,76% yang diselesaikan c. Persentase yang 85% 92,45% 108,76% diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan a. Persentase sisa yang diselesaikan. Ukuran capaian indikator kinerja Persentase Sisa Perkara yang diselesaikan adalah Perbandingan sisa yang diselesaikan dengan sisa yang harus diselesaikan. Persentase sisa Perdata, ditargetkan selesai 85 % pada tahun 2012, ternyata dapat tercapai 100 %. Hal ini berarti bahwa sisa pada tahun 2011 sejumlah 2, seluruhnya dapat diselesaikan di tahun 2012. Penyelesaian sisa pada tahun 2012 yang mencapai target sebesar 100% menunjukan bahwa sistem kerja yang berlaku di lingkungan Pengadilan Tinggi Agama Padang telah berjalan dengan baik dan lancar sehingga tidak ada sisa tahun sebelumnya yang tidak selesai ditahun berikutnya. Adapun sebagai perbandingan persentase sisa yang diselesaikan, sebagai berikut: No Perkara 2010 2011 2012 1. Perdata 6 2 8

Penyelesaian sisa pada tahun 2010 sebanyak 6 dibandingkan dengan sisa yang diselesaikan pada tahun 2011 sebanyak 2, penyelesaian tersebut masing-masing adalah 100% begitu juga dengan penyelesaian pada tahun 2012, penyelesainnya juga sebesar 100%, ini menunjukkan bahwa adanya kinerja yang baik pada presentase sisa yang diselesaikan. b. Persentase yang diselesaikan. Persentase yang diselesaikan tahun 2012 adalah sebesar 92,45%, yaitu perbandingan yang diminutasi sebesar 49 dengan yang diregister sebesar 53. Persentase yang diselesaikan pada tahun 2012 ditargetkan 85 % dari total keseluruhan yang masuk ternyata realisasinya tercapai 92,45%. Keadaan Perkara Di Pengadilan Tinggi Agama PadangTahun 2012 No Bulan Sisa bulan lalu Masuk Putus Sisa akhir 1. Januari 2 9 1 10 2. Pebruari 10 5 6 9 3. Maret 9 1 5 5 4. April 5 4 3 6 5. Mei 6 7 3 10 6. Juni 10 4 4 10 7. Juli 10 5 5 10 8. Agustus 10 3 0 13 9. September 13 7 6 14 10. Oktober 14 2 9 07 11. Nopember 7 8 4 11 12. Desember 11 0 3 8 Jumlah 2 [tahun 2011] 55 49 8 Adapun sebagai perbandingan persentase yang diselesaikan, sebagai berikut: Tahun 2010 2011 2012 Perkara Masuk Minut Masuk Minut Masuk Minut Jumlah 48 42 43 47 53 49 Perkara yang masuk pada tahun 2010 sebanyak 48 dan diselesaikan sebanyak 42 (87,5%) dibandingkan dengan yang masuk pada tahun 2011 sebanyak 43 dan diselesaikan sebanyak 47 (109,30%) berarti adanya peningkatan penyelesaian sebesar 21,8%.

Sedang penyelesaian tahun 2011 dibandingkan dengan penyelesaian pada tahun 2012 ada peningkatan sebesar 104,25%, ini menunjukkan bahwa adanya peningkatan kinerja pada persentase sisa yang diselesaikan. c. Persentase yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan Persentase yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan pada tahun 2012 adalah sebesar 92,45%, yaitu perbandingan yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan sebanyak 49 dengan yang diregister sebesar 53. Sedangkan Persentase yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan pada tahun 2011 adalah sebesar 102,32%, dimana yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan sebanyak 44 dengan yang diregister sebesar 43. Kelebihan realisasi ini disebabkannya penyelesaian tahun 2010 dalam jangka waktu maksimal 6 bulan yang diselesaikan tahun 2011. Persentase yang diselesaikan pada tahun 2012 ditargetkan 85% dari total keseluruhan yang masuk ternyata realisasinya tercapai 92,45%. Hal ini menandakan adanya kinerja yang baik pada penyelesaian dalam jangka waktu maksimal 6 bulan. 2. SASARAN PENINGKATAN AKSEPBILITAS PUTUSAN HAKIM Pencapaian sasaran aksepbilitas putusan hakim pada tahun 2012 sebagai berikut : KINERJA UTAMA INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN Meningkatnya Persentase 85% -157,14% -184,87% penyelesaian penurunan upaya hukum Kasasi dan Peninjauan Kembali Ukuran capaian indikator kinerja Persentase penurunan upaya hukum Kasasi dan Peninjauan Kembali adalah perbandingan yang diajukan upaya hukum Kasasi dan PK antara tahun 2012 dengan tahun 2011. Perkara yang diajukan kasasi tahun 2012 adalah 17 sedangkan yang diajukan PK sebanyak 1, sedangkan pada tahun 2011, yang diajukan kasasi sebanyak 5 dan diajukan PK sebanyak 2.

Dengan demikian, yang diajukan kasasi dan PK tahun 2012 adalah sebanyak 18, sedangkan ditahun 2011 ada 7, sehingga persentase penurunan upaya hukum kasasi dan Peninjauan Kembali adalah sebesar -157,14%. 3. SASARAN PENINGKATAN EFEKTIFITAS PENGELOLAAN PENYELESAIAN PERKARA KINERJA UTAMA INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN Peningkatan efektifitas a. Persentase 85% 100% 117,65% pengelolaan berkas yang penyelesaian diajukan kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap b. Persentase berkas 85% 100% 117,65% yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis c. Ratio Majelis 9 8,83 Hakim terhadap a. Persentase berkas yang diajukan kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap Persentase berkas yang diajukan kasasi yang disampaikan secara lengkap tahun 2012 adalah sebesar 100% Nilai tersebut merupakan perbandingan antara jumlah berkas Kasasi yang diajukan sebanyak 17 dengan jumlah berkas Kasasi yang disampaikan secara lengkap sebesar 17. Dibandingkan dengan tahun 2011, jumlah berkas Kasasi yang diajukan sebanyak 5 dan jumlah berkas Kasasi yang disampaikan secara lengkap sebesar 5. Untuk Peninjauan Kembali (PK), jumlah berkas yang diajukan sama dengan jumlah yang disampaikan secara lengkap baik untuk tahun 2012 maupun tahun 2011, bedanya pada tahun 2011 terdapat 2, sedangakan di tahun 2012 hanya ada 1. Dengan demikian telihat kinerja terhadap persentase berkas Kasasi dan PK yang diajukan dan disampaikan secara lengkap adalah 100% juga tidak mengalami penurunan kinerja dari tahun 2012.

b. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke majelis adalah sebesar 100 % dimana jumlah berkas yang diregister tahun 2012 adalah sebanyak 53 dan jumlah yang didistribuskan ke majelis adalah sebanyak 53. Sedangkan pada tahun 2011, jumlah yang diregister dan siap didistribusikan ke majelis adalah sebanyak 43, sehingga persentasi pencapaiannya juga 100%. Dengan demikian terlihat kinerja pada indicator ini dapat dipertahankan. c. Ratio Majelis Hakim terhadap Ration majelis hakim terhadap adalah sebesar 8,83 dimana jumlah majelis hakim tahun 2012 adalah sebanyak 6 majelis sedangkan jumlah yang diregister adalah sebanyak 53. 4. SASARAN PENINGKATAN AKSESIBILITAS MASYARAKAT TERHADAP PERADILAN (ACCES TO JUSTICE) KINERJA UTAMA INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN Peningkatan a. Persentase 90% 100% 111,11% aksesibilitas prodeo masyarakat terhadap yang diselesaikan peradilan (acces to justice) b. Persentase (amar) 65% 89,79% 138,14% putusan (yang menarik perhatian masyarakat) yang dapat diakses secara on line dalam waktu maksimal 1 hari kerja sejak diputus. a. Persentase prodeo yang diselesaikan Persentase prodeo yang diselesaikan tahun 2012 adalah sebesar 100%. Nilai tersebut merupakan perbandingan antara jumlah prodeo yang diterima sebanyak 1 dengan jumlah prodeo yang diselesaikan sebanyak 1. Dan pada tahun 2011, persentase prodeo yang diselesaikan juga sebesar 100% dimana jumlah prodeo yang diterima sebanyak 100 dan jumlah prodeo yang diselesaikan sebanyak 100.

b. Persentase (amar) putusan (yang menarik perhatian masyarakat) yang dapat diakses secara on line dalam waktu maksimal 1 hari kerja sejak diputus Persentase (amar) putusan (yang menarik perhatian masyarakat) yang dapat diakses secara on line dalam waktu maksimal 1 hari kerja sejak diputus adalah sebesar 89,79% yaitu perbandingan antara jumlah putusan yang dipublish di website pengadilan sebanyak 44 dengan jumlah yang diputus sebanyak 49. Sedangkan pada tahun 2011, jumlah putusan yang dipublish di website Pengadilan Tinggi Agama Padang sebanyak 41 dan jumlah yang diputus sebanyak 47, sehingga persentasenya adalah sebesar 87,23% 5. SASARAN MENINGKATNYA KEPATUHAN TERHADAP PUTUSAN PENGADILAN KINERJA UTAMA INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN Meningkatnya Persentase 80% 100% 125% kepatuhan terhadap permohonan eksekusi putusan pengadilan. atas putusan perdata yang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti Persentase permohonan eksekusi atas putusan perdata yang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti adalah sebesar 100% merupakan perbandingan antara jumlah permohonan eksekusi atas putusan perdata yang berkekuatan hukum tetap sebanyak 4 dengan permohonan eksekusi atas putusan perdata yang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti sebanyak 4. Pada tahun 2011, persentase tersebut juga telah 100% dengan jumlah permohonan eksekusi atas putusan perdata yang berkekuatan hukum tetap sebanyak 6 dan yang dapat ditindaklannjuti juga 6.

6. SASARAN MENINGKATNYA KUALITAS PENGAWASAN KINERJA UTAMA INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN Meningkatnya kualitas a. Persentase 95% 100% 105,26% pengawasan pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti b. Persentase 90% 100% 111,11% temuan hasil pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti. a. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti adalah sebesar 100% dengan jumlah pengaduan sebanyak 8 pengaduan dan semuanya telah ditindaklanjuti. Pada tahun 2011, persentase pengaduan juga 100% dengan jumlah pengaduan dan pengaduan yang telah ditindaklanjuti sebanyak 3. Dengan demikian terlihat bahwa kinerja untuk indicator ini sudah baik. b. Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti Baik pada tahun 2012 maupun tahun 2011, tidak ada temua dari pihak eksternal, sehingga Pengadilan Tinggi Agama Padang tidak ada membuat tindaklanjut. 7. SASARAN PENINGKATAN KUALITAS SDM KINERJA UTAMA INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN Peningkatan kualitas a. Persentase 100% 100% 48% SDM pegawai yang lulus diklat teknis yudisial. b. Persentase 20% 20% 100% pegawai yang lulus diklat non yudisial c. Persentase pejabat yang lulus mengikuti fit and proper test dalam rangka promosi. 10% 0% 0% a. Persentase pegawai yang lulus diklat teknis yudisial Pegawai Pengadilan Tinggi Agama Padang tidak ada mengikuti diklat teknis yudisial baik ditahun 2012 maupun ditahun 2011

b. Persentase pegawai yang lulus diklat non yudisial Persentase pegawai yang lulus diklat non yudisial pada tahun 2012 adalah sebesar 20 % dari 100 orang yang mengikuti diklat, jumlah peserta yang lulus adalah sebanyak 10 orang. Diklat yang dilakukan tersebut adalah diklat sertifikasi pengadaan barang/ jasa pemerintah. c. Persentase pejabat yang lulus mengikuti fit and proper test dalam rangka promosi Pejabat yang lulus mengikuti fit and proper test dalam rangka promosi pada tahun 2012 tidak ada, dan pada tahun 2011 juga tidak ada. C. AKUNTABILITAS KEUANGAN Capaian kinerja anggaran per program, realisasi anggaran, dan capaiannya adalah sebagai berikut: Program Pagu Realisasi Capaian Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Mahkamah Agung Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Mahkamah Agung Program Peningkatan Manajemen Peradilan Agama 6.974.897.000 6.775.369.059 97,14 5.266.000.000 5.233.498.900 99,38 182.588.000 182.424.500 99,91 Capaian kinerja anggaran Pengadilan Tinggi Agama Padang tahun 2012 adalah sebesar 98,13%. Nilai tersebut merupakan pencapaian yang baik, hanya kurang 1,87% dari 100% terhadap anggaran yang dianggarkan. Dengan pencapaian 98,13% berarti hampir semua kegiatan yang direncanakan telah terlaksana. Lampiran-Lampiran Dalan LAKIP 1. Struktur Organisasi 2. Indikator Kinerja Utama 3. Matriks Renstra 2010-2014 4. RKT 2013 & 2014 5. SK Tim Penyusun LAKIP

PENGADILAN TINGGI AGAMA PADANG Jl. By Pass Km 24 Anak Air, Batipuh Panjang, Koto Tangah Telp.(0751) 7054806 fax (0751) 40537 Website: www.pta-padang.go.id Email: admin@pta-padang.go.id PADANG 25179 SURAT KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN TINGGI AGAMA PADANG NOMOR :W3-A/085a/OT.01.2/I/2012 TENTANG REVIU PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA PENGADILAN TINGGI AGAMA PADANG KETUA PENGADILAN TINGGI AGAMA PADANG Menimbang : 1. Bahwa untuk melaksanakan ketentuan pasal 3 dan pasal 4 Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor : PER/9/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama (IKU) Instansi Pemerintah; 2. Bahwa dengan berakhirnya masa Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Tahun 2004 2009, dan dimulainya Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Tahun 2004 2009 maka Mahkamah Agung perlu meninjau kembali atau mereview untuk penyempurnaan Indikator Kinerja Utama (IKU). Mengingat : 1. Undang-undang Nomor : 31 Tahun 1997 tentang Peradilan Militer. 2. Undang-undang Nomor : 3 Tahun 2009 tentang perubahan kedua atas Undang-undang Nomor :14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung. 3. Undang-undang Nomor : 46 Tahun 2009 tentang Pengadilan Tindak Pidana Korupsi. 4. Undang-undang Nomor : 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman. 5. Undang-undang Nomor : 49 Tahun 2009 tentang perubahan kedua atas Undang- undang Nomor : 2 Tahun 1986 tentang Peradilan Umum. 6. Undang-undang Nomor :50 Tahun 2009 tentang perubahan kedua atas Undang-undang Nomor : 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Tinggi Agama. 7. Undang-undang Nomor : 51 Tahun 2009 tentang perubahan kedua atas Undang-undang Nomor : 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara. 8. Peraturan Pemerintah Nomor : 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah. 9. Peraturan Presiden Nomor : 7 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2004-2009. 10. Peraturan Presiden Nomor : 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan, Fungsi, Struktur Organisasi, dan Tata Kerja. 11. Peraturan Presiden Nomor : 13 Tahun 2005 tentang Sekretariat Mahkamah Agung.

12. Peraturan Presiden Nomor : 14 Tahun 2005 tentang Kepaniteraan Mahkamah Agung. 13. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor : PER/9 M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja. Memperhatikan : Hasil Rapat Tanggal 19 Desember 2011 tentang Pembahasan Review Indikator Kinerja Utama (IKU) disinkronisasikan dengan Rencana Strategis (Renstra) Pengadilan Tinggi Agama Padang Tahun 2010 2014. MEMUTUSKAN Menetapkan : KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN TINGGI AGAMA AGAMA TENTANG PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA PENGADILAN TINGGI AGAMA PADANG 2013 Pertama Kedua Ketiga Keempat : Indikator Kinerja Utama sebagaimana tercantum dalam lampiran peraturan ini merupakan acuan kinerja yang digunakan oleh Mahkamah Agung Republik Indonesia, untuk menetapkan rencana kinerja tahunan, menyampaikan rencana kinerja dan anggaran, menyusun dokumen penetapan kinerja, menyusun laporan akuntabilitas kinerja serta melakukan evaluasi pencapaian kinerja sesuai dengan dokumen Rencana Strategis Mahkamah Agung Republik Indonesia 2010. Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja dan Evaluasi terhadap pencapaian kinerja dan disampaikan kepada Mahkamah Agung RI Dalam rangka lebih meningkatkan efektifitas pelaksanaan keputusan/peraturan ini, Hakim Pengawas Bidang diberikan tugas untuk : a. Melakukan review atas capaian kinerja setiap satuan kerja dalam rangka meyakinkan keandalan informasi yang disajikan dalam laporan akuntabilitas kinerja. b. Melakukan evaluasi terhadap keputusan/peraturan ini dan melaporkan kepada Ketua Pengadilan Tinggi Agama Padang Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan, dengan ketentuan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan diperbaiki sebagaimana mestinya. Ditetapkan di : Padang Pada Tanggal : 7 Januari 2012 Ketua Pengadilan Tinggi Agama Padang ttd Drs. H. MOH. THAHIR, SH.,MH NIP. 19481205 197603 1 001

INDIKATOR KINERJA UTAMA PENGADILAN TINGGI AGAMA PADANG NO KINERJA UTAMA INDIKATOR KINERJA PENJELASAN PENANGGUNG JAWAB SUMBER DATA 1. Meningkatnya penyelesaian 2. Peningkatan aksepbilitas putusan Hakim 3. Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian a. Persentase sisa yang diselesaikan b. Persentase yang diselesaikan c. Persentase yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan Persentase penurunan upaya hukum Kasasi dan Peninjauan Kembali a. Persentase berkas yang diajukan kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap Perbandingan sisa yang diselesaikan dengan sisa yang harus diselesaikan Perbandingan yang diselesaikan dengan yang akan diselesaikan (saldo awaldan yang masuk) Perbandingan yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan dengan yang harus diselesaikan dalam waktu maksimal 6 bulan (diluar sisa ) Jumlah upaya hukum selama tahun berjalan (Un) dikurangi jumlah upaya hukum tahun lalu (Un-1) dibagi upaya hukum tahun lalu (Un-1) dikali seratus persen Perbandingan antara berkas yang diajukan Kasasi dan PK yang lengkap (terdiri dari bundel A dan B) dengan jumlah berkas yang diajukan Kasasi dan PK Hakim Majelis dan Panitera Hakim Majelis dan Panitera Hakim Majelis dan Panitera Hakim Majelis Kepaniteraan Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan

4. Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice) 5. Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan. 6. Meningkatnya kualitas pengawasan b. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis c. Ratio Majelis Hakim terhadap a. Persentase prodeo yang diselesaikan b. Persentase (amar) putusan (yang menarik perhatian masyarakat) yang dapat diakses secara on line dalam waktu maksimal 1 hari kerja sejak diputus. Persentase permohonan eksekusi atas putusan perdata yang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti a. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti Perbandingan antara berkas yang diterima Kepaniteraan dengan berkas yang didistribusikan ke Majelis Perbandingan ratio Majelis Hakim dibandingkan dengan masuk Perbandingan predeo yang diselesaikan dengan predeo yang masuk Perbandingan amar putusan tindak pidana korupsi yang ditayangkan di wibe site dengan jumlah tindak pidana korupsi yang tidak ditayangkan Perbandingan perdata yang ditindaklanjuti (dieksekusi) dengan perdata yang belum ditindaklanjuti (dieksekusi) Perbandingan jumlah pengaduan yang ditindaklanjuti mengenai perilaku aparatur peradilan (teknis dan non teknis) dengan jumlah pengaduan yang dilaporkan Kepaniteraan Kepaniteraan Majelis Panitera Hakim/ Kepanitera/Kesekre tariatan Ketua Pengadilan & Pan/Sek Ketua Pengadilan & Pan/Sek Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan

7. Peningkatan kualitas SDM b. Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti. a. Persentase pegawai yang lulus diklat teknis yudisial. b. Persentase pegawai yang lulus diklat non yudisial c. Persentase pejabat yang lulus mengikuti fit and proper test dalam rangka promosi. Perbandingan jumlah pengaduan yang ditindaklanjuti mengenai perilaku aparatur peradilan (teknis dan non teknis) dengan jumlah pengaduan yang dilaporkan Perbandingan antara SDM Teknis yang lulus/bersertifikat diklat Tipikor, Niaga, PHI, Perikanan, HAM, Cakim dengan jumlah yang mengikuti diklat Perbandingan antara SDM Non teknis yang lulus/bersertifikat diklat Kepemimpinan, Sertifikasi Pengadaan barang dan jasa. Perbandingan Ketua Pengadilan Negeri yang telah dipromosikan dan mengikuti Fit and Proper Test untuk menduduki Ketua Pengadilan Negeri Kelas I A Khusus dengan jumlah yang mengikuti promosi jabatan

MATRIK RENCANA STRATEGIS KINERJA 2010-2014 Tujuan 1. Pencari keadilan merasa kebutuhan dan kepuasannya terpenuhi 2. Setiap pencari keadilan dapat menjangkau badan peradilan 3. Publik percaya bahwa Pengadilan Tinggi Agama Padang dan peradilan agama yang berada di bawahnya memenuhi butir 1 dan 2 di atas NO SASARAN INDIKATOR KINERJA 1 Meningkatnya penyelesaian 2 Peningkatan aksepbilitas putusan Hakim 3 Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian 4 Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice) TARGET KINERJA 2010 2011 2012 2013 2014 a. Persentase sisa yang diselesaikan 75% 80% 85% 85% 90% b. Persentase yang diselesaikan 75% 80% 85% 85% 90% c. Persentase yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan 75% 80% 85% 85% 90% Persentase penurunan upaya hukum Kasasi dan Peninjauan 75% 80% 85% 85% 90% Kembali a. Persentase berkas yang diajukan kasasi dan PK yang 75% 80% 85% 85% 90% disampaikan secara lengkap b. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan 75% 80% 85% 85% 90% ke Majelis c. Ratio Majelis Hakim terhadap 10 pkr 10 pkr 9 pkr 9 pkr 8 pkr a. Persentase prodeo yang diselesaikan 80% 80% 90% 90% 95% b. Persentase (amar) putusan (yang menarik perhatian masyarakat) yang dapat diakses secara on line dalam waktu maksimal 1 hari kerja sejak diputus. 50% 50% 65% 65% 80% Persentase permohonan eksekusi atas putusan 70% 70% 80% 80% 90% perdata yang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti a. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti 85% 85% 95% 95% 100% 5 Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan. 6 Meningkatnya kualitas pengawasan b. Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang 80% 80% 90% 90% 100% ditindaklanjuti. 7 Peningkatan kualitas SDM a. Persentase pegawai yang lulus diklat teknis yudisial. 90% 90% 100% 100% 100% b. Persentase pegawai yang lulus diklat non yudisial 10% 10% 20% 20% 30% c. Persentase pejabat yang lulus mengikuti fit and proper 10% 10% 10% 10% 20% test dalam rangka promosi.

RENCANA KINERJA PENGADILAN TINGGI AGAMA PADANG TAHUN 2013 NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGE T 1 Meningkatnya penyelesaian a. Persentase sisa yang 85% diselesaikan b. Persentase yang diselesaikan 85% c. Persentase yang diselesaikan 85% dalam jangka waktu maksimal 6 bulan 2 Peningkatan aksepbilitas Persentase penurunan upaya hukum 85% putusan Hakim Kasasi dan Peninjauan Kembali 3 Peningkatan efektifitas a. Persentase berkas yang diajukan 85% pengelolaan penyelesaian kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap b. Persentase berkas yang diregister dan 85% siap didistribusikan ke Majelis c. Ratio Majelis Hakim terhadap 9 4 Peningkatan aksesibilitas a. Persentase prodeo yang 90% masyarakat terhadap diselesaikan peradilan (acces to justice) b. Persentase (amar) putusan 65% (yang menarik perhatian masyarakat) yang dapat diakses secara on line dalam waktu maksimal 1 hari kerja sejak diputus. 5 Meningkatnya kepatuhan Persentase permohonan eksekusi atas 80% terhadap putusan putusan perdata yang berkekuatan pengadilan. hukum tetap yang ditindaklanjuti 6 Meningkatnya kualitas a. Persentase pengaduan masyarakat 95% pengawasan yang ditindaklanjuti b. Persentase temuan hasil pemeriksaan 90% eksternal yang ditindaklanjuti. 7 Peningkatan kualitas SDM a. Persentase pegawai yang lulus diklat 100% teknis yudisial. b. Persentase pegawai yang lulus diklat non yudisial 20% c. Persentase pejabat yang lulus 10% mengikuti fit and proper test dalam rangka promosi.

RENCANA KINERJA PENGADILAN TINGGI AGAMA PADANG TAHUN 2014 NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET 1 Meningkatnya penyelesaian a. Persentase sisa yang 90% diselesaikan b. Persentase yang diselesaikan 90% c. Persentase yang diselesaikan 90% dalam jangka waktu maksimal 6 bulan 2 Peningkatan aksepbilitas Persentase penurunan upaya hukum 90% putusan Hakim Kasasi dan Peninjauan Kembali 3 Peningkatan efektifitas a. Persentase berkas yang diajukan 90% pengelolaan penyelesaian kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap b. Persentase berkas yang diregister dan 90% siap didistribusikan ke Majelis c. Ratio Majelis Hakim terhadap 8 pkr 4 Peningkatan aksesibilitas a. Persentase prodeo yang 95% masyarakat terhadap diselesaikan peradilan (acces to justice) b. Persentase (amar) putusan 80% (yang menarik perhatian masyarakat) yang dapat diakses secara on line dalam waktu maksimal 1 hari kerja sejak diputus. 5 Meningkatnya kepatuhan Persentase permohonan eksekusi atas 90% terhadap putusan putusan perdata yang berkekuatan pengadilan. hukum tetap yang ditindaklanjuti 6 Meningkatnya kualitas a. Persentase pengaduan masyarakat 100% pengawasan yang ditindaklanjuti b. Persentase temuan hasil pemeriksaan 100% eksternal yang ditindaklanjuti. 7 Peningkatan kualitas SDM a. Persentase pegawai yang lulus diklat 100% teknis yudisial. b. Persentase pegawai yang lulus diklat non yudisial 30% c. Persentase pejabat yang lulus 20% mengikuti fit and proper test dalam rangka promosi.