BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB III PERENCANAAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA DATA

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. secara otomatis. Sistem ini dibuat untuk mempermudah user dalam memilih

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. ruangan yang menggunakan led matrix dan sensor PING))). Led matrix berfungsi

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1 Sensor MLX 90614[5]

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT

USER MANUAL DELTA ELECTRONIC. electronic.com sby.com UART TTL. RS232 Selector RS232 / TTL Level

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PROSES PERANCANGAN

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Bab ini akan membahas tentang perancangan sistem yang digunakan dari alat

Alat Pengukur Level Air

BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN PENGAMATAN. pengujian perangkat lunak (software) dan kinerja keseluruhan sistem, serta analisa

BAB III PERENCANAAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS SISTEM

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB II DASAR TEORI. mikrokontroler yang berbasis chip ATmega328P. Arduino Uno. memiliki 14 digital pin input / output (atau biasa ditulis I/O,

BAB III DESKRIPSI DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB IV HASIL PENGUKURAN DAN PENGUJIAN ALAT SISTEM PENGONTROL BEBAN DAYA LISTRIK

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

Teknologi RFID Baca Tulis

BAB IV PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III PERANCANGAN SISTEM

DT-AVR Application Note AN191 SMS Gateway dengan GSM STARTER KIT

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM. untuk efisiensi energi listrik pada kehidupan sehari-hari. Perangkat input untuk

4.2 Persiapan Perangkat Keras dan Perangkat Lunak

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

PEMBUATAN PROTOTIPE ALAT PENDETEKSI LEVEL AIR MENGGUNAKAN ARDUINO UNO R3

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN. Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat opensource,

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA DATA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN

BAB III PERENCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Computer. Parallel Port ICSP. Microcontroller. Motor Driver Encoder. DC Motor. Gambar 3.1: Blok Diagram Perangkat Keras

BAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. software arduino memiliki bahasa pemrograman C.

BAB III PERANCANGAN SISTEM

Bab IV PENGOLAHAN DATA DAN ANALISA

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

DHT11 Temperature and Humidity Sensor Board Gambar 1 Blok Diagram AN196. 5V (Power) GND (Power)

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM

3.2. Tempat Penelitian Penelitian dan pengujian alat dilakukan di lokasi permainan game PT. EMI (Elektronik Megaindo) Plaza Medan Fair.

BAB III PERENCANAAN. 3.1 Perencanaan Secara Blok Diagram

BAB III PERANCANGAN SISTEMKENDALI PADA EXHAUST FAN MENGGUNAKAN SMS GATEWAY

PANDUAN PRAKTIKUM DASAR ARDUINO

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMODELAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV PERANCANGAN. Gambar 4. 1 Blok Diagram Alarm Rumah.

BAB III PERANCANGAN STAND ALONE RFID READER. Dalam penelitian ini, perancangan sistem meliputi :

BAB III MIKROKONTROLER

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. b. Microprocessor minimal Pentium IV. c. VGA dengan resolusi 1280 x 600 dan mendukung Microsoft Windows

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

Display LCD. Menggunakan Arduino Uno MinSys

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI

Gambar 2.1 Arduino Uno

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN RUMAH PINTAR BERBASIS ARDUINO

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN ALAT. Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai bagaimana alat dapat

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA. mana sistem berfungsi sesuai dengan rancangan serta mengetahui letak

BAB IV PENGUJIAN DAN PENGUKURAN ALAT

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III RANCANG BANGUN SISTEM KARAKTERISASI LED. Rancangan sistem karakterisasi LED diperlihatkan pada blok diagram Gambar

Transkripsi:

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi 4.1.1 Implementasi Mikrokontroler Arduino Mikrokontroler berbasis arduino merupakan bagian utama dan terpusat dari keseluruhan alat yang didalamnya telah diprogram untuk menjalankan semua fungsi alat yang dibuat. Mikrokontoler yang dipakai adalah Arduino nano V3 Atmega328. Implementasi yang dilakukan dengan menghubungkan bagian alat lainnya pada bagian masing-masing pin pada arduino menggunakan kabel jumper ataupun dilakukan penyolderan secara langsung. Adapun isi atau bagian pin kaki dari Arduino nano v3 yang diterapkan dengan komponen alat lainnya, dapat dilihat pada tabel 4.1 dibawah ini : Tabel 4.1 Implementasi Pin Arduino No Pin kaki Arduino Implementasi ke 1 Pin D2,D3,D4 Liquid Crsytal Display 16x2 2 Pin D5 Buzzer 3 Pin D6 Led Indikator Utama 4 Pin D7,D8 TTL RS Converter RS232 to Wavecom 5 Pin D9,D10 RFID Reader MFRC522 6 Pin A0,A1 Fingerprint scanner GT511C3 7 Pin A2 Led indikator Hijau 8 Pin A3 Led indikator Merah 45

46 Pada tabel 4.1 diatas merupakan pin utama yang dibutuhkan dari setiap masing-masing alat agar dapat diolah dan terhubung langsung ke arduino sesuai informasi dari datasheet yang sudah diberikan petunjuknya untuk melalukan konfigurasi pin mana saja yang mesti dihubungkan ke arduino. Tentunya dari semua komponen diatas telah dihubungkan secara paralel ke pin Vcc dengan output tegangan 5V dan Ground dari setiap alat. 4.1.2 Pemrograman arduino Implementasi berikutnya menjelaskan bagaimana perangkat lunak yang digunakan untuk membangun dan menjalankan proses dari Rancang bangun sistem keamanan akses ATM menggunakan RFID Card, Fingerprint scanner dan Mobil Notification berbasis mikrokontroler arduino dapat berjalan sesuai instruksi yang dibuat. Adapun perangkat lunak dan keras yang digunakan untuk membangun sistem ini dengan menggunakan : 1. Aplikasi IDE Arduino versi 1.6.7 2. Laptop atau PC 3. Operating System Windows 7 or 8 4. Usb Mini-B (to Arduino v3) Bagian utama yang akan diolah setelah semua komponen alat sudah dintegrasikan adalah dengan menuliskan masing-masing fungsi pemanggil sesuai urutan pin yang sudah diurutkan. Bagian library juga dari setiap alat ada yang sudah tersedia dari datasheet yang diberikan maka perlu diletakan pada folder arduino di system C. Selanjutnya sebelum melakukan pemrograman lebih lanjut perlu dipastikan bahwa port yang dimasukan telah terbaca di menu sketch ide ardino dan pilihan board arduino sesuai dari alat yang dipakai.

47 Gambar 4.1 Tools Ide Arduino 4.1.3 Implementasi RFID Card Implementasi RFID Card sebagai keamanan akses pertama dengan menggunakan kartu RFID yang sudah terdaftar. Kartu RFID memudahkan untuk percobaan atau pelaksanaan pada mesin ATM dikemudian hari apabila ingin diterapkan dan dikembangkan lebih lanjut maka bagi pengguna akan lebih menghemat waktu serta tidak perlu lagi takut akan tertelannya kartu Atm tersebut kedalam mesinnya. RFID yang digunakan menggunakan MFRC522 yang dapat terhubung ke arduino apa saja dengan tipe atmega 328 sebagai mikrokontroler pengolahan datanya. Modul ini bekerja di frekuensi 13,56 Mhz dengan cara menempelkan kartu RFID sekitar jarak 1-3 cm sudah dapat terdeteksi. Rancang bangun sistem keamanan akses ATM menggunakan RFID Card diolah dan diprogram untuk mendeteksi hanya khusus pengguna kartu RFID saja dan setelah itu ada tingkat keamanan berikutnya melalui kartu RFID yang tidak dapat diterima. Proses kerja pada RFID MFRC522 menggunakan komunikasi SPI (Serial Peripheral Interface). SPI merupakan salah satu protocol komunikasi data sinkron antara dua piranti digital atau lebih. Salah satu piranti berperan sebagai Master sedangkan piranti lain berperan sebagai Slave. Pengoperasiannya hanya melibatkan dua register yang terdapat di slave dan master. Komunikasi SPI

48 bermacam-macam cara pengolahan datanya yang dapat diterima oleh mikrokontroler arduino saat ini. Dan khusus untuk RFID Card kali ini menggunakan serial SS nya saja yang bekerja. Gambar 4.2 Hubungan Master dan Slave dalam protokol SPI SS digunakan untuk mengaktifkan slave yang bersangkutan (berfungsi seperti Chip Select). Jadi jika digunakan lebih dari satu slave, master hanya dapat memilih slave yang akan dihubungi dengan memberikan logika 0 pada SS slave yang bersangkutan (Pin SS pada AVR bersifat Active low). Pin SS pada master dapat difungsikan sebagai Input Ouput biasa. Gambar 4.3 Source code utama inisialisasi MFRC522 Pada gambar 4.3 diatas adalah bagian utama dari source code yang harus ditulis dan telah memiliki library tersendiri dari komunikasi SPI agar dapat terhubung dan diolah dalam memori mikrokontroler. Maka SS Pin yang diterapkan terhubung ke pin digital arduino nano V3 pada pin kaki 10. Pertukaran data yang terjadi adalah dengan menyimpan dan memanggil fungsi ID number card pada RFID yang sudah diuji sebelumnya untuk menentukan ID number RFID. ID number inilah yang bertukar informasi yang dijalankan komunikasi secara SPI agar pada mikrokontroler mengetahui bahwa number ID ini terdaftar,

49 maka akses untuk RFID card dapat diterima. Sebagai contoh ID yang didaftarkan dituliskan pada bagian inisialisasi Ide arduino untuk RFID MFRC522 pada gambar 4.4 dibawah ini : Gambar 4.4 Inisialisasi ID number RFID 4.1.4 Implementasi Fingerprint Scanner (Sidik jari) Implementasi Fingerprint scanner menggunakan FPS tipe seri GT511C3 yang dimana alat ini memiliki 4 keluaran output yaitu : 1. Tx 2. Rx 3. Gnd 4. Vin Tegangan yang bekerja pada Tx sebagai pengiriman data dan Rx sebagai penerimaan data hasil sidik jari memerlukan daya sebesar 3.3 V yang sudah otomatis bekerja dari alat itu sendiri. Sedangkan tegangan utama yang bekerja pada pin Vin sebesar 5V. Aplikasi dari penggunaan alat ini sudah ada beberapa yang mengembangkannya dengan membuat keamanan akses pintu gerbang utama yang hanya bisa diakses oleh pemilik nya dengan menyimpan scan sidik jari yang digunakan Rancang bangun sistem keamanan akses ATM menggunakan RFID Card disebut sebagai bagian pertama pengaktifan scan sidik jari yang bekerja pada alat ini. Maka dari itu scan sidik jari disini sebagai keamanan kedua jika keadaan pertama pada RFID card sudah diterima maka otomatis lampu scan sidik jari akan

50 menyala dan siap untuk dilakukan scan oleh penggunanya agar dapat dilanjutkan ke menu mesin atm untuk transaksi. Gambar 4.5 Source code utama FPS GT511C3 Pada gambar 4.5 diatas merupakan bagian utama yang dituliskan pada pemrograman IDE Arduino dengan memanggil fungsi utama dari library tipe serial GT511C3 dan library dari SoftwareSerial. Dan pada pin Tx,Rx keluaran dari fingerprint tersebut terhubung ke pin kaki Analog arduino pada A0,A1. Cara pengolahan data yang dilakukan di mikrokontroler arduino adalah dengan cara komunikasi serial. Peneliti melihat serangkaian Pemrograman sketch pada arduino menggunakan gaya bahasa C namun pada pembuatan librarynya tetap menggunakan bahasa C++ yang menerapkan pemrograman berorientasi Objek (Class). Pemrograman code arduino (sketch) untuk komunikasi serial menjadi mudah karena fungsi-fungsi sudah tersedia dalam class yang tersedia untuk komunikasi serial. Instance dari class untuk komunikasi serial (objek) sudah dibuat dengan nama Serial. Penulisan objek dan fungsi pada library arduino adalah namaobjek.namafungsi. Contoh : Serial.read(), artinya kita memanggil fungsi read() dari objek bernama Serial. Data yang dikirim ke serial port akan dikirim ke buffer pengirim (Tx buffer) begitupun data yang diterima adalah data yang diambil dari buffer penerima (Rx buffer) seperti yang terlihat pada gambar 4.6 Ilustrasi Komunikasi Serial ke Mikrokontroler dibawah ini :

51 Gambar 4.6 Ilustrasi Komunikasi Serial ke Mikrokontroler RFID Card Diterima Mikrokontroler Arduino Nano V3 Fingerpint Aktif & Scan Sidik Jari Selesai Akses Sidik Jari Diterima atau Tidak Proses di Mikrokontroler Arduino Nano V3 Gambar 4.7 Alur Pengaktifan Scan Sidik Jari Implementasi yang dilakukan adalah dengan menerapkan sistem keamanan kedua dari akses keamanan pertama yang sudah dilakukan oleh bagian RFID Card, maka pengaktifan pada fingerprint scanner akan diproses apabila instruksi dari pengolahan di mikrokontroler telah menerima akses RFID yang diterima. Tidak hanya itu pada bagian fingerprint scanner juga akan diberikan kondisi mengenai batasan kesalahan input sidik jari yang melebihi batas.

52 Kemudahan yang didapatkan pengguna adalah tidak perlu lagi menghafal password berupa angka yang terdiri dari 6 digit, hanya dengan memerlukan dan mengingat salah satu sidik jari mana yang telah terdaftarkan maka cukup menempelkan ke fingerprint scanner, otomatis akses diterima dan dapat langsung melakukan transaksi pada mesin ATM. Dari segi keamanan kedua terdapat deteksi kesalahan scan sidik jari apabila dilakukan melebihi batas maka otomatis akan mengirimkan notifikasi sms ke nasabahnya langsung bahwa semisal kartu Atm (RFID) ternyata hilang da nada yang mencoba melakukan transaksi di mesin atm, otomatis pengguna tahu bahwa sedang ada yang mencoba melakukan transaksi dan nasabah dapat melaporkannya segera ke operator pusat bank untuk segera dilakukan pemblokiran pada nomor rekening pengguna Atm bank tersebut. 4.1.5 Implementasi Keseluruhan Alat Implementasi keseluruhan alat dengan menerapkan semua bagian dari RFID Card, Fingerprint scanner dan Modem Wavecom dapat bekerja sesuai perintah dan instruksi dari source code yang dibuat dalam bahasa C pada Aplikasi IDE Arduino. Keseluruhan source code yang ditulis dapat langsung di upload sesuai port yang terhubung ke PC menggunakan kabel Usb Mini-B agar tersambung ke arduino nano V3 sebagai pusat utama pengolahan data. Arduino nano v3 juga dapat diberi daya output tegangan 5V seperti charger pada handphone umumnya untuk digunakan sebagai percobaan langsung tanpa harus mencolokan ke laptop untuk mendapatkan daya dan mengaktifkan keseluruhan alat tersebut. Modem wavecom juga harus diberi tegangan daya sebesar 5V agar kartu sim card pada modem dapat bekerja dan mengirimkan sms.

53 Gambar 4.8 Prototipe Integrasi RFID Card, Fingerprint Scanner, dan Mikrokontroler Arduino 4.2 Pengujian 4.2.1 Cek Nomor ID RFID Card Pengujian pertama yang harus dilakukan adalah dengan melakukan pembacaan deteksi kartu RFID yang diterima oleh RFID Reader. Cara mendapatkan nomor ID yang tersimpan dari kartu RFID card adalah dengan menjalankan program di IDE Arduino melalui sample yang diberikan dari sumber penjualan RFID card yang telah memberikan library khusus untuk uji coba RFID card tersebut. Pin yang tersambung ke arduino dan dimuat dalam program IDE Arduino sudah ditetapkan bahwa pin D10 sebagai SS(software serial) dan pin D9 sebagai Reset pin. Ini dilakukan untuk menguji apakah kartu RFID card dapat

54 terdeteksi di serial monitor IDE arduio atau tidak saat menempelkan kartu RFID ke RFID Reader. Gambar 4.9 Program ReadNUID Program ReadNUID dasar ini dapat dijadikan sebagai uji coba alat RFID Mifare-RC522 untuk mendapatkan nilai ID number yang akan dijadikan input database agar dapat tersimpan di memori mikrokontoler arduino sebagai akses diterimanya kartu RFID yang terdaftar atau tidak. Gambar 4.10 Hasil deteksi ID number RFID Card

55 4.2.2 Register Sidik Jari Fingerprint Scanner TTL GT-511C3 mampu menyimpan 200 database sidik jari atau 200 nasabah yang akan disimpan pada memori GT-511C3 dibandingkan dengan yang versi seri yang sebelumnya GT-511C1 hanya mampu menyimpan 20 sidik jari nasabah saja. Proses register dilakukan dengan membuka source IDE Arduino yang didapatkan dari referensi pembelian alat Fingerprint Scanner TTL GT-511C3 dibentuk dalam satu folder secara keseluruhan untuk memudahkan pengguna melakukan contoh pengujian dan berfungsinya alat tersebut atau tidak. Dengan menggunakan software serial sebagai library yang diletakkan dalam library folder Arduino pada computer yang di integrasikan dengan Pin pada Tx, Rx yang available di mikrokontoler arduino nano V3. Pastikan bahwa com serial port pada computer dapat terbaca di port IDE arduino agar dapat tersambung untuk upload register di Fingerprint Scanner. Register ini perlu dijalankan di memori arduino dengan tujuan untuk melakukan parsing data dengan fingerprint TTL-GT511C3 agar memori sidik jari yang tersimpan di memori mikrokontroler arduino nano v3 dapat diteruskan ke memori Fingerprint scanner. Gambar 4.11 Source Code Register

56 Gambar diatas merupakan bagian dari isi source code untuk mengirimkan informasi kepada mikrokontroler agar register yang dilakukan nasabah untuk input sidik jari dapat diterima dan disimpan oleh memori mikrokontroler arduino nano V3. Selanjutnya jika register telah di upload maka langkah berikutnya membuka program SDK Demo yang sudah disediakan oleh situs web resmi dari amerika sparkfun bagi yang telah membeli alat fingerprint scanner TTL GT- 511C3. Metode ini disebut dengan Parsing data atau dikenal dengan melakukan penyesuaian data. Ketika register teah di upload pastikan bahwa di aplikasi DEMO sudah tahu di COM berapa yang telah diisi pada source code register beserta baudratenya yang digunakan berapa. Ini akan menjadi penentu dan dapat terkoneksi apabila pemilihan Port dan baudrate sesuai dengan source code pada register.ino yang dibuat. Selanjutnya tampilan aplikasi demo adalah sebagai berikut pada gambar 4.12 Tampilan SDK_Demo Registrasi Fingerprint I dan 4.13 Tampilan SDK_Demo Registrasi Fingerprint II Gambar 4.12 Tampilan SDK_Demo Registrasi Fingerprint I

57 Gambar 4.13 Tampilan SDK_Demo Registrasi Fingerprint II Pada tampilan diatas ketika sudah sesuai COM yang dipakai pada port berapa dan Baudrate yang digunakan,selanjutnya klik Open dan nanti akan muncul semua daftar menu Enroll sampai set Database akan menjadi timbul berwarna hitam, yang artinya siap untuk dilakukan penyimpanan database sidik jari dari nasabah. Pada uji coba kali ini menu utama yang dipakai adalah sebagai berikut : 1. Set ID dimulai dari angka 0 sampai 199 untuk 200 sidik jari yang diterima 2. Menu Enroll sebagai langkah kedua setelah set ID untuk menempelkan salah satu sidik jari yang ada ditangan agar diverifikasi sidik jari sebanyak 3x input 3. Menu Verify untuk memastikan bahwa sidk jari dengan ID 0-199 benar telah tersimpan di memori Fingerprint scanner yang akan muncul di tampilan result bahwa ID x bertuliskan OK.

58 Gambar 4.14 Menu Enroll dan Input Finger Sesuai pada gambar 4.14 setelah di klik Enroll dan pemilihan ID berupa angka 0-199 maka yang menjadi sample dipilih ID nasabah ke 3 dan nanti fingerprint scanner akan menyala berwarna biru seperti gambar 4.15 dibawah ini yang artinya si nasabah siap menekan salah satu sidik jarinya selama 3x agar dapat langsung disimpan di memori fingerprint dan hasilnya ditampilan SDK_Demo bahwa Enroll sudah Ok (lihat pada gambar 4.16). Gambar 4.15 Input Fingerprint

59 Gambar 4.16 Result Enroll Ok 4.2.3 Pengujian Tampilan Karakter di LCD Alat berikutnya yaitu menggunakan Liquid Crystal Display 16x2 yang artinya mampu menampilkan panjang karakter 16 hurus dan tersedia dalam 2 baris. Hal ini bertujuan untuk menguji apakah pin kaki yang terhubung ke arduino sudah dapat ditampilkan hasilnya di LCD atau tidak. LCD dibantu dengan komponen lain seperti IC dan potensi yang mengatur kontras pencahayaan pada tampilan karakter akan dimunculkan. Didalam IDE arduino library yang dipakai untuk LC menggunakan #include <LiquidCrystal_SR_LCD3.h> yang didapat dari berbagai sumber di online dengan input utama yang akan diproses melalui pin kaki di Strobe, Data dan Clock yang ketiga pin ini terhubung ke pin digital mikrokontroler arduino nano V3.

60 Gambar 4.17 Source code LCD Setelah source code pada gambar 4.17 di upload ke mikrokontroler arduino maka hasil tampilannya seperti gambar 4.18 Hasil Tampilan Output LCD 16x2. Karakter yang ditampilkan hanya memiliki 2 baris dan maksimal menampilkan 16 huruf saja setiap barisnya. Maka dari itu penulisannya juga disesuaikan dengan penulisan yang mudah dimengerti oleh nasabah.

61 Gambar 4.18 Hasil Tampilan Output LCD 16x2

62 4.2.4 Pengujian Pengiriman SMS dari Modem Wavecom Pengujian pengiriman sms ke salah satu nomer operator seluler yang ditujukan bertujuan untuk mengetahui apakah modul converter TTL-RS232 benar terhubung ke modem wavecom atau tidak. Dalam judul tugas akhir ini menjadi point bagian utama bagian Mobile notification yang nantinya akan menjadi pengiriman sms secara otomatis apabila terjadi kesalahan pada Rfid card maupun fingerprint scanner yang akan dikirimkan ke nasabah maupun operator bank. Hasil pengujian yang diterapkan pada modem wavecom fastrack M1306B menggunakan kecepatan baudrate 115200 bps agar dapat mengirimkan sms sesuai delay waktu yang sudah diprogram di IDE Arduino. Penggunaan alat yang dipakai melalui modem wavecom fastrack GSM 900 yang terhubung melalui kabel DB15 ke DB9 pada TTL-RS232. Sementara pada TTL-RS232 yang menjadi penghubung ke mikrokontroler arduino dan pengolah data yang dikirimkan dari mikrokontroler akan dioleh pada TTL-RS232 dan dikirimkan instruksi nya ke dalam modem wavecom yang nantinya menjadi sebuah karakter penulisan sms ke nomor tujuan. Yang perlu diperhatikan adalah kondisi pada modem waveecom terdapat lampu led berwarna merah yang akan menyala secara konstan dalam per 2 detik sekali dan pulsa pada kartu seluler yang dipakai juga tersedia agar pengiriman sms dapat terkirim ke nomor tujuan. Ini artinya bahwa sinyal GSM sudah ready dan terkoneksi dengan BTS terdekat. Gambar 4.19 Led Signal Modem Wavecom dan Contoh Pesan Terkirim

63 4.2.5 Pengujian Akses RFID Card dan Notifikasi SMS Pengujian Akses RFID Card dilakukan menggunakan sensor pancaran frekuensi gelombang elektromagnetik yang dikeluarkan dari RFID reader RC522. Percobaan kali ini menggunakan 2 kartu RFID card yang salah satunya dapat diterima dan ditolak melalui deteksi RFID card melalui nomer ID yang sudah didapatkan maka salah satunya akan dimasukan ke program source code keseluruhan alat. Notifikasi sms menggunakan algoritma decision conditional melalui program source code secara keseluruhan alat ketika pembacaan deteksi RFID card ditolak selama 3 kali maka otomatis modem wavecom akan bekerja dan mengirimkan sms ke nomer tujuan (operator pusat bank). Gambar 4.20 Sample kartu RFID BNI dan Cimb Niaga Pengujian RFID card dengan cara menempelkan salah satu kartu nya didekatkan dengan RFID reader rc522 sekitar jarak 1-3 cm dan otomatis akan mengeluarkan bunyi suara buzzer yang menandakan akses diterima dengan bunyi satu kali dan akses yang ditolak dengan bunyi 2 kali. Tidak hanya itu,penulis menambahkan output menggunakan lampu led bright dengan kode lampu berwarna hijau artinya akses diterima dan lampu led berwarna merah artinya akses ditolak. Sebagai contoh ada pada gambar 4.21 Akses RFID Card diterima.

64 Gambar 4.21 Akses RFID Card diterima Saat kartu ditempelkan menggunakan kartu cimb niaga maka tampilan pada layar lcd 16x2 menunjukan Akses RFID Atm Diterima diikuti dengan suara buzzer satu kali dan lampu led hijau yang menyala selama satu detik. Ini memudahkan untuk bagi nasabah melihat ke layar pada lcd bahwa kartu akses atm nya telah diterima dan selanjutnya nanti tinggal memindai sidik jari sebagai pengganti password. Selanjutnya menggunakan kartu BNI yang menjadi akses RFID card tidak diterima maka tampilan pada layar LCD akan menampilkan karakter Akses RFID ATM Ditolak! diikuti dengan lampu led berwarna merah menyala satu detik.

65 Gambar 4.22 Akses RFID Atm Ditolak Pada gambar 4.22 diatas adalah hasil tampilan dari percobaan menggunakan kartu BNI yang tidak diterima oleh RFID reader maka perintah selanjutnya program menuliskan karakter di tampilan LCD untuk nasabah melakukan Akses RFID Atm lagi untuk yang kedua kalinya. Output dari suara buzzer juga telah diprogram untuk kondisi apabila selain dari ID number RFID yang tersimpan di memori tidak ditemukan maka kartu RFID ditolak diikuti dengan suara nada beep dari buzzer selama 2x bersama lampu led berwarna merah menyala. Kondisi berikutnya jika RFID Atm masih tidak diterima selama 3 kali dengan menggunakan kartu yang sama seperti contoh kartu BNI diatas maka tampilan output di LCD berikutnya akan menuliskan Kesalahan RFID Atm melebihi batas diikuti dengan suara buzzer nada beep panjang selama 3 detik. Ini artinya hasil output yang telah diprogram sudah berjalan mengikuti rumus if >=2 dalan source code integrasi keseluruhan alat pada IDE Arduino maka output

66 tambahan berikutnya lampu led juga di atur menyala selama 3 kali berkedip dengan jeda satu kali kedip selama satu detik. Maksud dari lampu led berkedeip selama 3 kali tersebut menandakan bahwa sedang dilakukan persiapan proses pengiriman SMS ke operator pusat bank dan otomatis alat modem wavecom akan bekerja sesuai perintah yang dibuat. Gambar 4.23 Kesalahan RFID Melebihi Batas dan Notifikasi Sms

67 4.2.6 Pengujian Akses Fingerprint Scanner dan Notifikasi Sms Pengujian berikutnya adalah dengan menguji keamanan akses kedua dari pemindaian sidik jari melalui fingerprint scanner yang akan menyala berwarna biru dan aktif ketika kartu RFID berhasil diterima maka nasabah dapat langsung menekan atau menempelkan salah satu jarinya ke fingerprint scanner. Hasil pengujiannya dapat dilihat pada gambar 4.24 dibawah ini. Gambar 4.24 Lakukan Scan Sidik Jari Waktu pemindaian sidik jari selama 3 detik untuk proses yang dibutuhkan fingerprint scanner dalam membaca hasil dari sidik jari tersebut terdaftar atau tidak. Jika terdaftar maka tampilan di LCD akan seperti pada gambar 4.25 Akses Jari ATM Diterima dibawah ini :

68 Gambar 4.25 Akses Jari ATM Diterima Lampu indikator otomatis akan menyala berwarna hijau satu kali dan indkator suara buzzer hanya berbunyi satu kali apabila pemindaian sidik jari diterima, namun apabila tidak sesuai maka lampu indikator berwarna merah akan menyala yang diikuti indikator bunyi suara buzzer selama 2 kali. Setiap nasabah akan diberikan pilihan salah satu sidik jari mana yang akan disimpan sebagai keamanan password. Proses registrasinya sudah dijelaskan pada sub bab pengujian Register Sidik Jari. Hasil pengujiannya terdapat pada gambar 4.26 Akses Jari ATM Ditolak dan pada gambar 4.27 Mohon Ulang RFID ATM Anda. Pengujian berikutnya adalah dengan melakukan percobaan input sidik jari selama 3 kali kesalahan maka output yang akan ditampilkan dapat dilihat pada gambar 4.28 Kesalahan Jari Melebihi Batas dan 4.29 Hasil Notifikasi Sms ke Nasabah yang diikuti dengan indikator suara buzzer nada panjang 3 detik dan indikator lampu merah yang menyala 3 kali yang artinya siap mengirimkan sms ke nomor nasabah.

69 Gambar 4.26 Akses Jari ATM Ditolak Gambar 4.27 Mohon Ulangi RFID ATM Anda

70 Gambar 4.28 Kesalahan Jari Melebihi Batas Gambar 4.29 Hasil Notifikasi Sms ke Nasabah

71 Notifikasi sms dikendalikan oleh modem wavecom yang memerlukan waktu 2 sampai 4 detik untuk terhubung ke BTS terdekat. Selanjutnya dari sinyal BTS mengirimkan sebuah pesan sms kenomor tujuan dalam waktu 3-5 detik. Namun terdapat kelemahan pada modem wavecom yang digunakan ini adalah saat pengujian dilokasi yang berbeda, akan berpengaruh terhadap waktu dan isi pesan karakter sms yang menjadi tidak beraturan. Lemah dan kuatnya sinyal pada posisi letak modem wavecom sangat berpengaruh pada proses pengiriman notifikasi sms. Tabel 4.2 Hasil pengujian Notifikasi Sms dilokasi berbeda No Lokasi Waktu pengiriman Isi pesan setelah indikator melebihi batas 1 Cipadu,Tangerang Selatan 5 detik Lihat pada Jalan Masjid No.12 gambar 4.30 (Tgl 22 Juli 2016) Sms I 2 Meruya Selatan, Jak-Bar 6 detik Lihat pada Jalan haji Sodon No.32, Blok-C gambar 4.31 (Tgl 22 Juli 2016) Sms II Gambar 4.30 Sms I Gambar 4.31 Sms II