BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumber daya manusia dalam suatu instansi pemerintahan adalah suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Dalam mencapai tujuan nasional, diperlukan adanya Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebagai unsur utama sumber daya manusia aparatur negara yang berperan dalam menentukan keberhasilan penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan. Sosok Pegawai Negeri Sipil sebagai aparatur negara, abdi negara dan abdi masyarakat yang penuh kesetiaan dan ketaatan terhadap Pancasila, Undang-undang Dasar 1945, Negara dan Pemerintah serta yang bersatu padu, bermental baik, beribawa, berdaya guna, bermoral dan bermental baik, profesional, sadar akan tanggung jawabnya sebagai pelayan publik serta mampu menjadi perekat persatuan dan kesatuan bangsa (Prijodarminto 2000). Disiplin kerja adalah merupakan modal yang penting yang harus dimiliki oleh aparatur negara (PNS) sebab menyangkut pemberian pelayanan publik.namun demikian fenomena yang terjadi, seringnya Pegawai Negeri Sipil melakukan pelanggaran disiplin Pegawai Negeri Sipil, baik pelanggaran ringan, pelanggaran sedang, maupun pelanggaran berat.kedisiplinan sangat diperlukan dalam kinerja Pegawai Negeri Sipil, yang dimaksud disiplin di sini adalah kepatuhan terhadap peraturan- 1
2 peraturan yang memuat suatu keharusan atau larangan dan bagi mereka yang tidak mematuhi dikenai sanksi. Perwujudan pemerintah yang bersih dan berwibawa diawali dengan penegakan disiplin nasional di lingkungan aparatur negara khususnya Pegawai Negeri Sipil.Pegawai negeri Indonesia pada umumnya masih kurang mematuhi peraturan kedisiplinan pegawai sehingga dapat menghambat kelancaran pemerintahan dan pembangunan nasional. Pegawai Negeri Sipil seharusnya menjadi teladan bagi masyarakat secara keseluruhan agar masyarakat dapat percaya terhadap peran PNS. Dalam upaya meningkatkan kedisiplinan Pegawai Negeri Sipil tersebut sebenarnya Pemerintah Indonesia telah memberikan suatu regulasi dengan dikeluarkannya Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Peraturan Disiplin Pegawai Negeri Sipil yaitu Disiplin Pegawai Negeri Sipil adalah kesanggupan Pegawai Negeri Sipil untuk menaati kewajiban dan menghindari larangan yang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan dan/atau peraturan kedinasan yang apabila tidak ditaati atau dilanggar dijatuhi hukuman disiplin. Pegawai Negeri Sipil sebagai aparat pemerintah dan abdi masyarakat diharapkan selalu siap sedia menjalankan tugas yang telah menjadi tanggung jawabnya dengan baik, namun realitanya sering terjadi dalam suatu instansi pemerintah, para pegawainya melakukan pelanggaran yang menimbulkan ketidakefektifan kinerja pegawai yang bersangkutan (Indrawan:2008).
3 Dalam hal ini, untuk meningkatkan kinerja pegawai, pegawai diharapkan menanamkan rasa disiplin kerja yang tinggi. Seseorang yang berhasil atau berprestasi biasanya adalah mereka yang memiliki disiplin tinggi. Seseorang yang sehat dan kuat biasanya mempunyai disiplin yang baik, dalam arti ia mempunyai keteraturan di dalam menjaga dirinya. Ciri utama dari disiplin adalah adanya keteraturan dan ketertiban(prijodarminto 2000). Kantor Gubernur Sumatera Utara merupakan instansi pemerintahan yang beroperasi untuk kepentingan masyarakat dan membangun provinsi Sumatera Utara menjadi lebih baik. Dalam usaha pencapaian tersebut diperlukan faktor-faktor produksi yang terdiri dari sumber daya alam, sumber daya manusia, mesin dan modal. Perkembangan teknologi yang cukup pesat menyebabkan pola berpikir manusia pun mengalami perubahan. Hal ini tentu dipengaruhi oleh keadaan, situasi dan dimana tempat itu berada. Kondisi perubahan perilaku ini didasari oleh ilmu pengetahuan dan pengalaman oleh setiap individu. Individu atau manusia merupakan salah satu faktor produksi, suatu instansi pemerintah dikatakan efektif jika setiap individu yang berada di dalamnya mempunyai kinerja baik dalam melaksanakan tugasnya. Sekretariat Staf Ahli Gubernur merupakan salah satu instansi yang berada pada Kantor Gubernur Sumatera Utara. Pegawai pada instansi ini disebut sebagai pendamping staf ahli gubernur yang tugasnya adalah
4 mendampingi dan mengurus seluruh keperluan pimpinan mereka yaitu Staf Ahli Gubernur dalam menjalankan tugas-tugasnya. Berbagai usaha perlu dilakukan instansi agar seluruh pegawai dapat bekerja lebih efektif dan efisien. Pentingnya kerja instansi secara keseluruhan sangat tergantung kepada kinerja masing-masing pegawai secara perorangan. Idealnya adalah masing-masing pegawai mampu melaksanakan apa yang menjadi tugasnya dengan benar, sehingga semua berjalan sesuai dengan yang diharapkan, dan terciptalah pelayanan yang berkualitas. Meskipun banyak faktor yang turut berpengaruh dalam meningkatkan kinerja pegawai, namun salah satu yang diduga memberi pengaruh cukup besar adalah disiplin pegawai. Mengingat pentingnya kedisiplinan dalam meningkatkan kinerja pegawai, maka penulis memilih judul, Hubungan Kedisiplinan Dengan Kinerja Pegawai Pada Bagian Sekretariat Staf Ahli Gubernur Di Kantor Gubernur Sumatera Utara. 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka dapat diambil rumusan masalah yaitu: Bagaimanakah hubungan kedisiplinan dengan kinerja pegawai pada Sekretariat Staf Ahli Gubernur di Kantor Gubernur Sumatera Utara?
5 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kedisiplinan dengan kinerja pegawai pada Sekretariat Staf Ahli Gubernur di Kantor Gubernur Sumatera Utara. 1.4 Manfaat Penelitian 1. Bagi Organisasi: Untuk memberikan masukan serta menyampaikan saran yang mungkin bermanfaat bagi Kantor Gubernur Provinsi Sumatera Utara khususnya pada bagian Staf Ahli Gubernur, mengenai masalah yang di hadapi dibidang kedisiplinan. 2. Bagi Penulis: Dapat menambah wawasan penulis tentang kedisiplinan sehingga memperkaya wawasan ilmiah. 3. Bagi Pihak Lain: Sebagai referensi bagi pihak lain yang beminat terhadap judul yang penulis teliti. 1.5 Sistematika Penelitian Penelitian ini dilakukan padasekretariat Staf Ahli Gubernur di Kantor Gubernur Provinsi Sumatera Utara Jl. P. Diponegoro No. 30,
6 Medan. Untuk lebih jelasnya, sistematika kegiatan ini dapat dilihat pada Tabel 1.1 Tabel 1.1 Sistematika Penelitian No Kegiatan Minggu Ke 1 2 3 1 Persiapan 2 Pengumpulan Data 3 Penulisan Laporan Sumber: Penulis (2015) 1.6 Sistematika Pembahasan Tugas Akhir ini dibagi atas 4 (empat) bab dan setiap babnya dibagi atas beberapa sub bab antara lain: BAB I: PENDAHULUAN Dalam bab ini, dijelaskan latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian. BAB II: PROFIL INSTANSI Pada bab ini menginformasikan mengenai profil Kantor Gubernur Sumatera Utara. Sejarah ringkas Kantor Gubernur Sumatera Utara, struktur organisasi Staf Ahli Gubernur, job description (uraian pekerjaan), jaringan kegiatan, kinerja usaha terkini yang telah dicapai instansi dan rencana kegiatan instansi untuk tahun berikutnya.
7 BAB III: PEMBAHASAN Dalam bab ini, dijelaskan tentang Manfaat kedisiplinan dalam meningkatkan kinerja pegawai di Sekretariat Staf Ahli Gubernur Sumatera Utara. BAB IV: KESIMPULAN DAN SARAN Dalam bab ini, dijelaskan tentang kesimpulan yang dihasilkan dari penelitian yang dilakukan di bagian Staf Ahli Gubernur Sumatera Utara, dan saran bagi bagian Staf Ahli Gubernur Sumatera Utara, serta Daftar Pustaka yang mencantumkan semua referensi yang digunakan.