BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG KUMIHIMO

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN

7 DESAIN KRIYA TEKSTIL DENGAN

III. Kerajinan dari Daur Ulang A. Produk Kerajinan dari Kertas Daur Ulang Banyak hal yang dapat diciptakan dari kertas seni (handmade paper).

BAB III SURVEY LAPANGAN

LAMPIRAN. Gambar 1. Tas rajut yubiami. Gambar 2. Syal yubiami. Universitas Sumatera Utara

Penerapan Ragam Hias pada Bahan Tekstil

M A K R A M E (KERAJINAN DENGAN TEKNIK SIMPUL)

DAFTAR ISTILAH. tangan, berfungsi untuk melubangi suatu benda. : Proses membentuk atau mengukir bahan baku. : Proses menggambar atau membuat pola.

BAB V MENJAHIT UNTUK ANAK USIA DINI. bahan menjadi satu. Banyak teknik menjahit yang digunakan untuk

PRAKARYA. by F. Denie Wahana

Membuat Hiasan PadaBusana Dengan Teknik Sulaman Oleh : Dra.Enny Zuhni Khayati,M.Kes. Edit ulang oleh : Yandriana F.M

BAB II TINJAUAN UMUM TERHADAP KIMONO PADA MASYARAKAT JEPANG. Dulunya kimono adalah salah satu dari 2 jubah formal yang biasa

Gambar 3.1 Busana Thailand Berbentuk Celemek Panggul, Kaftan atau Tunika

WADAH HANTARAN. Abstrak

Tali Satin RANGKAIAN BUNGA OLGA JUSUF. dari

15 KERAJINAN TEKSTIL DARI LIMBAH


BAB II. METODE PERANCANGAN

PELATIHAN MEMBUAT TAS MAKRAME BAGI REMAJA PUTUS SEKOLAH DI UPTD BINA HARAPAN REMAJA PADANGPANJANG UNTUK MENUMBUHKAN MINAT BERWIRAUSAHA


BAB III DATA DAN ANALISIS PERANCANGAN A. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN ASPEK FUNGSI PRODUK

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MELIPAT KERTAS

BAB III PERANCANGAN SISTEM ATAP LOUVRE OTOMATIS

BAB 4 PENUTUP. Universitas Indonesia

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BAGI GURU SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

bab 1 gerak dasar kata kunci berjalan memutar melempar berlari mengayun menangkap melompat menekuk menendang

MENGENAL HANTARAN DAN DESAIN

KARYA ILMIAH LINGKUNGAN BISNIS NAMA : SALMAN FARIS NIM : KELAS : S1SI-01

Peta Materi IV. Produk Sederhana dengan Teknologi Mekanik. Teknik Pembuatan. Mainan. dengan Teknologi. Mekanik. Teknologi Mekanik

BAB IV KONSEP PENATAAN DISPLAY INOVASI BUSANA ETNIK

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG YUBIAMI. Jepang merupakan negara yang memiliki empat musim. Yaitu, musim

Syarat daun pisang yang digunakan :

I. JUDUL SERBA INDAH DARI KAIN FLANEL

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG KIRIGAMI. di masyarakat luas. Seni kerajinan ini berasal dari Negeri Matahari, Jepang.

Ragam Hias Tenun Ikat Nusantara

BAB V TEKNIK PENATAAN DISPLAY INOVASI BUSANA ETNIK

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

MAKALAH PEMBELAJARAN SENI RUPA DI SD MAKRAME. Dosen Pengampu : Edy Siswanto, S.Pd., M.Pd

Pengembangan Keterampilan Motorik Halus melalui Menjahit Untuk Anak Usia Dini *

BUKU PANDUAN BAGI GURU DALAM MENSTIMULASI PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 3-4 TAHUN

BAB 1 GERAK DASAR KATA KUNCI BERJALAN MEMUTAR MELEMPAR BERLARI MENGAYUN MENANGKAP MELOMPAT MENEKUK MENENDANG

Pada pembuatan produk kriya kulit kertas karton digunakan pada pembuatan

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG AMIGURUMI. Boneka berasal dari bahasa Portugis yaitu Boneca yang berarti sejenis

SOAL PENILAIAN AKHIR SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2017/2018. Mata Pelajaran : Prakarya dan KWU Kompetensi Keahlian : AP/TB/MM/KK/UPW

b. Karya seni rupa tiga dimensi atau trimatra, contoh; patung, monumen, mebel. rumah, pesawat, sepatu, sandal, tas, dll.

B. Kontemplasi Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2013, hlm. 728) kontemplasi

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Jobsheet Membuat Kerajinan Dari Limbah Organik (individu) : Membuat Kerajinan dari Limbah Organik

Nama Alat Peraga: Ruang Ajaib Gambar Alat Peraga:

6 DESAIN KRIYA TEKSTIL DENGAN

Disusun Oleh : Oka Dwi Nugroho ( ) Modul Siswa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

UJIAN SEKOLAH SMP/MTs TAHUN PELAJARAN Hari/Tanggal (60 menit) P - 01

11DESAIN KRIYA TEKSTIL DENGAN

KAJIAN KOMPARATIF DESAIN BUSANA NASIONAL WANITA INDONESIA KARYA BARON DAN BIYAN DENGAN KARYA ADJIE NOTONEGORO

TEKNIK BORDIR SASAK. Oleh: Emy Budiastuti PT. Busana FT UNY

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi sesuai dengan

BAB II METODE PERANCANGAN

Bahan Baku Peralatan dan Proses Pembuatan Gerabah II Oleh: Drs. I Made Mertanadi, M.Si., Dosen PS Kriya Seni

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. rekomendasi yang disusun berdasarkan seluruh kegiatan penelitian mengenai

BAB IV KONSEP. 2. Tataran System a. Bagian Bagian Casing PC.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA. anak-anak telah semakin meningkat dan menjadi lebih tepat dan pada usia 5 tahun

Memasang HP TouchSmart di Dinding. Panduan Pengguna

Mencegah Kebocoran pada Serat Jaket yang Empuk

PENAMAS ADI BUANA Volume 02, Nomer 2, 01 Oktober 2017

Rekayasa. Edited by F. Denie Wahana, S.Kom SMP Negeri 1 Salatiga. Prakarya

BAGIAN IX TEKNIK HIAS SULAMAN BERWARNA

Ditinjau dari macam pekerjan yang dilakukan, dapat disebut antara lain: 1. Memotong

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG OSHIBANA. musim gugur, dan musim dingin. Di Jepang orang-orang sangat menyukai bunga

Membuat Tekstil Dengan Teknik Rekalatar

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. ABSTRAK... v. DAFTAR ISI... vi. DAFTAR TABEL... xiii. DAFTAR GAMBAR... xiv. A. Latar Belakang Masalah...

LAPORAN PROPOSAL PENGANTAR BISNIS AKSESORIS

BAGIAN V POLA HIASAN A. Pola serak atau pola tabur Gambar 5.1 Pola Serak B. Pola berangkai

MATERI PEMBUATAN CENDERAMATA BERBAHAN NATURAL Oleh: Sugiyem,S.Pd.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

PEMANFAATAN LIMBAH SEDOTAN AQUA GELAS UNTUK PENINGKATAN KETRAMPILAN BAGI ANAK PANTI ASUHAN REKSO PUTRO YOGYAKARTA

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BAGI GURU SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

2.6. Mesin Router Atas

BAB I PENDAHULUAN. dari serangga atau hewan-hewan tertentu. Rumput, bambu, kupasan kulit dan otot-otot

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Briefing , 18 July 2016 Day 1-3, July 2016 Day 4, 23 July 2016

PENERAPAN RAGAM HIAS PADA BAHAN TEKSTIL

Alat dan Teknik Rekarakit Nusantara

TEKNIK PEMBUATAN IKAT CELUP DAN PEWARNAAN

BAB II METODE PERANCANGAN

Peta Materi KERAJINAN TEKSTIL. Jenis dan Karakteristik. Kerajinan Tekstil. 1. Tapestri 2. Batik 3. Sulam 4. Jahit Aplikas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan memegang peranan penting dalam kehidupan, karena pendidikan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dalam tesis yang berjudul Busana Adat Perkawinan Suku Gorontalo bahwa:

4 PENGETAHUAN BAHAN DAN ALAT

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA JOB SHEET BUSANA PRIA. 1. Kompetensi Mampu membuat Jaket

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA JOB SHEET BUSANA PRIA

1. PENGENALAN ALAT KERJA BANGKU

BAB I PENDAHULUAN. anyaman rata, anyaman soumak, anyaman giordes, dan anyaman ikal. Anyaman

., 6. A. Posisi benang dan hakpen. Penjelasan gambar: 1. Posisi benanq di tangan kiri 2. Poslsl hakpen di tangan kanan.

KRIYA KULIT. Oleh : B Muria Zuhdi

KODE MODUL: BUS-210C PENYUSUN: TIM KONSULTAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MALANG

Transkripsi:

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG KUMIHIMO 2.1 Sejarah Kumihimo Kumihimo dikenal mulai sejak zaman Edo. Kumihimo pertama kali diciptakan oleh suatu bentuk jari loop mengepang. Kemudian alat takaida seperti merudai itu digunakan untuk membuat kepang lebih kompleks dalam waktu yang lebih singkat. Penggunaan kumihimo yang paling menonjol dari pakaian dan penutup samurai baik sebagai cara yang fungsional dan dekoratif untuk renda baju besi pipih dan baju besi kuda (barding) mereka. Pada waktu munculnya kumihimo, kumihimo disebut kumihimo kabel yang digunakan sebagai ikatan pada haori jaket dan yang digunakan sebagai obi (pengikat kimono) pada baju kimono pria. Dengan Kumihimo Anda dapat menjalin benang dan tali yang indah. Menurut masyarakat Jepang, kumihimo adalah suatu seni kreativitas yang timbul untuk membuat kreasi kepang menjadi suatu hal yang indah. Masyarakat Jepang ingin memperkenalkan kreasi kumihimo kepada negara-negara lain tidak hanya sebagai cording, dasi, ikat pinggang kimono dan ikat pinggang penutup baju pajurit samurai, maka mereka mengekspresiasikan dalam berbagai bentuk aksesoris yang dapat ditekuni sebagai hobi dan lahan bisnis. Oleh karena itu, kumihimo tidak hanya dapat ditemukan di negara Jepang saja tetapi kini diindonesia juga dapat kita temui kreasi kumihimo. namun, seperti cara dan kursus pembuatan kumihimo masih sangat langkah karena kumihimo ini memiliki teknik khusus asli Jepang. Teknik yang biasanya digunakan orang Jepang adalah teknik tradisional yang memang asli Jepang. Teknik ini akan menghasilkan kepang dengan banyak variasi, tetapi karena alat-alatnya yang langkah mereka menciptakan

teknik sederhana dan pada saat ini kumihimo lebih sering mengunakan teknik sederhana. 2.2 Jenis-jenis Pola Kepang Kumihimo Jenis jenis kepang kumihimo amat beragam ditentukan oleh pola yang dibuat. Pola kumihimo diklasifikasikan menjadi dua, yang terdiri atas pola bundar dan pola datar. 1. Pola Bundar Kumihimo Pola bundar kumihimo dihasilkan oleh kepang disk kumihimo yang berbentuk bundar. Kepang ini dibuat dengan cara diputar, sehingga kepang yang dihasilkan berbentuk bundar. Kemudian ada beberapa pola dan motif bundar kumihimo, yaitu : a. Dua warna kepang bundar delapan alur putaran, b. Dua warna kepang bundar motif anak panah, c. Dua warna kepang bundar motif oval, d. Dua warna kepang bundar motif kepang kecil, e. Dua warna kepang bundar memutar motif garis, f. Dua warna kepang bundar motif diagonal memutar, g. Dua kepang bundar motif rantai, h. Dua warna kepang bundar motif segitiga, i. Dua kepang bundar motif gerigi, j. Dua kepang bundar motif diagonal putaran ganda, k. Tiga warna kepang bundar motif anyaman, l. Dua warna bundar motif garis tumpuk.

2. Pola Datar Kumihimo Kepang kumihimo yang memiliki bentuk rata berasal dari pola datar kumihimo. Pola datar kepang kumihimo dihasilkan oleh disk kumihimo yang berbentuk persegi. Disk kumihimo persegi memiliki alur empat arah, sehingga dapat menghasilkan pola kepang datar. Kemudian ada pola dan motif datar kumihimo, yaitu : a. Dua warna kepang datar dengan motif diagonal b. Tiga warna dengan motif pangkat militer c. Dua warna kepang datar motif persegi d. Lima warna kepang datar motif zig-zag e. Dua warna kepang datar motif hati 2.3 Jenis-jenis Teknik Kepang Kumihimo Teknik untuk membuat Kumihimo dapat dibedakan menjadi dua, yaitu teknik tradisional Jepang dan teknik sederhana dengan menggunakan disk kumihimo. Teknik tradisional sudah lama dipakai oleh masyarakat Jepang. Namun, karena tingginya harga alat-alat tersebut, maka terciptalah alat pembuat kumihimo sederhana yaitu disk kumihimo. Alat ini digunakan sebagai pengganti teknik tradisional Jepang agar penggunaanya tampak lebih sederhana, sehingga semua orang dapat dengan mudah mempelajari kreasi kumihimo. 1. Teknik Tradisional Jepang Teknik tradisional Jepang secara pembuatannya cukup rumit karena menggunakan alat-alat tradisional yang berasal dari jepang dan pembuatannnya menggunakan benang sutra, benang rajut, benang katun

dan tali yang lembut. Dalam proses pengerjaan teknik tradisional Jepang ini memiliki lima metode, yaitu : a. Ayatakedai (Bambu Tegak Berdiri) Ayatakedai hanya mampu menciptakan kepang datar, secara teknis alat ini bekerja seperti alat tenun. Alat ini dapat membuat banyak variasi berbagai pola. Jahitan dasar sangat mudah ditentukan dengan alat ini. Banyak obijime yang dibuat menggunakan ayatakedai dengan pola garis vertikal ataupun horizontal. Pola ini dilakukan dengan menggerakan benang lungsin (yang menjalankan panjangnya kepangan) dari atas ke bawah berbentuk V. Obijime yang dibuat dengan ayatakedai banyak menggunakan warna-warna cerah. Di musim panas, obijime dibuat lebih tebal, benang lebih kaku, pola berlubang yang biasa dibuat dengan ayatakedai. b. Marudai (Berdiri Memutar) Marudai tradisional terbuat dari kayu yang memiliki tekstur halus. Tetapi, saat ini juga tersedia marudai yang dibuat dari bahan acrylic transparan. Marudai transparan ini memungkinkan kita dapat melihat dengan jelas proses pengepangan yang sedang berlangsung. Seluruh permukaan sisi marudai sangat halus, sehingga benang tidak akan tersangkut. Dengan menggunakan teknik marudai, kita dapat menghasilkan kepangan yang baik. Kepang kumihimo yang dihasilkan berbentuk bulat, persegi, atau flat tergantung pada bagaimana cara kita memindahkan kumparan benang. Saat sedang bekerja, kepang selesai ditarik ke bawah oleh penyeimbang. Marudai banyak digunakan oleh penggemar kerajinan tangan didunia barat. Terutama karena biaya pembelian alat marudai relatif rendah karena alatnya cukup sederhana dan bobblin yang digunakan tidak terlalu banyak, serta mudah dibawa kemana-mana. Posisi mengepang dengan alat marudai, benang menjuntai ke bawah di dalam lubang tengah, dan ada pemberat yang menarik turun kebawah agar benang tetap kencang.

Marudai yang paling sering digunakan adalah delapan, enam belas, dan dua puluh empat kumparan. Secara teori jumlah yang sangat besar dapat digunakan dan berbagai pola yang dapat dikepang cukup lebar. c. Takadai (Berdiri Tinggi) Takadai hanya dapat menciptakan kreasi kepang datar tunggal atau ganda erlapis dengan pola yang sangat rumit. Di dunia barat, jenis ini juga dikenal sebagai alat untuk mengepang terbaik kedua setelah marudai. Bentuk takadai lebih terlihat seperti alat tenun dengan menggunakan dua kaki. Posisi benang yang dikepang berada di bawah, sedngakan bobblin berada pada sisi kanan dan kiri. Para pengrajin biasanya duduk diatas tempat duduk yang tinggi pada takadai. Berbeda dengan alat yang lain, kaki pengrajin tidak menyentuh permukaan lantai. Hasil dari kepang takadai kebanyakan datar, satu per dua sampai tiga per empat lebar dan menggunakan enam puluh atau enam puluh delapan benang untuk kepang bermotif. d. Kakudai (Persegi Tegak Berdiri) Kakudai berbentuk persegi pada bagian atas. Ukurannya kecil tidak seperti alat tradisional lainnya. Alat ini cukup ringkas karena tidak terlalu besar. Dalam menggunakannya diperlukan benag yang erat dan bekerja secara berputar. Kakudai menghasilkan kepang berbentuk persegi, bulat, atau oval. Ketika proses pengerjaan, kepang yang telah selesai dibuat, ditarik ke atas menggunakan katrol tertimbang. Kakudai mungkin alat yang paling mudah digunakan karena dapat membuat kepangan sederhana yang bagus dan cukup cepat. Pada dasarnya, satu kepang mengelilingi putaran yang singkat sementara pemberat digantung di atas dan menarik benang yang telah dikepang ke atas. Hal tersebut lebih menyerupai metode mengepang dengan teknik terbalik bila dibandingkan dengan metode standar lainnya. Kelemahan utama dari alat ini adalah jangkauannya terbatas biasanya hanya

menggunakan empat atau delapan bobbin dan pola yang dapat dibuat juga tidak terlalu banyak. e. Karakumidai (Berdiri Mengepang Kecil) Karakumidai menghasilkan kepang yang berpola berlian atau intan. Bentuk ini disebut hishi (hee-dia). Jumlah benang menentukan jumlah bentuk berlian. Para pengrajin merasa pola tersebut sangat menarik untuk dilihat dalam berbagai warna. Kepang ini dikembangkan selama periode heian. Karakumidai telah menghasilkan sabuk yang disebut hirao. Cara untuk membuat kepang dengan alat ini sangat rumit. Ujung warna yang dihasilkan berbeda dari awal benang. Proses pewarnaan benang sering digunakan pada sutera dengan sulaman yang menghiasi ikat pinggang atau sabuk. 2. Teknik Sederhana Tidak semua orang-orang Jepang mampu menggunakan alat-alat tradisional. Metode pembuatannya yang cukup rumit dan harga yang relatif mahal. Oleh sebab itu, maka terciptalah disk kumihimo sebagai alat yang praktis dan mudah digunakan untuk mempelajari seni kepang atau kumihimo. Disk kumihimo adalah alat yang memiliki fungsi sebagai pengganti alat tradisional Jepang. Selain itu disk kumihimo dapat dibuat dengan memanfaatkan benda-benda di lingkungan serta mudah dibawa kemana-mana.

2.4 Alat-alat dan Bahan-bahan Yang Digunakan Dibawah ini alat-alat dan bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan kumihimo adalah : 1. Benang Secara tradisional masyarakat jepang menggunakan jenis benang sutera sebagai media kumihimo. Namun, benang sutera harganya relative mahal dan sulit ditemukan. Maka dari itu benang apapun dapat digunakan seperti benang rajut atau benang katun, asalkan ukurannya tidak melebihi lubang slot disk dan tekstur benang halus, kuat, dan tidak melar. Selain benang, tali juga dapat digunakan untuk membuat kumihimo. Namun, tali yang dapat digunakan adalah tali yang tidak terlalu tebal, tidak keras, dan memiliki tekstur halus. 2. Disk Kumihimo Disk Kumihimo istilah ini sangat jarang didengar. Namun, alat inilah yang wajib dimiliki untuk berkreasi dengan kumihimo. Disk kumihimo adalah sebuah alat yang biasa digunakan oleh masyarakat Jepang untuk membuat kumihimo supaya lebih simple dan mudah dalam proses pengerjaan. Disk kumihimo berbentuk lingkaran yang mirip seperti disk, bahkan ada juga yang memiliki bentuk persegi. 3. Bobbin Bobbin adalah alat untuk meletakkan gulungan benang yang belum terpakai sekaligus sebagai pemberat agar benang tidak saling bercampur satu sama lain. Bila kita tidak memiliki bobbin, alat ini dapat dibuat sendiri dari kertas yang dibentuk seperti bobbin. Namun, jika jumlah benang yang digunakan tidak terlalu banyak gunakanlah klip penjepit. Klip penjepit ini digunakan sebagai pemberat agar benang atau tali yang belum dikepang tidak saling menempel satu sama lain ketika sedang mengerjakan proses mengepang. 4. Lem dan Tusuk gigi

Lem yang digunakan adalah lem cair yang merekat kuat. Tujuan penggunaan lem yaitu sebagai perekat ujung-ujung benang. Supaya terlihat lebih rapi bila akan disambung dengan pengait gelang atau kalung yang akan dibuat. Penggunaan tusuk gigi hanya sebagai media untuk merekatkan lem 5. Meteran Kain Tentu saja kita perlu mengukur ukuran benang sesuai dengan panjang benang yang diinginkan. Pergunakanlah meteran kain agar lebih mudah mengukurnya. 6. Pengait Gelang atau Kalung Kita dapat menggunakan pengait gelang atau kalung untuk men yambung ujung-ujung tali kumihimo yang sudah selesai dibentuk. Pengait yang digunakan sebaiknya yang dapat menutupi ujung-ujung benang agar terlihat lebih rapi. 7. Tang Kecil Guna tang disini adalah sebagai alat untuk memasang pengait gelang atau kalung. Gunakanlah tang yang berukurang kecil dan tidak terlalu besar. Supaya lebih mudah dalam pemasangan pengait gelang atau kalung yang akan dibuat. 8. Gunting Gunting digunakan untuk memotong benang yang akan dibuat, serta merapikan serat-serat benang yang keluar setelah proses pembuatan kreasi kumihimo selesai. 9. Mote dan Liontin Aneka mote dan liontin digunakan sebagai pelengkap tambahan agar kreasi kumihimo yang kita buat tampak lebih cantik dan menarik. 10. Klip Penjepit

Gunakanlah klip penjepit untuk menahan benang yang ada di lubang disk kumihimo agar tidak berpindah-pindah arah ketika proses pengepangan sedang berlangsung. Klip penjepit juga dapat berfungsi sebagai bobbin, jika benang yang digunakan tidak terlalu banyak. 11. Jarum Sulam Jarum sulam berfungsi untuk memasukkan benang kedalam simpul serta sebagai alat untuk memasukkan manik-manik ke dalam benang. 12. Kain Felt dan Hiasan Tempel Kain felt dan hiasan temple berfungsi sebagai tambahan aplikasi atau hiasan pada tali kumihimo agar terlihat lebih menarik.