KAJIAN FILOLOGI SERAT-SERAT ANGGITAN DALEM KANGJENG GUSTI PANGERAN ADIPATI ARIYA MANGKUNEGARA IV JILID I (WANAGIRI JAMAN KANGJENG GUSTI PANGERAN ADIPATI ARIYA MANGKUNEGARA III) Wahyu Aris Aprillianto Universitas Muhammadiyah Purworejo aprilliantowahyuaris@yahoo.co.id ABSTRAK Penulis mengharapkan dari penelitian ini dapat menemukan data dan informasi jenis-jenis kajian filologi dalam Serat-Serat Anggitan Dalem Kangjeng Gusti Pangeran Adipati Ariya Mangkunegara IV. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan yang bersifat deskriptif.. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara: 1) penetapan unit analisis dengan teknik baca dan catat, dan 2) pencatatan sumber data. Teknik penelitian yang digunakan adalah analisis konten. Validitas menggunakan validitas semantik, sedangkan reliabilitas dilakukan dengan membaca berulang-ulang serta mempertimbangkan verifikasi pakar, dalam hal ini adalah dosen pembimbing penelitian.hasil penelitian ini menunjukan bahwa naskah Serat-Serat Anggitan Dalem Kangjeng Gusti Adipati Ariya Mangkunegara IV keadaannya masih relatif terawat, tulisannya jelas dan mudah di baca. Dalam penelitian ini penyuntingan teks dilakukan dengan menggunakan suntingan teks edisi standar, yakni dengan membetulkan kesalahan-kesalahan kecil dan ejaannya disesuaikan dengan ketentuan yang berlaku, proses penyuntingan naskah tersebut berpedoman pada Bahasa Jawa standar atau baku dengan mendasarkan penulisan kata-kata dalam Baoesastra Djawa (Poerwodarminta, 1939), dan Kamus Jawa Kuna-Indonesia (L.Mardiwarsito). Selain itu terjemahan yang dilakukan, yaitu gabungan terjemahan harfiah, terjemahan isi atau makna, dan terjemahan bebas. Ada pembahasan isi teks, terdapat nilai ajaran moral. Adapun nilai moral yang terkandung yaitu 1) nilai ajaran moral manusia dengan Tuhan meliputi, dewa menyelimuti hawa nafsu, 2) hubungan manusia dengan sesamanya a) memperhatikan mimik, muka, pakaian, serta ucapan orang yang sudah di kenal, b) memperhatikan tempat tinggal menurut jabatan, c) memperhatikan cara bicara, pelampiasan hawa nafsu orang bawah dengan orang yang berada, 3) nilai-nilai ajaran moral dalam hubungan manusia dengan dirinya, a) ada awal ada akhir, b) memerangi hawa nafsu dalam dirinya, c) penyebab manusia dapat mensyukuri atas apa yang dimiliki. Kata kunci:kajian filologi, metode, naskah, serat A. PENDAHULUAN Karya sastra adalah manifestasi kehidupan bangsa dan akan menjadi peninggalan kebudayaan yang sangat tinggi nilainya. Menurut (Teeuw, dalam Dhidhik 2009: 1) karya sastra juga sebagai pancaran pribadi manusia secara Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 77
jasmani dan rohani, merupakan ekspresi yang meliputi tingkat-tingkat pengalaman, biologi, sosial, intelektual dan religius. Di antara karya sastra di Indonesia yang termasuk karya sastra lama daerah adalah sastra jenis naskah piwulang yang berupa naskah tembang macapat, isinya sangat beragam dan meliputi berbagai bidang antara lain: bidang agama, sejarah, sastra, legenda, adat-istiadat, piwulang, pendidikan, hukum dan sebagainya. Tembang macapat merupakan karya sastra daerah Jawa yang menggunakan bahasa Jawa. Sampai saat ini, penelitian mengenai tembang macapat masih terbatas jumlahnya. Bagi kebanyakan orang, memahami tembang macapat lebih sulit daripada memahami karya sastra yang menggunakan bahasa Indonesia. Serat-Serat Anggitan Dalem Kangjeng Gusti Pangeran Adipati Ariya Mangkunegara IV ditulis berdasarkan ide Kangjeng Gusti Adipati Ariya Mangkunegara VII yang menceritakan tentang kecintaan beliau terhadap sastra dan kesenangannya dalam berburu dihutan, dan tentang keadaan Wanagiri pada saat dipimpin oleh beliau yang sebagian besar daerahnya masih berupa hutan dan gunung yang di dalamnya terdapat kehidupan yang yang tentram dan damai. Di daerah itu masih berupa hutan yang lengkap dengan tanaman dan hewan yang dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan hidup, misalnya sebagai tempat untuk berburu oleh beliau Kangjeng Gusti Pangeran Adipati Ariya Mangkunegara III bersama tentara dan para sahabatnya, dan terutama yang berhubungan dengan kehidupan di lingkungan kerajaan yaitu mempunyai maksud sebagai pengingat 15 windu 120 tahun atas wafatnya Kangjeng Gusti Adipati Ariya Mangkunegara III. Permasalahanyang timbul dapat diidentifikasi sebagai berikut: Masyarakat Jawa pada saat ini masih banyak yang kurang menguasai bahkan tidak menguasai kemampuan baca tulis aksara Jawa dan memahami bahasa Jawa, Bahasa Jawa yang disampaikan di sini dalam bentuk tembang dan masih menggunakan aksara Jawa, sampai saat ini belum ada yang mengkaji secara filologi menjadikan pembaca mengalami kesulitan dalam menafsirkan dan memahami makna yang ingin disampaikan oleh penulis, dimungkinkan terdapat nilai-nilai yang relevan yang dapat diterapakan dalam kehidupan masyarakat pada saat ini. Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 78
Penelitian tersebut mempunyai beberapa tujuan antara lain: mendeskripsikan kajian filologi naskah, mendeskripsikan translitrasi orthografis, mendeskripsikan terjemahan, mendeskripsikan isi teks Serat-Serat Anggitan Dalem Kangjeng Gusti Pangeran Adipati Ariya Mangkunegara IV Jilid I (Wanagiri Jaman Kangjeng Gusti Pangeran Adipati Ariya Mangkunegara III). B. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif deskriptif menggunakan metode deskripsi naskah, translitersi orthografis, terjemahan. Sumber bahan dan data penelitian berupa bahan pustaka (sumber tertulis). Subjek material dalam penelitian ini adalah berupa karya sastra lama, sedangkan objek adalah hasil kerja studi filologi berupa alih aksara, deskripsi naskah, analisis semiotik dengan pembacaan heuristik dan hermeneutik. Proses analisis data menggunakan cara reduksi data, penayangan data, dan pembahasan. Reduksi data ditata sedemikian rupa agar mudah ditafsirkan. Penayangan data, yaitu penyajian data dalam bentuk aslinya yang ditransliterasi secara diplomatis. Pembahasan, yaitu data yang diperoleh dibahas secara apa adanya dengan mengacu pada konstruk analisis yang telah dibuat sebelumnya. Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan data yang bersifat kualitatif. Data kualitatif yang dimaksud dalam penelitian ini adalah data yang disajikan dalam bentuk kata ferbal atau bentuk wacana bukan dalam bentuk angka Muhadjir (dalam Fahron, 2012: 31). C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian berupa kajian filologi dari Serat-Serat Anggitan Dalem Kangjeng Gusti Pangeran Adipati Ariya Mangkunegara IV Jilid I (BAB Wanagiri Jaman Kangjeng Gusti Pangeran Adipati Ariya Mangkunegara III), pembahasan dalam penelitian ini berupadeskripsi naskah, translitersi orthografis, terjemahan, parafrase, kajian isi. Deskripsi naskah Serat-Serat Anggitan Dalem Kangjeng Gusti Adipati Ariya Mangkunegara IV Jilid I (Wanagiri Jaman Kangjeng Gusti Pangeran Adipati Ariya Mangkunegara III) yaitu berupa penyajian informasi tentang Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 79
keadaan fisik naskah dan seluruh seluk beluk yang berhubungan dengan naskah yang didapatkan oleh peneliti, Transliterasi merupakan salah satu kerja filologi dengan cara mengalih aksarakan dari aksara yang terdapat dalam sebuah naskah ke dalam aksara yang dituju. Untuk mempermudah pembacaan maka naskah asli diletakkan disamping hasil translitersi naskah tersebut. Transliterasiorthografis adalah pengalihan huruf dari huruf Jawa ke huruf Latin dengan berpedoman pada sistem tulisan Latin atau sesuai dengan EYD. Dalam teks Serat-Serat Anggitan Dalem Kangjeng Gusti Adipati Ariya Mangkunegara IV Jilid I (Wanagiri Jaman Kangjeng Gusti Pangeran Adipati Ariya Mangkunegara III) menggunakan bahasa Jawa yang nantinya akan diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, agar mempermudah proses dalam menganalisisnya. Berikut adalah contoh kutipan terjemahan, KINANTHI, Raras ing gita yen wimbuh Den sawung ing têmbang kadi Masdrawa tinrapan irya Rikang nindya lumrang wêning Ya mangkana malih pama Gonda marum kongas saking. Terjemahan (Betapa senangnya hati ini, bersamaan dengan tembang ini, berangan yang tinggi, berangan tentang kebaikan, yang seperti itu pikiran yang baik, yang bisa menjadikan kekuatan). Pararase adalah pengungkapan kembali suatu tuturan dari sebuah tingkatan atau macam bahasa menjadi yang lain tanpa mengubah pengertian atau makna yang terkandung. Dapat disimpulkan bahwa parafrase adalah penguraian kembali suatu teks (karangan) dalam bentuk susunan kata-kata yang lain dengan maksud untuk dapat menjelaskan makna yang tersembunyi agar dapat dipahami oleh pembaca. Kajian isi Teks artinya kajian kandungan atau muatan naskah, sesuatu yang abstrak yang hanya dapat dibayangkan saja. Teks terdiri atas isi, yaitu ideide atau amanat yang hendak disampaikan pengarang kepada pembaca, dan bentuk, yaitu cerita dalam teks yang dapat dibaca dan dipelajari menurut berbagai pendekatan melalui alur, perwatakan, gaya bahasa, dan sebagainya. Berikut adlah sebagian cuplikan inti ceritanya, Singkat cerita Pesanggrahan Wanagiri adalah sebagai tempat untuk memuaskan keinginan hati dengan menuruti setiap keinginan hatinya, yaitu melalui berburu dan berpesta.akhir cerita pada hari Sabtu Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 80
manis, siang pada jam 6 Jumadil Akhir musim pertama di tahun windu adi selama 7 hari 7 malam, diwaktu malam Dewa mengelilingi hawa nafsu, pada tahun 1772 ini dijadikan sebagai tanda hari kurang baik di tahun 6 ehe dikarenakan pada waktu tersebut adalah hari perburuan yang sangat besar sehingga menimbulkan banyak korban, yang kemudian dilanjutkan dengan berpesta. Naskah ini ditulis pada Tahun Jawa 1772, tahun Belanda 1884, bulan Juni. D. SIMPULAN DAN SARAN Dalam penelitian ini penyuntingan teks dilakukan dengan menggunakan suntingan teks edisi standar, yakni dengan membetulkan kesalahan-kesalahan kecil dan ejaannya disesuaikan dengan ketentuan yang berlaku, proses penyuntingan naskah tersebut berpedoman pada Bahasa Jawa standar atau baku dengan mendasarkan penulisan kata-kata dalam Baoesastra Djawa (Poerwodarminta, 1939), dan Kamus Jawa Kuna-Indonesia (L.Mardiwarsito). Singkat cerita Pasanggrahan Wanagiri adalah sebagai tempat untuk memuaskan keinginan hati, salah satunya yaitu sebagai tempat berburu. Saran-saran yang dapat dikemukakan berkaitan dengan penelitian kajian filologidiharapakan dapat memberikan manfaat, baik secara teoritis maupun praktis. E. DAFTAR PUSTAKA Fahron, Alfi. 2012 Nilai-nilai Pendidikan Moral dalam Serat Pusara krama dan Kemungkinan Pembelajarannya di SMP. Skripsi. Purworejo: PBSJ UMP. Setiabudi, dhidhik, dkk. http:wibiaksa.blogspot.com200912kajian-filologi-seratcebolek.html. Mangkunegara IV. 1953. Serat-Serat Anggitan Dang Nama Kangjeng Adipati Ariya Mangkunegara IV. Jakarta. Nurhop Kongnap. Mardiwarsito, L. 1981. Kamus Jawa Kuna Indonesia. Ende Flores. Nusa Indah Percetakan Arnoldus. Poerwadarminta, W.J.S. 1939. Baoesastra DJawa. Batavia: J.B. Wolter s Uitgevers Maatschappij N.V. Mangkunegara IV. 1953. Serat-Serat Anggitan Dang Nama Kangjeng Adipati Ariya Mangkunegara IV. Jakarta. Nurhop Kongnap. Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 81