Seminar Nasional & Call For Paper, FEB Unikama Peningkatan Ketahanan Ekonomi Nasional Dalam Rangka Menghadapi Persaingan Global Malang, 17 Mei

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III ANALISIS ISU STRATEGIS

BAB II METODE PENELITIAN. deskriptif adalah penelitian yang diarahkan untuk memberikan gejala-gejala,

BAB 3 METODE PENELITIAN

ANALISIS SWOT. Analisis Data Input

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

BAB III ANALISIS LINGKUNGAN STRATEGIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Asahan, untuk melihat kajian secara

BAB III ISU-ISU STRATEGIS

BAB III METODE KAJIAN

BAB V INDIKASI KEKUATAN, KELEMAHAN, ANCAMAN DAN PELUANG

Economics Development Analysis Journal

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II METODE PENELITIAN

pestisida dan permodalan (Sisfahyuni, 2008).

Analisis SWOT Deskriptif Kualitatif untuk Pariwisata

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PERENCANAAN STRATEGIS. Proses Perencanaan Semester 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. mencapai tujuan perusahaan adalah dengan perencanaan strategik. Perencanaan strategik membantu perusahaan dalam mengembangkan

BAB. III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan batasan operasional ini meliputi pengertian yang digunakan

IV. METODE PENELITIAN

PENDAHULUAN. Supriadi R 1), Marhawati M 2), Arifuddin Lamusa 2) ABSTRACT

III. METODE PENELITIAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

PELUANG PENGEMBANGAN AGRIBISNIS SAYUR-SAYURAN DI KABUPATEN KARIMUN RIAU

BAB III METODE PENELITIAN. lokasi ini karena di objek wisata tersebut merupakan satu-satunya objek

BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS

2. Sebagai bahan pertimbangan bagi para pengambil keputusan dan kebijakan. dalam pengembangan industri dodol durian.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (1993:10), penelitian deskriptif terbatas pada usaha mengungkapkan suatu

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI. 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan BPMD

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

II. TINJAUAN PUSTAKA

PENGUKURAN KINERJA ORGANISASI

III. METODE PENELITIAN. Kegiatan penelitian dilaksanakan di Kabupaten Langkat selama 3 (tiga)

BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS

BAB 1 PENDAHULUAN. dijelaskan terlebih dahulu beberapa istilah yang terkait dengan judul. Adapun

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. gejala-gejala, fakta-fakta, atau kejadian-kejadian secara sistematis dan akurat,

SURYA AGRITAMA Volume 5 Nomor 2 September 2016 STRATEGI PENGEMBANGAN INDUSTRI RUMAH TANGGA KERUPUK KETELA DI KECAMATAN KEMIRI KABUPATEN PURWOREJO

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Data dan Instrumentasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III METODE PENELITIAN. atau Sagela Pengucapaan yang sering di pakai masyarakat Gorontalo ini, terletak

LAMPIRAN II HASIL ANALISA SWOT

BAB 4 ANALISIS ISU STRATEGIS DAERAH

ANALISIS SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threats) UKM (Usaha Kecil Menengah) Gampong Meunasah Mesjid, Leupung, Aceh Besar

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGIS DAN KEBIJAKAN

BAB 4 VISI DAN MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATGEI DAN ARAH KEBIJAKAN

RINGKASAN EKSEKUTIF Muhammad Syahroni, E. Gumbira Sa id dan Kirbrandoko.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN

EVALUASI KINERJA PENYULUH DAN PENENTUAN PENGEMBANGAN STRATEGI KINERJA PENYULUH PERTANIAN ORGANIK ATAS DASAR FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL KOTA BATU

BAB II METODE PENELITIAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN. Visi pembangunan daerah dalam RPJMD adalah visi Kepala daerah dan

VI. ANALISIS LINGKUNGAN DAN PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA SATE SOP KAMBING

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN. Pemerintah akan dibawa dan berkarya agar tetap konsisten dan dapat eksis,

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB 6 PENUTUP. 122 Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Melalui fungsi transformasi sumberdaya manusia, iptek dan sosial, perguruan

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KERANGKA TEORI. dunia bisnis. Tujaun tersebut hanya dapat dicapai memalui usaha mempertahankan dan

BAB I PENDAHULUAN. perkapita sebuah negara meningkat untuk periode jangka panjang dengan syarat, jumlah

BAB IV STRATEGI PENGELOLAAN MAJALAH "AL MIHRAB" DALAM PENGEMBANGAN DAKWAH DENGAN ANALISIS SWOT

III. METODE PENELITIAN

BAB I. Pendahuluan. Kepariwisataan yaitu meningkatkan pertumbuhan ekonomi, meningkatkan

BAB V VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN TERWUJUDNYA MASYARAKAT BONDOWOSO YANG BERIMAN, BERDAYA, DAN BERMARTABAT SECARA BERKELANJUTAN

BAB 3 SWOT DAN STRATEGI BERSAING

BAB IV METODE PENELITIAN PARIWISATA SPIRITUAL

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan, atau organisasi, makin kompleks pula bentuk, jenis dan sifat

B A B III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

BAB III METODE PENELITIAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB IV STRATEGI PEMBANGUNAN DAERAH

BAB III METODOLOGI. (BPS) dan instansi terkait lainnya. Data yang digunakan adalah PDRB atas dasar

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dilakukan secara tradisional untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

III. METODE PENELITIAN. survei. Menurut Masri Singarimbun (1989:4), penelitian survei dapat digunakan

Renstra BKP5K Tahun

KONTRIBUSI PENDAPATAN USAHA PERIKANAN TERHADAP PENDAPATAN RUMAH TANGGA PETANI PADI SAWAH DI DESA KALIBENING KECAMATAN TUGUMULYO KABUPATEN MUSI RAWAS

Perkembangan Penanaman Modal dan Sektor-sektor I Nyoman Karyawan 63

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Tanaman Kakao (Theobroma cacao) merupakan salah satu komoditi

Kata Kunci : Percepatan pembangunan, IFAS, EFAS, SWOT

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT. Amani Mastra yang kantornya terletak di

III. METODOLOGI KAJIAN

ANALISIS PERUMUSAN STRATEGI DI X TRAVEL DENGAN METODE QSPM

III METODE PENELITIAN. Daerah penelitian adalah wilayah pesisir di Kecamatan Punduh Pidada,

BAB V PEMBAHASAN. A. Penerapan Analisis SWOT Dalam Strategi Pengelolaan Dana Zakat Di. berikut: yang pertama yaitu wawancara kepada manager BAZNAS

Pusat Penelitian Perubahan Iklim dan Kebijakan

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

MODEL PENGEMBANGAN KADER PKK SEBAGAI MOTOR PEMBANGUNAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Palembang Tahun BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB I PENDAHULUAN. Upaya pemerintah Indonesia dalam pengembangan kepariwisataan

BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN DAN DAMPAK KONSELING KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA BAGI REMAJA DI KECAMATAN ULUJAMI KABUPATEN PEMALANG

MATERI 3 ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Rencana Pengembangan Strategi Perusahaan Untuk Meningkatkan Kualitas Perusahaan

2. TINJAUAN PUSTKA 2.1. Kajian Teori Sayuran Organik Manajemen Strategi

ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL BISNIS STMIK SUMEDANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE SWOT ANALYSIS

Transkripsi:

MODEL PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS KEMANDIRIAN UNTUK MEWUJUDKAN KETAHANAN EKONOMI (Strategi Pemberdayaan Ekonomi Pada Masyarakat Ranupani Kabupaten Lumajang) Candra Wahyu Hidayat Universitas Kanjuruhan Malang Candrawh76@gmail.com Abstrak Penelitian mengenai pengembangan dan pemberdayaan masyarakat berbasis kemandirian untuk mewujudkan ketahanan ekonomi masyarakat Ranupani Kabupaten Lumajang merupakan penelitian deskriptif investigasi untuk mengetahui gambaran mengenai permasalahan di bidang ekonomi. Dengan penelitian ini akan diharapkan akan tersusun kegiatan yang strategis dalam meningkatkan pemberdayaan ekonomi pada masyarakat Ranupani. Metode penelitian ini menerapkan metode analisa SWOT yang membantu dalam manganalisis dan memberikan informasi strategis dalam meningkatkan ketahanan ekonomi khususnya di daerah pedesaan. Diharapkan dengan adanya ketahanan ekonomi yang diawali dari lingkungan terkecil akan berdampak secara lokal maupun nasional sehingga tingkat kemandirian masyarakat juga akan meningkat. Keywords: Kemandirian, analisa SWOT, ketahanan ekonomi PENDAHULUAN Setiap bangsa yang besar pasti mempunyai cita-cita yang berfungsi sebagai tujuan mulia. Sesuai amanah yang ada di Pembukaan UUD 1945, dalam mencapai tujuan tersebut banyak sekali hambatan, ancaman, dan tantangan oleh karena itu perlu kekuatan untuk menghadapinya. Kekuatan yang dimaksud disini adalah Ketahanan Nasional. Ketahanan Nasional perlu terus dikembangkan agar kelangsungan hidup bangsa dapat terjamin. Bangsa Indonesia banyak mengalami permasalahan terutama masalah pengangguran, kemiskinan, rendahnya sumber daya manusia, isu sara, globalisasi, tingkat pendapatan hidup yang rendah dengan Ketahanan Nasional yang kuat permasalahan tersebut dapat dihindarkan. Hubungan manusia dengan pemenuhan kebutuhannya dinamakan ekonomi. Hubungan manusia dengan lingkungannya pada hakekadnya adalah untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Untuk menjamin kehidupan yang sejahtera diperlukan terjaminnya aspek pengaturan dan konsep kesejahteraan yang selaras dengan aspek ketahanan nasional. Ada dua aspek yang melatarbelakangi ketahanan nasional yaitu : 1. Aspek Nasional meliputi : a. Letak geografis. b. Keadaan dan kekayaan alam. 649

c. Kemampuan penduduk. 2. Aspek Sosial meliputi : a. Ideologi. b. Politik. c. Sosial. d. Budaya. e. Pertahanan dan Keamanan. Letak geografis wilayah Indonesia yang sangat strategis yang berbasis pada bidang pertanian, perkebunan, perikanan dan peternakan sangat memungkinkan mengembangkan sumber daya alam tersebut. Kondisi ini ditunjang dengan Indonesia yang mayoritas mata pencahariannya di wilayah pedesaaan adalah Secara geografis wilayah Ranupani terletak di dataran tinggi dan terletak pada kawasan Bromo Tengger Semeru. Dikarenakan letaknya di wilayah pegunungan masyarakat Ranupani sangat sulit menjangkau akses sumbersumber perekonomian dengan baik. Keadaan ini berdampak pada rendahnya kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat Ranupani. Dengan demikian perlu adanya perlakuan khusus berupa sosialisasi dan pendampingan guna melindungi kehidupan mereka agar tercipta kemandirian khususnya di wilayah Ranupani menyangkut ketahanan ekonomi. Mata pencaharian masyarakat Ranupani yang mayoritas bertani dan kondisi sumber daya alam yang sangat mendukung. Melalui program pengembangan dan pemberdayaan masyarakat berbasis kemandirian diharapkan dapat mewujudkan ketahanan ekonomi dan melindungi masyarakat dari kemiskinan. Ketahanan ekonomi merupakan keadaan dimana masyarakat sehat secara ekonomi keluarga. Oleh karena itu dibutuhkan perencanaan yang strategis terutama menyangkut perencanaan strategi pengembangan ketahanan ekonomi yang keberlanjutan. Dengan perencanaan ekonomi yang strategis dapat membuat program-program dengan analisis kebutuhan ekonomi. Pada penelitian ini dirancang untuk mengidentifikasi permasalahan dalam bidang ekonomi dan mengembangkan potensi ekonomi berbasis kemandirian guna meningkatkan pendapatan keluarga. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Ketahanan Nasional, Ketahanan berasal dari kata tahan, tahan menderita, tabah, kuat dapat menguasai diri, tidak kenal menyerah. Ketahanan berbicara keteguhan hati dan ketabahan. Jadi ketahanan nasional yaitu perihal keteguhan hati untuk memperjuangkan kepentingan nasional. 650

Pemberdayaan menurut Suhendra (2006) adalah suatu kegiatan yang berkesinambungan, dinamis, secara sinergis mendorong keterlibatan semua potensi yang ada secara evolutif dengan keterlibatan semua potensi. Sedangkan menurut Widjaja (2003) pemberdayaan masyarakat adalah upaya meningkatkan kemampuan dan potensi yang dimiliki masyarakat, sehingga masyarakat dapat mewujudkan jati diri, harkat dan martabatnya secara maksimal untuk bertahan dan mengembangkan diri secara mandiri baik di bidang ekonomi, sosial, agama dan budaya. Analisa SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Straight) dan peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weaknesses) dan ancaman (Treats).(Rusdarti,2010) METODE Metode pengumpulan data pada penelitian ini membutuhkan berbagai metode yang memberikan gambaran secara komprehensif untuk menjawab permasalahan dalam penelitian ini. 1. Metode Riset Investigasi. Dimana peneliti berusaha memasuki kondisi sosial setempat melalui observasi dan partisipasi dalam kehidupan mereka. 2. Metode Sumber Data sekunder. Mengetahui kelayakan investasi dan potensi pengembangan ekonomi untuk meningkatkan kemandirian masyarakat. 3. Metode Analisis Data. Dalam hal ini penelitian menggunakan metode analisis SWOT. Analisis SWOT dikenal dengan analisis situasi adalah analisis untuk mengidentifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi atau kebijakan pada suatu sektor ekonomi. Dalam proses pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan dan strategi kebijakan. Dengan demikian perencanaan strategi (strategic planning) harus menganalisis faktor-faktor strategis yang dimiliki dalam kondisi saat ini. Analisis SWOT juga dikenal dengan analisis situasi baik secara internal maupun eksternal. 651

HASIL BERDASARKAN ANALISIS SWOT Dalam penyusunan strategi pengembangan dan pemberdayaan masyarakat Ranupani berbasis kemandirian menuju ketahanan ekonomi meliputi pengumpulan data internal dan eksternal, tahap analisis produk unggulan, dan terakhir tahap penyusunan program strategis menuju kearah pengembangan. Matrik SWOT Pertanian di Masyarakat Ranupani E F A S I F A S OPPORTUNITY (O) 1. Permintaan pasar yang cukup tinggi. 2. Investasi pengelolaan lahan 3. Adanya potensi pariwisata penunjang 4. Iklim yang mendukung produk 5. Pengembangan produk hasil TREAT (T) 1. Banyak yang beralih dari sektor 2. Alih fungsi lahan. 3. Budaya kerja yang rendah. 4. Keengganan mengelola daerah wisata. 5. Akses jalan yang kurang memadai. STRENGTH (S) 1. Tersedianya lahan yang cukup luas. 2. Kebijakan pemerintah desa tentang pengembangan produk 3. Pasar potensial untuk distribusi hasil 4. Iklim yang mendukung produk 5. Potensi pariwisata pendamping hasil STRATEGI (SO) 1. Pengoptimalan lahan 2. Pengelolaan lahan pertanian secara modern. 3. Iklim yang cocok untuk pertanian sayur-sayuran. 4. Akses pasar dan penunjang kelembagaan. 5. Mendatangkan investor dalam pengelolaan STRATEGI (ST) 1. Peluang pasar yang cukup luas. 2. Peningkatan penyuluh pertanian dari pemerintah WEAKNES (W) 1. Lahan yang belum dimanfaatkan secara maksimal. 2. Kelembagaan ekonomi pedesaaan yang masih kurang. 3. Kemampuan pengetahuan petani masih rendah. 4. Kurang kreatif dalam pengembangan sumber daya alam. 5. Hasil pertanian yang kurang memadai. 6. Pengelolaan hasil pertanian bersifat tradisional. STRATEGI (WO) 1. Pelatihan dan peningkatan pengetahuan bagi petani. 2. Pendampingan dan bimbingan dalam mengelola potensi disamping STRATEGI (WT) 1. Meningkatkan akses jalan. 2. Akses pasar dan peningkatan pendapatan petani. 3. Pengetahuan mengenai pariwisata. PEMBAHASAN Pada dasarnya arah dan kebijakan yang dirumuskan dari analisa SWOT diatas perlu diidentifikasi permasalahan yang dihadapi khususnya prospek dalam pengembangan potensi 652

produk unggulan. Permasalahan yang ada misalnya lahan yang ada belum digarap secara optimal, kelembagaan ekonomi masih kurang, kemampuan dan pengetahuan petani masih kurang, kepemilikan modal petani yang rendah, kesejahteraan petani yang masih rendah sehingga perlu adanya pembinaan dan pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan petani. SIMPULAN DAN SARAN Program pengembangan dan pemberdayaan masyarakat berbasis kemandirian untuk mewujudkan ketahanan ekonomi mengarah pada peningkatan hasil pertanian serta peningkatan mutu dari sumber daya alam dan manusia. Dengan adanya kebijakan dari pemerintah daerah memacu peningkatan investasi dalam bidang pertanian yang mana akan muncul suatu kelembagaan terpadu yang secara organisasi membantu dalam pengelolaan hasil Kelembagaan ini akan membantu peningkatan secara optimal mengenai teknologi pertanian, sumber daya manusia, pendapatan dan kesejahteraan petani. Identifikasi analisa SWOT membantu menganalisis program-program strategis yang dipakai dalam pengambilan kebijakan baik dari pemerintah daerah maupun secara khusus petani yang ada di wilayah Ranupani. Daftar Pustaka Hunger and wheelen, 2003, Manajemen Strategis, Penerbis Andi, Yogyakarta Rusdarti, 2010 Potensi Ekonomi Daerah Dalam Pengembangan UKM Unggulan di Kabupaten Semarang, Jurnal Jejak, 3 (2). Suhendra, 2006. Peranan Birokrasi dalam Pemberdayaan Masyarakat. Bandung: Alfabeta. Widjaja, HAW. 2003. Otonomi Desa Merupakan Otonomi Asli Bulat dan Utuh. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Wahyudi, Sri Agustinus, 1996, Manajemen Strategik : Pengantar Proses Berpikir Strategik, Binarupa Aksara, Jakarta 653