BAB II LANDASAN TEORI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. saham akan bereaksi negatif bila terjadi kemelut dalam negeri seperti kerusuhan

Bab 1. Pendahuluan. Salah satu alternatif dalam berinvestasi yang mungkin dilakukan adalah

BAB I PENDAHULUAN. permintaan dan penawaran atas instrumen keuangan jangka panjang yang

BAB I PENDAHULUAN. usaha selain bank. Di samping itu perkembangan pasar modal juga

BAB I PENDAHULUAN. satu lembaga keuangan non bank, pasar modal berfungsi sebagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perekonomian di Indonesia pada dasarnya tidak dapat dipisahkan dari

BAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan selalu membutuhkan dana untuk menunjang kelancaran

BAB 1 PENDAHULUAN. ikut serta dalam kepemilikan saham suatu perusahaan. Pasar modal merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

menyebabkan harga saham tinggi (Dharmastuti, 2004:17-18). sebagaimana yang diharapkan oleh pemegang saham.

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. yang ditetapkan dan struktur permodalan yang lemah dan sebagainya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Darmadji dan Fakhrudin (2006) Saham dapat didefenisikan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dalam menjalankan kegiatan operasionalnya akan membutuhkan struktur. modal yang kuat untuk meningkatkan laba agar tetap mampu

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar modal mempunyai peran penting bagi perekonomian negara. Pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Investasi dapat diartikan sebagai suatu komitmen penempatan

BAB I PENDAHULUAN. Proses penghimpunan dan pengalokasian dana masyarakat terutama dalam

BAB I PENDAHULUAN. telah memiliki perubahan pola pikir tentang uang dan pengalokasiannya. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. luar negeri. Sementara itu bagi investor, pasar modal merupakan wahana untuk

BAB I PENDAHULUAN. dan berarti perusahaan telah melakukan financial leverage. Semakin besar utang

PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS) DAN DIVIDEND PAYOUT RATIO (DPR) TERHADAP HARGA SAHAM (Studi Kasus Pada PT. Astra International, Tbk)

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah untuk mendapatkan dana dari masyarakat yang dapat digunakan

BAB II LANDASAN TEORI. Saham (stocks) adalah surat berharga yang menunjukkan adanya

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal dipandang sebagai salah satu sarana yang sangat efektif untuk

earnings per share (EPS), dan volume perdagangan] terhadap risiko sistematis

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal di Indonesia telah menjadi salah satu alternatif pembiayaan

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. Saham adalah salah satu instrumen investasi yang dapat memberikan return UKDW

BAB I PENDAHULUAN. modal. Modal merupakan salah satu faktor terpenting untuk menjalankan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan modal seseorang atau pihak

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu alternatif pilihan investasi yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi Indonesia pada tahun 2015 meningkat sekitar 5,8 persen.

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, dan Sistematika Penulisan.

BAB 1 PENDAHULUAN. telah memperlihatkan kemajuan seiring dengan perkembangan ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. Menurut (Gumanti, 2011:9) Investasi adalah penggunaan modal

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan dipasar perdana (primary market) maupun di pasar sekunder (secondary

BAB I PENDAHULUAN. suatu Negara dapat dilihat dan diukur melalui berbagai cara, salah satunya dengan

BAB I PENDAHULUAN. yang cukup besar. Hal ini dapat dilihat dari perusahaan go public semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Model estimasi..., Andriyatno, FE UI, 2010.

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengalami perbaikan. Hal tersebut dikarenakan perekonomian merupakan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. bagi keuntungan masa depan, dengan demikian maka pengertian investasi dapat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dengan adanya globalisasi membuat perekonomian dunia semakin terbuka dan

BAB I PENDAHULUAN. tidak langsung. Investasi langsung dilakukan dengan membeli langsung aktiva

BAB I PENDAHULUAN. Industri barang konsumsi atau consumer goods di Indonesia semakin tumbuh

BAB I PENDAHULUAN. penanam saham dengan perusahaan ataupun institusi pemerintah melalui

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

ANALIS PENGARUH VARIABEL-VARIABEL FUNDAMENTAL YANG MEMPENGARUHI HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI TAHUN

ANALISIS FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA SAHAM PADA PT. ASTRA AGRO LESTARI, TBK UNTUK PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. tertarik dengan Earning per Share (EPS). Selain melakukan pengukuran laba

BAB I PENDAHULUAN. sektor property juga dapat dilihat dari menjamurnya real estate di kota-kota besar.

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Fakhruddin (2008:9), pasar modal memfasilitasi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. nasional maupun internasional, perusahaan yang ingin tetap bertahan dalam era

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Suatu perusahaan diharapkan dapat terus berkembang. Sementara pengembangan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pembangunan ekonomi adalah salah satu aspek penting di dalam suatu negara dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal memiliki peranan besar bagi perekonomian suatu negara,

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah telah memberikan beberapa kemudahan untuk dapat lebih

BAB I PENDAHULUAN. pendanaan bagi perusahaan maupun institusi lain dan sebagai sarana bagi kegiatan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 2. Tinjauan Teoritis dan Perumusan Hipotesis

BAB I PENDAHULUAN. dapat dipenuhi dengan melakukan go public atau menjual sahamnya kepada

BAB I PENDAHULUAN. yang memberikan pilihan jenis-jenis investasi serta perantara untuk berinvestasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Wujud saham adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas

BAB I PENDAHULUAN. emiten dan tempat terjadinya kegiatan investasi. Secara konsep, investasi adalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. Pergerakan harga saham industri farmasi di Bursa Efek Indonesia mulai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Saham (stock) merupakan salah satu instrumen pasar keuangan yang paling popular.

I. PENDAHULUAN. keuntungan di masa yang akan datang. Hal ini juga di dukung dengan jenis

ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI

PENGARUH ANALISIS RASIO KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN DI BEI

BAB I PENDAHULUAN. go public yang terdaftar di bursa efek setiap tahun berkewajiban untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi informasi yang semakin berkembang pesat,

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan pasar modal merupakan salah satu leading indicator dalam

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Baridwan (2004) earning per share adalah jumlah pendapatan yang

BAB I PENDAHULUAN. ketidakpastian yang seringkali sulit diprediksikan oleh para investor. Pesatnya perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Krisis moneter yang terjadi di Indonesia pada pertengahan tahun 1997

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti, apakah faktor fundamental

BAB I PENDAHULUAN. indonesia. Kondisi pertumbuhan ekonomi yang melambat, diproyeksikan

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan dunia usaha bagi perusahaan yang sudah Go Public semakin

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Memasuki era globalisasi, perkembangan teknologi informasi dalam

BAB I PENDAHULUAN. di Amerika Serikat merupakan topik pembicaraan yang menarik hampir di

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan kebutuhan masing masing individu. Banyak keuntungan yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. Bursa Efek Jakarta (BEJ) atau Jakarta Stock Exchange (JSX) adalah sebuah

BAB I PENDAHULUAN. (Fahmi, 2012).Kemajuan suatu negara antara lain ditandai adanya pasar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BABl PENDAHULUAN. Berdirinya sebuah perusahaan harus memiliki tujuan yang jelas. Ada

BAB I PENDAHULUAN. sama, yaitu mendapatkan capital gain, yaitu selisih positif antara harga

BAB I PENDAHULUAN. Negara. Untuk mencapai pertumbuhan ekonomi tersebut, salah satu hal yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di zaman yang semakin maju dan modern ini, keberadaan pasar modal di

I. PENDAHULUAN. Dewasa ini modal telah menjadi komponen yang tidak dapat dipisahkan dari

BAB I PENDAHULUAN. dipandang sebagai salah satu sarana efektif untuk mempercepat pembangunan. menjadi cerminan dinamika ekonomi suatu negara.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berharga seperti saham, sertifikat saham dan obligasi (Pandji dan Piji,

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat untuk berinvestasi pada instrumen keuangan seperti saham, obligasi,

BAB 1 PENDAHULUAN. terus tumbuh dan berkembang. Perusahaan harus memiliki strategi yang dapat

Transkripsi:

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Saham 2.1.1 Pengenalan Saham Saham adalah surat berharga yang merupakan tanda kepemilikan seseorang atau badan usaha terhadap suatu perusahaan (Athanasius, 2012). 2.1.2 Pengenalan Indeks Pasar Saham Indeks pasar saham adalah pendaftaran saham dan sebuah statistika yang menggambarkan harga komposit dari komponennya. Indeks digunakan sebagai alat untuk mewakilkan karakteristik dari saham komponennya. Semuanya memiliki kesamaan seperti perdagangan di pasar saham yang sama, merupakan bagian dari industri sejenis, atau memiliki kapitalisasi pasar yang serupa. Indeks pasar saham banyak dibuat berdasarkan berita atau jasa finansial yang digunakan untuk mengukur kinerja fungsional seperti reksadana (Athanasius, 2012). 2.1.3 Karakteristik Saham Setiap saham yang diperdagangkan di pasar modal memiliki tiga jenis nilai yang melekat pada suatu saham go-public. Nilai saham tersebut (Simatupang, 2010), yaitu: 1. Nilai Nominal (Nilai Pari) 5

6 Nilai nominal saham adalah nilai yang tertera dalam saham yang diperoleh dari hasil pembagian total modal usaha terhadap jumlah saham yang beredar. Nilai ini digunakan lebih kepada kepentingan akuntansi dan hukum. Nilai nominal tidak mengukur nilai riil suatu saham, tetapi hanya digunakan untuk menentukan besarnya modal yang disetor penuh dalam neraca, sehingga besar kecilnya nilai nominal sangat bergantung pada besarnya modal yang disetor perusahaan dan jumlah saham yang diterbitkan. 2. Nilai Wajar Saham Nilai wajar saham adalah nilai yangdiberikan oleh para investor atau analis pasar modal terhadap setiap saham yang diperdagangkan di bursa efek dengan berpedoman pada masing-masing industri dari setiap perusahaan tersebut dan penggunaan metode-metode perhitungan nilai / harga suatu saham yang berlaku umum. 3. Nilai Pasar Nilai pasar berbeda dengan nilai nominal dan nilai wajar. Nilai pasar atau harga pasar saham suatu perusahaan go-public adalah nilai yang diperdagangkan di bursa efek. Nilai pasar adalah nilai yang terbentuk dari perkiraan para investor terhadap prospek perusahaan. Semakin banyak para investor yang memperkirakan kinerja perusahaan akan semakin baik di masa yang akan datang, maka semakin banyak para investor yang melakukan pembelian dan semakin tinggi harga pasar saham. Sebaliknya semakin banyak investor memperkirakan kinerja perusahaan akan

menurun, maka akan semakin banyak investor yang melakukan penjualan saham dan harga saham akan menurun. 7 2.1.4 Keuntungan Investasi Saham Ada 2 keuntungan investasi saham (Simatupang, 2010): 1. Dividen Dividen adalah keuntungan bersih setelah dikurangi pajak yang diberikan perusahaan penerbit saham kepada para pemegang saham. Ada beberapa hal yang terkait dengan pembagian dividen, yaitu: a. Dividen Yield Dividen yield adalah rasio antara dividen yang dibagikan kepada para pemegang saham dibandingkan dengan harga saham. b. Dividen Payout Ratio (DPR) Dividen payout ratio adalah rasio perbandingan antara dividen yang dibagikan dibandingkan dengan laba per-lembar saham yang diperoleh perusahaan. Melalui pembagian ini, investor akan dapat mengetahui berapa besar rasio laba yang dibagikan dari laba per-lembar saham yang diperoleh perusahaan. c. Cum Dividen Cum dividen adalah suatu tanggal yang menunjukkan batas akhir bagi para investor yang membeli saham akan menerima pembagian dividen, sehingga merupakan hal yang wajar apabila saham yang masih dalam kategori cum dividen akan diburu oleh para investor.

8 d. Ex-Dividen Ex-Dividen berkebalikan dengan Cum Dividen, yaitu saham dimana investor yang membeli saham dalam periode Ex-dividen ini tidak lagi memiliki hak untuk menerima dividen sehingga pergerakan harga saham Ex-Dividen berlawanan dengan pergerakan harga Cum Dividen, dimana biasanya harga saham pada Ex-Dividen cenderung mengalami penurunan sebesar jumlah dividen yang akan dibayarkan pada masa Cum Dividen. e. Dividen Interim dan Dividen Final Dividen interim adalah dividen dalam bentuk uang tunai yang dibagikan oleh perusahaan kepada para pemegang saham yang bersifat sementara. Pembagian ini umumnya diberikan kepada para pemegang saham karena sampai tahun penutupan anggaran pihak manajemen anggaran pihak manajemen perusahaan belum dapat menentukan secara akurat berapa besar laba perusahaan. Dividen final adalah dividen yang dibayarkan oleh perusahaan sebagai kekurangan dari dividen interim yang dibayarkan setelah total laba perusahaan sudah diketahui besarannya. f. Dividen Saham Dividen saham adalah dividen yang dibagikan bukan dalam bentuk tunai, tetapi dividen yang diberikan dalam bentuk saham. 2. Kapital Gain

Kapital gain merupakan keuntungan yang diperoleh para investor di pasar modal dari selisih antara harga beli dan harga jual, yaitu dimana harga jual > harga beli. 9 2.1.5 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Naik Turunnya Harga Saham Menurut Mangasa Simatupang (Simatupang, 2010), faktor-faktor yangmempengaruhi naik atau turunnya harga saham, yaitu sebagai berikut: 1. Perkiraan Performa Perusahaan Faktor-faktor perkiraan perubahan performa perusahaan terdiri dari: a. Perkiraan Kebijakan Tingkat Laba Perusahaan dan Dividen Tunai yang Dibagikan Proyeksi tingkat keuntungan yang diharapkan akan sangat menentukan besaran naik turunnya harga suatu saham perusahaan go-public. Dengan demikian semakin banyak investor yang memperkirakan bahwa laba suatu perusahaan akan meningkat maka akan meningkatkan persepsi yang positif terhadap perusahaan tersebut. b. Tingkat Ratio Utang dan Ratio Price to Book Value (PBV) Faktor lain yang mempengaruhi pergerakan naik dan turunnya harga saham adalah perkiraan tingkat resiko yang mungkin dihadapi oleh perusahaan dikarenakan beban utang dan tingginya price to book value (PBV) perusahaan. 2. Kebijakan Korporasi yang Dilakukan Perusahaan

10 Aksi korporasi yang dimaksud adalah aksi jajaran manajemen yang dapat mengubah fundamental perusahaan secara signifikan. Kebijakan korporasi ini akan mengubah komposisi jumlah saham dan akan sangat berpengaruh mendorong timbulnya perubahan harga saham perusahaan. 3. Kebijakan Pemerintah Kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah terkait dengan dunia usaha akan sangat berpengaruh dengan fluktuasi harga saham-saham yang ditansaksikan di bursa efek. Setiap investor di pasar modal harus dapat memperkirakan dan memiliki kepekaan dalam melakukan tindakantindakan yang diperlukan terkait dengan rencana atau wacana dari setiap adanya kebijakan pemerintah di bidang usaha untuk meraih keuntungan dan menghindari kerugian yang fatal dari investasi yang dilakukan di pasar modal. 4. Fluktuasi Nilai Mata Uang Fluktuasi nilai mata uang pada data-data transaksi perdagangan di bursa efek menunjukkan adanya hubungan yang kuat antara pergerekan fluktuasi nilai mata uang dengan fluktuasi harga saham-saham yang diperdagangkan di bursa efek. 5. Kondisi Makro Ekonomi dan Politik Keamanan Tingginya tingkat inflasi, tingkat pengangguran yang tinggi, menurunnya aktivitas ekonomi, serta tidak stabilnya keadaan politik dan keamanan

suatu negara dipastikan juga akan berpengaruh langsung terhadap pergerakan transaksi perdagangan saham di bursa efek. 11 6. Tingkat Suku Bunga Perbankan Tingkat suku bunga perbankan secara periodik akan selalu berfluktuasi dan fluktuasi tingkat suku bunga perbankan tersebut akan berpengaruh kuat terhadap pergerakan harga-harga saham di bursa efek. Secara teoritis hubungan pergerakan tingkat suku bunga dengan pergerakan harga saham tersebut berbanding terbaik. Artinya apabila tingkat suku bunga mengalami kenaikan maka harga-harga saham yang diperdagangkan di bursa efek akan mengalami penurunan, karena para investor saham akan beralih berinvestasi kepada instrumen perbankan seperti deposito misalnya dan sebaliknya kalau pergerakan tingkat suku bunga mengalami penurunan, maka harga-harga saham naik karena para investor beralih berinvestasi kepada instrumen saham. 7. Rumor dan Sentimen Pasar Adanya rumor berkaitan dengan saham yang terjadi di pasaran dapat berpengaruh sangat besar terhadap merosotnya harga saham perusahaan atau sebaliknya meningkatnya harga saham secara tajam dalam waktu seketika. 2.2 Pengenalan Data Internet

12 Data internet memberikan penyajian beragam informasi dari berbagai macam bidang secara online. Ada bidang ilmu kedokteran yang menyajikan berbagai informasi-informasi seputar dunia kedokteran, ada bidang ilmu komputer yang menyajikan berbagai informasi seputar dunia komputer dan teknologi informasi, ada bidang ilmu ekonomi yang menyajikan berbagai informasi tentang perekonomian. Begitu pula halnya dengan bidang-bidang saham dengan segala rincian informasinya yang dapat dengan mudah dilihat dari internet. Semua data-data yang diperoleh secara online berasal dari data internet. Dalam penyusunan thesis ini, peneliti mengambil informasi-informasi tentang saham dari data-data yang ada dari data internet, seperti: a. Astra Indonesia (https://www.astra.co.id) b. Biro Pusat Statistik / BPS (https://www.bps.go.id) c. Bank Indonesia (https://www.bi.go.id) d. Data CNBC (https://www.data.cnbc/quotes) e. Dunia Investasi (https://www.duniainvestasi.com/bei/prices/stock) Peneliti tidak perlu mengunjungi perusahaan Astra, kantor BPS, bank Indonesia untuk memperoleh data-data saham dan data-data keuangan yang dibutuhkan untuk diolah. Akan tetapi, peneliti mengambil data-data yang dibutuhkan melalui alamat website perusahaan tersebut. Semua data-data tersebut terdapat dalam data internet.

13 Dengan adanya beberapa data-data saham harian dan data-data keuangan yang diperoleh dari data internet seperti ini, maka akan lebih memudahkan peneliti dalam melakukan pengumpulan, pengolahan, dan pemrosesan data untuk menghasilkan sebuah penelitian dalam memprediksi naik turunnya harga saham dengan menggunakan teknik data mining, yaitu decision tree. 2.3 Konsep Data Mining Ada beberapa definisi tentang data mining: Data mining adalah aplikasi dari algoritma-algoritma yang spesifik untuk mengekstraksi beberapa rumusan dari data (Fayyad, 1996). Data mining adalah proses untuk mendapatkan informasi yang berguna dari gudang basis data yang besar (Tan, 2006). Data mining adalah disiplin ilmu yang bertujuan untuk menemukan, menggali, atau menambang pengetahuan dari data atau informasi yang kita miliki (Susanto, 2010). Menurut Larose, ada enam fungsi dalam data mining (Larose, 2005), yaitu: 1. Fungsi deskripsi (description) 2. Fungsi estimasi (estimation) 3. Fungsi prediksi (prediction) 4. Fungsi klasifikasi (classification) 5. Fungsi pengelompokan (classifier) 6. Fungsi asosiasi (association).

14 Selanjutnya keenam fungsi data mining tersebut dapat dikelompokkan menjadi dua bagian (Berry dan Browne) seperti yang dikutip oleh Sani Susanto (Susanto, 2010), yaitu: 1. Fungsi minor atau fungsi tambahan, meliputi ketiga fungsi yang pertama, yaitu deskripsi, estimasi, dan prediksi. 2. Fungsi mayor atau fungsi utama, meliputi ketiga fungsi berikutnya, yaitu klasifikasi, pengelompokan, dan asosiasi. 2.4 Pengenalan Weka Weka adalah aplikasi data mining open source yang berbasis bahasa pemrograman Java. Aplikasi Weka pertama kali dikembangkan oleh Universitas Waikato, Selandia Baru. Aplikasi Weka terdiri dari kumpulan algoritma machine learning yang dapat digunakan untuk melakukan generalisasi / formulasi dari sekumpulan data sampling(http://www.weka.cs). Sekalipun kekuatan Weka terletak pada kumpulan algoritma yang makin lengkap dan canggih, tetapi kesuksesan data mining tetap terletak pada faktor kemampuan manusia yang menganalisis hal tersebut. Pengumpulan data yang berkualitas tinggi serta pengetahuan pemodelan dan penggunaan algoritma yang tepat diperlukan untuk menjamin keakuratan formulasi yang diharapkan. Saat ini, Weka sudah cukup banyak mendukung algoritma untuk pemodelan data (classifier), di antaranya: J48 J48 versi open source dari algoritma c.45 yang dapat digunakan untuk pembentukan dan perancangan pohon keputusan / decision tree.aghbari mengatakan dalam

15 jurnalnya yang berjudul Bayesian Based Classifier For Mining Image Classes, bahwa klasifier lebih akurat dari pada sesama teknik pemodelan data mining yang sejenis seperti NB-classifier antara 10 hingga 12 kelas. Alasan utama untuk akurasi klasifikasi yang tinggi dalam Flexible Bayesian classifier (FB-classifier)bila dibandingkan terhadap saingannya adalah bahwa FB-classifier membuang asumsi yang secara normal sejak kepadatan atribut-atribut dalam data image tidak terdistribusi secara biasanya seperti dalam eksperimen (Aghbari, 2005). Melihat kelebihan decision tree yang seperti ini, maka peneliti akan menggunakan teknik decision tree dalam memprediksi harga saham. Linear Regression Linear Regression adalah algoritma untuk menghasilkan formulasi numerik dengan metode statistik regresi linear. Naive Bayes Penggolongan Naive Bayes didasarkan oleh probabilistik dengan mengaplikasikan teorema Bayes yang bergantung pada asumsi independen (Aghbari, 2005).Naive Bayes merupakan salah satu pemodelan data (classifier) secara numerik.

16