BAB 1 PENDAHULUAN. akan membawa dampak positif bagi perusahaan begitu juga sebaliknya apabila

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Media informasi yang berkaitan dengan masyarakat pada zaman yang modern saat

BAB 4 PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN WAJIB PAJAK

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat salah satunya adalah SAMSAT (Sistem Administrasi Manunggal Di

I. PENDAHULUAN. Pemerintahan yang berhasil adalah pemerintahan yang harus mampu memberikan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. infrastruktur negara yang lebih baik, membuat kelestarian lingkungan hidup dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Perusahaan Sejarah Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. daerah, baik dalam pelaksanaan tugas-tugas umum pemerintah maupun tugas

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh penulis serta didukung oleh

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan pembahasan sebelumnya, maka jenis penelitian ini termasuk

BAB I PENDAHULUAN. sistem administrasi pelayanan publik yang diselenggarakan oleh 3 instansi

BAB I PENDAHULUAN. ini, dewasa ini gaya hidup masyarakat menjadi lebih mobile dan dituntut untuk

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Dengan adanya perkembangan globalisasi dan semakin ketatnya

BAB I PENDAHULUAN. sedikit, dimana kebutuhan dana tersebut setiap tahun mengalami peningkatan

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam era perdagangan bebas setiap perusahaan menghadapi persaingan yang

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini kualitas pelayanan (service quality) dipandang sebagai salah satu alat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Negara memiliki kewajiban untuk memberikan kesejahteraan bagi

BAB I PENDAHULUAN. karena konsumen terdiri dari beberapa segmen, gaya hidup dan kepribadian yang

I. PENDAHULUAN. kegiatan ekonomi dan sosial. Keadaan geogarafis Indonesia yang berbentuk

Informan Penelitian : Petugas-petugas SAMSAT Corner. A. Bagaimana kualitas pelayanan di SAMSAT Corner apabila dilihat dari

BAB III METODE PENELITIAN. Peneliti berasumsi bahwa mayoritas pendengar acara tersebut adalah muda-mudi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan salah satu faktor

ABSTRAK. Persaingan bisnis di Indonesia memacu para pelaku bisnis untuk mempertahankan

BAB IV ANALISIS DATA. Dalam penelitian kualitatif analisis data merupakan proses mengatur

BAB 2 LANDASAN TEORI. Menurut Philip Kotler dan Kevin Lane Keller (2012:5) pemasaran adalah proses

I. PENDAHULUAN. Daya tarik (attractiveness) industri penerbangan cukup besar dan menjanjikan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. pelayanan publik melalui Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Pelaksanaan Pemungutan Pajak Kendaraan Bermotor Pada UPTD

BAB I PENDAHULUAN. dari perusahaan. Hal ini disebabkan karena kualitas jasa dapat digunakan

BAB 1 PENDAHULUAN. Suatu hal yang banyak menarik perhatian manusia dewasa ini adalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya orang mengenal produk sebagai sesuatu yang berwujud

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan yang semakin ketat ini menuntut para pelaku bisnis untuk UKDW

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sebagai lembaga intermediasi, pihak perbankan membutuhkan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah. Bertambahnya jumlah mahasiswa disertai dengan bertambahnya

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dan berdasarkan analisis

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang tumbuh pesat dewasa ini, menuntut

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan barang berteknologi. Konsumen cenderung menggunakan

I. PENDAHULUAN. Pada prinsipnya setiap perusahaan dalam menjual produk-produknya akan

tertinggi berdasarkan susunan hirarki yang dikembangkan. Perhitungan yang pengolahan dan penilaian analisis data untuk mengetahui faktor-faktor yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian.

I. PENDAHULUAN. Lembaga keuangan perbankan adalah instrumen penting dalam memperlancar

Tabel 1.1 Jumlah Kunjungan Rawat Jalan RSAB Harapan Kita. Tabel 1.2 Jumlah Konsultasi Kebidanan Eksekutif Dan Kebidanan Umum Di RSAB Harapan Kita

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. produk atau harapan-harapannya. Kotler (1997: 36). Meningkatnya derajat

BAB I PENDAHULUAN. dalam menerima pelayanan kesehatan. Pelayanan kesehatan merupakan suatu aktivitas yang dalam

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi negara serta masyarakatnya. Penerimaan pajak mempunyai peranan yang

1. PENDAHULUAN. Dunia pendidikan pada suatu lembaga swasta sebagai salah satu pendukung sistem

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan, dan meningkatkan kepuasan pelanggan.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan sejenis, sehingga timbul persaingan yang ketat,

BAB 1 PENDAHULUAN. Kecenderungan perubahan life style dalam kehidupan menjadi sesuatu hal yang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Dalam prakteknya rumah sakit digunakan sebagai tempat untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. banyaknya perusahaan yang terlibat dalam pemenuhan dan keinginan konsumen

BAB II LANDASAN TEORI. tanggapan, reaksi, jawaban terhadap suatu gejala atau peristiwa yang terjadi. Dalam

disampaikan. Sedangkan hal yang perlu diperbaiki pada pelayanan jasa Aria jeans adalah: materi layanan yang tidak menarik secara visual; karyawan

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

I. PENDAHULUAN. untuk terus mengoptimalkan kegiatan usahanya sebagai upaya memenangkan

I. PENDAHULUAN. Pasar menjadi semakin luas dan peluang ada dimana-mana, namun sebaliknya

BAB I PENDAHULUAN. tahun selalu menjadi sorotan tajam oleh seluruh masyarakat selaku konsumen. Hal

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini orientasi pemasaran untuk setiap bidang usaha mulai terlihat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Indonesia saat ini sudah mengalami perkembangan yang begitu pesat akan

BAB I PENDAHULUAN. swasta saat ini tengah berlomba untuk meningkatkan pelayanan agar lebih

IR PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB IV PENUTUP

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. 4.1 Pajak Kendaraan Bermotor di Propinsi DKI Jakarta

BAB 1 PENDAHULUAN. menarik nasabah dan meningkatkan kepuasan nasabah dibidang pelayanan jasa

PENDAHULUAN. yang mendorong semua sektor usaha untuk menambahkan jasa atau pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. pesat seiring dengan semakin berkembangnya industri perbankan syariah.

BAB I PENDAHULUAN. Kotler (2002) Kualitas pelayanan adalah setiap tindakan atau kegiatan yang

BAB I PENDAHULUAN. Pada dekade terakhir, kualitas jasa semakin mendapatkan banyak

BAB I PENDAHULUAN. pada sarana angkutan antar wilayah, kini tuntutan tersebut telah lebih berkembang.

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan di salon FORA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. Situasi perekonomian dewasa ini berkembang dengan cepat dan pesat, terlebih

BAB 1 PENDAHULUAN. perbaikan pada beberapa komponen pada sebuah kendaraan. perawatan dan perbaikan salah satu elemen kendaraan misal bengkel Dinamo.

BAB I PENDAHULUAN. Bagi siswa/i SMU yang baru saja lulus, melanjutkan pendidikan ke

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Akhir-akhir ini perkembangan industri jasa transportasi di Indonesia

VI. SIMPULAN DAN SARAN. pembuatan kartu kuning di Dinas Tenaga Kerja Kota Bandar Lampung, maka. penulis menarik kesimpulan sebagai berikut:

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penulisan

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan transportasi darat yang semakin pesat,

V. KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. dengan kehidupan manusia. Menurut Kotler dan Sampara Lukman(64/198/138),

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan adanya era globalisasi serta tersedianya arus informasi yang

BAB I PENDAHULUAN. umum yang berfungsi untuk dapat memberikan pelayanan kemudahan,

BAB IV PENUTUP. kebijakan dalam bermake-up hal ini menurut pernyataan dari responden, serta sarana

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan dalam teknologi telekomunikasi dan transportasi

BAB I PENDAHULUAN. kepuasaan terhadap perusahaan yang dikelola tersebut. pengalaman pelanggan yang menyenangkan.

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menunjukkan peningkatan yang signifikan pada periode pasca krisis moneter

Bab 1 Pendahuluan Page BAB 1 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan setiap informasi bisnis tanpa dibatasi ruang dan waktu. Bagi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan kepada para pelanggan akan mengakibatkan banyaknya kerugian bagi

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelayanan merupakan faktor penting bagi setiap perusahaan. Pelayanan yang baik akan membawa dampak positif bagi perusahaan begitu juga sebaliknya apabila perusahaan memberikan pelayanan yang buruk maka akan berdampak negatif bagi perusahaan itu sendiri. Pelayanan yang baik akan membuat konsumen merasa puas. Simamora (2003:172) mengemukakan pelayanan adalah setiap kegiatan atau manfaat yang ditawarkan suatu pihak kepada pihak lain yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun. Pelayanan yang baik dan pelayanan yang buruk mencerminkan pada kualitas pelayanan. Menurut Philip Kotler (2009:51) jasa/layanan adalah semua tindakan atau kinerja yang dapat ditawarkan satu pihak lain yang pada intinya tidak berwujud dan tidak menghasilkan kepemilikan apapun. Sebagai salah satu tempat pelayanan publik yang memberikan masukan pendapatan daerah sudah sepantasnya Kantor Bersama Samsat selalu berupaya memberikan pelayanan terbaik.

2 Hal ini sudah dibuktikan oleh Kantor Bersama Samsat dengan menerapkan layanan pembayaran pajak melalui Samsat Keliling, Samsat Corner, Samsat Container, Samsat Drive Through dan fasilitas pelayanan yang disediakan guna memberikan kemudahan pelayanan bagi para Wajib Pajak. Samsat Keliling merupakan kendaraan roda empat yang beroperasi setiap hari yang ditempatkan di lokasi yang strategis dan dapat berpindah-pindah dengan jadwal yang sudah ditentukan sebelumnya. Pada awalnya Samsat Keliling memiliki jadwal setiap bulannya yang dibagi dalam empat minggu yang mempunyai empat titik tempat. Pada minggu pertama Samsat Keliling berada di Jl. Kimaja, Way Halim, Bandar Lampung tepatnya di depan toko elektronik yang sebelumnya adalah Columbus, minggu kedua Samsat Keliling berada di Jl. Antasari tepatnya di depan perumahan Bukit Kencana, Minggu ketiga Samsat Keliling berada di Stadion Pahoman, Minggu keempat Samsat Keliling berada di sekitar wilayah Jatimulyo. Samsat Keliling Bandar Lampung sekarang selalu menetap di Jl. Kimaja,Way Halim, Bandar Lampung, hal ini dikarenakan adanya layanan yang lain seperti Samsat Corner, Samsat Container, Samsat Drive Through. Pelayanan di Samsat Keliling berupa Pengesahan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK), Pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor (PKB), dan Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan (SWDKLLJ). Kendaraan roda 2, minibus, sedan, pick up, truk bisa bayar di Samsat Keliling akan tetapi mikrolet dan bus harus membayar di Samsat Pusat.

3 Persyaratan pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) di Samsat Keliling yaitu Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB) asli, Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) asli, Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKPD)/Notice Pajak asli, Kartu Tanda Penduduk (KTP) asli sesuai BPKB. Berikut ini menyajikan jumlah Wajib Pajak yang membayar PKB di Samsat Keliling dan Target selama periode Januari-Agustus 2014. Tabel 1.1 Jumlah Realisasi Penerimaan PKB dan Target Samsat Keliling Bandar Lampung Tahun 2014 Samsat Mobil Keliling Bandar Lampung Bulan Target Realisasi penerimaan PKB Roda 2 Roda 4 Roda 2 Roda 4 Januari Rp 187.500.000 Rp 562.500.000 Rp 144.007.226 Rp 449.332.235 Februari Rp 187.500.000 Rp 562.500.000 Rp 133.191.824 Rp 367.101.000 Maret Rp 187.500.000 Rp 562.500.000 Rp 124.487.660 Rp 632.152.922 April Rp 187.500.000 Rp 562.500.000 Rp 137.906.521 Rp 613.793.600 Mei Rp 187.500.000 Rp 562.500.000 Rp 111.768.075 Rp 306.507.045 Juni Rp 187.500.000 Rp 562.500.000 Rp 161.271.845 Rp 456.184.714 Juli Rp 187.500.000 Rp 562.500.000 Rp 163.844.058 Rp 457.095.498 Agustus Rp 187.500.000 Rp 562.500.000 Rp 158.184.827 Rp 509.110.045 Jumlah Rp 1.500.000.000 Rp 4.500.0000.000 Rp 1.134.662.036 Rp 3.791.277.059 Sumber: Samsat Bandar Lampung 2014. Berdasarkan Tabel 1.1 terlihat realisasi penerimaan PKB periode Januari-Agustus 2014 di Samsat Keliling untuk roda 2 sebesar yaitu sebesar Rp 1.134.662.036 angka tersebut belum memenuhi target sebesar Rp 1.500.000.000 untuk periode Januari- Agustus dan untuk roda 4 sebesar Rp 3.791.277.059 sedangkan ditargetkan mencapai Rp 4.500.000.000 ini juga belum memenuhi target untuk periode Januari-Agustus, akan tetapi untuk roda 4 di bulan Maret dan April memenuhi target perbulannya.

4 Mencermati Tabel 1.1 bahwa dari periode Januari-Agustus tahun 2014 untuk roda 2 persentase pencapaian yang di dapat yaitu 75,6% dan untuk roda 4 pencapaian yang didapat yaitu 84,2 %. Dilihat dari persentase pencapaian jelas Samsat Keliling harus mampu memberikan Kualitas Pelayanan yang baik kepada Wajib Pajak sehingga Wajib Pajak mendapatkan kepuasan dalam pelayanan yang diberikan oleh Samsat Keliling Bandar Lampung dan menjadikan realisasi penerimaan PKB sebanding atau lebih dari target yang ingin dicapai oleh Samsat Keliling Bandar Lampung. Sebagai salah satu bagian dari Samsat maka seharusnya Samsat Keliling Bandar Lampung menerapkan pelaksanaan konsep pemasaran guna mencapai tujuan bertambahnya Wajib Pajak dalam membayar pajak di Samsat Keliling. Inti dari konsep pemasaran adalah menetapkan kebutuhan, keinginan dan daya beli konsumen. Pemasaran suatu produk atau jasa membutuhkan strategi yang efektif salah satunya dengan meningkatkan kualitas pelayanan agar tujuan dan sasaran dari Samsat Keliling dapat tercapai. Menurut Philip Kotler (2009:52) terdapat lima dimensi kualitas pelayanan: 1. Kehandalan (Reliability), yaitu kemampuan melaksanakan jasa yang dijanjikan dengan andal dan akurat. Petugas Samsat Keliling memiliki kehandalan dalam melayani Wajib Pajak. Indikator kehandalan meliputi : Menyediakan jasa pada waktu yang dijanjikan. Menyediakan jasa pada waktu yang dijanjikan yaitu Samsat Keliling selalu ada pada waktu operasional dimulai dari pukul 08.00 WIB sampai dengan 14.00 WIB.

5 Melaksanakan jasa dengan benar pada saat pertama. Melaksanakan jasa dengan benar yaitu petugas Samsat Keliling menerima Wajib Pajak yang memenuhi syarat dalam membayar pajak sesuai dengan ketentuan atau prosedur yang sudah ada akan tetapi apabila Wajib Pajak tidak memenuhi syarat maka petugas tidak memperbolehkan Wajib Pajak untuk membayar pajak kendaraannya. Menyediakan jasa sesuai yang dijanjikan. Menyediakan jasa sesuai yang dijanjikan yaitu Samsat Keliling berada di Jalan Kimaja Way Halim Bandar Lampung dan selalu berada di tempat. Mempertahankan catatan bebas kesalahan. Mempertahankan catatan bebas kesalahan yaitu Wajib Pajak tidak pernah kembali untuk komplain masalah penghitungan pajak yang dilakukan petugas Samsat Keliling. Karyawan yang mempunyai pengetahuan untuk menjawab pertanyaan pelanggan. Petugas Samsat Keliling sebelumnya diajarkan atau di training terlebih dahulu sehingga dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan mengenai pajak kendaraan.

6 2. Ketanggapan (Responsiveness), yaitu kesediaan membantu pelanggan dan memberikan layanan tepat waktu. Petugas samsat keliling siap untuk melayani Wajib Pajak. Indikator dari ketanggapan meliputi: Layanan tepat waktu bagi pelanggan. Layanan tepat waktu bagi pelanggan yaitu petugas Samsat Keliling menyelesaikan prosesnya tidak lebih dari 5 menit. Kelebihan membayar pajak di Samsat Keliling prosesnya tidak sampai 5 menit, ujar Kepala Urusan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK), AKP Surono, Senin (18/8/2014). (sumber: saibumi.com). Kesediaan untuk membantu pelanggan. Kesediaan untuk membantu pelanggan yaitu petugas Samsat Keliling memberikan informasi tentang syarat-syarat apa saja yang harus dipenuhi seperti Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB) asli, Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) asli, Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKPD)/Notice Pajak asli, Kartu Tanda Penduduk (KTP) asli sesuai BPKB. Selalu memberitahu pelanggan tentang kapan layanan akan dilaksanakan Petugas Samsat Keliling memberitahukan kepada Wajib Pajak apabila sudah masuk waktu istirahat (pukul 12.00) maka layanan akan dilanjutkan setelah waktu istirahat (pukul 13.00).

7 Kesiapan untuk merespons permintaan pelanggan. Petugas Samsat Keliling selalu merespons apabila ada Wajib Pajak yang meminta untuk menunjukan dimana tempat fotokopi atau tempat-tempat lainnya yang ditanyakan para Wajib Pajak. 3. Jaminan (Assurance), yaitu pengetahuan dan kesopanan karyawan serta kemampuan mereka untuk menunjukan kepercayaan dan keyakinan. Para petugas Samsat Keliling diberikan pelatihan mengenai tata cara menghitung biaya pajak kendaraan bermotor dengan menggunakan komputer dan mengenai tata cara menyambut Wajib Pajak yang hendak membayar pajak kendaraannya. Indikator dari jaminan yaitu: Membuat pelanggan merasa aman dalam transaksi mereka. Membuat pelanggan merasa aman dalam transaksi yaitu petugas Samsat Keliling terdiri dari Kepolisian, Dispenda (Dinas Pendapatan), dan Jasa Raharja ketiganya memiliki tugasnya masing-masing yaitu Kepolisian bertugas untuk pendaftaran, Dispenda menetapkan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) sedangkan Jasa Raharja menetapkan (Sumbangan Dana Wajib Kecelakaan Lalu Lintas Jalan) SWDKLLJ. Koordinasi ketiganya akan membuat Wajib Pajak merasa aman dalam membayar pajak kendaraannya.

8 Karyawan yang selalu sopan. Petugas Samsat Keliling memberikan salam kepada para Wajib Pajak apabila ada yang ingin membayar pajak kendaraannya. Petugas Samsat Keliling menyapa dengan sapaan selamat pagi atau selamat siang tergantung dari waktunya. (Pengamatan langsung di Samsat Keliling). Karyawan yang menanamkan keyakinan pada pelanggan. Petugas Samsat Keliling memberikan keyakinan bahwa tidak ada kesalahan dalam menghitung biaya pajak yang akan di bayar Wajib Pajak, apabila ada kesalahan maka petugas Samsat Keliling akan mengembalikan uang yang lebih ketika petugas Samsat Keliling membuat kesalahan. 4. Empati (Emphaty), yaitu kondisi memperhatikan dan memberikan perhatian pribadi kepada pelanggan. Petugas Samsat Keliling selalu memperhatikan para Wajib Pajak yang ingin mebayar pajak kendaraan. Indikator dari empati meliputi: Mengutamakan kepentingan terbaik pelanggan. Petugas Samsat Keliling meninggalkan urusan-urusan selain melayani Wajib Pajak yang ingin membayar pajak sehingga petugas hanya fokus mengerjakan pekerjaannya. Karyawan yang memahami kebutuhan pelanggan. Setiap Wajib Pajak membutuhkan pelayanan yang cepat, mudah, dan lancar. Hal ini terdapat pada keputusan Gubernur Lampung nomor 8 tentang tatalaksana pelayanan prima pada kantor bersama Samsat.

9 Keputusan tersebut akan membuat Petugas Samsat Keliling melayani dengan cepat, mudah dan lancar karena petugas Samsat Keliling memahami akan kebutuhan Wajib Pajak. 5. Wujud (Tangible), yaitu penampilan fasilitas fisik, peralatan, personel, dan bahan komunikasi. Fasilitas yang ada di Samsat Keliling mebantu mempercepat dalam pembayaran pajak kendaraan bermotor. Indikator dari wujud meliputi: Peralatan Modern. Mobil Samsat Keliling menggunakan fasilitas seperti scanner dan komputer yang dilengkapi internet dengan sistem baru yaitu Wajib Pajak yang tinggal atau sedang berada di Bandar Lampung dan mempunyai kendaraan dengan nomor polisi luar Bandar Lampung dapat mengetahui masa berlaku pajak kendaraan yang mereka miliki. Karyawan yang memiliki penampilan rapi dan profesional. Petugas Samsat Keliling selalu berpenampilan rapi dan menggunakan seragam dalam melayani para Wajib Pajak di mobil Samsat Keliling.

10 Menurut Philip Kotler (2009:35) kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang berasal dari perbandingan antara kesannya terhadap kinerja atau hasil suatu produk dan harapan-harapannya. Indikatornya meliputi: Kualitas yang diberikan sesuai dengan yang dijanjikan artinya kualitas yang diberikan Samsat Keliling sesuai dengan apa yang sudah dijanjikan. Pelayanan yang baik dan memberikan kepuasan bagi konsumen artinya pelayanan petugas Samsat Keliling sudah baik menurut Wajib Pajak sehingga para Wajib Pajak merasa puas. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan Wajib Pajak dalam Pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor (Studi pada Samsat Keliling kota Bandar Lampung). 1.2 Rumusan Masalah Kualitas pelayanan Samsat Bandar Lampung terutama di Samsat Keliling dapat dinilai dari kenyamanan para Wajib Pajak dalam membayar pajak kendaraannya baik itu interaksi petugas dengan Wajib Pajak maupun fasilitas yang ada. Samsat Keliling dibentuk untuk mempermudah para Wajib Pajak dalam membayar pajak kendaraannya sehingga tidak merepotkan Wajib Pajak untuk pergi ke Samsat Bandar Lampung dan mengantri untuk membayar pajak kendaraannya.

11 Mengingat pentingnya penerimaan sektor pajak, terutama Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) yang mana merupakan sumber dana bagi pembangunan daerah. Oleh karena itu pemungutan pajak kendaraan harus lebih maksimal, akan tetapi keberadaan Samsat Keliling dinilai masih belum efektif dikarenakan masih terdapat banyak kekurangan seperti halnya ruang tunggu yang tidak ada, kurangnya pemberitahuan kepada wajib pajak tentang kapan dan dimana layanan akan dilaksanakan sehingga Wajib Pajak belum merasa puas terhadap pelayanan yang diberikan. Hal ini mengakibatkan pendapatan yang diperoleh masih belum memenuhi target. (Dilihat dari tabel 1) Sehingga perumusan masalah pada penelitian ini adalah: Apakah Kualitas Pelayanan berpengaruh terhadap Kepuasan Wajib Pajak dalam membayar pajak kendaraan bermotor di Samsat Keliling Bandar Lampung 1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah: Untuk mengetahui pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan Wajib Pajak dalam membayar pajak 1.3.2 Manfaat Penelitian Melalui penelelitian ini, diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

12 1. Bagi Pemerintah, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu sumbangan pemikiran kepada Kantor Bersama Samsat dalam meningkatkan kualitas pelayanan pada Samsat Keliling dan demi meningkatkan Pendapatan Daerah. 2. Bagi Penulis, penelitian ini merupakan usaha untuk meningkatkan kemampuan berfikir melalui penulisan karya ilmiah dan untuk menerapkan teori-teori yang penulis peroleh selama perkuliahan di Universitas Lampung. 1.4 Kerangka Pemikiran Menurut Thorik Gunara. dan Utus Hardiono. (2006:77) pentingnya memberikan pelayanan yang berkualitas disebabkan pelayanan (service) tidak hanya sebatas mengantarkan atau melayani. Pelayanan berarti mengerti, memahami, dan merasakan sehingga penyampaiannya pun akan mengenai heart share konsumen dan pada akhirnya memperkokoh posisi dalam mind share konsumen. Menurut Philip Kotler (2009:51) jasa/layanan adalah semua tindakan atau kinerja yang dapat ditawarkan satu pihak lain yang pada intinya tidak berwujud dan tidak menghasilkan kepemilikan apapun. Menurut Philip Kotler (2009:52) terdapat lima dimensi kualitas pelayanan: 1. Kehandalan (Reliability), yaitu kemampuan melaksanakan jasa yang dijanjikan dengan andal dan akurat. 2. Ketanggapan (Responsiveness), yaitu kesediaan membantu pelanggan dan memberikan layanan tepat waktu.

13 3. Jaminan (Assurance), yaitu pengetahuan dan kesopanan karyawan serta kemampuan mereka untuk menunjukan kepercayaan dan keyakinan. 4. Empati (Emphaty), yaitu kondisi memperhatikan dan memberikan perhatian pribadi kepada pelanggan. 5. Wujud (Tangible), yaitu penampilan fasilitas fisik, peralatan, personel, dan bahan komunikasi

14 KUALITAS PELAYANAN KEHANDALAN (X1) KETANGGAPAN (X2) JAMINAN (X3) EMPATI (X4) WUJUD (X5) KEPUASAN (Y) Sumber : Kotler (2009:47) Gambar 1.1 Kerangka Konseptual Penelitian 1.5 HIPOTESIS Hipotesis dalam penelitian ini adalah: Kualitas pelayanan berpengaruh positif terhadap kepuasan Wajib Pajak.