PEMERIKSAAN PERKARA DALAM PERSIDANGAN
|
|
- Suhendra Sumadi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PEMERIKSAAN PERKARA DALAM PERSIDANGAN Hukum Acara Perdata Fakultas Hukum Universitas Cokroaminoto Yogyakarta Andrie Irawan, SH., MH
2 TAHAP ADMINISTRATIF (PERKARA PERDATA) PENGGUGAT Mendaftarkan Gugatan & membayar uang panjar PENGGUGAT Menerima surat panggilan dan menandatangani berita acaranya. Tergugat Menerima salinan gugatan, surat panggilan & menandatangani berita acaranya. KEPALA PANITERA PERKARA PERDATA - Menerima pendaftaran gugatan dan mencatatkannya dalam buku register perkara perdata. - Meneruskan perkara kepada Ketua PN. PANITERA/JURUSITA Membuat dan mengirimkan surat panggilan sidang I kepada para pihak beserta berita acaranya. KETUA PENGADILAN NEGERI menetapkan Majelis Hakim yang akan memeriksa dan mengadili perkara. MAJELIS HAKIM (KETUA) - Menetapkan hari sidang I. - Memerintahkan Panitera perkara membuat dan mengirimkan surat panggilan.
3 TAHAP YUDISIAL (PERKARA PERDATA) Berhasil Akta Vaan Daading Sidang hari I Mediasi Pembacaan Gugatan Jawaban Replik Upaya Hukum Putusan Hakim Kesimpulan Pembuktian Duplik
4 PERSIDANGAN PERTAMA 1. Penggugat tidak hadir, tergugat hadir. Pasal 124 HIR/148 RBg: majelis dapat memanggil sekali pihak yang tidak hadir agar hadir pada sidang berikutnya ( Ps.126 HIR/. Akibatnya : gugatan dinyatakan gugur 2. Penggugat hadir, tergugat tidak hadir. Berlaku Pasal 125 HIR/150 RBG Akibatnya : verstek 3. Mediasi Ps 130 HIR/154 RBg jo Perma 1/2008 ttg Mediasi
5 Perubahan surat gugatan dapat dilakukan dengan syarat : 1. Tidak boleh mengubah kejadian materil yang menjadi dasar gugatan. 2. Bersifat mengurangi atau tidak menambah tuntutan. Kesempatan atau waktu melakukan perubahan gugatan dapat dibagi menjadi 2 tahap : 1. Sebelum tergugat mengajukan jawaban dapat dilakukan tanpa perlu izin tergugat. 2. Sesudah tergugat mengajukan jawaban harus dengan izin tergugat jika tidak disetujui perubahan tetap dapat dilakukan dengan ketentuan : a. Tidak menyebabkan kepentingan kedua belah pihak dirugikan terutama tergugat. b. Tidak menyimpang dari kejadian materil sebagai penyebab timbulnya perkara. c. Tidak boleh menimbulkan keadaan baru dalam positanya.
6 PENCABUTAN GUGATAN Pencabutan gugatan dapat terjadi: 1. Sebelum pemeriksaan perkara oleh hakim 2. Dilakukan dalam proses pemeriksaan perkara dengan syarat disetujui oleh pihak tergugat.
7 PASAL 125 AYAT (1) HIR MEMUAT SYARAT- SYARAT UTK MENJATUHKAN PUT.VERSTEK : 1) Tergugat tdk datang pada hari sidang yg ditentukan, 2) Tdk mengirimkan Kuasanya yg sah utk datang, 3) Tergugat telah dipanggil secara Patut namun juga tidak datang, 4) Petitum tidak melawan hukum, 5) Petitum Beralasan.,
8 KE 5 SYARAT TERSEBUT ADALAH BERSIFAT KOMULATIF & BERKAITAN DGN ISI DR AMAR/DIKTUM YG AKAN DIJATUHKAN HAKIM YAKNI 1) Menyatakan Gugatan Penggugat ditolak, 2) Menyatakan Gugatan Penggugat tidak dapat diterima (Niet Onvankelijke Verklaard / N.O ), 3) Mengabulkan Gugatan Penggugat
9 KAPAN HAKIM DPT MENJATUHKAN PUTUSAN VERSTEK? 1) Pada Sidang Pertama ( Ps 125 ayat (1) HIR, Ps 149 ayat (1) RBg ), 2) Pada Sidang Kedua ( Ps 126 HIR, Ps.150 RBg). 3) Setelah Acara Sidang Pembuktian
10 APAKAH DIPERLUKAN PEMBUKTIAN DLM HAKIM MENJATUHKAN PUTUSAN VERSTEK 1) Perlu Pembuktian argumentasinya Ps 163 HIR/Ps 283 RBG : Brg siapa yg mengaku mempunyai hak atau yg mendasarkan pd suatu peristiwa utk menguatkan haknya atau menyangkal hak org lain, hrs membuktikan adanya hak atau peristiwa itu Ketentuan ini dihubungkan dgn ketentuan Ps 125 ayat 1 /Ps 149 ayat 1 RBg maka Gugatan hrs dibuktikan kebenarannya oleh P dipersidangan meskipun T tdk Hadlir -
11 Tujuannya utk mengetahui melawan hk atau tidak, beralasan atau tidak gugatan P adalah dari hasil pembuktian dari Penggugat dgn mengajukan alat-alat bukti menurut Hukum. 2) Tidak Perlu pembuktian, argumentasi dsrnya ad Lembaga Verstek mrpk acara istimewa dlm pemeriksaanperkara perdata krn mengesampingkan acara biasa /Contradictoir dan Asas Audi at alteram partem, mk sifat istimewanya ini tetap perlu diperhatikan dgn mengingat kepentingan P & T scr Seimbang & Proporsional
12 EKSEPSI MENURUT DOKTRIN DIBEDAKAN MENJADI 2 : Eksepsi Prosessuil yg diajukan Tergugat atau Kuasanya yg hanya menyangkut dr segi acara macamnya ada 7 yaitu : 1. Eksepsi Deklinatoir: sifatnya mengelak mendasarkan pada ketentuan hukum formal/acara: Perihal Kompetensi Peradilan 2. Eksepsi Litis dependensi: Perkara masih dalam proses. 3. Eksepsi Inkracht Van Gewijde zaak: Eksepsi Nebis in Idem 4. Eksepsi Plurium Litis Consortium: Kurang Lengkapnya para pihak/gugatan dikarenakan error in subjectico ataupun error in objektico 5. Eksepsi Diskualifikatoir: Penggugat tidak mempunyai kualifikasi utk mengajukan Gugatan 6. Eksepsi Koneksitas: ada hubungan dg perkara lain yg masih berjalan 7. Eksekusi Vaan Berad: belum waktunya mengajukan gugatan Eksekusi Obscuur Libel: gugatan kabur dan tidak jelas 8. Eksepsi Error in Persona: kekeliran para pihak baik tergugat maupun penggugat
13 EKSPESI MATERIIL ADA 2 MACAM 1) Eksepsi Dilatoir: Sifatnya menunda agar perkara jangan diteruskan, belum jatuh tempo, penundaan pembayaran 2) Eksepsi Peremptoir: untuk menggagalkan gugatan terhadap pokok perkara: baik karena daluwarsa, adanya paksaan yg tdk dibenarkan, penipuan dlm perjanjian
14 REKONVENSI Dasar hukum Pasal 132a dan Pasal 132b HIR disisip dgn Stb , Pasal RBg. Pengertian : gugatan yang diajukan oleh tergugat terhadap penggugat karena dianggap juga melakukan wanprestasi kepada tergugat. Dapat berupa jawaban tergugat tapi dapt juga dilakukan dalam duplik. Batas waktunya sebelum proses pembuktian. Rekonvensi dapat diajukan baik yang ada koneksitas maupun tidak. Jika ada koneksitas dapat diperiksa sekaligus/bersamasama. Jika tidak ada koneksitas dapat diperiksa satusatu/dipisah. Rekonvensi tidak dapat diajukan dalam hal : 1. Jika kedudukkan penggugat tidak dalam kualitas yang sama antara gugatan konvensi dengan rekonvensi. 2. Rekonvensi tidak dalam kompentensi yang sama. 3. Rekonvensi tentang pelaksanaan putusan hakim
15 INTERVENSI Dasar hukum Pasal Rv Pengertian :masuknya pihak ketiga dalam suatu perkara perdata yang sedang berlangsung bila dia juga mempunyai kepentingan (interest). Bentuknya : 1. Voeging (menyertai) dengan cara menggabungkan diri kepada salah satu pihak. 2. Tussenkomst (menengahi) berdiri sendiri (tidak memihak salah satu pihak.
16 3. Vrijwaring (penanggungan) : mirip tapi tidak sama dengan intervensi karena insiatifnya tidak dari pihak ketiga yang bersangkutan. Ikut sertanya karena diminta sebagai penjamin/pembebas oleh salah satu pihak yang berperkara. 4. Exceptio Plurium Litis Consortium: masuknya pihak ketiga karena ditarik oleh salah satu pihak yang berperkara. dilakukan karena pihak tersebut tidak lengkap, contoh dalam perkara warisan.
17 BENTUK-BENTUK PENGIKUTSERTAAN PIHAK KETIGA Vrijwaring Ps RV - Seseorang/suatu badan hukum ditarik masuk ke dalam perkara oleh salah satu pihak, ia ditarik sebagai penjamin bagi pihak itu. - Bersifat pasif. Voeging Ps RV - Seseorang/suatu badan hukum masuk kedalam suatu perkara atas inisiatifnya sendiri dan bergabung dengan salah satu pihak guna membela kepentingan pihak tersebut. - Bersifat aktif. Tussenkomst Ps RV - seseorang masuk kedalam suatu perkara untuk membela kepentingan dirinya sendiri, tanpa bergabung dengan salah satu pihak yang berperkara. - Bersifat aktif
HUKUM ACARA PERDATA MATERI UAS
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SEBELAS MARET HUKUM ACARA PERDATA MATERI UAS MEDIASI DI PENGADILAN Baca PERMA Nomor 1 Tahun 2016! Tidak diatur dlm HIR atau RBg PENCABUTAN DAN PERUBAHAN GUGATAN PERUBAHAN GUGATAN
Lebih terperinciPROSES SIDANG PERDATA DI PENGADILAN NEGERI PUTUSSIBAU
PROSES SIDANG PERDATA DI PENGADILAN NEGERI PUTUSSIBAU 1. Pemeriksaan Perkara a. Pengajuan gugatan b. Penetapan hari sidang dan pemanggilan c. Persidangan pertama : gugatan gugur verstek perdamaian d. Pembacaan
Lebih terperinciFAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SEBELAS MARET BAHAN KULIAH KD 3 HUKUM ACARA PERDATA. Hukum Acara Perdata, FH UNS
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SEBELAS MARET BAHAN KULIAH KD 3 HUKUM ACARA PERDATA PROSEDUR MEDIASI DI PENGADILAN Dasar Hukum : Pasal 130 HIR Pasal 154 RBg PERMA No. 1 tahun 2008 tentang Prosedur Mediasi Di
Lebih terperinciPRAKTEK IV: SURAT GUGATAN. Andrie Irawan, SH., MH Lembar Dyahayu Werdiningsih, SH Fakultas Hukum Universitas Cokroaminoto Yogayakarta
PRAKTEK IV: SURAT GUGATAN Andrie Irawan, SH., MH Lembar Dyahayu Werdiningsih, SH Fakultas Hukum Universitas Cokroaminoto Yogayakarta Gugatan (1) Gugatan pada prinsipnya didefinisikan merupakan tuntutan
Lebih terperinciPEMBAHASAN JAWABAN GUGATAN BALIK (REKONVENSI) JALANNYA PERSIDANGAN
PERSIDANGAN 2 PEMBAHASAN JAWABAN GUGATAN BALIK (REKONVENSI) JALANNYA PERSIDANGAN HIKMAH HARI INI Ilmu itu lebih baik dari pada harta. Ilmu menjaga engkau dan engkau menjaga harta. Ilmu itu penghukum (hakim)
Lebih terperinciHUKUM ACARA PERDATA (HAPerd)
HUKUM ACARA PERDATA (HAPerd) PEMBAHASAN 1.Pengertian Pembuktian 2.Tujuan Pembuktian 3.Hukum Pembuktian 4.Beban Pembuktian 5.Alat-alat Bukti HIKMAH HARI INI ISTIGFAR menenangkan hati, menambah rizki, meredam
Lebih terperinciLatihan Soal Ujian Advokat Perdata
1. Tata cara pengajuan gugatan tertulis dalam: a. Pasal 118 HIR/142 RBg b. Pasal 122 HIR/ 144 RBg c. Pasal 123 HIR/ 142 RBg d. Pasal 118 HIR/ 143 RBg 2. Pengajuan Gugatan yang lebih dari seorang Tergugat
Lebih terperinciHUKUM ACARA PERADILAN TATA USAHA NEGARA
1 HUKUM ACARA PERADILAN TATA USAHA NEGARA I. Pengertian, asas & kompetensi peradilan TUN 1. Pengertian hukum acara TUN Beberapa istilah hukum acara TUN, antara lain: Hukum acara peradilan tata usaha pemerintahan
Lebih terperinciJAWABAN. Eksepsi (jika ada) Gugatan Rekonpensi (jika ada) PLKH Perdata - Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret
JAWABAN Eksepsi (jika ada) Jawaban Konpensi/ Pokok perkara Gugatan Rekonpensi (jika ada) EKSEPSI Bantahan/keberatan Tergugat diluar pokok perkara ALASAN EKSEPSI 1. Gugatan tidak didukung surat Surat kuasa
Lebih terperinciHukum Acara Perdata Pertemuan Ke-2
Hukum Acara Perdata Pertemuan Ke-2 Hukum acara perdata (hukum perdata formil), yaitu hukum yang mengatur mengenai bagaimana cara menjamin ditaatinya hukum perdata materiil dengan perantaraan hakim. (Prof.
Lebih terperinciMEDIASI. Peraturan Mahkamah Agung Nomor 1 Tahun 2016 tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan
MEDIASI Peraturan Mahkamah Agung Nomor 1 Tahun 2016 tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan PROSEDUR MEDIASI DI PENGADILAN Dasar Hukum : Pasal 130 HIR Pasal 154 RBg PERMA No. 1 tahun 2016 tentang Prosedur
Lebih terperinciD I S Q U A L I F I C A T O I R
D I S Q U A L I F I C A T O I R Eksepsiyang menyatakanpenggugattidak memilikikapasitas/kedudukansebagai Penggugatdalamperkaraini. D I L A T O I R Eksepsi yang bertujuan untuk menunda diajukan gugatan,
Lebih terperinciKESIMPULAN. saja Kesimpulan dapat membantu hakim dalam menjatuhkan Putusan
KESIMPULAN Kesimpulan yg dibuat oleh para pihak ttg jalannya persidangan sebelum dijatuhkan Putusan. Kesimpulan bersifat Fakultatif, artinya boleh diajukan, boleh tidak Sebaiknya dimasukan point yg menguntungkan
Lebih terperinciHeri Hartanto - FH-UNS. Hukum Acara Peradilan Agama
Hukum Acara Peradilan Agama VOLUNTAIRE PERKARA PERDATA CONTENTIOUS Voluntaire jurisdictie / Permohonan Bukan peradilan yang sesungguhnya karena tidak mengandung konflik Hanya ada 1 pihak pemohon Hakim
Lebih terperinciBAGAN ALUR PROSEDUR PERKARA PERDATA PENDAFTAAN KASASI
BAGAN ALUR PROSEDUR PERKARA PERDATA PENDAFTAAN KASASI Pemohan Kasasi Mengajukan kasasi pada Meja 3 dan memberikan Memori Kasasi (wajib) Kasasi dan menunjuk Juru Sita Pengganti Mengirim Kontra Memori Kasasi
Lebih terperinciJAWABAN Sebuah Jawaban harus disertai dengan alasan-alasan:
JAWABAN Sebuah Jawaban harus disertai dengan alasan-alasan: 1. Dalam pokok perkara 2. Posita Pada hakekatnya kami menolak semua dalil-dalil penggugat kecuali secara tegas kami akui kebenarannya...dst.
Lebih terperinciTERGUGAT DUA KALI DIPANGGIL SIDANG TIDAK HADIR APAKAH PERLU DIPANGGIL LAGI
TERGUGAT DUA KALI DIPANGGIL SIDANG TIDAK HADIR APAKAH PERLU DIPANGGIL LAGI Oleh: H.Sarwohadi, S.H.,M.H., (Hakim PTA Mataram). A. Pendahuluan Judul tulisan ini agak menggelitik bagi para pambaca terutama
Lebih terperinciP U T U S A N. NOMOR 0000/Pdt.G/2016/PTA. BTN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
P U T U S A N NOMOR 0000/Pdt.G/2016/PTA. BTN بسم الرحمن الرحيم DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Banten yang memeriksa dan mengadili perkara waris dalam persidangan
Lebih terperinci2015, No tidaknya pembuktian sehingga untuk penyelesaian perkara sederhana memerlukan waktu yang lama; d. bahwa Rencana Pembangunan Jangka Mene
No.1172, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA MA. Gugatan Sederhana. Penyelesaian. PERATURAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PENYELESAIAN GUGATAN SEDERHANA DENGAN
Lebih terperinciDrs. H. Zulkarnain Lubis, MH BAGIAN KEPANITERAAN Judul SOP Pelaksanaan Persidangan Perkara Gugatan Cerai Talak
PENGADILAN AGAMA SIMALUNGUN JLN. ASAHAN KM. 3 TELP/FAX (0622) 7551665 E-MAIL : pasimalungun@gmail.com SIMALUNGUN Nomor SOP W2-A12/ /OT.01.3/I/2017 Tanggal Pembuatan 28 Maret 2016 Tanggal Revisi 03 Januari
Lebih terperinciDrs. H. Zulkarnain Lubis, MH BAGIAN KEPANITERAAN Judul SOP Pelaksanaan Persidangan Perkara Gugatan Cerai Gugat
PENGADILAN AGAMA SIMALUNGUN JLN. ASAHAN KM. 3 TELP/FAX (0622) 7551665 E-MAIL : pasimalungun@gmail.com SIMALUNGUN Nomor SOP W2-A12/ /OT.01.3/I/2017 Tanggal Pembuatan 28 Maret 2016 Tanggal Revisi 03 Januari
Lebih terperinciHUKUM ACARA PENGADILAN HUBUNGAN INDUSTRIAL
HUKUM ACARA PENGADILAN HUBUNGAN INDUSTRIAL DISUSUN OLEH : MOHAMMAD FANDRIAN HADISTIANTO Definisi Hukum Acara Hukum acara adalah peraturan hukum yang menentukan bagaimana caranya menjamin pelaksanaan atau
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kerangka Teori 1. Tinjauan Umum Proses Pemeriksaan Perkara Perdata Hukum acara perdata disebut juga hukum perdata formil, yaitu kesemuanya kaidah hukum yang menentukan dan mengatur
Lebih terperinciPENGAJUAN GUGATAN by Fauzul. FH UPN JATIM 22 Maret 2013
PENGAJUAN GUGATAN by Fauzul FH UPN JATIM 22 Maret 2013 Free Powerpoint Templates Page 1 PEMBAHASAN PENGERTIAN GUGATAN PENGGABUNGAN GUGATAN KOMPETENSI ABSOLUT DAN RELATIF UPAYA MENJAMIN HAK Free Powerpoint
Lebih terperinciHakim bersifat menunggu. Hakim Pasif. Sifat terbukanya persidangan. Asas-asas Hukum Acara Perdata. Mendengar kedua belah pihak
HUKUM ACARA PERDATA DISAMPAIKAN OLEH JOHANIS TANAK, MH KASUBDIT BANKUM PERDATA DIREKTORAT PERDATA PADA JAM DATUN KEJAKSAAN AGUNG RI Sumber Hukum Acara Perdata Het Herziene Indonesisch Reglement (HIR) diatur
Lebih terperinciKAPAN PUTUSAN NIET ONTVANKELIJKE VERKLAARD DAPAT DIAJUKAN ULANG?
KAPAN PUTUSAN NIET ONTVANKELIJKE VERKLAARD DAPAT DIAJUKAN ULANG? Oleh: Ahmad Z. Anam (Hakim Pratama Muda Pengadilan Agama Mentok) Pendahuluan Ada dua hak bagi pihak berperkara yang perkaranya dinyatakan
Lebih terperinciLaporan Pelaksanaan Persidangan Perkara Perdata Di Pengadilan Negeri Sukoharjo Gugatan Waris Dan Perbuatan Melawan Hukum
Laporan Pelaksanaan Persidangan Perkara Perdata Di Pengadilan Negeri Sukoharjo Gugatan Waris Dan Perbuatan Melawan Hukum Agenda Sidang : Pembuktian Tertulis/Surat oleh Penggugat dan Tergugat (1 kali sidang)
Lebih terperinciP U T U S A N. Nomor : 07/Pdt.G/2010/MS-Aceh BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
P U T U S A N Nomor : 07/Pdt.G/2010/MS-Aceh BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Mahkamah Syar'iyah Aceh yang mengadili perkara Harta Bersama pada tingkat banding,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PROSES PEMERIKSAAN DI MUKA SIDANG DALAM PERKARA WARIS
BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PROSES PEMERIKSAAN DI MUKA SIDANG DALAM PERKARA WARIS A. Tinjauan Umum Mengenai Pencabutan Gugatan Salah satu permasalahan yang muncul dalam suatu proses beracara di muka pengadilan
Lebih terperinciTugas Pokok dan Fungsi. Andrie Irawan, SH., MH Fakultas Hukum Universitas Cokroaminoto Yogyakarta
Tugas Pokok dan Fungsi Andrie Irawan, SH., MH Fakultas Hukum Universitas Cokroaminoto Yogyakarta Struktur Organisasi Ketua Pengadilan Membuat program kerja jangka pendek dan jangka panjang, pelaksanaannya
Lebih terperinciTEMUAN BEBERAPA MASALAH HUKUM ACARA DALAM PRAKTEK PERADILAN DI WILAYAH HUKUM PENGADILAN TINGGI AGAMA BANDUNG
TEMUAN BEBERAPA MASALAH HUKUM ACARA DALAM PRAKTEK PERADILAN DI WILAYAH HUKUM PENGADILAN TINGGI AGAMA BANDUNG Oleh : DRS. H.MUHTADIN,S.H 1 ASAS-ASAS HUKUM ACARA PERDATA BERACARA HARUS BERDASARKAN UNDANG-UNDANG
Lebih terperinciSITA. Hukum Acara Perdata - FH UNS
SITA Pengertian Tindakan penjagaan paksa berdasarkan perintah pengadilan/hakim untuk menempatkan harta kekayaan milik penggugat dan/atau tergugat kedalam penjagaan untuk menjamin dipenuhinya tuntutan hak.
Lebih terperinciLangkah-langkah yang harus dilakukan Pemohon (Suami) atau kuasanya :
Langkah-langkah yang harus dilakukan Pemohon (Suami) atau kuasanya : 1. a. Mengajukan permohonan secara tertulis atau lisan kepada pengadilan agama/mahkamah syar iyah (Pasal 118 HIR, 142 R.Bg jo Pasal
Lebih terperinciPEMERIKSAAN GUGATAN SEDERHANA (SMALL CLAIM COURT)
PEMERIKSAAN GUGATAN SEDERHANA (SMALL CLAIM COURT) di INDONESIA Oleh : Wasis Priyanto Ditulis saat Bertugas di PN Sukadana Kab Lampung Timur Peraturan Mahkamah Agung (PERMA) nomor 2 Tahun 2015 tentang Tata
Lebih terperinciRANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG HUKUM ACARA PERDATA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
1 RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG HUKUM ACARA PERDATA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Negara Republik Indonesia adalah
Lebih terperinciPerkara Tingkat Pertama Cerai Gugat. Langkah-langkah yang harus dilakukan Penggugat (Istri) atau kuasanya :
Perkara Tingkat Pertama Cerai Gugat Langkah-langkah yang harus dilakukan Penggugat (Istri) atau kuasanya : 1. a. Mengajukan gugatan secara tertulis atau lisan kepada pengadilan agama/mahkamah syar iyah
Lebih terperinciPERANAN HAKIM TERHADAP LAHIRNYA PUTUSAN PENGADILAN YANG MENYATAKAN GUGATAN TIDAK DAPAT DITERIMA (Studi Kasus Putusan No. 191/Pdt.G/2010/PN.
PERANAN HAKIM TERHADAP LAHIRNYA PUTUSAN PENGADILAN YANG MENYATAKAN GUGATAN TIDAK DAPAT DITERIMA (Studi Kasus Putusan No. 191/Pdt.G/2010/PN.Mks) Rezki Erawati. S Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin
Lebih terperinciP U T U S A N Nomor 55/Pdt.G/2014/PTA.Mks DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
P U T U S A N Nomor 55/Pdt.G/2014/PTA.Mks الرحيم الرحمن الله بسم DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Makassar yang memeriksa dan mengadili perkara Kewarisan pada tingkat
Lebih terperinciPROSEDUR DAN PROSES BERPERKARA DI PENGADILAN AGAMA
Tempat Pendaftaran : BAGAN PROSEDUR DAN PROSES BERPERKARA Pengadilan Agama Brebes Jl. A.Yani No.92 Telp/ fax (0283) 671442 Waktu Pendaftaran : Hari Senin s.d. Jum'at Jam 08.00 s.d 14.00 wib PADA PENGADILAN
Lebih terperinciBUKU PINTAR BIDANG ADMINISTRASI PERSIDANGAN Oleh: Drs. Mazharuddin, MH. KPA Balige
BUKU PINTAR BIDANG ADMINISTRASI PERSIDANGAN Oleh: Drs. Mazharuddin, MH. KPA Balige I. Persiapan Persidangan A. Penetapan Majelis Hakim 1. Kapankah Majelis Hakim yang menyidangkan suatu perkara ditetapkan?
Lebih terperinciR I N G K A S A N. setiap perkara perdata yang diajukan kepadanya dan Hakim berkewajiban membantu
R I N G K A S A N Tugas Hakim adalah menerima, memeriksa, mengadili serta menyelesaikan setiap perkara perdata yang diajukan kepadanya dan Hakim berkewajiban membantu pencari keadilan serta berusaha mengatasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pengadilan Agama sebagai salah satu badan peradilan di Indonesia
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pengadilan Agama sebagai salah satu badan peradilan di Indonesia berdasarkan pasal 49 Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang
Lebih terperinciSyarat DEBITOR Pailit (Psl 2 (1) UU 37/2004)
Syarat DEBITOR Pailit (Psl 2 (1) UU 37/2004) Debitor yang mempunyai dua atau lebih Kreditor dan tidak membayar lunas sedikitnya satu utang yang telah jatuh waktu dan dapat ditagih, dinyatakan pailit dengan
Lebih terperinciHeri Hartanto - Hukum Acara Peradilan Agama FH-UNS
INTERVENSI Masuknya pihak ke-3 dalam perkara yang sedang diperiksa di Pengadilan. Ada 3 jenis Intervensi : Tussenkomst (menengahi) Voeging (menyertai) Vrijwaring (ditarik sbg penjamin) Bentuk Intervensi
Lebih terperinciSOLUSI MENGURANGI PUTUSAN HAKIM YANG AMARNYA TIDAK DAPAT DITERIMA ( N O ).
1 SOLUSI MENGURANGI PUTUSAN HAKIM YANG AMARNYA TIDAK DAPAT DITERIMA ( N O ). ( Oleh : H. Sarwohadi, S.H.,M.H. Hakim Tinggi PTA Mataram ). 1. Pendahuluan : Maksud judul tulisan ini adalah berawal dari keprihatinan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS STUDI KASUS PUTUSAN HAKIM
57 BAB IV ANALISIS STUDI KASUS PUTUSAN HAKIM A. Dasar Pertimbangan Hakim Dalam Putusan N0.251/Pdt.G/2013 PA.Sda Dalam memutuskan setiap Perkara di dalam persidangan hakim tidak serta merta memutuskan perkara
Lebih terperinciKuliah PLKH Oleh Fauzul A. Fakultas Hukum UPN Jatim 7 Maret /04/2013 1
Kuliah PLKH Oleh Fauzul A Fakultas Hukum UPN Jatim 7 Maret 2013 22/04/2013 1 Hukum Acara di Pengadilan Agama HIR/R.Bg UU No.7 tahun 1989 ttg Peradilan Agama sebagaimana telah diubah dg UU No.3 tahun 2006
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN UMUM TENTANG KUMULASI GUGATAN. Secara istilah, kumulasi adalah penyatuan; timbunan; dan akumulasi
13 BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG KUMULASI GUGATAN A. Pengertian Kumulasi Gugatan Secara istilah, kumulasi adalah penyatuan; timbunan; dan akumulasi adalah pengumpulan; penimbunan; penghimpunan. 1 Kumulasi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN UMUM TENTANG BERACARA DI PENGADILAN AGAMA. Untuk memulai dan menyelesaikan pemeriksaan persengketaan
11 BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG BERACARA DI PENGADILAN AGAMA A. Gugatan dan Permohonan Untuk memulai dan menyelesaikan pemeriksaan persengketaan perkara perdata yang terjadi di antara anggota masyarakat,
Lebih terperinciREPLIK DIAJUKAN OLEH PENGGUGAT DITUJUKAN PD MAJELIS HAKIM TIDAK PERLU DITULIS RINCIAN
REPLIK DIAJUKAN OLEH PENGGUGAT DITUJUKAN PD MAJELIS HAKIM TIDAK PERLU DITULIS RINCIAN IDENTITAS TUJUAN UNTUK MEMBANTAH/MENANGGAPI EKSEPSI, JAWABAN, REKONPENSI DAN MENGUATKAN DALIL GUGATAN DUPLIK DIAJUKAN
Lebih terperinciP U T U S A N Nomor : 04/Pdt.G/2012/PTA Plk BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
P U T U S A N Nomor : 04/Pdt.G/2012/PTA Plk BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Palangka Raya telah memeriksa dan mengadili perkara perdata
Lebih terperinciCARA PENYELESAIAN ACARA VERSTEK DAN PENYELESAIAN VERZET
CARA PENYELESAIAN ACARA VERSTEK DAN PENYELESAIAN VERZET Oleh: H.Sarwohadi, S.H.,M.H.,(Hakim PTA Mataram). I. Pendahuluan : Judul tulisan ini bukan hal yang baru, sudah banyak ditulis oleh para pakar hukum
Lebih terperinciPUTUSAN Nomor: 720/Pdt.G/2011/PA.Dum BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
PUTUSAN Nomor: 720/Pdt.G/2011/PA.Dum BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Dumai yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat pertama
Lebih terperinciSISTIM HUKUM INDONESIA POKOK BAHASAN
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI MODUL 9 UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA SISTIM HUKUM INDONESIA POKOK BAHASAN Hukum Acara Perdata OLEH : M. BATTLESON SH MH DESKRIPSI : Hukum Acara Perdata mengatur prosedur penyelesaian
Lebih terperinciJAWABAN. Eksepsi (jika ada) Jawaban Konpensi/ Pokok perkara. Gugatan Rekonpensi?? PLKH TUN- Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret
JAWABAN Eksepsi (jika ada) Jawaban Konpensi/ Pokok perkara Gugatan Rekonpensi?? PLKH TUN- Fakultas Hukum Universitas EKSEPSI Bantahan/keberatan Tergugat diluar pokok perkara ALASAN EKSEPSI 1. Gugatan tidak
Lebih terperinciP U T U S A N. Nomor : 38/Pdt.G/2009/PTA.Pdg BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M E L A W A N
S A L I N A N 1 P U T U S A N Nomor : 38/Pdt.G/2009/PTA.Pdg BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENGADILAN TINGGI AGAMA PADANG yang mengadili perkara perdata pada
Lebih terperinciBAB IV. ANALISIS TERHADAP PUTUSAN NO. 0688/Pdt.G/2011/PA.Tbn TENTANG PENCABUTAN GUGATAN TANPA PERSETUJUAN TERGUGAT DALAM PERKARA CERAI GUGAT
BAB IV ANALISIS TERHADAP PUTUSAN NO. 0688/Pdt.G/2011/PA.Tbn TENTANG PENCABUTAN GUGATAN TANPA PERSETUJUAN TERGUGAT DALAM PERKARA CERAI GUGAT A. Dasar Hukum Hakim dalam Penerapan Pencabutan Cerai Gugat Pengadilan
Lebih terperinciDEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
SALINAN P U T U S A N Nomor : 511/Pdt.G/2013/PA.SUB. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Sumbawa Besar yang memeriksa dan mengadili perkara perdata
Lebih terperinciPENETAPAN Nomor: 046/Pdt.G/2013/PA.Dum
PENETAPAN Nomor: 046/Pdt.G/2013/PA.Dum BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENGADILAN AGAMA DUMAI Pengadilan Agama yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada
Lebih terperinciP U T U S A N Nomor 270/PDT/2014/PT.BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
P U T U S A N Nomor 270/PDT/2014/PT.BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Bandung yang memeriksa dan mengadili perkaraperkara perdata dalam peradilan tingkat banding
Lebih terperinciP U T U S A N NOMOR : 116 / PDT / 2012 / PT-MDN.
P U T U S A N NOMOR : 116 / PDT / 2012 / PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA -----PENGADILAN TINGGI MEDAN, yang mengadili perkara Perdata dalam tingkat banding, telah menjatuhkan
Lebih terperinciP U T U S A N Nomor : 6/Pdt.G/2010/PTA.Pdg BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
P U T U S A N Nomor : 6/Pdt.G/2010/PTA.Pdg BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Padang yang memeriksa dan mengadili perkaraperkara tertentu
Lebih terperinciBAB II VERSTEK DALAM PERSPEKTIF HUKUM POSITIF
21 BAB II VERSTEK DALAM PERSPEKTIF HUKUM POSITIF A. Putusan Verstek Pada sidang pertama, mungkin ada pihak yang tidak hadir dan juga tidak menyuruh wakilnya untuk hadir, padahal sudah dipanggil dengan
Lebih terperinciP U T U S A N Nomor 488/Pdt/2016/PT.BDG M E L A W A N
P U T U S A N Nomor 488/Pdt/2016/PT.BDG DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. Pengadilan Tinggi Jawa Barat di Bandung yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara perdata dalam peradilan tingkat
Lebih terperinci[DEVI SELVIYANA, SH] BAB I PENDAHULUAN. hak dan kewajiban yang harus dihargai dan dihormati oleh orang lain.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Manusia adalah makhluk sosial yang cenderung untuk selalu hidup berkelompok (bermasyarakat). Kehidupan bermasyarakat menuntut manusia untuk saling berinteraksi atau
Lebih terperinciUNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK PROGRAM STUDI ILMU HUKUM
RENCANA KEGIATAN PROGRAM PEMBELAJARAN (RKPP) Mata Kuliah Kode SKS Semester Nama Dosen Praktek Peradilan SH 1126 4 VI (Enam) Muhammad Fajar Hidayat, SH, MH Deskripsi Mata Kuliah Standar Mata kuliah Praktek
Lebih terperinciHUKUM ACARA PERDATA. Heri Hartanto, SH.,M.Hum.
HUKUM ACARA PERDATA Heri Hartanto, SH.,M.Hum. SENGKETA Manusia sebagai mahluk sosial memerlukan interaksi dengan individu (subjek hukum) lain Interaksi antar individu berpotensi menimbulkan benturan kepentingan
Lebih terperinciPUTUSAN Nomor 1278/Pdt.G/2015/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM
PUTUSAN Nomor 1278/Pdt.G/2015/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Pasuruan yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu dalam tingkat pertama
Lebih terperinciP U T U S A N NOMOR : 90/PDT/2014/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
P U T U S A N NOMOR : 90/PDT/2014/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENGADILAN TINGGI MEDAN di Medan, yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara perdata dalam peradilan tingkat
Lebih terperinciUPAYA PERDAMAIAN by Fauzul
UPAYA PERDAMAIAN by Fauzul FAKULTAS HUKUM UPN VETERAN JATIM 6 Desember 2012 Free Powerpoint Templates PEMBAHASAN PENGERTIAN PERDAMAIAN SYARAT FORMAL DALAM UPAYA PERDAMAIAN MANFAAT PERDAMAIAN DALAM GUGATAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk saling berinteraksi atau melakukan hubungan-hubungan antara satu sama
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia adalah mahluk sosial yang cenderung untuk selalu hidup berkelompok (bermasyarakat). Kehidupan bermasyarakat menuntut manusia untuk saling berinteraksi
Lebih terperinciP U T U S A N Nomor 00/Pdt.G/2014/PTA.Btn DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
P U T U S A N Nomor 00/Pdt.G/2014/PTA.Btn DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Banten yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat banding, dalam persidangan
Lebih terperinciMakalah Rakernas MA RI
Makalah Rakernas MA RI 2011 1 BEBERAPA CATATAN DARI TUADA ULDILAG BAHAN RAKERNAS MARI SEPTEMBER 2011 A. Pengantar Berhubung saya dalam kondisi sakit, maka saya hanya memberi catatan-catatan yang saya anggap
Lebih terperinciDEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
P U T U S A N Nomor 31/Pdt.G/2015/PTA Mks. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Makassar yang memeriksa dan mengadili perkara perdata pada
Lebih terperinciADMINISTRASI PERKARA KEPANITERAAN PERDATA DI PENGADILAN NEGERI SIBOLGA
ADMINISTRASI PERKARA KEPANITERAAN PERDATA DI PENGADILAN NEGERI SIBOLGA No. KEGIATAN INDIKATOR TARGET KINERJA KET HARI I II III I I KEPANITERAAN PERKARA DI PENGADILAN NEGERI. Pendaftaran gugatan dan permohonan
Lebih terperinciHeri Hartanto - FH UNS
1 Kekuasaan Kehakiman Psl 13 UU 14/1970 Jo. UU 4/2004 ttg Kekuasaan Kehakiman : memungkinkan di bentuk peradilan khusus di dalam peradilan Umum. Psl 8 UU 2/1986 Jo. UU 8/2004 ttg Peradilan Umum : Di dlm
Lebih terperinciPENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL DAN PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA. Oleh: NY. BASANI SITUMORANG, SH., M.Hum. (Staf Ahli Direksi PT Jamsostek)
PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL DAN PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA Oleh: NY. BASANI SITUMORANG, SH., M.Hum. (Staf Ahli Direksi PT Jamsostek) PENERAPAN HUKUM ACARA PERDATA KHUSUS PENGADILAN HUBUNGAN
Lebih terperinciTEKNIK PEMBUATAN PUTUSAN 1. Oleh : Drs. H. Wildan Suyuthi, SH, MH. 2
TEKNIK PEMBUATAN PUTUSAN 1 Oleh : Drs. H. Wildan Suyuthi, SH, MH. 2 Adagium hukum menyatakan Res Yudicia Pro Veritate Habitur artinya apa yang diputuskan Hakim harus dianggap benar. Sesuai ketentuan ps
Lebih terperinciBAB 4 EKSEPSI TERHADAP GUGATAN CITIZEN LAWSUIT YANG BERSIFAT PREMATUR (Studi Kasus: Perkara No. 323/Pdt.G/2006/PN.JKT.PST)
BAB 4 EKSEPSI TERHADAP GUGATAN CITIZEN LAWSUIT YANG BERSIFAT PREMATUR (Studi Kasus: Perkara No. 323/Pdt.G/2006/PN.JKT.PST) 4.1 KASUS POSISI Gugatan diajukan oleh 111 orang penggugat yang mengatasnamakan
Lebih terperinciKEJAKSAAN AGUNG REPUBLIK INDONESIA JAKARTA
KEJAKSAAN AGUNG REPUBLIK INDONESIA JAKARTA INSTRUKSI JAKSA AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR : INS-002/G/9/1994 TENTANG TATA LAKSANA BANTUAN HUKUM JAKSA AGUNG REPUBLIK INDONESIA Menimbang Mengingat a. bahwa
Lebih terperinciHAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN NOTARIS DALAM KASUS PERDATA DAN PIDANA Dr. AGUNG IRIANTORO, SH.,MH
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN NOTARIS DALAM KASUS PERDATA DAN PIDANA Dr. AGUNG IRIANTORO, SH.,MH A. Kasus Perdata 1. Proses Persidangan Menurut Hukum Acara Perdata 1.1. Pengajuan Gugatan Secara prinsip
Lebih terperinciP U T U S A N. Nomor 0297/Pdt.G/2017/PTA.Bdg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
P U T U S A N Nomor 0297/Pdt.G/2017/PTA.Bdg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Bandung yang memeriksa dan mengadili perkara Waris pada tingkat banding telah menjatuhkan
Lebih terperinciFORMULIR ADMINISTRASI KEPANITERAAN PENGADILAN AGAMA
2 2011 DRAFT FORMULIR ADMINISTRASI KEPANITERAAN PENGADILAN AGAMA FORMULIR ADMINISTRASI KEPANITERAAN PENGADILAN AGAMA DIREKTORAT PEMBINAN ADMINISTRASI PA DIREKTORAT JENDERAL BADAN PERADILAN AGAMA MA RI
Lebih terperinciPENETAPAN. NOMOR 58/Pdt.G/2013/PA.Pts DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. Hulu, sebagai Penggugat; MELAWAN
PENETAPAN NOMOR 58/Pdt.G/2013/PA.Pts DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Putussibau yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat pertama telah menjatuhkan penetapan
Lebih terperinciPROSEDUR BERPERKARA PENGADILAN TINGKAT PERTAMA
PROSEDUR BERPERKARA PENGADILAN TINGKAT PERTAMA CERAI GUGAT A. Pendahuluan Penggugat atau kuasanya mengajukan gugatan secara tertulis atau lisan kepada Pengadilan Agama/Mahkamah Syariah (Pasal 118 HIR,
Lebih terperinciPENGADILAN NEGERI BANTUL KELAS I B MANUAL MUTU PENJAMINAN MUTU PENGADILAN
PENGADILAN NEGERI BANTUL KELAS I B MANUAL MUTU PENJAMINAN MUTU PENGADILAN KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN NEGERI BANTUL NOMOR 24 TAHUN 2017 STANDAR WAKTU PENYELESAIAN PERKARA PADA PENGADILAN NEGERI BANTUL 2017
Lebih terperinciNomor 0606/Pdt.G/2015/PA.Pas. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
SALINAN P U T U S A N Nomor 0606/Pdt.G/2015/PA.Pas. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Pasuruan yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu dalam
Lebih terperinciPUTUSAN Nomor 0029/Pdt.G/2016/PTA.Pbr
PUTUSAN Nomor 0029/Pdt.G/2016/PTA.Pbr DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Pekanbaru yang memeriksa, mengadili dan memutus perkara-perkara tertentu dalam sidang majelis
Lebih terperinciREKONVENSI YANG DIAJUKAN SECARA LISAN DALAM PERSIDANGAN
REKONVENSI YANG DIAJUKAN SECARA LISAN DALAM PERSIDANGAN MAKALAH PEMBANDING I Disampaikan oleh Pengadilan Agama Bukittinggi dalam kegiatan IKAHI PTA Padang tentang diskusi hukum yang diikuti oleh Kordinator
Lebih terperinciBAB II PERCERAIAN DAN PROSES PENYELESAIAN PERKARA DI PENGADILAN AGAMA
BAB II PERCERAIAN DAN PROSES PENYELESAIAN PERKARA DI PENGADILAN AGAMA A. Perceraian 1. Pengertian Perceraian Menurut Amir Syarifuddin, putusnya perkawinan adalah istilah hukum yang digunakan dalam Undang-Undang
Lebih terperinciPROSDUR BERPERKARA. CERAI GUGAT A. Langkah-langkahnya
CERAI GUGAT A. Langkah-langkahnya PROSDUR BERPERKARA Penggugat atau kuasanya mengajukan gugatan secara tertulis atau lisan kepada Pengadilan Agama / Mahkamah Syariah (Pasal 118 HIR, 142 Rbg jo.pasal 73
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PUTUSAN VERSTEK. yang bersifat memaksa. Hukum menyerahkan sepenuhnya apakah tergugat
BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PUTUSAN VERSTEK Kehadiran tergugat di persidangan adalah hak dari tergugat. Prof. Dr. Sudikno Mertokusumo menyatakan hal tersebut bahwa tidak ada keharusan bagi tergugat untuk
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Ada kalanya kepentingan mereka itu saling bertentangan, hal mana dapat
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di dalam kehidupan bermasyarakat, tiap-tiap individu atau orang mempunyai kepentingan yang berbeda antara yang satu dengan yang lainnya. Ada kalanya kepentingan
Lebih terperinciP E N E T A P A N Nomor :.../Pdt.G/2014/PA Pso. pada tingkat pertama dalam persidangan Majelis telah menjatuhkan penetapan
P E N E T A P A N Nomor :.../Pdt.G/2014/PA Pso. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Poso yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat pertama dalam persidangan
Lebih terperinciP U T U S A N Nomor 1336/Pdt.G/2015/PA. Pas
P U T U S A N Nomor 1336/Pdt.G/2015/PA. Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Pasuruan yang memeriksa dan mengadili perkara perdata pada tingkat
Lebih terperinciBAB II PENGERTIAN GUGATAN REKONVENSI DALAM HUKUM ACARA PERDATA
BAB II PENGERTIAN GUGATAN REKONVENSI DALAM HUKUM ACARA PERDATA A. Gugatan Menurut Hukum Acara Perdata 1. Pengertian Gugatan Untuk memulai dan menyelesaikan persengketaan perkara perdata di pengadilan tidak
Lebih terperinciBergabungnya Pihak Ketiga Dalam Proses Penyelesaian Sengketa Melalui Arbitrase dan Permasalahan Yang Mungkin Timbul
Bergabungnya Pihak Ketiga Dalam Proses Penyelesaian Sengketa Melalui Arbitrase dan Permasalahan Yang Mungkin Timbul Oleh: Hengki M. Sibuea, S.H., C.L.A. apple I. Pendahuluan Arbitrase, berdasarkan ketentuan
Lebih terperinciPENETAPAN. Nomor: 0028/Pdt.P/2014/PA.Plg. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
PENETAPAN Nomor: 0028/Pdt.P/2014/PA.Plg. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Palembang yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan kepentingan yang harus dipenuhi. Kebutuhan dan kepentingan tersebut dapat
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia sejak awal lahirnya adalah makhluk sosial, yaitu makhluk yang tidak dapat berdiri sendiri tanpa bantuan orang lain. Setiap manusia mempunyai kebutuhan dan
Lebih terperinciSALINAN P U T U S A N
SALINAN P U T U S A N Nomor: 0189/Pdt.G/2010/PA.Spn. BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Sungai Penuh yang memeriksa dan mengadili perkara perdata
Lebih terperinci