Diagnosis Technicain - Automatic Transaxle. Output side to final drive unit (tires) Sun gear TOYOTA MOTOR CORPORATION. All right reserved.

dokumen-dokumen yang mirip
Diagnosis Technicain - Automatic Transaxle. to Transaxle. Transaxle input shaft. Torque converter. Pump impeller. Transaxle input shaft.

AUTOMATIC TRANSMISSION (A/T)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

DAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... LEMBAR PERSETUJUAN... LEMBAR PENGESAHAN... MOTTO... PERSEMBAHAN... ABSTRAK... KATA PENGANTAR...

Makalah Transmisi Otomatis Pada Mobil

BAB II LANDASAN TEORI

AUTOMOBILE TECHNOLOGY TINGKAT PROVINSI

BAB III KONTRUKSI DAN SISTEM KERJA TRANSMISI ALLISON

BAB II LANDASAN TEORI

FUNGSI TRANSMISSI 1. MEMILIH PERBANDINGAN KECEPA KECEP T A AN

PEMINDAH DAYA. 1. Uraian Tipe axle dan axle shaft

PENDAHULUAN DAN SISTEM KOPLING

Alpha, Beta Automatic Transaxle

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

1 BAB II LANDASAN TEORI

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

TEST KEMAMPUAN AUTOMATIC TRANSMISSION

JUDUL UNIT KOMPETENSI : REM PIRINGAN DAN BOSTER REM

BAB III LANDASAN TEORI. Transmisi manual merupakan gabungan roda-roda gigi yang memindahkan putaran dan moment poros engkol ke roda-roda penggerak.

LAPORAN TUGAS AKHIR PEMBUATAN ANIMASI SISTEM TRANSMISI OTOMATIS

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

SUSUNAN KOMPONEN SISTEM REM

PEMERINTAH PROVINSI BALI DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA PANITIA PELAKSANA LOMBA KOMPETENSI SISWA SEKRETARIAT : SMK NEGERI 1 DENPASAR

BAB III KONSTRUKSI DAN PENENTUAN KOMPONEN KRITIS PADA SUB-ASSEMBLY

Struktur dari Center Brake

BAB II LANDASAN TEORI

Tipe Constant Mesh Dengan Tipe Constant Mesh memungkinkan ukuran konstruksi Transmisi menjadi lebih kecil, sehingga kebanyakan sepeda motor

No. JST/OTO/321 Revisi : 00 Tgl : Page 1 of 2

BAB II DASAR TEORI. penyusun utama yaitu clutch, manual transaxle (mencakup transmisi roda gigi dan

Rem parkir (parking brake) untuk memarkir kendaraan. Rem tambahan (auxiliary brake) untuk membantu rem kaki dan digunakan pada kendaraan besar.

PERANCANGAN DAN PEMASANGAN SISTEM TRANSMISI DAN PENGEREMAN MOBIL BERBAHAN BAKAR ETANOL

TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. Observasi terhadap sistem kerja CVT, dan troubeshooting serta mencari

LAPORAN TUGAS AKHIR PEMBUATAN ANIMASI SISTEM TRANSMISI OTOMATIS

MELAKSANAKAN PEKERJAAN DASAR POWER TRAIN


PEMERINTAH KOTA DENPASAR DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA PANITIA PELAKSANA LOMBA KOMPETENSI SISWA SEKRETARIAT : SMK NEGERI 1 DENPASAR

KATA PENGANTAR. Alhamdulillahirabbil alamin. Segala puji dan syukur penulis panjatkan

OBJECTIVE. 1 I.1. Definisi

Gambar 7.1. Sistem starter pada kendaraan

KOPLING. Kopling ditinjau dari cara kerjanya dapat dibedakan atas dua jenis: 1. Kopling Tetap 2. Kopling Tak Tetap

POROS PENGGERAK RODA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. Identifikasi Sistem Kopling dan Transmisi Manual Pada Kijang Innova

DISUS O L E H. Nama:Hariadi.T Kelas: X Otomotif A

4. Komponen Alat Berat

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV PELAKSANAAN OVER HOUL TRANSMISI C50

MAKALAH SISTEM PEMINDAH TENAGA PROPELLER SHAFT. Rian Alif Prabu ( ) Septian Dwi Saputra ( )

MAKALAH PENERAPAN OPEN LOOP DAN CLOSE LOOP SYSTEM OLEH: JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

Konstruksi CVT. Parts name. A. Crankshaft F. Primary drive gear shaft. C. Weight / Pemberat

SMK KARTANEGARA WATES KAB. KEDIRI

PENDAHULUAN DAN SISTEM KOPLING

MELEPAS DAN MEMASANG PROPELLER SHAFT, AS RODA DAN GARDAN PADA MOBIL TOYOTA KIJANG 5K LAPORAN PRAKTIK AKHIR SEMESTER GENAP

TUGAS AKHIR PERAWATAN DAN PERBAIKAN TRANSMISI MANUAL TOYOTA KIJANG INNOVA TIPE G

Lampiran 1 NO. NAMA MEKANIK

BAB II LANDASAN TEORI

TEKNOLOGI KOPLING SENTRIFUGAL

BAB III ANALISIS SISTEM SUSPENSI DEPAN

BAB II LANDASAN TEORI

TUGAS AKHIR IDENTIFIKASI SISTEM STATER TOYOTA KIJANG INOVA 1TR-FE. Disusun Dalam Rangka Penyelesaian Studi Diploma Tiga

SISTEM TRANSMISI OTOMATIS SEPEDA MOTOR

BAB III SISTEM DAN KOMPONEN REM TROMOL BUS

BAB II LANDASAN TEORI

DISUSUN OLEH : Novriza, S.Pd

Sistem Transmisi Otomatis

BAB III SISTEM PENGHIDUP MULA (STARTING SISTEM)

Elektro Hidrolik Aplikasi sitem hidraulik sangat luas diberbagai bidang indutri saat ini. Kemampuannya untuk menghasilkan gaya yang besar, keakuratan

BAHAN PELATIHAN NASIONAL OTOMOTIF PERBAIKAN KENDARAAN RINGAN

MODIFIKASI KOPLING JENIS PLAT BANYAK DENGAN PEMBERIAN LUBANG LUBANG PADA PLAT BAJA UNTUK MENINGKATKAN EFEKTIFITAS KERJA KOPLING

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG 1.2 TUJUAN RUMUSAN

BAB III PROSEDUR PENGUJIAN

1. OVERLOADING ( MUATAN BERLEBIH )

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN TEORI. sumber pesan dengan penerima pesan, merangsang pikiran, perasaan, perhatian

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN PROSES PEMBUATAN ALAT PENYANGGA TENGAH OTOMATIS PADA SEPEDA MOTOR YANG MENGGUNAKAN SISTEM HIDROLIK

Konstruksi CVT. Parts name

STEERING. Komponen Sistem Kemudi/ Steering

STUDI EKSPERIMEN PENGARUH PERUBAHAN DESAIN FLYWHEEL TERHADAP WAKTU PENGOSONGAN ENERGI KINETIK MODEL KERS

BAB II KAJIAN TEORI. Gambar 2.1. Transmisi Otomatis Yamaha Mio. (duniamotormatic,2010)

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam judul tugas penelitian pemindah tenaga transmisi manual pada

SISTEM KEMUDI & WHEEL ALIGNMENT

BAGIAN-BAGIAN UTAMA MOTOR Bagian-bagian utama motor dibagi menjadi dua bagian yaitu : A. Bagian-bagian Motor Utama yang Tidak Bergerak

TUGAS AKHIR OVERHAUL TRANSMISI MANUAL PADA TOYOTA KIJANG INNOVA TIPE G. Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Program Diploma 3 Untuk

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

8 gabungan penekanan melawan sistem gerak putar. Efek pengereman (breaking effect) diperoleh dari adanya gesekan yang ditimbulkan antara dua obyek. Si

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk

CYLINDER HEAD E HP GASKET CARBURETOR INSULATOR HP WASHER, PLAIN 8 X 6 X

BAB III TEORI DASAR. Mesin Diesel. Diferensial Kontrol Kemudi Drive Shaft. Gambar 3.1 Powertrain (Ipscorpusa.com, 2008)

BAB III METODE PENELITIAN

Metoda pengereman kendaraan bermotor kategori L

LAPORAN TUGAS AKHIR PEMBUATAN ANIMASI SISTEM TRANSMISI OTOMATIS

PRESTASI MOTOR BENSIN HONDA KARISMA 125 CC TERHADAP BAHAN BAKAR BIOGASOLINE, GAS LPG DAN ASETILEN

Pembuatan Trainer Cutting Kopling Hidraulis Mobil Toyota Kijang KF 40

TUGAS AKHIR ANALISA MEKANISME SWING DEVICE PADA EXCAVATOR KEIHATSU 921 C

OVH SUSPENSION I.STRUCTURE & FUNCTION. 1.Rear suspension cylinder

Proses Kerja Hidrolik Pada Mast Toyota Forklift Series 8


TOPIK 3 CATERPILLAR NEW SCROLL FUEL SYSTEM

Keselamatan Kerja 1. Meletakkan alat dan bahan di tempat yang aman, gunakan alat yang sesuai. 2. Bekerja dengan teliti dan hati-hati

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

Transkripsi:

Garis besar Input side from torque converter (engine) Clutches ( and ) Brakes (, and ) One-way clutches ( and ) Front planetary gear set Rear planetary gear set Output side to final drive unit (tires) Umum Pada kendaraan transaxle otomatis, unit planetary gear menangani deselerasi, mundur, hubungan langsung dan akselerasi. Unit planetary gear terdiri dari planetary gears, clutch dan rem. Set planetary gear depan dan set planetary gear belakang terhubung pada clucth dan rem yang menghubungkan dan memutuskan hubungan dengan daya. Mereka mengganti bagian input dan elemen-elemen yang tetap, dan membuat variasi rasio gigi dan netral. PETUNJUK: Ilustrasi di sebelah kiri adalah untuk unit planetary gear 3-kecepatan (seri A130). Pada dasarnya, model ini digunakan untuk menjelaskan kerja unit planetary gear. (1/1) Planetary Gear Konstruksi Ring gear Planetary gear Sun gear input drum Planetary gear memiliki tiga tipe - gigi cincin, gigi pinion dan gigi matahari (sun) - dan planetary carrier. Planetary carrier dihubungkan dengan poros tengah tiap gigi pinion dan membuat gigi pinion berputar. Dengan gigi-gigi yang dihubungkan satu sama lainnya ini, gigi pinion menyerupai planet yang berputar di sekeliling matahari, maka mereka disebut planetary gear. Biasanya, planetary gear jamak dikombinasikan dalam unit planetary gear. Planetary carrier Pinion gears Sun gear (1/1) Ring gear Planetary carrier Sun gear Pinion gear Prinsip Kerja Dengan mengganti input, output dan elemen tetap, sangatlah mungkin untuk deselerasi, mundur, hubungan langsung dan akselerasi, Garis besar cara kerjanya dijelaskan di bawah ini. 2003 TOYOTA MOTOR CORPORATION. All right reserved. - 1 -

Input Fixed Ring gear (input) Planetary carrier (output) Sun gear (fixed) Pinion gear 1. Deselerasi (Deceleration) Input daya: gigi cincin Output daya: Planetary carrier Tetap: gigi matahari Ketika gigi matahari tetap, hanya gigi pinion yang berputar dan berevolusi. Sehingga, poros output ber-deselerasi dalam proporsi dengan poros input hanya dengan rotasi dari gigi pinion. Output Input Ring gear (output) Planetary carrier (fixed) Sun gear (input) Pinion gear Fixed Output 2. Mundur (Reverse) Input daya: gigi matahari Output daya: gigi cincin Tetap: Planetary carrier Ketika planetary carrier tetap pada posisinya dan gigi matahari berputar, gigi cincin berputar pada aksisnya dan arah rotasi berbalik/mundur. Input Ring gear (input) Planetary carrier (output) Sun gear (input) Pinion gear 3. Hubungan Langsung (Direct connection) Input daya: gigi matahari, gigi cincin Output daya: Planetary carrier Ketika gigi cincin dan gigi matahari berputar bersama pada saat yang sama, planetary carrier juga berputar pada kecepatan yang sama. Input Output - 2 -

Fixed Ring gear (output) Planetary carrier (input) Sun gear (fixed) Pinion gear 4. Akselerasi (Acceleration) Input daya: Planetary carrier Output daya: gigi cincin Tetap: gigi matahari Ketika planetary carrier berputar searah jarum jam, gigi pinion berevolusi di sekeliling gigi matahari searah jarum jam. Sehingga, gigi cincin berakselerasi sesuai dengan jumlah gigi pada gigi cincin dan gigi matahari. Input Output (1/1) Rem (, dan ) Rem (, dan ) Outer spring Piston rod Inner spring 1. Deskripsi Ada dua jenis elemen brakes fixing: tipe band dan tipe multi-cakram basah (wet multiple-disc). Untuk rem dipakai tipe band dan untuk rem dan dipakai tipe wet multiple-disc. Dalam beberapa transaxle otomatis, untuk rem dipakai juga tipe wet multiple-disc. 2nd coast brake band Direct clutch drum Piston Cover 2. Rem () tipe band Brake band mengelilingi keliling luar dari tromol (drum). Satu ujung band rem ini dikunci pada transaxle case dengan sebuah pin, sedangkan ujung lainnya bersentuhan dengan piston rem melalui batang piston, yang dioperasikan oleh tekanan hidrolik. Piston rem dapat bergerak pada batang piston dengan menekan pegas. Batang piston dengan dua panjang yang berbeda disediakan untuk memungkinkan kejernihan antara band rem dan tromol (drum) untuk disesuaikan. PERHATIAN: Ketika band rem diganti dengan yang baru selama overhauling dari sebuah transaxle otomatis, rendam band rem selama 15 menit atau lebih dalam ATF (Automatic Transaxle Fluid) sebelum dipasang. (1/4) - 3 -

Brake band Transaxle case Direction of drum rotation Outer spring Piston rod Inner spring Piston 3. Kerja Rem () tipe band Ketika tekanan hidrolik diberikan pada piston, piston bergerak pada sebelah kiri silinder piston, menekan pegas. Batang piston bergerak ke kiri dengan piston dan menekan salah satu ujung brake band. Karena salah satu ujung brake band terpasang tetap pada transaxle case, diameter dari brake band menurun, sehingga brake band menjepit tromol (drum), atau sebuah anggota dari set gigi planetary, menahannya tak bergerak. menahannya tak bergerak. Pada saat ini, gaya friksi yang tinggi dihasilkan di antara brake band dan tromol (drum), atau sebuah anggota dari set gigi planetary, menjadi tak bergerak. Ketika pelumas bertekanan dikeringkan dari silinder, piston dan batang piston didorong kembali oleh gaya dari pegas bagian luar, sehingga tromol dilepaskan oleh brake band. Juga, pegas bagian dalam mempunyai dua fungsi: untuk menyerap gaya reaktif dari tromol, dan untuk mengurangi kejut yang dihasilkan ketika brake band menjepit tromol (drum). (2/4) 2nd brake drum Piston No.2 one-way clutch Plates () Outer race hub Rear planetary carrier Plates () Discs () Flange Front & rear sun gears No.1 one-way clutch (outer race) 4. Rem ( dan ) multi-cakram basah (Wet Multiple- disc) Rem bekerja melalui kopling satu-arah No. 1 untuk mencegah gigi matahari depan dan belakang berputar ke arah yang berlawanan dengan jarum jam. Cakram terpuntir ke outer race dari kopling satu-arah No. 1, dan plat dilekatkan tetap pada transaxle case. Inner race dari kopling satuarah No. 1 (gigi matahari depan dan belakang) didisain sehinga ketika ia berputar searah jarum jam, ia dapat bergerak bebas. Tujuan rem adalah untuk mencegah rotasi dari planetary gear belakang. Cakram-cakram berhubungan dengan penghubung (hub) dari planetary carrier belakang. Penghubung (hub) dan planetary carrier dibuat dalam satu unit dan berputar bersama. Plat dilekatkan tetap pada transaxle case. Flange Discs () Flange Piston (3/4) - 4 -

Transaxle case Discs Carrier Transaxle case Discs Carrier Plates Piston Piston cylinder Return spring Engaging Plates Piston Piston cylinder Return spring 5. Kerja Rem ( dan ) tipe multi-cakram basah Wet Multiple-disc Type Brakes ( dan ) Ketika tekanan hidrolik diberikan pada silinder piston, piston bergerak di dalam silinder, memaksa plat dan cakram bersentuhan satu sama lain. Akibatnya, gaya friksi yang besar dihasilkan antara setiap cakram dan plat. Hasilnya, carrier atau gigi matahari terkunci pada transaxle case. Ketika pelumas bertekanan dikeringkan dari silinder piston, piston dikembalikan ke posisi semula oleh pegas pengembali, menyebabkan rem dilepaskan. PETUNJUK: Jumlah cakram dan plat rem berbeda tergantung pada model transaxle otomatis. Bahkan dalam model transaxle otomatis yang sama, jumlah cakram mungkin berbeda tergantung pada mesin yang dikombinasikan pada transaxle. PERHATIAN: Ketika cakram rem diganti dengan yang baru, rendam cakram yang baru dalam ATF selama 15 menit atau lebih sebelum dipasang. Disengaging (4/4) Clutches ( dan ) Konstruksi Direct clutch drum Piston Forward clutch drum Direct clutch hub Plates () Flange Discs () Kopling yang menghubungkan dan memutuskan hubungan daya adalah dan. Kopling menghantarkan daya dari konverter torque ke gigi cincin depan melalui poros input. Cakram dan plat berjajar selang-seling. Cakram dipuntir pada gigi cincin depan dan plat dipuntir pada tromol kopling forward (forward clutch drum). Input shaft Piston Gigi cincin depan dipuntir pada flange gigi cincin dan kopling forward dipuntir ke penghubung kopling langsung (direct clutch) dan kopling forward dipuntir ke penghubung kopling langsung (direct clutch drum). Plates () Discs () Flange Front ring gear Ring gear flange Front planetary gear Front & rear sun gears Sun gear input drum Cakram dipuntir ke arah penghubung kopling dan plat dipuntir ke tromol kopling forward. Tromol kopling langsung berhubungan dengan tromol input gigi matahari dipuntir ke gigi matahari depan dan belakang. Strukturnya yang terdiri dari 3 unit cakram, plat dan tromol berputar bersama-sama. (1/1) - 5 -

Cara Kerja Check ball Check valve Piston Piston cylinder Return spring Piston Input shaft Check valve Check ball Plates Discs Ring gear 1. Bekerja/Terpakai (Engaged) () Ketika pelumas bertekanan mengalir ke dalam silinder piston, ia menekan bola piston check, menyebabkannya menutup katub check. Ini akhirnya menyebabkan piston bergerak dalam silinder, memaksa plat bersentuhan dengan cakram. Karena gaya friksi tinggi antara plat dan cakram, drive side plates dan driven discs berputar pada kecepatan yang sama. Ini berarti bahwa ketika kopling terpakai, poros input dihubungkan dengan gigi cincin, dan daya dari poros input dihantarkan ke gigi cincin. Fluid pressure applied Return spring - 6 -

Piston Piston cylinder Check ball Check valve 2. Tidak Bekerja/Terpakai (Disengaged) () Ketika hidrolik bertekanan (hydraulic pressurized) dilepaskan, tekanan pelumas dalam silinder meningkat. Ini memungkinkan bola check untuk bergerak menjauh dari katub check, yang terjadi karena gaya sentrifugal yang diberikan padanya, dan pelumas dalam silinder dikeluarkan melalui katub check. Hasilnya, piston dikembalikan ke posisi semula melalui katub check. Fluid pressure released PETUNJUK: Jumlah cakram dan plat rem berbeda tergantung pada model transaxle otomatis. Bahkan dalam model transaxle otomatis yang sama, jumlah cakram mungkin berbeda tergantung pada mesin yang dikombinasikan pada transaxle. PERHATIAN: Ketika cakram rem diganti dengan yang baru, rendam cakram yang baru dalam ATF selama 15 menit atau lebih sebelum dipasang. Return spring (1/2) - 7 -

Target fluid pressure Piston fluid pressure chamber Fluid pressure applied to piston Centrifugal fluid pressure. Applied to the piston fluid pressure chamber Shaft side Clutch Centrifugal fluid pressure applied to canceling fluid pressure chamber Canceling fluid pressure chamber (lubrication fluid) 3. Centrifugal fluid pressure canceling clutch Pada mekanisme kopling konvensional, untuk mencegah dihasilkannya tekanan oleh gaya sentrifugal yang diberikan pada pelumas dalam ruang piston fluid pressure ketika kopling dilepaskan, bola check disediakan untuk membuang pelumas. Sehingga, sebelum kopling dapat diberikan, akan memakan waktu bagi pelumas untuk mengisi ruang tekanan pelumas piston (piston fluid pressure). Fluid pressure applied to piston - Centrifugal fluid pressure applied to canceling fluid pressure chamber = - = Target fluid pressure (original clutch pressure) Selama pergantian persneling, sebagai tambahan pada tekanan yang diatur oleh valve body, tekanan yang diberikan pada pelumas dalam ruang tekanan pelumas piston juga mempengaruhi tekanan, yang tergantung pada fluktuasi kecepatan mesin. Untuk menghilangkan pengaruh ini, disediakan sebuah canceling fluid pressure berlawanan pada ruang tekanan pelumas piston (piston fluid pressure). Dengan menggunakan cairan pelumas yang sama seperti pada poros, diberikan gaya sentrifugal yang sama dengan yang diberikan pada piston. Oleh karenanya, tidaklah penting untuk membuang pelumas melalui kegunaan bola check, dan sebuah karakteristik pergantian persneling yang responsif dan mulus telah dicapai. (2/2) - 8 -

Kopling Satu-arah (One-way Clutch) No.2 one-way clutch Outer race hub Rear planetary carrier Front & rear sun gears No.1 one-way clutch and hub Ketika unit planetary gear didisain tanpa mempertimbangkan kejut pergantian persneling,, dan tidak penting. Begitu juga dengan,, dan. Juga, sangatlah sulit untuk memberikan tekanan pelumas pada rem secara simultan dengan momen/gaya yang dilepaskan tekanan clutch operating fluid. Sehingga, kopling satu arah No. 1 () bekerja melalui rem untuk mencegah gigi matahari depan dan belakang berputar ke arah yang berlawanan dengan jarum jam. Kopling satu-arah No. 2 () mencegah planetarry carrier belakang berputar ke arah yang berlawanan dengan jarum jam. Outer race dari kopling satu-arah No. 2 () tetap pada transaxle case. Ia dilekatkan sehingga ia mengunci ketika inner race (rear planetary carrier) berputar ke arah yang berlawanan dengan jarum jam dan berputar bebas ketika inner race berputar searah jarum jam. Dengan cara ini, pergunakan kopling satu arah untuk mengganti gigi dengan selalu memberikan atau melepaskan tekanan pelumas pada satu elemen. Jadi, fungsi dari kopling satu-arah dalam unit planetary gear adalah untuk memastikan lancarnya perpindahan gigi/persneling. (1/1) Kerja Unit Planetary Gear Kerja Gigi Front planetary carrier Front planetary pinion gear Front & rear sun gears Rear planetary ring gear Di sini, kondisi setiap gigi dijelaskan dengan menggunakan diagram konsep dari unit gigi planetary. Rear planetary carrier Input shaft Output shaft Rear planetary pinion gear Front planetary ring gear 1st gear ("D", "2" range) Engine braking ("L" range) 2nd gear ("D" range) Engine braking ("2" range) 3rd gear Reverse gear Operate - 9 -

1st gear ("D", "2" range) Engine braking ("L" range) 2nd gear ("D" range) Engine braking ("2" range) 3rd gear Reverse gear Operate 1. Gigi 1 (1) Poros input memutar gigi cincin planetary depan searah jarum jam oleh. (2) Gigi pinion planetary depan berputar dan berevolusi dan memutar gigi matahari berlawanan dengan arah jarum jam. (3) Pada gigi planetary depan, planetary carrier belakang dilekatkan oleh, jadi gigi matahari memutar gigi cincin planetary belakang berputar searah jarum jam melalui gigi pinion planetary belakang. (4) Planetary carrier depan dan gigi cincin planetary belakang memutar poros output searah jarum jam. Dengan cara ini, dibuat rasio-rasio reduksi kecepatan tinggi. Juga, dalam rentang "L", bekerja, dan rem mesin digunakan. 2. Gigi 2 (1) Poros input memutar gigi cincin planetary depan searah jarum jam oleh. (2) Karena gigi matahari dilekatkan oleh dan, daya tidak dihantarkan ke gigi gigi planetary belakang. (3) Planetary carrier depan memutar poros output searah jarum jam. Rasio pengurangan kecepatan kurang dari yang dimiliki gigi 1. Juga, dalam rentang "2", bekerja dan diberikan rem mesin. 1st gear ("D", "2" range) Engine braking ("L" range) 2nd gear ("D" range) Engine braking ("2" range) 3rd gear Reverse gear Operate - 10 -

3. Gigi 3 (1) Poros input memutar gigi cincin planetary depan searah jarum jam oleh dan pada saat yang sama memutar gigi matahari searah jarum jam oleh. (2) Ketika gigi cincin planetary depan dan gigi matahari berputar bersama pada kecepatan yang sama, keseluruhan unit gigi planetary juga berputar pada kecepatan dan daya yang sama dari planetary carrier depan ke poros output. 1st gear ("D", "2" range) Engine braking ("L" range) 2nd gear ("D" range) Engine braking ("2" range) 3rd gear Reverse gear Operate Pada gigi 3, rasio pengurangan kecepatan adalah 1. Bahkan pada gigi 3 dalam rentang "D", digunakan rem mesin, tetapi karena rasio pengurangan kecepatan 1, maka pengereman mesin relatif minimum. 1st gear ("D", "2" range) Engine braking ("L" range) 2nd gear ("D" range) Engine braking ("2" range) 3rd gear Reverse gear Operate 4. Gigi mundur (1) Poros input memutar gigi matahari depan searah jarum jam oleh. (2) Pada gigi planetary belakang, karena planetary carrier belakang tetap oleh, gigi cincin planetary belakang berputar berlawanan arah jarum jam melalui gigi pinion planetary belakang dan poros output diputar berlawanan dengan arah jarum jam. Pada cara ini, poros output diputar kebalikan dan kendaraan mundur dengan rasio pengurangan kecepatan yang besar. Pengereman mesin terjadi ketika transaxle telah dipindahkan ke gigi mundur, karena gigi mundur tidak menggunakan kopling satu-arah untuk menghantarkan gaya penggerak (driving force). (1/1) - 11 -

Differential drive pinion shaft Parking lock pawl FF vehicle type Parking lock cam Parking gear Parking lock pawl FR vehicle type Front planetary ring gear Output shaft Parking lock cam Rentang "P" atau "N" Ketika tuas persneling berada pada "N" atau "P", kopling maju (forward) () dan kopling langsung () tidak bekerja, jadi input dari poros input tidak dihantarkan ke poros pinion penggerak gardan (differential drive). Sebagai tambahan, ketika tuas persneling berada pada "P", parking lock pawl bekerja dengan gigi parking dimana poros pinion penggerak gardan dipuntir, sehingga mencegah kendaraan untuk bergerak PERHATIAN: Mekanisme pengunci parkir (parking lock) untuk kendaraan FR Ketika tuas persneling dari transmisi otomatis untuk kendaraan FR dalam keadaan "P", parking lock pawl terpakai dengan gigi cincin planetary depan atau belakang, yang dipuntir dengan poros output, mencegah pergerakan kendaraan. Namun, pada kendaraan 4WD berbasis FR, pergerakan kendaraan tidak dapat dicegah jika mekanisme transfer netral, bahkan jika transmisi otomatis ada dalam keadaan "P". Karenanya, jangan lupa untuk menggunakan rem parkir ketika parkir. (1/1) Unit Gigi Overdrive 3-speed planetary gear unit O/D planetary carrier Counter drive gear O/D planetary pinion gears O/D planetary gear unit O/D brake (B0) O/D direct clutch (C0) O/D one-way clutch (F0) O/D planetary sun gear O/D planetary ring gear Umum Unit gigi overdrive adalah unit gigi planetary yang independen dengan rasio gigi kurang dari 1.0 (± 0.7-0.8). Ia dikombinasikan dengan unit gigi planetary 3-kecepatan konvensional dan ekuivalen dengan gigi 4. Unit gigi overdrive terdiri dari set gigi planetary, rem (B0), kopling (C0), dan kopling satu-arah (F0). Daya dimasukan ke overdrive carrier dan output dari gigi cincin overdrive. Biasanya, ketika kecepatan kendaraan berada di atas 40 km/jam dalam rentang "D", pergantian persneling ke gigi overdrive menjadi mungkin. Mengemudi tanpa mengganti persneling ke gigi overdrive juga mungkin jika sesuai dengan pengemudinya. PETUNJUK: Ilustrasi di sebelah kiri untuk unit gigi planetary 3-kecepatan dengan ditambahkan sebuah unit gigi (seri A140). (1/1) - 12 -

Cara Kerja 3-speed planetary gear unit O/D planetary carrier O/D planetary pinion gear O/D planetary ring gear Input shaft C0 F0 O/D planetary sun gear B0 Counterdriven gear C0 F0 B0 In Overdrive Not in Overdrive Operate 3-speed planetary gear unit 1. In overdrive Dalam overdrive, rem O/D (B0) mengunci gigi matahari O/D, sehingga ketika gigi pinion overdrive berputar searah jarum jam pada gigi matahari overdrive ketika berputar di sekeliling poros pinion. Sehingga, gigi cincin overdrive berputar searah jarum jam lebih cepat dari pembawa overdrive. B0 C0 F0 C0 F0 B0 In Overdrive Not in Overdrive Operate - 13 -

2. Tidak dalam keadaan overdrive Set gigi planetary overdrive berfungsi sebagai mekanisme penggerak langsung, berputar sebagai satu unit untuk output dari daya input (kecepatan rotasi dan torque). 3-speed planetary gear unit kecepatan rotder the reater C0 the F0 ow, the arr greater B0 C0 F0 B0 In Overdrive Not in Overdrive Operate 1. 3-speed + O/D type (FF vehicles) : A140, A540 series 2. 3-speed + O/D type (FR vehicles) : A340 series 3-speed x O/D type (FR vehicles) : A350 series Input shaft B0 C0 F0 O/D planetary gear Front planetary gear Output Rear shaft planetary gear Counterdrive gear Counterdriven gear O/D carrier A340 Gear Gear ratio 1st 2.804 2nd 1.531 3rd 1.000 O/D 0.705 rev. 2.393 F0 C0 B0 O/D sun gear A350 Gear Gear ratio 1st 2.804 2nd 1.978 (1st x O/D) 3rd 1.531 4th 1.000 O/D 0.705 rev. 2.393 Jenis-jenis Gigi Planetary Ada beberapa jenis unit gigi planetary. Di sini, jenis-jenis unit gigi planetary diterangkan dengan menggunakan diagram konsep. (1/1) 1. Tipe 3-kecepatan + O/D (kendaraan FF) Dengan menggabungkan sebuah unit gigi planetary 3-kecepatan dengan unit gigi O/D, dihasilkan empat rasio gigi maju dan satu rasio gigi mundur. 2. Tipe 3-kecepatan + O/D (kendaraan FR) Tipe 3-kecepatan x O/D (kendaraan FR) Unit gigi O/D untuk kendaraan FR diletakkan di antara konverter torque dan unit gigi planetary 3-kecepatan, di mana lokasinya beberbeda dari yang ada di kendaraan FR. Namun konfigurasinya sama dengan yang ada pada kendaraan FF. Sehingga dihasilkan empat rasio gigi maju dan satu rasio gigi mundur. Juga, pada A350, gigi 1 dan gigi O/D digabungkan untuk menghasilkan gigi 2. Dengan cara ini, dihasilkan lima rasio gigi maju dan satu rasio gigi mundur. (1/4) - 14 -

3. 4-speed + O/D type (FR vehicles) : A650 series Input shaft B0 C0 F0 C3 4. 5-speed type (FR vehicles) : A750 series Input shaft B4 Front planetary gear Front planetary gear Center planetary gear F3 B4 Rear planetary gear Output shaft 3. Tipe 4-kecepatan + O/D (kendaraan FR) Sebuah gigi planetary tengah diletakkan di antara gigi planetary depan dan gigi planetary belakang. Dengan mengkombinasikannya dengan unit gigi O/D, dihasilkan lima rasio gigi maju dan satu rasio gigi mundur. 4. Tipe 5-kecepatan (kendaraan FR) Sebuah gigi planetary tengah diletakkan di antara gigi planetary depan dan gigi planetary belakang. Juga, gigi planetary depan mempunyai dua gigi pinion yang diletakkan di antara gigi cincin dan gigi matahari. Dengan menggabungkan unit-unit gigi planetary ini, dihasilkan lima rasio gigi maju dan satu rasio gigi mundur. Sun gear Output shaft Intermediate shaft Rear planetary gear Center planetary gear (2/4) 5. 4-speed CR-CR type (FF vehicles) : U340 series Front planetary gear Counter drive gear Intermediate shaft Counter driven gear 6. 4-speed ravineaux type (FF vehicles) : U440 series Long pinion gear Short pinion gear Ring gear Intermediate shaft Rear planetary gear C3 Sun gear No.2 Sun gear No.1 5. Tipe 4-kecepatan CR-CR (kendaran FF) Empat rasio gigi maju dan satu rasio gigi mundur dapat dihasilkan dengan dua gigi-gigi planetary. Gigi planetary CR_CR adalah jenis unit gigi planetary yang menghubungkan planetary carriers depan dan belakang ke gigi cincin. 6. Tipe 4-kecepatan ravigneaux (kendaran FF) Sebuah pinion panjang dan pinion pendek diletakkan di antara gigi cincin dan gigi matahari depan. Pinion panjang juga berhubungan dengan gigi matahari belakang. Dihasilkan empat rasio gigi maju dan satu rasio gigi mundur. Counter drive gear C3 Counter driven gear (3/4) - 15 -

7. 3-speed + U/D type (FF vehicles) : A240, U140, U240 series Front planetary gear Rear planetary gear Input shaft C3 F3 B4 7. Tipe 3-kecepatan + U/D (kendaraan FF) Satu gigi planetary diletakkan pada poros counter. Ini bekerja sebagai unit reduksi "under-drive". Sama seperti tipe 3-kecepatan + O/D, dihasilkan empat rasio gigi maju dan satu gigi mundur. Rasio gigi untuk gigi atas sama dengan O/D untuk rasio reduksi total termasuk rasio gigi gardan (differential). 8. 4-speed + U/D type (FF vehicles) : U150 series Input shaft Counter drive gear Intermediate shaft Front planetary gear U/D planetary gear C3 C0 Rear planetary gear 8. Tipe 4-kecepatan + U/D (kendaraan FF) Sebuah unit gigi planetary tipe 4- kecepatan CR-CR diletakan pada poros input dan sebuah unit reduksi "underdrive" diletakkan pada poros counter. Dengan semua ini, dihasilkan lima rasio gigi maju dan satu rasio gigi mundur. U/D planetary gear Counter driven gear (4/4) - 16 -

Latihan Pergunakan Latihan untuk memeriksa tingkat pemahaman materi pada Bab ini. Setelah menjawab setiap Latihan, anda dapat menggunakan tombol referensi untuk melihat halaman yang terkait dengan pertanyaan yang diajukan. Jika jawaban anda salah, mohon kembali mengulang materi dan menemukan jawaban yang benar. Jika seluruh pertanyaan telah dijawab dengan benar, anda dapat meneruskan ke Bab selanjutnya. Chapter Page with Related Text Exercises Incorrect Answer All Answers Correct Next Chapter Page with Related Text Exercises Incorrect Answer All Answers Correct Return to page of related text for review Return to page of related text for review - 17 -

Pertanyaan- 1 Berilah tanda pada setiap pernyataan Benar atau Salah.. No. Pertanyaan Benar / Salah Jawaban Benar 1 Planetary gear terdiri dari tiga gigi (gigi cincin, gigi pinion dan gigi matahari/sun) dan planetary gear. Benar Salah 2 Cakram mendorong direct clutch drum sehingga rem tipe wet multiple-disc bekerja. Benar Salah 3 Kopling memiliki check valve untuk melepaskan pelumas. Benar Salah 4 Rasio gigi dari gigi O/D umumnya kurang dari 1. Benar Salah Pertanyaan- 2 Ilustrasi di bawah ini menunjukan planetary gear. Pilihlah nama-nama yang tepat untuk setiap nomor.. 1 2 3 4 1 Sun gear input drum 2 4 3 a) Sun gear b) Ring gear c) Planetary carrier d) Pinion gear Jawab: 1. 2. 3. 4. - 18 -

Pertanyaan- 3 Pernyataan-pernyataan di bawah ini berkaitan dengan band tipe rem. Pilihlah pernyataan yang Benar. 1. Pegas bagian luar berfungsi menyerap gaya reaktif dari tromol (drum). 2. Satu sisi brake band dilekatkan pada transaxle case oleh pegas. 3. Band kembali pada posisi semula ketika pressurized fluid dilepaskan, dan piston serta batang piston didorong kembali oleh pegas bagian luar (outer spring). 4. Ketika mengganti brake band dengan yang baru, rendam band yang baru ke dalam pelumas mesin minimum 15 menit atau lebih sebelum dipasang. Pertanyaan- 4 Pernyataan-pernyataan di bawah ini berkaitan dengan konstruksi dan kerja kopling Pilihlah pernyataan yang Benar. 1. Kopling berperan sebagai penyambung/pemutus daya. 2. Kopling berperan untuk menggandakan daya. 3. Kopling bekerja dengan gaya pegas. 4. Kopling menghantarkan daya melalui oil viscosity. - 19 -