BAB 2 DATA DAN ANALISA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 2 LANDASAN TEORI

SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 11. BAGIAN TUBUH TUMBUHAN/HEWAN DAN FUNGSINYA SERTA DAUR HIDUP HEWAN Latihan soal 11.3

Jawaban. 1 Metamorfosis Sempurna (Holometabola)

BAB II PROSES METAMORFOSIS KUPU-KUPU. menetas. Proses ini melibatkan perubahan bentuk atau struktur

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kalshoven (1981) Spodoptera litura F. dapat diklasifikasikan

VISUALISASI METAMORFOSIS KUPU KUPU BERBASIS AUGMENTED REALITY ( AR ) SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN INOVATIF ILMU PENGETAHUAN ALAM

Metamorfosis Kecoa. 1. Stadium Telur. 2. Stadium Nimfa

SIMULASI METAMORFOSIS KUPU-KUPU MENGGUNAKAN 3Ds MAX7. Indra Dwi Aris Wibowo

BAB IV METODE PERANCANGAN

II. KAJIAN PUSTAKA. A. Sumber Pustaka. sangat cemerlang dan sangat indah. Untuk menjadi kupu-kupu yang. Kupu-kupu memiliki banyak jenis dan memiliki

Daur Hidup Hewan Di Lingkungan Sekitar. 4. Memahami daur hidup berbagai jenis mahluk hidup

BAB 4 METODE PERANCANGAN

TINJAUAN PUSTAKA. bawah, biasanya pada pelepah daun ke Satu tumpukan telur terdiri dari

BAB II METAMORFOSIS KUPU-KUPU PAPILIO DEMOLEUS SEBAGAI PEMICU PERKEMBANGAN POLA PIKIR DAN KREATIFITAS ANAK

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kalshoven (1981), klasifikasi S. inferens adalah sebagai berikut:

BAB 4 METODE PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam situs goblog.blog.stisitelkom.ac.id pada awal penemuannya, film animasi

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara tropis yang memiliki keanekaragaman hayati

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kalshoven (1981) ulat grayak diklasifikasikan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. pencernaan dan dapat mencegah kanker. Salah satu jenis sayuran daun yang

TINJAUAN PUSTAKA. miring. Sycanus betina meletakkan tiga kelompok telur selama masa hidupnya.

BAB 2 DATA DAN ANALISA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Meidita Aulia Danus, 2015

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

ORDO LEPIDOPTERA. (Family Zygaenidae, Family Psychidae, Family Geometridae) OLEH: SUHARA

ABSTRAK. : Antonime, Film Pendek, Film Pendek Bisu, Pantomime, Produser

BAB I PENDAHULUAN. kenyataannya, sampah merupakan produk manusia, yang artinya sampah

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kalshoven (1981), adapun sistematika dari hama ini adalah

BAB 2 DATA DAN ANALISA

TINJAUAN PUSTAKA. A. Karakteristik dan Klasifikasi Kupu-Kupu Klasifikasi kupu-kupu menurut Scobel (1995) adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. sesuatu. Film digunakan untuk memenuhi suatu kebutuhan umum yaitu. mengkomunikasikan suatu gagasan, pesan atau kenyataan.

LAMPIRAN 1 SURAT IJIN DARI UKSW

TINJAUAN PUSTAKA. energi pada kumunitasnya. Kedua, predator telah berulang-ulang dipilih sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia berkembang secara pesat, selain media hiburan dan media

BAB I PENDAHULUAN. Sekarang ini keberadaan teko keramik telah mengalami banyak pergeseran

BAB I PENDAHULUAN. film pendek yang berisi himbuan-himbauan atau larangan-larangan yang. menggunakan konsep visual yang berbentuk film.

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kalshoven (1981), Setothosea asigna di klasifikasikan sebagai

2015 PENGARUH PEMBERIAN PAKAN ALAMI DAN PAKAN SINTETIS TERHADAP LAMANYA SIKLUS HIDUP

Praktikum Biologi Fapet Unpad: Bagian Insecta IIa. 1

LAPORAN TUGAS AKHIR PENCIPTAAN KARYA SENI PENCIPTAAN FILM ANIMASI DUA DIMENSI BIMA. Muhamad Maladz Adli NIM

Status Ulat Grayak (Spodoptera litura F.) Sebagai Hama

TINJAUAN PUSTAKA. antara telur dan tertutup dengan selaput. Telur mempunyai ukuran

TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Biodiversitas Ekologi Kupu-kupu Superfamili Papilionoidea

BAB I PENDAHULUAN. dasar, yaitu keterampilan menyimak (listening skills), keterampilan berbicara

BAB I PENDAHULUAN. dihasilkannya sering kali berhasil memukau banyak orang, baik dari negara

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam dunia Ilmu komunikasi, komunikasi merupakan suatu proses

BAB I PENDAHULUAN. daya tarik tinggi baik untuk koleksi maupun objek penelitian adalah serangga

Inventarisasi Serangga Pada Pohon Tembesu (Fragraea fragrans Roxb) INVENTARISASI SERANGGA PADA POHON TEMBESU (Fragraea fragrans Roxb)

BAB I PENDAHULUAN. antara seseorang dengan lingkungannya. Maka dari itu, belajar dapat terjadi kapan

BAB II METODE PERANCANGAN

Petunjuk Praktikum. Entomologi Dasar. ditulis oleh: Nugroho Susetya Putra Suputa Witjaksono

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Indonesia lekat dengan cerita rakyat. Salah satu cerita rakyat yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

TAHAP TAHAP PERKEMBANGAN TAWON KEMIT (Ropalidia fasciata) YANG MELIBATKAN ULAT GRAYAK (Spodopteraa exigua)

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL FILM PENDEK ANIMASI THE LETTER S JOURNEY

BAB I PENDAHULUAN. orang tua berkewajiban untuk mendidik anak-anaknya agar menjadi anak yang

1. Metamorfosis Tidak Sempurna (tncomplete metamorphosis = Hemimetabola).

TINJAUAN PUSTAKA. Telur serangga ini berwarna putih, bentuknya mula-mula oval, kemudian

Manfaat NPV Mengendalikan Ulat Grayak (Spodoptera litura F.)

DAUR HIDUP HEWAN ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS IV SD. Disusun oleh: Taufik Ariyanto /

BAB 4 METODE PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan,

BAB II PEMAHAMAN TERHADAP TAMAN KUPU-KUPU

BAB I PENDAHULUAN. hlm. viii. 1 Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media, (Yogyakarta: Lkis, 2001),

BAB IV. Selama proses habituasi dan domestikasi Attacus atlas (F1-F2) dengan pemberian dua

BAB 4 METODE PERANCANGAN. Untuk strategi komunikasi, penulis membagi sebagai berikut : Masalah yang dikomunikasikan

II. TINJAUAN PUSTAKA

untuk meneliti tingkat predasi cecopet terhadap larva dan imago Semoga penelitian ini nantinya dapat bermanfaat bagi pihak pihak yang

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Animasi Jepang dan video game adalah salah satu hal yang menjadi pusat

AGROTEKNOLOGI TANAMAN LEGUM (AGR62) TEKNOLOGI PENGELOLAAN JASAD PENGGANGGU DALAM BUDIDAYA KEDELAI (LANJUTAN)

BAB I PENDAHULUAN. depan bangsa yang lebih baik pendidikan anak anak harus diperhatikan. Tidak

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. berbagai bidang, sehingga munculah berbagai alat sebagai hasil pemanfaatan ilmu

menyukai tokoh animasi kartun Spongebob karena

PENCIPTAAN FILM ANIMASI TANPA DIALOG DAILY LIFE WITH CAT

TINJAUAN PUSTAKA. Chilo sacchariphagus Bojer (Lepidoptera: Crambidae) diletakkan secara berkelompok dalam 2-3 baris (Gambar 1). Bentuk telur jorong

II. TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi ulat kantong Mahasena Corbetti :

BAB I PENDAHULUAN. yang mudah untuk dicerna. Televisi secara universal juga mampu untuk menjangkau audiens

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 1. PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGANLATIHAN SOAL. Pernyataan yang merupakan ciri dari pertumbuhan ditunjukkan oleh nomor...

BAB I PENDAHULUAN. dengan perkembangan teknologi dan budaya, cerita yang banyak

BAB I PENDAHULUAN. hayati memiliki potensi menjadi sumber pangan, papan, sandang, obat-obatan

BAB IV TEKNIS PRODUKSI MEDIA

BAB I PENDAHULUAN. Karakter animasi 2D sebagai media promosi sedang berkembang di

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 4 KONSEP DESAIN. maupun tidak langsung. Unsur-unsur yang merupakan persyaratan. Orang yang menyampaikan pesan kepada orang lain.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pesatnya perkembangan Teknologi diiringi dengan semakin

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 1. PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGANLatihan Soal 1.5. Metagenesis. Metamorfosis. Regenerasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III ANALISIS DATA. Analisis diperlukan guna mengetahui perilaku target terhadap masalah dalam. 5W+1H Pertanyaan Jawaban. Apa yang menjadi masalah

BAB II LANDASAN TEORI. pengertian. Yang pertama, film merupakan sebuah selaput tipis berbahan seluloid

BAB 1 PENDAHULUAN. Komunikasi adalah sebuah kebutuhan manusia dan bisa dibilang yang utama,

dapat dilihat bahwa media massa memiliki pengaruh yang besar dalam

Fenomena & Identifikasi masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemilihan Tema Dan Jenis Karya Alasan Pemilihan Tema Alasan Pemilihan Jenis Karya

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2016 PENGARUH PEMBERIAN BERBAGAI MACAM PAKAN ALAMI TERHAD APPERTUMBUHAN D AN PERKEMBANGAN FASE LARVA

BAB III GANGGUAN OLEH SERANGGA HAMA

PRODUKSI FILM ANIMASI SEDERHANA

Transkripsi:

BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Data Untuk mendukung latar belakang pembuatan proyek, penulis melakukan riset melalui data dari internet. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan data yang lebih valid mengenai masalah kedewasaan anak sebelum waktunya. Serta untuk mendapatkan informasi yang lebih jelas mengenai data seputar film, diluar dari pengamatan. 2.1.1 Artikel website Data yang penulis dapat dari internet sebagai acuan untuk penulisan laporan dari www.wikipedia.org, www.anneahira.com, kompasiana.com, infoanak.com 2.1.2 Video video animasi pendek yang diambil dari youtube.com sebagai referensi misalkan film animasi bug s life dari kolaborasi Disney dan Pixar, larva, partly cloud dari pixar. 2.2 Data Umum 2.2.1 Animasi Film animasi adalah film hasil dari pengolahan gambar tangan yang dibuat bergerak sehingga menjadi seolah-olah hidup. Pada awalnya film animasi dibuat dari berlembar-lembar kertas yang kemudian dibantu oleh komputer untuk penyatuan gerak. Selama berkembangnya teknologi manusia mencoba membuat animasi dengan hanya bantuan komputer dalam bentuk animasi 3Dimensi, sehingga akhir-akhir ini banyak bermunculan film animasi berbentuk 3D. 2.2.2 Film Pendek Film pendek adalah film yang berdurasi sekitar 1-4 menit yang dibuat untuk menyampaikan suatu pesan atau nilai moral yang positif. Film pendek bisa dibuat untuk uji coba, kommersial suatu barang, untuk keperluan layanan masyarakat ataupun juga hanya untuk hiburan. 2.2.3 Film Bisu Film bisu (silent film) adalah film yang dibuat tanpa menggunakan perekaman suara terutama dalam dialog. Penonton dipaksa untuk memahami alur cerita itu melalui gerakan tubuh dari pemain film dan tulisan yang muncul 3

4 disela-sela gambar seperti layaknya baca komik yang isinya beberapa dialog dari film tersebut. Terdapat beberapa hasil animasi yang merupakan film bisu, dan berikut beberapa serial animasi bisu menurut blog moviemoe yang berhasil dan dikenal masyarakat: Pingu, Ooglies, Larva, Minuscule, Shaun the sheep, Oscar Oasis, dan Bernard Bear. Sebagai contoh adalah film Larva. Larva berbeda dengan kartun pada umumnya. Di Larva, tidak ada suara keluar dari tokoh utama maupun tokoh lainnya. Suara yang ada hanya sebatas back sound-nya. Tapi justru inilah yang membuat film kartun satu ini menjadi semakin lucu. Alur ceritanya mengalir begitu saja dan menghibur. Gambar 2.1. Larva 2.2.4 Pengaruh Film Berdasarkan kajian psikologi komunikasi tayangan-tayangan televisi menawarkan atau menyajikan pesan pesan yang akan menstimulus organisme penontonnya. Stimulus pesan-pesan televisi ini sebelum menimbulkan respon akan mengendap di organisme penontonnya setelah melalui tahapan perhatian, pengertian, dan penerimaan. Bagi penonton dewasa tentu efek negatif yang ditimbulkan tidak begitu besar dibandingkan penonton anak-anak atau remaja. Pada anak anak komponen organisme (daya pikir) masih labil. Artinya, pesan pesan tayangan televisi memberikan memori yang cepat atau lambat mempengaruhi perilaku yang ditimbulkan. Dengan kata lain sebagaimana karakter anak-anak akan meniru apa yang telah dilihatnya di televisi. Bersumber dari artikel yang ditulis seorang Dosen komunikasi; http://sumartonomulyo.blogspot.com/2008/05/dampak-tayangantelevisi-terhadap.html

5 2.3 Data Cerita 2.3.1 Serangga Serangga adalah kelompok utama dari hewan beruas yang bertungkai enam (tiga pasang). Kajian mengenai peri kehidupan serangga disebut entomologi Serangga termasuk dalam kelas insekta yang dibagi lagi menjadi 29 ordo, antara lain Diptera (misalnya lalat), Coleoptera (misalnya kumbang), Hymenoptera (misalnya semut, lebah, dan tabuhan), dan Lepidoptera (misalnya kupu-kupu dan ngengat). Kelompok Apterigota terdiri dari 4 ordo karena semua serangga dewasanya tidak memiliki sayap, dan 25 ordo lainnya termasuk dalam kelompok Pterigota karena memiliki sayap. Serangga merupakan hewan beruas dengan tingkat adaptasi yang sangat tinggi. Ukuran serangga relatif kecil dan pertama kali sukses berkolonisasi di bumi. 2.3.1.1 Ulat Ulat adalah tahap larva dari spesies dalam ordo Lepidoptera, yang mencakup kupu-kupu dan ngengat. Kebanyakan adalah pemakan tumbuhan walaupun beberapa spesies merupakan pemakan serangga. Kebanyakan ulat dianggap sebagai hama dalam pertanian. Banyak spesies ngengat dikenal karena tahap ulatnya menyebabkan kerusakan pada buah dan produk pertanian lainnya. Gambar 2.2 Spicebush Swallowtail 2.3.1.2 Kepompong Kepompong atau pupa (bahasa Latin pupa, 'boneka') adalah salah satu stadium kehidupan serangga yang mengalami metamorfosis. Fase ini hanya didapati pada serangga yang mengalami metamorfosis lengkap, yaitu yang meliputi empat tahap; embrio, larva, pupa, dan dewasa. Pada stadium ini struktur tubuh dewasa serangga mulai terbentuk dan struktur

6 tubuh larva lenyap. Kepompong umumnya inaktif dan tidak dapat bergerak (sesil). Kepompong umumnya terbungkus dalam lapisan pelindung seperti kokon (misalnya kepompong ulat sutra), dan sering kali menggunakan kamuflase untuk mengecoh predator. Kepompong berbagai jenis serangga memiliki nama yang dapat berbeda-beda, misalnya disebut "krisalis" untuk Lepidoptera. Gambar 2.3 kempompong 2.3.1.3 Kupu-kupu Kupu-kupu merupakan serangga yang tergolong ke dalam ordo Lepidoptera, atau 'serangga bersayap sisik' (lepis, sisik dan pteron, sayap). Secara sederhana, kupu-kupu dibedakan dari ngengat alias kupu-kupu malam berdasarkan waktu aktifnya dan ciri-ciri fisiknya. Kupu-kupu umumnya aktif di waktu siang (diurnal), sedangkan ngengat kebanyakan aktif di waktu malam (nocturnal). Kupu-kupu beristirahat atau hinggap dengan menegakkan sayapnya, ngengat hinggap dengan membentangkan sayapnya. Kupu-kupu biasanya memiliki warna yang indah cemerlang, ngengat cenderung gelap, kusam atau kelabu. Meski demikian, perbedaanperbedaan ini selalu ada perkecualiannya, sehingga secara ilmiah tidak dapat dijadikan pegangan yang pasti. (van Mastrigt dan Rosariyanto, 2005). Kupu-kupu dan ngengat amat banyak jenisnya, di Pulau Jawa dan Pulau Bali saja tercatat lebih dari 600 spesies kupu-kupu. Jenis ngengatnya sejauh ini belum pernah dibuatkan daftar lengkapnya, akan tetapi diduga ada ratusan jenis (Whitten dkk., 1999). Kupu-kupu pun menjadi

7 salah satu dari sedikit jenis serangga yang tidak berbahaya bagi manusia. Gambar 2.4 kupu - kupu 2.3.2 Metamorfosis Metamorfosis adalah suatu proses perkembangan biologi pada hewan yang melibatkan perubahan penampilan fisik dan/atau struktur setelah kelahiran atau penetasan. Perubahan fisik itu terjadi akibat pertumbuhan sel dan differensiasi sel yang secara radikal berbeda. 2.4 Analisa Data Perkembangan Mental Anak Menurut beberapa artikel yang ada pada blog/website yang ada di internet untuk di zaman serba modern sekarang ini peran media elektronik seperti televisi dan internet secara sadar maupun tidak dapat mempengaruhi perkembangan mental anak. Hal tersebut dikarenakan diterimanya informasi baik yang positif ataupun yang negatif oleh anal-anak maupun remaja yang seharusnya diperuntukan untuk orang dewasa yang sudah siap secara mental untuk menerima informasi tersebut. Disadari atau tidak, peran sebuah media terhadap perkembangan karakter remaja cukup berpengaruh terhadap perkembangan mentalnya. Zaman dulu, media elektronik seperti televisi dan internet belum berkembang dan marak digemari seperti sekarang ini. Sehingga remaja maupun anak-anak dapat berkembang secara alami. Tak hanya remaja, anak-anak pun sekarang ini sudah terpengaruh oleh media-media elektronik, sedikit banyak pengaruh tontonan yang mendukung seputar tentang percintaan dan kekerasan membuat anak-anak dan remaja menjadi lebih cepat dewasa dari umur mereka yang seharusnya.

8 2.5 Sinopsis Karakter yang digunakan adalah karakter lucu tapi sederhana. Karakter yang akan digunakan adalah ulat dan beberapa serangga sebagai figuran. Setting yang digunakan adalah diatas daun pada sebuah hutan. Cerita mengenai ulat yang ingin terbang tetapi tidak mempunyai sayap dan ia tidak sabar ingin terbang seperti kupu kupu yang ia lihat. Disini ditampilkan upaya sang ulat yang mencoba terbang ditengah kegemarannya untuk makan yang semakin membuatnya kesusahan untuk terbang. Namun pada akhirnya ulat menjadi stress dan makan terus hingga menjadi kepompong. Dan akhirnya menjadi seekor kupu kupu yang dapat terbang. Disini ia menyadari bahwa sesungguhnya semua itu akan tiba waktunya. 2.6 Target Audiens Demogafi : Anak-anak hingga remaja umur 15, laki-laki dan perempuan Psikografi : Memiliki rasa ingin tahu yang besar, penikmat humor Geografi : Kota-kota besar 2.7 Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat Faktor Pendukung : Tingginya minat masyarakat terhadap film animasi, dengan cerita lucu yang biasanya diminati oleh masyarakat. Teknologi software animasi yang semakin memudahkan pembuatan animasi. Faktor Penghambat : Jangka waktu pengerjaan yang sempit dan masih kurangnya pengalaman penulis dalam membuat film animasi.