IDENTIFIKASI FUNGI YANG BERASOSIASI DENGAN BENIH MAHONI (Swietenia macrophylla King. ) SEWAKTU MASIH DI POHON DAN SETELAH DISIMPAN Oleh : Devie Fadhilah E 14202066 PROGRAM STUDI BUDIDAYA HUTAN FAKULTAS KEHUTANAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2007
IDENTIFIKASI FUNGI YANG BERASOSIASI DENGAN BENIH MAHONI (Swietenia macrophylla King. ) SEWAKTU MASIH DI POHON DAN SETELAH DISIMPAN Skripsi Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Kehutanan Pada Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor Oleh: Devie Fadhilah E14202066 PROGRAM STUDI BUDIDAYA HUTAN FAKULTAS KEHUTANAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2007
Judul Nama NRP : IDENTIFIKASI FUNGI YANG BERASOSIASI DENGAN BENIH MAHONI (Swietenia macrophylla King. ) SEWAKTU MASIH DI POHON DAN SETELAH DISIMPAN : DEVIE FADHILAH : E14202066 Menyetujui, Pembimbing Dr.Ir. I.G.K. Tapa Darma, M.Sc NIP. 130 696 561 Mengetahui, Dekan Fakultas Kehutanan Prof.Dr.Ir. Cecep Kusmana, MS NIP. 131 430 799 Tanggal:
RINGKASAN DEVIE FADHILAH. Identifikasi Fungi yang Berasosiasi dengan Benih Mahoni (Swietenia macrophylla King.) Sewaktu Masih di Pohon dan Setelah Disimpan. Dibimbing oleh I GUSTI KETUT TAPA DARMA. Perkembangan industri hasil hutan di Indonesia, menuntut kebutuhan bahan baku yang semakin besar. Karena itu, pembangunan Hutan Tanaman Industri (HTI) merupakan salah satu alternatif untuk mengantisipasi dan mendukung pemenuhan kebutuhan industri tersebut. Mahoni daun lebar (Swietenia macrophylla King.) dipilih sebagai tanaman HTI karena sifatnya yang multiguna (Schmidt 2000). Namun, dalam penyediaan bibit mahoni untuk tanaman HTI ada beberapa hambatan yang perlu diperhatikan terutama masalah penyakit yang disebabkan fungi terbawa benih (seedborne fungy). Penyakit ini dapat menyebabkan kerusakan pada benih itu sendiri, pada waktu perkecambahan dan pada tanaman dewasa. Akhirnya dapat menurunkan kualitas kayu yang dihasilkan. Dari hal tersebut maka dilakukanlah penelitian untuk menentukan jenis-jenis fungi yang berasosiasi dengan benih mahoni (Swietenia macrophylla King.) sewaktu masih di pohon dan setelah disimpan dengan mengukur persen infeksi dan daya berkecambah benih. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah: (1) menginkubasikan benih pada media pasir steril pada kisaran suhu 25-27 C dan (2) mengidentifikasi fungi yang berasosiasi dengan benih melalui pengamatan morfologi koloni fungi pada media PDA dalam cawan petri dan pengamatan sifat-sifat morfologi setiap fungi di bawah mikroskop, lalu mencocokkan dengan beberapa pustaka yang ada. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah koloni fungi yang berasosiasi dengan benih setelah disimpan (276 koloni) lebih banyak daripada sewaktu masih di pohon (130 koloni). Beberapa fungi yang teridentifikasi pada benih sewaktu masih di pohon adalah Cladosporium sp. (persen infeksi 11,75%), Botryodiplodia theobromae (persen infeksi 14,25%) dan Aspergillus sp. (persen infeksi 6,50%) dengan total persen infeksi sebesar 32,50%. Sedangkan pada benih setelah disimpan adalah Cladosporium sp. (persen infeksi 14,50%), B. theobromae (persen infeksi 11,75%), Aspergillus sp. (persen infeksi 26,25%) dan Rhizopus sp. (persen infeksi 4,50%) dengan total persen infeksi sebesar 69,00%. Daya berkecambah benih sewaktu masih di pohon (71,25%) menurun setelah disimpan (57,75%). Adanya perbedaan jumlah koloni dan variasi jenis fungi yang berasosiasi pada benih mahoni sewaktu masih di pohon dan setelah disimpan menunjukkan adanya perbedaan kemampuan adaptasi ekologis masing - masing fungi. Berdasarkan hasil penelitian di atas tersebut, maka dapat diketahui jenisjenis fungi yang menyerang benih dan karakter dari masing-masing fungi yang teridentifikasi. Hal tersebut dapat dijadikan sebagai dasar untuk melakukan tindakan pencegahan atau penyelamatan benih pada berbagai kondisi. Adapun saran yang direkomendasikan untuk mengetahui kapan waktu fungi itu menimbulkan penyakit pada benih, maka perlu dilakukan penelitian dengan menginokulasikan fungi-fungi tersebut sejak dalam bentuk fase benih, kecambah, anakan dan pohon. Dengan memberikan kondisi yang terbaik pada fungi tersebut
dalam semua bentuk fase tanaman mahoni maka barulah dapat diketahui peranan dari fungi itu dalam menimbulkan penyakit pada tanaman mahoni. Selain itu perlu diadakan penelitian tahap lanjutan mengenai proteksi benih mahoni yang sejak awal sudah dilakukan tindakan yang paling tepat terhadap fungi-fungi tersebut.
RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan pada tanggal 12 Januari 1984 di Bogor Jawa Barat, sebagai anak keempat dari lima bersaudara keluarga Bapak Adang Ali dan Siti Aisyah. Tahun 1990 penulis memasuki pendidikan dasar di SD Negeri Sukasari 2 Bogor, lulus pada tahun 1996. Penulis kemudian melanjutkan ke Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Bogor dan lulus pada tahun 1999. Pada tahun yang sama penulis melanjutkan ke Sekolah Menengah Umum Negeri 1 Bogor dan lulus pada tahun 2002. Tahun 2002 penulis diterima pada program Studi Budidaya Hutan Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor melalui jalur SPMB (Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru), penulis menekuni bidang patologi hutan pada Laboratorium Patologi Hutan Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor. Selama mengikuti perkuliahan, penulis menjadi anggota Forest Management Students Club (FMSC) periode 2003-2004 dan anggota DKM Ibaadurrahmaan periode 2003-2006. Penulis melaksanakan Praktek Kerja Lapang (magang) di Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya - LIPI Bogor pada tanggal 6-17 Juli 2004. Tahun 2005 penulis pernah menjadi asisten mata Kuliah Pendidikan Agama Islam. Pada tahun yang sama, penulis juga telah melaksanakan Praktek Pengenalan dan Pengelolaan Hutan (P3H) di Cagar Alam Leuweung Sancang dan Kamojang serta di KPH Sukabumi, Jawa Barat selama 1,5 bulan. Penulis juga telah melaksanakan Praktek Kerja Lapang di IUPHHK PT Erna Djuliawati Logging unit II Kalimantan Tengah pada bulan Februari April 2006. Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana penulis melakukan praktek khusus berupa penelitian dengan judul Identifikasi Fungi yang Berasosiasi dengan Benih Mahoni (Swietenia macrophylla King.) Sewaktu Masih di Pohon dan Setelah Disimpan, di bawah bimbingan Bapak Dr.Ir. I.G.K. Tapa Darma, M.Sc.
UCAPAN TERIMA KASIH Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan kekuatan sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dan penyusunan skripsi. Shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepada nabi akhir zaman Nabi Muhammad SAW, keluarganya, sahabatnya dan seluruh pengikutnya sampai akhir masa. Penulis mengucapkan terima kasih atas selesainya skripsi ini kepada : 1. Dr.Ir. I.G.K. Tapa Darma, M.Sc selaku dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan dengan penuh kesabaran dan pengarahan kepada penulis sehingga karya ilmiah ini dapat terselesaikan. 2. Prof.Dr.Ir. Surdiding Ruhendi, M.Sc sebagai dosen penguji dari Departemen Hasil Hutan dan Dr.Ir. Agus Hikmat, M.Sc sebagai dosen penguji dari Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata. 3. Umi dan Bapa atas doa dan kasih sayangnya yang tak pernah putus. 4. A Iyuh, Teh Novie dan Eva atas pengertian dan bantuannya. 5. Pa Iwa yang banyak membantu penulis selama di Lab. Mikrobiologi dan Biokimia Pusat Antar Universitas (PAU) IPB. 6. Lab. Patologi Hutan (Ibu Tutin, Siti, Ope, Reny, Ze, Alwiah, Ahmad dan Gunawan). 7. Teman-teman BDH-ers (Ikhsan, Diana, Uyun, Yosi, Irina, Iin, Radna, Baim, Arief, Nunung, Bagus, Benu, Eka, Ona dan Angga ) atas kebersamaannya. 8. Teman-teman Ibaad-ers (Nurul, Yofi, Eka, Desna, Suwilin, Jum s, Lucky dan Arizia) atas motivasinya selama ini. 9. Kepada semua pihak yang telah membantu dan namanya tidak dapat disebutkan satu persatu. Penulis menyadari masih terdapat kekurangan dalam skripsi ini, namun penulis berharap semoga karya ini berguna untuk pembaca. Bogor, Januari 2007 Penulis
PRAKATA Segala puji bagi Allah atas segala rahmat, karunia dan hidayah yang dianugerahkan kepada penulis. Shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga, para sahabat dan pengikutnya hingga hari kiamat. Skripsi ini berjudul Identifikasi Fungi yang Berasosiasi dengan Benih Mahoni (Swietenia macrophylla King.) Sewaktu Masih di Pohon dan Setelah Disimpan. Penyusunan skripsi ini sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Kehutanan pada Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor. Terwujudnya tulisan ini tidak terlepas dari dukungan semua pihak, untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada Dr.Ir. I.G.K. Tapa Darma, M.Sc selaku dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis sehingga karya ilmiah ini dapat terselesaikan. Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada Prof.Dr.Ir. Surdiding Ruhendi, M.Sc sebagai dosen penguji dari Departemen Hasil Hutan dan Dr.Ir. Agus Hikmat, M.Sc sebagai dosen penguji dari Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata. Terima kasih kepada kedua orang tua yang selalu memberikan semangat, dukungan dan motivasi untuk selalu berkarya. Kemudian, terima kasih juga kepada semua pihak yang telah membantu dan tidak dapat disebutkan satu persatu. Penulis menyadari masih terdapat kekurangan dalam skripsi ini. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dalam penyempurnaan karya ilmiah ini. Akhir kata, penulis berharap semoga karya ini dapat memberikan kontribusi yang bermanfaat bagi ilmu pengetahuan, khususnya dalam Ilmu Pathology Kehutanan. Bogor, Januari 2007 Penulis vii
DAFTAR ISI Halaman DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR LAMPIRAN... xi PENDAHULUAN... 1 Latar Belakang... 1 Tujuan... 2 Manfaat Penelitian... 2 TINJAUAN PUSTAKA... 3 Swietenia macrophylla King.... 3 Taksonomi dan Tata Nama... 3 Penyebaran dan tempat tumbuh... 3 Deskripsi botani... 4 Pembungaan dan pembuahan... 5 Pemanfaatan... 5 Hama dan Penyakit... 6 Fungi Pada Benih... 6 METODOLOGI PENELITIAN... 9 Tempat dan Waktu Penelitian... 9 Bahan dan Alat... 9 Metode Penelitian... 9 HASIL DAN PEMBAHASAN... 12 Hasil... 12 Pembahasan... 19 KESIMPULAN DAN SARAN... 22 DAFTAR PUSTAKA... 23 LAMPIRAN... 26 viii