BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Leasing selalu menjadi pilihan pembiayaan baik perusahaan besar maupun perusahaan kecil. Prospek bisnis pembiayaan (leasing) di Asia Pasifik pada umumnya semakin bersinar setelah adanya pertumbuhan pesat China dan Korea Selatan. Tidak hanya China dan Korea Selatan, pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,12% pada triwulan ke dua tahun 2014 ini, juga menjadi salah satu faktor katalisator yang menarik industri usaha leasing. Indonesia sebagai developing country selain menarik direct investment asing, juga terus mengalami peningkatan permintaan aneka tranportasi dan infrastruktur, hal ini tentunya menjadi kesempatan emas bagi industry leasing. Melihat kesempatan tersebut, PT ORIX Indonesia Finance turut menyediakan berbagai layanan, mulai dari finance lease (peralatan, kendaraan, mesin-mesin pabrik), operating lease (kendaraan dan peralatan IT canggih), serta consumer finance (perumahan, apartemen, automobile). Berdasarkan data pada Company Profile, ORIX Group sendiri memiliki jaringan yang tersebar di 26 negara di dunia, dengan 187 perusahaan kosolidasi dan 82 perusahaan afiliasi. ORIX memiliki total 1181 kantor di Jepang dan 245 kantor lainnya yang tersebar di Amerika Serikat, Asia, Oceania, Eropa, Timur Tengah dan Afrika Utara. Fleksibilitas leasing PT ORIX Indonesia Finance memungkinkan direct financing untuk pengembangan usaha kliennya dan meningkatkan kontribusi jangka panjang dibandingkan jika membeli peralatan usaha secara tunai. Untuk memperoleh competitive advantages tersebut, PT ORIX Indonesia Finance sebagai perusahaan leasing multi-nasional menerapkan prinsip EC21 ( Excellent Company" in the 21st Century). 1
2 Dengan prinsip EC21, PT ORIX Indonesia Finance berkomitmen untuk jujur, adil, dan transparan dalam setiap kegiatan bisnisnya. Prinsip EC21 ini juga dianggap selaras dengan visi PT ORIX Indonesia Finance, yaitu Pride, Trust, and Respect. Dengan visi Pride, Trust, and Respect, PT ORIX Indonesia Finance selalu diingatkan untuk bekerja lebih baik dalam memenuhi kebutuhan klien dengan cepat dan tepat demi memenangkan persaingan usaha. Visi tersebut tidak akan tercapai tanpa dukungan manajemen sumber daya manusia yang efektif dan efisien. PT ORIX Indonesia Finance yang memiliki aset lebih dari 300 karyawan, menyadari pentingnya peran karyawan dalam mencapai tujuan perusahaan. Meskipun perusahaan memiliki sumber daya modal, bahan, atau mesin yang berlimpah, semua proses aktivitas operasi perusahaan tidak dapat berjalan dengan baik tanpa dukungan sumber daya manusia yang memadai dan berkualitas. Dengan demikian, karyawan adalah aset paling berharga yang menentukan kinerja dan keberlangsungan perusahaan. Karyawan pada hakikatnya hanyalah manusia ciptaan Tuhan yang juga memiliki keterbatasan dan perlu diperhatikan. Oleh karena itu, perusahaan harus memprioritaskan kegiatan manajemen sumber daya manusia untuk menemukan, mempekerjakan, memotivasi, melatih, mengembangkan profesionalitas, serta mempertahankan karyawan. Manajemen sumber daya manusia yang buruk dapat mengakibatkan kerugian besar, seperti meningkatnya keinginan karyawan untuk meninggalkan pekerjaannya atau disebut juga intensi turnover. Gejala awal intensi turnover sering berkembang menjadi masalah besar, seperti berusaha mencari lowongan kerja baru, merasa tidak betah bekerja, sering mengeluh, membenci pekerjaan, sering absen dan datang terlambat, malas bekerja, serta tidak peduli dengan perusahaan. Intensi turnover menciptakan ketidakstabilan terhadap kondisi tenaga kerja serta menimbulkan suasana kerja yang tidak kondusif. Apabila berujung dengan actual turnover, berarti perusahaan akan menderita lebih banyak kerugian. Turnover secara tidak langsung telah menurunkan tingkat produktivitas dalam perusahaan. Selain itu, mencari kembali karyawan baru yang tepat untuk pekerjaan yang tepat pula adalah sulit dan membutuhkan banyak waktu dan biaya. Mengingat kerugian-kerugian tersebut, intensi turnover merupakan masalah yang cukup kompleks dalam lingkup manajemen sumber daya manusia perusahaan.
3 Berikut adalah data intensi turnover karyawan PT ORIX Indonesia Finance: Tabel 1.1 Data Intensi Turnover karyawan PT ORIX Indonesia Finance Ingin Data Tetap Bertahan Mengundurkan Diri Jumlah responden 29 19 Persentase 60,4% 39,5% Sumber : Kuesioner Pendahuluan Penelitian (2014) Berdasarkan data di atas, dapat diketahui bahwa jumlah intensi turnover karyawan PT ORIX Finance Indonesia lebih besar dibandingkan jumlah intensi untuk bertahan. Jika dibiarkan terus menerus, intensi turnover ini akan berpotensi menjadi turnover aktual yang mampu mengancam kinerja PT ORIX Indonesia Finance. Oleh karena itu, diperlukan penelitian lebih lanjut tentang apa yang menjadi penyebab intensi turnover yang tinggi tersebut. Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Kaur, Mohindru, dan Pankaj (2013 : 1225) menyebutkan bahwa faktor stres kerja juga memberikan pengaruh signifikan pada kepuasan kerja dan intensi turnover karyawan. Demi mencapai tujuan perusahaan, karyawan sering dihadapkan dengan berbagai masalah dalam perusahaan sehingga rentan terkena stres terkait pekerjaannya. Karyawan akan merasa tidak mampu memenuhi tuntutan pekerjaan, karyawan merasa bingung dengan apa yang menjadi tanggung jawab pekerjaan, selalu kekurangan waktu untuk menyelesaikan tugas, kekurangan fasilitas untuk menjalankan pekerjaan, serta tugas-tugas yang saling bertentangan. Individu yang mengalami stres kerja berlebihan cenderung memiliki tingkat kepuasan kerja yang rendah karena beberapa kebutuhan ekstrinsik atau intrinsik mereka tidak memadai (Chandraiah et al, 2003:10). Pada tahap yang semakin parah, stres kerja bisa membuat karyawan menjadi sakit atau bahkan mengundurkan diri. Robbins dan Judge (2013:601) mempertegas akibat buruk stres kerja yang mencakup perubahan dalam produktivitas, tingkat absensi yang tinggi, kecelakaan kerja, dan berakhir pada turnover. Dengan mengetahui dampak stres kerja yang cukup mengerikan tersebut, maka Penulis tergugah untuk menyelidiki tingkat stres kerja karyawan PT ORIX Indonesia
4 Finance. Berikut ini adalah data stres kerja karyawan PT ORIX Indonesia Finance yang Penulis berhasil kumpulkan dari kuesioner pendahuluan : Tabel 1.2 Data Stres Kerja Karyawan PT ORIX Indonesia Finance Data Merasa Stres Bekerja Tidak Merasa Stres Bekerja Jumlah responden 35 13 Persentase 72,9% 27,08% Sumber : Kuesioner Pendahuluan Penelitian (2014) Dapat diketahui bahwa jumlah karyawan yang merasa stres bekerja lebih banyak dibandingkan jumlah karyawan yang tidak merasa stres bekerja. Oleh karena itu, penting bagi PT ORIX Indonesia Finance untuk merancang strategi baru demi menekan tingkat stres kerja yang cukup tinggi tersebut agar dapat meningkatkan kepuasan kerja karyawan dan mengurangi intensi turnover pada akhirnya. Salah satu penyebab turnover adalah rendahnya kepuasan kerja karyawan. Kepuasan kerja sendiri didefinisikan sebagai perasaan dan sikap negatif ataupun positif karyawan terhadap pekerjaannya (Schultz, 2006). Perusahaan yang sukses adalah perusahaan yang mampu memuaskan karyawannya (Islam et al, 2012:1). Hasil penelitian menunjukkan bahwa intensi turnover memiliki arah hubungan yang berlawanan dengan kepuasan kerja. Aydogdu dan Asikgil (2011:52) menyatakan bahwa kepuasan kerja dan komitmen organisasi yang tinggi akan menghindarkan karyawan perusahaan dari intensi turnover. Ketika karyawan merasa puas mereka cenderung senang dalam melakukan pekerjaannya dan tidak berusaha mengevaluasi alternatif pekerjaan lain. Karyawan dengan tingkat kepuasan yang tinggi terhadap pekerjaannya akan merasa lebih puas pula dalam aspek kehidupan lainnya, sehingga dapat dipastikan memiliki kinerja yang lebih baik. Karyawan yang mengalami ketidakpuasan kerja akan merasa pekerjaannya merupakan suatu beban tersendiri. Keadaan terbebani tersebut menjadi suatu keterpaksaan dan rutinitas semata yang mempengaruhi motivasi kerja karyawan secara negatif dan memicu intensi turnover karena berharap menemukan pekerjaan yang lebih memuaskan. Melihat peranan faktor kepuasan kerja di atas, maka penting bagi Penulis untuk menyelidiki kepuasan kerja karyawan PT ORIX Indonesia Finance. Berikut adalah data kepuasan kerja karyawan PT ORIX Indonesia Finance :
5 Tabel 1.3 Data Kepuasan Kerja Karyawan PT ORIX Indonesia Finance Data Puas Tidak Puas Jumlah responden 26 22 Persentase 54,16% 45,83% Sumber : Kuesioner Pendahuluan Penelitian (2014) Dengan demikian, dapat diketahui bahwa jumlah ketidak-puasan kerja karyawan PT ORIX Indonesia Finance cukup signifikan. Jika dibiarkan terus menerus, ketidakpuasan kerja yang cukup signifikan ini dapat memicu intensi turnover yang lebih besar lagi. Maka diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai penyebab pasti ketidakpuasan kerja ini. Berdasarkan uraian di atas, diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui penyebab pasti terjadinya intensi turnover karyawan PT. ORIX Indonesia Finance. Untuk memberikan solusi masalah ini, maka Penulis ingin meneliti tentang Pengaruh Stres Kerja Terhadap Intensi Turnover Dengan Kepuasan Kerja Sebagai Variabel Moderator Pada PT ORIX Indonesia Finance. 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian latar belakang permasalahan di atas, maka dapat disimpulkan beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut : 1. Apakah stres kerja memiliki pengaruh signifikan terhadap intensi turnover karyawan PT ORIX Indonesia Finance? 2. Apakah stres kerja memiliki pengaruh signifikan terhadap intensi turnover karyawan PT ORIX Indonesia Finance dengan kepuasan kerja sebagai variabel moderator? 1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah : 1. Mengetahui pengaruh stres kerja terhadap intensi turnover karyawan PT ORIX Indonesia Finance. 2. Mengetahui pengaruh stres kerja terhadap intensi turnover karyawan PT ORIX Indonesia Finance dengan kepuasan kerja sebagai variabel moderator.
6 1.4 Manfaat Penelitian Berikut ini adalah beberapa manfaat yang akan diperoleh dari hasil penelitian ini : 1. Bagi Human Resource Department PT ORIX Indonesia Finance Memberi informasi kepada perusahaan mengenai pengaruh stres kerja terhadap intensi turnover karyawan PT ORIX Finance Indonesia dengan dimoderasi variabel kepuasan kerja. Sebagai sumber pertimbangan untuk membuat kebijakan pada periode selanjutnya untuk menekan tingkat intensi turnover yang ada. 2. Bagi Peneliti lain Sebagai sumber referensi untuk mengembangkan lebih lanjut lagi variabel stres kerja, kepuasan kerja, dan intensi turnover 3. Bagi Pembaca Sebagai informasi pengaruh stres kerja pada intensi turnover. Sebagai informasi pengaruh stres kerja terhadap intensi turnover dengan dimoderasi variabel kepuasan kerja.. 1.5 Ruang Lingkup Penelitian Dikarenakan keterbatasan waktu dan kemampuan Penulis, maka Penulis membatasi penelitian ini hanya dalam lingkup karyawan PT ORIX Indonesia Finance yang berlokasi di Jakarta saja. Variabel yang diteliti antara lain stres kerja, kepusasan kerja, dan intensi turnover.