DAMPAK ELECTROCONVULSIVE THERAPY TERHADAP KEMAMPUAN MEMORY KLIEN DI RSJP BANDUNG

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. Penderita gangguan skizifrenia di seluruh dunia ada 24 juta jiwa dengan angka

PENGARUH ACCEPTANCE AND COMMITMENT THERAPY TERHADAP GEJALA DAN KEMAMPUAN KLIEN DENGAN RESIKO PERILAKU KEKERASAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam UU No. 36 tahun 2009 tentang kesehatan disebutkan bahwa setiap

PENGARUH ACCEPTANCE AND COMMITMENT THERAPY TERHADAP GEJALA DAN KEMAMPUAN KLIEN DENGAN RESIKO PERILAKU KEKERASAN

PEMBERIAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN HARGA DIRI RENDAH. Kata Kunci : harga diri rendah, pengelolaan asuhan keperawatan jiwa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Oleh; Wahyu Riniasih 1). Fatchulloh 2) 1) Staf Pengajar STIKES An Nur Purwodadi Prodi Ners 2) Staf Pengajar STIKES An Nur Purwodadi Prodi Ners

PENGARUH ELECTRO CONFULSIVE THERAPY TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN SKIZOFRENIA DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. unipolar, penggunaan alkohol, gangguan obsesis kompulsif (Stuart & Laraia,

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu (quasi experiment)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap perjalanan kehidupan manusia berada dalam rentang toleransi dan keseimbangan yang dinamis terhadap

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Persepsi adalah proses masuknya pesan atau informasi kedalam

BAB III METODE PENELITIAN

Pengaruh Terapi Sinema Terhadap Kecemasan Praoperatif pada. Anak Usia Sekolah di RSUP. H. Adam Malik Medan

EFEKTIVITAS TERAPI GERAK TERHADAP PERUBAHAN TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN SKIZOFRENIA DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA SKRIPSI

PELAYANAN SPECIAL DENTAL CARE DI BAGIAN BEDAH MULUT FKG UNPAD / PERJAN RS. DR. HASAN SADIKIN BANDUNG ABSTRAK

PENGARUH TINDAKAN GENERALIS HALUSINASI TERHADAP FREKUENSI HALUSINASI PADA PASIEN SKIZOFRENIA DI RS JIWA GRHASIA PEMDA DIY NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH TERAPI OKUPASIONAL TERHADAP PENURUNAN TINGKAT DEPRESI LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDI LUHUR KOTA JAMBI TAHUN 2014

PENGARUH COGNITIVE BEHAVIOUR THERAPY PADA KLIEN DENGAN MASALAH KEPERAWATAN PERILAKU KEKERASAN DAN HALUSINASI DI RSJD DR. RM SOEDJARWADI KLATEN

PENGARUH TERAPI KOMUNIKASI TERAPEUTIK TERHADAP KEMAMPUAN BERINTERAKSI KLIEN ISOLASI SOSIAL DI RSJD DR.AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Seiring dengan keberhasilan pemerintah dalam pembangunan

Endah Tri Wijayanti 1) 1 Prodi DIII Keperawatan, UN PGRI Kediri.

PENGARUH PENERAPAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN HALUSINASI TERHADAP KEMAMPUAN KLIEN MENGONTROL HALUSINASI DI RSKD DADI MAKASSAR

BAB I PENDAHULUAN. riskan pada perkembangan kepribadian yang menyangkut moral,

BAB III METODE PENELITIAN. Dengan menggunakan rancangan penelitian eksperimental semu (quasi

BAB I PENDAHULUAN. juga menimbulkan dampak negatif terutama dalam lingkungan sosial. Gangguan jiwa menjadi masalah serius di seluruh dunia.

BAB III METODE PENELITIAN

ABSTRAK. Kata Kunci: Manajemen halusinasi, kemampuan mengontrol halusinasi, puskesmas gangguan jiwa

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan jiwa pada manusia. Menurut World Health Organisation (WHO),

PENGARUH PENERAPAN METODE PEMECAHAN MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN DENGAN KEMANDIRIAN PELAKSANAAN AKTIVITAS HARIAN PADA KLIEN SKIZOFRENIA DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN. seluruh dunia (Ruggenenti dkk, 2001). Penyakit gagal ginjal kronis

PENGARUH PEMBERIAN INFORMASI INFORMED CONSENT TERHADAP PERUBAHAN KECEMASAN PASIEN YANG AKAN MENJALAN TINDAKAN OPERASI DI SMC RS TELOGOREJO

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian kuantitatif dengan desain quasi eksperimen, dan dengan

Arifal Aris Dosen Prodi S1 keperawatan STIKes Muhammadiyah Lamongan ABSTRAK

PENGARUH PENGGUNAAN METODE PROBLEM SOLVING TERHADAP PEMAHAMAN KEPRIBADIAN SISWA KELAS X UNTUK PERENCANAAN KARIER DI SMK TUNAS HARAPAN JAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Hiperplasia prostat merupakan salah satu keluhan atau penyakit

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Nn. L DENGAN GANGGUAN KONSEP DIRI: HARGA DIRI RENDAH DI RUANG SRIKANDI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA

Pengaruh Terapi Murottal Terhadap Nyeri Pasien Post Seksio Sesaria Di Rsi Sunan Kudus Kabupaten Kudus Tahun 2016

PERAN PERAWAT SEBELUM DAN SESUDAH ECT DI RUMAH SAKIT JIWA PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA UTARA MEDAN

BAB I PENDAHULUAN. fisiologis (Maramis, 2009). Menua bukanlah suatu penyakit tetapi merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dalam waktu 6 (enam) bulan yaitu dari bulan

BAB I PENDAHULUAN. penjahitan luka (Sustyowati, dkk, 2010). Potter & Perry (2005) menyebutkan bahwa menghadapi pembedahan pasien akan mengalami

Rakhma Nora Ika Susiana *) Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. pasien penyakit gagal ginjal kronik di Amerika Serikat adalah orang.

KEMAMPUAN SELF CARE DAN GAMBARAN DIRI PASIEN KOLOSTOMI DI RSUP H. ADAM MALIK MEDAN

Eni Hidayati Fakultas Ilmu Keperawatan Dan Kesehatan, Kampus Kedungmundu Rektorat, Semarang, Indonesia,

PENGARUH COGNITIVE BEHAVIOR THERAPY TERHADAP KEPATUHAN MENELAN OBAT PADA PASEN TB PARU DI POLIKLINIK RSUP DR HASAN SADIKIN BANDUNG

PENGARUH TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK SOSIALISASI TERHADAP PENINGKATAN INTERAKSI SOSIAL PADA LANSIA DI WISMA LANSIA KAB. LUMAJANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kesehatan jiwa menurut Undang-Undang No. 3 Tahun 1966 merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian quasi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di kelas VIII SMP Negeri 1

BAB I PENDAHULUAN. diatasi. Bagi anak usia prasekolah (3-5 tahun) menjalani hospitalisasi dan

BAB I PENDAHULUAN. faktor genetik yang menjadi potensi dasar dan faktor lingkungan yang. hambatan pada tahap selanjutnya (Soetjiningsih, 2009).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Gangguan jiwa atau mental menurut DSM-IV-TR (Diagnostic and Stastistical

GAMBARAN TINGKAT KECEMASAN PADA KLIEN PRA BEDAH MAYOR DI RUANG RAWAT INAP MEDIKAL BEDAH GEDUNG D LANTAI 3 RUMAH SAKIT UMUM CIBABAT CIMAHI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain quasi eksperimental, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Bagi sebagian besar pasien, masuk rumah sakit karena sakitnya dan harus

PENGARUH PENGUNAAN METODE EVERYONE IS TEACHER HERE TERHADAP HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS V SDN 1 MIDANG TAHUN PELAJARAN 2016/2017

BAB I PENDAHULUAN. Payudara atau kelenjar mammae merupakan pelengkap alat reproduksi wanita dan

BAB I PENDAHULUAN. perawatan sampai pemulangannya kembali ke rumah (Supartini, 2004). Hospitalisasi

Aristina Halawa ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. didalam tindakan operasi atau pembedahan untuk menghilangkan rasa

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimental dengan rancangan pre-post test with control group design yang

: Evi Karota Bukit, SKp, MNS NIP : : Kep. Jiwa & Kep. Komunitas. : Asuhan Keperawatan Jiwa - Komunitas

BAB 1 PENDAHULUAN. mengiris anggota tubuh yang sakit. Biasanya dilaksanakan dengan anastesi,

III. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. telah mewujudkan hasil yang positif di berbagai bidang, yaitu adanya. dan bertambah cenderung lebih cepat (Nugroho, 2000).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGGUNAAN METODE PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PENGARUHNYA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DI SMP NEGERI 4 KUNINGAN

BAB I PENDAHULUAN. dengan adanya distress ( tidak nyaman, tidak tentram dan rasa nyeri ), disabilitas

III. METODE PENELITIAN. Populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menekankan analisisnya pada data-data numerical (angka) yang di olah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. operasi melalui tiga fase yaitu pre operasi, intraoperasi dan post. kerja dan tanggung jawab mendukung keluarga.

BAB I PENDAHULUAN. data statistik yang menyebutkan bahwa di Amerika serangan jantung. oleh penyakit jantung koroner. (WHO, 2011).

Pengaruh Terapi Individu Generalis Dengan Pendekatan Strategi Pelaksanaan Komunikasi Terhadap Frekuensi Halusinasi Pada Pasien Halusinasi

Pengaruh Terapi Family Psychoeducation (FPE) Terhadap Kemampuan Keluarga Merawat Anggota Keluarga Dengan Gangguan Jiwa

ABSTRAK PENGARUH PELAKSANAAN SENAM LANSIA TERHADAP PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN PADA LANSIA DI PUSKESMAS KALUKU BODOA MAKASSAR TAHUN 2015

BAB I LATAR BELAKANG

BAB III METODE PENELITIAN. pada satu kelompok siswa (kelompok eksperimen) tanpa ada kelompok

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif yaitu eksperimental semu (Quasi Experimental. Design). Tipe penelitian Quasy Eksperimental Design adalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi hasil penelitian Variabel (Sebelum Eksperimen)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. semu, karena itu diadakan Pre-test atau tes awal sebelum kegiatan eksperimen. Tabel 1

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. penyimpangan dari fungsi psikologis seperti pembicaraan yang kacau, delusi,

BAB III METODE PENELITIAN. Faktor yang dipelajari adalah kecemasan pada anak, hospitalisasi pada anak,

RK Jiwa minimal: 6. Diagnosa psikiatrik saat masuk 7. Riwayat psikiatrik 8. Catatan penilaian yang lengkap,termasuk keluhan pasien, komentar pasien

WIJI LESTARI J

BAB I PENDAHULUAN. suplai darah dan oksigen ke otak (Smeltzer et al, 2002). Menurut World

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. masalah kesehatan masyarakat di dunia maupun di Indonesia. Di dunia, 12%

RPKPS Pengkajian Keperawatan Kesehatan Jiwa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. rancangan penelitian Quasi Eksperimen with control group design (Sugiyono, O1 X O2 O3 - O4

PENGARUH PENGGUNAAN METODE PROJECT BASED LEARNING

PENGARUH TERAPI MUSIK DANGDUT RITME CEPAT TERHADAP PERBEDAAN TINGKAT DEPRESI PADA PASIEN DEPRESI DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA

Seminar Jurnal Electroconvulsive Therapy. Kelompok 10

BAB I PENDAHULUAN. pasien yang dirawat di rumah sakit, pasien lebih sering merasa cemas

BAB III METODE PENELITIAN. research karena peneliti tidak mengontrol variabel-variabel luar yang

Transkripsi:

DAMPAK ELECTROCONVULSIVE THERAPY TERHADAP KEMAMPUAN KLIEN DI RSJP BANDUNG Lina Safarina ABSTRAK Penelitian tentang Dampak Electroconvulsive therapy terhadap kemampuan memory klien di Rumah Sakit Jiwa Pusat Bandung betujuan untuk mengetahui adanya pengaruh ECT terhadap kemampuan mengingat. Jenis penelitian Quasi experimen pre dan post test one group design terhadap 25 responden dengan karakteristi : belum pernah mendapat tindakan ECT, tindakan ECT yang akan diberikan adalah ECT konvensional, tidak mendapatkan terapi yang dapat menurunkan kesadaran saat pengukuran kemampuan memory, dan kooperatif. Untuk menjawab penelitian dilakukan test terstandar untuk mengukur kemampuan immediate, recent dan remote memory. Hasil penelitian menunjukkan kemampuan immediate memory menurun setelah tindakan ECT kurang dari 48 jam dan pulih setelah tindakan ECT lebih dari 48 jam. Kemampuan recent memory menurun setelah tindakan ECT kurang dari 48 jam dan belum pulih setelah tindakan ECT lebih dari 48 jam, kemampuan remote memory tidak berubah setelah tindakan ECT. Untuk memulihkankemampuan recent memory dan mempercpat waktu pemulihan immediate memory diperlukan asuhan keperawatan. Metode yang dapat diterapkan antara lain metode loci, metode chunking, metode cerita, atau metode P Q 4 R. Karena masih terbatasnya asuhan keperawatan pada klien gangguan memory, maka perlu penelitian lebih lanjut mengenai metode peningkatan kemampuan memory yang tepat pad aklien gangguan jiwa. Kata kunci : Electroconvulsive therapy, Kemampuan memory LATAR BELAKANG MASALAH Electro convulsive therapy sebagai bentuk terapi fisik dengan menggunakan arus listrik melalui electrode dengan voltase diatur dari tingkat terendah yang akan menghasilkan efek terapi. Ect telah banyak dilakukan diberbagai negara, di Amerika Serikat ECT telah digunakan 70 dengan gangguan bipolar dan 17 dengan gangguan skizofrenia. Indikasi pemakaian ECT adalah pada klien depresi, gangguan psikomotor, klien dengan resiko tinggi bunuh diri, klien dengan dehidrasi dan menolak makan, klien dengan pengobatan yang tidak efktif. Kontra indikasi Ect adalah klien dengan gangguan skeletal, klien dengan tumor otak/kondisi yang dapat menyebabkan peningkatan tekanan intra cranial dan klien dengan dangguan cardiovaskuler seperti myocard infarct dan trombosis koroner. Beberapa macam pelaksanaan ECT adalah ECT secara konvensional, yaitu 17

tanpa anestesi dan ECT dengan monitor yaitu ECT dengan menggunakan anestesi ECT yang dilakukan secara konvensional maupun dengan anastesi dapat menimbulkan komplikasi. Komplikasi yang mungkin timbul dari tindakan ECT secara konvensional adala dapat terjadi luxasio mandibula, fraktur, dan kompresi pada vertebratae. Sedangkan komplikasi yang mungkin timbul baik dari tindakan ECT secara konvensional maupun monitor adala dapat terjadi kematian karena apneu, tidak jarang timbul sakit kepala, tetapi sakit kepala ini tidak berat dan berlangsung tidak lama. Selain itu, dari segi kognitif diduga dapat menimbulkan penurunan kemampuan memory. Sampai saat ini ECT masih menimbulkan kontroversi, karena keefektifannya masih dipetanyakan, adanya ketakutan publik yang dihubungkan dengan asumsi bahwa ECT dapat menimbulkan kerusakan otak, selain itu adanya anggapan ECT dapat menimbulkan gangguan memory/ hilang ingatan. Penurunan kemampuan memory akibat tindakan ECT sifatnya reversible, dapat berlangsung beberapa jam atau beberapa hari dan pulih kembali. Tetapi pada beberapa klien menunjukkan adanya keluhan penurunan daya ingat yang menetap. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui jenis penurunan memory setelah tindakan ECT jenis konvensional pada klien post ECT di RSJP Bandung, agar dapat memberikan asuhan keperawatan yang sesuai dengan kondisi kemampuan jenis memory yang terganggu. BAHAN DAN CARA KERJA Metode penelitian eksperimen dengan jenis Quasi eksperimen, dimana observasi dilakukan sebelum melakukan eksperimen dan setelah melakuakan eksperimen. perberaan observasi setelah eksperimen dan sebelu eksperimen ( O2 O1 ) merupakan efek dari eksperimen/treatment. Dalam penelitian ini penulis membandingkan kemampuan memory sebelum dan setelah tindakan Ect untuk jenis berbagai jenis memory ( immediate, resent dan remote memory ). Tehnik pengambilan sample dalam penelitian ini adalah purposive sample. Sample dalam penelitian ini memiliki karakteristik : belum pernah mendapatkan tindakan ECT, tindakan ECT yang diberikan adalah konvensional, tidak mendapatkan terapi yang dapat menurunkan kesadaran pada saat pengukuran kemampuan memory, bukan pecandu alcohol dalam jangka waktu yang lama yang menyebabkan degenerasi otak, kooperatif ( tidak dalam kondisi cemas, depresi, retardasi, inkoheren ) Tehnik pengumpulan data mempergunakan bentuk tes terstandar. Tes terstandar yang digunakan untuk mengukur kemampuan immediate memory adalah tes digit span. Untuk mengukur recent memory digunakan test empat kata yang tidak berhubungan,. Untuk mengukur kemampuan remote memery digunakan test informai pribadi pada masa lalu. Pada proses pengumpulan data terlebih dahulu dilakukan informed consent pada klien atau keluarga. Proses pengumpulan data ( pengukuran kemampuan memory ) dilakukan tiga kali, yaitu sebelum tindakan ECT, setelah tindakan ECT 18

kurang dari 48 jam dan setelah tindakan ECT lebih dari 48 jam. Rentang waktu 48 jam ini ditetapkan karena adanya teori yang menyatakan bahwa 99 klien dapat terjadi pemulihan kemampuan memory dalam waktu 48 jam setelah tindakan ECT. Tehnik analisa data dilakukan setelah pengukuran kemampuan memory dengan cara tes digit span, tes empat kata yang tidak berhubungan dan tes pengalaman pada masa lalu, dimana masing masing tes diberikan skor. Skor untuk immediate memory berkisar 0-9, dengan criteria immediate memory normal skor 5 9 dan immediate memory terganggu dengan skor 0 4. Skor untuk fungsi recent memory normal adalah 3 4 dan skor untuk recent memory terganggu adalah 0 2. Skor untuk remote memori normal adalah 3 4 dan untuk remote memory terganggu adalah 0 2 Untuk menganalisa hasil tindakan pre dan post ECT dilakuakan uji tanda dengan pertimbangan data yang digunakan berbentuk ordinal. Dengan rumus uji statistik : P ( K k n,0.50 ) Keterangan : K : variable acak k : Harga statistik uji yang teramati n : ukuran sample yang efektif HASIL TABEL I Perbandingan kemampuan memory pre ECT dan post ECT JENIS IMEDIATE RECENT REMOTE PERBANDINGAN KEMAMPUAN PRE ECT DAN POST ECT< 48JAM STATISTIK KRITERIA (K 0 16, 0,05 0,000< ) = 0,000 (K 1 10, 0,05 ) = 0,0108 (K 1 5, 0,05 ) = 0,1874 0,0108< 0,1874> PRE ECT DAN POST ECT > 48 JAM STATISTIK KRITERIA (K 0 4, 12, 0,1937 > /2 0.50 ) = 0,1937 95 (K 4 13, 0.50 ) = 0,0112 (K 2 6, 12, 0.50 ) = 0,3438 0,0112 < 0,025 = 0,05. taraf 95 0,3438 > /2 95 Dari table di atas dapat dilihat bahwa ECT ini berpengaruh pada kemampuan immediate memory sebelum 48 jam, dan kemampuan memori ini pulih setelah 48 jam. ECT juga berpengaruh pada kemampuan 19

memory sebelum 48 jam dan belum pulih kemampuan recent memory ini setela 48 jam. Pada remote memory, ECT tidak berpengaruh baik sebelum 48 jam maupun setlah 48 jam tindakan ECT. DISKUSI Proses terjadinya penurunan kemampuan immediate memory dan recent memory sebelum 48 jam dan pulih untuk immediate memory setelah 48 jam, sedangkan recent memory belum pulih setelah 48 jam, belum diketahui secara pasti, karena mekanisme kerja ECT itu sendiri belum diketahui secara pasti. Penurunan kemampuan immediate dan recent memori ini berkaitan berkaitan dengan system limbic, sehingga dapat timbul kemungkinan aliran listrik dari ECT berpengaruh pada system limbic yang menyebabkan penurunan kemampuan immediate dan recent memory. Meskipun kemampuan immediate memory dapat pulih sebelum 48 jam, bukan berarti tidak perlu tindakan keperawatan. Dalam hal ini perawat perlu menerapkan berbagai metode peningkatan kemampuan immediate memory sehingga diharapkan memory dapat pulih sebelum 48 jam. Tindakan yang dapat diberikan diantaranya dengan metode chunking, PQ4R, loci. Perlu penelitian kembali pada jangka berapa lama recent memory dapat pulih, karena pada 48 jam setelah ECT ternyata belum pulih, mungkin dapat diteliti pada waktu 60 jam atau 72 jam sehingga dapat dipastikan bahwa kemampuan memory ( recent 0 tetrap akan pulih setelah tindakan ECT KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian terhadap 25 orang responden dapat diambil kesimpulan bahwa ECT berpengaruh pada kemampuan memory. Dalam hal ini ECT menurunkan kemampuan immediate dan recent memory, dan tidak berpengaruh poada remote memory. Kemampuan immediate memory dapat pulih sebelum 48 jam dan kemampuan recent memory belum dapat pulih setelah 48 jam. Penatalaksanaan klien dengan tindakan ECT sebaiknya tidak hanya memperhatikan aspek fisik saja, tapi aspek kognitif dalam bentuk penatalaksanaan kemampuan memory post Ect perlu dilakukan oleh perawat, agar klien tidak mengalami gangguan memori yang irreversible setelah tindakan ECT. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 1991. Prosedur penelitian : Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta : Rineka Cipta Chaplin, C.P. 1981. Dictionary of psychology. New york : Dell Publishing CO Gregory. Ian. 1983. Essencial of clinicall practice. USA : Little Brown Company Hawari, Dadang. 1996. Al Qur an, Ilmu Kedokteran dan kesehatan Jiwa. Jakarta. Gramedia Husmawati, 1999. makalah Penatalaksanaan ECT. Tidak diterbitkan Lumbantobing. 2000. Neurologi Klinik : Pemeriksaan Fisik dan Mental. FK UI. Jakarta Stuart & Sundeen, 1997. Principles and Practice of Psyciatric Nursing. 3 th Ed. St Louis : the CV Mosby Company Turkington, Carol. 1996. Better memory. New york. The CV Mosby Com 20

21