HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH (IMT) DENGAN USIA MENARCHE DI SMPN 7 BANJARMASIN. Erni Yuliastuti

dokumen-dokumen yang mirip
Hubungan Antara Status Gizi Dengan Usia Menarche Dini pada Remaja Putri di SMP Umi Kulsum Banjaran Kab. Bandung Provinsi Jawa Barat Tahun 2016

BAB I PENDAHULUAN. penduduk adalah berusia tahun (BKKBN, 2003) Leutinizing Hormon (LH) yang signifikan (Aulia, 2009).

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DAN SIKLUS MENSTRUASI PADA REMAJA PUTRI

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN GANGGUAN MENSTRUASI PADA REMAJA PUTRI DI AKADEMI KEBIDANAN CIPTO MEDAN

BAB I PENDAHULUAN. jumlah remaja dan kaum muda berkembang sangat cepat. Menurut World

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni 2016.

Universitas Lampung. Abstrak CORRELATION BETWEEN NUTRITIONAL STATUS AND MENARCHE AGE IN TEENAGE GIRLS AT SMP NEGERI 22 BANDAR LAMPUNG.

BAB 1 PENDAHULUAN. produktif dan kreatif sesuai dengan tahap perkembangannya (Depkes, 2010).

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan ciri perkembangannya seorang remaja dibagi menjadi tiga

I. PENDAHULUAN. menstruasi dan gangguan menstruasi sering terjadi (Lee dkk, 2006) dengan menstruasi yang abnormal, seperti sindrom premenstruasi dan

Hubungan Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu Dengan Pertumbuhan Balita DI Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2014

BAB I PENDAHULUAN. keluar melalui serviks dan vagina (Widyastuti, 2009). Berdasarkan Riset

HALAMAN SAMPUL HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DAN ANEMIA DENGAN SIKLUS MENSTRUASI PADA REMAJA PUTRI DI SMA BATIK 1 SURAKARTA

ABSTRAK FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI GANGGUAN MENSTRUASI PADA SISWI KELAS 2 SMA X KOTA BANDUNG TAHUN 2015

HUBUNGAN STATUS GIZI DAN USIA MENARCHE DENGAN DISMENORE PRIMER PADA REMAJA PUTRI

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN USIA MENARCHE. Nita Monica. Fakultas Ilmu Kesehatan. Universitas Siliwangi ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. yang berada pada tahap transisi antara masa kanak-kanak dan dewasa yaitu bila

JVK JURNAL VOKASI KESEHATAN

HUBUNGAN STATUS GIZI, STRESS, OLAHRAGA TERATUR DENGAN KETERATURAN SIKLUS MENSTRUASI PADA SISWI SMA ST. THOMAS 2 MEDAN TAHUN 2014

HUBUNGAN ANTARA UMUR MENARCHE DENGAN STATUS GIZI PADA SISWI KELAS I DAN II SMP MUHAMMADIYAH I GODEAN SLEMAN

Menstruasi prekok pada remaja Page 1

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN MENARCHE PADA SISWI KELAS IX SMPN 1 KAMPAR KECAMATAN KAMPAR TAHUN 2014

HUBUNGAN ANTARA PERAN KELUARGA DENGAN PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI PADA ANAK USIA SEKOLAH (11-12 TAHUN) DI SDK NIMASI KABUPATEN TIMOR TENGAH

ABSTRAK Pengaruh Obesitas Terhadap Siklus Menstruasi pada Wanita Usia Dewasa Muda

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

HUBUNGAN STATUS GIZI DAN USIA MENARCHE DENGAN DISMENORHEA PRIMER PADA REMAJA PUTRI KELAS XI SMA NEGERI 15 PALEMBANG

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN WANITA PEKERJA SEKS DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAP SMEAR DI LOKALISASI SUNAN KUNING SEMARANG

142 Jurnal Kesehatan Samodra Ilmu Vol. 07 No. 02 Juli 2016

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DENGAN USIA MENARCHE PADA REMAJA PUTRI DI DESA BRAJAN MOJOSONGO BOYOLALI. Abstract

BAB I PENDAHULUAN. Remaja adalah suatu tahap peralihan antara masa anak-anak. menuju dewasa. Sebelum memasuki masa remaja, seseorang akan

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN TERJADINYA MENARCHE PADA REMAJA. (CORRELATION NUTRITIONAL STATUS AND OCCURRED OF MENARCHE AT ADOLESCENT) Elita Rosdiyanti

ABSTRAK KAITAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN USIA MENARCHE PADA SISWI SMPN 1 DENPASAR TAHUN 2016

Program Studi Ilmu Keperawatan, STIKes Guna Bangsa Yogyakarta ABSTRACT

Hubungan Antara Tingkat Konsumsi Energi, Protein dan Daya Beli Makanan dengan Status Gizi pada Remaja di SMP Negeri 2 Banjarbaru

Jurnal Riset Kesehatan HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN MENARCHE PADA SISWA DI SDN 02 KOTA PRABUMULIH

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA SISWI DI SMP NEGERI 13 MANADO Natascha Lamsu*, Maureen I. Punuh*, Woodford B.S.

BAB 1 PENDAHULUAN. produktif dan kreatif sesuai dengan tahap perkembangannya (Depkes, 2010).

HUBUNGAN STATUS GIZI DAN LAMA MENSTRUASI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA REMAJA PUTRI NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. tubuh baik dari segi fisik maupun dari segi hormonal. Salah satu. perkembangan tersebut adalah perkembangan hormone Gonadotropin

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA SISWI KELAS VIII SMP II KARANGMOJO GUNUNGKIDUL

AFIKA DWI KISSWARDHANI J410

HUBUNGAN ANTARA USIA MENARCHE DAN LAMA MENSTRUASI DENGAN KEJADIAN DISMENORE PRIMER PADA REMAJA PUTRI DI SMK NEGERI 4 SURAKARTA

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: Yunita Andriani

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI USIA MENARCHE PADA REMAJA PUTRI KELAS X DI SMA NEGERI 2 MEULABOH KABUPATEN ACEH BARAT TAHUN 2013

HUBUNGAN ANTARA ASUPAN ENERGI DENGAN STATUS GIZI PELAJAR SMA NEGERI 2 TOMPASO Claudya Momongan*, Nova H Kapantow*, Maureen I Punuh*

STUDI D IV KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NGUDI WALUYO UNGARAN

PERBEDAAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI KELAS I SEBELUM DAN SESUDAH PENYULUHAN TENTANG MENSTRUASI

Novita Lusiana, Faktor-faktor yang berhubungan dengan Usia Menarche Siswi SMP PGRI Pekanbaru 2012

Hubungan Antara Status Gizi (IMT) dengan Usia Menarche pada Remaja Putri Usia Tahun di SMPN 1 Pace Kecamatan Pace Kabupaten Nganjuk

METODE PENELITIAN. pendekatan cross sectional, yaitu pengukuran variabel-variabelnya

BAB I PENDAHULUAN tahun jumlahnya meningkat dari 21 juta menjadi 43 juta atau dari 18%

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU DENGAN KEJADIAN ANEMIA REMAJA PUTRI KELAS X DAN XI SMA NEGERI 1 POLOKARTO

BAB I PENDAHULUAN. merupakan fokus perhatian dan titik intervensi yang strategis bagi

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian di SMPN 8 Kota Gorontalo yang terletak di Jl. Madura Pulubala Kecamatan Kota Tengah.

HUBUNGAN GANGGUAN HAID DENGAN INDEKS MASA TUBUH (IMT)

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi **Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi

HUBUNGAN PERAN ORANG TUA DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DI SMP MUHAMMADIYAH 1 YOGYAKARTA TAHUN 2011 NASKAH PUBLIKASI

Rahmawati, Murwati, Henik Istikhomah Kementerian Kesehatan Politeknik Kesehatan Surakarta Jurusan Kebidanan

Jurnal Darul Azhar Vol 5, No.1 Februari 2018 Juli 2018 : 17-22

HUBUNGAN ANTARA ASUPAN ENERGI DENGAN STATUS GIZI PADA PELAJAR SMP NEGERI 10 KOTA MANADO.

2.4.3 Epidemiologi Dysmenorrhea Primer Derajat Nyeri Dysmenorrhea Primer Faktor Risiko Dysmenorrhea Primer

BAB 1 PENDAHULUAN. sosial, dan perilaku. Perubahan fisik yang dominan terjadi selama proses ini, diikuti

UNIVERSITAS UDAYANA HUBUNGAN STATUS ANEMIA DAN INDEKS MASSA TUBUH MENURUT UMUR (IMT/U) DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWI SMK KESEHATAN GANA HUSADA

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DENGAN PRAKTIK PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) PADA REMAJA PUTRI

PHBS yang Buruk Meningkatkan Kejadian Diare. Bad Hygienic and Healthy Behavior Increasing Occurrence of Diarrhea

HUBUNGAN STRESS TERHADAP SIKLUS MENSTRUASI MAHASISWI

HUBUNGAN DUKUNGAN ORANG TUA DENGAN SIKAP REMAJA PRE MENARCHE DI SMPN 1 BRATI

HUBUNGAN PAPARAN MEDIA DENGAN USIA MENARCHE PADA SISWI KELAS V DAN VI DI SD MUHAMMADIYAH WIROBRAJAN 3 YOGYAKARTA

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEKURANGAN ENERGI KRONIS PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAI BILU BANJARMASIN

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN DISMENOREA PADA REMAJA PUTRI DI SMA MTA SURAKARTA

HUBUNGAN ASUPAN ENERGI, STATUS GIZI DAN AKTIFITAS FISIK DENGAN USIA MENARCHE SISWI SD NEGERI 01 SAWAHAN KECAMATAN PADANG TIMUR KOTA PADANG TAHUN 2012

HUBUNGAN STATUS EKONOMI DAN PENDIDIKAN IBU TERHADAP OBESITAS PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN

KABUPAT TAHUN Universitas Sumatera Utara

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN MENARCHE PADA REMAJA PUTRI DI SMP NEGERI 3 KOTA JAMBI TAHUN 2014

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA PUTRI KELAS XI TENTANG PERSONAL HYGIENE PADA SAAT MENSTRUASI DI SMAS CUT NYAK DHIEN ABSTRAK

HUBUNGAN USIA MENARCHE, LAMA MENSTRUASI, DAN RIWAYAT KELUARGA DENGAN KEJADIAN DISMENORE PADA SISWI SMK NEGERI 8 MEDAN TAHUN 2015.

KARYA TULIS ILMIAH. Hubungan Status Gizi dan Aktivitas Fisik dengan Dismenore Primer pada Siswi SMA Negeri 1 Pahae Julu Tahun 2015.

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI (INDEKS MASSA TUBUH) DENGAN KEJADIAN DISMENOREA PRIMER PADA REMAJA DI AKADEMI KEBIDANAN BINA HUSADA TANGERANG

BAB I PENDAHULUAN. Anak sekolah dengan usia 6-14 tahun saat sedang duduk di bangku SD

HUBUNGAN BEBERAPA PARAMETER KEGEMUKAN DENGAN USIA MENARCHE PADA SISWI DI SMP NEGERI 1 SUMBER, KABUPATEN CIREBON

HUBUNGAN PERAN IBU SEBAGAI PENDIDIK DENGAN PERILAKU PERSONAL HYGIENE SISWI KELAS VII SMP NEGERI I TANGEN SRAGEN NASKAH PUBLIKASI

BAB V PEMBAHASAN. 1. Karakteristik Responden menurut Usia. sisanya merupakan kelompok remaja awal.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP-ASI) PADA BAYI DI PUSKESMAS BITUNG BARAT KOTA BITUNG.

PENGETAHUAN IBU TENTANG PERAWATAN TALI PUSAT BERHUBUNGAN DENGAN WAKTU LEPAS TALI PUSAT

PERBEDAAN FREKUENSI KONSUMSI FAST FOOD DAN ASUPAN LEMAK PADA REMAJA PUTRI MENARCHE DINI DAN NORMAL DI SMP MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA

HUBUNGAN DUKUNGAN ORANG TUA DENGAN CITRA TUBUH PADA REMAJA OBESITAS DI SMK WIDYAPRAJA UNGARAN ARTIKEL PENELITIAN. Oleh. SAHBAN NIM: a112

HUBUNGAN ANTARA AKTIVITAS OLAHRAGA DENGAN KEJADIAN SINDROM PRAMENSTRUASI PADA SISWI KELAS XI DI SMAN 1 SENTOLO

HUBUNGAN ANTARA POLA MAKAN DENGAN STATUS GIZI PADA ANAK MURID USIA 9-12 TAHUN DI SEKOLAH DASAR ADVENT 2 DI KECAMATAN MEDAN SELAYANG

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN MIOMA UTERI DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK SITI FATIMAH MAKASSAR

Jl. Universitas No.21 Kampus USU Medan, ABSTRACT

HUBUNGAN PIJAT OKSITOSIN TERHADAP KELANCARAN PRODUKSI ASI IBU POST PARTUM

HUBUNGAN PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI HORMONAL DAN STATUS GIZI DENGAN SIKLUS MENSTRUASI DI PUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN ABSTRAK

Analisis Usia Menarchee Dan Status Gizi Terhadap Usia Ibu Menopause

e-journal Keperawatan (e-kp) Volume 6 Nomor 1, Februari 2018

GAMBARAN KADAR GLUKOSA DARAH SEWAKTU PADA PETUGAS AVIATION SECURITY BANDARA JUWATA TARAKAN DENGAN INDEKS MASSA TUBUH kg/m 2

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SMP Negeri 6 Gorontalo didirikan pada tahun 1951 dan mulai beroperasi pada tahun 1979.

HUBUNGAN PENGETAHUAN, PERSEPSI REMAJA PUTRI, DAN PERAN KELUARGA DENGAN PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI SMA NEGERI 8 KOTA JAMBI TAHUN 2014

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEIKUTSERTAAN SUAMI PADA PROGRAM KB VASEKTOMI DI WILAYAH KECAMATAN BANJARMASIN TIMUR

Transkripsi:

HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH (IMT) DENGAN USIA MENARCHE DI SMPN 7 BANJARMASIN Erni Yuliastuti Poltekkes Kemenkes Banjarmasin Email : yuliastutierni @ ymail.com Abstrak Masa remaja merupakan masa transisi yang unik dan ditandai dengan terjadinya haid pertama/menarche. Membaiknya standar kehidupan berdampak pada penurunan usia menarche ke usia yang lebih muda, usia menarche remaja putri di indonesia berkisar pada angka 10,82 tahun. Berat badan sangat mempengaruhi status gizi dalam kaitanya terhadap usia menarche. Di Kalimantan Selatan prevalensi remaja putri usia 13-15 tahun dengan prevalensi kurus yaitu 11,1% dan prevalensi gemuk yaitu 10,8%. Sebaliknya prevalensi gemuk naik dari 1,4 persen (2007) menjadi 7,3 persen (2013). Selanjutnya akan diteliti hubungan Indeks massa tubuh dengan usia menarche di SMPN 7 Banjarmasin.Rancangan penelitian yang digunakan Cross Sectional (Analitik). Populasi penelitian siswi kelas VIII sebanyak 118 orang. Sampel penelitian sebanyak 55 orang, dengan tehnik Purposive Sampling. Analisa statistik menggunakan uji Chi square.hasil penelitian menunjukkan sebagian besar indeks massa tubuh (IMT) kategori normal sebanyak 35 orang (63,6%) dan sebagian besar usia menarche kategori normal sebanyak 46 (83,6%). Analisa Chi square untuk hubungan indeks massa tubuh (IMT) dengan usia menarche didapatkan nilai sebesar 0,001. Nilai signifikan lebih rendah dari taraf signifikan 0,1. Sehingga dinyatakan bahwa terdapat hubungan antara indeks massa tubuh dengan usia menarche di SMPN 7 Banjarmasin. Dari penelitian ini indeks massa tubuh berhubungan dengan usia menarche. Kata-kata Kunci : Indeks massa tubuh (IMT), usia menarche Abstract Adolescence is a unique period of transition and is characterized by the occurrence of the first menstruation / menarche. The improvement in the standard of living impact on the age of menarche to the younger age, age of menarche girls in Indonesia stood at approximately 10.82 years. Weight greatly affect nutritional status in relation to the age of menarche. In South Kalimantan prevalence of young women aged 13-15 years with a prevalence of 11.1% and the underweight prevalence is 10.8% fat. Conversely the prevalence of obese rose from 1.4 percent (2007) to 7.3 percent (2013). Furthermore, we will study the relationship of body mass index with age of menarche in SMPN 7 Banjarmasin. Used a cross sectional design (Analytical). The study population was 118 eighth grader with the purposive sampling technique, number of samples 55 respondents. Statistical analysis using Chi square test. The results showed most of the body mass index (BMI) of normal category by 35 people (63,6%) and most of the normal age of menarche category as many as 46 people (83,6%). Chi-square analysis for the relationship of body mass index (BMI) with age of menarche obtained value of 0.001. Significantly lower value than the significant level of 0.1. So it is stated that there is a relationship between body mass index with age of menarche in SMP 7 Banjarmasin. In this study, body mass index associated with the age of menarche. Keywords : Body mass index (BMI), age of menarche PENDAHULUAN Departemen Kesehatan Republik Indonesia menyebutkan bahwa remaja adalah umur 10-19 tahun dan belum kawin. Masa remaja merupakan masa transisi yang unik dan ditandai oleh berbagai perubahan fisik, emosi dan psikis serta merupakan masa khusus dan penting, karena merupakan periode pematangan organ reproduksi manusia, dan sering disebut masa pubertas.(1) Jurnal Publikasi Kesehatan Masyarakat Indonesia, Vol. 2 No. 1, April 2015 26

Usia remaja pada waktu menarche di Indonesia bervariasi antara 10 hingga 16 tahun dan rata-rata menarche pada usia 12,5 tahun. Hal ini disebabkan oleh adanya adypocyte-derived hormone leptin yang berasal dari lemak tubuh yang diduga dapat mempengaruhi masa awal pubertas. Penigkatan LH berhubungan dengan peningkatan estradiol dan awal menarche.(2) Remaja putri yang bergizi baik mempunyai kecepatan pertumbuhan yang lebih tinggi pada masa sebelum pubertas (prapubertas) dibandingkan dengan remaja yang kurang gizi. Untuk mengetahui status gizi pada remaja dapat menggunakan rumus indeks massa tubuh atau yang biasa disingkat dengan IMT atau BMI (Body Massa Index ).(3) Ada banyak hal yang mempengaruhi usia menarche, diantaranya: status gizi, pola makan, status ekonomi keluarga, dan aktivitas olahraga. Status gizi dapat diinterpretasikan dari Indeks Massa Tubuh (IMT) seseorang. IMT ditentukan oleh berat badan dan tinggi badan. Berat badan sangat mempengaruhi status gizi dalam kaitanya terhadap usia menarche. Di Kalimantan Selatan, prevalensi remaja putri usia 13-15 tahun dengan prevalansi kurus yaitu 11,1% dan prevalensi gemuk yaitu 10,8% Sebaliknya prevalensi gemuk naik dari 1,4 persen tahun 2007 menjadi 7,3 persen tahun 2013. (4) Menurunnya usia menarche dapat memunculkan implikasi negatif terhadap kesehatan anak remaja yakni meningkatnya resiko kanker payudara, kegemukan, keguguran, mioma uteri, kardiovaskular serta gangguan metabolik atau gangguan psikologi. Menarche dini telah dihubungkan dengan meningkatnya resiko kanker payudara, kegemukan dan keguguran. Dapat pula, menarche dini (<10 tahun) meningkatkan resiko kejadian mioma uteri 1,24 kali. Implikasi kesehatan yang lainnya ialah penyakit kardiovaskular serta gangguan metabolik atau gangguan psikologi.(5) Sedangkan menarche yang terlambat dapat menyebabkan kegagalan penimbunan mineral pada tulang dan menurunkan kepadatan mineral tulang.(6) Akibat keadaan ini resiko osteoporosis menjadi lebih besar dikemudian hari.(7) METODE Metode penelitian yang digunakan adalah survei analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah siswi kelas VIII berjumlah 118 orang. Besar sampel berjumlah 55 orang. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling yaitu pengambilan sampel di tentukan berdasarkan kriteria yang ditetapkan yaitu berdasarkan kriteria inklusi dan ekslusi (8). Tabel 1. Definisi Operasional Varia bel Indeks Massa Tubuh (IMT) Definisi Operasional Keadaan tubuh siswi yang dihitung dari perbandingan antara berat badan dalam kilogram dengan tinggi badan dalam meter. Alat Ukur Hasil Ukur Skala Ukur Timbanga n injak dan pengukur tinggi badan 1. Sangat kurus yaitu kurang dari -3 standar deviasi (< - 3SD) 2. Kurus yaitu -3 SD sampai dengan kurang -2 SD (-3 SD s/d < -2 SD) 3. Normal yaitu -2 SD sampai dengan 1 SD (-2 SD s/d 1 SD) 4. Gemuk yaitu >1 SD sampai dengan 2 SD (>1 SD s/d 2 SD) 5. Obesitas yaitu > 2 SD (>2 SD) Ordinal Usia menarche Lama hidup siswi sampai mendapatkan menstruasi Kuesioner 1. Abnormal < 10 th dan >14 th 2. Normal >10 th-<14 th Nomi Nal Jurnal Publikasi Kesehatan Masyarakat Indonesia, Vol. 2 No. 1, April 2015 27

pertama Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Data primer adalah data yang langsung diambil dengan cara penimbangan berat badan dan pemberian kuesioner. Data sekunder diperoleh data dari SMPN 7 Banjarmasin. Analisa data dilakukan untuk menguji hipotesis dengan menggunakan metode Uji Chi-square dan disajikan dalam bentuk tabel dan narasi.(8) HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian ini disajikan dalam analisis univariat yang menggambarkan distribusi frekuensi dari setiap variabel penelitian dan analisis bivariat untuk menganalisis hubungan antara kedua variabel tersebut. 1. Analisis Univariat Tabel 2.Distribusi dan Frekuensi Karakteristik Siswi di SMPN 7 Banjarmasin Karakteristik Responden Jumlah Persentase IMT Sangat kurus 3 5,5 Kurus 7 12,7 Normal 35 63,6 Gemuk 7 12,7 Obesitas 3 5,5 Total 55 100.0 Usia Menarche Abnormal 9 16,4 Normal 46 83,6 Total 55 100 Sumber : data primer Berdasarkan tabel 2 di atas dari 55 orang responden, sebagian besar memiliki indeks massa tubuh kategori normal sebanyak 35 orang (63,6%). Sedangkan sebagian besar usia menarche responden mempunyai kategori normal yakni sebanyak 46 orang (83,6%). 2. Analisa Bivariat Analisis bivariat dimaksudkan untuk menganalisis hubungan masing-masing variabel independen dengan variabel dependen. Tabel 3.Distribusi Hubungan Indeks Massa Tubuh dengan Usia Menarche di SMPN 7 Banjarmasin Usia Menarche Indeks Abnormal Massa Normal Jumlah Tubuh n % N % n % Sangat kurus* 2 66,7 1 33,3 3 100 Kurus 1 14,3 6 85,7 7 100 Normal 1 2,9 34 97,1 35 100 Gemuk 2 28,6 5 71,4 7 100 Obesitas 3 100 0 0 3 100 * Jumlah 9 16,4 46 83,6 55 100 P = Jurnal Publikasi Kesehatan Masyarakat Indonesia, Vol. 2 No. 1, April 2015 28

0,001 Keterangan * Di Gabung Dalam Uji Statistik Berdasarkan Tabel 4 dapat dilihat bahwa dari 55 responden sebagian besar memiliki indeks massa tubuh normal dengan siswi yang memiliki usia menarche normal sebanyak 34 orang (97,1%) dan yang memiliki usia menarche abnormal sebanyak 1 orang (2,9%). Sedangkan sebagian kecil siswi yang memiliki indeks massa tubuh obesitas dengan siswi yang memiliki usia menarche abnormal sebanyak 3 orang (100%) dan yang memiliki usia menarche normal tidak ada (0%). Berdasarkan hasil uji statistik Chi-Square menunjukan bahwa diperoleh nilai p = 0,001 dengan α = 0,05 maka p < α sehingga dapat diambil kesimpulan ada hubungan yang bermakna antara hubungan indeks massa tubuh dengan usia menarche. Berdasarkan hasil penelitian sebagian besar indeks massa tubuh kategori normal sebanyak 35 orang (63,6%). Ini bersesuaian dimana mereka sebagian besar senang mengkonsumsi snack, tetapi mereka imbangi dengan mengkonsumsi sayur, minum susu, makan ikan dan tidak memiliki kebiasaan diet untuk mengurangi berat badan. Berdasarkan hasil penelitian ini sebagian besar usia menarche siswi kategori normal yakni sebanyak 46 orang (83,6%). Ini bersesuaian dengan konsumsi lemak yang sesuai dengan kebutuhan tubuh. Karena apabila terdapat penimbunan lemak berlebih dalam tubuh memicu peningkatan pada adypocyte-derived hormone leptin, sehingga dapat memicu sekresi hormon LH (luteinizing hormon) yang tinggi dan mengawali terjadinya menarche. Hubungan IMT dengan Usia Menarche di SMPN 7 Banjarmasin berdasarkan hasil penelitian ini adalah siswi yang memiliki IMT normal dengan usia menarche normal sebanyak 34 orang (97,1%) dan yang memiliki usia menarche abnormal sebanyak 1 orang (2,9%). Sedangkan siswi yang memiliki indeks massa tubuh obesitas dengan usia menarche abnormal sebanyak 3 orang (100%) dan yang memiliki usia menarche normal tidak ada (0%). Dengan terjadinya IMT yang tinggi, salah satunya dapat dikarenakan kandungan lemak berlebih kemudian lemak berlebih dalam tubuh memicu peningkatan pada adypocyte-derived hormone leptin. Adypocyte-derived hormone leptin yang kemudian memicu seksresi hipotalamus untuk melepaskan gonadotropin releasing hormone (GnRH) yang kemudian menginduksi kelenjar hipofisis anterior untuk melepaskan luteinizing hormon (LH). Luteinizing hormon (LH) yang tinggi sehingga mengawali terjadinya menarche. Apabila hormon LH lebih dini di sekresikan maka akan semakin dini terjadinya menarche pada remaja. Begitu pula sebaliknya, apabila hormon tersebut semakin lama disekresikan, maka usia menarche semakin lama datangnya. PENUTUP Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar IMT kategori normal sebanyak 35 orang (63,6%) dan sebagian besar usia menarche kategori normal sebanyak 46 (83,6%). Analisa Chi square untuk hubungan IMT dengan usia menarche didapatkan nilai sebesar 0,001. Nilai signifikan lebih rendah dari taraf signifikan 0,1. Sehingga dinyatakan bahwa terdapat hubungan antara IMT dengan usia menarche di SMPN 7 Banjarmasin. Dari penelitian ini IMT berhubungan dengan usia menarche. DAFTAR PUSTAKA 1. Depkes RI. 2001, Kesehatan Reproduksi Remaja, Jakarta 2. Proverawati, A & Kusuma, E.W. (2010). Ilmu gizi untuk keperawatan dan gizi kesehatan. Yogyakarta. Nuha Medika 3. Proverawati, A & Misaroh. (2009). Menarche menstruasi pertama penuh makna. Yogyakarta. Nuha Medika Jurnal Publikasi Kesehatan Masyarakat Indonesia, Vol. 2 No. 1, April 2015 29

4. Badan Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan RI. (2013). Riset kesehatan dasar. Jakarta 5. Karapanao, O., and papidimitriao,p. (2010). Determinan of menarche reproductive biology and endocrinology. Avalible from : http://www.rbej.com/content/8/ii/155 {Accesed 27 januari 2014} 6. Rogol, et.al. (2002). Growth and puberty. Journal of adolescent health. Avalible from : http://www.sciencedirect.com/science/journal {27 januari 204} 7. Liewellyn & Jones. (2002). Dasar-dasar obstetrik dan ginekologi. Jakarta. EGC 8. Hidayat, A. Aziz Alimul. 2007. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisis Data. Jakarta. Salemba Medika Jurnal Publikasi Kesehatan Masyarakat Indonesia, Vol. 2 No. 1, April 2015 30