TEKNIK PENGERINGAN HASIL PERTANIAN ( SMTR VII)

dokumen-dokumen yang mirip
Prinsip proses pengawetan dengan penurunan kadar air pada bahan pangan hasil ternak. Firman Jaya

Pengeringan Untuk Pengawetan

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. buahnya. Dilihat dari bentuk daun dan buah dikenal ada 4 jenis nanas, yaitu Cayene

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGERINGAN PENDAHULUAN PRINSIP DAN TUJUAN PENGOLAHAN SECARA PENGERINGAN FAKTOR-FAKTOR PENGERINGAN PERLAKUAN SEBELUM DAN SETELAH PENGERINGAN

PANEN DAN PASCAPANEN JAGUNG

KERUSAKAN BAHAN PANGAN TITIS SARI

I. PENDAHULUAN. ditingkatkan dengan penerapan teknik pasca panen mulai dari saat jagung dipanen

PETUNJUK LAPANGAN 3. PANEN DAN PASCAPANEN JAGUNG

I. PENDAHULUAN. Tanaman jagung (Zea mays L.) merupakan salah satu tanaman pangan dunia yang

Pengawetan pangan dengan pengeringan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Prinsip pengawetan. Mencegah/memperlambat kerusakan mikrobial. Mencegah/memperlambat laju proses dekomposisi (autolisis) bahan pangan

BAB I PENDAHULUAN. berbeda dibandingkan sesaat setelah panen. Salah satu tahapan proses pascapanen

Prinsip-prinsip Penanganan dan Pengolahan Bahan Agroindustri

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

Pengawetan bahan pangan

KONSEP DASAR PENGE G RIN I GA G N

I PENDAHULUAN. Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka

9/6/2016. Hasil Pertanian. Kapang; Aspergillus sp di Jagung. Bakteri; Bentuk khas, Dapat membentuk spora

BAB I PENDAHULUAN. Proses pengolahan simplisia di Klaster Biofarmaka Kabupaten Karanganyar I-1

ASPEK MIKROBIOLOGIS PENGEMASAN MAKANAN

Pengawetan Bahan Nabati dan Hewani. 1. Pengertian Pengawetan Bahan Nabati dan Hewani

PEMANFAATAN LIMBAH PASAR SEBAGAI PAKAN RUMINANSIA SAPI DAN KAMBING DI DKI JAKARTA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Teknologi pangan adalah teknologi yang mendukung pengembangan industri pangan dan mempunyai peran yang sangat penting dalam upaya mengimplementasikan

I. PENDAHULUAN. Beras adalah buah padi, berasal dari tumbuh-tumbuhan golongan rumputrumputan

MIKROBIOLOGI PANGAN TITIS SARI

PERKEMBANGAN TEKNOLOGI

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

dengan optimal. Selama ini mereka hanya menjalankan proses pembudidayaan bawang merah pada musim kemarau saja. Jika musim tidak menentu maka hasil

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYIMPANAN PADA BIJI-BIJIAN

II. TINJAUAN PUSTAKA Pengasapan Ikan. Pengasapan adalah salah satu teknik dehidrasi (pengeringan) yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. dibudidayakan oleh petani dan petani hutan. Umbi porang banyak tumbuh liar di

Kamariah Jurusan Pendidikan Matematika FKIP Universitas Musamus

I. PENDAHULUAN. menjadi permasalahan yang dihadapi oleh para peternak. Faktor penghambat. kemarau terjadi kekurangan hijauan pakan ternak.

I. PENDAHULUAN. Potensi sumber daya ikan laut Indonesia pada tahun 2006 sebesar 4,8 juta ton dan

MENENTUKAN JUMLAH KALOR YANG DIPERLUKAN PADA PROSES PENGERINGAN KACANG TANAH. Oleh S. Wahyu Nugroho Universitas Soerjo Ngawi ABSTRAK

Pengolahan dengan suhu tinggi

Pada waktu panen peralatan dan tempat yang digunakan harus bersih dan bebas dari cemaran dan dalam keadaan kering. Alat yang digunakan dipilih dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang optimal. Calf starter yang dikonsumsi sejak lepas kolostrum dapat

Oleh : Dr. Ai Nurhayati, M.Si. AIR

I. PENDAHULUAN. Kabupaten Lampung Barat merupakan salah satu kabupaten penghasil sayuran

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Kopi merupakan komoditas sektor perkebunan yang cukup strategis di. Indonesia. Komoditas kopi memberikan kontribusi untuk menopang

Teti Estiasih - THP - FTP - UB

1. PENDAHULUAN. pengetahuan dan tingkat kesadaran masyarakat tentang kebutuhan gizi

BAB I PENDAHULUAN. Kacang tanah merupakan komoditas pertanian yang penting karena banyak

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. Hijauan pakan ternak merupakan sumber pakan utama bagi ternak yang

Pengalengan buah dan sayur. Kuliah ITP

UJI VARIASI SUHU TERHADAP HASIL PENGERING PADA ALAT PENGERING IKAN (TIPE KABINET) DRAFT

KULIAH TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN GULA, GARAM DAN ASAM. Disiapkan oleh: Siti Aminah

TIM DOSEN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

TEKNOLOGI PASCA PANEN MKB 604/3 SKS (2-1)

BAB I PENDAHULUAN. Bergesernya selera masyarakat pada jajanan yang enak dan tahan lama

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai: (1) Latar belakang, (2) Identifikasi

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. dan mempertahankan kesegaran buah. Pada suhu dingin aktivitas metabolisme

PROSES PENGOLAHAN MAKANAN FERMENTASI - Fermentasi merupakan salah satu metode pengawetan bahan pangan. -Banyak mikroorganisme dimanfaatkan untuk produ

PERTUMBUHAN JASAD RENIK

BAB I PENDAHULUAN. makanan sangat terbatas dan mudah rusak (perishable). Dengan pengawetan,

I. PENDAHULUAN. Komoditas hasil pertanian, terutama gabah masih memegang peranan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 1 Bagian buah dan biji jarak pagar.

I. PENDAHULUAN. Buah naga (Hylocereus polyrhizus) merupakan buah yang saat ini cukup populer

BAB 1 PENDAHULUAN. yang melimpah. Dalam sektor pertanian, Indonesia menghasilkan berbagai produk

CARA PEMINDANGAN DAN KADAR PROTEIN IKAN TONGKOL (Auxis thazard) DI KABUPATEN REMBANG

I PENDAHULUAN. banyak ditemukan dan dikonsumsi yaitu ikan tongkol. Secara ilmu pengetahuaan,

JENIS-JENIS PENGERINGAN

TEKNIK PENANGANAN PASCA PANEN R i n i Y u l i a n i n g s i h

PENGOLAHAN DENGAN SUHU RENDAH. Oleh : ROSIDA, S.TP,MP

BAHAN AJAR TEKNIK PENDINGINAN Dan PEMBEKUAN

TEKNIK PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN

BAB I PENDAHULUAN. Pusat Statistik pada tahun 2011 produksi tanaman singkong di Indonesia

Pengolahan, Pengemasan dan Penyimpanan Hasil Pertanian

PENGAWETAN PANGAN. Oleh: Puji Lestari, S.TP Widyaiswara Pertama

KAJI EKSPERIMENTAL SISTEM PENGERING HIBRID ENERGI SURYA-BIOMASSA UNTUK PENGERING IKAN

9/13/2012. penyimpanan maupun pengolahan, maka diharapkan dapat meminimalkan penurunan mutu terutama mutu gizi pada bahan makanan tersebut.

TEKNIK PASCAPANEN UNTUK MENEKAN KEHILANGAN HASIL DAN MEMPERTAHANKAN MUTU KEDELAI DITINGKAT PETANI. Oleh : Ir. Nur Asni, MS

II. TINJAUAN PUSTAKA. Limbah adalah kotoran atau buangan yang merupakan komponen penyebab

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Botani Tanaman Pakchoi dan Syarat Tumbuh. Pakchoy adalah jenis tanaman sayuran yang mirip dengan tanaman sawi.

2 TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 1 Ikan Selais (O. hypophthalmus). Sumber : Fishbase (2011)

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Sayur-sayuran dan buah-buahan adalah jenis komoditi pertanian yang mempunyai

HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 2. Cendawan pada Stek (a), Batang Kecoklatan pada Stek (b) pada Perlakuan Silica gel

PENDAHULUAN PENGOLAHAN METE 1

PENDAHULUAN. segar mudah busuk atau rusak karena perubahan komiawi dan kontaminasi

BAB II MENGUJI PENYEBAB KERUSAKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENYIMPANAN DAN PENGGUDANGAN PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. pengeringan hingga kadar airnya menurun dan tahan terhadap. mikroba dan jamur, sehingga bisa disimpan dalam waktu cukup

BAB IV PENGEMASAN VACUUM DAN CUP SEALER

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. reproduksi. Setiap ternak ruminansia membutuhkan makanan berupa hijauan karena

Pada proses pengeringan terjadi pula proses transfer panas. Panas di transfer dari

Campuran udara uap air

PRAKTIKUM TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN. ENDRIKA WIDYASTUTI, S.Pt, M.Sc, MP

1. mutu berkecambah biji sangat baik 2. dihasilkan flavour yang lebih baik 3. lebih awet selama penyimpanan

BAB I PENDAHULUAN. sirkulasi udara oleh exhaust dan blower serta sistem pengadukan yang benar

Transkripsi:

TEKNIK PENGERINGAN HASIL PERTANIAN ( SMTR VII) AINUN ROHANAH SAIPUL BAHRI DAULAY PROGRAM STUDI TEKNIK PERTANIAN FP - USU

Evaluasi 1. jumlah kehadiran dalam kuliah 10% 2. Quiz/Tugas 10% 3. Ujian tengah semester 40% 4. Ujian akhir semester 40% Kehadiran kuliah kurang dari 80% dari total tatap muka tidak dievaluasi ( SK Rektor USU No.1751/J05/SK/AK.99, 20 Oktober 1999)

TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM (TIU) Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa semester VII TEP FP USU akan dapat menerapkan teknik pengeringan hasil pertanian.

Tujuan Instruksional Khusus (TIK) Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa akan dapat Menyebutkan defenisi Menjelaskan keuntungan dan kelemahan teknik pengeringan Menjelaskan alasan dilakukan teknik pengeringan Menjelaskan tujuan dari pengeringan Menjelaskan metode pengeringan dan jenis pengeringan berdasarkan media panas

SUB POKOK BAHASAN 1. Defenisi 2. Keuntungan dan kelemahan teknik pengeringan 3. Alasan dilakukan teknik pengeringan 4. Tujuan pengeringan 5. Metode pengeringan Penjemuran Buatan 6. Jenis pengeringan berdasarkan media pemanas Pengeringan adiabatic Pengeringan isothermik

DEFENISI 1. Pengeringan merupakan cara untuk menghilangkan sebahagian besar air dari suatu bahan dengan bantuan energi panas dari sumber alami (sinar matahari) atau buatan (alat pengering). Biasanya kandungan air tersebut dikurangi sampai batas dimana mikroba tidak dapat tumbuh lagi di dalamnya (Winarno,dkk. 1980)

DEFENISI 2. Pengeringan adalah proses perpindahan panas dan uap air secara simultan yang memerlukan energi panas untuk menguapkan kandungan air yang dipindahkan dari permukaan bahan yang dikeringkan oleh media pengering yang biasanya berupa panas (Thaib)

DEFENISI 3. Proses pengambilan atau penurunan kadar air sampai batas tertentu sehingga dapat memperlambat laju kerusakan biji-bijian akibat aktivitas biologik dan kimia sebelum bahan digunakan ( diolah) (Hall, 1975)

DEFENISI 4. Pengeringan adalah proses penurunan kadar air suatu bahan sampai dengan tingkat kadar air tertentu (Hartulistiyoso, 2003)

DEFENISI 5. Secara spesifik pengeringan hasil pertanian adalah pengeluaran air dari bahan sampai kadar air keseimbangan dengan lingkungan atau kadar air tertentu dimana jamur, enzim, mikroorganisme dan serangga yang bersifat merusak tidak dapat aktif (Hendersen & Perry, 1970)

DEFENISI 6. Pengeringan menurut Muchtadi (1997) : suatu cara untuk mengeluarkan atau menghilangkan sebagian besar air dari suatu bahan dengan menggunakan energi panas, biasanya kandungan air dikurangi s/d batas tertentu dimana mikroba tidak dapat tumbuh lagi pada bahan tsb.

Keuntungan Pengeringan: 1.Bahan menjadi lebih tahan lama disimpan 2.Volume bahan menjadi kecil 3.Mempermudah dan menghemat ruang pengangkutan 4.Mempermudah transport 5.Biaya produksi menjadi murah

Kerugian Pengeringan: Sifat asal bahan yang dikeringkan berubah ( bentuk & penampakan fisik/kimia, penurunan mutu dll) Perlu pekerjaan tambahan untuk menghindari di atas

Mengapa bahan pangan dikeringkan??? Bahan pangan mulai mengalami kerusakan sejak dipanen, dipungut, ditangkap/disembelih, jika tidak dicegah maka bahan pangan tersebut menjadi rusak/busuk. Rusaknya bahan tergantung dari jenisnya Lambat contohnya biji-bijian atau kacangkacangan Cepat contohnya daging dan ikan

Suhu di Indonesia > 23 o C dan berlangsung sepanjang tahun, dapat dibayangkan berapa banyak kerusakan bahan pangan yang terjadi di Indonesia jika tindakan pencegahan tidak dilakukan

Apa penyebab utama kerusakan??? Karena pertumbuhan dan aktivitas mikroba (bakteri, kapang & khamir) serta aktivitas enzim-enzim di dalam bahan pangan. Mikroba dijumpai di tanah, di air, udara, kulit/bulu ternak, di dalam usus. Mikroba pembusuk dijumpai pada kulit buah-buahan, sayuran, biji-bijian dll

Bagaimana mencegahnya??? Dengan cara mengganggu lingkungan hidupnya, antara lain mengubah suhu, kadar air substrat (Aw), ph, komposisi substrat dll. Aw bahan mempunyai peranan penting dalam menghambat pertumbuhan mikroba karena mikroba perlu air untuk tumbuh & aktifitasnya dilakukan penurunan KA bahan, dengan cara PENGERINGAN

Jadi prinsip pengawetan pangan dengan cara pengeringan adalah Mengurangi KA bahan (Aw) sehingga tidak memungkinkan lagi mikroba melakukan aktifitas.

Tujuan Pengeringan adalah mengurangi kadar air sampai batas perkembangan mikroorganisme dan kegiatan enzim yang dapat menyebabkan pembusukan terhambat atau terhenti. Dengan demikian bahan yang dikeringkan dapat mempunyai waktu simpan yang lama (Winarno, dkk. 1980)

Bahan pangan kering matahari dan kering buatan adalah lebih pekat daripada setiap bahan pangan awetan yang lain. Sehingga 1.Biaya produksinya lebih murah, 2.Diperlukan tenaga yang lebih sedikit, 3.Peralatan pengolahan terbatas, 4.Kebutuhan ruang penyimpanan dan pengangkutan bahan pangan kering minimal 5.Besarnya biaya distribusi berkurang ( satu kereta bahan pangan kering yang mampat mungkin sama dengan 10 kereta komoditi segar, lihat Tabel.

Kebutuhan ruangan relatif per ton (berat segar) bahan pangan (ft 3 per 2.000lbs) Produk segar kering Kalengan atau beku Buah- 50-55 3-7 50-60 buahan Sayuran 50-85 5-25 50-85 Daging 50-85 15-20 50-60 Telur 85-90 10-15 35-40 Ikan 60-75 20-40 30-75 Desrosier ( hal 174)

Metoda pengeringan penjemuran buatan

Penjemuran : pengeringan dengan sinar matahari langsung sebagai energi panas Kelemahan : Tergantung cuaca Sukar dikontrol Memerlukan t4 penjemuran yg luas Mudah terkontaminasi Waktunya Lama Keuntungan : biaya murah

Pengeringan buatan Pengeringan dengan menggunakan alat pengering dimana, suhu, kelembaban udara, kecepatan udara dan waktu dapat diatur dan diawasi

Keuntungan Tidak tergantung cuaca Kapasitas pengeringan dapat dipilih sesuai dengan yang diperlukan Tidak memerlukan t4 yang luas Kondisi pengeringan dapat dikontrol Panen lebih awal Masa simpan lama Daya cambah benih lebih tahan Pekerjaan lebih mudah Meningkatkan nilai ekonomis Meningkatkan nilai hasil limbah

Pengeringan buatan berdasarkan media pemanasnya Pengeringan adiabatic pengeringan dimana panas dibawa ke alat pengering oleh udara panas, fungsi udara memberi panas dan membawa uap air Pengeringan isothermik bahan pangan berhubungan langsung dengan lembaran/plat logam yang panas

BERSAMBUNG MINGGU DEPAN