ALTERNATIF PENENTUAN TARIF SPP MENGGUNAKAN ACTIVITY BASED COSTING (ABC)SYSTEM DI SMK YPPM BOJA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. aspek kehidupan. Konsep ini menciptakan paradigma borderless world, yaitu

Jurnal MONEX Vol.6 No 1 Januari 2017

commit to user 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian, Klasifikasi Kos (Cost) dan Biaya (Expense) 1. Kos (Cost) a. Pengertian Kos

Analisis Perhitungan Harga Pokok Produksi dengan Metode Tradisional dan Activity Based Costing (ABC) pada UD. Cella Cake dan Bakery Manado

BAB I PENDAHULUAN. organisasi (Mulyadi, 2003;4). Atau lebih singkatnya dapat dikatakan bahwa kos

ANALISIS PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM AKURASI PERHITUNGAN TARIF KAMAR PADA HOTEL AZIZA BY HORISON PEKANBARU

ANALISIS PERHITUNGAN UNIT COST SISWA DENGAN MODEL ACTIVITY BASED COSTING

PENERAPAN ACTIVITY BASED COSTING SEBAGAI PENDEKATAN BARU UNTUK MENGHITUNG TARIF SUMBANGAN PEMBINAAN PENDIDIKAN PADA SMP SETIABUDHI SEMARANG

PERHITUNGAN TARIF SUMBANGAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN (SPP) PADA YAYASAN BUDI LUHUR SEMARANG

PERHITUNGAN BIAYA KAMAR RAWAT INAP RSUD TUGUREJO SEMARANG MENGGUNAKAN METODE ABC

PENERAPAN ACTIVITY BASED COSTING SEBAGAI ALTERNATIF UNTUK MENGHITUNG TARIF SUMBANGAN PEMBINAAN PENDIDIKAN PADA SMA INSTITUT INDONESIA SEMARANG

DAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM RUMAH SAKIT (Studi Kasus pada RSUD dr. Soekardjo Kota Tasikmalaya)

ANALISIS PENGGUNAAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SEBAGAI ALTERNATIF DALAM MENENTUKAN TARIF SPP SMP-SMA PADA YPI NASIMA SEMARANG TAHUN 2010

PENENTUAN BIAYA PRODUK BERDASARKAN AKTIVITAS (ACTIVITY-BASED COSTING)

Penerapan Activity Based Costing (ABC) Sebagai Dasar Penetapan Tarif Jasa Rawat Inap (Studi Kasus Pada RSAB Muhammadiyah Probolinggo)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI, ACTIVITY BASED COSTING DAN SISTEM BIAYA KONVENSIONAL PADA PERUSAHAAN X.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA. menerapkan metode Activity Based Costing dalam perhitungan di perusahan. metode yang di teteapkan dalam perusahaan.

ABSTRAKS. Kata kunci : Aktivitas, Sistem Akuntansi Tradisional, Sistem ABC, Harga Pokok Produk.

ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK SEWA KAMAR DENGAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM

BAB I PENDAHULUAN. keyakinan bahwa dunia menjadi lebih homogen dan perbedaan-perbedaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

SUKODONO, SIDOARJO. Irwan Firdaus Mahasiswa Jurusan Akuntansi Universitas Negeri Surabaya

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan yang terus bergulir secara global, menuntut perusahaan tidak hanya

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN UKDW. Persaingan tersebut tidak hanya persaingan bisnis dibidang

ABSTRACT. Keyword: Activiity based Costing system, Cost of Goods Manufacture, Cost Driver, Overhead Cost. vii. Universitas Kristen Maranatha

ANALISIS PERHITUNGAN TARIF JASA PENGINAPAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ABC SYSTEM DAN DAMPAKNYA BAGI PENDAPATAN PADA SAMUDERA HOTEL

Bagaimana Perhitungan Unit Cost Kamar Hotel Melalui Pendekatan Metode Tradisional dan Activity Based Costing?

PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM PENENTUAN HARGA POKOK KAMAR HOTEL PADA HOTEL GRAND KARTIKA PONTIANAK

Analisis Estimasi Penentuan Kos Produksi Tape Menggunakan Time Driven Activity Based Costing pada UKM Raja Madu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ABSTRAK. Kata kunci : Activity Based Costing System dan Harga Pokok Produk. Universitas Kristen Maranatha

PENENTUAN HARGA POKOK PENJUALAN KAMAR MENGGUNAKAN ACTIVITY BASED COSTING PADA WHIZ HOTEL SEMARANG VONNY SETYOWATI B

PERHITUNGAN TARIF RAWAT INAP DI RS BHAKTI WIRA TAMTAMA SEMARANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE ACTIVITY BASED COSTING. Oleh: Kania Sofadista

ACTIVITY BASED COSTING PADA PELAYANAN KESEHATAN

BAB II KERANGKA TEORISTIS PEMIKIRAN. Harga pokok produksi sering juga disebut biaya produksi. Biaya produksi

BAB II KAJIAN PUSTAKA. selalu mengupayakan agar perusahaan tetap dapat menghasilkan pendapatan yang

ABSTRACT. Key Words: Overhead cost, Production cost, Conventional method, Activity-Based Costing (ABC) Method. vii Universitas Kristen Maranatha

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN. data penelitian, teknik pengumpulan data penelitian, dan analisis data penelitian. A. Metode Penelitian

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB III METODE PENELITIAN. masyarakat Mojokerto dan sekitarnya. Rumah Sakit ini berlokasi di jalan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi dan ditunjang perkembangan dunia usaha yang

KONSEP-KONSEP DASAR AKUNTANSI MANAJEMEN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. suatu unit usaha (baik milik pemerintah maupun swasta), dimana lembaga

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Metode Penelitian. untuk disajikan dan selanjutnya dianalisa, sehingga pada akhirnya dapat diambil

PENDEKATAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM MENENTUKAN BESARNYA TARIF KAMAR RAWAT INAP PADA RUMAH SAKIT KASIH IBU DENPASAR

BAB II LANDASAN TEORI

PENENTUAN HARGA POKOK PRODUK YANG AKURAT DENGAN ACTIVITY BASED COSTING. I Putu Edy Arizona,SE.,M.Si

PENERAPAN SISTEM ACTIVITY BASED COSTING SEBAGAI DASAR PENETAPAN TARIF LEMBAGA PENDIDIKAN PADA THE BRIDGE MANADO ABSTRACT

ABSTRACK. Keywords: Activity-based costing system, Mark-up. Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

BAB II LANDASAN TEORI. mendefinisikan, Biaya adalah kas atau nilai ekuivalen kas yang dikorbankan

Penentuan Harga Pokok Kamar Hotel dengan. Metode Activity Based Costing (Studi Kasus pada Hotel Rachmad Jati Caruban) Oleh: Ratna Kusumastuti

OLEH : SRI PRATIWI SUHARDI

ABSTRAK. iii. Universitas Kristen Marantha

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Keywords: Activity Based Costing, Price and Hotel

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Implementasi Metode Activity-Based Costing System dalam menentukan Besarnya Tarif Jasa Rawat Inap (Studi Kasus di RS XYZ)

BAB II LANDASAN TEORI. mengukur pengorbanan ekonomis yang dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam era globalisasi dan ditunjang perkembangan dunia usaha yang

TONY PUJIARYANTO Universitas Dian Nuswantoro Semarang

METODE PEMBEBANAN BOP

Pertemuan 3 Activity Based Costing

BAHAN RUJUKAN. 2.1 Akuntansi Biaya

PENENTUAN HARGA POKOK TARIF KAMAR HOTEL MENGGUNAKAN METODE ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM SEBAGAI PENDEKATAN BARU PADA HOTEL SEGORO JEPARA

PENERAPAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM SEBAGAI DASAR PENETAPAN TARIF JASA RAWAT INAP PADA RUMAH SAKIT ROEMANI MUHAMMADIYAH SEMARANG

JURNAL ILMU KESEHATAN MASYARAKAT METODE ACTIVITY BASED COSTING DALAM PENENTUAN TARIF RAWAT INAP DI RSUD KAYUAGUNG TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

ABC SYSTEM (ACTIVITY BASED COSTING) SEBAGAI ALTERNATIF DALAM MENGHITUNG TARIF KAMAR PADA HOTEL INDRAPRASTA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu aspek yang cukup berperan dalam menentukan daya saing

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pada posisi , 02 sampai ,40 Bujur Timur, ,67

PERBANDINGAN PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI ANTARA SISTEM JOB COSTING DAN FULL COSTING. (Studi Kasus Pada Meubel Bagus Semarang)

ABSTRACT. Keywords: Activity Based Costing (ABC) dan Cost of Good Manufactured (COGM) vii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Keywords : Activity Based Costing and Traditional Method. vii. Universitas Kristen Maranatha

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. klasifikasi dari biaya sangat penting. Biaya-biaya yang terjadi di dalam

Penerapan Metode Activity Based Costing Dalam Menentukan Cost Kamar Hotel Pada XYZ Hotel

METODE ACTIVITY BASED COSTING UNTUK MENENTUKAN BESARNYA TARIF JASA RAWAT INAP PADA RUMAH SAKIT YARSI (Yayasan Rumah Sakit Islam) PONTIANAK

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. akan terjadi pada beberapa tahun kedepan yang dimana persaingan antar perusahaan

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN. merupakan pengorbanan sumber ekonomi yang diukur dalam satuan uang, untuk

ABTSRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 pasal 1 ayat 1, 2,

Penentuan Harga Pokok Produksi Fiberglass Berdasarkan Sistem Activity Based Costing Pada PT. Barata Pratama Unggul

EVALUASI PENETAPAN TARIF INSTALASI FISIOTERAPI DENGAN MENGGUNAKAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM PADA RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA TUGAS AKHIR

ABSTRACT. Keywords: activity-based costing, process value analysis, value content assessment. vii. Universitas Kristen Maranatha

BAB II KAJIAN PUSTAKA. pengorbanan sumber ekonomi, yang diukur dalam satuan uang yang telah terjadi

Nama : Silvia Ayu Anggraini NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing :Dr. Emmy Indrayani

kelangsungan hidup perusahaan tersebut dalam persaingan global. Setiap perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. masa kompetitif saat ini sedang menjadi topik perekonomian, dimana perusahaan

Bab IV PEMBAHASAN. perusahaan, sehingga perusahaan dapat menentukan harga jual yang kompetitif. Untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

ALTERNATIF PENENTUAN TARIF SPP MENGGUNAKAN ACTIVITY BASED COSTING (ABC)SYSTEM DI SMK YPPM BOJA Oleh Maftukah Arviani Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Dian Nuswantoro Semarang ABSTRACT Activity Based Costing System is a system that is changing the way cost information used by management in business. If the traditional management, business management based on function, with activity-based costing system of business management is converted into activity-based management. The school is one service company specializing in the field of education, this suggests that schools need to calculate the cost based on the activity at the school. The research was conducted in SMK YPPM Boja. The purpose of this study is to establish accounting calculation using a predetermined current to the method of activity based costing system that can provide an alternative calculation of SPP rates to the school. This study used a descriptive method of analyzing calculations of SPP rates set by SMK YPPM Boja with rates calculated using activity based costing system. The result of this study showed that the rate SPP were determined using activity based costing SPP produce higher rates for each department. The excess for each department of accounting, office administration, fashion boutiques, and software angineering is at Rp 67.669,6, Rp 51.638, Rp 91.059,1 and Rp 88.017,8. Keywords : Activity Based Costing System, SPP Tariffs and Schools

PENDAHULUAN Globalisasi merupakan kekuatan pemicu (driver forces) pada semua aspek kehidupan. Konsep ini menciptakan paradigma borderless world, yaitu dunia yang tidak mengenal batas-batas teritorial kedaulatan sebuah negara/bangsa. Dampaknya turut menciptakan persaingan yang semakin tinggi pada semua aspek kehidupan masyarakat. Begitu juga dengan pendidikan, dimana pengelolaanya tidak dapat dilakukan secara tradisional akan tetapi membutuhkan kemampuan khusus sehingga output pendidikan sesuai dengan kebutuhan pangsa pasar baik nasional maupun internasional. Pengelolaan pendidikan menjadi sangat penting, dimana pertumbuhan dan perkembangan lembaga pendidikan dipengaruhi oleh kemampuan administrator dalam melakukan scanning lingkungan eksternal, competitor lembaga lain, memperhitungkan kompetensi internal, harus dapat menciptakan strategi yang mumpuni untuk memenangkan persaingan tanpa meninggalkan esensi dari pendidikan itu sendiri (Haryanto dan Rozza, 2012). Faktor pendukung untuk mencapai mutu dan kualitas pendidikan diperlukan adanya sarana atau fasilitas yang memadai. Beberapa sumber pendapatan sekolah yang diatur didalam Perda Kabupaten Tulungagung Nomor 3 Tahun 2010 Pasal 110 yaitu Dana Bantuan Oprasional Sekolah (BOS) dari pemerintah pusat, Dana Bantuan Operasional Daerah dari pemerintah daerah, dan dana dari sumbangan masyarakat. Pengawasan pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan dilakukan oleh Pemerintah Daerah, Dewan Pendidikan dan Komite Sekolah(Bimantara, 2014). ABC system merupakan sistem informasi biaya yang mengubah cara yang digunakan oleh manajemen dalam pengelolaan bisnis. Jika dalam manajemen

tradisional, pengelolaan bisnis didasarkan pada fungsi, dengan ABC system pengelolaan bisnis diubah menjadi pengelolaan berbasis aktivitas(mulyadi, 2003). SMK YPPM BOJA merupakan salah satu sekolah swasta di kabupaten Kendal yang ikut berperan serta mencetak tenaga professional muda dalam bidang akuntansi, administrasi perkantoran, busana butik dan rekayasa perangkat lunak. Sekolah ini dirintis sejak tahun 1987 dan bernaung dalam Yayasan Pembinaan Pembangunan Masyarakat(YPPM) Boja. SMK YPPM BOJA beralamat di Jl. Raya Bebengan No. 122 Boja Kendal. Tujuan Penelitian 1. Untuk menetapkan perhitungan tarif SPP di SMK YPPM BOJA menggunakan metode Activity Based Costing System. 2. Untuk menganalisis perbedaan perhitungan dengan menggunakan akuntansi yang telah ditetapkan saat ini dengan metode Activity Based Costing System. LANDASAN TEORI a. Pengertian Konsep biaya telah berkembang sesuai dengan kebutuhan akuntan, ekonom dan insinyur. Akuntan telah mendefinisikan biaya sebagai suatu nilai tukar, pengeluaran, atau pengorbanan yang dilakukan untuk menjamin perolehan manfaat. Dalam akuntansi keuangan, pengeluaran atau pengorbanan pada tanggal akuisisi dicerminkan oleh penyusutan atas kas atau asset lain yang terjadi pada saat ini atau di masa yang akan datang (Carter, 2009).

b. Klasifikasi biaya Klasifikasi biaya di entitas sekolah menurut sifatnya ini akan digunakan untuk mempertegas batasan, mempermudah perhitungan dan menambah keakuratan pelaporan. Menurut Bastian, berdasarkan sifatnya biaya dikelompokkan menjadi 2(dua), yaitu : 1. Langsung 2. Tidak Langsung Klasifikasi biaya menurut perilakunya dalam hubungannya dengan perubahan volume aktivitas menurut Mulyadi (2010) yaitu: 1. Variabel 2. Semivariabel 3. Tetap 4. Semifixed c. Activity Based Costing System (ABCS) Sistem perhitungan biaya berdasarkan aktivitas (activity based costing systemabc), pertama menelusuri biaya pada aktivitas, kemudian pada produk. Asumsi yang mendasari adalah aktivitas menggunakan sumber daya dan produk yang pada gilirannya menggunakan aktivitas (Hansen dan Mowen, 2009). d. Falsafah Yang Melandasi ABC System Menurut mulyadi (2003), ada dua keyakinan dasar yang melandasi ABC system, yaitu : 1. ada penyebabnya dan penyebab biaya adalah aktivitas.

2. Penyebab terjadinya biaya (yaitu aktivitas) dapat dikelola melalui pengelolaan terhadap aktivitas yang menjadi penyebab terjadinya biaya. e. Proses pengolahan data Activity Based Cost System Pengolahan data dalam ABC sistem dibagi menjadi dua tahap, yaitu : 1. Activity Based Process System 2. Activity Based Object Costing METODOLOGI PENELITIAN a. Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif merupakan data yang dicatat bukan dengan angka-angka tetapi dengan menggunakan klasifikasi-klasifikasi (Soeratno dan Arsyad, 2008). Sedangkan data kuantitatif merupakan kumpulan angka-angka hasil observasi atau pengukuran(soeratno dan Arsyad, 2008. Sumber data penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari obyek yang diteliti. Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain). Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip (data dokumenter) yang dipublikasikan dan yang tidak dipublikasikan (Indriantoro dan Supomo, 2002).

HASIL DAN PEMBAHASAN a. Gambaran Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah sebuah perusahaan jasa yang bergerak di bidang pendidikan yaitu SMK YPPM BOJA. SMK YPPM BOJA merupakan salah satu sekolah swasta di kabupaten Kendal yang ikut berperan serta mencetak tenaga professional muda dalam bidang akuntansi, administrasi perkantoran, pemasaran, busana butik dan programmer. Sekolah ini dirintis sejak tahun 1987 dan bernaung dalam Yayasan Pembinaan Pembangunan Masyarakat(YPPM) Boja. SMK YPPM BOJA beralamat di Jl. Raya Bebengan No. 122 Boja Kendal. b. Penentuan Tarif SPP SMK YPPM BOJA Tarif SPP SMK YPPM BOJA ditentukan melalui rapat Yayasan dan Komite Sekolah. Dari rapat Yayasan dan Komite Sekolah tersebut diambil kebijakan tarif SPP SMK YPPM BOJA adalah sebesar Rp 100.000 dengan perincian untuk masing-masing jurusan adalah sebagai berikut: No. Jurusan Tarif SPP 1. Akuntansi Rp 100.000 2. Administrasi Perkantoran Rp 100.000 3. Busana Butik Rp 100.000 4. Rekayasa Perangkat Lunak Rp 100.000

c. Penentuan Tarif SPP Menggunakan Metode Activity Based Costing Perhitungan tarif SPP dengan menggunakan Activity Based Costing System menurut Mulyadi (2003) dilakukan melalui dua tahap, yaitu ActivityBased Process Costing dan Activity-Based Object Costing. 1. Activity-Based Process Costing Dibagi menjadi dua, yaitu biaya langsung dan biaya tidak langsung. tersebut dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel Langsung Jenis Gaji Guru Guru DPK (Swasta) Guru Honorer Kesra Guru Total Akuntansi Administrasi Perkantoran Alokasi Siswa 27% 127 50.397.147 399.977 5.384.880 41.701 Busana Butik Alokasi 17% 31.731.537 3.390.480 Siswa 80 399.977 41.701 Rekayasa Perangkat Lunak Alokasi Siawa 23% 110 42.930.903 399.977 4.587.120 41.701 Alokasi 33% 61.596.514 6.581.520 Siswa 154 399.977 41.701 41.669.591 264.022 34.093.301 264.022 21.466.152 264.022 29.042.442 264.022 8.466.480 118.314.105 54.544 760.244 6.927.120 96.802.448 54.544 760.244 4.361.520 60.949.689 54.544 760.244 5.900.880 82.461.345 54.544 760.244 Tabel Tidak Langsung Aktivitas Keterangan Penggajian pegawai Dasar Pembebanan Allocation gaji pegawai Listrik Pemakaian Listrik Driver Tracing KWH Internet Pemakaian Internet Driver Tracing GB Telepon Pemakaian Telepon Driver Tracing Menit Pengadaan Perlengkapan Pembelajaran Ekstrakurikuler Ulangan dan Evaluasi Ujian Nasional Pengadaan Perlengkapan Pengadaan Pembelajaran Ekstrakurikuler Ulangan dan Evaluasi Allocation Jumlah pembelian/tahun Allocation Jumlah pembelian/tahun Allocation Jumlah Pembayaran/tahun Direct Tracing Jumlah /tahun Ujian Nasional Direct Tracing Jumlah kegiatan/tahun Jumlah gaji/tahun

Operasional Operasional Rutin Allocation Jumlah Pembayaran/tahun Pemeliharaan Driver Tracing Luas (m2) Kunjungan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kunjungan Direct Tracing Jumlah kegiatan/tahun Laboratorium Ruang Kelas Laboratorium Kelas Direct Tracing Laboratorium/tahun ruang kelas/tahun Ruang Direct Tracing 2. Activity Based Object Costing a. Mengidentifikasi Cost Pool Aktivitas-aktivitas yang terkumpul di kelompokkan ke dalam satu kelompok biaya(cost pool) berdasarkan penyebab biaya(cost driver) yang sama. Dari penelitian yang dilakukan di SMK YPPM Boja, tiap aktivitas memiliki cost driver yang berbeda, sehingga kelompok biaya (cost pool) tidak efisien untuk digunakan. b. Penentuan Tarif Aktivitas Tarif aktivitas (activity rate) dihitung dengan membagi biaya aktivitas dengan jumlah cost driver-nya. Tarif aktivitas untuk masing-masing aktivitas adalah sebagai berikut: Aktivitas Cost driver Activity rate Pemakaian listrik 10.602.643 6.920,79 1.532 Pemakaian internet 13.285.750 10.800 1.230 Penggunaan telepon 2.345.426 8.623 272 69.660.574 1.296 53.750,5 Pemeliharaan

c. Pembebanan ke Objek 1. Pembebanan Ke Jurusan Akuntansi aktivitas Activity rate Cost driver dibebankan ke jurusan dibebankan ke seorang siswa Pemakaian listrik 1.532 2.004,23 3.070.480 19.938,18 Pemakaian internet 1.230 1.780 2.189.400 14.216,88 Penggunaan telepon 272 1.150 312.800 2.031,17 Pemeliharaan 53.750,5 405 21.768.953 141.356,83 Gaji pegawai 20.470.151 132.923,10 Pengadaan perlengkapan 27.084.585 175.873,90 pembelajaran 4.091.501 26.568,19 ekstrakurikuler 14.720.640 95.588,57 ulangan dan evaluasi 33.880.000 220.000,00 ujian nasional 58.500.000 379.870,10 Operasional rutin 6.586.862 42.771,83 kunjungan 7.560.000 49.090,91 laboratorium 29.958.750 194.537,30 kelas 79.659.375 517.268,70 Total 309.853.497 2.012.035,3 2. Pembebanan ke Jurusan Administrasi Perkantoran aktivitas Activity rate Cost driver dibebankan ke jurusan dibebankan ke seorang siswa Pemakaian listrik 1.532 1.462,84 2.241.071 17.646,23 Pemakaian internet 1.230 2.340 2.878.200 22.662,99 Penggunaan telepon 272 5.173 1.407.056 11.079,18 Pemeliharaan 53.750,5 324 17.415.162 13.7127,30 Gaji pegawai 16.748.305 131.876,40

Pengadaan perlengkapan 22.160.115 174.489,10 pembelajaran 3.347.595 26.359,02 ekstrakurikuler 12.044.160 94.835,91 ulangan dan evaluasi 27.940.000 220.000,00 ujian nasional 33.300.000 262.204,70 Operasional rutin 5.389.251 42.435,05 kunjungan 10.260.000 80.787,40 laboratorium 12.237.500 96.358,27 kelas 63.727.500 501.791,30 Total 231.095.915 1.819.653 3. Pembebanan ke Jurusan Busana Butik aktivitas Activity rate Cost driver dibebankan ke jurusan dibebankan ke seorang siswa Pemakaian listrik 1.532 531,24 813.860 10.173,3 Pemakaian internet 1.230 1.580 1.943.400 24.292,5 Penggunaan telepon 272 1.150 312.800 3.910,0 Pemeliharaan 53.750,5 243 13.061.371,5 163.267,1 Gaji pegawai 10.545.229 131.815,4 Pengadaan 13.952.665 174.408,3 perlengkapan pembelajaran 2.107.745 26.346,8 ekstrakurikuler 7.583.360 94.792,0 ulangan dan evaluasi 17.600.000 220.000,0 ujian nasional 25.200.000 315.000,0 Operasional rutin 3.393.232 42.415,4 kunjungan 5.220.000 65.250,0 33.887.500 423.593,8 laboratorium kelas 47.795.625 597.445,3 Total 183.416.787,5 2.292.709,5

4. Pembebanan ke Jurusan Rekayasa Perangkat Lunak aktivitas Activity rate Cost driver Pemakaian listrik 1.532 2.922,48 Pemakaian internet 1.230 5.100 Penggunaan telepon 272 1.150 Pemeliharaan 53.750,5 324 Gaji pegawai Pengadaan perlengkapan pembelajaran ekstrakurikuler ulangan dan evaluasi ujian nasional Operasional rutin kunjungan laboratorium kelas Total dibebankan dibebankan ke ke jurusan seorang siswa 4.477.239 40.702,17 6.273.000 57.027,27 312.800 2.843,64 17.415.162 158.319,70 14.267.075 129.700,70 18.877.135 171.610,30 2.851.655 25.924,14 10.259.840 93.271,27 24.200.000 220.000,00 45.900.000 417.272,70 4.590.843 5.040.000 41.734,94 45.818,18 29.991.250 272.647,70 63.727.500 248.183.499 579.340,90 2.256.214 d. Tarif SPP Activity Based Costing Jurusan Akuntansi Administrasi perkantoran Busana butik Rekayasa perangkat lunak SPP setahun 2.012.035,3 SPP per bulan 167.313,7 1.819.653 151.638,0 2.292.709,5 191.059,1 2.256.214 188.017,8

e. Perbandingan Tarif SPP yang Ditetapkan oleh SMK YPPM Boja dan Tarif SPP yang ditetapkan menggunakan Activity Based Costing Jurusan Akuntansi Administrasi perkantoran Busana butik Rekayasa perangkat lunak SPP SMK SPP ABC Selisih YPPM System Boja 100.000 167.313,7 67.669,6 Keterangan Lebih 100.000 151.638,0 51.638,0 Lebih 100.000 191.059,1 91.059,1 Lebih 100.000 188.017,8 88.017,8 Lebih Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa tarif SPP yang ditentukan dengan menggunakan activity based costing menghasilkan tarif SPP yang lebih tinggi untuk masing-masing jurusan. Selisih lebih bagi masing-masing jurusan Akuntansi, Administrasi Perkantoran, Busana Butik, dan Rekayasa Perangkat Lunak adalah sebesar Rp 67.669,6, Rp 51.638, Rp 91.059,1 dan Rp 88.017,8. KESIMPULAN DAN SARAN a. Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Keseluruhan dana yang harus dibayarkan oleh orang tua siswa ke SMK YPPM BOJA setiap bulannya untuk jurusan Akuntansi adalah sebesar Rp 165.313,7. Sedangkan SPP yang dibayarkan oleh orang tua siswa tiap bulan ke SMK YPPM BOJA adalah sebesar Rp 100.000.

2. Keseluruhan dana yang harus dibayarkan oleh orang tua siswa ke SMK YPPM BOJA setiap bulannya untuk jurusan Administrasi Perkantoran adalah sebesar Rp 151.638. Sedangkan SPP yang dibayarkan oleh orang tua siswa tiap bulan ke SMK YPPM BOJA adalah sebesar Rp 100.000. 3. Keseluruhan dana yang harus dibayarkan oleh orang tua siswa ke SMK YPPM BOJA setiap bulannya untuk jurusan Busana Butik adalah sebesar Rp 195.594,4. Sedangkan SPP yang dibayarkan oleh orang tua siswa tiap bulan ke SMK YPPM BOJA adalah sebesar Rp 100.000. 4. Keseluruhan dana yang harus dibayarkan oleh orang tua siswa ke SMK YPPM BOJA setiap bulannya untuk jurusan Rekayasa Perangkat Lunak adalah sebesar Rp 188.017,8. Sedangkan SPP yang dibayarkan oleh orang tua siswa tiap bulan ke SMK YPPM BOJA adalah sebesar Rp 100.000. 5. Metode activity based costing memberikan hasil perhitungan yang lebih tinggi dibandingkan SPP yang dibayarkan oleh orang tua siswa tiap bulannya. Hal ini disebabkan karena metode activity based costing membebankan biaya berdasarkan konsumsi aktivitas. b. Saran Dari hasil dan kesimpulan setelah melakukan penelitian ini, maka penulis mengajukan beberapa saran sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan tarif SPP sebagai berikut: 1. Perhitungan tarif SPP di SMK YPPM sebaiknya tidak berdasarkan rapat yayasan, tetapi dihitung sesuai dengan biaya yang dikeluarkan dan disesuaikan dengan aktivitas sekolah.

2. Penyusunan laporan keuangan sekolah sebaiknya dilakukan agar mudah untuk di evaluasi baik oleh pihak internal sekolah maupun pihak eksternalnya. 3. Jika kenaikan tarif SPP menggunakan metode Activity Based Costing dalam penelitian ini dinilai terlalu tinggi oleh pihak sekolah sehingga dikhawatirkan dapat mengurangi jumlah siswa maka peningkatan kualitas dan mutu pendidikan sekolah dapat ditingkatkan terlebih dahulu dengan mempertimbangkan biaya-biayanya. 4. Apabila pihak sekolah ingin mempertimbangkan perhitungan tarif SPP, peneliti memberikan alternatif pilihan kepada pihak manajemen SMK YPPM Boja dalam menentukan tarif SPP yang berlaku dikemudian hari dengan menggunakan metode Activity Based Costing.