V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V GAMBARAN UMUM BOTANI SQUARE BOGOR DAN KARAKTERISTIK UMUM KONSUMEN

V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Gerai-gerai PT. Hero Supermarket Tbk. September 2007 di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Singkat Perusahaan

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. besar dalam perkembangan pasar di Indonesia. Hal ini terlihat dari adanya

VI. PROSES KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN PRODUK PERTANIAN SEGAR DI RITEL MODERN

BAB 1 PENDAHULUAN. Perdagangan eceran pada pasar moderen di Indonesia mengalami pertumbuhan

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dewasa ini perdagangan eceran pada pasar modern di Indonesia mengalami pertumbuhan

BAB II PROFIL GIANT EKSPRES PANAM PEKANBARU. A. Sejarah Berdirinya GIANT Ekspres Panam Pekanbaru

IV. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN. WTC Serpong, Tangerang oleh Mochtar Riady dan anaknya James T. Riady.

BAB 1 PENDAHULUAN. jenis seperti kios, pasar modern/tradisional, department store, butik dan lain-lainnya

BAB I PENDAHULUAN. lebih cenderung berbelanja ditempat ritel modern. Semua ini tidak lepas dari pengaruh

BAB 1 PENDAHULUAN. Perubahan dan perkembangan kondisi pasar juga menuntut peritel untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya setiap orang memerlukan barang untuk kebutuhan pribadi dan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dengan banyaknya produk yang ditawarkan oleh pihak pemasar kepada

BAB I PENDAHULUAN. jumlah ritel di Indonesia tahun sebesar 16% dari toko menjadi

BAB I PENDAHULUAN. sektor yang memiliki prospektif peluang besar dimasa sekarang maupun

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan perkembangan dinamika perekonomian yang terus mengalami

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa tahun terakhir perkembangan ekonomi di Indonesia sudah

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Objek Penelitian Profil Perusahaan PT Trans Retail Indonesia

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

KEADAAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. yang menawarkan berbagai macam barang kebutuhan rumah tangga mulai dari

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. kerja, sekaligus dapat digunakan untuk mengetahui image dari suatu produk di. pasar, termasuk preferensi yang dikehendaki konsumen.

satu yang bisa disebut sukses adalah Hero Supermarket. Dengan jumlah cabang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Dunia bisnis ritel di Indonesia telah berkembang demikian pesat sesuai dengan

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN

PENGARUH IN-STORE PROMOTION TERHADAP KEPUTUSAN IMPULSE BUYING PADA KONSUMEN GIANT HYPERMARKET. Oleh ADE YUSRIYANTI H

BAB 1 PENDAHULUAN. Iklim perkembangan bisnis ritel di Indonesia beberapa tahun terakhir dapat

BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN PEMALANG

SURVEI HARGA KONSUMEN BULAN:

BAB I PENDAHULUAN. Pasar ritel di Indonesia merupakan pasar yang memiliki potensi besar

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II GAMBARAN UMUN DAN BIOGRAFI SWALAYAN GIANT. mulai dari peralatan rumah tangga, alat-alat elektronik sampai aneka bahan

BAB IV HASIL PENELITIAN, PEMBAHASAN, DAN PEMECAHAN MASALAH Sejarah PT. Hero Supermarket. Tbk,

BAB I PENDAHULUAN. juga perlu mengkomunikasikan produk kepada para konsumennya.

BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN PEMALANG

BAB I PENDAHULUAN. Bisnis Ritel di Indonesia secara umum dapat diklasifikasikan menjadi dua

BAB I PENDAHULUAN. Semakin modern perkembangan zaman menyebabkan timbulnya berbagai. usaha bisnis yang tentu mempunyai tujuan untuk memenuhi kebutuhan

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

I. PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan dunia bisnis semakin pesat, ditandai dengan makin

BAB I PENDAHULUAN. bermunculan perusahaan dagang yang bergerak pada bidang perdagangan barang

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan yang ingin berhasil dalam persaingan pada era milenium harus

PENDAHULUAN. Tabel 1. Konsumsi Telur dan Daging Broiler pada Beberapa Negara ASEAN Tahun 2009

BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN DEMAK

BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN DEMAK

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN DEMAK

BAB I PENDAHULUAN. berbagai kehidupan di dunia serta keinginan manusia yang sering kali berlebihan

BAB I PENDAHULUAN. Industri ritel merupakan salah satu industri yang strategis di Indonesia.

I. PENDAHULUAN. negara- negara ASEAN yang lain. Hal ini disebabkan pemerintah Indonesia telah

BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN DEMAK

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/DEFLASI

ANALISIS PEMASARAN PERTEMUAN PERTAMA. 6/11/2013

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/ INFLASI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Perdagangan bisnis retail (perdagangan eceran) di Indonesia pada akhirakhir

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri ritel nasional yang semakin signifikan dilihat dari

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

BAB I PENDAHULUAN. tiap tahun naik sekitar 14%-15%, dalam rentang waktu tahun 2004 sampai dengan

BAB I PENDAHULUAN. munculnya pasar tradisional maupun pasar modern, yang menjual produk dari

BAB I PENDAHULUAN. beberapa dari toko ritel buka selama 24 jam. Pertumbuhan bisnis ritel ini juga

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri ritel nasional yang semakin berkembang dengan

BAB I PENDAHULUAN. bisnis baru bagi perusahaan yang ada di seluruh dunia. Dengan. konsumen memiliki lebih banyak pilihan dan informasi.

ANALISIS PENYEBAB KONSUMEN BERBELANJA DI PASAR TRADISIONAL (STUDI KASUS DI PASAR TRADISIONAL SUNTER KIRANA)

BAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya keidupan modern masyarakat khususnya di perkotaan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN PEMALANG

BAB I PENDAHULUAN. memilih untuk melakukan transaksi pembelanjaan kebutuhan sehari-hari di gerai

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan teknologi dewasa ini, kondisi sosial ekonomi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB III OBJEK PENELITIAN. supermarket lahir dan didirikan atas ide Bapak Mohamad Saleh Kurnia, yang belajar

BAB 1 PENDAHULUAN. Perubahan yang dimaksud adalah efisiensi dalam pemenuhan kebutuhan

BERITA RESMI STATISTIK

BAB I PENDAHULUAN. Bisnis eceran, yang kini populer disebut bisnis ritel, merupakan bisnis yang

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

BAB I LATAR BELAKANG. Pada bab ini akan dijelaskan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah,

KEADAAN UMUM SUPER INDO. berkembang di Indonesia sejak tahun 1997 melalui kemitraan antara Salim Group,

BAB I PENDAHULUAN. semakin banyak pengusaha baru yang masuk ke bisnis ritel, baik dalam skala kecil

Bab 5. Jual Beli. Peta Konsep. Kata Kunci. Jual Beli Penjual Pembeli. Jual Beli. Pasar. Meliputi. Memahami Kegiatan Jual Beli di Lingkungan Rumah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISIS KEPUTUSAN PEMBELIAN DITINJAU DARI FAKTOR PSIKOGRAFIS KONSUMEN MATAHARI DEPARTMENT STORE SOLO SQUARE SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/ INFLASI DI KOTA SRAGEN Bulan Januari 2017 Inflasi 1,10 persen

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/ INFLASI

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan jumlah penduduk Indonesia dengan pendapatan kelas

KATA PENGANTAR. Jakarta, September 2013 Kepala Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian, Ir. M. Tassim Billah, MSc.

POLA KONSUMSI PANGAN DAN STATUS GIZI PADA RUMAH TANGGA PESERTA PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI KOTA DAN KABUPATEN BOGOR

KATA PENGANTAR. Jakarta, Juni 2013 Kepala Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian, Ir. M. Tassim Billah, MSc.

BAB I PENDAHULUAN. membuat para pelaku bisnis harus mampu bersaing. Persaingan yang terjadi tidak

Transkripsi:

43 V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Sejarah PT. Hero Supermarket PT. Hero Supermarket merupakan industri ritel pasar swalayan (supermarket) terbesar di Indonesia yang berdiri pertama kali pada tanggal 23 Agustus 1971 di Jl. Falatehan I No. 23, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Luas gedung kurang lebih 251 m² atau lebih tepat disebut toko swalayan dengan nama Hero Mini Supermarket. Pencetusan ide sekaligus pendiri Hero Supermarket ini adalah Bapak Mohamad Saleh Kurnia, putra kelahiran Cibadak, Sukabumi, Jawa Barat. Pada tahun 1948, orang tua M.S. Kurnia mengawali usahanya di Jakarta dengan mengelola usaha kaki lima gerobag dorong yang menjual makanan dan minuman di Gang ribal (sekarang lebih dikenal dengan jalan pintu besar selatan 1, Jakarta Barat). Setelah usahanya berkembang pesat maka pada tahun 1951 didirikan sebuah ruko pada jalan yang sama dengan nama Toko Hero. Tahun 1954 Toko Hero menjadi CV Hero yang banyak mengimpor makanan dan minuman dari luar negeri. Melihat potensi pasar produk impor yang semakin besar dan belum adanya tempat belanja yang modern dan memadai bagi orang asing pada saat itu maka pada tahun 1971, MS. Kurnia membuka gerai (outlet) yang pertama di Jl. Falatehan 1, Jakarta Selatan. Outlet ini diberi nama Hero Mini Supermarket. Bisnis ritel modern ini terus mengalami ekspansi pasar dan semakin berkembang sampai sekarang yang dapat dilihat pada Tabel 8. Total gerai atau outlet yang dimiliki oleh PT. Hero Supermarket, Tbk sampai bulan Desember 2008 adalah 260 gerai. Hal ini didukung dengan adanya kerjasama yang dilakukan dengan pihak asing pada tahun 1978. Selain itu perusahaan ini juga mengelola usaha eceran dengan konsep harga murah. Tabel 8. Gerai-gerai PT. Hero Supermarket, Tbk Desember 2008 Outlet Jumlah Gerai Hero Supermarket 47 Giant Supermarket 48 Giant Hypermarket 25 Guardian 140 Sumber : PT. Hero Supermarket Tbk, 2008

44 5.1.1 Visi dan Misi PT Hero Supermarket Visi dan misi PT. Hero Supermarket, Tbk yaitu menjadi peritel terkemuka di Indonesia dalam segi penjualan dan penciptaan nilai jangka panjang bagi pemegang saham. Sedangkan misi dari PT. Hero Supermarket, Tbk yaitu meningkatkan nilai investasi pemegang saham kami melalui keberhasilan komersial dengan menarik pelanggan dan meningkatkan daya saing yang mantap. 5.1.2 Fungsi Sosial dan Ekonomi PT Hero Supermarket PT. Hero Supermarket ini memiliki dua fungsi yang utama yaitu fungsi sosial dan fungsi ekonomi. Adapun yang termasuk fungsi sosial adalah : 1. Memberi kesempatan kerja kepada + 10.000 karyawan yang tersebar antara lain di gerai-gerai Hero Supermarket, Giant Hypermarket, Giant Supermarket, Guardian dan Head Office sampai tahun 2008. 2. Kesejahteraan karyawan sangat dibutuhkan. 3. Hero merupakan perusahaan terbuka (Go Public) sehingga saham Hero dapat dimiliki masyarakat. 4. Kegiatan sosial masyarakat sering diselenggarakan seperti menyumbang untuk yayasan fakir miskin, membantu pengembangan koperasi dan usaha kecil melalui kegiatan kemitraan. Adapun fungsi ekonomi dari PT Hero Supermarket ini adalah : 1. Membantu menyediakan bahan pangan yang baik dan sehat 2. Membantu meningkatkan penghasilan negara melalui kontribusi pajak 3. Meramaikan bursa efek. 5.1.3 Giant Hypermarket Giant berasal dari kata Gino yang berarti anak Dinosaurus yang didirikan pada tahun 1944 oleh keluarga Teng Meng Chun yang merupakan toko kecil di daerah Sentul Malaysia. Pada awal Februari tahu 1988 Giant bergabung dengan Dairy Farm International Hongkong dan diubah namanya menjadi Hipermarket. Setelah menjadi Hipermarket, Giant berkembang menjadi sangat pesat sehingga dibuka cabang outlet di Singapura, India dan Indonesia.

45 Giant Indonesia yang merupakan anak perusahaan patungan dari PT Hero Supermarket ini merupakan perusahaan patungan antara PT. Hero Group dengan Dairy Farm Int yang membeli lisensi dari Giant di Malaysia. Hal yang cukup berhasil dilakukan oleh Giant adalah dalam menciptakan image murah dengan konsep traditional market. Sehingga tujuan untuk membidik semua lapisan masyarakat dengan harga murah One Stop Shopping dapat tercapai. Giant Hypermarket merupakan tempat berbelanja untuk memenuhi kebutuhan semua lapisan masyarakat dengan konsep Big Variaty Great Value. Terdapat empat bagian divisi utama di Giant yaitu Grocery, General Merchandises (GMS), Fresh&Frozen dan Sales Support. Divisi Grocery adalah divisi yang melakukan kegiatan operasional yang menyangkut penjualan produkproduk kebutuhan pokok seperti beras, susu, minyak goreng, terigu, sabun mandi, produk-produk berupa alat-alat/perabotan rumah tangga mulai dari furniture sampai peralatan pecah belah, elektronik dan stationary yang kesemuanya dikelompokkan dalam beberapa departemen. Divisi Fresh adalah divisi yang menjual produk-produk segar seperti buah, sayur, daging, seafood, makanan siap saji serta bakery. Selain itu divisi yang tidak kalah pentingnya yaitu Sales Support. Divisi ini yang mendukung operasional kegiatan selain penjualan seperti promosi, akuntansi, sampai transaksi di kasir, customer service dan urusan kepegawaian (HRD). Masing-masing divisi tersebut mempunyai seorang manager (Division Manager) yang secara struktural berada dibawah seorang Store General Manager. 5.2 Sejarah Carrefour Indonesia Carrefour adalah perusahaan multinasional Perancis yang bergerak dalam bidang ritel atau bisnis eceran. Didirikan pertama kali pada 3 Juni 1959 di Annecy, Perancis. Gerai ini didirikan oleh Marcel Fournier dan Louis Deforey. Hingga kini, gerai pertama ini adalah gerai Carrefour terkecil di dunia. Bidang usaha Carrefour adalah pasar serba ada (Hypermart), dengan jumlah paserba yang mencapai lebih dari 580 yang tersebar di 26 negara di Eropa, Amerika dan Asia. Carrefour tergabung dalam satu grup Carrefour yang memiliki bidang usaha yang bermacam-macam seperti Hypermarket, Supermarket, Hard

46 Discount, Convinence Stories dan Cash and Carry. Carrefour menjadi pemimpin dalam industri ritel dunia. Sejarah perkembangan Carrefour di dunia dapat dilihat pada Tabel 9. Tabel 9. Sejarah Perkembangan Carrefour di Dunia. Tahun 1959 Berdiri grup Carrefour di Perancis Peristiwa 1960 Carrefour membuka supermarket pertama di Annecy, Perancis 1963 Dibuka konsep usaha eceran baru yaitu Hypermarket di selatan Paris 1969 Dibuka pertama kali Carrefour di luar Perancis yaitu di Belgium 1970 Carrefour masuk bursa saham Paris 1973 Dibuka Carrefour di Spanyol 1975 Dibuka Carrefour pertama di Amerika Utara 1989 Dibuka Carrefour di Taiwan 1991 Carrefour mengakuisisi dua pesaing Perancis 1994 Dibuka Carrefour di Malaysia 1995 Dibuka Carrefour di Cina 1996 Dibuka Carrefour di Hongkong, Korea dan Thailand 1998 Dibuka Carrefour di Indonesia (Carrefour Cempaka Putih) 1999 Carrefour merger dengan Promodes 1999 Kantor pusat Carrefour berdiri di Wisma Staco, Jaksel 2001 Kantor pusat Carrefour pindah ke Jl Lebak Bulus Raya, Jaksel 2008 Menyelesaikan proses akuisisi terhadap PT. Alfa Retailindo Tbk Sumber : Carrefour, 2009 Carrefour berdiri di Indonesia pada tahun 1998 dengan nama badan hukum PT Contimas Utama Indonesia, masuknya Carrefour ke Indonesia pertama kali ditandai dengan berdirinya Carrefour Cempaka Putih dan Carrefour Pasar Festival yang dulunya adalah Continent sebelum merger dengan Carrefour. Kantor pusat Carrefour Indonesia berada di Wisma Staco Lt. 11 Jl. Casablanca Kav 17 Jakarta Selatan yang kemudian pindah ke Jl Lebak Bulus Raya No 8 Jakarta Selatan pada bulan Oktober 2001. Carrefour Pamulang merupakan salah satu cabang Carrefour yang berdiri pada 5 Juni 2008 yang berlokasi di Jl Surya Kencana Pamulang, Tangerang. 5.2.1 Visi, Misi dan Tujuan Perusahaan Carrefour Pamulang merupakan cabang dari Carrefour memiliki visi yang tidak terlepas dari Carrefour pusat, yaitu seluruh usaha ditujukan demi kepuasan

47 pelanggan sehingga segala kegiatan usaha Carrefour adalah untuk memenuhi kebutuhan pelanggan yang berubah-ubah baik pilihan produk, kualitas dan dengan harga yang paling bersaing. Berdasarkan pada latar belakang pendirian perusahan, tujuan Carrefour adalah sebagai berikut : 1. Menjadi kekuatan internasional yang diperhitungkan pada setiap pasar. 2. Terus menerus berusaha merebut pangsa pasar untuk memperkokoh kemandirian dan meningkatkan citra perusahaan dalam waktu jangka panjang. 3. Mengembangkan sinergi yang saling menguntungkan dengan seluruh mitra bisnis. 4. Berusaha menyesuaikan diri dengan lingkungan yang berbeda di setiap negara dimana Carrefour beroperasi. Dari visi dan tujuan Carrefour, maka misi yang ada adalah mengarahkan semua kegiatan untuk dapat mencapai visi dan tujuan yaitu dengan penerapan konsep tiga pilar utama, yang diyakini akan dapat membuat Carrefour menjadi pilihan tempat belanja bagi para konsumen Indonesia. Ketiga pilar utama tersebut adalah harga yang bersaing, pilihan yang lengkap dan pelayanan yang memuaskan. Untuk membuktikan kebenaran dari konsep ini, maka dibuat promosi yang isinya apabila konsumen membeli produk di Carrefour ternyata harganya lebih mahal dibanding kompetitor dengan asumsi jenis, mutu dan ukuran yang sama maka Carrefour akan mengganti selisih harga sebesar 10 kali lipat, parkir gratis untuk 1 jam pertama bagi pelanggan Carrefour, pembulatan terhadap total belanja pelanggan, yang memastikan setiap pelanggan memperoleh uang kembali secara tepat karena Carrefour menghargai setiap nilai rupiah pelanggan dan apabila konsumen tidak puas maka Carrefour akan membeli kembali produk yang telah dibeli konsumen. Promosi tersebut berbentuk poster yang dipasang pada setiap sudut Carrefour dan iklan-iklan yang ditampilkan oleh Carrefour baik di media cetak maupun elektronik. Dari konsep yang telah berlaku, diharapkan dapat mencapai target konsumen yang diinginkan yaitu keluarga sebagai pengguna akhir. Carrefour sebagai pemimpin perdagangan dalam industri ritel melakukan kegiatan pokok berupa penyediaan jasa sarana berbelanja kebutuhan sehari-hari

48 dengan kelengkapan sarana dan kualitas produk yang baik. Jenis-jnis produk yang ditawarkan dibagi dalam departemen-departemen. Pembagian tempat produk secara departemen bertujuan untuk mempermudah kegiatan opersional dan pengawasan. Secara garis besar divisi yang ada di Carrefour dibedakan menjadi lima yaitu fresh, grocery, bazaar, appliance dan textile. Dari kelima divisi tersebut, masing-masing memiliki beberapa departemen yang ada dibawahnya. Produk pertanian segar terdapat pada divisi fresh dan grocery. Jenis produk pertanian segar yang ditawarkan dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Divisi Fresh Divisi fresh meliputi beberapa produk yang dijual dalam keadaan segar, baik mentah maupun siap saji. Divisi fresh terdiri dari beberapa departemen, sebagai berikut : a. Departemen Salad Bar Salad Bar merupakan departemen yang menyediakan produk-produk siap saji seperti salad, masakan, ayam panggang, rujak, siomay, kue dan masih banyak jenis makanan siap saji yang ada pada departemen ini. b. Departemen Fishery Fishery merupakan departemen yang menyediakan produk ikan baik ikan laut seperti kakap, kerapu, baronang, ekor kuning maupun ikan tawar dalam keadaan segar baik mati maupun hidup seperti gurame, mas, bawal, mujair, lele, patin dan lain-lain. Departemen ini juga menyediakan ikan olahan sperti ikan asin, juga ikan dalam bentuk frozen atau beku seperti udang beku, kakap beku dan salmon. c. Departemen Fruits and Vegetable Fruits dan vegetable merupakan departemen yang menyediakan produk buah dan sayuran. Buah yang disediakan bermacam-macam seperti jeruk, apel, pear, durian, lengkeng, mangga dan lain-lain. Jenis sayuran yang ditawarkan meliputi sayuran daun seperti bayam, kangkung, cesim, daun singkong, pekcoy, selada, sawi, kailan dan lain-lain. Jenis sayuran yang lain adalah sayuran keras seperti brokoli, kembang kol, sayuran umbi dan sayuran terung-terungan. Dalam departemen buah dan sayuran ini juga

49 terdapat jenis kacang-kacangan dan umbi-umbian serta bumbu dapur seperti bawang, cabe, sereh, kunyit, lengkuas dan yang lainnya. d. Departemen Bakery Bakery merupakan departemen yang menyediakan produk roti-rotian. Produk roti terbagi menjadi produk roti Carrefour dan produk roti dari supplier seperti Sara Lee, Sari Roti, Maxim dan lain-lain. e. Departemen Butchery Butchery merupakan departemen yang menyediakan produk daging. Daging yang disediakan meliputi daging sapi, kambing, babi dan daging unggas termasuk ayam, bebek, burung dan lain-lain. Bentuk daging yang disediakan bermacam-macam dari yang berbentuk utuh sampai dengan daging yang berbentuk fillet. 2. Divisi Grocery Divisi grocery merupakan divisi yang menyediakan bahan pangan. Dalam divisi ini terdapat tiga departemen sebagai berikut : a. Departemen Beverages Departemen Beverages merupakan departemen yang menyediakan berbagai jenis minuman baik minuman ringan, minuman mineral maupun minuman beralkohol. b. Departemen Cosmetics Departemen Cosmetics merupakan departemen yang menyediakan berbagai macam kosmetika mulai dari perawatan wajah, rambut, badan dan masih banyak lagi. c. Departemen Dry Grocery Departemen Dry Grocery merupakan departemen yang menyediakan bahan makanan dalam bentuk kering seperti beras, makanan ringan, terigu, gula, kopi dan masih banyak lagi makanan kering lainnya.

50 5.3 Karakteristik Umum Responden di Carrefour dan Giant Hypermarket, Pamulang dengan Frekuensi Kunjungan. Hasil deskripsi responden diperoleh dari pengumpulan data melalui kuisioner yang dilakukan kepada para konsumen yang sedang membeli produk pertanian segar (sayuran, produk perikanan dan daging) di Carrefour, Pamulang dengan jumlah 45 responden. Hubungan antara karakteristik konsumen dengan frekuensi pembelian di Carrefour dan Giant Hypermarket, Pamulang diolah dengan menggunakan analisis crosstabs. Analisa crosstabs merupakan analisa yang masuk dalam kategori statistik deskriptif di mana menampilkan tabulasi silang atau tabel kontingensi yang menunjukkan suatu distribusi bersama dan pengujian hubungan antara dua variabel atau lebih. Hubungan antara karakteristik konsumen dengan frekuensi kunjungan di Carrefour, Pamulang dapat dilihat pada Tabel 10. Tabel 10. Tabel Karakteristik Konsumen Carrefour Pamulang dengan Frekuensi Kunjungan Usia Karakteristik Frekuensi kunjungan per minggu Persentase Total 1 2 3 4 5 6 (%) 15-25 tahun 6 1 1 0 0 0 8 17,78 26-35 tahun 4 5 3 6 0 0 18 40 36-45 tahun 3 6 1 4 1 1 16 35,56 46-55 tahun 3 0 0 0 0 0 3 6,67 Pekerjaan Mahasiswa/Pelajar 7 1 1 0 0 0 9 20 Wiraswasta 2 4 0 3 1 1 11 24,44 Pegawai Swasta 2 5 4 4 0 0 15 33,33 Pegawai Negeri 2 2 0 1 0 0 5 11,11 Sipil/BUMN Ibu Rumah Tangga 3 0 0 1 0 0 4 8,89 Pendapatan Rp. 2 juta 1 0 1 1 0 0 3 6,67 Rp. 2-5 juta 7 5 1 5 0 0 18 40 Rp. 5 juta 8 7 3 4 1 1 24 53,33 Pengeluaran Rp. 1 juta 1 0 1 1 0 0 3 6,67 Rp. 1-3 juta 8 6 2 7 0 0 23 51,11 3-5 juta 7 6 2 2 1 1 19 42,22

51 Responden Carrefour sebagian besar berusia 26-35 tahun dengan jumlah 18 responden atau 40 persen, dari jumlah tersebut terdapat 5 responden dengan frekuensi kunjungan 2 kali dalam seminggu dan 6 orang responden dengan frekuensi kunjungan 4 kali dalam seminggu. Responden Carrefour yang berusia 36-45 tahun berjumlah 16 responden atau 35,56 persen, dari jumlah tersebut terdapat 6 responden dengan frekuensi kunjungan 2 kali dalam seminggu dan 4 responden dengan frekuensi kunjungan 4 kali dalam seminggu. Jumlah responden Carrefour dengan pekerjaan pegawai swasta adalah sebanyak 15 responden atau 33,33 persen, dari data tersebut terdapat 5 responden dengan frekuensi kunjungan 2 kali dalam seminggu, 4 responden dengan frekuensi kunjungan 3 kali dalam seminggu dan 4 responden dengan frekuensi kunjungan 3 kali dalam seminggu. Responden Carrefour dengan pekerjaan wiraswasta adalah sebanyak 11 responden atau 24,44 persen, dari data tersebut terdapat 4 responden dengan frekuensi kunjungan 2 kali dalam seminggu dan 3 responden dengan frekuensi kunjungan 4 kali dalam seminggu. Responden Carrefour sebagian besar dengan tingkat pendapatan Rp. 5 juta sebanyak 24 responden atau 53,33 persen, dari data tersebut terdapat 8 responden dengan frekuensi kunjungan 1 kali dalam seminggu, 7 responden dengan frekuensi kunjungan 2 kali dalam seminggu, 4 responden dengan frekuensi kunjungan 4 kali dalam seminggu dan 3 responden dengan frekuensi kunjungan 3 kali dalam seminggu. Responden Carrefour dengan tingkat pendapatan Rp. 2-5 juta sebanyak 18 responden atau 40 persen, dari data tersebut terdapat 7 responden dengan frekuensi kunjungan 1 kali dalam seminggu, 5 responden dengan frekuensi kunjungan 2 kali dalam seminggu dan 5 responden dengan frekuensi kunjungan 4 kali dalam seminggu. Hasil ini dapat sedikit memberikan bantuan mengenai gambaran daya beli responden Carrefour. Beberapa persen jumlah pendapatan keluarga tersebut tentunya digunakan konsumen untuk kebutuhan hidup atau konsumsi sehari-hari. Nilai tersebut dapat dilihat dari jumlah rata-rata pengeluaran per bulan responden Carrefour dimana sebagian besar konsumen menghabiskan uang sebesar Rp 1 3 juta dengan jumlah 23 responden atau 51,11 persen. Dari data tersebut terdapat 8 responden dengan frekuensi kunjungan 1 kali dalam seminggu, 7 responden dengan

52 frekuensi kunjungan 4 kali dalam seminggu dan 6 responden dengan frekuensi kunjungan 2 kali dalam seminggu. Jumlah responden Carrefour dengan pengeluaran 3-5 juta adalah sebanyak 19 responden atau 42,22 persen, dari data tersebut terdapat 7 responden dengan frekuensi kunjungan 1 kali dalam seminggu dan 6 responden dengan frekuensi kunjungan 2 kali dalam seminggu. Tabel 11. Tabel Karakteristik Konsumen Giant Hypermarket Pamulang dengan Frekuensi Kunjungan Usia Karakteristik Frekuensi kunjungan per minggu Persentase Total 1 2 3 4 5 6 (%) 15-25 tahun 4 0 3 0 1 0 8 17.78 26-35 tahun 1 3 2 7 1 0 14 31.11 36-45 tahun 1 7 3 5 0 2 18 40 46-55 tahun 2 2 0 1 0 0 5 11.11 Pekerjaan Mahasiswa/Pelajar 3 0 2 0 0 0 5 11.11 Wiraswasta 0 3 1 2 1 0 7 15.56 Pegawai Swasta 3 1 2 5 1 2 14 31.11 Pegawai Negeri 1 3 1 4 0 0 9 20 Sipil/BUMN Ibu Rumah Tangga 1 5 2 2 0 0 10 22.22 Pendapatan Rp. 2 juta 3 0 2 1 0 0 6 13.33 Rp. 2-5 juta 3 2 4 10 2 0 21 46.67 Rp. 5 juta 2 10 2 2 0 2 18 40 Pengeluaran Rp. 1 juta 4 0 2 1 1 0 8 17.78 Rp. 1-3 juta 3 4 6 10 1 0 24 53.33 3-5 juta 1 8 0 2 0 2 13 28.89 Hasil deskripsi responden diperoleh dari pengumpulan data melalui kuisioner yang dilakukan kepada para konsumen yang sedang membeli produk pertanian segar (sayuran, produk perikanan dan daging) di Giant Hypermarket, Pamulang dengan jumlah 45 responden. Hubungan antara karakteristik konsumen dengan frekuensi pembelian di Giant Hypermarket, Pamulang diolah dengan menggunakan analisis crosstabs.

53 Analisa crosstabs merupakan analisa yang masuk dalam kategori statistik deskriptif di mana menampilkan tabulasi silang atau tabel kontingensi yang menunjukkan suatu distribusi bersama dan pengujian hubungan antara dua variabel atau lebih. Hubungan antara karakteristik konsumen dengan frekuensi kunjungan di Giant Hypermarket, Pamulang dapat dilihat pada Tabel 11. Responden Giant Hypermarket sebagian besar berusia 36-45 tahun dengan jumlah 18 responden atau 40 persen, dari jumlah tersebut terdapat 7 responden dengan frekuensi kunjungan 2 kali dalam seminggu dan 5 responden dengan frekuensi kunjungan 4 kali dalam seminggu. Responden Giant Hypermarket yang berusia 26-35 tahun berjumlah 14 responden atau 31,11 persen, dari jumlah tersebut terdapat 7 responden dengan frekuensi kunjungan 2 kali dalam seminggu dan 3 responden dengan frekuensi kunjungan 4 kali dalam seminggu. Jumlah responden Giant Hypermarket dengan pekerjaan pegawai swasta adalah sebanyak 14 responden atau 31,11 persen, dari data tersebut terdapat 5 responden dengan frekuensi kunjungan 2 kali dalam seminggu, 4 responden dengan frekuensi kunjungan 3 kali dalam seminggu dan 4 responden dengan frekuensi kunjungan 3 kali dalam seminggu. Responden Giant Hypermarket dengan pekerjaan ibu rumah tangga adalah sebanyak 10 responden atau 22,22 persen, dari data tersebut terdapat 4 responden dengan frekuensi kunjungan 2 kali dalam seminggu dan 3 responden dengan frekuensi kunjungan 4 kali dalam seminggu. Responden Giant Hypermarket sebagian besar dengan tingkat pendapatan Rp. 2-5 juta sebanyak 24 responden atau 53,33 persen, dari data tersebut terdapat 8 responden dengan frekuensi kunjungan 1 kali dalam seminggu, 7 responden dengan frekuensi kunjungan 2 kali dalam seminggu, 4 responden dengan frekuensi kunjungan 4 kali dalam seminggu dan 3 responden dengan frekuensi kunjungan 3 kali dalam seminggu. Responden Giant Hypermarket dengan tingkat pendapatan 3-5 juta sebanyak 13 responden atau 28,89 persen, dari data tersebut terdapat 7 responden dengan frekuensi kunjungan 1 kali dalam seminggu, 5 responden dengan frekuensi kunjungan 2 kali dalam seminggu dan 5 responden dengan frekuensi kunjungan 4 kali dalam seminggu. Hasil ini dapat sedikit

54 memberikan bantuan mengenai gambaran daya beli responden Giant Hypermarket. Beberapa persen jumlah pendapatan keluarga tersebut tentunya digunakan konsumen untuk kebutuhan hidup atau konsumsi sehari-hari. Nilai tersebut dapat dilihat dari jumlah rata-rata pengeluaran per bulan responden Giant Hypermarket dimana sebagian besar konsumen menghabiskan uang sebesar Rp 1 3 juta dengan jumlah 24 responden atau 53,33 persen. Dari data tersebut terdapat 8 responden dengan frekuensi kunjungan 1 kali dalam seminggu, 7 responden dengan frekuensi kunjungan 4 kali dalam seminggu dan 6 responden dengan frekuensi kunjungan 2 kali dalam seminggu. Jumlah responden Giant Hypermarket dengan pengeluaran 3-5 juta adalah sebanyak 13 responden atau 28,89 persen, dari data tersebut terdapat 7 responden dengan frekuensi kunjungan 1 kali dalam seminggu dan 6 responden dengan frekuensi kunjungan 2 kali dalam seminggu.