., 6. A. Posisi benang dan hakpen. Penjelasan gambar: 1. Posisi benanq di tangan kiri 2. Poslsl hakpen di tangan kanan.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "., 6. A. Posisi benang dan hakpen. Penjelasan gambar: 1. Posisi benanq di tangan kiri 2. Poslsl hakpen di tangan kanan."

Transkripsi

1 A. Posisi benang dan hakpen Penjelasan gambar: 1. Posisi benanq di tangan kiri 2. Poslsl hakpen di tangan kanan. B. Tusuk dasar dan simbol pola yang dipakai dalam buku ini 4. SI st (slip stitch) Sc (single crochet) 4.., 6..

2 Ridge stich Ridge stich merupakan sc yang dikerjakan pada lengkungan belakang sc baris di bawahnya. Pengerjaan dilakukan bolak balik baris demi baris. Hdc (half double crochet) Dc (double crochet) m Tr (treble crochet) 1. J

3 Dtr (Double treble crochet) Fp dc (front post double c-. crochet) Membuat de di atas st baris sebelumnya dengan eara mengaitkan benang melewati stieh di bawahnya dari arah depan ke belakang lalu ke depan lagi. Selanjutnya, de dikerjakan seperti biasa. Letak fp de akan tampak lebih ke depan dibandingkan dengan stieh di bawahnya. Bp dc (back post double crochet) Membuat de di atas st baris sebelumnya dengan eara mengaitkan benang melewati stich di bawahnya dari arah belakang ke depan lalu ke belakang lagi. Selanjutnya, de dikerjakan seperti biasa. Letak bp de akan tampak lebih ke belakang dibandingkan dengan stich di bawahnya. 2 Sc inc (2 single crochet increase) Dalam satu stich dikerjakan 2 sc. 3._ 8

4 2 dc inc (2 double crochet increase) Dalam satu stich dikerjakan 2 de dc inc (2 double crochet increase) Dalam satu stich dikerjakan 3 dc dc inc (4 double crochet increase) Dalam satu stich dikerjakan 4 dc 5 dc inc (4 double crochet increase) Dalam satu stich dikerjakan 5 dc 2 dc tog ( 2 double crochet together) 2 de dikerjakan bersama. Kerjakan de pertama s.d. kaitan pertama (ada 2 loop di hakpen), langsung membuat de ke 2 pada stieh ke dua baris di bawahnya s.d. kaitan pertama. Sekarang ada 3 loop di hakpen. Kait 3 loop sekaligus. 9

5 3 dc tog ( 3 double crochet together) Seperti 2 de tog, sesudah de kedua s.d. kaitan pertama, langsung membuat de ke 3 pada stich ke tiga pada baris di bawahnya s.d. kaitan pertama. Sekarang ada 4 loop di hakpen. Kait 4 loop sekaligus. IA1 4 de tog ( 4 double eroehettogether) Seperti 3 de tog, sesudah de ketiga s.d. kaitan pertama, langsung membuat de ke 4 pada stich keempat pada baris di bawahnya s.d.. kaitan pertama. Sekarang ada 5 loop di hakpen. Kait 5 loop sekaligus dc tog ( 5 double crochet together) / rr\ Seperti 4 de tog, sesudah de ke empat s.d. kaitan pertama, langsung membuat de ke 5 pada stich kelima pada baris di bawahnya s.d. kaitan pertama. Sekarang ada 6 loop di hakpen. Kait 6 loop sekaligus. 3 dc puff Seperti membuat 3 dc tog, tapi dikerjakan pada satu stich. 2 tr tog ( 2 tr together) Kerjakan tr pertama s.d. kaitan kedua (ada 2 loop di hakpen), langsung membuat tr ke 2 pada stich kedua baris di bawahnya s.d. kaitan kedua. Sekarang ada 3 loop di hakpen. Kait 3 loop sekaligus.

6 3 tr tog ( 3 tr together) Seperti 2 tr tog, sesudah tr kedua s.d. kaitan kedua, langsung membuat tr ke 3 pada stich ketiga baris dibawahnya s.d. kaitan kedua. Sekarang ada 4 loop di hakpen. Kait 4 loop sekaligus. IAI'4 tr tog ( 4 tr together) Seperti 3 tr tog, sesudah tr ketiga s.d. kaitan kedua, langsung membuat. tr ke 4 pada stich keempat baris di bawahnya, s.d. kaitan kedua. Sekarang ada 5 loop di hakpen. Kait 5 loop sekaligus. 5 tr tog ( 5 tr together) Seperti 4 tr tog, sesudah tr ke empat s.d. kaitan kedua, langsung membuat tr ke 5 pada stich kelima baris di bawahnya ada 6 loop di hakpen. Kait 6 loop sekaligus. s.d. kaitan kedua. Sekarang 3 tr puff Seperti membuat 3 tr tog, tapi dikerjakan pada satu 3. stich ch picot Buat 3 ch, kemudian slipstich di bawah ch ketiga dari hakpen ch picot Buat 5 ch, kemudian slipstich di bawah ch kelima dari hakpen. 11'

7 Cara mematikan benang rajutan t>i :\', ',)\,,,\'\.'\, \\l\, '.f, '\ 1. Setelah rajutan selesai, potong benang dan sisakan kurang lebih 7 em. Buat satu eh, tarik keluar sisa benang. 2. Keneangkan simpul kuat-kuat. 3. Sembunyikan sisa benang di sela-sela rajutan. 4. Rajutan sudah rapi. Cara mengerjakan rajutan yang berbentuk bundar dimulai dari pusat lingkaran A. Fondasi cincin pusat dengan flexible loop 2. "-._--.",,-, Buat loop single atau double pada ujung benang, untuk dijadikan fondasi bagi putaran pertama. Fondasi seperti ini bersifat fleksibel dapat dikeneangkan atau dikendorkan, sehingga lingkaran pusat dapat menjadi keeil atau besar.

8 B. Fondasi cincin pusat satu ch Ch pertama pada rantai 4 ch, dijadikan fondasi untuk membuat beberapa de pada putaran pertama. Analog dengan di atas, dapat juga ch pertama dari 3 ch, dijadikan fondasi beberapa hdc pada putaran pertama. C. Fondasi cincin pusat dari beberapa ch " Dibuat dari beberapa ch, misalnya 6 ch kemudian buat slst pada ch pertama sehingga terbentuk lingkaran pusat untuk dijadikan fondasi. Terutama digunakan apabila putaran pertama terdiri dari banyak stich. 13

9 Cara menghubungkan dua motif menggunakan sc 1. Motif pertama yang telah selesai akan disambung pada motif kedua pada putaran terakhir. Lengkungan 7 eh pada motif pertama akan disambung dengan lengkungan motif kedua yang belum selesai. 2. Buat se pada lengkungan motif kedua sebagai pengganti eh center, kaitkan se pada lengkungan motif pertama 3. Selanjutnya, selesaikan lengkungan motif kedua dengan membuat 3 eh lagi. 4. Bila perlu buat sambungan lagi pada lengkung berikutnya. Cara membuat rumbai rumbai gunting / Gulung benang pada karton selebar panjang rumbai, misal1 0 em, kemudian gunting benang pada satu sisi sehingga diperoleh potongan-potongan benang sepanjang 20 em 2. Pasang rumbai pada tempatnya seperti pada gambar.

10 j I ), '7 ".,, ",7.-::::';''';--'''':;)'.' I " r :i' ';,,"'-.,,.. ':", 'i 'r \."" " '''h'j(. "'It' 1':. v"'" ',;" <'::;;:"'f:1,': :_ :::,,l:::'>:j;{ ' ) Merapikan scarf rajutan yang sudah selesai (finishing) Setelah rnernbuat scarf sampai selesai, terkadang hasilnya terlihat tidak terlalu rapi, bisa jadi menggulung atau menggumpal sehingga motif rendanya pun tidak narnpak, Jika seperti itu, maka scarf masih memerlukan penanganan akhir (finishing). Caranya: - Letakkan scarf pada meja setrika dengan sisi baik scarf menghadap ke bawah, pakai alas meja setrika yang lembut misalnya selimut yang dilipat-lipat. - Kemudian rapikan bentuk scarf, kalau perlu bagian-bagian tertentu difiksasi denqan [arum pentul. Selanjutnya tutuplah scarf dengan kain lembab, lalu setrika dengan hati-hati sehingga permukaan scarf menjadi rata dan rapi. Tidak semua scarf memerlukan finishing. Ada beberapa scarf dalam buku ini yang memang bentuk akhirnya diharapkan 'menggulung; rnisalnya Ruffle Scarf, atau 'menggembung' seperti Scarf Jagung. Mencuci scarf rajutan - Sebaiknya scarf jangan dicuci dengan mesin cuci, tapi gunakan waskom isi air sabun. - Rendam scarf dalam air sabun, lalu kocok air beserta scarf di dalamnya supaya kotoran terbawa keluar oleh busa sabun cuci. Kemudian bilas denqan air jernih beberapa kali sampai bersih. Sesudah bersih, tekan-tekan scarf di antara kedua telapak tanqan supaya airnya terperas keluar, tapi scarf jangan dipuntir/diperas. - Terakhir, angin-anginkan atau jemur sampai kering. - Apabila scarf mudah berubah bentuk, sebaiknya rentangkan scarf pada perrnukaan handuk bersih yang rata, lalu tekan-tekan dengan handuk bersih lainnya supaya air terisap. Atur bentuknya seperti yang diinqinkan lalu biarkan sampai kering.

11 Cara membuat pompom Gambar 1 Buat 2 buah lingkaran dari karton dengan diameter 5 em, dengan lubang 1 em ditengahnya. Gunting kedua karton seperti pada gambar. Gambar 2 Lapisi karton dengan benang seperti pada gambar sampai kedua karton tertutup dan lubang di tengah karton terisi penuh. Gunting benang yang tersisa Gambar 3 Gunting lapisan benang sekeliling lingkaran di antara dua karton sampai benang terpotong semuanya dan tepi kedua karton terlihat dari luar. Gambar 4 Masukkan 2 helai benang 20 em ke dalam eelah di antara kedua Karton. Ikat benang kuat-kuat dengan simpul mati. Selanjutnya lepaskan kedua karton dari gumpalan benang. Rapikan sehingga terbentuk bulatan pompom. Buat empat buah pompom untuk dipasang di sudut-sudut scarf. kartan 5cm benang ikat kencang

12 Cara membuat 1. Buat rantai dasar 245 ch (sisi panjang scarf 160 cm). Selanjutnya, buat seperti pola sampai terbentuk sebuah segitiga. 2. Kemudian, buat pinggiran mengelilingi segitiga tersebut. 3. Terakhir, buat rumbai-rumbai yang akan dipasanq pada kedua sisi pendek scarf. Setiap rumbai dibuat dari 5 helai benang masing-masing sepanjang 15 cm, lipat dua, lalu pasang pada ruang antar sc pada kedua sisi pendek segitiga sudut atas sudut kanan cm II Rumbai - rumbai ±7 em

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG YUBIAMI. Jepang merupakan negara yang memiliki empat musim. Yaitu, musim

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG YUBIAMI. Jepang merupakan negara yang memiliki empat musim. Yaitu, musim BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG YUBIAMI 2.1 Pengertian Yubiami Jepang merupakan negara yang memiliki empat musim. Yaitu, musim panas, musim semi, musim gugur, musim dingin. Orang-orang Jepang dimusim panas

Lebih terperinci

Maaf nggak sempat ngambil gambar, jadi gambar2 saya pinjam disini: belajarcaramerajut.com

Maaf nggak sempat ngambil gambar, jadi gambar2 saya pinjam disini: belajarcaramerajut.com Macam-macam tusuk rajut Tusuk Dasar 1. Rantai atau chain Saat akan membuat rantai, terlebih dahulu awali dengan membuat lingkaran. Ada berbagai macam cara membuat lingkaran di awal rajutan crochet, kali

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG AMIGURUMI. Boneka berasal dari bahasa Portugis yaitu Boneca yang berarti sejenis

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG AMIGURUMI. Boneka berasal dari bahasa Portugis yaitu Boneca yang berarti sejenis BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG AMIGURUMI 2.1 Sejarah Amigurumi Boneka berasal dari bahasa Portugis yaitu Boneca yang berarti sejenis mainan yang dapat berbentuk macam-macam, terutamanya bentuk manusia dan

Lebih terperinci

PEMANFAATAN LIMBAH SEDOTAN AQUA GELAS UNTUK PENINGKATAN KETRAMPILAN BAGI ANAK PANTI ASUHAN REKSO PUTRO YOGYAKARTA

PEMANFAATAN LIMBAH SEDOTAN AQUA GELAS UNTUK PENINGKATAN KETRAMPILAN BAGI ANAK PANTI ASUHAN REKSO PUTRO YOGYAKARTA PEMANFAATAN LIMBAH SEDOTAN AQUA GELAS UNTUK PENINGKATAN KETRAMPILAN BAGI ANAK PANTI ASUHAN REKSO PUTRO YOGYAKARTA Oleh : Widyabakti Sabatari, M.Sn Staf Pengajar di Jurusan PTBB Prodi Teknik Busana FT UNY

Lebih terperinci

Cara Menjahit Gamis Resleting Depan

Cara Menjahit Gamis Resleting Depan Cara Menjahit Gamis Resleting Depan Dilarang Keras Memproduksi, Memperbanyak dan mendistribusikan baik keseluruhan maupun sedikit dari isi ebook ini dalam bentuk Apapun tanpa seizin penulis. Untuk menghemat

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN PROSES PERANCANGAN

BAB III METODE DAN PROSES PERANCANGAN 45 BAB III METODE DAN PROSES PERANCANGAN A. Konsep Penciptaan Dalam menciptakan sebuah karya desain, seorang desainer bisa mendapatkan ide atau gagasan berkarya dari mana saja. Bisa dari pengalaman desainer

Lebih terperinci

Penyusun: ANTI ASTA VIANI. Editor TIM KONSULTAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MALANG

Penyusun: ANTI ASTA VIANI. Editor TIM KONSULTAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MALANG Penyusun: ANTI ASTA VIANI Editor TIM KONSULTAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MALANG BAGIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIKULUM DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA No.: BAK/TBB/SBG313 Revisi: 00 Tgl: 1 Januari 2013 Hal. 1 dari 14 I. KOMPETENSI A. Menyiapkan bahan dan peralatan samir B. Melapisi styrofoam dengan daun pisang C. Menyiapkan hiasan tepi samir D. Merangkai

Lebih terperinci

DAFTAR GAMBAR. 1. Sepatu Mesin Jarum Mesin Sekoci Spul Kapur Jahit Pita Ukur...

DAFTAR GAMBAR. 1. Sepatu Mesin Jarum Mesin Sekoci Spul Kapur Jahit Pita Ukur... DAFTAR GAMBAR 1. Sepatu Mesin... 10 2. Jarum Mesin... 11 3. Sekoci... 11 4. Spul... 11 5. Kapur Jahit... 12 6. Pita Ukur... 12 7. Gunting Kain... 13 8. Pendedel... 13 9. Benang Jahit... 14 10. Jarum Tangan...

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG KUMIHIMO

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG KUMIHIMO BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG KUMIHIMO 2.1 Sejarah Kumihimo Kumihimo dikenal mulai sejak zaman Edo. Kumihimo pertama kali diciptakan oleh suatu bentuk jari loop mengepang. Kemudian alat takaida seperti

Lebih terperinci

PANDUAN MENJAHIT MODEL-001

PANDUAN MENJAHIT MODEL-001 1 PANDUAN MENJAHIT MODEL-001 MODEL adalah model busana dress Lengan panjang dengan leher setengah berdiri yang dihiasi ruffle, belahan kancing di bagian depan dan cuff lengan tanpa kancing. Rok yang tersambung

Lebih terperinci

SPESIFIKASI TEKNIS TENDA SERBAGUNA TYPE-1 Nomor : Kain filament polyester 100% double side coated.

SPESIFIKASI TEKNIS TENDA SERBAGUNA TYPE-1 Nomor : Kain filament polyester 100% double side coated. MARKAS BESAR ANGKATAN DARAT DIREKTORAT PEMBEKALAN ANGKUTAN SPESIFIKASI TEKNIS TENDA SERBAGUNA TYPE-1 Nomor : 20-251 I. BAHAN. 1. Kain filament polyester 100% double side coated. a. Lebar kain,cm (inchi)

Lebih terperinci

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH KEPULAUAN BANGKA BELITUNG BIRO SARANA DAN PRASARANA. Pengadaan Tutup Kepala TA. 2015

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH KEPULAUAN BANGKA BELITUNG BIRO SARANA DAN PRASARANA. Pengadaan Tutup Kepala TA. 2015 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH KEPULAUAN BANGKA BELITUNG BIRO SARANA DAN PRASARANA Pengadaan Tutup Kepala TA. 2015 SPESIFIKASI TOPI RIMBA BRIMOB DAN SPN 1. BENTUK/DESAIN Bentuk/desain Topi

Lebih terperinci

Pengadaan Tutup Kepala Biro Sarpras Polda Kep. Babel TA. 2015

Pengadaan Tutup Kepala Biro Sarpras Polda Kep. Babel TA. 2015 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH KEPULAUAN BANGKA BELITUNG BIRO SARANA DAN PRASARANA Pengadaan Tutup Kepala Biro Sarpras Polda Kep. Babel TA. 2015 SPESIFIKASI TEKNIS BEKAL UMUM : BARET POLRI

Lebih terperinci

Penyusun SRI EKO PUJI RAHAYU. Editor TIM KONSULTAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MALANG

Penyusun SRI EKO PUJI RAHAYU. Editor TIM KONSULTAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MALANG Penyusun SRI EKO PUJI RAHAYU Editor TIM KONSULTAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MALANG BAGIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIKULUM DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR

Lebih terperinci

BAB III EKSPLORASI TEKSTUR KAIN CHIFFON

BAB III EKSPLORASI TEKSTUR KAIN CHIFFON BAB III EKSPLORASI TEKSTUR KAIN CHIFFON 3. 1 Eksplorasi Eksplorasi dilakukan melalui percobaan-percobaan pada kain chiffon sintetik, seperti kain chiffon high count, chiffon double high count, chiffon

Lebih terperinci

Syarat daun pisang yang digunakan :

Syarat daun pisang yang digunakan : Pengertian Samir adalah dekorasi pada hidangan khusus dengan menggunakan lipatan daun agar mendukung penampilan hidangan sehingga mempunyai nilai tersendiri dan memperindah hidangan tersebut. Syarat daun

Lebih terperinci

4 PENGETAHUAN BAHAN DAN ALAT

4 PENGETAHUAN BAHAN DAN ALAT 4 PENGETAHUAN BAHAN DAN ALAT KRIYA TEKSTIL Kompetensi yang akan diperoleh setelah mempelajari bab ini adalah pemahaman tentang pengetahuan bahan dan alat kriya tekstil. Setelah mempelajari pengetahuan

Lebih terperinci

BAB 4 PENUTUP. Universitas Indonesia

BAB 4 PENUTUP. Universitas Indonesia BAB 4 PENUTUP Tembikar merupakan salah satu tinggalan arkeologi yang penting dalam mempelajari kehidupan manusia masa lalu. Berbagai informasi dapat diperoleh dari artefak berbahan tanah liat ini, mulai

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Ivana Mery Lestari Matras merupakan perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur yang memproduksi spring bed. Perusahaan ini berdiri pada tahun

Lebih terperinci

BAB II HASIL BELAJAR MEMOTONG BAHAN DAN MANFAATNYA SEBAGAI KESIAPAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI

BAB II HASIL BELAJAR MEMOTONG BAHAN DAN MANFAATNYA SEBAGAI KESIAPAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI 15 BAB II HASIL BELAJAR MEMOTONG BAHAN DAN MANFAATNYA SEBAGAI KESIAPAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI A. Gambaran Umum Memotong Bahan (Cutting) Kompetensi memotong bahan merupakan mata pelajaran standar kompetensi

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA JOB SHEET BUSANA PRIA. 1. Kompetensi Mampu membuat Jaket

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA JOB SHEET BUSANA PRIA. 1. Kompetensi Mampu membuat Jaket 1. Kompetensi Mampu membuat Jaket 2. Sub Kompetensi Menguasai dan mampu membuat : a. Pola Jaket ukuran kecil dan ukuran besar b. Merancang bahan dan harga untuk Jaket c. Memotong bahan Jaket d. Menjahit

Lebih terperinci

WADAH HANTARAN. Abstrak

WADAH HANTARAN. Abstrak WADAH HANTARAN Oleh : Dra. Widarwati, M.Sn. WIDYAISWARA ============================================================ Abstrak Wadah Hantaran merupakan suatu tempat untuk meletakkan hasil jadi dari seni

Lebih terperinci

BELAJAR MELIPAT NAPKIN UNTUK JAMUAN

BELAJAR MELIPAT NAPKIN UNTUK JAMUAN Lipatan Napkin Beberapa Lipatan Napkin : BELAJAR MELIPAT NAPKIN UNTUK JAMUAN 1. Snowflake (halaman 2) 2. Pocket (halaman 6) 3. Kipas / Accordion (halaman 8) 4. Tulip (halaman 10) 5. Klasik (halaman 12)

Lebih terperinci

KODE MODUL: BUS-210C PENYUSUN: TIM KONSULTAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MALANG

KODE MODUL: BUS-210C PENYUSUN: TIM KONSULTAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MALANG KODE MODUL: -210C PENYUSUN: TIM KONSULTAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MALANG DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

Lebih terperinci

LEMBAR PENGESAHAN ABSTRAK KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMAKASIH DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR BAGAN

LEMBAR PENGESAHAN ABSTRAK KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMAKASIH DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR BAGAN DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... iii UCAPAN TERIMAKASIH... iv DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... vii DAFTAR BAGAN... viii DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR LAMPIRAN... xi BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

Rumus untuk membuat larutan klorin 0,5% dari larutan konsentrat berbentuk cair :

Rumus untuk membuat larutan klorin 0,5% dari larutan konsentrat berbentuk cair : Rumus untuk membuat larutan klorin 0,5% dari larutan konsentrat berbentuk cair : Jumlah bagian air = (% larutan konsentrat : % larutan yang diinginkan)- 1 Contoh : Untuk membuat larutan klorin 0,5% dari

Lebih terperinci

IV. KONSEP PERANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN 1. Lingkungan Hidup a. Limbah Limbah merupakan buangan atau sisa yang dihasilkan dari suatu proses atau kegiatan dari industry maupun domestik ( rumah tangga

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMAKASIH... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR BAGAN... BAB I PENDAHULUAN... A. Latar Belakang Penelitian... B. Rumusan Masalah Penelitian...

Lebih terperinci

Pengembangan Jenis Tenun Polos dan Tenun Kepar ABSTRAK

Pengembangan Jenis Tenun Polos dan Tenun Kepar ABSTRAK Pengembangan Jenis Tenun Polos dan Tenun Kepar ABSTRAK Terbentuknya kain tenun, pada mulanya manusia purba menemukan cara membuat tambang, kemudian tali dan juga benang dari tumbuhantumbuhan merambat dan

Lebih terperinci

Panduan penggunamu. ZANKER TD4213

Panduan penggunamu. ZANKER TD4213 Anda dapat membaca rekomendasi di buku petunjuk, panduan teknis atau panduan instalasi untuk ZANKER TD4213. Anda akan menemukan jawaban atas semua pertanyaan Anda pada ZANKER TD4213 di manual user (informasi,

Lebih terperinci

SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN TUDUNG HISAP (EXHAUST HOOD) DOMO

SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN TUDUNG HISAP (EXHAUST HOOD) DOMO SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN TUDUNG HISAP (EXHAUST HOOD) DOMO Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun. Bacalah buku petunjuk pengoperasian

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS VIDEO TERHADAP HASIL BELAJAR MENGAIT PADA SISWA TATA BUSANA SMK NEGERI 8 MEDAN

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS VIDEO TERHADAP HASIL BELAJAR MENGAIT PADA SISWA TATA BUSANA SMK NEGERI 8 MEDAN PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS VIDEO TERHADAP HASIL BELAJAR MENGAIT PADA SISWA TATA BUSANA SMK NEGERI 8 MEDAN Flora Hutapea 1) dan Nur Asmah Purba 2) florahutapea@gmail.com Abstrak Tujuanan

Lebih terperinci

Cara Pembuatan Alat Peraga a. Alat dan Bahan Alat - Gergaji - Palu - Obeng - Lilin - Kuas - Spidol - Silet - Alat Tulis - Penggaris - Gunting

Cara Pembuatan Alat Peraga a. Alat dan Bahan Alat - Gergaji - Palu - Obeng - Lilin - Kuas - Spidol - Silet - Alat Tulis - Penggaris - Gunting SILIPUT Sasaran Materi simetri lipat dan simetri putar pada bangun datar, serta garisgaris istimewa pada segitiga yang kami sajikan, kami tujukan kepada siswa SD kelas V yaitu pada materi simetri lipat

Lebih terperinci

Semua upaya yang telah dilakukan guna mewujudkan Kurikulum Keterampilan pada Madrasah Aliyah, dilandasi oleh rasa tanggung

Semua upaya yang telah dilakukan guna mewujudkan Kurikulum Keterampilan pada Madrasah Aliyah, dilandasi oleh rasa tanggung Kurikulum Madrasah Aliyah Program Keterampilan ini, diharapkan memberi peluang tumbuhnya potensi untuk mandiri dan bertanggung jawab dalam mengembangkan program pembelajaran yang lebih sesuai dengan kondisi

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA JOB SHEET BUSANA PRIA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA JOB SHEET BUSANA PRIA BAGIAN URAIAN JUMLAH HALAMAN JOB.O1 Kemeja Lengan Panjang 10 halaman JOB.02 Celana Panjang 7 halaman JOB.03 Jaket 9 halaman Jumlah Halaman 26 halaman 1. Kompetensi Mampu membuat Kemeja Lengan Panjang 2.

Lebih terperinci

BAB IV KAJIAN KULIT BUAH KAKAO SEBAGAI PEWARNA ALAMI PADA TEKSTIL

BAB IV KAJIAN KULIT BUAH KAKAO SEBAGAI PEWARNA ALAMI PADA TEKSTIL digilib.uns.ac.id BAB IV KAJIAN KULIT BUAH KAKAO SEBAGAI PEWARNA ALAMI PADA TEKSTIL Hasil uji coba/eksperimen dalam penelitian ini dikelompokkan menjadi beberapa kategori sesuai dengan jenisnya yaitu tentang

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA No.: BAK/TBB/SBG313 Revisi: 00 Tgl: 1 Januari 2013 Hal. 1 dari 10 I. KOMPETENSI A. Menyiapkan bahan dan peralatan carving B. Merancang bentuk-bentuk carving C. Membuat fruit carving D. Membuat vegetables

Lebih terperinci

PENUNTUN BELAJAR KETERAMPILAN KLINIK DAN KONSELING IMPLAN-2

PENUNTUN BELAJAR KETERAMPILAN KLINIK DAN KONSELING IMPLAN-2 PENUNTUN BELAJAR KETERAMPILAN KLINIK DAN KONSELING IMPLAN-2 MENGGUNAKAN PENUNTUN BELAJAR Penuntun belajar keterampilan klinik dan konseling Implan-2 ini dirancang untuk membantu peserta mempelajari langkah-langkah

Lebih terperinci

SNI 0103:2008. Standar Nasional Indonesia. Kertas tisu toilet. Badan Standardisasi Nasional ICS

SNI 0103:2008. Standar Nasional Indonesia. Kertas tisu toilet. Badan Standardisasi Nasional ICS Standar Nasional Indonesia Kertas tisu toilet ICS 85.080.20 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi... i Prakata... ii 1 Ruang lingkup... 1 2 Acuan normatif... 1 3 Istilah dan definisi... 1

Lebih terperinci

Kayu lapis dan papan blok bermuka kertas indah

Kayu lapis dan papan blok bermuka kertas indah Standar Nasional Indonesia Kayu lapis dan papan blok bermuka kertas indah ICS 79.060.10 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata...ii 1 Ruang lingkup... 1 2 Acuan normatif... 1 3

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN KARYA

BAB IV PERANCANGAN KARYA BAB IV PERANCANGAN KARYA 4.1 Perancangan Perancangan dibuat untuk memberikan gagasan dan konsep untuk karya. 4.1.1 Tema Tema mengedepankan mengenai romantisme yang menjadi aksentuasi tepat untuk gaya feminin.

Lebih terperinci

English as Medium of Instruction

English as Medium of Instruction Outline Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jember 18th May 2013 Outline Outline 1 2 3 4 Outline Outline 1 2 3 4 Outline Outline 1 2 3 4 Outline Outline 1 2 3 4 1 Tentukan angka terakhir

Lebih terperinci

Buku Petunjuk Pemakaian Pengering Rambut Ion Negatif

Buku Petunjuk Pemakaian Pengering Rambut Ion Negatif Buku Petunjuk Pemakaian Pengering Rambut Ion Negatif NBID42 Untuk Penggunaan Rumah Tangga Mohon agar Buku Petunjuk Pemakaian ini dibaca dengan baik sebelum pemakaian, dan pakailah peralatan dengan benar.

Lebih terperinci

MENGGUNTING PELAT TIPIS

MENGGUNTING PELAT TIPIS MENGUASAI KERJA BANGKU MENGGUNTING PELAT TIPIS B.20.09 BAGIIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIIKULUM DIIREKTORAT PENDIIDIIKAN MENENGAH KEJURUAN DIIREKTORAT JENDERAL PENDIIDIIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN

Lebih terperinci

BAB lv KONSEP PERANCANGAN

BAB lv KONSEP PERANCANGAN BAB lv KONSEP PERANCANGAN A. Tataran Lingkungan Atau Komunitas Sebuah desain dari awal saat dilakukannya pengkonsepan produk, sudah memiliki tujuan yang menjurus kepada siapa produk tersebut akan dibutuhkan

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN / KOMUNITAS Bahan kayu yang digunakan pada laci berhubungan dengan tataran lingkungan karena ramah lingkungan. Kayu yang digunakan merupakan kayu olahan

Lebih terperinci

KUESIONER TERBUKA. "Perencanaan Desain Produk Spring Bed PT Ocean Centra Furnindo"

KUESIONER TERBUKA. Perencanaan Desain Produk Spring Bed PT Ocean Centra Furnindo KUESIONER TERBUKA "Perencanaan Desain Produk Spring Bed PT Ocean Centra Furnindo" No A. DATA RESPONDEN Nama : Umur : Jenis Kelamin : B. PERTANYAAN 1. Menurut Anda, apa yang menjadi pertimbangan utama dalam

Lebih terperinci

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di Lahan Percobaan, Laboratorium Penelitian

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di Lahan Percobaan, Laboratorium Penelitian III. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Lahan Percobaan, Laboratorium Penelitian dan Laboratorium Tanah Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Lebih terperinci

PENGOLAHAN UMBI GANYONG

PENGOLAHAN UMBI GANYONG PENGOLAHAN UMBI GANYONG Ir. Sutrisno Koswara, MSi Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan dan Seafast Center LPPM IPB 2013 DISCLAIMER This presentation is made possible by the generous support of the American

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Pembuatan Prototipe 5.1.1. Modifikasi Rangka Utama Untuk mempermudah dan mempercepat waktu pembuatan, rangka pada prototipe-1 tetap digunakan dengan beberapa modifikasi. Rangka

Lebih terperinci

BAGIAN V POLA HIASAN A. Pola serak atau pola tabur Gambar 5.1 Pola Serak B. Pola berangkai

BAGIAN V POLA HIASAN A. Pola serak atau pola tabur Gambar 5.1 Pola Serak B. Pola berangkai BAGIAN V POLA HIASAN Dari berbagai pola hias yang dapat kita jumpai dalam desain hiasan baik untuk busana maupun untuk lenan rumah tangga, terdapat beberapa di antaranya sudah merupakan bentuk bentuk baku.

Lebih terperinci

Gambar 2. Amigurumi Jepang boneka Kokeshi Pria

Gambar 2. Amigurumi Jepang boneka Kokeshi Pria LAMPIRAN Gambar 1. Amigurumi Jepang boneka Hello Kitty Gambar 2. Amigurumi Jepang boneka Kokeshi Pria Gambar 3. Amigurumi Jepang boneka Kokeshi Wanita Gambar 4. Amigurumi Jepang boneka Sumo Gambar 5. Amigurumi

Lebih terperinci

Jobsheet Membuat Kerajinan Dari Limbah Organik (individu) : Membuat Kerajinan dari Limbah Organik

Jobsheet Membuat Kerajinan Dari Limbah Organik (individu) : Membuat Kerajinan dari Limbah Organik Jobsheet Membuat Kerajinan Dari Limbah Organik (individu) Praktek : Membuat Kerajinan dari Limbah Organik Nama : Kompetensi Instruktur : Membuat produk kerajinan bahan limbah organik menjadi barang-barang

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan UD.Chaniago yang beralamat di jalan Bromo ujung / jalan Sepakat no 19 Medan, merupakan suatu industri yang bergerak di bidang garmen. Usaha ini didirikan

Lebih terperinci

Buku Petunjuk Pemakaian Pengeriting Rambut Berpelindung Ion

Buku Petunjuk Pemakaian Pengeriting Rambut Berpelindung Ion Buku Petunjuk Pemakaian Pengeriting Rambut Berpelindung Ion NACC10 Untuk Penggunaan Rumah Tangga Mohon agar Buku Petunjuk Pemakaian ini dibaca dengan baik sebelum pemakaian, dan pakailah peralatan dengan

Lebih terperinci

TEKNIK MENJAHIT MENGHITUNG HARGA JUAL

TEKNIK MENJAHIT MENGHITUNG HARGA JUAL BUSANA WANITA KLASIFIKASI BUSANA WANITA MEMOTONG BAHAN TEKNIK MENJAHIT MENGHITUNG HARGA JUAL KLASIFIKASI BUSANA WANITA 1. Under clothes (daster, baby doll) 2. Casual wear (blouse, pants, skirt) 3. Formal

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Spesifikasi, dimensi dan bentuk serta rancangan Fasilitas Fisik pada gerbong kepresidenan dari segi ergonomi sebagai berikut : - Meja Kerja Meja kerja memiliki

Lebih terperinci

RODA PECAHAN. Alat dan Bahan 1. Alat Penggaris Gunting. Cara Pembuatan

RODA PECAHAN. Alat dan Bahan 1. Alat Penggaris Gunting. Cara Pembuatan RODA PECAHAN Sasaran Sasaran dari pembuatan alat peraga (Media Pembelajaran Berbantuan Komputer) ini ditujukan kepada siswa-siswi Sekolah Dasar kelas IV. Indikator Mengoperasikan penjumlahan pecahan menggunakan

Lebih terperinci

Pengemasan dengan sterilisasi steam/gas. Sterilisasi dengan steam/gas. Pembungkus dapat ditembus oleh uap/gas Impermiabel bagi mikroba Tahan lama

Pengemasan dengan sterilisasi steam/gas. Sterilisasi dengan steam/gas. Pembungkus dapat ditembus oleh uap/gas Impermiabel bagi mikroba Tahan lama PERAWATAN DAN MAINTENANCE PREPARASI OPERASI Dr. Drh.Gunanti S,MS Bag Bedah dan Radiologi PERSIPAN PENGEMASAN Prinsip : bebas dari kontaminasi Peralatan dan bahan harus bersih : Alat dibersihkan manual/pembersih

Lebih terperinci

KODE MODUL: BUS-208C. Penyusun: TIM KONSULTAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MALANG

KODE MODUL: BUS-208C. Penyusun: TIM KONSULTAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MALANG KODE MODUL: -208C Penyusun: TIM KONSULTAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MALANG DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

Lebih terperinci

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS PADJADJARAN TEKNIK PENGECORAN DAN PEMBUATAN SEGI TUJUH

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS PADJADJARAN TEKNIK PENGECORAN DAN PEMBUATAN SEGI TUJUH TEKNIK PENGECORAN DAN PEMBUATAN SEGI TUJUH BAGIAN ORTODONTI FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI 1 1 CARA PENGECORAN GIPS 2 2 Cetakan disemprot dengan udara dengan hati-hati. Dimaksudkan untuk menghilangkan sisa-sisa

Lebih terperinci

PRODUK BAHAN AJAR JOBSHEET PEMBELAJARAN PRAKTIK KERJA BATU II OLEH : DR. V. LILIK HARIYANTO NIM:

PRODUK BAHAN AJAR JOBSHEET PEMBELAJARAN PRAKTIK KERJA BATU II OLEH : DR. V. LILIK HARIYANTO NIM: PRODUK BAHAN AJAR JOBSHEET PEMBELAJARAN PRAKTIK KERJA BATU II OLEH : DR. V. LILIK HARIYANTO NIM: 09702261020 BENGKEL KERJA BATU DAN BETON JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN FAKULTAS TEKNIK

Lebih terperinci

Tujuan Praktikum Menentukan waktu beku darah (waktu koagulasi darah) dari seekor hewan/manusia.

Tujuan Praktikum Menentukan waktu beku darah (waktu koagulasi darah) dari seekor hewan/manusia. A. WAKTU BEKU DARAH Tujuan Praktikum Menentukan waktu beku darah (waktu koagulasi darah) dari seekor hewan/manusia. Prinsip Darah yang keluar dari pembuluh darah akan berubah sifatnya, ialah dari sifat

Lebih terperinci

ANALISIS POLA BUSANA Oleh: As-as Setiawati

ANALISIS POLA BUSANA Oleh: As-as Setiawati ANALISIS POLA BUSANA Oleh: As-as Setiawati CARA MENGUKUR BADAN Ketepatan suatu pola dasar ditentukan oleh cara mengukur badan yang tepat. Pola dasar yang baik berarti cara mengambil ukurannya tepat dan

Lebih terperinci

Membuat Hiasan PadaBusana Dengan Teknik Sulaman Oleh : Dra.Enny Zuhni Khayati,M.Kes. Edit ulang oleh : Yandriana F.M

Membuat Hiasan PadaBusana Dengan Teknik Sulaman Oleh : Dra.Enny Zuhni Khayati,M.Kes. Edit ulang oleh : Yandriana F.M Membuat Hiasan PadaBusana Dengan Teknik Sulaman Oleh : Dra.Enny Zuhni Khayati,M.Kes. Edit ulang oleh : Yandriana F.M Pengertian Tusuk Hias Sebelum membuat hiasan busana dengan teknik sulaman terlebih dahulu

Lebih terperinci

MENJAHIT CELANA OLEH: TIM FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

MENJAHIT CELANA OLEH: TIM FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL MENJAHIT CELANA OLEH: TIM FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PROYEK PENGEMBANGAN SISTEM DAN STANDAR PENGELOLAAN SMK DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN JAKARTA

Lebih terperinci

Panduan Keselamatan dan Pengoperasian

Panduan Keselamatan dan Pengoperasian PUN M Alat Pemotong Berbentuk Jari Manual 300-600 - 900 Panduan Keselamatan dan Pengoperasian Hanya untuk memotong material belt termoplastik. PERINGATAN Penggunaan alat ini secara TIDAK BENAR ATAU TIDAK

Lebih terperinci

Penyusun: TIM KONSULTAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MALANG

Penyusun: TIM KONSULTAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MALANG KODE MODUL: -210B Penyusun: TIM KONSULTAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MALANG DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

Lebih terperinci

Membuat Tekstil Dengan Teknik Rekalatar

Membuat Tekstil Dengan Teknik Rekalatar MEMBUAT TEKSTIL DENGAN TEKNIK REKALATAR 87 Membuat Tekstil Dengan Teknik Rekalatar A. RINGKASAN Pada bab ini kita akan mempelajari cara membuat ragam hias dengan teknik rekalatar. Melalui kegiatan ini

Lebih terperinci

Lingkaran. 1. Pengertian. 2. Unsur-unsur Lingkaran

Lingkaran. 1. Pengertian. 2. Unsur-unsur Lingkaran Lingkaran 1. Pengertian Lingkaran merupakan suatu kurva tertutup sederhana yang merupakan tempat kedudukan titik-titik yang berjarak sama terhadap suatu titik tertentu. Jarak yang sama tersebut disebut

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. rekomendasi yang disusun berdasarkan seluruh kegiatan penelitian mengenai

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. rekomendasi yang disusun berdasarkan seluruh kegiatan penelitian mengenai BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI Pada bab ini penulis mengemukakan kesimpulan, implikasi, dan rekomendasi yang disusun berdasarkan seluruh kegiatan penelitian mengenai Pendapat Peserta Didik

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 01

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 01 RPP menjahit RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 01 PELAJARAN : MULOK MENJAHIT KELAS /SEMESTER : VII / I MATERI : PENGERTIAN MENJAHIT SUB MATERI : DASAR DASAR MENJAHIT ALOKASI WAKTU : 2 x PERTEMUAN I. KOMPETENSI

Lebih terperinci

UJIAN NASIONAL UTAMA. SMP/MTs MATEMATIKA + - PREDIKSI TAHUN PELAJARAN 2017/2018. Matematika SMP/MTs. Selasa, 24 April 2018 (

UJIAN NASIONAL UTAMA. SMP/MTs MATEMATIKA + - PREDIKSI TAHUN PELAJARAN 2017/2018. Matematika SMP/MTs. Selasa, 24 April 2018 ( PREDIKSI UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2017/2018 UTAMA SMP/MTs MATEMATIKA Selasa, 24 April 2018 (10.30-12.30) X - m + - : M4TH-LAB BALITBANG Sesuai Kisi-kisi dari: Badan Standar Nasional Pendidikan Soal

Lebih terperinci

ANALISA PROSES PRODUKSI SULAMAN KERAWANG KHAS GORONTALO. Hariana Jurusan Teknik Kriya - Universitas Negeri Gorontalo

ANALISA PROSES PRODUKSI SULAMAN KERAWANG KHAS GORONTALO. Hariana Jurusan Teknik Kriya - Universitas Negeri Gorontalo ANALISA PROSES PRODUKSI SULAMAN KERAWANG KHAS GORONTALO Hariana Jurusan Teknik Kriya - Universitas Negeri Gorontalo Trifandi Lasalewo Jurusan Teknik Industri - Universitas Negeri Gorontalo ABSTRAK Setiap

Lebih terperinci

Benda-benda di sekitarmu banyak yang permukaannya berbentuk lingkaran. Lingkaran. Bab. Di unduh dari : Bukupaket.com

Benda-benda di sekitarmu banyak yang permukaannya berbentuk lingkaran. Lingkaran. Bab. Di unduh dari : Bukupaket.com ab Lingkaran Tujuan embelajaran Setelah mempelajari bab ini siswa diharapkan mampu: Membedakan lingkaran dan bidang lingkaran serta dapat menyebutkan bagian-bagian lingkaran: pusat lingkaran, jari-jari,

Lebih terperinci

BAB V PEDOMAN MAGNET

BAB V PEDOMAN MAGNET BAB V PEDOMAN MAGNET PENDAHULUAN Di dalam bab ini akan dibahas mengenai alat navigasi yang paling konvensional dan penting di kapal, yang digunakan untuk menentukan arah di laut, yaitu pedoman magnit.

Lebih terperinci

Pada pembuatan produk kriya kulit kertas karton digunakan pada pembuatan

Pada pembuatan produk kriya kulit kertas karton digunakan pada pembuatan PILIHLAH JAWABAN YANG PALING TEPAT! 1. Langkah pertama dalam pembuatan produk kriya kulit adalah a. Membuat pola b. Memotong c. Menyeset d. Menjahit e. Mendesain 7. 8. 9. 2. 3. 4. 5. 6. Lipatan tengah

Lebih terperinci

Nokia Bicycle Charger Kit. Edisi 2.1

Nokia Bicycle Charger Kit. Edisi 2.1 Nokia Bicycle Charger Kit 2 3 6 1 4 5 8 7 9 10 11 Edisi 2.1 12 13 15 14 16 17 18 20 19 21 22 INDONESIA 2010 Nokia. Semua hak dilindungi undang-undang. Pendahuluan Dengan Nokia Bicycle Charger Kit,

Lebih terperinci

Keliling dan Luas Daerah Bangun Datar Sederhana

Keliling dan Luas Daerah Bangun Datar Sederhana IV Keliling dan Luas aerah angun atar Sederhana Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari bab ini, kamu diharapkan mampu: 1. Menentukan sifat-sifat, keliling, dan luas daerah jajargenjang, 2. Menentukan

Lebih terperinci

SOAL UJI COBA MATEMATIKA DKI JAKARTA 20 FEBRUARI 2018 D. 97

SOAL UJI COBA MATEMATIKA DKI JAKARTA 20 FEBRUARI 2018 D. 97 SOAL UJI COBA MATEMATIKA DKI JAKARTA 0 FEBRUARI 08. Hasil dari 8 ( )adalah... A. B. 0 C. 8 D. 8. Hasil dari 5 - : adalah... A. B. C. D. 9 9. Hasil dari -./ - 0 A. B. z C. z D. z 5 -. adalah.... Hasil dari

Lebih terperinci

METRIG (MEJA TRIGONOMETRI)

METRIG (MEJA TRIGONOMETRI) Sasaran METRIG (MEJA TRIGONOMETRI) Siswa SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA/SMK/MAK. Indikator o membangun konsep jenis-jenis sudut; o membangun konsep jenis-jenis segitiga; o menggunakan konsep keliling segitiga;

Lebih terperinci

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN digilib.uns.ac.id 38 BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1 Proses PembuatanTabung Peniris Luar dan tutup Tabung luar peniris dan tutup peniris (Gambar 4.1) terbuat dari plat stainless steel berlubang dengan

Lebih terperinci

BAHAN PERKULIAHAN KONTRUKSI POLA BUSANA (Prodi Pendidikan Tata Busana) Disusun Oleh : Dra. Marlina, M.Si Mila Karmila, S.Pd, M.Ds

BAHAN PERKULIAHAN KONTRUKSI POLA BUSANA (Prodi Pendidikan Tata Busana) Disusun Oleh : Dra. Marlina, M.Si Mila Karmila, S.Pd, M.Ds BAHAN PERKULIAHAN KONTRUKSI POLA BUSANA (Prodi Pendidikan Tata Busana) Disusun Oleh : Dra. Marlina, M.Si Mila Karmila, S.Pd, M.Ds PRODI PENDIDIKAN TATA BUSANA JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

Lebih terperinci

BAB V TEKNIK PENATAAN DISPLAY INOVASI BUSANA ETNIK

BAB V TEKNIK PENATAAN DISPLAY INOVASI BUSANA ETNIK BAB V TEKNIK PENATAAN DISPLAY INOVASI BUSANA ETNIK A. Teknik Dasar Penataan Display Menata display yang baik selain harus memperhatikan prinsip-prinsip yang berhubungan dengan desain dan keserasian warna,

Lebih terperinci

BAB II GENERATOR SINKRON

BAB II GENERATOR SINKRON BAB II GENERATOR SINKRON 2.1 Umum Mesin sinkron merupakan mesin listrik yang kecepatan putar rotornya (N R ) sama (sinkron) dengan kecepatan medan putar stator (N S ), dimana: (2.1) Dimana: N S = Kecepatan

Lebih terperinci

PANDUAN MENJAHIT MODEL-004

PANDUAN MENJAHIT MODEL-004 1 PANDUAN MENJAHIT MODEL-004 MODEL adalah model busana dress Lengan panjang dengan obi dan kerah berdiri. Detail model ada di http://fitinline.com/product/catalog_item_detail/4/16 BAGIAN KETERANGAN GAMBAR

Lebih terperinci

ALAT GAMBAR PERTEMUAN II

ALAT GAMBAR PERTEMUAN II ALAT GAMBAR PERTEMUAN II SUPAYA GAMBAR DAPAT DIPAHAMI OLEH ORANG LAIN MAKA DI PERLUKAN NORMALISASI ATAU STANDARISASI. BADAN-BADAN YG MENETAPKAN STANDARISASI : ISO (INTERNATIONAL ORGANISATION OF STANDARDISATION)

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI 2.1. Sistem Transmisi Motor Listrik

BAB II DASAR TEORI 2.1. Sistem Transmisi Motor Listrik BAB II DASAR TEORI 2.1. Sistem Transmisi Transmisi bertujuan untuk meneruskan daya dari sumber daya ke sumber daya lain, sehingga mesin pemakai daya tersebut bekerja menurut kebutuhan yang diinginkan.

Lebih terperinci

ERGONOMI & APK - I KULIAH 7: PETA KERJA (LANJUTAN)

ERGONOMI & APK - I KULIAH 7: PETA KERJA (LANJUTAN) ERGONOMI & APK - I KULIAH 7: PETA KERJA (LANJUTAN) By: Rini Halila Nasution, ST, MT CONTOH KASUS Berapakah jumlah mesin yang seharusnya bisa dilayani oleh seorang operator bilamana diketahui data sebagai

Lebih terperinci

PEMBUATAN BUSANA KERJA MODEL BLAZER

PEMBUATAN BUSANA KERJA MODEL BLAZER MATERI BUSANA KERJA PEMBUATAN BUSANA KERJA MODEL BLAZER Disusun Oleh : Dra. Astuti, M. Pd 19601205 198703 2 001 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA BUSANA JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA FAKULTAS PENDIDIKAN

Lebih terperinci

1. PENGENALAN ALAT KERJA BANGKU

1. PENGENALAN ALAT KERJA BANGKU 1. PENGENALAN ALAT KERJA BANGKU A. Tujuan 1. Menyebutkan macam-macam jenis alat tangan dan fungsinya. 2. Menyebutkan bagian-bagian dari alat-alat tangan pada kerja bangku. 3. Mengetahui bagaimana cara

Lebih terperinci

LAPORAN PENDAHULUAN PERAWATAN KOLOSTOMI Purwanti,

LAPORAN PENDAHULUAN PERAWATAN KOLOSTOMI Purwanti, LAPORAN PENDAHULUAN PERAWATAN KOLOSTOMI Purwanti, 0906511076 A. Pengertian tindakan Penyakit tertentu menyebabkan kondisi-kondisi yang mencegah pengeluaran feses secara normal dari rektum. Hal ini menimbulkan

Lebih terperinci

B. Indikator a. Identifikasi dan penggambaran aneka bentuk garis leher dan kerah b. Identifikasi dan Penggambaran macam-macam bentuk lengan dan rok

B. Indikator a. Identifikasi dan penggambaran aneka bentuk garis leher dan kerah b. Identifikasi dan Penggambaran macam-macam bentuk lengan dan rok : 1 x pertemuan : (2x 45 menit) Standar Kompetensi : 1. Mengenal bagian-bagian Busana A. Kompetensi Dasar 1.1. Mengidentifikasi bagian-bagian busana B. Indikator a. Identifikasi dan penggambaran aneka

Lebih terperinci

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN Bab 7 Kesimpulan Dan Saran BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN 7.1. KESIMPULAN 1. Keadaan fasilitas fisik dan penataan fasilitas fisik saat ini pada ruangan Teller : o Meja Teller Meja yang digunakan pada ruangan

Lebih terperinci

MEMBUAT MACAM- MACAM SAMBUNGAN PELAT

MEMBUAT MACAM- MACAM SAMBUNGAN PELAT MEMBUAT MACAM- MACAM SAMBUNGAN PELAT BAG- TKB.001.A-75 63 JAM Penyusun : TIM FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN

Lebih terperinci

PANITIA MALAM KEAKRABAN FORUM MAHASISWA SURAKARTA (FORMASKA) PURWOKERTO Sekretariat: Grendeng, Purwokerto Utara CP:

PANITIA MALAM KEAKRABAN FORUM MAHASISWA SURAKARTA (FORMASKA) PURWOKERTO Sekretariat: Grendeng, Purwokerto Utara CP: Games Malam Keakraban Outbond No Nama permainan Waktu (menit) Peserta Deskripsi Peralatan 1. Bottle Sponge 15-20 5 orang Masing masing peserta berupaya bagaimana cara mengisi botol dengan air dengan cara

Lebih terperinci

LEMBARAN TUGAS, JOBSHEET DAN PANDUAN EVALUASI BELAJAR PRAKTIK KONSTRUKSI POLA BUSANA. Oleh: Dra. Haswita Syafri, M.Pd

LEMBARAN TUGAS, JOBSHEET DAN PANDUAN EVALUASI BELAJAR PRAKTIK KONSTRUKSI POLA BUSANA. Oleh: Dra. Haswita Syafri, M.Pd LEMBARAN TUGAS, JOBSHEET DAN PANDUAN EVALUASI BELAJAR PRAKTIK KONSTRUKSI POLA BUSANA Oleh: Dra. Haswita Syafri, M.Pd JlhJRUSAN KESEJAHTERAAN KELUARGA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG Oktober,

Lebih terperinci

FORMAT GAMBAR PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTUR ATA 2014/2015 LABORATURIUM TEKNIK INDUSTRI LANJUT UNIVERSITAS GUNADARMA

FORMAT GAMBAR PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTUR ATA 2014/2015 LABORATURIUM TEKNIK INDUSTRI LANJUT UNIVERSITAS GUNADARMA FORMAT GAMBAR PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTUR ATA 2014/2015 LABORATURIUM TEKNIK INDUSTRI LANJUT UNIVERSITAS GUNADARMA A. Perlengkapan Gambar 1. Drawing Pen ukuran 0,3 dan 0,5 mm 2. Maal 3 mm 3. Penggaris /

Lebih terperinci

Kegiatan Belajar TUJUAN. Pembelajaran Umum. Setelah mempelajari materi ini diharapkan Anda dapat mengaplikasikan prosedur mencuci tangan yang benar

Kegiatan Belajar TUJUAN. Pembelajaran Umum. Setelah mempelajari materi ini diharapkan Anda dapat mengaplikasikan prosedur mencuci tangan yang benar Mencuci Tangan Kegiatan Belajar I Tujuan Pembelajaran Umum Tujuan Pembelajaran Khusus TUJUAN Pembelajaran Umum Setelah mempelajari materi ini diharapkan Anda dapat mengaplikasikan prosedur mencuci tangan

Lebih terperinci