HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG STIMULASI DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK ANAK USIA 1-3 TAHUN DI POSYANDU TERATAI I DESA BANGUNJIWO TAHUN 2015

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN STIMULASI BICARA DAN BAHASA PADA BALITA DI PAUD NURUL A LA KOTA LANGSA

Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 2, Oktober 2015 ISSN HUBUNGAN PEMBERIAN STIMULASI IBU DENGAN PERKEMBANGAN BALITA DI POSYANDU

PENGARUH PELATIHAN DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG BALITA (DTKB) TERHADAP MOTIVASI DAN KETRAMPILAN KADER DI DUSUN SORAGAN NGESTIHARJO KASIHAN BANTUL

HUBUNGAN LINGKAR KEPALA DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK ANAK USIA 1-24 BULAN DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK PERTIWI MAKASSAR

Hubungan Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu Dengan Pertumbuhan Balita DI Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2014

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Balita di Kelurahan Baros Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kota Sukabumi

HUBUNGAN PERAN IBU DALAM PEMILIHAN ALAT PERMAINAN DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 4-6 TAHUN DI YAYASAN AR-RAHMAH KABUPATEN LUMAJANG

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK AISYIYAH BANJARMASIN ABSTRAK

PENELITIAN PEMBERIAN STIMULASI OLEH IBU UNTUK PERKEMBANGAN BALITA. Nurlaila*, Nurchairina* LATAR BELAKANG

REPI SEPTIANI RUHENDI MA INTISARI

HUBUNGAN PERSEPSI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSLUSIF PADA IBU BEKERJA DI KELURAHAN WIROGUNAN KOTA YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

Nurin Fauziyah Akademi Kebidanan Pamenang Pare Kediri

HUBUNGAN POLA ASUH DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA PRASEKOLAH DI TK KARTIKA X-9 CIMAHI 2012

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG ANAK USIA 1-3 TAHUN


Sudarti 1, Afroh Fauziah 2 INTISARI PENDAHULUAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG STIMULASI DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA TODDLER DI POSYANDU MELATI TLOGOMAS MALANG ABSTRAK

ARTIKEL ILMIAH. Disusun Oleh : TERANG AYUDANI J

PENGARUH PENYULUHAN MANFAAT POSYANDU TERHADAP SIKAP IBU BALITA TENTANG POSYANDU DI DUSUN NGANGKRIK SLEMAN TAHUN 2015 NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP KADER DENGAN PELAYANAN POSYANDU DI DESA SIDOREJO GODEAN SLEMAN

PEMBERIAN STIMULUS TERHADAP PERKEMBANGAN ANAK USIA 3 5 TAHUN GIVING STIMULUS OF CHILDREN DEVELOPMENT AGES 3-5 YEARS OLD ABSTRAK

HUBUNGAN MINAT IBU MENYUSUI DENGAN PERAWATAN PAYUDARA DI RS PKU MUHAMMADIYAH KOTAGEDE

HUBUNGAN PENGETAHUAN PEMANFAATAN BUKU KIA DENGAN KEMAMPUAN PERAWATAN BALITA PADA IBU BALITA DI POSYANDU LARAS LESTARI NOGOTIRTO SLEMAN

Anis Fitriyani 1, Nuke Devi Indrawati 1

NASKAH PUBLIKASI TRI NURIKA Disusun Oleh:

HUBUNGAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA 4-5 TAHUN DI DESA TAWANREJO BARENG KLATEN

PENGETAHUAN IBU TENTANG STIMULASI DENGAN PERKEMBANGAN BAYI USIA 0-12 BULAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PERILAKU MENSTIMULASI PERKEMBANGAN ANAK USIA 3-5 TAHUN DI POSYANDU KAMBOJA DUSUN KALONGAN MLATI SLEMAN

Rustantina 1), Dewi Elliana 2) ABSTRAK

HUBUNGAN STIMULASI DINI SENSORIS DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK ANAK USIA 2-3 TAHUN DI PAUD A LESTARI SURABAYA SKRIPSI

HUBUNGAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN MP-ASI DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA BULAN DI DESA TAMANMARTANI KALASAN SLEMAN YOGYAKARTA

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG PERMAINAN EDUKATIF DENGAN STIMULASI PERKEMBANGAN ANAK PADA IBU-IBU DESA PEPE KELURAHAN LANGENHARJO

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas masa depan anak dapat dilihat dari perkembangan dan

HUBUNGAN ANTARA PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR BAYI 6-24 BULAN

HUBUNGAN PERILAKU IBU TENTANG PEMBERIAN MAKANAN SEIMBANG DENGAN PERUBAHAN BERAT BADAN BALITA DI POSYANDU LOTUS YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK USIA 3-4 TAHUN DI POSYANDU BUDI LESTARI DESA TLOGOREJO GUNTUR DEMAK.

TINGKAT PENDIDIKAN IBU DENGAN STATUS GIZI BALITA DI PUSKESMAS PLERET

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANC DENGAN KUNJUNGAN ANC DI PUSKESMAS GALUR 2 KULON PROGO DWI SURYANDARI INTISARI

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: Ema Anggraeni

HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN TUGAS PERKEMBANGAN PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH (3-5 TAHUN) DI TK INSAN CENDEKIA TULANGAN SIDOARJO TAHUN 2016 SKRIPSI

The Correlation of Knowledge Level About Exclusive Mother s Milk with Mother s Milk Deliverance To The Baby

PERKEMBANGAN BAHASA ANAK USIA PRASEKOLAH (4-6 TAHUN) DENGAN PENDIDIKAN IBU

HUBUNGAN PERAN ORANG TUA DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DI SMP MUHAMMADIYAH 1 YOGYAKARTA TAHUN 2011 NASKAH PUBLIKASI

: Lingkar Kepala, Perkembangan Anak

BAB I PENDAHULUAN. keturunan dan dapat berguna bagi nusa dan bangsa di kemudian hari. Oleh

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: Nixen Rachmawati

HUBUNGAN PEMBERIAN MOTIVASI IBU TENTANG STIMULASI DINI DENGAN PERKEMBANGAN PADA ANAK USIA 48 BULAN DI TK NURUL IZZAH CANDIREJO 2015 ARTIKEL OLEH

HUBUNGAN ANTARA KETERATURAN MENGKONSUMSI TABLET ZAT BESI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS JETIS II BANTUL YOGYAKARTA

PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG STIMULASI PERKEMBANGAN ANAK USIA PRASEKOLAH. Achmad Ridwan, Anita Nur Lely Akademi Keperawatan Pamenang Pare Kediri

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG STIMULASI DAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS PADA ANAK USIA 4-5 TAHUN

Erma Prihastanti, Puji Hastuti Prodi DIII Kebidanan Purwokerto Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Semarang

SUYANI PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK JENJANG D IV SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AISYIYAH YOGYAKARTA

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN KECUKUPAN PEMBERIAN OMEGA 3 DAN 6 PADA BALITA DI KANDANG SAPI JEBRES SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH

Hikmatul Khoiriyah Akademi Kebidanan Wira Buana ABSTRAK

Kata Kunci : frekuensi penimbangan, balita, pengetahuan, posyandu

STATUS GIZI DAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA BALITA USIA SATU SAMPAI LIMA TAHUN

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS PADA BALITA

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG ASI EKSKLUSIF TERHADAP PEMBERIAN PASI PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI BPS NY. DIYAH SIDOHARJO SRAGEN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GODEAN II SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

Yeni Yuniarti 2, Suesti 3 INTISARI

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI PADA PASANGAN USIA SUBUR (PUS) DI DESA KARANGJATI KABUPATEN SEMARANG

HUBUNGAN KINERJA PERAWAT DENGAN KEPUASAN KERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RS PKU MUHAMMADIYAH GAMPING NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN PERAN KELUARGA DENGAN KETEPATAN STIMULASI PERKEMBANGAN ANAK 0-3 TAHUN DI DESA SOKO KEC. GLAGAH KAB. LAMONGAN.

HUBUNGAN STIMULASI ORANG TUA TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA ANAK PRASEKOLAH BERUSIA 4-5 TAHUN

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KEPATUHAN KONSUMSI TABLET FE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS WIROBRAJAN KOTA YOGYAKARTA

PENGARUH PELATIHAN PEMBERIAN MAKAN PADA BAYI DAN ANAK TERHADAP PENGETAHUAN KADER DI WILAYAH PUSKESMAS KLATEN TENGAH KABUPATEN KLATEN

Mia Setiawati 1, Nunung Mulyani 2, Helmi Diana 2 ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan perkembangannya (Hariweni, 2003). Anak usia di bawah lima tahun (Balita) merupakan masa terbentuknya

HUBUNGAN PERANAN GURU SEKOLAH DASAR DENGAN SIKAP TANGGUNG JAWAB SISWA (JURNAL) Oleh DEDI SUPARMAN ROCHMIYATI SUGIYANTO

HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN PERKEMBANGAN BAYI USIA 9-12 BULAN DI PUSKESMAS GAMPING I SLEMAN NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PERILAKU PRO-SOSIAL PADA SISWA KELAS VIII A SMP NEGERI 2 GONDANGREJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016

Evi Nur Faidah* Supratman**

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN GANGGUAN PERTUMBUHAN BALITA DI KABUPATEN PADANG PARIAMAN

HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN KINERJA PERAWAT DI RSUD SARAS HUSADA PURWOREJO

III. METODE PENELITIAN. bulan Januari tahun 2015 di SMA Negeri 1 Terbanggi Besar. Penelitian. dilakukan selama 5 minggu pembelajaran (5X pertemuan).

BAB III METODA PENELITIAN. A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR BAYI MELALUI STIMULASI IBU DI KELURAHAN KEMAYORAN SURABAYA

ANALISIS PENGETAHUAN DENGAN POLA ASUH PADA IBU BALITA UMUR 4-5 TAHUN DI TK DHARMA WANITA DESA SAMBIROBYONG KECAMATAN KAYEN KIDUL KABUPATEN KEDIRI

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN KADER DENGAN SIKAP KADER TENTANG POSYANDU BALITA DI DESA PENGKOK KEDAWUNG SRAGEN

EFEKTIFITAS PERAN KELOMPOK PENDUKUNG IBU TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI 0-6 BULAN DI PUSKESMAS PANDAK I BANTUL YOGYAKARTA 2011

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: Nopia Wahyuliani

PENGARUH PENYULUHAN MP ASI TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN IBU DALAM PEMBERIAN MP ASI DI PUSKESMAS SAMIGALUH I

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang dimulai dari bayi hingga remaja. Anak usia prasekolah adalah

PERBANDINGAN STATUS GIZI BALITA BERDASARKAN INDEXS ANTROPOMETRI BB/ U DAN BB/TB PADA POSYANDU DI WILAYAH BINAAN POLTEKKES SURAKARTA

HUBUNGAN PELATIHAN PEMBERIAN MAKANAN PADA BAYI DAN ANAK (PMBA) DENGAN KETERAMPILAN KONSELING PADA BIDAN DI WILAYAH KAWEDANAN PEDAN TAHUN 2014

ABOUT PARTOGRAPH WITH APPLICATION IN DIII STUDY PROGRAM OF MIDWIFERY AT STIKES A. YANI YOGYAKARTA

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG BENDUNGAN ASI DENGAN PRAKTIK PENCEGAHAN BENDUNGAN ASI (BREAST CARE) DI RB NUR HIKMAH KWARON GUBUG

PENGARUH PENYULUHAN PIJAT BAYI TERHADAP PERSEPSI IBU TENTANG PIJAT BAYI DI DESA SENDANGAGUNG, SLEMAN NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG KANKER SERVIKS TERHADAP MINAT PEMERIKSAAN IVA PADA KELOMPOK IBU PENGAJIAN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN PENOLONG PERSALINAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KABUPATEN PANDEGLANG

Volume 4 No. 2, September 2013 ISSN :

HUBUNGAN ANTARA KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN POSYANDU DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN IBU BALITA

BAB I PENDAHULUAN. diulang lagi, maka masa balita disebut sebagai masa keemasan (golden period),

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Mencapai derajat sarjana kedokteran. Diajukan Oleh: ROHMILIA KUSUMA J

Yelli Yani Rusyani 1 INTISARI

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI USIA DINI TERHADAP KESIAPAN MENGHADAPI MENARCHE PADA SISWI KELAS V SD MUHAMMADIYAH KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk fisik maupun kemampuan mental psikologis. Perubahanperubahan

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA 1000 HARI PERTAMA KEHIDUPAN SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN IBU DENGAN SIKAP PEMBERIAN ASI EKSLKLUSIF DI WILAYAH PUSKESMAS KARTASURA KABUPATEN SUKOHARJO NASKAH PUBLIKASI

Transkripsi:

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG STIMULASI DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK ANAK USIA 1-3 TAHUN DI POSYANDU TERATAI I DESA BANGUNJIWO TAHUN 215 NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: NURHASANAH 214114173 PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK JENJANG D IV SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AISYIYAH YOGYAKARTA TAHUN 215 1

2

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG STIMULASI DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK ANAK USIA 1-3 TAHUN DI POSYANDU TERATAI I DESA BANGUNJIWO TAHUN 215 1 Nurhasanah 2 Ismarwati 3 INTISARI Latar belakang:masa kanak-kanak awal merupakan masa pemenuhan aktivitas mandiri anak dengan pergerakannya. Hal ini didukung oleh perkembangan motorik. Perkembangan motorik didukung oleh stimulasi yang diberikan. Ibu memiliki peran yang besar dalam pemberian stimulasi. Oleh karena itu diperlukan pengetahuan yang baik dalam pemberian stimulasi perkembangan anak. Tujuan: untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan ibu tentang stimulasi dengan perkembangan motorik anak usia 1-3 tahun di Posyandu teratai I Desa Bangunjiwo Tahun 215. Metode: survey analitik dengan pendekatan waktu cross sectional.tehnik pengambilan sampel menggunakansampling jenuh. Alat yang digunakan adalah kuisioner dan KPSP. Analisa data menggunakanchi Square. Hasil penelitian: pengetahuan ibu tentang stimulasi baik sebanyak 24responden (5%), dan perkembangan motorik anak perkembangan motorik sesuai dengan usia sebanyak 44anak (91,7%). Hasil uji analisis Chi Squaredengan nilai sig (2-tailed) =.23<ρ- value (.5). simpulan: terdapat hubungan yang signifikan tingkat pengetahuan ibu tentang stimulasi dengan perkembangan motorik anak usia 1-3 tahun. 3

THE CORRELATION BETWEEN THE LEVEL MOTHERS KNOWLEDGE ABOUT STIMULATION AND CHILDREN AGED 1-3 YEARS OLD MOTORIC DEVELOPMENT AT TERATAI 1 INTEGRATED HEALTH SERVICE OF BANGUNJIWO VILLAGE IN 215 1 Nurhasanah 2, Ismarwati 3 ABSTRACT Background: Motoric development is not supported by motoric development. Mother has a huge role in giving stimulation. Thus, good education about children development stimulation giving is very essential. Objective: The research objective was to determine the correlation between the level of mothers knowledge about stimulation and children aged 1-3 years old motoric development. Method: The research used analytical survey with cross sectional approach. The samples were taken using Saturated Sample. The instrument used in the research were questionnaire and KPSP. The data analysis in the research used Chi square. Finding: Mothers knowledge about stimulation which was in good category was shown in 24 respondents (5%) and the children s motoric development which was balanced with the age was shown in 44 children (91,7%). The Chi square test analysis result showed the value of sig (2-tailed) =.23 < p value (.5). PENDAHULUAN Kualitas anak dapat dilihat dari dua dimensi yaitu pertumbuhan dan perkembangan. Dua faktor utama yang mempengaruhi tumbuh kembang anak yakni faktor dalam (bawaan) dan faktor luar (lingkungan). Masa lima tahun pertama sebagai masa terbentuknya dasar kepribadian manusia. Oleh karena itu faktor luar perlu diperhatikan agar dasar-dasar pembentukan kepribadian anak dapat diletakan secara kokoh dan mantap. Untuk mencapai perkembangan optimal, seluruh potensi yang dimiliki anak dapat distimulasi orang tua memerlukan bekal pengetahuan tentang stimulasi karena merupakan faktor pendukung perilaku stimulasi terkait dengan perkembangan anak (Hetra, 214). Survei yang dilakukan UNICEF menunjukkan bahwa dari 2 juta anak di bawah usia 5 tahun di negara-negara berkembang di dunia, lebih dari sepertiganya tidak terpenuhi potensinya untuk perkembangan. Berbagai faktor seperti 4

kemiskinan, gizi buruk, defisiensi mikronutrien dan lingkungan belajar yang tidak menyediakan cukup stimulasi responsif, menyebabkan anak-anak tumbuh lambat serta gagal berkembang (UNICEF, 26). Pada Tahun 23 Depkes RI melakukan skrinning perkembangan di 3 provinsi di Indonesia dan dilaporkan 45,12% bayi mengalami gangguan perkembangaan, penelitian di Jawa Barat memberikan hasil bahwa 3 % anak mengalami gangguan perkembangan disebabkan oleh kurangnya pemberian stimulasi. Dari berbagai fenomena di atas disimpulkan bahwa pengetahuan ibu tentang stimulasi dapat mempengaruhi perkembangan motorik pada anak (Christi, 213). Menurut Papalia (29) Salah satu aspek penting dalam proses perkembangan adalah perkembangan motorik, karena merupakan awal dari kecerdasan dan emosi sosial anak. Perkembangan motorik yang terlambat menimbulkan akibat yang tidak menguntungkan bagi konsep diri anak. Sebagai Contoh, pada waktu anak berusaha mencapai kemandirian ternyata gagal dan pada saatnya harus bergantung pada bantuan orang lain, mereka menjadi putus asa. Pada waktu anak bertambah besar dan membandingkan prestasinya dengan teman sebayanya, anak merasa rendah diri karena mengetahui betapa rendah prestasinya. Rasa putus asa dan rendah diri selalu menimbulkan masalah perilaku dan emosi yang sangat berbahaya bagi penyesuaian diri yang baik. Menurut Depkes RI (25) mengatasi gangguan perkembangan motorik pada anak dengan melalui penilaian pertumbuhan dan perkembangan dapat dilakukan sedini mungkin sejak anak dilahirkan. Melalui deteksi dini dapat diketahui penyimpangan tumbuh kembang anak secara dini, sehingga upaya pencegahan, stimulasi, penyembuhan serta pemulihan dapat diberikan dengan indikasi yang jelas pada masa-masa kritis proses tumbuh kembang. Upaya upaya tersebut diberikan sesuai dengan umur perkembangan anak, dengan demikian dapat tercapai kondisi tumbuh kembang yang optimal. Penilaian pertumbuhan dan perkembangan meliputi dua hal pokok, yaitu penilaian pertumbuhan fisik dan penilaian perkembangan. Masing masing penilaian tersebut mempunyai parameter dan alat ukur tersendiri. Alat yang digunakan untuk mengetahui gangguan perkembangan anak yaitu: Kuisioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP) adalah untuk mengetahui bagaimana perkembangan anak sesuai dengan umurnya dan dapat dijadikan sebagai alat deteksi dini di tingkat posyandu, dan Denver Development Screening Test (DDST II) adalah mengarah kepada perbandingan kemampuan atau perkembangan anak dengan kemampuan anak lain yang seumurnya (Suistyawati, 214). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang hubungan tingkat pengetahuan ibu tentang stimulasi dengan perkembangan motorik anak usia 1-3 tahun di posyandu teratai I Desa bangunjiwo Tahun 215. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan jenis penelitian pra-eksperimen dengan rancangan one group pretest-posttest design, rancangan yang tidak menggunakan kelompok pembanding (kontrol), tetapi sudah dilakukan observasi pertama (pretest) yang memungkinkan menguji perubahan-perubahan yang terjadi setelah 5

adanya eksperimen Penelitian ini merupakan penelitian Survei analitik yaitu penelitian yang tidak melakukan intervensi ataupun manipulasi terhadap variabel yang diteliti tetapi hanya melakukan pengamatan terhadap variabel seperti apa adanya kemudian melakukan analisis hubungan antar faktor resiko dan efek, Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional, yaitu penelitian yang dilakukan pada waktu bersamaan terhadap subyek penelitian. Tujuan metode ini agar diperoleh data yang lengkap dalam waktu yang relatif cepat. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah sampling jenuh yaitu teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel, dalam penelitian ini jumlah sampel 48 orang. Instrument atau alat ukur data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner yang telah diuji validitas yang dianalisis menggunakan uji validitas korelasi Product Moment dengan pengolahan computer dan reliabilitasnya yang dianalisis menggunakan uji Alpha Cronbach dengan program computer dengan pernyataan yang diberikan berjumlah 2 soal. Variabel independen pada penelitian ini adalah pengetahuan ibu tentang stimulasi.variabel dependen pada penelitian ini adalah perkembangan motorik anak usia 1-3 tahun. Data dari hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan teknik deskriptif kuantitatif dan kualitatif dengan persentase, setelah itu teknik yang digunakan dalam menganalisis data hasil penelitian adalah Uji chi Square dilakukan dengan menggunakan komputer dengan tingkat kepercayaan 95% atau nilai alpha (α),5. Pengambilan kesimpulan dilakukan berdasarkan perbandingan p-value dengan taraf signifikan yang digunakan dalam penelitian ini adalah 5%. HASIL DAN PEMBAHASAN Pengetahuan ibu tentang stimulasi di Posyandu Teratai I Desa Bangunjiwo Tahun 215. Berdasarkan hasil koreksi dan perhitungan kuisioner pengetahuan ibu tentang stimulasi, didapatkan data sebagai berikut : 6

Tabel 4.8 Pengetahuan tentang stimulasi Di Posyandu Teratai I Desa Bangunjiwo tahun 215 Pengetahuan tentang stimulasi F % Berdasarkan umur anak 1. 12-15 Bulan Baik Cukup Kurang 2. 15-18 Bulan Baik Cukup Kurang 3. 18-24 Bulan Baik Cukup Kurang 4. 24-36 Bulan Baik Cukup Kurang 4 1 2 7 6 3 1 16 8 8,3 2,1 4,2 14,6 12,5 6,2 2,1 33,3 16,7 Total 48 1 Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa sebagian besar responden mempunyai pengetahuan tentang stimulasi pada anak usia 12-36 bulan yang baik sebanyak 24 orang (5 %). Perkembangan motorik anak usia 1-3 tahun di posyandu Teratai I Desa Bangunjiwo Tahun 215. Berdasarkan hasil pengisian lembar KPSP, didapatkan data sebagai berikut: 7

Tabel 4.9 Perkembangan motorik berdasarkan umur anak di Posyandu Teratai I Desa Bangunjiwo Tahun 215 Perkembangan Motorik Berdasarkan Umur anak a. 12-15 Bulan Tidak sesuai b. 15-18 Bulan Tidak sesuai c. 18-21 Bulan Tidak d. 21-24 bulan Tidak e. 24-3 Bulan Tidak sesuai f. 3-36 Bulan Tidak g. 36 Bulan Tidak sesuai F % Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa sebagian besar responden perkembangan motorik sesuai sebanyak 44 orang (91,7%). Analisis pengaruh penyuluhan tentang resiko 4 terlalu terhadap motivasi ibu menghindari faktor 4 terlalu pada calon pengantin Analisis yang digunakan dalam menganalisis data hasil penelitian adalah uji chi square dengan tingkat kemaknaan p<,5. Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara pengetahuan tentang stimulasi dengan perkembangan motorik anak usia 12-36 bulan. Hubungan tingkat pengetahuan ibu tentang stimulasi dengan perkembangan motorik anak dapat dilihat pada tabel berikut ini : 4 1 9 5 5 4 1 15 2 2 8,3 2,1 18,8 1,4 1,4 8,3 2,1 31,2 4,2 4,2 Total 48 1 8

Tingkat Pengetahuan ibu tentang stimulasi Perkembangan motorik anak usia 12-36 bulan Tidak Total N % N % N %s X 2 P- value C Baik 24 5 24 5 7,53,23,368 Cukup 19 39,6 3 6,2 22 45,8 Kurang 1 2,1 1 2,1 2 4,2 Total 44 91,7 4 41,6 48 1 Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa responden yang mempunyai pengetahuan ibu tentang stimulasi baik dan pekembangan motorik anak sesuai ada 24 orang (5 %), Hasil pengujian korelasi chi square diperoleh x 2 hitung sebesar 7,53 dengan signifikansi sebesar,23. Nilai signifikan <,5 hal ini berarti Ha diterima. Berdasarkan besarnya koefisien kontingensi sebesar,368 dengan nilai signifikansi,23 dapat dinyatakan bahwa hubungan antara pengetahuan tentang stimulasi dengan perkembangan motorik anak adalah rendah. Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian tersebut menunjukan bahwa tingkat pengetahuan ibu tentang stimulasi pada anak usia 12-36 bulan yang berpengetahuan baik sebanyak 24 orang (5 %). Sedangkan yang mempunyai pengetahuan kurang sebanyak 2 orang (4,2%). Hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa mayoritas tingkat pengetahuan ibu di Posyandu Teratai I pada tingkat baik. Pengetahuan yang baik menunjukkan bahwa responden memperoleh banyak informasi tentang stimulasi tumbuh kembang yang diberikan pada anaknya dan juga perkembangan balita yang sesuai tahap perkembangannya. Informasi yang diperoleh responden tentang stimulasi perkembangan motorik balita didapatkan dari berbagai sumber informasi seperti TV, Posyandu dan lainlain. Semakin banyak informasi yang didapat responden maka semakin baik tingkat pengetahuan yang dimiliki responden tentang stimulasi perkembangan balita itu sendiri sesuai tahap perkembangannya. Masyarakat, kelompok, atau individu dapat memperoleh pengetahuan tentang kesehatan yang lebih baik dengan diberikannya informasi atau pesan-pesan kesehatan. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat diketahui bahwa sebagian besar responden mempunyai perkembangan motorik yang sesuai yaitu sebanyak 44 orang (91,7%). Sedangkan paling sedikit perkembangan motorik tidak sesuai sebanyak 4 orang (8,3%). Perkembangan motorik adalah proses tumbuh kembang kemampuan gerak seorang anak pada dasarnya perkembangan ini berkembang sejalan dengan perkembangan saraf dan otot anak. Setiap gerakan sesederhana apapun merupakan hasil pola interaksi yang kompleks dari berbagai bagian dan system dalam tubuh yang di kontrol oleh otak (Sudarti, 21). 9

Perkembangan sesuai tahap perkembangannya dapat diartikan anak mengalami perkembangan normal serta menunjukkan bahwa anak mendapatkan perawatan dan pengasuhan yang baik dari keluarga. Untuk mencapai tumbuh kembang yang optimal, Kebutuhan stimulasi yaitu perangsangan dari luar, merupakan cikal bakal proses pembelajaran anak, harus di mulai sejak awal kehidupan. Hasil pengujian korelasi chi square diperoleh x 2 hitung sebesar 7,53 dengan signifikansi sebesar,23. Nilai signifikan <,5 hal ini berarti Ha diterima yaitu ada hubungan antara pengetahuan tentang stimulasi dengan perkembangan motorik. Dengan demikian diketahui bahwa responden yang pengetahuan tentang stimulasi baik memiliki anak yang perkembangan motorik sesuai umur anak. Berdasarkan besarnya koefisien kontingensi sebesar,368 dengan nilai signifikansi,23 dapat dinyatakan bahwa hubungan antara pengetahuan tentang stimulasi dengan perkembangan motorik anak usia 12-36 bulan adalah rendah. Besar koefisien kontingensi berada pada interval,2,399 hal ini disebabkan oleh karena adanya variabel pengganggu yang di duga sangat mempengaruhi perkembangan motorik anak yang tidak dikendalikan pada penelitian ini yaitu faktor stimulai. Ini sesuai dengan teori Hurlock (211) bahwa faktor stimulasi atau rangsangan yang lebih banyak dari orang tua akan mempercepat perkembangan motoriknya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pengetahuan ibu yang tinggi tentang stimulasi akan mempengaruhi cara melakukan stimulasi yang baik sehingga berdampak pada perkembangan motorik anak yang sesuai dengan usia anak. Faktor kebutuhan stimulasi atau rangsangan terhadap anak untuk memperkenalkan suatu pengetahuan ataupun keterampilan baru ternyata sangat penting dalam peningkatan kecerdasan anak. Stimulasi pada anak dapat dimulai sejak calon bayi berwujud janin, sebab janin bukan merupakan makhluk yang pasif. Berdasarkan dari bentuk kecerdasan yang perlu dikembangkan, mengharuskan stimulasi yang beragam pula. Salah satu yang utama stimulasi motorik, alasannya perkembangan motorik anak usia balita sangat pesat, terutama motorik kasar. Perkembangan motorik kasar diusia balita terkait erat dengan perkembangan fisik dan rasa percaya diri. Apabila pada usia tertentu anak belum bisa melakukan motorik kasar, maka anak telah mengalami keterlambatan. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Tingkat pengetahuan baik sebanyak 24 orang (5 %), Perkembangan motorik sesuai usia anak sebanyak 44 orang (91,7%). Ada hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan ibu tentang stimulasi dengan perkembangan motorik anak usia 12-36 bulan ditunjukan dengan nilai p=,23<,5. Tingkat hubungan Berdasarkan besarnya koefisien kontingensi sebesar,368 dengan nilai signifikansi,23 dapat dinyatakan bahwa hubungan antara pengetahuan tentang stimulasi dengan perkembangan motorik anak adalah rendah. Besar koefisien kontingensi berada pada interval,2,399. 1

Saran Kepada ibu meningkatkan pengetahuan tentang stimulasi dan dapat memberikan stimulasi kepada anak sesuai dengan usianya agar tidak terjadi keterlambatan pada perkembangan anak dengan mencari informasi tentang perkembangan anak. DAFTAR PUSTAKA Arikunto. (26). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktek. Jakarta: Rineka Cipta Dinas Kesehatan Provinsi DIY. (21). Profil Kesehatan Provinsi DIY 21. Yogyakarta : Dinas Kesehatan Provinsi DIY Kusuma F.I, Syamlan,R.C, Christi, Y. A. (213). Hubungan pengetahuan ibu tentang stimulasi dini dengan perkembangan motorik pada anak usia 6-24 bulan di kecamatan mayang kabupaten jember. UNEJ. Jurnal Pustaka Kesehatan, Vol. 1 No 1 September 213. Kholifah N.S,Fadillah N, As ari H, Hidayat T (214). Perkembangan motorik kasar bayi melalui stimulasi ibu di kelurahan kemayoran Surabaya. Jurnal Sumber Daya Manusia Kesehatan Vol.1 No. 1, 214. Lindawati, (213). Faktor-faktor yang berhubungan dengan perkembangan motorik anak usia pra sekolah di PAUD wilayah kecamatan cilandak jakarta selatan. Jurnal Health Quality Vol. 4 No. 1, Nopember 213, Hal. 1 76. Soetjiningsih. (21). Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC Sulistyawati A. (214).Deteksi Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: Selemba Medika Soedjtmiko. 28. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta : EGC Sudarti, & Endang K. (21). Asuhan Kebidanan Neonatas, Bayi, dan Anak balita. Yogyakarta: NuhaMedika Sugiyono. (21). Statistika untuk penelitian. Bandung : Alfabeta 11