Tim Peneliti KATA PENGANTAR

dokumen-dokumen yang mirip
KATA PENGANTAR. Pekanbaru, Oktober Penulis

BAB III METODA PENELITIAN

Studi Potensi Pengembangan Budidaya Perikanan di Lokasi Coremap II Kota Batam

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

VI ANALISIS DPSIR DAN KAITANNYA DENGAN NILAI EKONOMI

Pemanfaatan jenis sumberdaya hayati pesisir dan laut seperti rumput laut dan lain-lain telah lama dilakukan oleh masyarakat nelayan Kecamatan Kupang

Bab 1 Pendahuluan 1.1. Latar Belakang

VIII PENGELOLAAN EKOSISTEM LAMUN PULAU WAIDOBA

DAFTAR ISI. Halaman DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... I. PENDAHULUAN Latar Belakang...

ABSTRAK. Kata kunci : Keramba jaring tancap, Rumput laut, Overlay, SIG.

Bab 4 Hasil Dan Pembahasan

viii BAB VIII PENUTUP Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN... 91

IDENTIFIKASI POTENSI DAN PEMETAAN SUMBERDAYA PULAU-PULAU KECIL

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

DATA DASAR ASPEK SOSIAL TERUMBU KARANG INDONESIA KELURAHAN PULAU ABANG, KECAMATAN GALANG, KOTA BATAM

Oleh: Irwandy Syofyan, Rommie Jhonerie, Yusni Ikhwan Siregar ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. dari buah pulau (28 pulau besar dan pulau kecil) dengan

kumulatif sebanyak 10,24 juta orang (Renstra DKP, 2009) ikan atau lebih dikenal dengan istilah tangkap lebih (over fishing).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang dua per tiga luasnya ditutupi oleh laut

PENDAHULUAN. Bab Latar Belakang

BAB IV GAMBARAN WILAYAH STUDI

PENDAHULUAN. garis pantai sepanjang kilometer dan pulau. Wilayah pesisir

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KAJIAN REHABILITASI SUMBERDAYA DAN PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR PASCA TSUNAMI DI KECAMATAN PULO ACEH KABUPATEN ACEH BESAR M.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai salah satu negara dengan garis pantai terpanjang di

3. KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Welly Yulianti, 2015

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : /KEPMEN-KP/2017 TENTANG

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang


1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Ekosistem pesisir tersebut dapat berupa ekosistem alami seperti hutan mangrove,

I. PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara agraris dan maritim memiliki potensi besar dalam

Analisis Kesesuaian Lahan Wilayah Pesisir Kota Makassar Untuk Keperluan Budidaya

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER. 14/MEN/2009 TENTANG MITRA BAHARI

Key words: SIG, suitability region cultivation seaweed, Mantang Island.

BAB III METODA PENELITIAN

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

- 3 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1

BAB I PENDAHULUAN. Wilayah pesisir Indonesia memiliki luas dan potensi ekosistem mangrove

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN

KERANGKA ACUAN KEGIATAN PENGENDALIAN PENCEMARAN DAN KERUSAKAN PESISIR DAN LAUT PENYUSUNAN STATUS MUTU LAUT KOTA BATAM DAN KABUPATEN BINTAN TAHUN 2015

PENDAHULUAN. Sumberdaya perikanan laut di berbagai bagian dunia sudah menunjukan

BAB I PENDAHULUAN. dari pulau besar dan kecil dengan panjang garis pantai km

V. KEADAAN UMUM WILAYAH. 5.1 Kondisi Wilayah Kelurahan Pulau Panggang

KOMPOSISI JENIS, KERAPATAN, KEANEKARAGAMAN, DAN POLA SEBARAN LAMUN (SEAGRASS) DI PERAIRAN TELUK TOMINI KELURAHAN LEATO SELATAN KOTA GORONTALO SKRIPSI

a. Pelaksanaan dan koordinasi pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya ikan dalam wilayah kewenangan kabupaten.

Terlaksananya kebijakan pengelolaan sumberdaya kelautan dan ikan. Terlaksananya penataan ruang laut sesuai dengan peta potensi laut.

CC. URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DI BIDANG KELAUTAN DAN PERIKANAN

V. KEADAAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

1. PENDAHULUAN Latar Belakang

RINGKASAN EKSEKUTIF. I. Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat besar dan beragam, mulai dari sumberdaya yang dapat diperbaharui

ANALISIS KETERKAITAN DAYA DUKUNG EKOSISTEM TERUMBU KARANG DENGAN TINGKAT KESEJAHTERAAN NELAYAN TRADISIONAL

Laporan Akhir Kajian Iventarisasi Potensi Sumber Daya Alam di Kabupaten Pelalawan Tahun KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL...

Arahan Pengembangan Kawasan Minapolitan di Kecamatan Galang Kota Batam

PENGANTAR SUMBERDAYA PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL. SUKANDAR, IR, MP, IPM

EVALUASI DAMPAK PROGRAM PENGELOLAAN DAN PENDAYAGUNAAN PULAU KECIL TAHUN 2003: DEPARTEMEN KELAUTAN DAN PERIKANAN

Kimparswil Propinsi Bengkulu,1998). Penyebab terjadinya abrasi pantai selain disebabkan faktor alamiah, dikarenakan adanya kegiatan penambangan pasir

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KELURAHAN BAROMBONG KATA PENGANTAR

BAB IV KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. keanekaragaman hayati tertinggi di dunia. Kekayaan hayati tersebut bukan hanya

PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

10. Pemberian bimbingan teknis pelaksanaan eksplorasi, eksploitasi, konservasi, dan pengelolaan kekayaan laut di wilayah laut kewenangan daerah.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Amonia (N-NH3) Nitrat (N-NO2) Orthophosphat (PO4) mg/l 3 Ekosistem

1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

KAJIAN PEMANFAATAN RUANG PESISIR DAN LAUT KEPULAUAN ANAMBAS KABUPATEN NATUNA PROVINSI KEPULAUAN RIAU

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

BAB I PENDAHULUAN. mangrove di Indonesia mencapai 75% dari total mangrove di Asia Tenggara, seperti

DATA, INFORMASI, KRITERIA, PERTIMBANGAN, PENENTUAN DAN DELIENASI ALOKASI RUANG UNTUK ZONA PERIKANAN TANGKAP DEMERSAL

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

IV HASIL DAN PEMBAHASAN

KAJIAN BIOFISIK LAHAN HUTAN MANGROVE DI KABUPATEN ACEH TIMUR ISWAHYUDI

BAB III METODE PENELITIAN

LAPORAN PEMANTAUAN PERIKANAN BERBASIS MASYARAKAT (CREEL) DI KAB. BATAM TAHUN 2008

BAB I PENDAHULUAN. yang kaya. Hal ini sesuai dengan sebutan Indonesia sebagai negara kepulauan

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pantai km serta pulau dan luas laut sekitar 3,1 juta km 2, sehingga

Berkala Perikanan Terubuk, Februari 2009, hlm 1 14 ISSN

BAB I PENDAHULUAN. besar sumberdaya pesisir dan pulau-pulau kecil, disisi lain masyarakat yang sebagian

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang memiliki kawasan pesisir sangat luas,

memiliki kemampuan untuk berpindah tempat secara cepat (motil), sehingga pelecypoda sangat mudah untuk ditangkap (Mason, 1993).

Prosiding Perencanaan Wilayah dan Kota ISSN:

1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BUPATI MANDAILING NATAL

Rofizar. A 1, Yales Veva Jaya 2, Henky Irawan 2 1

STUDI PENDAHULUAN PENDUGA STOK LESTARI IKAN TERI (Stolenphorus spp) DI PERAIRAN GALANG KOTA BATAM

KATA PENGANTAR. Kepada semua pihak yang telah turut membantu menyusun dokumen ini disampaikan terima kasih. Pangkalan Balai, November 2013

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan tekanan terhadap wilayah pantai menyebabkan terjadinya

Transkripsi:

KATA PENGANTAR Penyusunan Laporan Akhir ini merupakan rentetan pekerjaan yang harus diselesaikan sehubungan dengan adanya kerjasama Pusat Penelitian Oceanografi (Program Rehabilitasi dan Pengelolaan Terumbu Karang/COREMAP II) LIPI dengan Badan Penelitian dan Pengembangan Pengelolaan Sumberdaya Perairan dan Lingkungan (BPP-PSPL) Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Riau dengan judul Studi Potensi Pengembangan Budidaya Laut di Lokasi Coremap II Kota Batam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi umum wilayah penelitian; mengetahui lokasi yang potensial untuk mengembangkan usaha budidaya perikanan; mengetahui kelayakan ekonomis dan finansial budidaya laut; dan mendapatkan teknik budidaya yang cocok, skala dan pola pengembangan usaha budidaya bedasarkan kajian kelayakan usaha. Selanjutnya kami mengucapkan terimakasih kepada Pusat Penelitian Oceanografi (Program Rehabilitasi dan Pengelolaan Terumbu Karang/COREMAP II) LIPI yang telah memberikan kepercayaan kepada kami untuk melaksanakan pekerjaan ini. Hal yang sama disampaikan kepada semua pihak yang telah banyak memberikan bantuan sehingga tersusunnya laporan ini. Kritik dan saran sangat kami harapkan untuk kesempurnaan laporan ini. Pekanbaru, Februari 2010 Tim Peneliti

DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... i ii v viii BAB I. PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Identifikasi dan Perumusan Masalah... 2 1.3. Tujuan Penelitian... 3 1.4. Kegunaan penelitian... 3 BAB II. TINJAUAN PUSTAKA... 4 2.1. Budidaya Laut (Marine Culture)... 4 2.2. Budidaya Rumput Laut... 5 2.2.1. Biologi Rumput Laut... 5 2.2.2. Kondisi Fisika, Biologi dan Kimia Lingkungan.. 6 2.2.3. Metode Budidaya... 8 2.2.4. Pertumbuhan... 9 2.3. Budidaya Ikan dalam Keramba Jaring Apung... 12 2.3.1. Pemilihan Lokasi... 13 2.3.2. Persiapan Sarana Budidaya... 15 2.3.3. Pengelolaan Sarana dan Ikan Peliharaan... 16 2.4. Budidaya Teripang... 17 2.4.1. Pemilihan Lokasi... 18 2.4.2. Metode Budidaya... 20 2.5. Kerangka Pemikiran... 21 BAB III. METODA PENELITIAN... 23 3.1. Waktu dan Tempat... 23 3.2. Bahan dan Alat... 23 3.3. Pengumpulan Data... 23 3.4. Analisis Data... 24 3.4.1. Kondisi Umum Wilayah... 24 3.4.2. Kesesuaian Perairan untuk Budidaya Laut... 24 3.4.3. Kelayakan Ekonomi... 31 3.4.4. Kelayakan Finansial... 32 3.4.5. Penentuan Teknologi, Skala dan Pola Pengembangan Usaha... 33 ii

BAB IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN... 34 4.1. Kelurahan Galang Baru... 34 4.1.1. Kondisi Geografis... 34 4.1.2. Administrasi Pemerintahan... 36 4.1.3. Kependudukan... 37 4.1.4. Struktur Ekonomi dan Kultur Sosial Masyarakat... 38 4.1.5. Kondisi Sumberdaya dan Lingkungan Kawasan Pulau Nguan dan Pulau Sembur... 40 4.1.6. Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan... 46 4.2. Kelurahan Karas... 51 4.2.1. Kondisi Geografis... 51 4.2.2. Administrasi Pemerintahan... 53 4.2.3. Kependudukan... 54 4.2.4. Struktur Ekonomi dan Kultur Sosial Masyarakat... 55 4.2.5. Kondisi Sumberdaya dan Lingkungan... 57 4.2.6. Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan... 61 4.2.7. Armada Penangkapan... 62 4.2.8. Alat dan Musim Tangkap... 63 4.2.9. Daerah Penangkapan... 64 4.2.10. Hasil Tangkapan dan Pendapatan... 64 4.2.11. Kegiatan Budidaya Perikanan... 65 4.3. Kelurahan Pulau Abang... 66 4.3.1. Gambaran Umum... 66 4.3.2. Kependudukan... 68 4.3.3. Kondisi Terumbu Karang... 69 4.3.4. Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan... 70 4.3.5. Musim Penangkapan... 71 4.3.6. Hasil Tangkapan... 72 4.3.7. Daerah Penangkapan... 72 4.3.8. Kegiatan Budidaya Perikanan... 72 4.3.9. Pemasaran dan Pasca Panen... 73 BAB V. POTENSI PENGEMBANGAN BUDIDAYA LAUT... 74 5.1. Kesesuaian Perairan... 74 5.1.1. Pulau Abang... 74 5.1.2. Air Saga... 80 5.1.3. Pulau Petong... 85 5.1.4. Pulau Nguan... 91 5.1.5. Pulau Sembur... 96 5.1.6. Pulau Karas... 101 5.1.7. Pulau Mubut... 106 5.2. Potensi Lahan Pengembangan Budidaya Perikanan... 111 5.3. Kelayakan Ekonomi... 111 5.3.1. Budidaya Rumput Laut... 111 5.3.2. Budidaya Ikan dalam Keramba Jaring Apung.. 112 5.3.3. Budidaya Ikan dalam Keramba Tancap... 113 5.3.4. Budidaya Teripang... 114 iii

5.4. Kelayakan Finansial... 115 5.4.1. Budidaya Rumput Laut... 115 5.4.2. Budidaya Ikan dalam Keramba Jaring Apung (KJA).. 117 5.4.3. Budidaya Ikan dalam Keramba Tancap... 120 5.4.4. Budidaya Teripang... 124 5.5. Teknik Budidaya... 126 5.5.1. Rumput Laut... 126 5.5.2. Keramba Jaring Apung (KJA)... 128 5.5.3. Keramba Tancap... 130 5.5.4. Budidaya Teripang... 131 5.6. Skala Usaha dan Pola Pengembangan... 133 5.6.1. Skala Usaha... 133 5.6.2. Pola Pengembangan... 134 5.7. Kelemahan dan Upaya Yang Harus Dilakukan Untuk Pengembangan Usaha Budidaya Laut di Masing-Masing Desa... 136 5.8. Prioritas Pengembangan Budidaya Perikanan di Masing- Masing Desa... 136 BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN... 142 DAFTAR PUSTAKA iv

DAFTAR TABEL Tabel Halaman 3.1. Jenis dan Metoda Pengumpulan Data... 25 3.2. Kesesuaian Lahan untuk Budidaya Rumput Laut... 28 3.3. Kesesuaian Perairan untuk Budidaya Ikan Laut dalam Keramba... 29 3.4. Kesesuaian Perairan untuk Budidaya Teripang... 29 4.1. Matapencaharian Penduduk Kelurahan Galang Baru... 37 4.2. Jumlah Penduduk Kelurahan Galang Baru Menurut Usia... 38 4.3. Substrat Rataan Terumbu di Pulau Nguan dan Pulau Sembur... 41 4.4. Kelimpahan dan Keragaman Ikan Karang... 42 4.5. Jenis Ikan-ikan Karang Ekonomis... 42 4.6. Persentase Tutupan dan Keragaman Jenis Padang Lamun... 44 4.7. Kerapatan dan Keragaman Pohon... 44 4.8. Jenis Vegetasi Mangrove... 44 4.9. Jenis Satwa yang Dilindungi di Kawasan Pulau Nguan dan Pulau Sembur... 45 4.10. Jenis Alat Tangkap dan Jenis Ikan Tangkapan... 46 4.11. Jenis Alat Tangkap Berdasarkan Musim di Pulau Sembur dan Pulau Nguan... 49 4.12. Matapencaharian Penduduk Kelurahan Karas... 54 4.13. Jumlah Penduduk Kelurahan Karas Menurut Usia... 55 4.14. Substrat Rataan Terumbu di Pulau Karas dan Sekitarnya... 57 4.15. Kelimpahan dan Keragaman Ikan Karang... 58 4.16. Jenis Ikan-ikan Karang Ekonomis... 59 4.17. Persentase Tutupan dan Keragaman Jenis Padang Lamun... 59 4.18. Kerapatan dan Keragaman Pohon... 60 4.19. Jenis Satwa yang Dilindungi di Kawasan Pulau Karas... 60 4.20. Tingkat Keutuhan Ekosistem... 61 4.21. Jenis Alat Tangkap dan Jenis Ikan Tangkapan... 62 4.22. Jenis Alat Tangkap Berdasarkan Musim... 64 4.23. Jenis Matapencaharian dan Persentase di Kelurahan Pulau Abang... 68 4.24. Tingkat Pendidikan Masyarakat Kelurahan Pulau Abang... 69 v

4.25. Kondisi Terumbu Karang di Kelurahan Pulau Abang... 70 4.26. Jenis Alat Tangkap Berdasarkan Musim... 71 5.1. Hasil Pengukuran Kualitas Air dan Pengamatan Lingkungan Perairan Pulau Abang... 74 5.2. Nilai Skor dan Hasil Perkalian Nilai Skor dan Bobot... 75 5.3. Nilai Skor dan Hasil Perkalian Nilai Skor dan Bobot... 76 5.4. Nilai Skor dan Hasil Perkalian Nilai Skor dan Bobot... 77 5.5. Hasil Pengukuran Kualitas Air dan Pengamatan Lingkungan Perairan Air Saga... 80 5.6. Nilai Skor dan Hasil Perkalian Nilai Skor dan Bobot... 80 5.7. Nilai Skor dan Hasil Perkalian Nilai Skor dan Bobot... 81 5.8. Nilai Skor dan Hasil Perkalian Nilai Skor dan Bobot... 82 5.9. Hasil Pengukuran Kualitas Air dan Pengamatan Lingkungan Perairan Pulau Petong... 85 5.10. Nilai Skor dan Hasil Perkalian Nilai Skor dan Bobot... 85 5.11. Nilai Skor dan Hasil Perkalian Nilai Skor dan Bobot... 86 5.12. Nilai Skor dan Hasil Perkalian Nilai Skor dan Bobot... 87 5.13. Hasil Pengukuran Kualitas Air dan Pengamatan Lingkungan Perairan Nguan... 91 5.14. Nilai Skor dan Hasil Perkalian Nilai Skor dan Bobot... 91 5.15. Nilai Skor dan Hasil Perkalian Nilai Skor dan Bobot... 92 5.16. Nilai Skor dan Hasil Perkalian Nilai Skor dan Bobot... 93 5.17. Hasil Pengukuran Kualitas Air dan Pengamatan Lingkungan Perairan Sembur... 96 5.18. Nilai Skor dan Hasil Perkalian Nilai Skor dan Bobot... 96 5.19. Nilai Skor dan Hasil Perkalian Nilai Skor dan Bobot... 97 5.20. Nilai Skor dan Hasil Perkalian Nilai Skor dan Bobot... 98 5.21. Hasil Pengukuran Kualitas Air dan Pengamatan Lingkungan Perairan Karas... 101 5.22. Nilai Skor dan Hasil Perkalian Nilai Skor dan Bobot... 101 5.23. Nilai Skor dan Hasil Perkalian Nilai Skor dan Bobot... 102 5.24. Nilai Skor dan Hasil Perkalian Nilai Skor dan Bobot... 103 5.25. Hasil Pengukuran Kualitas Air dan Pengamatan Lingkungan Perairan Mubut... 106 5.26. Nilai Skor dan Hasil Perkalian Nilai Skor dan Bobot... 106 vi

5.27. Nilai Skor dan Hasil Perkalian Nilai Skor dan Bobot... 107 5.28. Nilai Skor dan Hasil Perkalian Nilai Skor dan Bobot... 108 5.29. Potensi Lahan yang Sesuai dan yang Dapat Dimanfaatkan untuk Pengembangan Budidaya Perikanan di Lokasi Coremap II Kota Batam... 111 5.30. Hasil Perhitungan Tentang Kelayakan Ekonomi Pengembangan Budidaya Rumput Laut di Seluruh Lokasi... 112 5.31. Hasil Perhitungan Tentang Kelayakan Ekonomi Pengembangan Budidaya Ikan dalam KJA di Seluruh Lokasi... 113 5.32. Hasil Perhitungan Tentang Kelayakan Ekonomi Pengembangan Budidaya Ikan dalam Keramba Tancap di Seluruh Lokasi... 114 5.33. Hasil Perhitungan Tentang Kelayakan Ekonomi Pengembangan Budidaya Teripang di Seluruh Lokasi... 114 5.34. Kelemahan dan Upaya yang Harus Dilakukan Jika Akan Mengembangkan Budidaya perikanan di Setiap Desa... 137 5.35. Prioritas Pengembangan Budidaya Perikanan di Masing-Masing Desa 141 vii

DAFTAR GAMBAR Gambar Halaman 2.1. Kerangka Pemikiran Studi Potensi Pengembangan Budidaya Laut di Lokasi Coremap II Kota Batam... 22 3.1. Peta Lokasi Studi... 24 4.1. Peta Wilayah Pulau Nguan Kelurahan Galang Baru... 35 4.2. Peta Wilayah Pulau Sembur Kelurahan Galang Baru... 36 4.3. Peta Wilayah Pulau Karas dan Pulau Mubut... 53 4.4. Peta Kelurahan Pulau Abang Kota Batam... 66 5.1. Peta Kawasan Budidaya Laut di Pulau Abang... 79 5.2. Peta Kawasan Budidaya Laut di Air Saga... 84 5.3. Peta Kawasan Budidaya Laut di Pulau Petong... 90 5.4. Peta Kawasan Budidaya Laut di Pulau Nguan... 95 5.5. Peta Kawasan Budidaya Laut di Pulau Sembur... 100 5.6. Peta Kawasan Budidaya Laut di Pulau Karas... 105 5.7. Peta Kawasan Budidaya Laut di Pulau Mubut... 110 5.8. Rumput Laut Jenis Eucheuma cottonii... 126 5.9. Metode Rakit Apung... 128 5.10. Keramba Jaring Apung... 129 5.11. Keramba Tancap... 130 viii