dokumen-dokumen yang mirip
PRAKTIKUM 2. PENGAMBILAN GAMBAR

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

BAB II ANALISA MASALAH

BAB II KAJIAN MASALAH

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Komunikasi merupakan hal yang paling mendasar dan paling penting dalam interaksi sosial. Manusia berkomunikasi

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Desain grafis pada awalnya hanya terbatas pada media cetak dwi matra

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL FILM DOKUMENTER KARINDING

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

BAB II LANDASAN TEORI

Produksi AUDIO VISUAL

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. telah terencana pada pra-produksi yang tertulis pada bab sebelumnya. Berikut ini

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. dan pasca produksi seperti penjelasan dari rancangan pra produksi pada bab

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

AKTING UNTUK ANIMASI. Materi 5 STORYBOARD. Lecturer: M. MIFTAKUL AMIN, S.KOM., M.ENG.

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. pembuatan Film Pendek Tentang Bahaya Zat Karsinogen dengan Menggunakan

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1. Judul Perancangan 2. Latar Belakang

II. METODOLOGI. A. Kerangka Berpikir Studi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. mengenai pelaksanaan produksi dan pasca produksi.

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan teknologi informasi, media kampanye

BASIC VIDEOGRAFI OLEH: R. WISNU WIJAYA DEWOJATI

Pelatihan singkat pengambilan gambar dan hal-hal yang harus diperhatikan

Hasil Wawancara : Apa yang menjadi peran dan tanggung jawabjuru kamera dalam menentukan keberhasilan tayangan programx-factor Indonesia dilihat dari

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Pada Bab IV ini membahas tentang bagaimana penerapan elemen-elemen. rancangan karya terhadap pengembangan film pendek ini.

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB III LANDASAN TEORI

Teknik Pengambilan Foto


BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Pada bab ini akan dijelaskan proses produksi dan pasca produksi. Berikut ini

2015 KAJIAN VISUAL POSTER FILM DRAMA PENDIDIKAN SUTRADARA RIRI RIZA PRODUKSI MILES FILMS

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

Mata Kuliah - Media Planning & Buying

HASIL SURVEY MASTEL TENTANG WABAH HOAX NASIONAL. Masyarakat Telematika Indonesia Jakarta, 13 Februari 2017

BAB III KONSEP PERANCANGAN FILM DOKUMENTER PULAU ONRUST

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Seiring dengan terus berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi

ABSTRAK PERANCANGAN VIDEO PROFILE PRODUK SOLAR PANEL TENAGA SURYA PT. INDOGREEN TECHNOLOGY AND MANAGEMENT

LAMPIRAN. Q : Menurut Bapak, apa itu Animasi Pendek? Q : Menurut bapak, animasi pendek yang bagus itu seperti apa?

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara. 1 Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG PEMILIHAN STUDI

BAB I PENDAHULUAN. Televisi merupakan sarana hiburan free-to-air yang tidak sedikit masyarakat

PAV SUDUT PENGAMBILAN GAMBAR (CAMERA ANGLE) Camera angle adalah sudut dimana kamera mengambil gambar suatu obyek, pemandangan atau adegan.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

DASAR-DASAR MULTIMEDIA INTERAKTIF (MMI) by: Agus Setiawan

: Ainul Khilmiah, Ella yuliatik, Anis Citra Murti, Majid Muhammad Ardi SMART?: SEBUAH TAFSIR SOLUSI IDIOT ATAS PENGGUNAAN TEKNOLOGI

BAB Ill STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL. Konsep jenis kegiatan kampanye yang digunakan yaitu Ideologically or

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

BAB 4 KONSEP. dikemukakan Sharon Helmer Pogenpohl (

BAB I PENDAHULUAN. hal yang dikomunikasikan yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak.

Peran Humas di Era Digitalisasi Informasi. Yuyuk Andriati Iskak Kepala Bagian PIKP, Biro Humas KPK

BAB IV TEKNIS PRODUKSI MEDIA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISIS ISI PESAN DALAM KARIKATUR DI INTERNET SEBAGAI KRITIK SOSIAL


BAB I PENDAHULUAN. Film adalah suatu media komunikasi massa yang sangat penting untuk

IV KONSEP PERANCANGAN

KOMUNIKASI KREATIF PUPR. PUBLIC CAMPAIGN Jakarta, 20 September 2016

RAGAM TULISAN KREATIF. Muhamad Husni Mubarok, S.Pd., M.IKom

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori Teori Animasi

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL ANIMASI EDUKASI MY MOM MY HERO

Produksi Media PR AVI

Teknologi sudah bukan merupakan hal yang tabu atau hanya orang tertentu saja yang

BAB I PENDAHULUAN. game berjalan beriringan, dan para desainer saling bersaing secara kreatif. Fakta

Pengantar Teknologi Informasi Animasi. Deddy Award Widya Laksana. Animasi Dalam Berbagai Media. Pengenalan Sinematografi

BAB I PENDAHULUAN. makhluk hidup, komunikasi sangat penting dimana komunikasi itu sendiri

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa latin yaitu medium yang secara harfiah berarti

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi. Website sangat membantu pekerjaan Public Relations menjadi lebih

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Tahapan Proses Pembuatan Animasi / Pipeline

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL PERANCANGAN MEDIA KAMPANYE PENYALAHGUNAAN SILIKON DAN KOLAGEN

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERANAN SURAT KABAR DALAM MENUMBUHKAN MINAT BACA REMAJA DI KECAMATAN SINGKIL KOTA MANADO

BAB 1 PENDAHULUAN. film memiliki realitas yang kuat salah satunya menceritakan tentang realitas

Karya Bidang Program Tayangan Gitaran Sore-Sore Pro TV sebagai Penulis Naskah (Script Writer)

PERSONAL BRANDING MELALUI MEDIA SOSIAL

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak terlepas dari iklan yang beredar

BAB II Landasan Teori

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

BAB I PENDAHULUAN. harus dipenuhi, seperti kebutuhan untuk mengetahui berita tentang dunia fashion,

BAB IV STRATEGI KREATIF

Pengertian Camera Dan Jenis-Jenis Pengambilan Shoot

Transkripsi:

III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN ASPEK FUNGSI PRODUK RANCANGAN 1. Data Primer Data Primer adalah data yang diperoleh penulis secara langsung dan data yang diperoleh adalah melalui metode pengumpulan data yang diterima dari MAFINDO (Masyarakat Anti Fitnah Indonesia). MAFINDO, adalah lembaga non-profit yang mendukung gerakan perlawanan masyarakat terhadap ketidakadilan dan ketidakjujuran di media sosial yang bersinergi dengan pemerintah, ormas, tokoh masyarakat, sekolah, dalam mengedukasi masyarakat tentang pentingnya cerdas bermedia sosial. Gambar. 6 Hasil survey channel penyebaran hoax Sumber: MAFINDO Gambar. 7 Jenis hoax di Indonesia Sumber : MAFINDO 18

Data yang diperoleh dari MAFINDO berkaitan dengan hasil survey penyebaran hoax yang terjadi di Indonesia yang dilakukan pada Februari 2017 yaitu penyebaran hoax melalui media sosial yang menempati tempat paling tinggi 92,40% meliputi facebook, twitter, instagram, path, kemudian disusul 62,80% melalui aplikasi chatting seperti whatsapp, line, BBM dan yang terakhir 34,90% melalui situs web. Ada pula jenis hoax yang sering diterima yaitu 91,80% sosial politik, 88,60% SARA, 42,20% kesehatan, 32,60% makanan & minuman, dan dibawah 30% ada tentang penipuan keuangan, IPTEK, berita duka, candaan, bencana alam, lalu lintas. MAFINDO pun telah melakukan berbagai aksi kampanye untuk menolak hoax, walaupun telah banyaknya kampanye yang menyerukan gerakan anti hoax, namun penulis merasa bahwa masalah ini masih belum tertangani dengan baik sehingga penulis mencoba untuk ikut berpartisipasi dengan menggunakan pendekatan secara audio visual yaitu dengan membuat video Pintar hadapi berita bohong yang diharapkan mampu memberi efek kesadaran dan kehati-hatian terhadap masyarakat akan bahaya hoax. 2. Data Skunder Data Sekunder merupakan sumber data yang diperoleh penulis secara tidak langsung melalui media perantara. Data sekunder pada umumnya berupa bukti, catatan, atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip, baik yang dipublikasikan dan yang tidak dipublikasikan. Data sekunder yang telah dikumpul, yaitu : a. Artikel Menurut KBBI, artikel adalah karya tulis lengkap dalam majalah, surat kabar, dan sebagainya. Artikel bertujuan untuk menyampaikan gagasan dan fakta yang dapat meyakinkan, mendidik, dan menghibur. Dengan kemajuan teknologi seperti sekarang ini, artikel tidak hanya bisa didapat melalui media cetak, namun juga media digital. Contohnya blog atau website penyedia berita online yang dapat diakses dimana pun dan kapan pun. Informasi yang di dapat juga konkrit dan dapat dipercaya 19

kebenarannya tergantung bagaimana penyampaian pesan yang dilakukan dengan opini atau fakta. Karena informasi yang berdasarkan opini, tidak semuanya bisa dikatakan benar. b. Teori Penulis juga menggunakan beberapa teori yang berkaitan dengan aspek fungsi sebagai landasan perancangan. Diantaranya adalah teori kampanye dan teori strategi kreatif iklan layanan masyarakat. 1) Teori Kampanye International Freedom of expression Exchange (IFEX), mendefinisikan bahwa kampanye adalah suatu kegiatan yang memiliki tujuan-tujuan praktis yang mengejar perubahan sosial publik dan semua aktifitas kampanye memiliki dampak untuk mempengaruhi dengan mengharapkan komunikasi dua arah. Pembuat keputusan pun mempunyai dua pilihan,yaitu: pengaruh langsung dan pengaruh tidak langsung yakni melalui saluran media tertentu yang membentu pendapat umum lalu memberikan dukungan terhadap kegiatan kampanye tersebut (Liliweri, 2011). Kemudian, Charles U. Larson membagi jenis kampanye ke dalam tiga kategori yaitu (Ruslan, 2008). a) Product-oriented campaigns atau kampanye yang mengarah pada produk dan dasarnya pada bisnis yang komersil bertujuan untuk pemasaran suatu produk yang baru serta membangun citra postif perusahaan dengan menyelenggarakan kegiatan sosial dan program kepedulian. b) Candidate-oriented campaigns atau kampanye yang mengarah pada calon kandidat politik yang memiliki kampanye politik untuk meraih pendukung dalam suatu kegiatan politik di pemerintahan. Biasanya dengan jangka waktu yang relatif pendek yaitu 3-6 bulan dan 20

membutuhkan dana yang cukup besar dalam melakukan kegiatan kampanye. c) Ideological or cause campaigns adalah jenis kampanye yang berorientasi pada tujuan-tujuan yang bersifat khusus dan seringkali berdimensi perubahan sosial. Biasanya kampanye ini disebut dengan social change campaigns dan kegiatan kampanye sosial tersebut bersifat nonkomersial. Seperti kampanye lingkungan hidup, anti HIV aids, atau kampanye langit Biru. Teori-teori tersebut mendefinisikan bahwa kampanye adalah suatu kegiatan penggalangan dukungan masyarakat secara langsung atau tidak langsung dengan suatu efek yang berakibat pada opini, tingkah laku, dan kebiasan mereka terhadap sesuatu tergantung dengan kampanye tersebut. 2) Teori strategi kreatif iklan layanan masyarakat Strategi komunikasi visual yang diwujudkan guna menghasilkan karakteristik pasan yang kuat, yang bertujuan agar pesan yang disampaikan melalui beberapa media dapat menarik khalayak. Sehingga iklan disampaikan kepada masyarakat dapat dipahami, menarik dan menumbuhkan efek yang kuat. Adapun kajian dan pendekatan yang dilakukan dalam rancangan iklan layanan masyarakat sebagai berikut (Setiawan : 2015). a) Pendekatan Isi Pesan Pendekatan penyampaian pesan pada iklan layanan masyarakat ini dengan menyajikan daya tarik rasional, yaitu berisi tentang realitas yang nantinya dapat diterima dengan mudah oleh audience. Dengan pendekatan ini diupayakan membangkitkan kesadaran audience untuk melakukan sesuatu yang dianggap benar. 21

b) What to Say Pesan yang disampaikan pada iklan layanan masyarakat ini adalah agar audiens dapat mengetahui dan lebih tanggap terhadap keadaandilingkungan sekitar. Proses adaptasi dari realitas ke dalam visual iklan. c) How to Say Cara penyampaian pesan pada iklan layanan masyarakat yaitu dengan mewujudkan simbol-simbol. Melalui tanda-tanda visual sehingga dapat memudahkan audience melihat kejadian yang nyata terjadi, sehingga dapat melakukan tindakan lanjut. B. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN ESTETIKA FUNGSI PRODUK RANCANGAN Pada visual perancangan video kampanye ini menerapkan gaya kehidupan perkuliahan kekinian dengan konsep silent movie yang santai dan alurnya yang mudah dipahami sehingga pesan dapat tersampaikan dan dimengerti dengan baik. Dan salah satu elemen yang penting dalam memperkuat mood, nuansa serta suasana sebuah film adalah musik atau backsound. Musik dapat menjadi jiwa (ruh) sebuah film terutama untuk film yang berkonsep silent movie. Ilustrasi musik adalah musik latar yang mengiringi aksi selam cerita berjalan. Musik latar tersebut sering berupa musik tema, musik tema membentuk dan memperkuat mood, cerita, serta tema utama filmnya. Tempo musik juga dapat mempengaruhi mood. Tempo cepat sering digunakan untuk adegan aksi fiksi yang berkarakter cepat. Sementara tempo lambat sering digunakan untuk adegan yang berkarakter romantis dan dramatis(brata,2007). Pada video kampanye Pintar hadapi berita bohong ini digunakan tempo normal pada awal hingga pertengahan video gunanya adalah untuk memberikan nuansa yang santai dan suasana kampus sehari-hari. Namun di bagian selanjutnya sampai akhir musik berubah menjadi tempo yang cukup 22

cepat untuk memberikan nuansa tegang sehingga klimaksnya dapat dirasakan. C. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN ASPEK TEKNIS PRODUK RANCANGAN Dalam pembuatan video kampanye Pintar hadapi berita bohong aspek teknis yang paling penting dilakukan adalah shooting. Shotting merupakan proses pengambilan gambar dalam membuat sebuah video atau film. Termasuk dalam proses produksi yang membutuhkan Persiapan, Pengetahuan, dan Skill dalam melaksanakan shoting. 1. Camera Angle Menurut Bambang Semedhi Camera Angle atau dapat diartikan sebagai sudut pandang kamera merupakan sudut pandang yang mewakili mata penonton. Pengambilan angle kamera semestinya harus diperhitungkan dengan baik, karena hasil gambar yang baik mampu menambah visualisasi dramatik dari sebuah alur cerita. Penggunaan angle kamera yang baik akan menambah visualisasi dramatik dari cerita, dan sebaliknya bila pemilihan sudut pandang kamera hanya serabutan tanpa mempertimbangkan dari nilai-nilai estetika akan merusak atau membingungkan penonton dengan pelukisan adegan sedemikian rupa sehingga maknanya sulit untuk dipahami (Semedhi : 2011). Mengenai angle kamera tersebut, dapat dilihat dari beberapa aspek, sebagai berikut : Pertama penempatan camera angle dari sudut pandang objek, yaitu : a. Objective camera angle Sudut pandang ini dilakukan dengan perinsip kamera seolah tersembunyi (Junaedi : 2011). b. Subjective camera angle Sudut pandang ini mengasosiasikan penonton menjadi bagian yang terlibat dalam gambar yang ditampilkan. Kemudian yang kedua penempatan camera angle dari sudut pandang penonton, yaitu : 23

a. Eye Level Penempatan ini berarti kamera ditempatkan sejajar dengan mata subyek. Ini akan melahirkan kesan relasi yang sifatnya sejajar antara subyek dan penonton. b. Low Angle Penempatan low angle berarti kamera ditempatkan lebih bawah daripada subyek. Penempatan ini akan berarti kebesaran dari subyek yang ditampilkan. c. High Angle Penempatan kamera high angle berarti kamera ditempatkan lebih tinggi dari subyek sehingga kesan yang terbangun adalah subyek yang memiliki status sosial rendah, sedang bersedih, lemah dan sebagainya. Selanjutnya terdapat Shot Size atau ukuran pengambilan gambar umumnya dikaitkan dengan objek manusia, namun penerapan ini juga berlaku pada benda lain. Beberapa jenis ukuran gambar (Shot Size) dalam pengambilan gambar, yaitu : a. Extreme close up shot Biasanya digunakan untuk memperhebat emosi sehingga menciptakan situasi yang dramatis. b. Close up shot Biasanya untuk menjelaskan detail wajah seseorang sehingga ekspresinya akan tampak (Semedhi : 2011). c. Medium close up shot Dimaksudkan untuk menonjolkan mimik atau raut muka seseorang dan untuk menampilkan wajah aktor/ aktris secara utuh. d. Medium shot Digunakan untuk menekankan wajah seseorang dan gerakan tangannya (gesture). e. Knee shot 24

Yaitu gambar yang diambil dengan ukuran dari lutut ke atas dimaksudkan untuk menampilkan seseorang yang sedang berjalan dengan lambat. f. Full shot Adalah ukuran gambar yang menampilkan seluruh tubuh manusia secara utuh dengan maksud untuk tetap bisa memperlihatkan wajah. g. Long shot Adalah ukuran pemandangan alam terbatas yang dimaksudkan untuk menggambarkan pergerakan objek baik orang, binatang atau benda bergerak lainnya. h. Very Long Shot Yaitu gambar-gambar opening scene dimana pemirsa divisualkan adegan kolosal, kota metropolitan, dan sebagainya. Porsi gerakan pemain sama pentingnya dengan orientasi lingkungan. Shot ini biasanya digunakan untuk mengenalkan semua elemen, meliputi aktor, tempat, situasi, dan sebagainya. i. Ekstrem long shot Adalah ukuran shot untuk menunjukan pemandangan alam secara luas atau untuk memperlihatkan kepada penonton suatu objek yang bergerak secara cepat. 2. Komposisi Komposisi adalah suatu cara untuk meletakkan objek gambar di dalam layar sehingga gambar tampak menarik, menonjol dan bisa mendukung alur cerita. Dengan komposisi yang baik, kita akan mendapatkan gambar yang lebih hidup dan bisa mengarahkan perhatian penonton kepada objek tertentu di dalam gambar. Terdapat berbagai teori komposisi, diantaranya adalah tiga dasar komposisi, ukuran shot dan motivasinya, serta motivasi gerak (gerak objek dan gerak kamera). Tiga dasar teori komposisi adalah intersection of thirds 25

(rule of thirds) atau teori sepertiga layar, golden mean area (area utama titik perhatian), dan diagonal depth (teori kedalaman gambar akibat komponen diagonal). a. Intersection Of Thirds (Rule OF Thirds) Mengistilahkan bahwa kita mempunyai pandangan teleskopis atau binocular eyes. Berdasarkan asumsi binocular eyes inilah lahir point of interest. b. Golden Mean Area Golden mean area adalah cara membuat komposisi yang baik, khususnya untuk pengambilan gambar besar atau close up. Gambar close up yang dimaksudkan untuk menonjolkan ekspresi atau detail muka seseorang. Jika kita ingin menonjolkan suatu gambar dan jika kita ingin membuat gambar tidak bergerak (photo, poster, dan lain-lain), sebaiknya tulisan utama atau kalimat kunci dari pesan suatu poster, diletakkan dikawasan golden mean area karena area tersebut adalah sasaran awal pandangan seseorang. c. Diagonal Depth Diagonal depth adalah salah satu panduan untuk pengambilan gambar long shot. Unsur diagonal penting artinya untuk memberikan kesan depth atau ke dalaman, dan dengan unsur diagonal maka akan memberikan kesan tiga dimensi. 3. Talent Seorang figure yang dibutuhkan dalam sebuah skenario dan shooting. Kebutuhan mereka pada penyelenggaraan festival adalah mereka bisa melihat kualitas performa mereka saat di layar serta mampu untuk membandingkan kualitas mereka dengan film lainnya. Selain itu juga sebagai sarana belajar untuk mengenal beragam karakter di film serta berkesempatan bertemu dengan para pekerja film lainnya untuk mengembangkan jaringan (Indra&Laelasari : 2011). 26

4. Setting Latar (setting) adalah keadaan fisik dan kondisi sosial yang melatarbelakangi terjadinya peristiwa-peristiwa dalam sebuah alur cerita (Holman, 1980: 413). Hari, bulan, tahun, dan bahkan periode sejarah juga dapat disebut sebagai latar cerita. Sedangkan Meyer (1990: 108) menyatakan bahwa latar melibatkan banyak elemen seperti waktu, lokasi, dan kondisi fisik yang berkaitan dengan keseluruhan cerita. Lingkungan sosial dimana tokoh berkembang juga dapat tergolong latar. D. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN ASPEK EKONOMI PRODUK RANCANGAN Seiring dengan makin cepat dan stabilnya akses internet, konten video menjadi semakin banyak diminati. Tak bisa dipungkiri kalau penetrasi internet dan juga semakin meningkatnya kecepatan akses internet punya peran yang penting dalam pertumbuhan ini. Pengguna internet pun sepertinya sudah mulai jenuh dengan konten berbasis teks dan gambar diam saja, sehingga konten video menjadi alternatif. Tentu saja, mencerna konten video lebih mudah dan ringan dibandingkan membaca atau menginterpretasi sebuah gambar diam. Pembuatan Kampanye pada umumnya memerlukan dana yang cukup besar. Karena kampanye tidak hanya dilakukan dalam jangka waktu yang singkat tetapi dalam jangka waktu yang cukup lama terus menerus dan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan tujuan di buatnya sebuah kampanye. Penyebaran media kampanye ini yang di unggah ke media sosial Youtube sehingga membuat masyarakat dapat mengaksesnya hanya melalui perangkat mobile yang terhubung dengan internet sehingga cukup memudahkan dan terjangkau pula secara ekomonis untuk generasi digital saat ini. 27