Segi formil : dibuat pembentuk uu Indonesia, dibuat di Indonesia, disusun dalam bahasa Indonesia, berlaku di seluruh wilayah Indonesia

dokumen-dokumen yang mirip
Hukum sebagai pengemban nilai keadilan menurut Radbruch

A. Nama dan identitas pemegang dan pemberi Hak Tanggungan. DAVID ARIAWAN yang bertindak dalam jabatannya selaku Direktur PT.

PEJABAT PEMBUAT AKTA TANAH

Pluraliitas Hukum Waris

Definisi Penggabungan Usaha

- Para penghadap tersebut diatas menerangkan dengan akta ini :

Hukum Dalam Arti Sempit

- Para penghadap saya, Notaris kenal

Kajian Thd Penegakan Hukum Tindak Pidana Mengedarkan Sediaan Farmasi Ilegal Berdasarkan UU Kesehatan - Author: Swante Adi Krisna

Law is the enterprise of subjecting human conduct to the governance of rules (The Morality of Law, 1971: 106).

Pengertian Perjanjian Kredit

Muatan yang melanggar kesusilaan

Awal/Kepala Akta Perjanjian Kredit

Dokumen yang dibutuhkan bagi Yang Menyewakan (nyonya Indira Sukamti, Nona Rini Apriliani Tuan Dedi Purwadi)

HUKUM AGRARIA NASIONAL

Pertemuan ke-2 GARIS-GARIS BESAR PERKEMBANGAN HUKUM TANAH DI INDONESIA. Dosen : Dr. Suryanti T. Arief SH.,MBA.,MKn

Pertemuan ke 4 HUKUM ADAT DALAM HUKUM TANAH NASIONAL. Dosen: Dr. Suryanti T. Arief SH.MKn.MBA

Debat Klasik antara Realitas in abstracto vs Realitas in concreto

BAB II PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN YANG MENGATUR TENTANG PENGUASAAN HAK ATAS TANAH DI INDONESIA BAGI WARGA NEGARA ASING

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERLINDUNGAN HUKUM DAN HAK PENGUASAAN ATAS TANAH

HAK ATAS TANAH UNTUK WARGA NEGARA ASING

PEMPURNAAN UUPA SEBAGAI PERATURAN POKOK AGRARIA

BAB I PENDAHULUAN. Tanah adalah sumber daya alam terpenting bagi bangsa Indonesia untuk

BAB I PENDAHULUAN. Tanah merupakan karunia Tuhan Yang Maha Esa untuk mahkluk. ciptaannya, oleh karena itu tanah mempunyai arti yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. ayat (2) UU No.5 Tahun 1960 Tentang Peraturan Dasar Pokok-pokok Agraria yang merupakan

BAB II. ASAS- ASAS PERLINDUNGAN MASYARAKAT dan MASYARAKAT ADAT

BAB I PENDAHULUAN. Wilayah Indonesia terkenal dengan sebutan Archipelago yang hilang

BAB I PENDAHULUAN. dikuasai atau dimiliki oleh orang perorangan, kelompok orang termasuk

BAB I PENDAHULUAN. terakhirnya. Selain mempunyai arti penting bagi manusia, tanah juga mempunyai kedudukan

BAB I PENDAHULUAN. mereka pergi. Dalam sejarah peradaban umat manusia, tanah merupakan faktor

LAND REFORM INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. dan makmur sebagaimana yang telah dicita-citakan. Secara konstitusional bahwa bumi, air,

POKOK-POKOK PIKIRAN PEMAHAMAN RUU PENGADAAN TANAH UNTUK PEMBANGUNAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Suatu Negara dikatakan sebagai Negara berdaulat jika memiliki

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dimuat dalam BAB IV, maka

Pertemuan ke-5 HAK-HAK PENGUASAAN ATAS TANAH. Dosen: Dr. Suryanti T. Arief, SH., MKn., MBA

BAB I PENDAHULUAN. Bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya begitu pula

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Di dalam Negara Republik Indonesia, yang susunan kehidupan rakyatnya,

BAB I PENDAHULUAN. tanah terdapat hubungan yang erat. Hubungan tersebut dikarenakan. pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar Berdasarkan prinsip

BAB I PENDAHULUAN. tanah dapat menimbulkan persengketaan yang dahsyat karena manusia-manusia

BAB I PENDAHULUAN. bangsa sepanjang masa dalam mencapai sebesar-besar kemakmuran rakyat yang

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 38/PUU-XV/2017

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. menjadi pokok permasalahan utama. Instruksi Gubernur tersebut pada

BAB I PENDAHULUAN. untuk saling ketergantungan antara manusia yang satu dengan manusia yang

PERTEMUAN MINGGU KE-10 LANDREFORM DI INDONESIA. Dosen: Dr. Suryanti T. Arief, SH., MKn., MBA

1.PENDAHULUAN. masih memerlukan tanah ( K. Wantjik Saleh, 1977:50). sumber penghidupan maupun sebagai tempat berpijak

BAB 1 PENDAHULUAN. Agraria Isi dan Pelaksanaannya Jilid I Hukum Tanah Nasional, (Jakarta : Djambatan, 2005), hal

TINJAUAN PELAKSANAAN PENDAFTARAN TANAH SECARA SISTEMATIK DI KABUPATEN BANTUL. (Studi Kasus Desa Patalan Kecamatan Jetis dan

BAB I PENDAHULUAN. bagian dari negara Indonesia. Baik tanah maupun sumber-sumber daya alam

HUKUM AGRARIA. Seperangkat hukum yang mengatur Hak Penguasaan atas Sumber Alam. mengatur Hak Penguasaan atas Tanah. Hak Penguasaan Atas Tanah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 alinea ke-4, oleh karena itu perlindungan

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 62/PUU-XIII/2015 Surat Ijo Tidak Menjadi Dasar Hak Pemilikan Atas Tanah

BAB I PENDAHULUAN. Bumi, air, ruang angkasa, dan segala kekayaan alam yang terkandung di

BAB I PENDAHULUAN. dapat bermanfaat bagi pemilik tanah maupun bagi masyarakat dan negara.

PENDAHULUAN. 1 Ulfia Hasanah, Status Kepemilikan Hat Atas Tanah Hasil Konversi hak barat berdasarkan Undang-Undang No. 5

BAB I PENDAHULUAN. (pendukung mata pencaharian) di berbagai bidang seperti pertanian, perkeb unan,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian Hukum Tanah dan Hak Penguasaan

BAB 1 PENDAHULUAN. Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria

1. Menghapuskan dualisme hukum tanah yang lama dan menciptakan

SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Tugas Dan Syarat Untuk Menyelesaikan Program Strata Satu (S1) Ilmu Hukum. Oleh:

REFORMA AGRARIA DAN REFLEKSI HAM

BAB I PENDAHULUAN. menguasai dari Negara maka menjadi kewajiban bagi pemerintah. menurut Undang-Undang Pokok Agraria yang individualistic komunalistik

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 33 ayat 3 menyatakan bahwa bumi air dan kekayaan alam

BAB I PENDAHULUAN. fungsi yang amat penting untuk membangun masyarakat yang adil dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG PERMASALAHAN. Universitas. Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Rumah merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia, tempat manusia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pasal 1 ayat (2) UUPA menyatakan bahwa seluruh bumi, air dan ruang

BAB I PENDAHULUAN. meninggal dunia dan mengingat susunan kehidupan dan pola perekonomian

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. berhubungan dengan tanah. Tanah sangat penting bagi manusia sebagi tempat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Negara Republik Indonesia merupakan negara yang agraris. Suasana

II. Istilah Hukum Perdata

1. Hak individual diliputi juga oleh hak persekutuan.

LAPORAN. Penelitian Individu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II PENGATURAN TANAH TERLANTAR MENURUT HUKUM AGRARIA. tidak terpelihara, tidak terawat, dan tidak terurus.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Yang Maha Esa yang wajib kita jaga dan kelola dengan sebaik-baiknya

BAB 1 PENDAHULUAN. vital dalam kehidupan dan penghidupan bangsa, pendukung negara yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam konteks Indonesia, salah satu isu yang menarik untuk dibicarakan

BAB I PENDAHULUAN. makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

BAB V. PENUTUP. (dua) permasalahan yang menjadi fokus penelitian ini, yaitu:

POLITIK HUKUM PERTANAHAN BAGI WARGA NEGARA ASING BERDASARKAN UU NOMOR 5 TAHUN 1960

dalam ketentuan Pasal 33 ayat (3) Undang-Undang Dasar 1945 yang mengatur

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam arti hukum, tanah memiliki peranan yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Tanah merupakan salah satu faktor penting yang sangat erat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kemakmuran seluruh rakyat Indonesia. Secara konstitusional Undang-undang Dasar 1945 dalam Pasal 33 ayat

BAB I PENDAHULUAN. Hak atas tanah dalam Hukum Tanah Nasional (HTN), memberikan ruang yang

LAPORAN SINGKAT RAPAT KERJA KOMISI II DPR RI

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Aristoteles manusia adalah zoon politicon atau makhluk sosial.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Peran Badan Pertanahan Nasional di bidang Pertanahan

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

BEBERAPA CATATAN TENTANG NASKAH AKADEMIK RUU HAK ATAS TANAH DAN RUU PENGADILAN AGRARIA

RESUME PERMOHONAN PERKARA Nomor 006/PUU-I/2003

BAB I PENDAHULUAN. ini jasa perbankan melalui kredit sangat membantu. jarang mengandung risiko yang sangat tinggi, karena itu bank dalam memberikannya

BAB I PENDAHULUAN. penelitian-penelitian dan tulisan oleh para pakar berbagai disiplin ilmu 2, demikian

BAB I PENDAHULUAN. Setiap makhluk hidup pasti akan mengalami kematian, demikian juga

Transkripsi:

SKRIPSI HUKUM PIDANA UUPA Sebagai Dasar Pembentukan Hukum Agraria Nasional - Author: Swante Adi Krisna UUPA Sebagai Dasar Pembentukan Hukum Agraria Nasional Oleh: Swante Adi Krisna Tanggal dipublish: 27 Apr 2017 (3 months ago) Tanggal didownload: 28 Jul 2017, Pukul 16:46 0 pembaca via komputer / laptop. 0 pembaca via handphone / tablet. PDF Didownload 0 kali. URL PDF: http://notariatuns.adikrisna.com/download/120/uupa-sebagai-dasar-pembentukan-hukumagraria-nasional-oleh-dr-lego-karjoko-sh-mh-di-notariat-uns.pdf Segi formil : dibuat pembentuk uu Indonesia, dibuat di Indonesia, disusun dalam bahasa Indonesia, berlaku di seluruh wilayah Indonesia Segi materiil : tujuan, konsepsi, asas, sistem dan isi. Konsideran UUPA: hukum agraria baru harus : 1. Berdasarkan hukum adat 2. Sederhana 3. Jaminan kepastian hukum 4. Unsur hukum agama 5. Fungsi bumi, air dan ruang angkasa adalah untuk masyarakat adil dan makmur 6. Sesuai kepentingan rakyat indonesia 7. Mengikuti perkembangan jaman

8. Penjelmaan dari pancasila 9. Pelaksanaan pasal 33 ayat (3) uud 1945 Tujuan UUPA 1. Meletakan dasar-dasar bagi penyusunan hukum agraria nasional 2. Meletakan dasar-dasar untuk mengadakan satuan dan kesederhanaan dalam hukum tanah 3. Meletakan dasar-dasar untuk memberikan kepastian hukum mengenai hak-hak atas tanah Dasar hukum agraria nasional dalam UUPA 1. Asas kebangsaan (Pasal 1 (1), (2), (3) ) 2. Hak menguasasi dari negara (Pasal 2) 3. Pengakuan hak ulayat (Pasal 3) 4. Asas fungsi sosial (Pasal 6) 5. Hanya WNI yang dapat mempunyai hak milik (Pasal 9 (1) ) 6. Persamaan antara laki dan wanita (Pasal 9 (2) ) 7. Perlindungan golongan ekonomi lemah (Pasal 11 (1), 13) 8. Asas land reform (Pasal 10) 9. Asas tata guna tanah (Pasal 14) Asas Kebangsaan Pasal 1 ayat (1,2,3) UUPA disebut hak bangsa

Pasal 1 ayat (2) : seluruh bumi, air dan ruang angkasa dan kekayaan alam dalam wilayah Republik Indonesia sebagai karunia Tuhan Yang Maha Esa adalah bumi, air dan ruang angkasa Bangsa Indonesia dan merupakan kekayaan nasional Bumi, air dan ruang angkasa merupakan kekayaan nasional: unsur keperdataan yaitu hubungan kepunyaan antara bangsa indonesia dengan bumi, air dan ruang angkasa. Hubungan ini bukan merupakan hubungan kepemilikan. Bumi, air dan ruang angkasa sebagai karunia Tuhan Yang Maha Esa: amanat dari Tuhan untuk mengelola Bumi, air dan ruang angkasa dengan baik untuk generasi sekarang maupun yang akan datang. Tugas mengelola berupa mengatur dan memimpin penguasaan dan penggunaan bumi, air dan ruang angkasa menurut sifatnya termasuk hukum publik. Hak bangsa meliputi bidang hukum privat dan hukum publik Asas hak menguasai dari negara: 1. Oleh Bangsa Indonesia tugas pengelolaan bumi air dan ruang angkasa dikuasakan kepada negara Republik Indonesia (legislatif, eksekutif dan yudikatif). 2. Bumi air dan ruang angkasa tetap kepunyaan bangsa Indonesia, negara hanya sebagai petugasnya 3. Bangsa Indonesia di bidang hukum publik Rincian hak milik negara : Pasal 2 ayat (2) UUPA Wewenang hak milik negara meliputi: 1. Mengatur dan menyelenggarakan peruntukan, penggunaan,

persediaan, pemeliharaan bumi air dan ruang angkasa. 2. Menentukan dan mengatur hubungan hukum antara orang dengan bumi air dan ruang angkasa. 3. Menentukan dan mengatur hubungan hukum antara orang-orang dan perbuatan hukum mengenai bumi air dan ruang angkasa Asas pengakuan hak ulayat (Pasal 3 UUPA) Hak ulayat adalah hak dari masyarakat hukum adat atas lingkungan tanah wilayahnya, yang memberi wewenang tertentu kepada penguasa adat untuk mengatur dan memimpin penggunaan tanah Hak ulayat diakui oleh uupa dengan syarat 1. Eksistensinya masih ada 2. Pelaksanaanya sesuai kepentingan nasional dan negara serta tidak bertentangan dengan peraturan perundangan lebih tinggi. Eksistensi hak ulayat (Permeneg Agraria KA BPN nomor 5/1999) Syaratnya : 1. Masyarakat hukum adat 2. Tanah ulayat 3. Hukum tanah adat yang berlaku dan ditaati warga masyarakat hukum adat Ditentukan oleh : Pemerintah Daerah dibantu pakar hukum adat, masyarakat hukum adat, LSM, instansi pengelola SDM Pelaksanaan hak ulayat oleh masyarakat hukum adat

Tidak mengenai : 1. Hak atas tanah yang sudah dipunyai berdasarkan UUPA 2. Bidang tanah yang sudah diperoleh atau dibebaskan berdasarkan aturan yang ada Subyek bidang tanah dalam tanah ulayat 1. Warga masyarakat hukum adat 2. Instansi pemerintah, badan hukum, perorangan bukan warga masyarakat hukum adat dengan hak atas tanah menurut UUPA berdasarkan pemberian hak dari negara setelah tanah tersebut dilepaskan Asas fungsi sosial hak atas tanah Kewajiban : 1. Mempergunakan tanah sesuai keadaan tanahnya serta sifat dan tujuan pemberian haknya 2. Memelihara tanah termasuk menambah kesuburan dan mencegah kerusakan 3. Tanah bukan komoditi perdagangan Peranan hukum tanah adat dalam pembangunan hukum tanah nasional 1. Sebagai sumber utama dalam pembangunan hukum tanah nasional 2. Sebagai pelengkap hukum tanah nasional, tertulis: Hukum adat adalah hukum aslinya golongan rakyat pribumi, yang berbentuk tidak tertulis dan mengandung unsur nasional yang asli,

yaitu sifat kemasyarakatan dan kekeluargaan yang berasaskan keseimbangan dan diliputi oleh suasana keagamaan Pengertian hukum adat meliputi 1. konsepsi; 2. asas; 3. lembaga hukum; 4. sistem; 5. norma hukum tidak tertulis Konsepsi hukum adat dalam hukum tanah nasional Komunalistik, religius yang memungkinkan penguasaan tanah secara individual dengan Hak Atas Tanah yangg bersifat pribadi, sekaligus mengandung unsur kebersamaan. Diakomodasi dlm Pasal 1 ayat 2, Pasal 6, Pasal 9, Pasal 16 UUPA Asas-asas hukum adat dalam hukum tanah nasional 1. asas religiusitas (Pasal 1 UUPA) 2. asas kebangsaan (Pasal 1,2,9 ayat (1) UUPA) 3. asas demokrasi (Pasal 9 ayat (2) UUPA) 4. asas kemasyarakatan, pemerataan dan keadilan sosial (Pasal 6,7,10,11,13 UUPA) 5. asas penggunaan dan pemeliharaan tanah secara berencana (Pasal 14,15 UUPA) 6. asas pemisahan horisontal tanah dengan bangunan dan tanaman di atasnya Lembaga hukum (hukum adat) dalam hukum tanah nasional Disempurnakan dan disesuaikan misal HGB, HGB, pendaftaran tanah,

{KEYWORD_PDF} JADWAL KULIAH MKN UNS UUPA Sebagai Dasar Pembentukan Hukum Agraria Nasional - Author: Swante Adi Krisna penyempuranaan perjanjian bagi hasil, jual beli, gadai tanah. Sistem hukum adat dalam hukum tanah nasional Berdasarkan Pasal 1, 2, 4, 9, 16 UUPA dapat diketahui bahwa hukum tanah nasional menggunakan sistem hukum tanah adat mengenai sistematika hubungan manusia dengan tanah. Baca UUPA Sebagai Dasar Pembentukan Hukum Agraria Nasional selengkapnya Tentang Swante Adi Krisna, S.H. Nama: Pendidikan: Sarjana Hukum: Judul Skripsi: Pembimbing Skripsi: Magister Kenotariatan: Magister Hukum: Magister Hukum Kesehatan: Swante Adi Krisna, SH. Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo - Wisuda tanggal 27 Juli 2011 Tinjauan Yuridis Tentang Pornografi Menurut Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2008 Tentang Pornografi (Studi Putusan 170/Pid/B/2009/PN.Kray di Pengadilan Negeri Karanganyar) Rofikah, SH. MH. dan Budi Setyanto, SH. MH. Magister Kenotariatan Universitas Sebelas Maret (MKN UNS) Solo - Tahun 2016-Sekarang, Sedang Menempuh Magister Hukum Universitas Surakarta (MH UNSA) Solo - Tahun 2016-Sekarang, Sedang Menempuh Magister Hukum Kesehatan Universitas Soegijapranata (MHKes UNIKA) Semarang - Tahun 2013-2016, Proposal Thesis Tidak Selesai