PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR TENTANG BARANG KEBUTUHAN POKOK YANG TIDAK DIKENAKAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI

dokumen-dokumen yang mirip
MENTER! KEUANGAN REPUBUK INDONESIA. S.t\..LINAN PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, serta untuk melaksanakan ketentuan Pasal 7 ayat (2)

642, No MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA, SUSWONO

LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 86/Permentan/OT.140/8/2013. Ditanda Tangani oleh. No Kode Tentang

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 39/PUU-XIV/2016 Pengenaan Pajak Pertambahan Nilai terhadap Komoditas Pangan

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 86/Permentan/OT.140/8/2013 TENTANG REKOMENDASI IMPOR PRODUK HORTIKULTURA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2017, No Nomor 728) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 43/M-DAG/PER/6/2017 (Berita Negara Republik Indon

2017, No dalam huruf a; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan b, serta untuk melaksanakan ketentuan Pasal 6

PUBLIC HEARING PERUBAHAN PERMENTAN NO. 16 TAHUN 2017 TENTANG RIPH DIREKTORAT JENDERAL HORTIKULTURA KEMENTERIAN PERTANIAN 2017

2017, No penyerahannya dibebaskan dari pengenaan Pajak Pertambahan Nilai; b. bahwa untuk memberikan kepastian hukum, perlu melakukan penyesuai

Ditanda tangani oleh Direktur Jenderal a.n Menteri Pertanian. No Kode Tentang

LAMPIRAN 1. Tanda tangan,

Ukuran rumah tangga dalam gram: 1 sdm gula pasir = 8 gram 1 sdm tepung susu = 5 gram 1 sdm tepung beras, tepung sagu. = 6 gram

2016, No UndangUndang Nomor 19 Tahun 2013 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor

Kuisioner Penelitian. Hubungan Pola Makan dengan Status Gizi Anak Kelas IV dan V di SDN Panunggangan 1

PERATURAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG NOMOR 5 TAHUN 1996

MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA

Republik Indonesia. SURVEI HARGA PEDESAAN Subsektor Tanaman Hortikultura (Metode NP)

2015, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2017, No Mengingat : Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1983 Nomor 50, Tambah

Kuesioner Food Frekuensi Semi Kuantitatif. 1-2x /mgg. 2 minggu sekali

- Biji Kakao kering fermentasi/non fermentasi - Kulit, sekam, selaput dan sisa lainnya dan komposnya, serta limbah untuk pakan ternak

2016, No Mengingat : Peraturan Menteri Keuangan Nomor 267/PMK.010/2015 tentang Kriteria dan/atau Rincian Ternak, Bahan Pakan untuk Pembuatan Pa

--Tidak dipotong menjadi bagian-bagian, segar atau dingin : Dari bebek Dari angsa atau ayam guinea

2018, No Nomor 50, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3263) sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang-

2012, No

No. Komoditi Proses Jenis Barang Implikasi Putusan MA No. 70P/HUM/ Biji Kakao kering fermentasi/non fermentasi

MENTERIKEUANGAN REPUBLlK INDONESIA SALIN AN

Statistik Konsumsi Pangan 2012 KATA PENGANTAR

2017, No Negara Bukan Pajak yang Berasal dari Pendidikan dan Pelatihan Teknis dan Fungsional pada Lembaga Administrasi Negara tidak sesuai lagi

KATA PENGANTAR. Ir. M. Tassim Billah, M.Sc.

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30/M-DAG/PER/5/2017 TENTANG KETENTUAN IMPOR PRODUK HORTIKULTURA

KECAP KEDELAI 1. PENDAHULUAN

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 228/PMK.03/2017 TENTANG RINCIAN JENIS DATA DAN INFORMASI SERTA TATA CARA PENYAMPAIAN

2017, No c. bahwa untuk melaksanakan simplifikasi ketentuan yang mengatur mengenai rincian jenis data dan informasi serta tata cara penyampaia

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

ADDENDUM DOKUMEN PENGADAAN. Nomor : 001/RS-ULP/LSPBM-BBRVBD/04/2016

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.105, 2009 DEPARTEMEN KEUANGAN. Jenis Harta. Berwujud. Bangunan. Penyusutan. Pencabutan.

-2- memberikan pertimbangan atas Rancangan Revisi Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintah 06 tentang Akuntansi Investasi (Revisi 2016); e. bahwa berda

BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN DEMAK

ANEKA RUJAK DAN ASINAN NAN SEGAR

2017, No Nomor 136, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5900); 2. tentang Rekening Panas Bumi (Berita Negara Republik Indonesia


2017, No Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 118, Tambahan Lembaran N

Master Menu Rumah Sakit (siklus 10 hari) Hari ke-1 Porsi. Nasi merah Sop kacang merah. Sate jamur Empal genthong. Capcay basah Sate pusut tempe

ANEKA RESEP JUS SEHAT. Mastoso Slow Juicer MT-67. Bagian 1

Perkembangan Ekonomi Makro

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 60/PERMENTAN/OT.140/9/2012 TENTANG REKOMENDASI IMPOR PRODUK HORTIKULTURA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

NILAI TUKAR PETANI JAWA TIMUR BULAN SEPTEMBER 2012

MENTEHIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN.

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA

BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN PEMALANG

2017, No /PMK.05/2016 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Badan Layanan Umum; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dima

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

CONTOH TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN PADA KELOMPOK BAHAN PANGAN

DAFTAR ISI. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pengolahan dan Analisis Data Hasil Penelitian B. Pembahasan Hasil Penelitian...

SE - 95/PJ/2010 PENEGASAN PERLAKUAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI ATAS BARANG KENA PAJAK TERTENTU DAN/ATAU

2010 biaya komponen masukan kegiatan, yang ditetapkan sebagai biaya masukan. 3. Standar Biaya yang Bersifat Khusus, yang selanjutnya disebut Standar B

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 100/PMK.02/2010 TENTANG STANDAR BIAYA TAHUN ANGGARAN 2011 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN,

Bahan Baku daging ikan 500 g. tepung tapioka 50 g. merica halus 1/2 sendok teh. bawang merah 7,5 g. bawang putih 1,5 g. jahe 0,5 g.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA,

70/PMK.03/2010 BATASAN KEGIATAN DAN JENIS JASA KENA PAJAK YANG ATAS EKSPORNYA DIKENAI PAJAK PERTAMBA

2. TANAMAN PANGAN 2.1. Luas Tanam (Ha) Komoditi Tanaman Pangan Kabupaten Luwu, tahun

Masakan Pedas Penambah Nafsu Makan

2016, No /PMK.011/2011 tentang Penetapan Sistem Klasifikasi Barang dan Pembebanan Tarif Bea Masuk atas Barang Impor yang telah beberapa kal

2017, No Peraturan Menteri Keuangan Nomor 43/PMK.08/2013 tentang Lelang Surat Utang Negara dalam Mata Uang Rupiah dan Valuta Asing di Pasar Per

2017, No dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang- Undang Nomor 5 Tahun 2008 tentang Pe

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

MENU MAKAN PAGI. Talas dan ubi yang sudah digiling halus. Di aduk kemudian ditambahkan santan dan garam

KAJIAN KEBIJAKAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI DAN BEA KELUAR KOMODITAS PERTANIAN

Masa nifas adalah masa dimulai beberapa jam sesudah lahirnya plasenta sampai 6 minggu setelah melahirkan (Pusdiknakes, 2003:003). Masa nifas dimulai

DATA SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR SAMPAI DENGAN SEMESTER I TAHUN 2016

39/PMK.03/2010 BATASAN DAN TATA CARA PENGENAAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI ATAS KEGIATAN MEMBANGUN SENDI

2017, No Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Le

ANGKET / KUESIONER PENELITIAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. PPN. Ekspor. Kegiatan.

KATA PENGANTAR. Jakarta, Juni 2013 Kepala Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian, Ir. M. Tassim Billah, MSc.

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

2017, No tentang Penghitungan Dasar Pengenaan Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor Tahun 2017; Mengingat : 1. Undang

Tabel Luas Panen, Produktivitas, dan Produksi Sayuran Tahun

MENTERJ KEUANGAN REPUBLIK INDONESlA SALIN AN PERATURAN MENTER! KEUANGANREPUBLIK INDONESIA NOMOR 5/PMK.010/2016 TENTANG

KATA PENGANTAR. Jakarta, September 2013 Kepala Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian, Ir. M. Tassim Billah, MSc.

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. bujur timur. Wilayahnya sangat strategis karena dilewati Jalur Pantai Utara yang

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 75/PMK.03/2010 TENTANG NILAI LAIN SEBAGAI DASAR PENGENAAN PAJAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN / INFLASI KOTA PURWODADI AGUSTUS 2016 DEFLASI 0,54 PERSEN

KATA PENGANTAR. Jakarta, Juli 2013 Kepala Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian, Ir. M. Tassim Billah, MSc.

2016, No tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 48/PMK.07/2016, perubahan rincian Dana Bagi Hasil sebagai akibat dari perubah

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 2015 TENTANG PENETAPAN DAN PENYIMPANAN BARANG KEBUTUHAN POKOK DAN BARANG PENTING

TIM MI AYAM TIM MAKARONI. Bahan: Bahan:

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi (Lembaran Negara

A. Realisasi Keuangan

INFORMASI HARGA BAHAN POKOK DAN KEBUTUHAN PENTING LAINNYA DI UNIT PASAR TRADISIONAL KOTA SURABAYA MINGGU KE. I (Pertama) BULAN : JANUARI 2016

Daftar Harga Produk Sayuran

2016, No Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Ne

NILAI TUKAR PETANI JAWA TIMUR BULAN FEBRUARI 2012

KATA PENGANTAR. Jakarta, Oktober 2013 Kepala Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian, Ir. M. Tassim Billah, MSc.

ANEKA RESEP JUS SEHAT. Mastoso Slow Juicer MT-67. Bagian 2

Transkripsi:

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR TENTANG BARANG KEBUTUHAN POKOK YANG TIDAK DIKENAKAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 653/KMK.03/2001 tentang Barang-Barang Kebutuhan Pokok yang atas Impor dan/atau Penyerahannya Tidak Dikenakan Pajak Pertambahan Nilai dan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 521/KMK.1/2001 tentang Penyerahan Tidak Dikenakan Pajak Pertambahan Nilai, telah diatur barang kebutuhan pokok yang atas impor dan/atau penyerahannya tidak dikenai Pajak Pertambahan Nilai; b. bahwa dalam rangka menyelaraskan dengan Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 39/PUU-XIV/2016 dan untuk lebih memberikan kepastian hukum dan kejelasan mengenai jenis-jenis barang kebutuhan pokok yang sangat dibutuhkan rakyat banyak yang tidak dikenai Pajak Pertambahan Nilai, perlu mengganti Keputusan Menteri Keuangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a;

-2- c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, serta dalam rangka melaksanakan ketentuan Pasal 7 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1983 tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2009 tentang Perubahan Ketiga atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1983 tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan tentang Barang Kebutuhan Pokok yang Tidak Dikenakan Pajak Pertambahan Nilai; Mengingat : Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1983 tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2009 tentang Perubahan Ketiga atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1983 Tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 4, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5271); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN MENTERI KEUANGAN TENTANG BARANG KEBUTUHAN POKOK YANG TIDAK DIKENAKAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI.

-3- Pasal 1 (1) Jenis barang yang tidak dikenakan Pajak Pertambahan Nilai adalah barang tertentu dalam kelompok barang antara lain barang kebutuhan pokok yang sangat dibutuhkan oleh rakyat banyak. (2) Barang kebutuhan pokok yang sangat dibutuhkan oleh rakyat banyak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan barang yang menyangkut hajat hidup orang banyak dengan skala pemenuhan kebutuhan yang tinggi serta menjadi faktor pendukung kesejahteraan masyarakat, yang berupa: a. beras; b. gabah; c. jagung; d. sagu; e. kedelai; f. garam konsumsi; g. daging segar dari hewan ternak dan unggas; h. telur; i. susu; j. buah-buahan; k. sayur-sayuran; l. ubi-ubian; m. bumbu-bumbuan; dan n. ikan. (3) Kriteria dan/atau rincian barang kebutuhan pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (2) adalah sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini. Pasal 2 Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, Keputusan Menteri Keuangan Nomor 653/KMK.03/2001 tentang Barang- Barang Kebutuhan Pokok yang atas Impor dan/atau Penyerahannya Tidak Dikenakan Pajak Pertambahan Nilai

-4- dan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 521/KMK.1/2001 tentang Penyerahan Tidak Dikenakan Pajak Pertambahan Nilai, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Pasal 3 Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

-5- Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Menteri ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, SRI MULYANI INDRAWATI Diundangkan di Jakarta pada tanggal DIREKTUR JENDERAL PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, WIDODO EKATJAHJANA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN NOMOR

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDOESIA NOMOR TENTANG BARANG KEBUTUHAN POKOK YANG ATAS IMPOR DAN/ATAU PENYERAHANNYA TIDAK DIKENAKAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI KRITERIA DAN/ATAU RINCIAN BARANG KEBUTUHAN POKOK YANG TIDAK DIKENAI PAJAK PERTAMBAHAN NILAI NO URAIAN BARANG Kriteria POS TARIF Keterangan a. Beras dan Gabah Berkulit, dikuliti, setengah giling atau digiling seluruhnya, disosoh atau dikilapkan maupun tidak, pecah, menir, selain yang cocok untuk disemai b. Jagung telah dikupas maupun belum, termasuk pipilan, pecah, menir, tidak termasuk bibit c. Sagu Empulur sagu (sari sagu), tepung, tepung kasar dan bubuk 1006.10.90 1006.20.10 1006.20.90 1006.30.30 1006.30.40 1006.30.91 1006.30.99 1006.40.90 Ex 1103.19.20 1005.90.10 1005.90.90 Ex 1103.13.00 0714.90.11 0714.90.19 1106.20.20 Hanya menir Hanya Menir d. Kedelai Berkulit, utuh dan pecah, selain benih e. Garam konsumsi beryodium maupun tidak (termasuk garam meja dan garam didenaturasi) untuk konsumsi/kebutuhan pokok masyarakat) f. Daging daging segar dari hewan ternak dan unggas dengan atau tanpa tulang yang tanpa diolah, baik yang didinginkan, dibekukan, digarami, dikapur, diasamkan, atau diawetkan dengan cara lain. 1201.90.00 2501.00.10 2501.00.91 0201.10.00 0201.20.00 0201.30.00 0202.10.00 0202.20.00 0202.30.00 0203.11.00 0203.12.00 0203.19.00 0203.21.00 0203.22.00 0203.29.00 0204.10.00 0204.21.00 0204.22.00

g. telur tidak diolah, termasuk telur yang dibersihkan, diasinkan atau diawetkan 0204.23.00 0204.30.00 0204.41.00 0204.42.00 0204.43.00 0204.50.00 0207.11.00 0207.12.00 Ex 0207.13.00 0207.14.10 0207.14.20 0207.14.91 Ex 0207.14.99 0207.24.00 0207.25.00 Ex 0207.26.00 0207.27.91 Ex 0207.27.99 0207.41.00 0207.42.00 Ex 0207.44.00 Ex 0207.45.00 0207.51.00 0207.52.00 Ex 0207.54.00 Ex 0207.55.00 Ex 0207.60.00 Ex 0208.10.00 0210.11.00 0210.12.00 0210.19.30 0210.19.90 0210.20.00 0210.99.10 0407.21.00 0407.29.10 0407.29.90 Hanya potongan Potongan daging selain sisa Potongan daging selain sisa Potongan daging selain sisa Potongan daging selain sisa Potongan daging selain sisa Potongan daging selain sisa selain sisa selain sisa

dengan cara lain, tidak termasuk bibit; h. susu susu perah baik yang telah melalui proses didinginkan maupun dipanaskan (pasteurisasi), tidak mengandung tambahan gula atau bahan lainnya. Ex 0407.90.10 Ex 0407.90.20 Ex 0407.90.90 Ex 0401.10.10 Ex 0401.10.90 Ex 0401.20.10 Ex 0401.20.90 Ex 0401.40.10 Ex 0401.40.20 Ex 0401.40.90 Ex 0401.50.10 Ex 0401.50.90 Hanya yang diawetkan Hanya yang diawetkan Hanya yang diawetkan Selain kepala susu dan susu yang mengandung tambahan gula atau bahan lainnya i. Buah-buahan buah-buahan segar yang dipetik, baik yang telah melalui proses dicuci, disortasi, dikupas, dipotong, diiris, digrading Kelapa Ex 0801.11.00 Ex 0801.12.00 Ex 0801.19.10 Ex 0801.19.90 Pisang Ex 0803.10.00 Ex 0803.90.10

Ex 0803.90.90 Korma Ex 0804.10.00 Buah ara Ex 0804.20.00 Nanas Ex 0804.30.00 Alpokat Ex 0804.40.00 Jambu Ex 0804.50.10 Mangga Ex 0804.50.20 Manggis Ex 0804.50.30 Jeruk (siam, keprok, pamelo) 0805.10.10 Ex 0805.21.00 Ex 0805.22.00 Ex 0805.29.00 Ex 0805.40.00 Ex 0805.50.10 Ex 0805.50.20 Ex 0805.90.00 Anggur 0806.10.00 Melon, semangka, papaya (termasuk semangka) Ex 0807.11.00 Ex 0807.19.00

Pepaya Ex 0807.20.00 Apel 0808.10.00 Pir 0808.30.00 Quince 0808.40.00 Aprikot 0809.10.00 Ceri 0809.21.00 0809.29.00 Persik, termasuk 0809.30.00 nektarin Plum 0809.40.10 Sloe 0809.40.20 Stroberi 0810.10.00 Rasberi, blackberry, 0810.20.00 mulberry, dan loganberry Currant hitam, 0810.30.00 putih atau merah dan gooseberry Cranberry, 0810.40.00 bilberry dan buah lainnya dari genus Vaccinium Buah Kiwi 0810.50.00 Durian Ex 0810.60.00 Kesemek 0810.70.00 Lengkeng, 0810.90.10 termasuk mata kucing Leci 0810.90.20 Rambutan Ex 0810.90.30 Langsat 0810.90.40 (Lanzones) Jackfruit (termasuk 0810.90.50 cempedak dan nangka) Tamarin 0810.90.60

Belimbing Ex 0810.90.70 Salak Ex 0810.90.91 Buah Naga 0810.90.92 Sapodilla (ciku 0810.90.93 fruit) Delima (Punica 0810.90.94 spp.), sirsak atau sarikaya (Annona spp.), jambu air (Syzygium spp., Eugenia spp.), gandaria (Bouea spp.), markisa (Passiflora spp.), kecapi (Sandoricum spp.), jujube (Ziziphus spp.) dan tampoi atau rambai (Baccaurea spp.) Duku, nangka, cempedak Ex 0810.90.50 Lain-lain Ex 0810.90.99 Hanya duku, selain yang j. sayur-sayuran, yaitu sayuran segar, yang dipetik, dicuci, ditiriskan, dan/atau disimpan pada suhu rendah atau 0701.90.10 0701.90.90 0702.00.00

dibekukan, termasuk sayuran segar yang dicacah. 0704.10.10 0704.10.20 0704.20.00 0704.90.10 0704.90.20 0704.90.90 0705.11.00 0705.19.00 0705.21.00 0705.29.00 0706.10.10 0706.10.20 0706.90.00 0707.00.00 0708.10.00 0708.20.10 0708.20.20 0708.20.90 0708.90.00 0709.20.00 0709.30.00 0709.40.00 0709.51.00 0709.59.10

0709.59.90 0709.60.90 0709.70.00 0709.91.00 0709.92.00 0709.93.00 0709.99.10 0709.99.20 0709.99.90 k. Ubi-ubian ubi segar, baik yang telah melalui proses dicuci, Ex 0710.10.00 Ex 0710.21.00 Ex 0710.22.00 Ex 0710.29.00 Ex 0710.30.00 Ex 0710.40.00 Ex 0710.80.00 Ex 0710.90.00 Ex 0714.10.19 dimasak dimasak dimasak dimasak dimasak dimasak dimasak dimasak Selain dalam bentuk pellet dan

disortasi, dikupas, dipotong, diiris, digrading. 0714.10.91 selain yang Ex 0714.10.99 Selain dalam bentuk pellet dan 0714.20.10 Ex 0714.20.90 Selain dalam bentuk pellet dan 0714.30.10 Ex 0714.30.90 Selain dalam bentuk pellet dan 0714.40.10 Ex 0714.40.90 Selain dalam bentuk pellet dan 0714.50.10 Ex 0714.50.90 Selain dalam bentuk pellet dan l. Bumbubumbuan yaitu, cabe, bawang merah, bawang segar, tetapi tidak dihancurkan atau ditumbuk 0703.10.19 0703.10.29 0703.20.90

bombay dan 0703.90.90 bawang putih 0709.60.10 m. Ikan Ikan hidup, segar yang tanpa diolah, tetapi telah melalui proses dikuliti, dipotong, didinginkan, dibekukan, digarami, dikapur, diasamkan,, diawetkan dengan cara lain; fillet ikan. 0904.21.10 Bandeng, kembung, Tuna/Cakalang, dan tongkol Ex 0302.89.19 0302.31.00 0302.32.00 0302.33.00 0302.34.00 0302.35.00 0302.36.00 0302.39.00 0303.41.00 0303.42.00 0303.43.00 0303.44.00 0303.45.10 Hanya ikan bandeng, ikan kembung dan ikan tongkol

0303.45.90 0303.46.00 0303.49.00 Ex 0303.89.19 Ex. 0304.49.00 Hanya ikan bandeng, ikan kembung dan ikan tongkol Hanya fillet ikan bandeng, ikan kembung, ikan tuna/cakalang, dan ikan tongkol 0304.87.00 Ex. 0304.89.00 Hanya fillet tongkol, bandeng, dan kembung beku MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, SRI MULYANI INDRAWATI