Wahyu Aris Aprillianto Universitas Muhammadiyah Purworejo

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. rakyat, sejarah, budi pekerti, piwulang, dll. (Nindya 2010:1). Manfaat dalam

BAB I PENDAHULUAN. Suatu negara atau kerajaan tentu mempunyai sistem hirarki dalam

BAB II KAJIAN TEORI. A. Pengertian Filologi. kebudayaan suatu bangsa melalui teks-teks tertulis di dalam naskah-naskah klasik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Tradisi tulis yang berkembang di masyarakat Jawa dapat diketahui melalui

BAB I PENDAHULUAN. tentang kehidupan, berbagai buah pikiran, gagasan, ajaran, cerita, paham dan

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI. karena kajian pustaka merupakan langkah awal bagi peneliti dalam

BAB I PENDAHULUAN. dipandang sebagai cipta sastra karena teks yang terdapat dalam teks mengungkapkan

Nilai Pendidikan Moral dalam Serat Pamorring Kawula Gusti dan Relevansinya dalam Kehidupan Sekarang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. teks yang ditulis dengan huruf bahasa daerah atau huruf Arab-Melayu. Naskah

BAB I PENDAHULUAN. pikir manusia demi menunjang keberlangsungan hidupnya. Dalam Kamus Besar

KAJIAN SEMIOTIK SYAIR SINDHEN BEDHAYA KETAWANG PADA NASKAH SERAT SINDHEN BEDHAYA

BAB I PENDAHULUAN. bahasa, dan sastra (Baried, 1983: 4). Cipta sastra yang termuat dalam naskah,

BAB I PENDAHULUAN. teks dibagi menjadi tiga yaitu teks lisan, teks tulisan tangan dan teks cetakan

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak hanya berupa arca atau prasasti, tetapi juga dapat berasal dari naskahnaskah

BAB I PENDAHULUAN. Jika kita membaca berbagai macam karya sastra Jawa, maka di antaranya ada

BAB I PENDAHULUAN. terbesar di dunia. Perkembangan Islam di Indonesia khususnya pulau Jawa sangat

ANALISIS STRUKTURAL DAN NILAI PENDIDIKAN MORAL DALAM SULUK SUKSMA LELANA KARYA RADEN NGABEHI RANGGAWARSITA

BAB V PENUTUP. ditemukan dua varian naskah, yaitu naskah Sêrat Driyabrata dengan nomor

ANALISIS SEMIOTIK TEKSKIDUNG RUMEKSA ING WENGI

PATHISARI. Wosing těmbung: Sěrat Pangracutan, suntingan lan jarwanipun teks, kalěpasan.

BAB I PENDAHULUAN. bangunan besar, benda-benda budaya, dan karya-karya sastra. Karya sastra tulis

BAB I PENDAHULUAN. yang terdapat pada kertas, lontar, kulit kayu atau rotan (Djamaris, 1977:20). Naskah

KAJIAN STRUKTURAL DALAM SERAT PARARATON: KEN ANGROK

TINJAUAN FILOLOGI DAN AJARAN MORAL DALAM SÊRAT DRIYABRATA

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan bangsa yang sangat kaya. Salah satu kekayaan yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berkembang mengiringi kebudayaan dari zaman ke zaman.akibat perkembangan itu

BAB II KAJIAN TEORI. Filologi adalah suatu ilmu yang objek penelitiannya naskah-naskah lama

BAB II KAJIAN TEORI. Filologi berasal dari dua kata dalam bahasa Yunani, yaitu philos yang

Teks, Tekstologi, dan Kritik Teks

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. yang luas yang mencakup bidang kebahasaan, kesastraan, dan kebudayaan

BAB III METODE PENELITIAN A.

BAB V PENUTUP. 1. Jenis makna konotatif yang terdapat dalam antologi cerkak majalah Djaka

ETIKA DAN ESTETIKA DALAM NOVEL RANGSANG TUBAN KARYA PADMASUSASTRA

MENGAPA KITA MEMPELAJARI FILOLOGI???

BAB I PENDAHULUAN. dipegang yang menyimpan berbagai ungkapan pikiran dan perasaan sebagai hasil

NASKAH KH ANWAR RANJI WETAN MAJALENGKA. (Kajian Filologis) Proposal Skripsi

Analisis Kesalahan Berbahasa Jawa dalam Karangan Narasi Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Ambal Tahun Pelajaran 2014/2015

Pokok Bahasan Rincian Pokok Bahasan Waktu

BAB I PENDAHULUAN. Kebudayaan terbentuk sebagai hasil sintesis dari pengalaman-pengalaman

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar, terdiri dari berbagai suku, bahasa,

BAB I PENDAHULUAN. maupun kehidupan sehari-hari. Seseorang dapat menggali, mengolah, dan

BAB 1 PENDAHULUAN. dulu sampai saat ini. Warisan budaya berupa naskah tersebut bermacam-macam

KAJIAN NILAI MORAL TEMBANG MACAPAT DALAM BUKU MÉGA MENDUNG KARANGAN TÉDJASUSASTRA DAN RELEVANSINYA DENGAN KEHIDUPAN SEKARANG

BAB 3 OBJEK DAN METODE PENELITIAN. (Ratna, 2004:34). Metode berfungsi untuk menyederhanakan masalah, sehingga

KAJIAN FILOLOGI NASKAH PIWULANG PATRAPING AGÊSANG SKRIPSI

Karya sastra melukiskan corak, cita-cita, aspirasi, dan perilaku masyarakat, sesuai dengan hakikat dan eksistensinya karya sastra merupakan

Oleh: Nurul Habibah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

SILABUS BAHASA JAWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP)/MADRASAH TSANAWIYAH (MTs.)

BAB IV PENUTUP. ditarik kesimpulan dan saran sebagai berikut : A. Simpulan. 1. Sêrat Srutjar merupakan naskah jamak. Ditemukan tiga buah naskah yang

Kompetensi Dasar : Indikator

BAB I PENDAHULUAN. Naskah kuno merupakan warisan budaya masa lampau yang penting dan patut

Nilai Moral Dalam Serat Dongeng Asmadaya (Sebuah Tinjauan Filologi Sastra)

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil dari penelitian berjudul Interferensi Morfologis

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia mempunyai dokumentasi sastra lama yang. berkualitas setara dengan hasil sastra peradaban lain. Semua sastra daerah

KEMAMPUAN SISWA KELAS X SMA 3 MUARO JAMBI DALAM MENULIS TEKS PIDATO OLEH SULIS TRIYA NINGSIH ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. yang berlakon dengan unsur-unsur utama dialog, tembang, dan dagelan.

I. PENDAHULUAN. nasionalisme, menumbuh kembangkan kecintaan kepada Bahasa Indonesia

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia memiliki beragam suku dan tentu saja bahasa daerah

- 1 - PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 57 TAHUN 2014 TENTANG PENGEMBANGAN, PEMBINAAN, DAN PELINDUNGAN BAHASA DAN

PEMAKNAAN PUISI DONGA BALIK Oleh Turita Indah Setyani NIM: Tugas Pengkajian Puisi Jawa Pengajar: Karsono H. Saputra, M.Hum.

BAB V PENUTUP. Hasil penelitian dan pembahasan naskah Sêrat Sêkar Wijåyåkusumå dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

GAYA BAHASA PERSONIFIKASI PADA KARANGAN SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH 9 GEMOLONG SRAGEN

ASPEK SOSIOLOGI SASTRA NOVEL TAHAJUD CINTA DI KOTA NEW YORK KARYA ARUMI EKOWATI DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN. Suatu penelitian dapat mengacu pada penelitian-penelitian yang telah

STANDAR ISI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN MUATAN LOKAL BAHASA JAWA SMP/SMPLB/MTs PROVINSI JAWA TENGAH

BAB III METODE DAN TEKNIK PENELITIAN

Oleh: Harvi Setiani Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

KAJIAN FILOLOGI SÊRAT DWIKARÅNÅ

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sastra sebagai milik bersama yang mencerminkan kedekatan antara karya sastra

Kesalahan Menulis Karangan Pengalaman Pribadi Berbahasa Jawa Siswa Kelas V SD Muhammadiyah Purworejo

SILABUS BAHASA INDONESIA KELAS VI SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN

ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA KARANGAN EKSPOSISI SISWA KELAS X MAN PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2014/2015 DAN PEMBELAJARANNYA DI SMA

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. sebuah penelitian diperlukan penggunaan metode yang tepat agar hasil penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. Menulis naskah drama merupakan salah satu kegiatan atau bentuk dari

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Tarigan (dalam PLPG, 2009: 28) Menulis atau mengarang adalah. wacana yang kemudian dileburkan menjadi tulisan.

KAJIAN FILOLOGI SÊRAT SÊKAR WIJÅYÅKUSUMÅ SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Ejaan yang salah dalam kehidupan sehari-hari sah-sah saja, tetapi bagi

BAB II KAJIAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR, DAN HIPOTESIS TINDAKAN

KISI-KISI UJIAN SEKOLAH SMP/MTs MATA PELAJARAN BAHASA DAERAH KURIKULUM 2006 TAHUN PELAJARAN 2017/2018 KOTA SURABAYA

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian sastra, seorang peneliti harus memiliki kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Sampai saat ini tidak banyak penelitian yang memperhatikan tentang

Analisis Nilai Moral Rubrik Wacan Bocah dalam Majalah Djaka Lodang Edisi Juni-Desember 2013 dan Relevansinya dengan Kehidupan Sekarang

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI. Dalam melakukan sebuah penelitian memerlukan adanya kajian pustaka.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI. Kajian pustaka memuat uraian sistematis tentang teori-teori dasar dan konsep

BAB I PENDAHULUAN. Karya-karya Raden Ngabehi Ranggawarsita banyak dipengaruhi oleh kepustakaan. 1988: 40). Kebenaran bahwa SC dikarang oleh Raden

UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA PENGALAMAN PRIBADI DENGAN METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS VIII-D SMP NEGERI 2 KARANGANYAR KEBUMEN

BAB I PENDAHULUAN. itu, dalam UU RI No. 20, Tahun 2003 menjelaskan bahwa pendidikan berfungsi

Transkripsi:

KAJIAN FILOLOGI SERAT-SERAT ANGGITAN DALEM KANGJENG GUSTI PANGERAN ADIPATI ARIYA MANGKUNEGARA IV JILID I (WANAGIRI JAMAN KANGJENG GUSTI PANGERAN ADIPATI ARIYA MANGKUNEGARA III) Wahyu Aris Aprillianto Universitas Muhammadiyah Purworejo aprilliantowahyuaris@yahoo.co.id ABSTRAK Penulis mengharapkan dari penelitian ini dapat menemukan data dan informasi jenis-jenis kajian filologi dalam Serat-Serat Anggitan Dalem Kangjeng Gusti Pangeran Adipati Ariya Mangkunegara IV. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan yang bersifat deskriptif.. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara: 1) penetapan unit analisis dengan teknik baca dan catat, dan 2) pencatatan sumber data. Teknik penelitian yang digunakan adalah analisis konten. Validitas menggunakan validitas semantik, sedangkan reliabilitas dilakukan dengan membaca berulang-ulang serta mempertimbangkan verifikasi pakar, dalam hal ini adalah dosen pembimbing penelitian.hasil penelitian ini menunjukan bahwa naskah Serat-Serat Anggitan Dalem Kangjeng Gusti Adipati Ariya Mangkunegara IV keadaannya masih relatif terawat, tulisannya jelas dan mudah di baca. Dalam penelitian ini penyuntingan teks dilakukan dengan menggunakan suntingan teks edisi standar, yakni dengan membetulkan kesalahan-kesalahan kecil dan ejaannya disesuaikan dengan ketentuan yang berlaku, proses penyuntingan naskah tersebut berpedoman pada Bahasa Jawa standar atau baku dengan mendasarkan penulisan kata-kata dalam Baoesastra Djawa (Poerwodarminta, 1939), dan Kamus Jawa Kuna-Indonesia (L.Mardiwarsito). Selain itu terjemahan yang dilakukan, yaitu gabungan terjemahan harfiah, terjemahan isi atau makna, dan terjemahan bebas. Ada pembahasan isi teks, terdapat nilai ajaran moral. Adapun nilai moral yang terkandung yaitu 1) nilai ajaran moral manusia dengan Tuhan meliputi, dewa menyelimuti hawa nafsu, 2) hubungan manusia dengan sesamanya a) memperhatikan mimik, muka, pakaian, serta ucapan orang yang sudah di kenal, b) memperhatikan tempat tinggal menurut jabatan, c) memperhatikan cara bicara, pelampiasan hawa nafsu orang bawah dengan orang yang berada, 3) nilai-nilai ajaran moral dalam hubungan manusia dengan dirinya, a) ada awal ada akhir, b) memerangi hawa nafsu dalam dirinya, c) penyebab manusia dapat mensyukuri atas apa yang dimiliki. Kata kunci:kajian filologi, metode, naskah, serat A. PENDAHULUAN Karya sastra adalah manifestasi kehidupan bangsa dan akan menjadi peninggalan kebudayaan yang sangat tinggi nilainya. Menurut (Teeuw, dalam Dhidhik 2009: 1) karya sastra juga sebagai pancaran pribadi manusia secara Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 77

jasmani dan rohani, merupakan ekspresi yang meliputi tingkat-tingkat pengalaman, biologi, sosial, intelektual dan religius. Di antara karya sastra di Indonesia yang termasuk karya sastra lama daerah adalah sastra jenis naskah piwulang yang berupa naskah tembang macapat, isinya sangat beragam dan meliputi berbagai bidang antara lain: bidang agama, sejarah, sastra, legenda, adat-istiadat, piwulang, pendidikan, hukum dan sebagainya. Tembang macapat merupakan karya sastra daerah Jawa yang menggunakan bahasa Jawa. Sampai saat ini, penelitian mengenai tembang macapat masih terbatas jumlahnya. Bagi kebanyakan orang, memahami tembang macapat lebih sulit daripada memahami karya sastra yang menggunakan bahasa Indonesia. Serat-Serat Anggitan Dalem Kangjeng Gusti Pangeran Adipati Ariya Mangkunegara IV ditulis berdasarkan ide Kangjeng Gusti Adipati Ariya Mangkunegara VII yang menceritakan tentang kecintaan beliau terhadap sastra dan kesenangannya dalam berburu dihutan, dan tentang keadaan Wanagiri pada saat dipimpin oleh beliau yang sebagian besar daerahnya masih berupa hutan dan gunung yang di dalamnya terdapat kehidupan yang yang tentram dan damai. Di daerah itu masih berupa hutan yang lengkap dengan tanaman dan hewan yang dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan hidup, misalnya sebagai tempat untuk berburu oleh beliau Kangjeng Gusti Pangeran Adipati Ariya Mangkunegara III bersama tentara dan para sahabatnya, dan terutama yang berhubungan dengan kehidupan di lingkungan kerajaan yaitu mempunyai maksud sebagai pengingat 15 windu 120 tahun atas wafatnya Kangjeng Gusti Adipati Ariya Mangkunegara III. Permasalahanyang timbul dapat diidentifikasi sebagai berikut: Masyarakat Jawa pada saat ini masih banyak yang kurang menguasai bahkan tidak menguasai kemampuan baca tulis aksara Jawa dan memahami bahasa Jawa, Bahasa Jawa yang disampaikan di sini dalam bentuk tembang dan masih menggunakan aksara Jawa, sampai saat ini belum ada yang mengkaji secara filologi menjadikan pembaca mengalami kesulitan dalam menafsirkan dan memahami makna yang ingin disampaikan oleh penulis, dimungkinkan terdapat nilai-nilai yang relevan yang dapat diterapakan dalam kehidupan masyarakat pada saat ini. Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 78

Penelitian tersebut mempunyai beberapa tujuan antara lain: mendeskripsikan kajian filologi naskah, mendeskripsikan translitrasi orthografis, mendeskripsikan terjemahan, mendeskripsikan isi teks Serat-Serat Anggitan Dalem Kangjeng Gusti Pangeran Adipati Ariya Mangkunegara IV Jilid I (Wanagiri Jaman Kangjeng Gusti Pangeran Adipati Ariya Mangkunegara III). B. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif deskriptif menggunakan metode deskripsi naskah, translitersi orthografis, terjemahan. Sumber bahan dan data penelitian berupa bahan pustaka (sumber tertulis). Subjek material dalam penelitian ini adalah berupa karya sastra lama, sedangkan objek adalah hasil kerja studi filologi berupa alih aksara, deskripsi naskah, analisis semiotik dengan pembacaan heuristik dan hermeneutik. Proses analisis data menggunakan cara reduksi data, penayangan data, dan pembahasan. Reduksi data ditata sedemikian rupa agar mudah ditafsirkan. Penayangan data, yaitu penyajian data dalam bentuk aslinya yang ditransliterasi secara diplomatis. Pembahasan, yaitu data yang diperoleh dibahas secara apa adanya dengan mengacu pada konstruk analisis yang telah dibuat sebelumnya. Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan data yang bersifat kualitatif. Data kualitatif yang dimaksud dalam penelitian ini adalah data yang disajikan dalam bentuk kata ferbal atau bentuk wacana bukan dalam bentuk angka Muhadjir (dalam Fahron, 2012: 31). C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian berupa kajian filologi dari Serat-Serat Anggitan Dalem Kangjeng Gusti Pangeran Adipati Ariya Mangkunegara IV Jilid I (BAB Wanagiri Jaman Kangjeng Gusti Pangeran Adipati Ariya Mangkunegara III), pembahasan dalam penelitian ini berupadeskripsi naskah, translitersi orthografis, terjemahan, parafrase, kajian isi. Deskripsi naskah Serat-Serat Anggitan Dalem Kangjeng Gusti Adipati Ariya Mangkunegara IV Jilid I (Wanagiri Jaman Kangjeng Gusti Pangeran Adipati Ariya Mangkunegara III) yaitu berupa penyajian informasi tentang Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 79

keadaan fisik naskah dan seluruh seluk beluk yang berhubungan dengan naskah yang didapatkan oleh peneliti, Transliterasi merupakan salah satu kerja filologi dengan cara mengalih aksarakan dari aksara yang terdapat dalam sebuah naskah ke dalam aksara yang dituju. Untuk mempermudah pembacaan maka naskah asli diletakkan disamping hasil translitersi naskah tersebut. Transliterasiorthografis adalah pengalihan huruf dari huruf Jawa ke huruf Latin dengan berpedoman pada sistem tulisan Latin atau sesuai dengan EYD. Dalam teks Serat-Serat Anggitan Dalem Kangjeng Gusti Adipati Ariya Mangkunegara IV Jilid I (Wanagiri Jaman Kangjeng Gusti Pangeran Adipati Ariya Mangkunegara III) menggunakan bahasa Jawa yang nantinya akan diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, agar mempermudah proses dalam menganalisisnya. Berikut adalah contoh kutipan terjemahan, KINANTHI, Raras ing gita yen wimbuh Den sawung ing têmbang kadi Masdrawa tinrapan irya Rikang nindya lumrang wêning Ya mangkana malih pama Gonda marum kongas saking. Terjemahan (Betapa senangnya hati ini, bersamaan dengan tembang ini, berangan yang tinggi, berangan tentang kebaikan, yang seperti itu pikiran yang baik, yang bisa menjadikan kekuatan). Pararase adalah pengungkapan kembali suatu tuturan dari sebuah tingkatan atau macam bahasa menjadi yang lain tanpa mengubah pengertian atau makna yang terkandung. Dapat disimpulkan bahwa parafrase adalah penguraian kembali suatu teks (karangan) dalam bentuk susunan kata-kata yang lain dengan maksud untuk dapat menjelaskan makna yang tersembunyi agar dapat dipahami oleh pembaca. Kajian isi Teks artinya kajian kandungan atau muatan naskah, sesuatu yang abstrak yang hanya dapat dibayangkan saja. Teks terdiri atas isi, yaitu ideide atau amanat yang hendak disampaikan pengarang kepada pembaca, dan bentuk, yaitu cerita dalam teks yang dapat dibaca dan dipelajari menurut berbagai pendekatan melalui alur, perwatakan, gaya bahasa, dan sebagainya. Berikut adlah sebagian cuplikan inti ceritanya, Singkat cerita Pesanggrahan Wanagiri adalah sebagai tempat untuk memuaskan keinginan hati dengan menuruti setiap keinginan hatinya, yaitu melalui berburu dan berpesta.akhir cerita pada hari Sabtu Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 80

manis, siang pada jam 6 Jumadil Akhir musim pertama di tahun windu adi selama 7 hari 7 malam, diwaktu malam Dewa mengelilingi hawa nafsu, pada tahun 1772 ini dijadikan sebagai tanda hari kurang baik di tahun 6 ehe dikarenakan pada waktu tersebut adalah hari perburuan yang sangat besar sehingga menimbulkan banyak korban, yang kemudian dilanjutkan dengan berpesta. Naskah ini ditulis pada Tahun Jawa 1772, tahun Belanda 1884, bulan Juni. D. SIMPULAN DAN SARAN Dalam penelitian ini penyuntingan teks dilakukan dengan menggunakan suntingan teks edisi standar, yakni dengan membetulkan kesalahan-kesalahan kecil dan ejaannya disesuaikan dengan ketentuan yang berlaku, proses penyuntingan naskah tersebut berpedoman pada Bahasa Jawa standar atau baku dengan mendasarkan penulisan kata-kata dalam Baoesastra Djawa (Poerwodarminta, 1939), dan Kamus Jawa Kuna-Indonesia (L.Mardiwarsito). Singkat cerita Pasanggrahan Wanagiri adalah sebagai tempat untuk memuaskan keinginan hati, salah satunya yaitu sebagai tempat berburu. Saran-saran yang dapat dikemukakan berkaitan dengan penelitian kajian filologidiharapakan dapat memberikan manfaat, baik secara teoritis maupun praktis. E. DAFTAR PUSTAKA Fahron, Alfi. 2012 Nilai-nilai Pendidikan Moral dalam Serat Pusara krama dan Kemungkinan Pembelajarannya di SMP. Skripsi. Purworejo: PBSJ UMP. Setiabudi, dhidhik, dkk. http:wibiaksa.blogspot.com200912kajian-filologi-seratcebolek.html. Mangkunegara IV. 1953. Serat-Serat Anggitan Dang Nama Kangjeng Adipati Ariya Mangkunegara IV. Jakarta. Nurhop Kongnap. Mardiwarsito, L. 1981. Kamus Jawa Kuna Indonesia. Ende Flores. Nusa Indah Percetakan Arnoldus. Poerwadarminta, W.J.S. 1939. Baoesastra DJawa. Batavia: J.B. Wolter s Uitgevers Maatschappij N.V. Mangkunegara IV. 1953. Serat-Serat Anggitan Dang Nama Kangjeng Adipati Ariya Mangkunegara IV. Jakarta. Nurhop Kongnap. Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 81