BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Metodologi 3.1.1 Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Bahwa dalam penelitian kuantitatif masalah yang dibawa oleh peneliti harus sudah jelas. Kemudian setelah masalah diidentifikasikan, dan dibatasi, maka selanjutnya masalah tersebut dirumuskan. Peneliti bisa mendapatkan hasil yang diteliti secara mendalam dan jelas. Metode dalam penelitian kuantitatif ini berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik. Penggunaannya untuk meneliti populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data dengan menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat statistik dan memiliki tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. (Sugiyono, 2012:7) 34
35 3.2 Metode dan Tipe Riset 3.2.1 Metode penelitian Dalam penelitian ini, peneliti akan menggunakan metode penelitiannya berupa survei. Survei adalah sebuah metode riset yang menggunakan teknik pengumpulan datanya berupa kuesioner. Tujuannya adalah untuk mendapatkan informasi tentang sejumlah responden yang dianggap mewakili populasi tertentu. Proses pengumpulan datanya bersifat terstruktur dan mendetail dengan menggunakan kuesioner sebagai teknik pengumpulan datanya. Peneliti menggunakan survei deskriptif. Survei deskriptif digunakan untuk menggambarkan mengenai populasi yang akan diteliti.(kriyantono, 2006:59) 3.2.2 Tipe Riset Penelitian Peneliti menggunakan tipe riset penelitian berupa jenis eksplanatif. Eksplanatif digunakan peneliti dalam menghubungkan atau mencari sebab akibat antara dua variabel atau lebih konsep (variabel) yang akan diteliti. Dalam hal ini, peneliti membutuhkan definisi konsep, kerangka konseptual dan kerangka teori.(kriyantono, 2006:69)
36 3.3 Perumusan Hipotesis Perumusan hipotesis penelitian merupakan sebuah jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara karena hanya berdasarkan teori-teori yang ada dan belum mendapatkan faktafakta melalui pengumpulan data.(sugiyono, 2012:63) Terdapat beberapa bentuk dalam hipotesis, dan penelitian ini menggunakan hipotesis deskriptif. Hipotesis deskriptif adalah jawaban sementara terhadap masalah deskriptif, yaitu masalah yang berhubungan dengan variabel mandiri. (Sugiyono, 2012:67) Berdasarkan bentuk hipotesis tersebut, peneliti menemukan hipotesisnya sebagai berikut : Hipotesis nol (Ho) : Tidak ada pengaruh Mahasiswa BINUS University yang menonton program INBOX di SCTV. Hipotesis alternatif (Ha) : Ada pengaruh Mahasiswa BINUS University yang menonton program INBOX di SCTV. 3.4 Populasi dan Sampel 3.4.1 Populasi Populasi adalah sebuah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakterisitk tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.(sugiyono, 2012:80) Berdasarkan penelitian ini, populasinya adalah seluruh Mahasiswa broadcasting semester 6 kelas 06PIO dan 06PHO di
37 BINUS University Fakultas Ekonomi dan Komunikasi. Populasi mengambil kelas tersebut karena mudah dijangkau dan peneliti ingin mengetahui seberapa besar minat menonton dari kedua kelas tersebut terhadap program INBOX di SCTV. 3.4.2 Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.(sugiyono, 2012:81). Terdapat beberapa teknik sampling yaitu probability sampling dan non probability sampling. Teknik Sampling Probability Sampling 1. Simple Random Sampling 2. Proportionate Stratified Random Sampling 3. Disproportionate Stratified Random Sampling 4. Area Sampling Non Probability Sampling 1. Sampling Sistematis 2. Sampling Kuota 3. Sampling Incidental 4. Purposive Sampling 5. Sampling Jenuh 6. Snowball Sampling Gambar 3.1 Macam-macam teknik sampling (Sugiyono,2012:81)
38 Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik sampling purposive. Teknik sampling purposive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu.(sugiyono, 2012:85). Peneliti menggunakan teknik ini untuk mendapatkan data yang lebih spesifik karena pengambilan sampel akan diberikan langsung kepada seluruh Mahasiswa Broadcasting semester 6 kelas 06PIO dan 06PHO di BINUS University sehingga penelitian akan mendapatkan fakta yang akurat. Teknik pengumpulan sample menggunakan Rumus Slovin Keterangan : n N : Ukuran sampel : Ukuran populasi e² : Kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang dapat ditolerir, kemudian e ini dikuadratkan (0,05)² 1 : Angka konstan
39 Rumus Slovin digunakan untuk populasi yang kecil yang didapat dari pendugaan proporsi populasi. Data populasi didapatkan dari Layanan Informasi Mahasiswa. Peneliti menggunakan rumus untuk memperkecil sampel yang diteliti. (Kriyantono, 2006:164) 3.5 Teknik Pengumpulan Data Di dalam penelitian ini, peneliti akan menggunakan beberapa teknik dalam pengumpulan data, yaitu : 3.5.1 Data primer : menggunakan teknik pengumpulan data berupa kuesioner (angket). Kuesioner digunakan bila jumlah responden cukup besar dan tersebar di wilayah yang luas. (Sugiyono, 2008:199) Peneliti menggunakan teknik pengumpulan data berupa kuesioner karena respondennya adalah seluruh mahasiswa broadcasting semester 6 kelas 06PIO dan 06PHO di BINUS University. Melalui skala likert berupa STS = Sangat Tidak Setuju = 1 TS = Tidak Setuju = 2 RR = Ragu-ragu = 3 S = Setuju = 4 SS = Sangat Setuju = 5 Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-
40 item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan. (Sugiyono, 2012:93) 3.5.2 Data sekunder : data yang diambil melalui studi kepustakaan dari buku-buku yang berhubungan dengan yang diteliti. (Sugiyono, 2006:153) 3.6 Teknik Analisis Dna Interpretasi Data 3.6.1 Analisis Univariat Analisis univariat adalah analisis terhadap satu variabel. Jenis analisis ini dilakukan untuk riset deskriptif, dan menggunakan statistik deskriptif. Hasil penghitungan statistik deskriptif ini nantinya merupakan dasar bagi penghitungan analisis berikutnya, misalnya untuk menghitung hubungan antarvariabel. (Kriyantono, 2006:168) 3.6.2 Analisis Bivariat Analisis bivariat dilakukan untuk melihat hubungan dua variabel. Kedua variabel tersebut merupakan variabel pokok, yaitu variabel pengaruh (bebas) dan variabel terpengaruh (tak bebas). Hubungan antarvariabel ini mempunyai beberapa kemungkinan, yaitu : - Sismetris Ada hubungan tetap sifat hubungan adalah simetris, yaitu saling memengaruhi. - Dua variabel mempunyai hubungan dan saling memengaruhi (timbal-balik).
41 - Asimetris Sebuah variabel memengaruhi variabel yang lain atau sebuah variabel berubah disebabkan variabel yang lain. (Kriyantono, 2006:168) 3.6.2 Analisis Regresi Korelasi dan regresi keduanya mempunyai hubungan yang erat. Setiap regresi dipastikan terdapat korelasinya. Analisis regresi dilakukan jika korelasi antara dua variabel mempunyai hubungan kausal (sebab akibat) atau hubungan fungsional. Untuk menetapkan kedua variabel mempunyai hubungan kausal atau tidak, maka harus didasarkan pada teori atau konsepkonsep tentang dua variabel tersebut. (Kriyantono, 2006:183) Contoh variabel yang mempunyai hubungan kausal atau fungsional : - Hubungan antara panas dengan tingkat muai panjang (hubungan kausal) - Hubungan antara kepemimpinan dengan kepuasan kerja (hubungan fungsional) Analisis regresi digunakan bila : - Kita ingin mengetahui bagaimana variabel dependen dapat diprediksi melalui variabel independen (prediktor), secara invidual. - Kita ingin memutuskan apakah naik dan menurunnya variabel dependen dapat dilakukan melalui menaikkan dan menurunkan keadaan variabel independen.
42 - Terdapat hubungan kausal atau fungsional antara dua variabel yang diteliti. (Kriyantono, 2006:183) 3.7 Keabsahan Penelitian 3.7.1 Uji Validitas Validitas merupakan sebuah kesesuaian antara definisi operasional dengan definisi konseptual. Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data tersebut dinyatakan valid. Valid adalah instrumen yang digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. (Sugiyono, 2003:109) Setelah didapat hasilnya maka nilai validitas akan berada dalam rentang 0-1. Untuk menentukan nomor-nomor item yang valid dan yang gugur, perlu dikonsultasikan dengan tabel r product moment. Kriteria penilaian uji validitas tersebut adalah sebagai berikut: a. Apabila r hitung > r tabel (pada taraf signifikansi 10%), maka dapat dikatakan item kuesioner tersebut valid. b. Apabila r hitung < r tabel (pada taraf signifikansi 10%), maka dapat dikatakan item kuesioner tersebut tidak valid. (Kriyantono, 2006:173) 3.7.2 Uji Reliabilitas Alat ukur yang disebut reliabel jika alat ukur tersebut secara konsisten memberikan hasil atau jawaban yang sama terhadap gejala yang sama, walau digunakan berulang kali. Semakin kecil kesalahan, semakin reliabel alat pengukur,
43 sebaiknya semakin besar kesalahan pengukuran maka semakin tidak reliabel alat pengukur tersebut. Untuk menguji reliabel instrumen dalam kuesioner penelitian ini menggunakan teknik Alpha Cronbach. Standar nilai alpha (α) yang digunakan untuk menunjukkan alat ukur tersebut baik adalah 0,5. (Kriyantono, 2007:140) Instrumen dikatakan reliabel jika nilai r alpha lebih besar dari 0,6 (Usman dan Purnomo, 2008:201). Untuk tingkatannya akan diinterpretasikan sebagai berikut ini: Alpha Tingkat Reliabilitas 0,20-0,40 Kurang Reliabel > 0,20-0,40 Agak Reliabel > 0,40-0,60 Cukup Reliabel > 0,60-0,80 Reliabel > 0,80-1,00 Sangat Reliabel Tabel 3.1 Tingkat Reabilitas Metode Cronbach Alpha (Usman dan Purnomo, 2008:201).
44 3.7.3 Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk melakukan pengujian data observasi apakah data tersebut berdistribusi normal atau tidak. Karakteristik distribusi normal suatu data ialah : - Kurva mempunyai puncak tunggal dengan bentuk seperti bel - Rata-rata terletak ditengah-tengah kurva normal - Karena bentuknya simetris, maka median dan mode dari suatu distribusi data terletak juga ditengah. Untuk kurva normal, maka rata-rata, median, dan mode mempunyai nilai yang sama. - Dua sisi distribusi normal memanjang tanpa batas dan tidak pernah menyentuh garis horizontal (Sarwono, 2012:97) Cara menafsir normalitas data pertama-tama kita membuat hipotesis seperti dibawah ini : - HO = Data berdistribusi normal - H1 = Data tidak berdistribusi normal Langkah kedua menentukan kriteria uji hipotesis seperti dibawah ini : - Jika sig < 0,05 HO ditolak, H1 diterima - Jika sig > 0,05 HO diterima, H1 ditolak Atau dengan menggunakan ketentuan sebagai berikut : - Jika nilai sig < 0,05 maka data tidak berdistribusi normal - Jika nilai sig > 0,05 maka data berdistribusi normal (Sarwono, 2012:97)
45 3.7.4 Uji Korelasi Uji korelasi digunakan untuk mengetahui koefisien korelasi atau derajat kekuatan hubungan dan membuktikan hipotesis hubungan antara variabel/data/skala interval dengan interval lainnya. Korelasi mempunyai karakteristik-karakterisitk diantaranya : - Kisaran korelasi: kisaran (range) korelasi mulai dari 0 sampai dengan 1. Korelasi dapat positif dan dapat pula negatif. - Korelasi sama dengan nol: korelasi sama dengan 0 mempunyai arti tidak ada hubungan antara dua variabel. - Korelasi sama dengan satu: korelasi sama dengan + 1 artinya kedua variabel mempunyai hubungan linier sempurna (membentuk garis lurus) positif. Korelasi sempurna seperti ini mempunyai makna jika nilai X naik, maka Y juga naik. - Korelasi sama dengan minus satu: artinya kedua variabel mempunyai hubungan linier sempurna (membentuk garis lurus) negatif. Korelasi sempurna seperti ini mempunyai makna jika nilai X naik, maka Y turun (dan sebaliknya). Untuk memudahkan melakukan interpretasi mengenai kekuatan hubungan antara dua variabel peneliti memberikan kriteria sebagai berikut : Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0-0,25 Korelasi sangat lemah 0,25-0,5 Korelasi cukup
46 0,5-0,75 Korelasi kuat 0,75-0,99 Korelasi sangat kuat Tabel 3.2 Tingkat Kriteria Kekuatan Hubungan (Sarwono, 2012:123) 3.7.5 Uji t Uji t digunakan untuk jawaban atas perumusan masalah yakni, adakah pengaruh yang signifikan antara program INBOX di SCTV terhadap minat menonton. Menurut hipotesis dalam penelitian, terdapat: Ho : tidak ada pengaruh signifikan antara program INBOX di SCTV terhadap minat menonton Ha : ada pengaruh signifikan antara program INBOX di SCTV dengan minat menonton. Terdapat keterangan mengenai penghitungan yang berlaku, yaitu : - Jika sig < 0,05 HO ditolak, HA diterima - Jika sig > 0,05 HO diterima, HA ditolak (Sarwono, 2012:97) 3.7.6 Uji Regresi Sederhana Jika terdapat data dari dua variabel riset yang sudah diketahui yang mana variabel bebas X dan yang mana variabel terikat Y sedangkan nilai-nilai Y lainnya dapat dihitung atau diprediksi berdasarkan suatu nilai X tertentu.
47 Analisis regresi dapat dirumuskan sebagai berikut : Y = a + b X Keterangan : Y : Variabel dependen (nilai yang diprediksikan) X : Variabel independen a : Nilai konstan b : Koefisien arah regresi Nilai a didapatkan dari nilai B constant dan nilai b dari B program INBOX di SCTV. 3.7.7 Uji Determinasi Koefisien determinasi digunakan untuk menghitung besarnya peranan atau pengaruh variabel bebas terhadap variabel tergantung. Koefisien determinasi dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut: KD = r 2 x 100% KD = Koefisien Determinasi r = Koefisien korelasi Pearson Nilai penting dalam keluaran ini ialah: nilai R Square, besaran R square berkisar 0 1 yang berarti semakin kecil besarnya R square, maka hubungan kedua variabel semakin lemah. Sebaliknya jika R square semakin mendekati 1, maka hubungan kedua variabel semakin kuat.
48 Sedangkan sisa dari besaran R square adalah dipengaruhi oleh faktor lain diluar model regresi. (Sarwono, 2012:205) 3.8 Proses Penelitian Kuantitatif yaitu : Terdapat beberapa proses dalam melakukan penelitian kuantitatif, Pengujian Instrumen Populasi dan Sampel Pengembangan Instrumen Rumusan Masalah Landasan Teori Perumusan Hipotesis Pengumpulan Data Analisis Data Kesimpulan dan Saran Gambar 3.2 Komponen dan proses penelitian kuantitatif (Sugiyono, 2012:30) Peneliti pertama kali melakukan rumusan masalah yang akan diteliti. Rumusan masalah merupakan suatu pertanyaan yang akan dicarikan jawabannya melalui pengumpulan data. (Sugiyono, 2012:35) Setelah masalah penelitian dirumuskan, maka langkah kedua adalah landasan teori. Landasan teori ini perlu ditegakkan agar penelitian itu mempunyai dasar yang kokoh, dan bukan sekedar perbuatan coba-coba. Adanya landasan teoritis ini merupakan ciri bahwa penelitian itu merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data. (Sugiyono, 2012:52)
49 Langkah ketiga dalam penelitian adalah perumusan hipotesis. Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, di mana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, dan belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. (Sugiyono, 2012:64) Pengumpulan data dilakukan setelah ketiga tahap tersebut dilakukan. Pengumpulan data berupa populasi dan sampel, pengembangan instrumen dan pengujian instrumen. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk di pelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Terdapat teknik sampling yang merupakan teknik pengambilan sampel. (Sugiyono, 2012:80-81) Analisis data adalah mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan. (Sugiyono, 2012:147) Setelah semua proses penelitian kuantitatif dilakukan, maka terdapatnya kesimpulan dan saran dari keseluruhan proses kuantitatif tersebut.