BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Penelitian Metode perancangan alat atau produk dalam penelitian ini menggunakan perancangan produk dengan metode rasional. Tahapan dari penelitian ditunjukan pada Gambar 3.1 berikut : Mulai Studi Pendahuluan dan Observasi Lapangan Identifikasi Masalah dan Penyusunan Tujuan Ruang Lingkup Penelitian Pengumpulan Data - Survey - Interview - Foto - Kuisioner NBM - Perhitungan Waktu Kerja Perancangan Alat Potong Sesuai dengan QFD Pembuatan Alat Potong Kesimpulan dan Saran Pengujian Alat Potong Selesai Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian Analisa Hasil Pengujian Alat Potong 51
3.2 Metode Pengumpulan Data 3.2.1 Data-data yang Diperlukan Terdapat dua data yang digunakan yaitu: 1) Data primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari hasil wawancara dengan pihak manajemen Mochi Bakat Jaya Sukabumi serta hasil kuisioner yang disebarkan kepada responden. Data-data primer tersebut terdiri atas: a. Keinginan karyawan mengenai alat kerja yang akan dirancang b. Keinginan pengusaha mengenai alat kerja yang akan dirancang c. Hasil Pengamatan Nordic Body Map mengenai keluhan disaat bekerja sebelum perbaikan 2) Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari hasil penelitian terdahulu yang pernah dilakukan Mochi Bakat Jaya Sukabumi. 3.2.2 Pengumpulan Data Cara pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi: 1) Observasi, yaitu penelitian dengan melakukan pengamatan langsung keadaan, kegiatan, cara produksi, serta melakukan pencatatan. 2) Wawancara, yaitu pengumpulan data dengan melakukan tanya jawab langsung tentang masalah terkait dengan penelitian, baik dengan pekerja sebagai responden maupun dengan pihak manajemen Mochi Bakat Jaya Sukabumi. 52
3.3 Metode Pengolahan Data 3.3.1 Pengolahan Data dengan Metode Quality Function Deployment Melalui Fase-Fase Nigel Cross 1. Fase Klarifikasi Tujuan Klarifikasi tujuan (clarifying objectives) ini dilakukan untuk menentukan tujuan perancangan. Metode yang digunakan adalah pohon tujuan (objectives trees). Metode pohon tujuan memberikan format yang jelas dan bermanfaat bagi beberapa tujuan. Ini memperlihatkan tujuan dan cara umum untuk mencapainya yang masih terus dipertimbangkan. Ini akan memperlihatkan bentuk diagramatik di mana tujuan yang berbeda akan saling berhubungan satu sama lain, dan pola hierarki tujuan dan sub tujuan. Prosedur untuk pencapaian pohon tujuan ini akan membantu memperjelas tujuan dan mencapai kesepakatan di antara klien, manajer, dan anggota tim desain. Metode pohon tujuan memberikan bentuk dan penjelasan dari pernyataan tujuan. Metode ini menunjukkan tujuan dan sasaran yang akan dicapai dengan berbagai pertimbangan. Prosedur pembuatan pohon tujuan ini adalah: 1) Membuat daftar tujuan perancangan 2) Susun daftar dalam urutan tujuan dari higher-level kepada lowerlevel. 3) Gambarkan sebuah diagram pohon tujuan, untuk menunjukkan Hubungan-hubungan yang hierarki. 53
2. Fase Penetapan Fungsi Menetapkan fungsi-fungsi yang diperlukan dan batas-batas system rancangan produk yang baru dengan gunakan metode analisis fungsi yang menggambarkan sistem input output dari proses pembuatan alat pemotong adonan kue mochi dengan prinsip Black Box dan block diagram. Metode analisis fungsional menawarkan seperti memper-timbangkan fungsi esensial alat, hasil atau produk atau sistem yang dirancang harus memuaskan, tidak masalah komponen fisik apa yang seharusnya digunakan. 3. Fase Penetapan Kebutuhan Menetapkan kebutuhan yang berfungsi untuk membuat spesifikasi pembuatan yang akurat yang perlu bagi desain/rancangan dengan menggunakan metode performance specification model. 4. Penentuan Karakteristik dengan QFD Selanjutnya adalah langkah yang disebut penentuan karakteristik, yang bertujuan untuk menetukan target apa yang akan dicapai oleh karakteristik teknik suatu produk sehingga dapat memuaskan kebutuhan-kebutuhan konsumen. Metode yang digunakan pada langkah ini adalah QFD (Quality Function Deployment). Output dari QFD ini adalah akan dihasilkannya sebuah matrik yang disebut dengan House of Quality. Berikut adalah langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam penyusunan suatu matriks dalam QFD yang disebut dengan House of Quality: 1) Menentukan karakteristik teknis produk berdasarkan hasil pengamatan 54
2) Masukkan data atribut keinginan konsumen atau selera konsumen berdasarkan hasil kuesioner terbuka dan kuesioner tertutup yang disebar. 3) Menentukan nilai relative importance tiap atribut dari hasil pengolahan data kuesioner tertutup kepentingan atribut. 4) Menentukan hubungan antar satu karakteristik teknis dengan karakteristik teknis lain, dengan menggunakan symbol-simbol yang mempunyai arti hubungan kuat, sedang atau lemah. 5) Menentukan hubungan dari atribut keinginan konsumen dengan karakteristik teknis. 6) Lakukan perhitungan untuk mendapatkan nilai tingkat kesulitan, 5. Pembangkitan Alternatif Mengumpulkan sebanyak mungkin alternatif yang dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah dalam perancangan Alat Potong Mochi Bakat Jaya Kaswari Sukabumi, untuk kemudian dicari solusi ataupun alternatif yang terbaik. Hal ini dilakukan dengan menggunakan metode peta morfologi (Morphological Charts). 3.3.2 Pengukuran Keluhan Otot menggunakan Metode Nordic Body Map Keluhan otot yang terjadi pada organ tubuh tertentu dapat ditelusuri dengan menggunakan beberapa alat ukur ergonomi mulai dari alat yang sederhana hingga menggunakan peralatan komputer. Pengukuran subjektif merupakan cara pengumpulan data menggunakan catatan harian, wawancara dan kuesioner 55
(David, 2005). Untuk menilai keluhan muskuloskeletal pada pekerja penyapu jalan dapat digunakan kuesioner Nordic Body Map. Metode Nordic Body Map merupakan metode penilaian yang sangat subjektif artinya keberhasilan aplikasi metode ini sangat tergantung dari kondisi dan situasi yang dialami pekerja pada saat dilakukannya penelitian dan juga tergantung dari keahlian dan pengalaman observer yang bersangkutan. Kuesioner Nordic Body Map ini telah secara luas digunakan oleh para ahli ergonomi untuk menilai tingkat keparahan gangguan pada sistem muskuloskeletal dan mempunyai validitas dan reabilitas yang cukup (Tarwaka, 2011). Pengisian kuesioner Nordic Body Map ini bertujuan untuk mengetahui bagian tubuh dari pekerja yang terasa sakit sebelum dan sesudah melakukan pekerjaan pada stasiun kerja. Kuesioner ini menggunakan gambar tubuh manusia yang sudah dibagi menjadi 9 bagian utama, yaitu : a) Leher b) Bahu c) Punggung bagian atas d) Siku e) Punggung bagian bawah f) Pergelangan tangan/tangan g) Pinggang/pantat h) Lutut i) Tumit/kaki 56
3.3.3 Perhitungan Rapid Entire Body Assessment ( REBA ) Rapid Entire Body Assessment dikembangkan oleh Dr. Sue Hignett dan Dr. Lynn Mc Atamney yang merupakan ergonom dari universitas di Nottingham (University of Nottingham s Institute of Occuptaional Ergonomic). REBA merupakan sebuah metode yang berfungsi untuk menilai posisi kerja atau postur leher, punggung, lengan pergelangan tangan dan kaki seorang operator. Selain itu metode ini juga dipengaruhi faktor coupling, beban eksternal yang ditopang oleh tubuh serta aktifitas pekerja. Dengan menggunakan REBA, penilaian tidak membutuhkan waktu yang lama untuk melengkapi dan melakukan scoring general pada daftar aktivitas yang mengindikasikan perlu adanya pengurangan resiko yang diakibatkan postur kerja operator. Metode ergonomi tersebut mengevaluasi postur, kekuatan, aktivitas dan faktor coupling yang menimbulkan cidera akibat aktivitas yang berulang ulang. Penilaian postur kerja dengan metode ini dilakukan dengan pemberian skor resiko antara satu sampai lima belas, yang mana skor tertinggi menandakan level yang mengakibatkan resiko yang tinggi (bahaya) untuk dilakukan dalam bekerja. Hal ini berarti bahwa skor terendah akan menjamin pekerjaan yang diteliti bebas dari ergonomic hazard. REBA dikembangkan untuk mendeteksi postur kerja yang beresiko dan melakukan perbaikan sesegera mungkin. 3.4 Penyusunan Kesimpulan Analisa dan Kesimpulan dibuat berdasarkan hasil analisis House of Quality Klarifikasi Tujuan, Pembangkitan Alternatif dengan metode Morphological Charts, Rincian Perbaikan (Improving Detail), hasil pengamatan 57
Nordic body map dan hasil setelah dilakukan percobaan terhadap alat yang telah dirancang, Rekomendasi ditekankan pada : 1) Gambaran rancangan alat yang akan dibuat berdasarkan hasil dari beberapa metode QFD yang digunakan. 2) Seberapa besar manfaat baik bagi pekerja dan pengusaha kue mochi dari hasil penggunaan alat yang telah dibuat. 3) Peluang pengembangan atau inovasi-inovasi produk untuk kedepannya. 4) Nilai REBA sebelum dan sesudah dilakukan penelitian 58
59