S I L A B U S A. IDENTITAS MATA KULIAH KODE MATA KULIAH : HKT 4009 JUMLAH SKS : 4

dokumen-dokumen yang mirip
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK PROGRAM STUDI ILMU HUKUM

DAFTAR PUSTAKA., 2011, Kebatalan dan Pembatalan Akta Notaris, Refika Aditama, Bandung.

TINJAUAN MATA KULIAH...

BAB I PENDAHULUAN. Sedangkan hukum perdata itu dibagi menjadi dua macam yaitu hukum perdata

Lex Privatum, Vol.II/No. 1/Jan-Mar/2014

DAFTAR PUSTAKA. Abdulkadir Muhammad, 1982, Hukum Perikatan, Alumni, Bandung , 1993, Hukum Perdata Indonesia, Citra

Tujuan penulisan artikel ini adalah untuk mengetahui kekuatan pembuktian alat bukti

BAB I PENDAHULUAN. kebenaran yang harus ditegakkan oleh setiap warga Negara.

BAB I PENDAHULUAN. beli, tetapi disebutkan sebagai dialihkan. Pengertian dialihkan menunjukkan

3 M. Natsir Asnawi, Hukum Acara Perdata: Teori, Praktik. 4 Lihat PERMA No. 2 Tahun 2015 tentang Tata Cara

Hukum Acara Perdata Pertemuan Ke-2

DAFTAR PUSTAKA. Affandi, Ali, 2000, Hukum Waris Hukum Keluarga Hukum Pembuktian, Rineka Cipta, Jakarta

Daftar Pustaka. Adjie, Habib, 2009, Sanksi Perdata dan Administratif Terhadap Notaris Sebagai. Pejabat Publik, Bandung: PT. Refika Aditama.

DAFTAR PUSTAKA. Adami,Chazawi,Kejahatan Terhadap Pemalsuan, Jakarta: Raja Grafindo

BAB II VERSTEK DALAM PERSPEKTIF HUKUM POSITIF

PELAKSANAAN PUTUSAN ARBITRASE

BAB III PENUTUP. perjanjian konsinyasi dalam penjualan anjing ras di Pet Gallery Sagan

BAB V PENUTUP. oleh peneliti, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: permohonan dispensasi perkawinan di bawah umur terdiri dari duduk

4 Lihat UU No. 30 Tahun 1999 tentang Arbitrase dan. 5 Lihat UU No. 30 Tahun 1999 tentang Arbitrase dan

BAB I. Eksekusi pada hakekatnya tidak lain ialah realisasi daripada kewajiban pihak yang

DAFTAR PUSTAKA. Djumhana, Muhammad, Hukum Perbankan di Indonesia, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung, 1996.

UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK PROGRAM STUDI ILMU HUKUM

PANDANGAN HAKIM TENTANG PUTUSAN DAMAI ATAS UPAYA HUKUM VERZET

Fakultas Hukum UNTAG Semarang

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER/RENCANA PEMBELAJARAN/GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN & SATUAN ACARA PERKULIAHAN

BAB III PENUTUP. keputusan kepailitan masih banyak yang tidak tepat dan salah dalam

BLOCK BOOK HUKUM ACARA PERADILAN AGAMA

BAB I PENDAHULUAN. kepada Hakim menjatuhkan putusan tanpa hadirnya Tergugat. Putusan verstek

Fakultas Hukum UNTAG Semarang

Oleh : YUDI PRASETYO

DAFTAR PUSTAKA. Agustina, Rosa Perbuatan Melawan Hukum. Universitas Indonesia Fakultas Hukum Pasca Sarjana, Jakarta.

SILABUS FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SEMARANG 2013

EKSEKUSI TERHADAP KEPUTUSAN HAKIM YANG MEMPUNYAI KEKUATAN HUKUM TETAP DI PENGADILAN NEGERI SURAKARTA

BAB II HUKUM ACARA PERADILAN AGAMA TENTANG PEMBUKTIAN

DAFTAR PUSTAKA. Ali, Chidir, 2005, Badan Hukum, cet ke 3, Alumni, Bandung.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia ada tata hukum yaitu tata tertib dalam pergaulan hidup

Lex Privatum Vol. V/No. 8/Okt/2017

SKRIPSI PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PEMEGANG KARTU ANJUNGAN TUNAI MANDIRI/KARTU DEBIT

DAFTAR PUSTAKA A. Buku-Buku

BAB I PENDAHULUAN. Agama harus dikukuhkan oleh Peradilan Umum. Ketentuan ini membuat

BAB IV PENUTUP A. Simpulan

BAB IV SIMPULAN DAN SARAN. terhadap pokok persoalan yang dikaji dalam karya ini, yaitu: 1. Pertimbangan hukum penerimaan dan pengabulan permohonan

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG JURUSITA / JURUSITA PENGGANTI. pejabat pengandilan yang di tugaskan melakukan penggilan-panggilan dan

III. PUTUSAN DAN PELAKSANAAN PUTUSAN

GARIS-GARIS BESAR PERKULIAHAN (GBPP)

BAB I PENDAHULUAN. bentuk hutang merupakan hal yang lumrah dalam menjalankan bisnis bagi

DAFTAR PUSTAKA. Ashshofa, Burhan. Metode Penelitian Hukum, Rineka Cipta : Jakarta, 1998.

TINJAUAN YURIDIS LEGALISASI AKTA DI BAWAH TANGAN OLEH NOTARIS AYU RISKIANA DINARYANTI / D

BAB 1 PENDAHULUAN. Subekti dan Tjitrosudibio, Cet. 34, Edisi Revisi (Jakarta: Pradnya Paramita,1995), pasal 1233.

HAK MENUNTUT KERUGIAN KEUANGAN NEGARA SETELAH PUTUSAN BEBAS DALAM TINDAK PIDANA KORUPSI 1 Oleh: Jekson Kasehung 2

PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MENENTUKAN PUTUSAN TERHADAP PERKARA WARISAN DALAM PEMERIKSAAN PERKARA PERDATA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pengadilan Agama sebagai salah satu badan peradilan di Indonesia

UPAYA HUKUM DALAM PERKARA PERDATA (Verzet, Banding, Kasasi, Peninjauan Kembali dan Derden Verzet) Syahrul Sitorus

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG KUMULASI GUGATAN. Secara istilah, kumulasi adalah penyatuan; timbunan; dan akumulasi

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan sarana dan prasarana lainnya. akan lahan/tanah juga menjadi semakin tinggi. Untuk mendapatkan tanah

BAB I PENDAHULUAN. tahun 1945 menegaskan bahwa segala warga negara bersamaan. berkembang dan berkehidupan yang adil dan berdaulat.

SEKITAR EKSEKUSI. (oleh H. Sarwohadi, S.H., M.H. Hakim Tinggi PTA Bengkulu)

HUKUM ACARA PENGADILAN HUBUNGAN INDUSTRIAL

Lex Administratum, Vol. III/No.3/Mei/2015

LUMAJANG TENTANG DASAR PERTIMBANGAN HAKIM DALAM MENJATUHKAN PIDANA TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA PERJUDIAN

Oleh Helios Tri Buana

BAB IV. memutuskan dan mengadili perkara Nomor: 207/Pdt. G/2011/PA. Kdr. tentang

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG AKTA NOTARIIL. Istilah atau perkataan akta dalam bahasa Belanda disebut acte atau akta

PELAKSANAAN LELANG EKSEKUSI TERHADAP TANAH BERIKUT BANGUNAN YANG DIJAMINKAN DI BANK DI WILAYAH HUKUM PENGADILAN NEGERI SURAKARTA

[DEVI SELVIYANA, SH] BAB I PENDAHULUAN. hak dan kewajiban yang harus dihargai dan dihormati oleh orang lain.

DAFTAR PUSTAKA. A. Pittlo, 1978, Pembuktian dan Daluarsa, Terjemahan M. Isa Arif, PT Intermasa,

BAGAN ALUR PROSEDUR PERKARA PERDATA PENDAFTAAN KASASI

DAFTAR PUSTAKA. Abdul Gofur Anshori, Lembaga Kenotariatan Indonesia Perspektif Hukum dan Etika, UII Press, Yogyakarta, 2009.

BAB I PENDAHULUAN. satu cara yang dapat dilakukan adalah membuka hubungan seluas-luasnya dengan

KEWENANGAN RELATIF KANTOR LELANG DALAM PENYELESAIAN KREDIT MACET DEBITUR DI INDONESIA. Oleh : Revy S.M.Korah 1

BAB I PENDAHULUAN. penyerahan tanah hak kepada pihak lain untuk selama-lamanya (hak atas tanah

2015, No tidaknya pembuktian sehingga untuk penyelesaian perkara sederhana memerlukan waktu yang lama; d. bahwa Rencana Pembangunan Jangka Mene

TESIS KEKUATAN MENGIKAT KONTRAK BAKU DALAM TRANSAKSI JUAL BELI TENAGA LISTRIK ANTARA PT PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA (PERSERO) DENGAN PELANGGAN

BAB I PENDAHULUAN. yang telah didaftarkan di kepaniteraan pengadilan agama. Pencabutan gugatan

BAB I PENDAHULUAN. berinteraksi, maka manusia mengingkari kodratnya sendiri. Manusia dengan

BAB IV ANALISIS STUDI KASUS PUTUSAN HAKIM

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pasal 27 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik

BAB III PENUTUP. Dari hasil analisis terhadap permasalahan yang diajukan, hasilnya dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. Liberty, 1981), hal ), hal. 185.

EVITAWATI KUSUMANINGTYAS C

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

DAFTAR PUSTAKA. Abdul Manan, Penerapan Hukum Acara Perdata di Lingkungan Peradilan Agama (Jakarta: Al Hikmah, 2006)

Kata kunci: pemanggilan patut, juru sita, penegakan hukum

DAFTAR PUSTAKA. Amirudin dan H. Zainal Asikin, 2004, Pengantar Metode Penelitian Hukum,

DAFTAR PUSTAKA. Adjie, Habib, Kebatalan dan Pembatalan Akta Notaris, Bandung: Refika Aditama, 2011.

SILABUS FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SEMARANG 2013

PEMERIKSAAN PERKARA DALAM PERSIDANGAN

BAB I PENDAHULUAN. yaitu saat di lahirkan dan meninggal dunia, dimana peristiwa tersebut akan

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA DAFTAR BACAAN

Kecamatan yang bersangkutan.

HUKUM ACARA PERDATA (HAPerd)

SILABUS. A. Identitas Mata Kuliah. 1. Nama Mata Kuliah : Perselisihan Hubungan Industrial. 2. Status Mata Kuliah : Wajib Konsentrasi

Lex Privatum, Vol.III/No. 2/Apr-Jun/2015

Drs. H. Zulkarnain Lubis, MH BAGIAN KEPANITERAAN Judul SOP Pelaksanaan Persidangan Perkara Gugatan Cerai Talak

dengan hukum atau yang tidak dapat dilaksanakan atau yang memuat iktidak tidak baik (Pasal 17 ayat 3).

BAB I PENDAHULUAN. penyelenggara Negara harus berdasarkan hukum. Peran hukum dalam. kehidupan bermasyarakat sangatlah penting, karena dalam pergaulan

DAFTAR PUSTAKA. A. Abdurrachman, 1991 : 89, dalam Munir Fuady, Hukum Pailit Dalam Teori dan Praktek, (Bandung : PT. Citra Aditya Bakti, 2005).

Kata Kunci : Alat Bukti, Sumpah dan Pemeriksaan

DAFTAR PUSTAKA. Abdul Kadir, Mohammad, 1992, Hukum Perikatan, Bandung, Citra Aditya Bhakti

BAB I PENDAHULUAN. dimenangkan dan pihak yang dikalahkan. Terdapat dua pilihan bagi pihak yang. putusan serta-merta(uitvoerbaar Bij Voorraad).

Transkripsi:

S I L A B U S A. IDENTITAS MATA KULIAH NAMA MATA KULIAH : HUKUM ACARA KODE MATA KULIAH : HKT 4009 JUMLAH SKS : 4 B. DESKRIPSI MATA KULIAH Mata kuliah ini merupakan mata kuliah wajib dan sebagai lanjutan dari mata k Sasaran pembelajarannya menitikberatkan kepada penguasaan rangkaian peratura orang harus bertindak di muka pengadilan, dan cara bagaimana bertindak melaksanakan hukum perdata materiil. C. KOMPETENSI MATA KULIAH Mahasiswa memahami sejarah, sifat dan fungsi hukum acara perdata, jeniskepada tahap-tahap tindakan dalam hukum acara perdata seperti tahap penentuan dan tahap pelaksanaan putusan. D. LEVEL KOMPETENSI 1. KOMPETENSI I : PENDAHULUAN 1. Pengertian Hukum Acara Perdata 2. Asas-asas Hukum Acara Perdata 3. Sumber Hukum Hukum Acara Perdata 4. Susunan Badan Kekuasaan Peradilan 2. KOMPETENSI II : TINDAKAN SEBELUM SIDANG 1. Pemanggilan Secara Patut 2. Tuntutan Hak 3. Gigatan Lisan dan tertulis 4. Isi Gugatan dan isi permohonan 5. Komulasi/Penggabungan 6. Kompetensi Peradilan 7. Upaya untuk menjamin hak 3. KOMPETENSI III : ACARA ISTIMEWA 1. Gugatan gugur 2. Putusan Verstek 3. Mediasi dan Litigasi 4. KOMPETENSI IV : PROSES JAWAB MENJAWAB

METODE PEMBELAJARAN : Hukum Acara Perdata 3. Jenis-Jenis Putusan 4. Kekuatan Putusan 7. KOMPETENSI VII : UPAYA HUKUM 1. Upaya hukum biasa 2. Upaya hukum luar biasa 8. KOMPETENSI VIII : PELAKSANAAN PUTUSAN 1. Pengertian 2. Jenis-jenis pelaksanaan putusan 3. Sita Eksekusi 4. Perlawanan Terhadap Sita Eksekusi E. SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) E. 1. Mata Kuliah: HUKUM ACARA LEVEL KOMPETENSI I PENDAHULUAN Per SUB-SUB KOMPETENSI : 1. Pengertian Hukum Acara Perdata 2. Asas-asas Hukum Acara Perdata 3. Sumber Hukum Hukum Acara Perdata 4. Susunan Badan Kekuasaan Peradilan 1. Mahasiswa mengetahui Pengertian Hukum Acara Perdata 2. Mahasiswa mengetahui Asas-asas 3. Sumber Hukum Hukum Acara Perdata 4. Susunan Badan Kekuasaan Peradilan INDIKATOR HASIL BELAJAR : 1. Mahasiswa memahami dan dapat menjelaskan Pengertian Hukum Aca 2. Mahasiswa memahami dan dapat menjelaskan Asas-asas Hukum Acara 3. Mahasiswa memahami dan dapat menjelaskan Sumber Hukum Hukum 4. Mahasiswa memahami dan dapat menjelaskan Susunan Badan Kekuasa

INDIKATOR HASIL BELAJAR : 1. Mahasiswa memahami dan dapat menjelaskan Pemanggilan Secara Pat 2. Mahasiswa memahami dan dapat menjelaskan Tuntutan Hak Hukum Acara Perdata Sudikno Mertokusumo,Hukum Acara Perdata Indonesia Edisi K Retnowulan Sutantio dkk, Hukum Acara Perdata dalam Teori dan Pra Subekti, Hukum Acara Perdata, Badan Pembinaan Hukum Nasional Depa Bina Cipta; Bandung 1989 E. 2. Mata Kuliah: HUKUM ACARA LEVEL KOMPETENSI II TINDAKAN PERSIAPAN SEBELUM SIDANG M P SUB-SUB KOMPETENSI : 1. Pemanggilan Secara Patut 2. Tuntutan Hak 3. Gigatan Lisan dan tertulis 4. Isi Gugatan dan isi permohonan 5. Komulasi/Penggabungan 6. Kompetensi Peradilan 7. Upaya untuk menjamin hak 1. Mahasiswa mengetahui Pemanggilan Secara Patut. 2. Mahasiswa mengetahui Tuntutan Hak 3. Mahasiswa mengetahui Gigatan Lisan dan tertulis 4. Mahasiswa mengetahui Isi Gugatan dan isi permohonan 5. Mahasiswa mengetahui Komulasi/Penggabungan 6. Mahasiswa mengetahui Kompetensi Peradilan 7. Mahasiswa mengetahui Upaya untuk menjamin hak

Hukum Acara Perdata METODE PEMBELAJARAN : 3. Small Group Discussion (SGD) Keaktifan mahasiswa dalam berdiskusi dijadikan salah satu kompon Terstruktur I (T1) Chatib Rasyid, Hukum Acara Perdata dalam Teori dan Praktik pada Pe Press, Yogyakarta 2009. Jeremias Lemek, Penuntun Membuat Gugatan, Liberty, Yogyakarta,1993 Martiman Prodjohamidjojo, Strategi Memenangkan Perkara, Pradnya 2002. Mariyadi, dkk, Hukum Acara Perdata (Panduan Pengemban Profesi Media, Surabaya, 2008. Mukti Arto, Praktek Perkara Perdata, Pada Pengadilan Agama Yogyakarta, 2000 Sudikno Mertokusumo,Hukum Acara Perdata Indonesia Edisi K Retnowulan Sutantio dkk, Hukum Acara Perdata dalam Teori dan Pra R. Soeroso, Praktik Hukum Acara Perdata, Tata cara dan proses persida Jakarta, 2009. Subekti, Hukum Acara Perdata, Badan Pembinaan Hukum Nasional Depa Bina Cipta; Bandung 1989 Sudaryat, Cara Mudah Membuat Gugatan Perdata, Pustaka Yustisia, Yo E. 3. Mata Kuliah: HUKUM ACARA LEVEL KOMPETENSI III ACARA ISTIMEWA Pe

Hukum Acara Perdata 1. Mahasiswa mengetahui Pemanggilan secara patut 2. Mahasiswa mengetahui Gugatan gugur 3. Mahasiswa mengetahui Putusan Verstek 4. Mahasiswa mengetahui Mediasi dan Litigasi INDIKATOR HASIL BELAJAR : 1. Mahasiswa memahami dan dapat menjelaskan Pemanggilan secara 2. Mahasiswa memahami dan dapat menjelaskan Gugatan gugur 3. Mahasiswa memahami dan dapat menjelaskan Putusan Verstek 4. Mahasiswa memahami dan dapat menjelaskan Mediasi dan Litigas METODE PEMBELAJARAN : 3. Small Group Discussion (SGD) Keaktifan mahasiswa dalam berdiskusi dijadikan salah satu kompon Terstruktur I (T1) Chatib Rasyid, Hukum Acara Perdata dalam Teori dan Praktik pada Pe Press, Yogyakarta 2009. Jeremias Lemek, Penuntun Membuat Gugatan, Liberty, Yogyakarta,1993 Martiman Prodjohamidjojo, Strategi Memenangkan Perkara, Pradnya 2002. Mariyadi, dkk, Hukum Acara Perdata (Panduan Pengemban Profesi Media, Surabaya, 2008. Sudikno Mertokusumo,Hukum Acara Perdata Indonesia Edisi K Retnowulan Sutantio dkk, Hukum Acara Perdata dalam Teori dan Pra

Hukum Acara Perdata E. 4. Mata Kuliah: HUKUM ACARA LEVEL KOMPETENSI IV PROSES JAWAB MENJAWAB M Pe SUB-SUB KOMPETENSI : 1. Perubahan dan pencabutan gugatan 2. Jawaban gugatan 3. Replik Duplik 4. Masuknya Pihak Ketiga 1. Mahasiswa mengetahui Perubahan dan pencabutan gugatan 2. Mahasiswa mengetahui Jawaban gugatan 3. Mahasiswa mengetahui Replik Duplik 4. Mahasiswa mengetahui Masuknya Pihak Ketiga INDIKATOR HASIL BELAJAR : 1. Mahasiswa memahami dan dapat menjelaskan Perubahan dan penc 2. Mahasiswa memahami dan dapat menjelaskan mengetahui Jawaban 3. Mahasiswa memahami dan dapat menjelaskan Replik Duplik 4. Mahasiswa memahami dan dapat menjelaskan Masuknya Pihak Ke METODE PEMBELAJARAN : 3. Small Group Discussion (SGD) Keaktifan mahasiswa dalam berdiskusi dijadikan salah satu kompone Terstruktur I (T1)

1. Mahasiswa dapat mengetahui Pengertian pembuktian Hukum Acara Perdata Ahmad Kamil dkk, Kearah Pembaharuan Hukum Acara Perdata da PERMA,Kencana Prenada Media Group. 2008. Chatib Rasyid, Hukum Acara Perdata dalam Teori dan Praktik pada UII Press, Yogyakarta 2009. Martiman Prodjohamidjojo, Strategi Memenangkan Perkara, Pradnya 2002. Munir Fuady, Teori Hukum Pembuktian, PT Citra Aditya Bakti, Bandung M. Situmorang, Grosse Akta dalam Pembuktian dan Eksekusi, Rineka C Mukti Arto, Praktek Perkara Perdata, Pada Pengadilan Agama, Yogyakarta, 2000 Sudikno Mertokusumo,Hukum Acara Perdata Indonesia Edisi K Retnowulan Sutantio dkk, Hukum Acara Perdata dalam Teori dan Prak R. Soeroso, Praktik Hukum Acara Perdata, Tata cara dan proses p Grafika, Jakarta, 2009. Subekti, Hukum Acara Perdata, Badan Pembinaan Hukum Nas Kehakiman- Bina Cipta; Bandung 1989 Sudaryat, Cara Mudah Membuat Gugatan Perdata, Pustaka Yustisia, Yo Victor M. Situmorang, Grosse Akta dalam Pembuktian dan Ekseku Jakarta1992. E. 5. Mata Kuliah: HUKUM ACARA LEVEL KOMPETENSI V PEMBUKTIAN M Pe SUB-SUB KOMPETENSI : 1. Pengertian 2. Pembagian beban pembuktian 3. Alat-alat bukti

SUB-SUB KOMPETENSI : 1. Pengertian Putusan Hukum Acara Perdata METODE PEMBELAJARAN : 3. Small Group Discussion (SGD) Keaktifan mahasiswa dalam berdiskusi dijadikan salah satu kompone Terstruktur I (T1) A. Pitlo, Pembuktian dan Daluwarsa, terjemahan. M. Isa, Intermasa, Jaka Ahmad Kamil dkk, Kearah Pembaharuan Hukum Acara Perdata da PERMA,Kencana Prenada Media Group. 2008. Munir Fuady, Teori Hukum Pembuktian, PT Citra Aditya Bakti, Bandung M. Situmorang, Grosse Akta dalam Pembuktian dan Eksekusi, Rineka C Mukti Arto, Praktek Perkara Perdata, Pada Pengadilan Agama, Yogyakarta, 2000 Sudikno Mertokusumo,Hukum Acara Perdata Indonesia Edisi K Retnowulan Sutantio dkk, Hukum Acara Perdata dalam Teori dan Prak R. Soeroso, Praktik Hukum Acara Perdata, Tata cara dan proses p Grafika, Jakarta, 2009. Subekti, Hukum Acara Perdata, Badan Pembinaan Hukum Nas Kehakiman- Bina Cipta; Bandung 1989 Victor M. Situmorang, Grosse Akta dalam Pembuktian dan Ekseku Jakarta1992. E. 6. Mata Kuliah: HUKUM ACARA LEVEL KOMPETENSI VI PUTUSAN Pe

R. Soeroso, Praktik Hukum Acara Perdata, Tata cara dan proses p Grafika, Jakarta, 2009. Subekti, Hukum Acara Perdata, Badan Pembinaan Hukum Nas Kehakiman- Bina Cipta; Bandung 1989 Hukum Acara Perdata 1. Mahasiswa mengetahui Pengertian Putusan 2. Mahasiswa mengetahui Sistematika Putusan 3. Mahasiswa mengetahui Jenis-Jenis Putusan 4. Mahasiswa mengetahui Kekuatan Putusan INDIKATOR HASIL BELAJAR : 1. Mahasiswa memahami dan dapat menjelaskan Pengertian Putusan 2. Mahasiswa memahami dan dapat menjelaskan Sistematika Putusan 3. Mahasiswa memahami dan dapat menjelaskan Jenis-Jenis Putusan 4. Mahasiswa memahami dan dapat menjelaskan Kekuatan Putusan METODE PEMBELAJARAN : 3. Small Group Discussion (SGD) Keaktifan mahasiswa dalam berdiskusi dijadikan salah satu kompone Terstruktur II (T2) Mariyadi, dkk, Hukum Acara Perdata (Panduan Pengemban Profesi H Media, Surabaya, 2008. Munir Fuady, Teori Hukum Pembuktian, PT Citra Aditya Bakti, Bandung M. Situmorang, Grosse Akta dalam Pembuktian dan Eksekusi, Rineka C Mukti Arto, Praktek Perkara Perdata, Pada Pengadilan Agama, Yogyakarta, 2000 Sudikno Mertokusumo,Hukum Acara Perdata Indonesia Edisi K Retnowulan Sutantio dkk, Hukum Acara Perdata dalam Teori dan Prak

Hukum Acara Perdata E. 7. Mata Kuliah: HUKUM ACARA LEVEL KOMPETENSI VII UPAYA HUKUM Wa Minggu XV / P - SUB-SUB KOMPETENSI : 1. Upaya hukum biasa 2. Upaya hukum luar biasa 1. Mahasiswa mengetahui Upaya hukum biasa 2. Mahasiswa mengetahui Upaya hukum luar biasa INDIKATOR HASIL BELAJAR : 1. Mahasiswa memahami dan dapat menjelaskan upaya hukum biasa 2. Mahasiswa memahami dan dapat menjelaskan upaya hukum luar b METODE PEMBELAJARAN : 3. Small Group Discussion (SGD) Keaktifan mahasiswa dalam berdiskusi dijadikan salah satu komponen Terstruktur II (T2) Munir Fuady, Teori Hukum Pembuktian, PT Citra Aditya Bakti, Bandung M. Situmorang, Grosse Akta dalam Pembuktian dan Eksekusi, Rineka C Mukti Arto, Praktek Perkara Perdata, Pada Pengadilan Agama, Yogyakarta, 2000 Sudikno Mertokusumo,Hukum Acara Perdata Indonesia Edisi Ke Retnowulan Sutantio dkk, Hukum Acara Perdata dalam Teori dan Prakt

Hukum Acara Perdata E. 8. Mata Kuliah: HUKUM ACARA LEVEL KOMPETENSI VIII PELAKSANAAN PUTUSAN Wa Minggu XVI / 23 SUB-SUB KOMPETENSI : 1. Pengertian Pelaksanaan Putusan 2. Jenis-jenis pelaksanaan putusan 3. Sita Eksekusi 4. Perlawanan Terhadap Sita Eksekusi 1. Mahasiswa mengetahui pengertian pelaksanaan putusan 2. Mahasiswa mengetahui Jenis-jenis pelaksanaan putusan 3. Mahasiswa mengetahui Sita Eksekusi 4. Mahasiswa mengetahui Perlawanan Terhadap Sita Eksekusi INDIKATOR HASIL BELAJAR : 1. Mahasiswa memahami dan dapat menjelaskan pengertian pelaksanaan 2. Mahasiswa memahami dan dapat menjelaskan Jenis-jenis pelaksanaan 3. Mahasiswa memahami dan dapat menjelaskan Sita Eksekusi 4. Mahasiswa memahami dan dapat menjelaskan Perlawanan Terhadap S Keaktifan mahasiswa dalam berdiskusi dijadikan salah satu komponen Terstruktur II (T2)

Hukum Acara Perdata A. Pitlo, Pembuktian dan Daluwarsa, terjemahan. M. Isa, Intermasa, Jaka Ahmad Kamil dkk, Kearah Pembaharuan Hukum Acara Perdata dal PERMA,Kencana Prenada Media Group. 2008. Chatib Rasyid, Hukum Acara Perdata dalam Teori dan Praktik pada P UII Press, Yogyakarta 2009. H.Drion Bewijzen in het recht, Themis 1966 afl.5/6 Jeremias Lemek, Penuntun Membuat Gugatan, Liberty, Yogyakarta,1993 Martiman Prodjohamidjojo, Strategi Memenangkan Perkara, Pradnya P 2002. Mariyadi, dkk, Hukum Acara Perdata (Panduan Pengemban Profesi H Media, Surabaya, 2008. Munir Fuady, Teori Hukum Pembuktian, PT Citra Aditya Bakti, Bandung M. Situmorang, Grosse Akta dalam Pembuktian dan Eksekusi, Rineka C Mukti Arto, Praktek Perkara Perdata, Pada Pengadilan Agama, Yogyakarta, 2000 Sudikno Mertokusumo,Hukum Acara Perdata Indonesia Edisi Ke Retnowulan Sutantio dkk, Hukum Acara Perdata dalam Teori dan Prakt R. Subekti dan Tjitrosudibio, Kamus Hukum, Pradnya Paramita, Jakarta, 1 R. Soeroso, Hukum Acara Perdata Lengkap dan praktis, HIR, Rbg da Sinar Grafika, Jakarta 2010. R. Soeroso, Praktik Hukum Acara Perdata, Tata cara dan proses pe Grafika, Jakarta, 2009. Subekti, Hukum Acara Perdata, Badan Pembinaan Hukum Nasio Kehakiman- Bina Cipta; Bandung 1989 Sudaryat, Cara Mudah Membuat Gugatan Perdata, Pustaka Yustisia, Yo Victor M. Situmorang, Grosse Akta dalam Pembuktian dan Ekseku Jakarta1992.