Kuliah ke-7 Amika Wardana, PhD. Teori Sosiologi Kontemporer

dokumen-dokumen yang mirip
Kuliah ke-8 Teori Sosiologi Kontemporer Amika Wardana, Ph.D.

PERILAKU SOSIAL: TEORI PERTUKARAN BLAU

Fenomenologi: Dunia Apa Adanya Realitas Sosial Trilogi Realitas Berger-Luckmann

Pengantar tentang Perilaku Sosial (Social Behaviourism) Akar intelektual. Teori Pertukaran Sosial Homans

Fenomenologi I: Etnometodologi Garfingkel

Summary Materi Kuliah Teori Sosiologi Kontmeporer

4/9/2014. Kuliah ke-6 Amika Wardana, Ph.D Teori Sosiologi Kontemporer

TEORI SOSIOLOGI KONTEMPORER

Kuliah ke-2: Paradigma Teori Sosiologi

Modul ke: TEORI INTERPRETIF 15FIKOM INTERAKSIONAL SIMBOLIK. Fakultas. Dr. Edison Hutapea, M.Si. Program Studi Public Relations

BAB II MODERNISASI DAN PERGESERAN BUDAYA SALAMAN DALAM TINJAUAN TEORI INTERAKSIONISME SIMBOLIK HERBERT BLUMER

Teori Konflik I: Marxis dan Neo Marxis

BAB II INTERAKSIONISME SIMBOLIK. teori interaksi simbolik, istilah interaksi simbolik diciptakan oleh Herbert

BAB II INTERAKSIONISME SIMBOLIK HERBERT MEAD. dahulu dikemukakan oleh George Herbert Mead, tetapi kemudian dimodifikasi oleh

Pengantar FS Akar Teoritiknya dalam Sosiologi Klasik Asumsi Dasar Fungsionalisme-Struktural Fungsionalisme Parsons

BAB IV ANALISIS DATA. kepada komunikannya, sehingga dapat dapat menciptakan suatu persamaan makna antara

SOSIOLOGI KOMUNIKASI. KOMUNIKASI SEBAGAI PROSES INTERAKSI Rika Yessica Rahma,M.Ikom. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi. Program Studi Penyiaran

TINJAUAN MATA KULIAH...

BAB II TINJAUN PUSTAKA. socialnya (action theory), yaitu mengenai tindakan yang dilakukan seseorang

BAB II TEORI INTERAKSI SIMBOLIK GEORGE HERBERT MEAD. Blumer sekitar tahun Dalam lingkup sosiologi, idea ini sebenarnya

BAB II TEORI INTERAKSIONISME SIMBOLIK SEBAGAI ALAT ANALISIS. sosial manusia dengan meneliti kelompok-kelompoknya.

BAB II INTERAKSIONALISME SIMBOLIK-GEORGE HERBERT MEAD. interaksi. Sebagaimana interaksi social itu sendiri dipandang sebagai tindakan

Pengetahun, wawasan, dan pengalaman menjadikan manusia bijak

Interaksionisme Simbolik dalam Penelitian Kualitatif

TEORI KOMUNIKASI OLEH. AHMAD RIZA FAIZAL S.Sos., IMDLL.

SOSIOLOGI KOMUNIKASI

Gagasan dalam Pengembangan Ilmu-ilmu Sosial

SOSIOLOGI KOMUNIKASI

PENDEKATAN & KARAKTERISTIK PENELITIAN KUALITATIF

BAB I PENDAHULUAN. menyangkut hubungan antara orang-perorangan, antara kelompok-kelompok

Pengertian/Definisi Politik Terkait dengan masalah Kekuasaan/Pengaruh Terkait pula dengan negara Menentukan tujuan, pengambilan keputusan, dan impleme

Oleh: Prof. Dr. Farida Hanum, M.Si KONSEP, MATERI DAN PEMBELAJARAN SOSIOLOGI

Dalam bahasa latin Individu berasal dari kata individuum. Artinya : yang tak terbagi

Memahami Akar dan Ragam Teori Konflik

BAB V. PENUTUP. memiliki kondisi yang berbeda-beda pada masing-masing keluarga. Hanya hak anak

SOSIOLOGI DAN ANTROPOLOGI FEM3313

Kelompok Sosial dan Organisasi Sosialisasi

BAB II KAJIAN TEORI. maupun mempaparkan dua konsep diantaranya definisi yang berkaitan erat

BAB IV ANALISIS DATA. Analisis data merupakan proses pengaturan data penelitian, yakni

BAB II TEORI FENOMENOLOGI ALFRED SCHUTZ. akademik di Universitas Vienna, Austria dengan mengambil bidang ilmuilmu

110 dan maknanya, mencari makna di balik yang sensual menjadi penting di dalam interaksi simbolis. Secara umum, ada enam proporsi yang di pakai dalam

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RKPKS)

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Seperti yang dikutip penulis dalam Fadwa El Guindi (2005:30), jilbab

BAB IV ANALISIS DATA. A. Pengaruh Regresi Tentang Budaya Bantengan Terhadap Perilaku Anak di Desa

BAB I PENDAHULUAN. di dalam mempertahankan hidupnya. Hal ini terbukti dari salah satu seni di

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)

BAB II KAJIAN PUSTAKA. yang harus dibuang yang umumnya berasal dari kegiatan yang dilakukan oleh

BAB II SIMBOL SIMBOL MAKNA HAUL GEORGE HERBERT MEAD. Mead. Akan tetapi Mead-lah yang paling populer sebagai perintis dasar teori

INTENSITAS KETIDAKJUJURAN AKADEMIK MAHASISWA DALAM EVALUASI BELAJAR SKRIPSI

Dead White Men and Other Important People: Sociology s Big Ideas

Teori dan Ragam Tipe Teori Sosiologi

BAB II INTERAKSI SOSIAL DAN INTERAKSIONISME SIMBOLIK. menyangkut hubungan antara orang-orang-perorangan, antara kelompokkelompok

RUMUSAN WORKSHOP NASIONAL PENGELOLAAN JURNAL DAN PEMBELAJARAN MATAKULIAH INTI PROGRAM SARJANA DAN PASCASARJANA SOSIOLOGI

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS)

BAB II TINDAKAN SOSIAL - MAX WEBER. yang menonjol, dan setiap gagasan yang mengancamnya akan disingkirkan

REVIEW BUKU A FIRST LOOK AT COMMUNICATION THEORY KARANGAN EM GRIFFIN CHAPTER 4 : INTERAKSI SIMBOLIK Oleh George Herbert Mead

BAB V SOSIALISASI DAN PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN

BAB II KAJIAN TEORITIS. a. Pengertian Komunikasi Interpersonal

BAB II KAJIAN TEORITIS. kepada orang lain; berhubungan dengan orang lain. Dari kata kerja itu. pemberitahuan, dan perhubungan.

TEORI INTERPRETIF INTERAKSIONAL SIMBOLIK MODUL PERKULIAHAN

BAB II TEORI INTERAKSIONISME SIMBOLIS. A. Tokoh teori. George Herbert Mead lahir di South Hadley, Massachusetts, pada tanggal 27

SOSIOLOGI KOMUNIKASI

BAB I PENDAHULUAN. manusia berinteraksi dengan lingkungannya (Tirtarahardja &Sula, 2000: 105).

BABII KAJIAN PUSTAKA

BAB I SOSIOLOGI SEBAGAI ILMU

BAB II URAIAN TEORITIS. Beberapa orang ilmuwan punya andil utama sebagai perintis

PRINSIP DASAR MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK INDIVIDU DAN MAKHLUK SOSIAL DI MASYARAKAT

BAB II KAJIAN TEORITIS. dikenal dengan nama interaksionist prespektive. Di antara berbagai pendekatan

KAJIAN TENTANG INTERAKSIONISME SIMBOLIK

Pertemuan ke-6. TEORI KOMUNIKASI Pengampu: Dr. Rulli Nasrullah, M.Si

BAB II KAJIAN TEORI. individu dengan individu lainnya. 15 Didalam interaksi sosial terdapat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Berdasarkan judul penelitian ini, Motivasi Individu Bergabung dalam

Teori Komunikasi MODUL PERKULIAHAN. Mahasiswa Mampu Menjelaskan Tentang Teori-Teori Dalam Konteks Komunikasi Antar Pribadi

INTERAKSI SIMBOLIK DALAM BERKOMUNIKASI ANTARA SUKU JAWA DENGAN SUKU BUNGKU. *Hermita**M.Najib Husain***Sirajuddin

BAB IV ANALISIS DATA. dijadikan sebagai suatu temuan penelitian yang akan mengupas

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Aktivitas-aktivitas yang dilakukan penggemar boyband Korea

BAB I PENDAHULUAN. Sejak manusia dilahirkan di dunia, ia telah memiliki naluri untuk berbagi dengan

SOSIOLOGI PENDIDIKAN

DASAR-DASAR MIKRO BAGI SOSIOLOGI MAKRO

MODELS OF TEACHING AND LEARNING (Model-model Pengajaran)

Interaksi Simbolik antara Shadow dengan Anak Autis di Sekolah Kreatif Surabaya

BAB II. Pandangan Masyarakat Terhadap Kepala Desa

Oleh: Nur Afni Kusumaningtyas NIM:

BAB IV ANALISIS DATA. proses perkenalan melalui interaksi antar SFCK, interaksi antara anggota

TEORI DRAMATURGI. A. Latar Belakang Teori Dramaturgi

SOSIOLOGI. Oleh: Anton Budiarto, S.H., M.H.

Sosiologi dan Antropologi

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pemaknaan Tubuh Ideal (Studi Deskriptif Tentang Pemaknaan tubuh Ideal bagi Komunitas XL SO) Oleh: Greytha Vialini NIM:

August Comte Selo Soemardjan Soelaeman Soemardi

BAB II TELAAH PUSTAKA. Culture shock mengacu pada reaksi psikologis. yang dialami individu karena berada ditengah

MAKNA TINDIK TELINGA DI KALANGAN MAHASISWA PROGRAM STUDI KONSENTRASI SOSIOLOGI UNIVERSITAS MULAWARMAN (STUDI PADA MAHASISWA ANGKATAN 2011, 2012, DAN

BAB I PENDAHULUAN. yang mana dalam komunikasi terjadilah interaksi. Semakin baik interaksi. maka semakin baik pula hubungan yang terjadi antar sesama.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. ilmu tentang apa yang semestinya dipelajari, a fundamental images a dicipline has

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indrie Noor Aini, 2013

BAB II KAJIAN TEORI DAN TELAAH PUSTAKA

KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS ILMU SOSIAL

IMPRESSION MANAGEMENT. MATA KULIAH : ISU-ISU KONTEMPORER BY DYAN RAHMIATI, M.Si

BAB II TINDAKAN SOSIAL DAN KESEJAHTERAAN SOSIAL. paradigma yang ada yakni Fakta Sosial (Emile Durkheim) dan Perilaku

Transkripsi:

Kuliah ke-7 Amika Wardana, PhD. a.wardana@uny.ac.id Teori Sosiologi Kontemporer Asumsi Dasar Interaksionisme-Simbolik Akar kesejarahan Interaksionisme-Simbolik Max Weber: Verstehen (Pemahaman Subyektif) Georg Simmel: Interaksi antar individu William I Thomas: Definisi Situasi Charles Horton Cooley: Looking-glass-self Teori Interaksionisme Simbolik George H. Mead: Diri Herbert Blumer: Interpretasi dan Metodologi Referensi 1

Fokus Kajian adalah pada Individu (pelaku) dan dunia sekitarnya Interaksi antara individu dengan dunianya Interaksi tersebut bersifat dinamis daripada statis Kemampuan individu dalam menafsirkan dunia sekitarnya Fokus berikutnya pada Perilaku atau Tindakan Sosial oleh Individu Perilaku/tindakan individu merupakan keputusan akhir dari penafsiran individu terhadap dunia disekitarnya Interaksionisme-Simbolik menginvestigasi aktifitas individu dalam situasi sosial tertentu dengan memahami motivasi dan tujuan aktifitas tersebut. Dalam gambar, petani membajak sawah sebagai tindakan yang memiliki motivasi dan tujuan tertentu 2

Verstehen atau Pemahaman Subyektif Kajian Sosiologi ditujukan pada pemahaman subyektif individu terhadap suatu obyek Pemahaman subyektif individu akan berdialog dengan pemahaman subyektif individu yang lain: Pemahaman inter-subyektif antar individu dalam masyarakat Weber menegaskan bahwa analisis terhadap tindakan sosial didasarkan pada penafsiran/ pemahaman (intra-inter) individu terhadap situasi disekitarnya Bagi Simmel, Masyarakat adalah interaksi dinamis antar individu Kajian Simmel tentang Geometri Sosial menekankan pengaruh jumlah individu terhadap pola dan proses interaksi Konsep Simmel tentang Dyad (Interaksi dua orang) dan Triad (interaksi lebih 3 orang) menjelaskan perubahan pola interaksi antar individu 3

Thomas menekankan bahwa tindakan dan perilaku individu bukan sekedar reaksi / respon terhadap stimulus / rangsangan yang dia terima Bagi Thomas, Individu melakukan pemahaman/ penafsiran terhadap situasi yang telah atau sedang terjadi sebelum memutuskan melakukan tindakan tertentu Dasar konseptual looking-glass-self adalah evaluasi diri atau penilaian diri melalui pandangan orang lain Bagi Cooley, salah satu aspek yang mempengaruhi perilaku dan tindakan individu adalah pendapat, pandangan dan juga penilaian dari individu lain Dalam beberapa hal, Individu cenderung berperilaku sesuai dengan pandangan individu lain disekitarnya 4

Dalam Oxford Dictionary of Sociology: Symbolic interactionisme focuses on meanings through interaction underlying forms of human interaction. P 653 Dalam Collins Dictionary of Sociology: Symbolik Interactionism (is) a theoretical approach explain action and interaction as the outcome of the meanings which actors attach to things and to social actions including themselves. Meanings do not reside in the object but emerge from social process. Emphasis is placed on the active, interpretive and constructive capacities of competence possesed by human actors. P 622-623 Pertama: manusia adalah mahluk yang berkemampuan memanipulasi simbol dalam berhubungan dengan sesamanya Kedua: Proses kelahiran simbol-simbol melalui interaksi di dunia sosial, yang saling terhubungan satu sama lain secara kompleks 5

Ketiga: Individu selalu terkait dengan dunia sekitarnya khususnya individu lain dalam mengembangkan kepribadian dan penafsiran simbolik Keempat: Interaksi antar individu menjadi bagian penting dalam menciptakan dunia sosial masyarakat, karena memungkin proses sosial terus berlangsung Diskusi bersama sebagai satu bentuk interaksi antar individu. Diskusi hanya bisa berhasil apabila masing-masing memiliki kesepahaman yang dimiliki bersama, disini dimediasi oleh bahasa 6

Bagi Mead Individu/ diri adalah Active, Interpretive dan Constructive Berbeda dengan Fungsionalisme, dimana cara pikir dan perilaku individu sangat dipengaruhi/ ditentukan oleh sistem dan struktur sosial tempat tinggalnya Interaksionisme-Simbolik Mead menekankan bahwa cara berpikir dan perilaku individu ditentukan oleh pemahaman dan penafsiran individu terhadap situasi disekitarnya, yang bisa berbentuk menyetujui atau melawan kondisi yang ada Konsep diri ini berkait erat dengan Pikiran (Mind) individu Berbeda dengan Psikologis yang melihat Diri sebagai karakter dasar individu sejak lahir Bagi Mead, Diri berkembang seiring dengan perkembangan Pikiran individu, yang tumbuh dalam suatu interaksi di dunia sosialmasyarakat: yang pertama tetap masyarakat bukan individunya Hal penting lain dalam pembentukan diri Mead adalah kemampuan individu untuk menjadikan dirinya obyek dari pikirannya 7

Pertama: Tahap bermain (Play Stage) Ketika individu mampu memainkan diri orang lain Kedua: Tahap Permainan (Game Stage) Merupakan tahap lanjut dengan Play Stage Perbedaannya terletak telah terbentuknya definisi peran yang jelas dan hubungannya dengan peran-peran yang lain Disini individu memiliki kemampuan menempati berbagai peran dan memahami hubungan antar peran Ketiga: Generalised Other Sebagai Sikap dasar dari suatu masyarakat/komunitas Individu diharapkan berperilaku atau bersikap sesuai dengan harapan masyarakatnya Sebagai pola reaksi individu terhadap orang lain (di luar dirinya) Sebagai bagian yang tidak bisa dikalkulasi, tidak bisa diprediksi dan sifat kreatif Diri individu I : Diri individu yang dinamis dan kreatif Menciptakan hal-hal baru Bentuk ekspressi/realisasi dari Diri dalam dunia sosial Me : Diri individu yang pasif menerima dari luar Bentuk dari Generalised Other, yang konformis terhadap orang lain dan sistem sosial yg ada Hubungan saling berkait antara I dan Me dialektika dalam pembentukan diri individu dalam dunia sosial 8

Setiap mahluk mengembangkan sistem komunikasi tertentu untuk saling berhubungan dengan sesamanya Mahluk tingkat bawah mengembangkan isyarat atau gestures sebagai media komunikasi mereka yg terbatas Manusia juga mengembangkan model komunikasi semacam ini Namun nilai penting manusia, adalah kemampuannya memanipulasi simbol, yang bentuk akhirnya adalah bahasa. Bahasa memungkinman manusia berkomunikasi dan mengembangkan peradabannya lebih tinggi dibandingkan mahluk lainnya. Rambu-rambu lalulintas memiliki makna sendiri-sendiri 9

Blumer mengkritik penganut Perilaku Sosial yang melihat tindakan individu hanya dari sisi stimulus dan respon tanpa adanya proses berpikir Blumer mengetengahkan konsep interpretasi dalam tindakan individu Artinya: Individu melibatkan proses berpikir, memahami dan menafsirkan stimulus (kondisi tertentu) sebelum melakukan tindakan atasnya Pertama: Manusia bertindak suatu berdasarkan makna dari sesuatu tsb bagi dirinya Manusia disini memiliki kemampuan berpikir dan memahami sesuatu Pemahamannya terhadap sesuatu mempengaruhi tindakannya Kedua: Makna dari sesuatu itu lahir dalam proses interaksi sosial dengan sesama Individu selalu berinteraksi dengan individu lainnya Proses tersebut adalah Sosialisasi: sebagai proses dinamis yang memungkinkan individu mengembangkan kemampuannya dalam berpikir dan memahami dunia disekitarnya 10

Ketiga: Makna dari sesuatu akan dipahami dan juga dimodifikasi oleh individu melalui kemampuan interpretif dan kreatifnya Makna suatu benda tidaklah statis, tapi dinamis Individu yang kreatif dan intepretif bersama dengan proses interaksi yang dinamis akan memodifikasi makna dari suatu benda Pada bagian inilah, manusia memiliki potensi untuk mengembangkan dirinya melalui modifikasi makna dari dunia disekitarnya Aktifitas pengajian menunjukkan interaksi antar individu untuk membuat pemahaman dalam kehidupan agama (bisa disebut aktifitas proses penciptaan dan manipulasi simbol dalam interaksi manusia) 11

Kemampuan manusia untuk memanipulasi simbol dan makna-maknanya, memungkinkan dia memilih dalam membuat keputusan Tindakan manusia adalah hasil dari serangkaian interpretasi dan pilihannya dalam suatu setting sosial tertentu Bagian ini menegaskan sisi vita analisis individu dalam sosiologi: yang disebut Sosiologi Mikro Johnson, D.P., 1986. Teori Sosiologi Klasik dan Modern. Jilid 2. Jakarta Gramedia Poloma, M. 1993. Teori Sosiologi Kontemporer. Jakarta: Raja Grafindo Ritzer, G. dan Goodman, D.J., 2004. Sociological Theory. Edisi ke-6. New York: McGraw-Hill Wallace, R.A. dan Wolf, A., 1980. Contemporary Sociological Theory: Continuing the Classical Tradition. Englewood: Prentice Hall 12