Ensu Asmara Purba ABSTRAK

dokumen-dokumen yang mirip
ANALSIS EFEKTIVITAS HUBUNGAN PEMASARAN DAN FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA (Studi Kasus pada Air Mineral AQUA di Kota Kisaran)

BAB 5 PENUTUP 5.1. Kesimpulan

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INTEGRASI STRATEJIK UNTUK MENINGKATKAN KINERJA PERUSAHAAN

ANALISIS PENGARUH KEPERCAYAAN UNTUK MENCAPAI HUBUNGAN JANGKA PANJANG

DAFTAR PUSTAKA. Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo, 2002, Metode Penelitian Bisnis. Erlangga, Jakarta.

BAB V PENUTUP. diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Aspek hukum CSR berpengaruh signifikan terhadap brand s image

HUBUNGAN TIPE STRATEGI BISNIS DAN STRATEGI PEMASARAN DALAM MENCIPTAKAN KEUNGGULAN BERSAING PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN MANAJEMEN TENAGA PENJUAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memiliki trust, baik untuk dirinya sendiri maupun trust kepada pihak

Nadia Dwi Irmadiani. Administrasi Bisnis, Universitas Diponegoro, Semarang, 50275, Indonesia

PROSES PENGEMBANGAN KOMITMEN HUBUNGAN PEMASARAN JANGKA PANJANG

PENGARUH TEKNOLOGI INFORMASI PADA STRATEGI PEMASARAN INTERNASIONAL TERHADAP PANGSA PASAR LUAR NEGERI

BAB V PENUTUP. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah sistem kontrol

DAFTAR PUSTAKA. Ascani, dkk New Economic Geography and Economic Integration: A Review. London: SEARCH.

SUPPLY-CHAIN STRATEGY: Organizational Influence Through Supplier Alliances

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. sakit harus mempertimbangkan persaingan dan kompetisi. Faktor-faktor lingkungan

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

ANALISIS PENGARUH KAPABILITAS PENGINDERAAN PASAR, INOVASI PRODUK, DAN JEJARING PEMASARAN TERHADAP KEUNGGULAN BERSAING PADA KINERJA PEMASARAN EKSPOR

BAB6 KESIMPULAN DAN SARAN

Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 2, Nomor 2, Mei 2011 ISSN :

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PRODUK, HARGA DAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN AIR MINERAL KEMASAN (Studi Kasus Desa Tohudan, Colomadu Karanganyar)

BAB V PENUTUP. tanggap, jaminan, dan empati secara bersama-sama terhadap kepuasan

BAB7 KESIMPULAN DAN SARAN

LAMPIRAN LEMBAR KUESIONER PEMBOBOTAN CORPORATE VALUE. 0 Tidak berhubungan sama sekali. 1 Sangat sedikit hubungannya. 2 Sedikit berhubungan

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, HIPOTESIS

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

Judi Permadi ABSTRAK. Jurnal Bisnis STRATEGI Vol. 19 No. 1 Juli 2010

PENGARUH FAKTOR FAKTOR ORIENTASI STRATEGI TERINTEGRASI DAN DAMPAKNYA TERHADAP HUBUNGAN JANGKA PANJANG

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

IMPLEMENTASI RELATIONSHIP MARKETING SEBAGAI STRATEGI MEMPERTAHANKAN LOYALITAS PELANGGAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB V PENUTUP. berupa data laporan keuangan dan data harga saham yang berasal dari Indonesia

Bab VI PENUTUP 6.1 Kesimpulan

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan analisis dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka dapat diambil simpulan sebagai berikut:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, simpulan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

MODAL SOSIAL PADA PENGUATAN KELEMBAGAAN KELOMPOK AFINITAS (Studi Kasus Program Aksi Desa Mandiri Pangan) Sofyan Nurdin K., Sitti Nurani S.

FILOSOFI MANAJEMEN SUMBERDAYA MANUSIA : SUMBERDAYA MANUSIA YANG PROFESIONAL, SEJAHTERA, PRESTASI KERJA TINGGI, DAN KARIER SUKSES

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

ISSN : AGRITEPA, Vol. II, No.2, Januari Juni 2016

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

# $ !!" ! #$! $% # %!!!'(!! +!! % %+!'!! " #! # % #, #,-! #! )!! %" .'.!% % ) ' ' '!!!! % '! $ )!!'" /!.!% % ) $ % & (!!!!.!% %!$

LAPORAN AKHIR PENELITIAN UNGGULAN PERGURUAN TINGGI

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

PENGARUH PERUMUSAN DAN IMPLEMENTASI STRATEGI TERHADAP KINERJA KEUANGAN (Survei pada BUMN yang Menderita Kerugian) Eddy Mulyadi Soepardi **

How CIOs Can Enable Governance of Value Nets

PENGUATAN KELEMBAGAAN AMAL USAHA MUHAMMADIYAH (STUDI KASUS DI MIM PK WIROGUNAN) Liana Mangifera, Muzakar Isa

# $ !!" ! # $! $ % !!" # %!!! '(!! # * $ %!+ + +!! % %+!'!! " " " #! # % # '!$ #, #,-! # '-!!! #! )!! %" .'.!% % ) ' ' '!!!! % '! $ )!!

PENGARUH ORIENTASI PASAR DAN INOVASI JASA TERHADAP KINERJA PEMASARAN MELALUI KEUNGGULAN BERSAING PADA HOTEL NON BINTANG DI KOTA SEMARANG

LAMPIRAN KUESIONER PEMBOBOTAN KORPORASI PT TOYOTA ASTRA MOTOR

STRATEGI PEMBERDAYAAN KOPERASI MENUJU GLOBAL COOP

BAB. VI. Pengukuran kinerja dengan pendekatan balanced scorecard menerjemahkan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB7 SIMPULAN DAN SARAN

PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP MANAJEMEN STRATEGIK

: Yan Ardiansyah NIM : STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

BAB 6 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

Jurnal Sosio Humaniora Vol. 3 No. 4, September 2012 ISSN :

PENGARUH ATRIBUT PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN BLACKBERRY

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

Bab 2. Pembahasan. Definisi Outsourcing

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

LAMPIRAN 1. Kuesioner Portfolio Domain Bisnis

BAB I PENDAHULUAN. meningkatnya jumlah kompetitior asing dan dalam negeri, organisasi diharapkan

PENERAPAN RELATIONSHIP MARKETING DALAM SALURAN DISTRIBUSI

BAB V PENUTUP. signifikansi t lebih besar dari lima persen. memiliki tingkat signifikansi t lebih besar dari lima persen.

International Marketing. Philip R. Cateora, Mary C. Gilly, and John L. Graham

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil analisis data yang dilakukan dengan Structural Equation. Modelling pada bab sebelumnya, maka diperoleh kesimpulan :

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan harus memperhatikan faktor-faktor internal dan eksternal yang

Mata Kuliah - Kreatif Fundamental-

ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN KONSUMEN SERTA PENGARUHNYA TERHADAP WORD OF MOUTH (WOM) PADA CV ANEKA USAHA DI SEMARANG

PENGARUH RELATIONSHIP MARKETING TERHADAP LOYALITAS NASABAH: STUDI PADA NASABAH PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAWA TIMUR TBK CABANG BAWEAN

LAMPIRAN A KUISIONER UNTUK PEMBOBOTAN KORPORAT

PENGARUH INOVASI TERHADAP UKM NAIK KELAS MELALUI DAYA SAING PRODUK (Studi Indo Burger)

BAB II. LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II LANDASAN TEORI. hubungan antara penjual dan pembeli dan kelompok lain dalam marketplace.

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN

BAB II LANDASAN TEORI

Peranan Aset Stratejik dan Pengaruh Moderasi Lingkungan Dalam Peningkatan Kinerja Perusahaan Farmasi di Indonesia

Usulan Perbaikan Role Behavior Perusahaan Berdasarkan Karakteristik Manajemen Sumber Daya Manusia

DAFTAR REFERENSI. Amstrong, P. K. (2001). Prinsip Prinsip Pemasaran (8 ed., Vol. 1). Jakarta: Erlangga.

MSDM STRATEGIK: INTEGRASI ANTARA UNIVERSALISTIC, CONTINGENCY, CONFIGURATIONAL, DAN CONTEXTUAL PERSPECTIVE Wijayanti Universitas Muhammadiyah Purworejo

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

Sessi. Charles W. Lamb, Jr. Joseph F. Hair, Jr. Carl McDaniel

MANAJEMEN STRATEJIK DAN BUDAYA PERUSAHAAN: DAMPAK SERTA IMPLEMENTASI

BAB I PENDAHULUAN. Era perdagangan bebas dan globalisasi saat ini telah memaksa industri di

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

PROGRAM PASCA SARJANA MAGISTER MANAJEMEN UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG

Transkripsi:

4 ANALISIS PENERAPAN STRATEGI KEMITRAAN TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN BIRO TEKNIK LISTRIK (Studi Empiris pada Hubungan PT. PLN (Persero) Distribusi Jateng-DIY Area Pelayanan dan Jaringan Semarang dengan Perusahaan Biro Teknik Listrik (BTL) Di Wilayah Kerja APJ Semarang) Ensu Asmara Purba ABSTRAK Masalah yang ada adalah terjadinya penurunan kinerja perusahaan Biro Teknik Listrik (BTL) sehingga menyebabkan BTL yang menjadi mitra dan beroperasi di wilayah kerja PT. PLN (Persero) Area Pelayanan dan Jaringan Semarang, mengalami penurunan jumlah. Perumusan permasalahan dalam penelitian ini adalah : bagaimana modal sosial, tingkat fleksibilitas, tingkat ketergantungan sumberdaya mempengaruhi kualitas strategi kemitraan dan dampaknya terhadap kinerja perusahaan Biro Teknik Listrik (BTL). Penelitian ini menggunakan data kuesioner yang berjumlah 160 responden Biro Teknik Listrik yang menjadi mitra dan beroperasi di wilayah kerja PT. PLN (Persero) Area Pelayanan dan Jaringan Semarang. Alat analisis data yang digunakan adalah Structural Equation Modelling (SEM) pada program AMOS v.16. Hasil analisis data menunjukkan bahwa model penelitian mempunyai kesesuaiaan/fit yang baik dan semua hipotesis penelitian dapat dibuktikan. Kesimpulan yang diambil adalah modal sosial berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas strategi kemitraan, tingkat fleksibilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas strategi kemitraan, tingkat ketergantungan sumberdaya berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas strategi kemitraan, dan kualitas strategi kemitraan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja perusahaan BTL. Penelitian ini juga memberikan beberapa keterbatasan penelitian serta agenda penelitian mendatang yang bisa dilakukan pada penelitian lanjutan. Kata kunci: modal sosial, tingkat fleksibilitas, tingkat ketergantungan sumberdaya, kualitas strategi kemitraan, kinerja perusahaan Biro Teknik Listrik (BTL) 197

1. PENDAHULUAN Perusahaan dewasa ini menghadapi persaingan hebat di pasar. Untuk menghadapi persaingan tersebut dan untuk bertahan (survive) dalam bisnis, perusahaan memerlukan suatu manajemen strategis. Manajemen strategis ( strategic management) dapat didefinisikan sebagai seni dan ilmu untuk memformulasi, mengimplementasi, dan mengevaluasi keputusan lintas fungsi yang memungkinkan organisasi dapat mencapai tujuannya. (David, 2006). Implementasi grand strategi salah satunya adalah strategi kemitraan. Dengan kemitraan, perusahaan dapat mengatasi masalah informal asimetrik sehingga didapatkan optimalisasi tujuan. Bentuk kemitraan sangat dipengaruhi oleh seberapa jauh kemitraan perlu dikendalikan serta seberapa besar kepentingan akan fleksibilitas (J.B Quinn, 1994). Manfaat strategi kemitraan adalah terjadi sinergi sehingga setiap mitra mendapat keuntungan lebih, proses kerja dan hasil yang didapatkan lebih cepat karena informasi yang memadai, perusahaan lebih fleksibel, adanya pembagian resiko, mengurangi kebutuhan akan kapital karena perusahaan berkonsentrasi pada kompetensi inti efektif, kemampuan usaha setiap mitra akan meningkat, karena dengan adanya informasi yang sama dapat memperoleh manfaat dan keunggulan tambahan dari mitra, tercapainya efisiensi dan efektivitas. Penelitian ini mengambil perusahaan Biro Teknik Listrik (BTL) yang menjadi mitra dan beroperasi di wilayah kerja PT. PLN (Persero) Distribusi Jateng-DIY Area Pelayanan dan Jaringan Semarang sebagai objek penelitian. Perusahaan Biro Teknik Listrik (BTL) hadir karena adanya keinginan dari perusahaan mitra (perusahaan pengguna/pemesan user/principal) dalam hal ini PT. PLN (Persero) Distribusi Jateng -DIY Area Pelayanan dan Jaringan Semarang untuk menyerahkan sebagian kegiatan perusahaan yaitu pasang penyambungan baru, penambahan dan penurunan daya kepada calon pelanggan/pelanggan listrik ke pihak lain (perusahaan Biro Teknik Listrik) agar ia dapat berkonsentrasi penuh pada proses bisnis perusahaan ( core business) agar lebih kompetitif. 2. PEMBAHASAN Strategi Kemitraan Strategi kemitraan merupakan strategi kerjasama yang terbentuk oleh karena adanya dimensi kepercayaan dan komitmen antara partner. Kepercayaan dan komitmen ini terbentuk karena adanya beberapa faktor yang berpengaruh diantaranya adalah faktor ketergantungan sumberdaya (M. B Sarker, 1998), faktor kualitas hubungan (Johnson, 1999), faktor fleksibilitas (Heid i, dalam Johnson, 1993), dan faktor penyebaran informasi (Dwyer, 1987). Penelitian Johnson (1990) menyatakan bahwa ada beberapa variabel yang mempengaruhi strategi kemitraan yaitu : ketergantungan sumber daya, fleksibilitas, kualitas hubungan, dan usia kemitraan. Ganesan (1994) menemukan bahwa kepercayaan dan ketergantungan sumber daya sangat berpengaruh dalam menetapkan orientasi usaha jangka panjang dalam suatu kerjasama. Kepercayaan adalah perasaan dapat percaya dan target yang baik dari suatu kerjasama. Modal Sosial Menurut Tonkiss (2000) dalam Syahyuti, modal sosial bernilai ekonomis kalau dapat membantu individu atau kelompok misalnya untuk mengakses sumber-sumber keuangan, mendapatkan informasi, menemukan pekerjaan, merintis usaha, dan meminimalkan biaya transaksi. Agar modal sosial tumbuh baik dibutuhkan adanya nilai saling berbagi (shared values) serta pengorganisasian peran ( rules) yang diekspresikan dalam hubungan personal 198

(personal relationship), kepercayaan ( trust), dan common sense tentang tanggung jawab bersama. H2 : tingkat fleksibilitas mempunyai pengaruh positif terhadap kualitas strategi kemitraan. Menurut Sulastri (2005) dalam Syahyuti modal sosial juga berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan. Kondisi lingkungan, utamanya lingkungan ekonomi turut menentukan pengaruh modal sosial terhadap kinerja perusahaan. H1 : modal sosial mempunyai pengaruh positif terhadap kualitas strategi kemitraan Tingkat Fleksibilitas Tingkat fleksibilitas mendorong perusahaan untuk menyesuaikan usahanya sendiri dengan memperhatikan mitranya serta melakukan penyesuaian seandainya perubahan keadaan membuat kegiatan membahayakan hubungan kerjasama antar mitra (Heidi, 1990). Perusahaan harus bersedia untuk melakukan negoisasi dan merubah perjanjian yang ada apabila terjadi kondisi yang tidak terduga (Heide, 1994). Lau (1996) mengemukakan bahwa tingkat fleksibilitas merupakan modal dalam persaingan, disamping biaya jual, kualitas produk atau jasa dan inovasi. Dengan adanya konsep fleksibilitas, perusahaan akan merespon perubahan yang terjadi di lingkungan serta akan mengakomodasikan mitra bisnis untuk mengerjakan peluangpeluang usaha baru. Tingkat fleksibilitas mempengaruhi strategi kemitraan karena beberapa alasan, diantaranya adalah merupakan jaminan dalam berpartner. Pada saat perusahaan berperilaku fleksibel dalam berpartner, perusahaan sepakat saling berhubungan dengan baik dan mempunyai maksud baik dalam kerjasama. Melalui fleksibilitas hubungan antara partner itu terasa penting dan bernilai, aman dan membuat mereka lebih berkeinginan untuk melakukan kerjasama melalui strategi kemitraan ini. Tingkat Ketergantungan Sumberdaya Tingkat ketergantungan sumberdaya dalam ekonomi adalah pertukaran untuk mendapatkan sumberdaya penting diluar kemampuan (Gunndlach, 1994). Saling ketergantungan pada hubungan kerjasama menyebabkan adanya peningkatan kepercayaan satu sama lain (Lusch, 1996) dan menguatkan komitmen (Dwyer, 1987). Jadi hubungan kerjasama dimana masing-masing partner membutuhkan sumberdaya dari yang lain dan dimana kebutuhan yang ada saling timbal balik maka masing-masing berusaha untuk saling melengkapi yang berarti terjadi saling ketergantungan. Resource Based Theory menyatakan bahwa keuntungan usaha akan berbeda dari macam sumberdaya yang berbeda pula (Robert M Grant, 1991), yang akan dapat digunakan untuk mencapai dua macam keuntungan ekonomis, yaitu : keuntungan strategi kerjasama dan keuntungan kompetitif serta finansial. Berdasarkan penelitian M.B Sarkar (1998) dan Johnson (1999) Resource Based Interdependence berpengaruh terhadap keeratan/ hubungan strategi kerjasama dan selanjutnya berpengaruh juga terhadap kinerja, oleh karena itu dapat dikatakan bahwa dimensi yang membentuk tingkat ketergantungan sumberdaya adalah kondisi saling membutuhkan, keuntungan yang timbal balik, dan nilai tambah yang tercipta dengan adanya kerjasama. H3 : tingkat ketergantungan sumberdaya mempunyai pengaruh positif terhadap kualitas strategi kemitraan. Kinerja Perusahaan Slater dan Narver (1997) menyarankan ada 3 kriteria pengukuran kinerja yakni : 199

efektifitas, efisiensi, dan adaptabilitas. Hal ini dapat terlihat dari proses semua transaksi perusahaan yang berjalan efektif dan efisien dalam pemberian jasa. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Johnson (1999) berhasil membuktikan bahwa adanya hubungan positif antara strategi kemitraan dengan kinerja perusahaan. Johnson (1999) menjelaskan bahwa strategi kemitraan merupakan salah satu bentuk aliansi antar perusahaan. Hasil penelitian Johnson (1999) juga berhasil membuktikan bahwa hubungan positif antara upaya koordinasi dengan kinerja. Hal ini menunjukkan bahwa hubungan aliansi, dimana dalam hubungan tersebut terdapat upaya-upaya koordinasi, terbukti mampu untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Beberapa fakta menyatakan bahwa hubungan dalam jangka panjang akan tercipta apabila terjadi kondisi yang memuaskan dan adanya kerjasama bahwa hubungan tersebut saling menguntungkan dan menambah nilai usaha, meskipun pengertian hubungan jangka panjang pada kerjasama ini masih sangat minim. Dalam arti bahwa apabila antara partner masih bersedia saling mengorbankan sumberdaya yang dimiliki sehingga kerjasama tetap berlangsung (Lusch, 1996). H4 : kualitas strategi kemitraan mempunyai pengaruh positif terhadap kinerja perusahaan Biro Tenaga Listrik. 3. Simpulan Hasil penelitian diketahui bahwa faktor modal sosial, tingkat fleksibilitas, tingkat ketergantungan sumberdaya dapat mempengaruhi kualitas strategi kemitraan yang selanjutnya dapat meningkatkan kinerja perusahaan BTL. Secara jelas dikembangkan beberapa pernyataan dalam konteks hubungan kerjasama antara PT. PLN (Persero) Distribusi Jateng-DIY Area Pelayanan dan Jaringan Semarang dengan Biro Teknik Listrik (BTL) yang menjadi mitra dan beroperasi di wilayah kerja PT. PLN (Persero) Distribusi Jateng -DIY Area Pelayanan dan Jaringan Semarang seperti berikut : 1. Kinerja perusahaan BTL dibangun oleh modal sosial melalui kualitas strategi kemitraan 2. Kinerja perusahaan BTL dibangun oleh tingkat fleksibilitas melalui kualitas strategi kemitraan. 3. Kinerja perusahaan BTL dibangun oleh tingkat ketergantungan sumberdaya melalui kualitas strategi kemitraan. Sehingga dapat dikatakan bahwa modal sosial, tingkat fleksibilitas, tingkat ketergantungan sumberdaya merupakan faktor-faktor yang menjadi kunci sukses tercapainya kualitas strategi kemitraan untuk meningkatkan kinerja perusahaan BTL. 200

DAFTAR PUSTAKA Anderson & James A. Narus. (1988), Strengthen Distributor Performance through Channel Positioning, Sloan Management Review, No. 31, p.40 Borys, Bryan & David B. Jemison. (1989), Hybrid Arrangements as Strategic Alliances : Theoritical Issues in Organizational Combinations, Academy of Management Review, Vol. 14(2), p.234-249 Burt, David N & Joseph E Boyett, Jr. (1979), Reduction in Selling Price after the Introduction of Competition. Journal of Marketing Research, Vol XVI Cravens, David W. (1999), Pemasaran Strategis, Penerbit Erlangga, Jakarta Dwyer. (1987), Developing Buyer-Seller Relationship. Journal of Marketing, 51, April Ferdinand, Augusty T. (2000), Structural Equation Modelling Dalam Penelitian Manajemen, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang Fred R. David. (2006), Manajemen Strategis : Konsep, Edisi 10, Buku 1, Penerbit Salemba Empat Ganesan. (1994), Determinant of Longterm Orientation in Buyer -Seller Relationship. Journal of Marketing, 58 Gundlach. (1994), Exchange Interdependence and Interfirm Inte raction ; Research in a Simulated Channel. Journal of Marketing Research, 31 Heide, Jan B. (1994), Interorganizational Governance in Marketing Channels, Journal of Marketing, Vol.58 (January), p.71-85 Heidi. (1990), Alliances in Industrial Purchasing ; Determinant of Join Action in Buyer Supplier Relationship. Journal of the Academy of Marketing Science, Vol.27 Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo. (1999), Metodologi Penelitian Bisnis, BPFE, Yogyakarta Johnson, Jean L. (1999), Strategic Integration in Industrial Distribution Channels: Managing the Interfirm Relationship as a Strategic Asset, Journal of The Academy of Marketing Science, Vol 27(1), p. 4-18 Kumar. (1995), The Effect of Perceived Interdependence on Dealer Attitude. Journal of Marketing Research 29 Lau, RSM. (1996), Strategic Flexibility: A New Reality for World Advanced Management Journal, Vol: 61 (spring), p. 11-15 Class Manufacturing, SAM Luo, Y. (1997), Performance Effect of Local Partner a Attitudes : An Empirical Analysis of Strategic Alliance in an Emerging Economic. Journal of International Management, Vol.3 Lusch. (1996), Interdependence, Contracting and Relationship Behavior in Marketing Channnel. Journal of Marketing 60 201

Larson. (1992), Network Dyads in Enterpreunerial Setting : a Study of the Governance of Exchange Relationship. Administratives Science Quartety M, Grant Robert. (1991), The Resource -Based Theory of Competitive Advantage Implication for Strategy Formulation. California Management Review Mohr, Jakki dan John R. Nevin. (1990), Communication Strategies in Marketing Channels: a Theoritical Perspective, Journal of Marketing, No. 54 (October), p. 36-51 Porter, M.E. (1980), Competitive Strategy : Techniques for Analyzing Industrial and Competitors. New York : Free Press Quinn, JB. (1996), Strategic Outsourcing. Sloan Management Review Sarkar, M.B. (1998), The Strategic Role of Relational Bonding in I nterorganizational Collaborations : An Empirical Study the Global Contruction Industrial. Journal of International Management 4 Slater, S. F. & Naever, J.C. (1997), Information Search Style and Business Performance in Dynamic and Stable Environments: An Exploratory Study, Marketing Science Institute Working Paper, report no. 97-104, p. 1-29 Slater, S. F. & Naever, J.C, Stanley F; Olson, Eric M and Venkateshwar K. Reddy (1997), Strategy - Based Performance Measurement, Business Horizon Review (July August), p. 37-44 Speekman & Mohr. (1994), Characteristic of Partnership Success : Resolution. Strategic Management Journal 15 Steemkamp. (1995), The Effect of Perceived Interdependence on Dealer Attitude. Marketing Research 32 Journal of Sugiyono (1999), Metoda Penelitian Bisnis, CV Alfabeta. Bandung Syahyuti (2008), The Role of Social Capital in Agriculture Trade, Forum Penelitian Agro Ekonomi, Vol 26 No 1, p.32-43 Todd Saxton. (1997), The Effect of Partner and Relationship Characteristics on Outcom es. Academy of Management Journal, Vol.40 Volberda, Henk W & Elfring, Tom (2001), Rethinking Strategy, SAGE Publications 202