PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR DEPARTEMEN PEDAGOGIK FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

dokumen-dokumen yang mirip
Disusun oleh Lusi Nurfaridah

LAMPIRAN-LAMPIRAN PEDOMAN WAWANCARA

Transkrip Wawancara dengan Anak Korban Broken Home

TRANSKIP DATA OBJEK PENELITIAN KEDUA

Transkrip Wawancara dengan Suami Broken Home

Keindahan Seni Pendatang Baru

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II. 1. Pasangan WE dan ET (Mahasiswa perantauan asal Riau)

LEMBAR HASIL WAWANCARA (INFORMAN)

Dalam sehari, dia menghancurkan semua harapanku. Dalam sehari, dia membuatku menangis. Dalam sehari, dia menjadi mimpi terburukku

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi semakin diperbaharui dan sumber daya manusia dituntut untuk

ANALISIS MARKET RESEARCH UNEJ

Ingatan lo ternyata payah ya. Ini gue Rio. Inget nggak? Rio... Rio yang mana ya? Ok deh, gue maklum kalo lo lupa. Ini gue Rio, senior lo di Univ

KAJIAN KASUS SISWA SD DAN PENGEMBANGAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SD. : Kemalasan Dalam Menghapal Dan Kasus Pembulian.

Aku, Sekolah, dan Cita-citaku

Rumah Ketua RT : (tok tok tok.) Assalamuallaikum.. permisi : Waallaikum salam eeeh perawat Evita.. apa kabar?

Lampiran 4. Verbatim Subjek 2. Waktu Wawancara : Rabu, 26 Maret 2014 PENELITI (P) SUBJEK2 (A)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

LAMPIRAN I PEDOMAN WAWANCARA

LAMPIRAN. Universitas Indonesia

PERTANYAAN WAWANCARA KELUARGA HARMONIS DAN TIDAK. 1) Bagaimana pendapat anda mengenai komunikasi antara orang tua dan anak

Lampiran 3. Verbatim Subjek 1. Waktu Wawancara : Sabtu, 08 Februari 2014 PENELITI (P) SUBJEK1 (YS)

If you don t have someone to share with, simple, just do write.

Lampiran Hasil Wawancara. Tempat dan tanggal : Bandung, 15 Februari Hetty ( Ibu Izzati)

JOURNEY. Life is a journey that everyone must have

HASIL WAWANCARA. Pertanyaan Jawaban Koding Keterangan

We see, we observe, we investigate, we conclude, we solve

Persahabatan Itu Berharga. Oleh : Harrys Pratama Teguh Sabtu, 24 Juli :36

HASIL WAWANCARA SUBJEK 1

BAB I PENDAHULUAN hingga (Unicef Indonesia, 2012). Menurut Departemen Sosial

SEKENARIO BIMBINGAN DAN KONSELING KELUARGA

Disusun oleh Kanti Arumsari

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan perbedaan persepsi dan sikap terhadap pengalaman, sehingga

PENDAHULUAN. Mahasiswa yang menjalani kuliah di kampus ada yang merasa kurang

I #GALAUSEKOLAH Penggalauan pada bab ini menceritakan kegalauankegalauan yang terjadi di sekolah, mulai dari guru sampai pelajaran yang bikin galau

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Kak Rya = Batak Admin service

TRANSKIP WAWANCARA. (Anak)

This is the beginning of everything

Daftar pertanyaan untuk key informan : Customer service PT Galva Technologies (Sdri. Ayu)

: Benar-benar menyebalkan! Kenapa sih mereka? Selalu saja ngerjain orang, emangnya aku salah apa sih! Kenapa hidupku begitu suram seperti ini.

GURU. Anak-anak, hari ini kita kedatangan murid baru. Ayo silahkan perkenalkan diri.

BAB III SAJIAN DATA DAN PEMBAHASAN. dari masalah-masalah kecil hingga masalah yang besar.

PROSES PENGUMPULAN DATA

BAB I PENDAHULUAN. dan individu yang telah lulus dari perguruan tinggi disebut sebagai Sarjana

BAB I PENDAHULUAN. membangun kehidupan sosial dan kehidupan bermasyarakat secara luas bagi seorang anak.

PEDOMAN WAWANCARA. Nama : TTL : Tempat Tinggal : Usia : Agama : Suku : Pekerjaan : Anak : Lama tinggal bersama mertua : Usia Pernikahan :

PERTANYAAN WAWANCARA. Jenis kelamin: Pendidikan terakhir: Pendapatan/bulan : <3juta >3juta

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan ini khususnya dalam melatih kemampuan verbal, kuantitatif, berpikir

BAB I PENDAHULUAN. diandalkan pada saat individu mengalami kesulitan (Orford, 1992). Dukungan

Hasil Wawancara Dengan Informan Formal

In depth interview dengan Pak Harmoni, Ka Sie Administrasi. WSK : bagaimana cara bapak menilai keseharian staff bapak?

BAB I PENDAHULUAN. mempersiapkan individu menghadapi persaingan global yang menuntut adanya

Pedoman Wawancara Proses Komunikasi Antarpribadi Efektif Pegawai P2TP2A Kabupaten Serdang Bedagai dengan Anak Korban Kekerasan Seksual

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Self Efficacy adalah keyakinan seseorang dalam mengkoordinasikan keterampilan dan kemampuan untuk mencapai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan menurut Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang

1. Kegiatan selama liburan

LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DATA. Analisis dengan Rational Emotive Behavior Therapy (REBT) didalam Menangani

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. membahas suatu permasalahan atau fenomena dalam bidang ilmu tertentu dengan

Sepanjang jalan tiada henti bercerita dan tertawa, aku menghitung bintang-bintang dan tak terasa sudah sampai di tempat mie ayam rica-ricanya Pasti

1. Bagaimana kondisi lampu taman menurut pendapat anda? (Menunjuk satu bagian lampu taman yang tidak berfungsi).

BAB I PENDAHULUAN. sebagai pakaian yang ketinggalan zaman, bahkan saat ini hijab sudah layak

BAB IV DESKRPSI DAN ANALISIS DATA. sebelumnya, maka untuk menjawab pertanyaan penelitian tersebut dilakukan

LAMPIRAN. Pedoman Wawancara. Universitas Sumatera Utara. Universitas Sumatera Utara

Lampiran : Transkrip Hasil Wawancara

terbanyak keempat didunia, menurut Akbar (2015), jumlah penduduk mencapai

DATA FOTO. Foto Pasangan Pertama Fanny Tionghoa Kristen dan Rizky Jawa Islam. Foto Pasangan Kedua Dana Jawa Islam dan Anggi Tionghoa Kristen

LAMPIRAN. Gambar 1: Proses Wawancara dengan Informan dan Barang Online Shop

P : Saya Camilla kak dari Komunikasi USU, mau mewawancarai kakak untuk skripsi kak.

BAB I PENDAHULUAN. Sepak Bola yang berdiri pada tahun 1978 di Cengkareng-Jakarta Barat, dan

PEDOMAN WAWANCARA. Eksistensi Komunitas Lesbian Di Kota Bandung. (Suatu Fenomenologi Tentang Eksistensi Komunitas Lesbian Di Kota Bandung)

RENCANA PELAKSNAAN LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL Semester I Tahun Ajaran 2016/2017

anak membaca? nak-anak

Patriot Anti Korupsi Berawal dari Kampus

Informan S1 S2 S3 S4 S5

Eh, maaf ga sengaja, gue lagi buru-buru. Loe ga papa? tanya Joe menyesal.

23 April 2013 Introduction

BAB I. Di era globalisasi saat ini, sungguh tak asing lagi berbicara mengenai dunia

Lampiran I PEDOMAN WAWANCARA. 1. Pemahaman pernikahan

PERANCANGAN FILM KARTUN

Contoh tampilan saat bersosialisasi dengan penduduk lain

BAB I PENDAHULUAN. mahasiswa lulus dari mata kuliah tersebut. selalu menilai negatif, tidak mengikuti ujian, belum mengambil mata kuliah

Gambar tersebut adalah sebuah hati, ditengah-tengahnya terdapat sebuah gedung dan disamping kiri gambar tersebut ada angka satu besar sekali.

BAB I SOSOK MISTERIUS. Vanessa Putri, Vanessa Putri? Bu Ria memanggil nama itu lagi.

No. Responden : Nama : Umur : Jenis Kelamin Pendidikan terakhir : Pekerjaan :

Universitas Sumatera Utara

INVESTOR MINDSET FOR LIVING!..

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Menurut sekolah, saya sudah lulus. Menurut Tuhan, belon. :p Justru di saat-saat China, Tuhan mendidik saya dengan berbagai macam hal.

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan dari mulai lahir sampai dengan meninggal dunia. Dari semua fase

LAMPIRAN II VERBATIM DAN FIELD NOTE RESPONDEN IC

BAB I PENDAHULUAN. Pondok Pesantren Daar el-qolam merupakan salah satu pondok pesantren

Aduh 15 menit lagi masuk nih, gimana donk? Jalanan macet segala lagi, kenapa sih setiap hari jalanan macet kaya gini? Kayanya hari ini bakalan jadi

A. LAMPIRAN PEDOMAN WAWANCARA 1. WAWANCARA DENGAN PENGURUS PANTI 2. WAWANCARA DENGAN ANAK PANTI ASUHAN

BAB 1 PENDAHULUAN. tidak lagi merasa di bawah tingkat orang-orang yang lebih tua melainkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

mati cepet-cepet. Aku sih pengin ngerasain jadi kakekkakek. Nah kalo gitu, nanti pas aku jadi kakek berarti kamu yang jadi neneknya dong? Kan namanya

Transkripsi:

Kajian Kasus Siswa SD dan Pengembangan Layanan Bimbingan dan Konseling di SD Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Bimbingan dan Konseling Dosen Pengampu : Arie Rakhmat Riyadi, M.Pd. Disusun oleh Adelia Rhein 1603418 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR DEPARTEMEN PEDAGOGIK FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2017

Kasus : Pengaruh Perlakuan Guru Serta Latar Belakang Sosial Terhadap Minat Belajar Siswa BAB I SKRIP A : Tadi namanya siapa? B : Agung A : Nama lengkapnya? B : Raka Agung Malika A : Raka Agung? B : Malika A : Malika A : Sekolahnya disini ya di SD Isola? A : Kelas? B : 3 A : 3 apa? B : A A : 3A. Ada berapa kelas disana di SD Isola? Sampai 3 apa? B : 3B A : Sampai 3B? Cuma ada dua kelas ya. Rumahnya dimana? B : Di Cilimus A : Cilimus? Disitu ya diatas. Punya berapa saudara? Kakak adiknya punya berapa? B : Satu A : Apa kakak atau adik? B : Adik A : Adik? Satu? Laki-laki atau perempuan? B : Perempuan A : Kelas? B : TK A : TK? TK nya dimana? B : *menggelengkan kepala* A : Hah? Gatau? Kok gatau? Kakaknya masa gatau adiknya TK dimana. Orangtuanya kerja apa? B : Personalia di rumah sakit A : Di rumah sakit? Rumah sakit mana? B : Mitra Kasih A : Bapaknya itu? Ayah yang kerja disitu? B : Ibu A : Ibu? Ayahnya? B : PNS A : Guru?

A : Dimana? B : Di Lampung A : Di Lampung? Oh jadi disini tinggal cuma sama ibu? A : Guru apa ayahnya? B : Guru SMA A : Guru SMA? Asli orang sini asli orang Lampung? B : Lampung A : Oh orang Lampung. Ibu kerja disini jadi pindah gitu? A : Agung cita-citanya apa? Pengen jadi apa? B : Jadi pemain bola A : Pemain bola? Siapa idolanya? B : Febri A : Dari club apa? B : Persib A : Kenapa pengen jadi pemain bola? B : Seru A : Seru? Seru gimana? B : Seru weh A : Gimana serunya? Sok gimana cerita aja B : Bisa dapet piala atau medali A : Selain jadi pemain bola ada ngga cita-cita lain? Mau jadi apa gitu. B : Polisi A : Mau jadi polisi? Kenapa mau jadi polisi? B : Karena... A : Karena apa? Karena keren seragamnya? Iya? A : Selain itu apa? Karena apa? Karena bisa nilang? Iya? Masa karena bisa nilang. B : Hmm karena... A : Karena apa mau jadi polisi? B : Karena bisa menangkap penjahat A : Karena bisa menangkap penjahat? Gamau gitu jadi kaya ayah jadi guru? Atau kaya ibu kerja di rumah sakit? B : *menggelengkan kepala* A : Kenapa gamau? B :... A : Kenapa? Karena takut darah gamau kerja di rumah sakit? Iya? B :... A : Terus temen-temen di kelasnya gimana? Banyak ga temennya? B : Banyak A : Siapa aja sok sebutin. Yang deket sama Agung yang sering main bareng siapa aja? B : Naufal, Gilang E, Hafizah, Reihan, sama Gracia. A : Siapa?

B : Gracia A : Laki-laki semua itu? A : Temen perempuannya ada ngga yang sering main bareng? B : Ngga ada A : Ngga ada? Kenapa ngga main bareng? Ntar takut di cie-ciein ya? Iya? Ih padahal mah gapapa. Jadi laki-laki semua gitu mainnya? A : Kalo main biasanya ngapain aja? B : Main monopoli terus main bola. A : Kalau di sekolah itu mainnya? A : Kalau di rumah sering ngga main sama temen-temen yang di sekolah tapi gak di sekolah gitu di rumah? B : Nggak ada A : Main ke rumah siapa gitu B : Hmm... A : Engga? Berarti mainnya di sekolah aja? A : Kalau guru-guru di sekolah ada nggak yang guru yang Agung ngga suka gitu? Kayak yang ih ibu ini mah jahat gitu, ih ibu ini mah galak gitu. Ada ngga? B : Nggak A : Kalau yang disukain siapa? Ibu siapa? B : Hmm Ibu Rini A : Ibu Rini? Ibu Rini tuh guru kelas apa guru kelas wali kelasnya Agung? B : Guru kelas yang kelas 2 A : Oh waktu kelas 2 sama Bu Rini? Kenapa suka sama Bu Rini? B : Baik A : Baik? Gimana baiknya? B : Ya sabar A : Sabar ngga suka marah-marah gitu? A : Terus gimana? B : Baik A : Baik udah gitu aja? Ga suka marah-marah gitu? A : Kalau misalkan Agung ngga ngerjain PR, Bu Rini tetep marah apa tetep baik? B : Ngga papa A : Gimana misalkan sok contohin misalkan Agung nih ngga ngumpulin PR Bu Rini ngomongnya gimana biasanya? B : Ya kerjain aja nanti A : Nanti dikerjain lagi gitu ya, jangan diulangin lagi ngga ngerjain PR nya gitu. Kalo yang bapak gurunya yang disukain bapak siapa? B : Pak Deden

A : Ngajar apa itu Pak Deden? B : Matematika A : Matematika? Kenapa suka sama Pak Deden? B : Yaa... A : Karena baik juga? A : Ga suka marah-marah juga? A : Agung suka matematika emang? A : Suka? Pinter dong matematikanya. Iya? B : Lumayan A : Kenapa suka matematika? B : Karena nanti bisa pinter A : Bisa pinter? Pinter ngitung gitu ya? A : Kalo pelajaran yang ngga disukain apa? Pelajaran apa? B : PLH A : Pendidikan Lingkungan Hidup ya? Kenapa ngga suka PLH? Kenapa? Gurunya galak? B : Heeh A : Iya? Ibu siapa emang yang ngajar PLH? Ibu atau bapak? B : Ibu Ei A : Galak ibunya? Suka marah-marah gitu kalo di kelas? A : Gimana contohin sok kalo ibunya marah gimana? Misalkan kenapa kalo marah biasanya kenapa? B : Ya suka di setrap, ya suka dijewer kupingnya A : Iya? Agung pernah? A : Temen yang pernah kayak gitu. Kenapa biasanya kalo disetrap kalo dijewer kalo ngapain mereka tuh? B : Ya kalo ngobrol, nyontek, udah. A : Udah? Kalau kayak gitu langsung ibunya marah gitu langsung dijewer di setrap? A : Kalo di setrap disuruh diem aja didepan kelas apa gimana disuruh sambil ngapain gitu didepan kelasnya disetrapnya? B : Disuruh berdiri di depan kelas A : Lama ngga berdirinya? B : Hmm.. A : Engga sebentar? Suruh duduk lagi gitu? A : Agung ngga suka PLH karena gurunya aja apa karena suka pelajarannya tapi ngga suka gurunya?

B : Ga suka gurunya A : Aslinya suka PLH? Kalo misalkan guru yang lain yang kaya bu siapa tadi tuh yang baik? Bu Rini? Bakalan suka PLH ngga? A : Iya? Jadi karena gurunya ngga suka tuh? A : Iya? Ooh.. Selama sekarang, kelas berapa? B : 3 A : Heeh. Ada gak sih pelajaran yang sampai Agung kelas 3 nih ngerasa susah gitu pelajaran ini. Kenapa kok gak bisa-bisa ya ga kayak temen-temen gitu. Ada ngga? B : Hmm, ada. A : Pelajaran apa? B : Bahasa Sunda A : Bahasa Sunda? Agung bukan orang sunda ya jadi susah gitu? A : Tapi pengen bisa ngga? A : Pengen? Pengen bisa? Cuma susah? Agung pindah ke Bandung kapan? B : Dulu, dari pas masih kecil A : Oh tapi lahir di Lampung? B : Disini, di Cimahi A : Oh lahir di Cimahi, baru pindah kesini ke Cilimus gitu? A : Jadi ga bisa bahasa sunda ya? A : Tapi mamah bisa? B : Bisa A : Bisa? Mamahnya orang sini?, eh orang Majalengka A : Oh Majalengka. Ayahnya orang Lampung? A : Jadi ayah kalo pulang kesini berapa bulan sekali? Kalo pulang kesini ke Bandung B : Jarang A : Jarang? Terakhir pulang kapan? B : Tahun lalu A : Tahun lalu pas lebaran? A : Nanti berarti pulang laginya pas lebaran? A : Iya? Kangen ngga sama ayah jarang ketemu? B : Kangen A : Kangen? Biasanya kalo kangen ngapain? B : Ya jalan-jalan A : Kalo ayah kesini?

A : Kemana biasanya kalo jalan-jalan? B : Ya makan-makan A : Makan-makan sekeluarga gitu ya A : Kalo ayah masih di Lampung kalo kangen ngapain? Nelfon biasanya? A : Biasanya apa yang ditanyain sama ayah kalo misalkan kangen? Ngomongnya gimana kalo Agung kangen sama ayah. Gimana? Sok ngomong aja gapapa. Kalo kangen sama ayah gitu Agung nelfon kangen sama ayah gimana ngomongnya? B : Ayah nanti kesini, udah. A : Udah? Terus gimana lagi? Udah gitu aja? Berarti kalo kangen nelfon ayah gitu ya? A : Agung pengennya kalo misalkan suruh milih guru nih gurunya pengen yang kaya gimana gitu? Biar Agung seneng sama pelajarannya B : Yang baik, terus... A : Yang gimana lagi? Yang ga suka marah-marah gitu? A : Kalo marah-marahnya gara-gara Agung gak ngerjain PR, gara-gara Agung ga masuk kelas, gara-gara Agung telat masuk kelasnya. Agung terima gak kalo dimarahin kaya gitu? B : Terima A : Terima? Karena Agung yang salah ya? A : Kalo misalkan di rumah nih, temen-temennya kayak gimana? Punya temen-temen kan pasti ya dirumahnya ya? A : Siapa aja sok sebutin B : Tata, Sultan terus Rakan terus Angga. A : Angga? Sama kelas 3 semua apa beda-beda kelasnya? B : Beda-beda A : Siapa aja yang beda? B : A Tata kelas 6, A Sultan kelas 5, Rakan kelas 1, A Angga 1 SMP. A : Terus? B : Terus... A : Udah? SD nya sama di SD Isola semua? Apa engga beda-beda? A : Dimana aja? B : Kalo Angga mah di Sukarasa tapi udah engga sekolah A : Udah engga sekolah? Kenapa? B : Gatau A : Keluar gitu sekolahnya? Apa dia bolos terus jadi... B : Gatau, tau udah gak sekolah A : Gak sekolah jadi ada di rumah aja gitu?

A : Main sama kamu gitu? Biasanya kalo main, main apa kalo di rumah? B : Main bola, main ucing sumput, udah. A : Udah? Seneng ga punya temen-temen? Atau ngga ada yang bikin ih ga seneng aku teh sama si ini karena ini ini ini gitu? A : Engga? Seneng, baik semua ya? Terus apa namanya, Agung ngerasa nyaman ngga gitu sama lingkungan di dalam kelasnya atau ada yang bikin ngga suka gitu? Kayak ih si ini mah nyebelin kadang tuh, atau gimana? Sok ceritain. B : Ada A : Gimana sok? B : Perempuan A : Perempuan? Siapa? B : Keisha A : Kenapa ngga sukanya? B : Suka dijiwit A : Suka dijiwit? Agungnya gitu yang dijiwit sama Keisha? B : Heeh, sama temen-temen yang lain A : Oh suka ngejiwitin orang? Jadi ngga ada sebab gitu tiba-tiba ngejiwit aja gitu? Apa karena Agungnya ngejailin dulu jadi Keishanya ngejiwit? A : Engga? Emang kaya gitu ke semua orang juga? A : Selain itu ada lagi engga? B : *menggelengkan kepala* A : Engga? Cuma Keisha aja? A : Yang lainnya gaada? A : Gak ada? Agung kalo belajar ada yang ngerasa sulit ngga? Kaya misalkan ih ibu ini mah ngajarnya terlalu cepet atau gimana gitu A : Engga? Baik-baik aja? A : Semester kemarin dapet ranking berapa? ada, ngga ada ranking A : Waktu kelas 3? Waktu kelas 2 ada engga? B : Ada A : Ada? Ranking berapa? B : 5 A : 5? Kelas 1? A : Gak ada juga?

A : Ada ngga hal yang bikin Agung nih semangat belajarnya? Kayak misal abis ditelfon sama ayah atau habis dikasih hadiah sama ayah gitu jadi bikin Agung semangat lagi, ada engga hal yang kayak gitu? B : Ada A : Apa? B : Ya dikasih hadiah A : Dikasih hadiah sama ayah? A : Apa contohnya? Gimana? Pernah dikasih hadiah apa gitu jadi Agung semangat lagi sekolahnya B : Sepatu bola A : Sepatu bola? Waktu kapan? Waktu Agung ulangtahun? A : Pas kapan ulangtahunnya? B : Pas tahun lalu A : Bulan? B : Bulan september A : Ulangtahun ke berapa itu? B : Ke sembilan A : Dikasih sepatu bola sama ayah? A : Dikirim dari Lampung? A : Jadi Agung semangat gitu sekolahnya gara-gara dapet sepatu bola dari Ayah A : Kan cita-cita Agung pengen jadi pemain bola gitu ya A : Dikasih sepatu bola sama ayah. Terus apalagi? B :... A : Kalo misalkan di rumah ibu suruh ini ngga, suruh suka nyuruh Agung belajar gitu engga? B : Hmm suka A : Gimana ibu kalo nyuruh Agung belajar? B : Ya cepet belajar A : Belajarnya kalo ada PR aja, ada ulangan aja, atau tiap hari belajar? B : Tiap hari A : Tiap hari belajar? Rutin gitu sama ibu disuruh belajar? A : Disuruh belajar gitu tiap hari sama ibu? A : Kalo misalkan Agung ngerjain PR siapa yang ngebantuin? B : Ibu A : Ibu?

A : Gimana? Kalo ngajarin ibu gimana? B : Ya... A : Gimana sok ceritain B : Matematika suka diajarin A : Kalo misalkan Agung ngga bisa gitu? Minta bantu ke Ibu? Ibu menurut Agung nih pinternya dipelajaran apa? Kalo bantuin Agung, PRnya Agung gitu. Pinternya dipelajaran apa? B : Matematika A : Matematika? Selain matematika ada ngga? A : Berarti kalo nanya ke ibu kalo ada PR matematika aja? Apa semuanya? B : Matematika aja A : Matematika aja? Kenapa ngga nanya pelajaran lainnya? Agungnya udah bisa gitu jadi gausah nanya? Iya? A : Suka main sama adiknya engga? Tadi adiknya perempuan laki-laki? B : Perempuan A : Perempuan? B : Tapi di Gegerkalong diurusnya sama itu A : Sama siapa? B : Sama adiknya... A : Ibu? A : Kenapa ngga sama ibu? A : Engga? Jadi di rumah Cuma Agung sama ibu aja? A : Suka main ngga gitu ke Gegerkalong ke adik? B : Suka A : Setiap hari apa tiap hari minggu atau gimana? B : Tiap hari minggu A : Tiap hari minggu ke adiknya gitu? A : Iya nyamperin, suka kangen engga? B : Hmm suka A : Siapa nama adiknya? B : Aulia A : Aulia? Kalo misalkan ketemu adiknya ngapain? Kalo misalkan kesana B : Suka main A : Main apa? Suka apa kalo ketemu adiknya? B : Suka main, jalan-jalan A : Sama ibu gitu bertiga? A : Kemana biasanya kalo jalan-jalan?

B : Kayak ke Ciwalk, ke Cihampelas A : Kemana? B : Kayak ke Cihampelas A : Biasanya kalo jalan-jalan ngapain? B : Ya beli baju, makan A : Udah? Berarti Agung mah kalo belajar ga ada masalah ya? A : Cuma engga suka sama gurunya aja? Guru PLH yang ga disukain gara-gara galak suka nyetrapin suka ngejewer gitu? A : Ada ngga yang temennya yang parah banget tuh nakalnya sampai diapain sama ibu selain dijewer sama disetrap? A : Engga? Cuma dijewer, setrap gitu aja? Iya? A : Kalo ngomong galak engga? Misalkan ngomong atau ngejelasin atau kalo ada yang ribut gitu A : Gimana ngomongnya? B : Hei jangan ribut A : Ngelempar penghapus engga? B : *menggelengkan kepala* A : Engga? A : Cuma gitu galak ngomongnya? A : Kalo dibandingin sama Bu Rini, gimana kalo Bu Rini kalo anak-anaknya ribut gitu? Gimana? B : Ya, hmm.. ya diomongin tapi secara baik-baik A : Baik-baiknya gimana? B : Ya jangan ribut A : Pelan gitu ngomongnya ga ngebentak-bentak gitu ya? A : Berarti Agung ga suka pelajaran tuh karena gurunya bukan karena Agung ngerasa susah gitu? Ada ngga pelajaran yang ngerasa susah? Ada ya tadi cuma bahasa sunda? B : *menangguk* A : Makasih yaa.

BAB II ANALISIS KASUS Secara keseluruhan Agung tidak memiliki masalah belajar yang begitu serius. Terbukti ia mendapatkan ranking 5 ketika duduk di kelas 2. Ia pun menyukai pelajaran matematika. Hanya saja ia tidak suka terhadap mata pelajaran Pendidikan Lingkungan Hidup karena guru yang selalu marah-marah dan menghukum siswanya. Tetapi dibalik itu ia menyukai pelajaran Pendidikan Lingkungan Hidup. Agung hanya merasa kesulitan terhadap pelajaran Bahasa Sunda, karena ia bukan berasal dari Bandung. Berbeda dengan temantemannya yang lain, yang notabene sudah menggunakan bahasa sunda dalam kesehariannya. Menurut Syamsu Yusuf dalam bukunya yang berjudul Psikologi Perkembangan dan Remaja, guru seyogianya mempunyai kepedulian untuk menciptakan situasi belajar yang menyenangkan atau kondusif bagi terciptanya proses belajar-mengajar yang efektif. Upaya yang dapat dilakukan, antara lain: (1) mengembangkan iklim kelas yang bebas dari ketegangan (seperti, guru bersikap atau tidak judes); (2) memperlakukan peserta didik sebagai individu yang mempunyai harga diri (seperti, tidak menganaktirikan atau menganakemaskan anak, tidak mencemooh anak, dan menghargai pendapat anak); (3) memberi nilai secara objektif, (4) menghargai hasil karya peserta didik, dan sebagainya. Emosi merupakan faktor dominan yang mempengaruhi tingkah laku individu, dalam hal ini termasuk pula perilaku belajar. Emosi yang positif, seperti perasaan senang, bergairah, bersemangat atau rasa ingin tahu akan mempengaruhi individu untuk mengonsentrasikan dirinya terhadap aktivitas belajar, seperti memperhatikan guru, membaca buku, aktif dalam berdiskusi, mengerjakan tugas, dan disiplin dalam belajar. Sebaliknya, apabila yang menyertai proses itu emosi negatif, seperti perasaan tidak senang, kecewa, tidak bergairah, maka proses belajar akan mengalami hambatan, dalam arti individu tidak dapat memusatkan perhatiannya untuk belajar sehingga kemungkinan besar dia akan mengalami kegagalan dalam belajarnya. Agung merasa bahwa ia mengalami kesulitan dalam pelajaran Bahasa Sunda. Ia merasa sulit karena ia bukan berasal dari Bandung, berbeda dengan teman-temannya yang lain. Tetapi lambat laun Agung pasti bisa mengikuti pelajaran Bahasa Sunda. Didukung oleh faktor lingkungan, dimana ia banyak bergaul dengan teman-teman yang menggunakan bahasa sunda. Karena dengan dibekali pelajaran bahasa ini, diharapkan peserta didik dapat menguasai dan mempergunakannya sebagai alat untuk:

a. Berkomunikasi dengan orang lain, b. Menyatakan isi hatinya (perasaannya), c. Memahami keterampilan mengolah informasi yang diterimanya, d. Berpikir (menyatakan gagasan atau pendapat), e. Mengembangkan kepribadiannya, seperti menyatakan sikap dan keyakinannya.

BAB III UPAYA PENANGANAN Upaya penanganan yang pertama dilakukan yaitu dengan memanggil siswa yang bersangkutan untuk diajak mengobrol tentang masalah yang dialaminya. Seperti kasus yang dialami Agung dimana ia menjadi tidak suka terhadap mata pelajaran Pendidikan Lingkungan Hidup dikarenakan gurunya yang suka marah-marah apabila mengajar. Sebagai seorang guru sebaiknya kita memberikan langkah awal berupa nasehat. Kita berikan nasehat bahwasanya guru itu marah demi kebaikan siswanya, dan guru itu marah apabila siswanya melakukan kesalahan. Semuanya bertujuan agar siswanya menjadi disiplin. Untuk upaya penanggulangan masalah yang kedua dimana Agung merasa kesulitan dalam mata pelajaran Bahasa Sunda dikarenakan ia bukan berasal dari Bandung. Sebagai seorang guru upaya penanggulangan bisa dilakukan dengan cara memanggil orangtua siswa. Dengan tujuan memberitahu bahwa anaknya mengalami kesulitan dalam belajar. Guru memberitahu orangtua agar turut membantu anaknya agar tidak mengalami kesulitan. Karena menurut penuturan Agung, ibunya bisa berbahasa sunda. Dengan orangtua yang turut membantu, besar kemungkinan Agung tidak mengalami kesulitan lagi. Karena Agung lebih banyak menghabiskan waktu bersama keluarga daripada di sekolah.

DAFTAR PUSTAKA Yusuf, S. (2015). Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya