BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian quasi

Transkripsi

1 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian quasi experimen dengan rancangan penelitian one group pre test-post test (Alimul, 2003). Rancangan penelitian ini dapat di ilustrasikan sbb: Pre test Perlakuan Post test Kelompok eksperimen (01) X (02) Tabel 3.1: Rancangan penelitian Ket : (01): Pengukuran intesitas nyeri sebelum dilakukan napas dalam (pre test). X : Tindakan manejemen nyeri: napas dalam yang di berikan pada klien post bedah mayor. (02): Pengukuran intensitas nyeri yang kedua setelah dilakukan napas dalam (Alimatul, 2003 & Nursalam, 2003). B. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi adalah keseluruhan obyek penelitian atau obyek yang diteliti (Notoadmojo, 2002). Populasi pada penelitin ini adalah semua klien post bedah mayor sebesar 90 orang di RSUD Tugurejo Semarang.

2 2. Sampel Sampel adalah sebagian obyek yang diambil dari keseluruhan obyek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi (Notoadmojo, 2002). Pada penelitian ini kegiatan dalam penentuan penganbilan sample dan besar sample dijelaskan secara terinci pada poin-poin dibawah ini: a. Teknik pengambilan sampel Teknik pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah purposive random sample yaitu pengambilan sampel dengan cara memilih sampel diantara populasi sesuai dengan yang dikehendaki peneliti, sehingga sample tersebut dapat mewakili karakteristik populasi yang telah dikenal sebelumnya (Budiarto, 2001). Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampel yang ditemui saat dilakukan penelitian yang memenuhi kriteria inklusi, sedangkan sample yang memiliki kriteria enklusi tidak layak dijadikan sample. Kriteri inklusi adalah karakteristik sampel yang dapat dimasukan atau yang layak diteliti yaitu: 1). Klien bersedia menjadi responden 2). Klien berumur 18 tahun sampai dengan 60 tahun 3). Klien yang menjalani bedah mayor untuk yang pertama kali 4). Klien post bedah mayor dengan anastesi umum 5). Klien post bedah hari ke dua 6). Klien bisa membaca dan menulis 7). Sehat mental

3 Kriteria eklusi adalah klien yang tidak layak diteliti menjadi sampel yaitu: 1). Klien tidak bersedia menjadi responden dalam penelitian 2). Klien tidak kooperatif 3). Klien menderita komplikasi post bedah 4). Tipe pembedahan adalah bedah minor b. Besar sampel Besarnya sampel dalam penelitian ini ditentukan dengan menggunakan rumus Notoadmojo (2002) yaitu: n = N 1+ N( d 2 ) Ket: n : besar sample N : besar populasi d : derajat kepercayaan (5%) Penggunaan rumus di atas dikarenakan jumlah populasi kurang dari (Notoadmojo, 2002) n = = = (0,05 2 ) (0,0025) 90 1,225 = 73

4 C. Tempat Penelitan Penelitian ini dilaksanakan selama satu bulan yaitu dari tanggal 9 Juli sampai dengan 4 Agustus 2007 di RSUD Tugurejo Semarang. D. Difinisi Operasional, Variabel Penelitian dan Skala Pengukuran Variabel penelitian dalam penelitian ini adalah: Variabel bebas ( independent ) adalah sebelum dan sesudah dilakukan napas dalam Variabel terikat ( dependent ) adalah intensitas nyeri Difinisi Operasional Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur Skala Teknik napas dalam adalah pernapasan diafragmatik yang di lakukan dengan posisi semi fowler atau berbaring di tempat tidur dengan bahu dan pinggang tersangga dengan bantal yang dilakukan pada saat klien mengeluh nyeri. Teknik napas dalam diberikan pada skala nyeri 0-4.

5 Intensitas nyeri post Kuesioner Klien post bedah 0 : tidak nyeri Rasio bedah mayor adalah McGill mayor diminta 1 : nyeri tingkat nyeri akut untuk menentukan ringan yang dirasakan oleh seberapa nyeri yang 2 : tidak klien post bedah ia rasakan dengan nyaman mayor yang menjawab 3 : menderita disebabkan karena pertanyaan pada 4 : sangat adanya kerusakan kuesioner McGill menderita jaringan akibat 5 : menyiksa insisi pada saat bedah mayor Nyeri sebelum Kuesioner Sebelum dilakukan 0 : tidak nyeri Rasio dilakukan McGill 1 : nyeri napas napas dalam klien ringan dalam adalah post bedah mayor 2 : tidak intenitas nyeri yang diminta untuk nyaman dirasakan oleh klien menentukan 3 : menderita post bedah mayor seberapa nyeri yang 4 : sangat sebelum dilakukan ia rasakan dengan menderita menjawab 5 : menyiksa napas dalam. pertanyaan pada kuesioner McGill Nyeri sesudah Kuesioner Setelah dilakukan 0 : tidak nyeri Rasio dilakukan McGill 1 : nyeri napas napas dalam klien ringan dalam adalah post bedah mayor 2 : tidak intensitas nyeri diminta untuk nyaman yang dirasakan oleh menentukan 3 : menderita klien post bedah seberapa nyeri yang 4 : sangat mayor setelah ia rasakan dengan menderita dilakukan menjawab 5 : menyiksa

6 mayor setelah ia rasakan dengan menderita Rasio dilakukan menjawab 5 : menyiksa napas pertanyaan pada dalam kuesioner McGill Tabel 3.2 Definisi Operasional

7 E. Metode Pengumpulan Data dan Prosedur 1. Metode Pengumpulan Data Data dikumpulkan oleh peneliti bersama dangan dua asisten peneliti dengan wawancara yang dilakukan dengan menanyakan kepada klien tentang intensitas nyeri yang dirasakan oleh klien sebelum dilakukan dan sesudah dilakukan napas dalam dengan menggunakan koesiner McGill. Kuesioner McGill merupakan alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini untuk menilai perbedaan intensitas nyeri yang dirasakan oleh klien post bedah mayor sebelum dan sesudah dilakukan napas dalam. Penggunaan Kuesioner nyeri McGill di dasarkan pada transimisi nyeri dan teori persepsi nyeri Melzack dan Wall pada tahun 1965 (Gate Control Theory) dengan skala 0-5. Present Pain Intensity (PPI) merupakan bagian dari McGill Pain Quesionare adalah skala pengukur intensitas nyeri dengan menggunakan tanda numerik dan gambaran nyeri yang dirasakan terdiri dari 0: tidak nyeri,1: nyeri tingan, 2: tidak nyaman, 3: menderita, 4: sanagat menderita dan 5: menyiksa. 2. Prosedur Sebelum melakukan penelitian peneliti peneliti terlebih dahulu meminta persetujuan kapada Direktur RSUD Tugurejo Semarang. Setelah mendapatkan persetujuan dari Direktur RSUD Tugurejo Semarang barulah peneliti melakukan penelitian yang dibantu oleh dua asisten peneliti yang sebelumnya telah diajarkan bagaimana cara melakukan napas dalam agar antara peneliti dengan asisten peneliti memiliki persepsi yang

8 sama. Pertama klien diberikan informasi tentang penelitian meliputi tujuan dan efek yang mungkin ditimbulkan dari penelitian. Setelah klien paham, klien diminta menandatangani lembar persetujuan yang menyatakan bahwa klien bersedia menjadi responden. Klien yang telah bersedia menjadi responden diberi informasi lagi tentang prosedur pengisian kuesioner McGill secara verbal dan tertulis. Setelah klien paham tentang prosedur pengisian kuesioner McGill klien diminta untuk menentukan intensitas nyeri yang dirasakan oleh klien post bedah mayor sebelum dilakukan napas dalam setelah kuesiner terisi dan diberikan kepada peneliti, baru peneliti memberikan intervensi keperawatan yaitu napas dalam dan setelah intervensi ini selesai klien diminta untuk mengisi kuesioner McGill untuk menentukan intensitas nyeri yang dirasakan oleh klien post bedah mayor setelah dilakukan intervensi keperawatan yaitu napas dalam. F. Uji Validitas dan Realiabilitas Uji validitas dan realiabilitas instrumen ini pernah dilakukan oleh Adelyna Meilala pada tahun 1999 dengan hasil sebagai berikut didapat kesesuaian antara 2 pemeriksa dalam mengkaji keluhan nyeri dari 30 penderita yang berobat ke poliklinik saraf RSU Dr. Sarjito Yogyakarta. Uji validitas yang digunakan adalah rumus cohen-kappa dengan hasil k=0,742 dengan kesimpulan bahwa kuesioner McGill dapat digunakan dan dinyatakan valid untuk mengukur tingkat nyeri.

9 G. Metode Pengolahan dan Analisis Data 1. Pengolahan Data Kegiatan pengolahan data meliputi: a. Koding Merupakan usaha yang dilakukan untuk mengklasifikasikan jawaban menurut macamnya. Klasifikasi dilakukan dengan jalan menandai masing-masing dengan kode berupa angka kemudian memasukkan kedalam lembar tabel kerja guna mempermudah untuk membacanya. Data untuk tingkat nyeri klien post bedah mayor sebelum dilakukan napas dalam di beri kode (01), sedangkan untuk tingkat nyeri klien post bedah mayor setelah dilakukan napas dalam diberi kode (02). b. Tabulating Kegiatan memasukkan data hasil penelitian kedalam tabel-tabel sesuai kriteria yaitu tidak nyeri, nyeri ringan, tidak nyaman, menderita, sangat menderitadan menyiksa. c. Editing Merupakan kegiatan meneliti kembali apakah data setiap sample tentang intensitas nyeri sudah terisi dengan tepat dan lengkap. Proses editing dilakukan ditempat pengumpulan data sehingga jika ada kekurangan dapat segera dilengkapi.

10 d. Entry data Merupakan proses memasukkan data yang sudah terkumpul kedalam komputer untuk selanjutnya dilakukan analisis data dengan menggunakan program SPSS for window release Analisis Data Analisis data pada penelitian ini di lakukan dengan pengujian analisa univariat dan bivariat. a. Analisa univariat Analisa univariat yaitu analisa yang dilakukan terhadap tiap variabel dari penelitian. Pada penelitian ini yang dianalisa univariat adalah intensitas nyeri sebelum dilakukan napas dalam dan intensitas nyeri sesudah dilakukan napas dalam. b. Analisa bivariat Analisa bivariat yaitu analisa yang dilakukan terhadap dua variabel yang diduga mempengaruhi. Analisa bivariat pada penelitian ini adalah perbedaan intensitas nyeri antara sebelum dilakukan napas dalam dengan sesudah dilakukan napas dalam. Uji statistik yang digunakan pada penelitian ini adalah t-test yaitu uji statistik parametric yang digunakan untuk menguji hepotesa komparatif bila datanya berbentuk interval atau rasio dan berdistribusi normal (Usman, 2003).

11 H. Etika Penelitian Dalam melakukan penelitian, peneliti mengajukan permohonan ijin kepada Direktur RSUD Tugurejo Semarang untuk mendapatkan persetujuan, kemudian peneliti melakukan penelitian dengan menekankan pada masalah etika yang meliputi: 1. Informed Concent Lembar persetujuan diberikan kepada responden. Tujuannya adalah subjek mengetahui maksud dan tujuan penelitian serta dampak yang diteliti selama pengumpulan data. Jika bersedia diteliti maka harus menandatangani lembar persetujuan. Jika subjek menolak untuk diteliti maka peneliti tidak akan memaksa dan tetap menghormati haknya. 2. Anonimity Untuk menjaga kerahasian identitas subjek, peneliti tidak akan mencantumkan nama subyek pada lembar pengumpulan data, lembar tersebut hanya diberi kode tertentu. 3. Confidentiality Kerahasiaan informasi yang diberikan oleh subjek dijamin oleh penelitian (Nursalam, 2003).