PENDAHULUAN Latar Belakang Perumusan Masalah Tujuan Luaran Kegunaan

dokumen-dokumen yang mirip
V. KONSEP Konsep Dasar Pengembangan Konsep

LAMPIRAN 1 RANCANGAN DAN REALISASI BIAYA. Pemasukan Dana DIKTI Rp Total Rp Pengeluaran

Laporan Akhir PKMP. Estimasi Nilai Kerugian Ekonomi dari Penurunan Kualitas Pemukiman Akibat Banjir Tahunan di Kelurahan Kampung Melayu Jakarta Timur

BAB III METODOLOGI. 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBAR PENGESAHAN USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

V. KONSEP Konsep Dasar Perencanaan Tapak

VI. PERENCANAAN LANSKAP PEDESTRIAN SHOPPING STREET

III. METODOLOGI. Gambar 1 Peta lokasi penelitian

II. TINJAUAN PUSTAKA

Gambar 3. Peta Orientasi Lokasi Studi

BAB III BAHAN DAN METODE

HALAMAN PENGESAHAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA LAPORAN AKHIR. : Rp ,00 : Tidak ada : 3 Bulan

Tabel 1. Jadwal Pelaksanaan Penelitian

3.2 Alat. 3.3 Batasan Studi

PENGARUH REKLAME TERHADAP KUALITAS ESTETIK LANSKAP JALAN LINGKAR KEBUN RAYA BOGOR RAKHMAT AFANDI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 1976 TENTANG CUTI PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA BIDANG PENGABDIAN MASYARAKAT

METODOLOGI. Peta Jawa Barat. Peta Purwakarta Peta Grama Tirta Jatiluhur. Gambar 2. Peta lokasi penelitian, Kawasan Wisata Grama Tirta Jatiluhur

III METODOLOGI. Gambar 2. Peta lokasi penelitian.

LAPORAN AKHIR PKM-P. Diusulkan oleh : Mochamad Suwarno Rifka Ernawan Ikhtiyanto Abrar Abdul Jabbar Yanti Jayanti Afdholiatus Syafaah

METODOLOGI. Gambar 3. Lokasi Penelitian

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA SANGGAR JUARA BAGI ANAK-ANAK DI LINGKUP KAMPUS IPB DENGAN METODE PENDEKATAN LINGKUNGAN HIDUP

LAPORAN PKMM PENGOLAHAN LIMBAH PADI TERPADU DI DESA CIKARAWANG, DRAMAGA - BOGOR

III METODOLOGI. Desa Ketep. Gambar 2. Peta Lokasi Penelitian. Tanpa Skala

FORMULASI Bacillus subtilis PADA AIR LIMBAH OLAHAN TEBU (Saccharum officinarum L.) SEBAGAI PROBIOTIK TANAMAN POTENSIAL

VI. KONSEP 6.1. Konsep Dasar 6.2. Konsep Pengembangan Fungsi Pendidikan

Gambar 1 Lokasi penelitian.

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara beriklim tropis yang kaya raya akan

409&Itemid=

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PENGABDIAN MASYARAKAT

Gambar 2. Peta Lokasi Penelitian Desa Mulo, Kecamatan Tepus, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta (Sumber: Triple A: Special Province of Yogyakarta)

VI. KONSEP 6.1. Konsep Dasar Konsep dasar pada perencanaan kebun agrowisata Sindang Barang adalah kebun produksi tanaman budidaya IPB untuk

BAB III METODE PENELITIAN

LAPORAN AKHIR PKMM. Program Bangkit Wirausahawan Muda. di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pelita 1 Ciampea Bogor. Disusun oleh:

METODOLOGI. Lokasi dan Waktu. Keterangan Jl. KH. Rd. Abdullah Bin Nuh. Jl. H. Soleh Iskandar

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

LUARAN YANG DIHARAPKAN

Gambar 4. Peta Lokasi Penelitian

III. METODOLOGI. Gambar 3. Lokasi Penelitian

PERANCANGAN LANSKAP KAWASAN REKREASI SITU RAWA BESAR, DEPOK. Oleh : YULIANANTO SUPRIYADI A

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

Gambar 2 Peta lokasi studi

BAB III METODE PERANCANGAN. diskriptif yang mengenai pada langkah-langkah proses perancangan. Metode

III. METODOLOGI 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

Kata Kunci: Karst, Cost of Illness, Kerugian Ekonomi

BAB III METODOLOGI 3.1 Waktu Magang

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan, kawasan industri, jaringan transportasi, serta sarana dan prasarana

BAB VI DATA DAN ANALISIS

PERSEPSI DAN PREFERENSI MASYARAKAT YANG BERAKTIVITAS DI KOTA LAMA SEMARANG DAN SEKITARNYA TERHADAP CITY WALK DI JALAN MERAK SEMARANG TUGAS AKHIR

KAJIAN PENCAHAYAAN LANSKAP JALAN LINGKAR KEBUN RAYA BOGOR ARSYAD KHRISNA

A. B. C. LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kota diartikan sebagai suatu sistem jaringan kehidupan manusia yang

PERENCANAAN LANSKAP KAWASAN WISATA BUDAYA BERBASIS INDUSTRI KERAJINAN DI DESA LOYOK, PULAU LOMBOK

I. PENDAHULUAN. sebagai bentang budaya yang ditimbulkan oleh unsur-unsur alami dan non alami

Gambar 12. Lokasi Penelitian

LAPORAN AKHIR PKMP. PEMANFAATAN EKSTRAK LIMBAH BUNGKIL JARAK PAGAR (Jatropha curcas L.) SEBAGAI BIO-ANTI RAYAP

II. TINJAUAN PUSTAKA

PERSEPSI DAN PREFERENSI PENGUNJUNG TERHADAP FUNGSI DAN LOKASI OBYEK-OBYEK REKREASI DI KEBUN RAYA BOGOR

BAB V ARAHAN DAN REKOMENDASI

IV. METODOLOGI 4.1. Tempat dan Waktu Penelitian Kegiatan Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nop Des Jan

METODOLOGI. Peta Kabupaten Bogor ( 2010) Peta Bukit Golf Hijau (Sentul City, 2009)

BAB III METODE PERANCANGAN. proses merancang, disertai dengan teori-teori dan data-data yang terkait dengan

Gambar 2. Lokasi Studi

Penataan dan Pengembangan Obuek Wisata Pantai Widuri di Pemalang

TAMAN REKREASI SERULINGMAS DI BANJARNEGARA Dengan Penekanan Desain Arsitektur Neo Vernakular

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. yang berada di Desa Bantul, Kecamatan Bantul pada bulan Januari 2017 sampai

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi bertambah banyaknya kebutuhan akan sarana dan prasarana

VI. KONSEP PERANCANGAN TAMAN TEPIAN SUNGAI MARTAPURA KOTA BANJARMASIN

HASIL DAN PEMBAHASAN

METODOLOGI 3.1 Lokasi dan waktu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2005 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 35 TAHUN 2010 TENTANG

BAB III. Penelitian inii dilakukan. dan Danau. bagi. Peta TANPA SKALA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Gambar 11 Lokasi Penelitian

TINJAUAN PUSTAKA Lanskap Kota

BAB 1 PENDAHULUAN. Di Indonesia, JABODETABEK adalah wilayah dengan kepadatan penduduk yang

KONSEP STREET FURNITURE KAMPUS INSTITUT PERTANIAN BOGOR DRAMAGA INDRA SAPUTRA A

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

RENCANA PENATAAN LANSKAP PEMUKIMAN TRADISIONAL

PENDAHULUAN. banyaknya daerah yang dulunya desa telah menjadi kota dan daerah yang

Gambar 2. Peta Lokasi Penelitian Sumber : BAPEDDA Surakarta

KONSEP dan TEKNIK PENYAJIAN GAMBAR PADA PROYEK ARSITEKTUR KOTA (URBAN DESIGN)

KONDISI UMUM Batas Geografis dan Administratif Situs Candi Muara Takus

BAB III METODOLOGI. 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

BAB V ANALISIS SINTESIS

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah

BAB IV KONDISI UMUM. Gambar Peta Dasar TPU Tanah Kusir (Sumber: Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta, 2011) Perumahan Warga

KAJIAN LANSKAP PERTIGAAN JALAN LINGKAR KEBUN RAYA BOGOR INDAH CAHYA IRIANTI

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA


HASIL DAN PEMBAHASAN. Identifikasi dan Analisis Kondisi Bantaran

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini akan menjawab sasaran yang ada pada bab pendahuluan. Makam merupakan salah satu elemen penting pembentuk sebuah

Transkripsi:

1 PENDAHULUAN Latar Belakang Ruang Terbuka Hijau (RTH) memiliki fungsi ekologis dan sosial. Salah satu RTH yang dimiliki oleh Kota Bogor yaitu Kebun Raya Bogor (KRB). Selain sebagai RTH, KRB juga memiliki fungsi/peranan sebagai area edukasi, nilai sejarah, ikon kota, dan rekreasi. Permasalahan yang ada saat ini yakni peningkatan jumlah penduduk dan kendaraan (pribadi dan umum) yang dapat berdampak negatif terhadap kondisi dan keberlangsungan KRB (over users/carriying capacity dan polusi). Untuk melindungi aset utama Kota Bogor ini diperlukan alternatif-alternatif yang dapat meminimalkan peluang kerusakan kondisi KRB baik melalui pembatasan pengunjung maupun dengan pengalihan ke area-area tertentu di sekitar lingkar KRB yang ditata dengan atraksi-atraksi yang tidak kalah menariknya dibanding dengan di dalam KRB itu sendiri (jangka waktu sementara atau permanen). Perumusan Masalah Potensi/fungsi KRB harus dijaga keberadaan dan kontinuitasnya dari permasalahan daya dukung dan polusi. Untuk itu, dibutuhkan penataan ruang alternatif rekreasi (sarana dan prasarana) di lingkar KRB yang dapat menunjang permasalahan tersebut sekaligus tetap menjadikan sebuah pengalaman yang menarik dan tidak terlupakan di Kota Bogor, bahkan meningkatkan jumlah wisatawan yang tentunya masih dalam kadar sewajarnya (sesuai daya dukung lahan). Opini masyarakat harus diperhatikan dalam penataan ruang oleh pihak yang berwenang. Oleh karena itu diperlukan kajian untuk mengetahui seberapa besar respon atau kepedulian masyarakat akan pentingnya jalur pejalan kaki (pedestrian), dalam hal ini yaitu lingkar Kebun Raya Bogor (KRB). Tujuan Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui peranan KRB (fungsi ekologis dan sosial), mengetahui dan mempelajari budaya berjalan kaki (pedestrian culture) di masyarakat (Bogor dan Non Bogor) untuk mendukung konsep Botanical Footways, dan mempelajari persepsi dan preferensi masyarakat terhadap jalur pejalan kaki (pedestrian path) di lingkar KRB (Botanical Footways) untuk membuat block concept (konsep ruang) rekreasi pada jalur tersebut. Luaran Luaran yang diharapkan dari kegiatan studi ini adalah block concept (konsep ruang) rekreasi jalur pejalan kaki (pedestrian path) di lingkar KRB yang mempertimbangkan aspek ekologis dan sosial (ikut dilibatkannya masyarakat dalam penataan ruang dan menjaga keberlanjutan KRB melalui persepsinya terhadap rencana penataan jalur pejalan kaki lingkar KRB). Aspek ekologis yaitu melihat keberadaan, potensi, bahaya/ancaman bagi keberlanjutan dan plasma nutfah di KRB. Kegunaan Kegunaan penelitian ini yaitu meningkatkan kepekaan terhadap permasalahan di sekitar dan pemecahannya (pribadi), melatih kerjasama tim/team work (kelompok), masukan dalam penataan ruang dan pengelolaan jalur pejalan kaki /pedestrian path lingkar KRB (pemerintah).

2 TINJAUAN PUSTAKA Persepsi Persepsi adalah proses memberikan makna terhadap informasi yang diperoleh indera kita atau dapat dikatakan sebagai apa yang dikerjakan otak dengan informasi yang diperolehnya (Verdenber dalam Wasisa 2007). Apllbaum dkk. dan Luisser dan Poulus dalam Wasisa (2007) menyatakan bahwa istilah persepsi mengacu pada interpretasi seseorang tehadap kenyataan. Jalur Pejalan Kaki (Pedestrian Path) Menurut Harris dan Dines dalam Diansari Fathma Lubis (2006), secara umum sistem sirkulasi dibagi menjadi dua kategori, yaitu suatu sistem yang telah memiliki struktur dasar dan sistem yang tidak ada sistem sirkulasi sebelumnya. Pada sistem yang telah ada proyek terutama berhubungan dengan peningkatan estetik dari sistem sirkulasi yang telah dilengkapi berbagai amenity, peningkatan kualitas pemandangan, kesan yang ditimbulkan, dan kesenangan. Firmansyah (2002) menyebutkan bahwa desain ruang aktivitas di jalur pedestrian dibagi atas sub ruang utama, pelayanan, dan rekreasi. Sub ruang aktivitas rekreasi, ditempatkan pada tapak yang mempunyai potensi dan daya tarik untuk dikembangkan menjadi objek rekreasi (fisik dan visual). Contohnya museum, bangunan bersejarah, tempat hiburan dan restoran di sepanjang tapak. Menurut Brooks dalam Firmansyah (2002), tujuan perencanaan sistem pedestrian sebaiknya memfokuskan pada: 1. Pengembangan dari sistem pedestrian yang fungsinya sebagai penghubung dan memberikan pengalaman yang menyenangkan 2. Desain dari sistem pedestrian yang disesuaikan dengan konteks lingkungan sekitarnya yang telah ada 3. Desain dari sistem pedestrian yang sesuai secara skala 4. Desain dari jalur yang dapat meningkatkan sense of place dari tapak tersebut. Jenis Pedestrian Walk Jenis pedestrian walk yang banyak terdapat di jalan-jalan dalam kota yaitu Pedestrian Disrick (lalu lintas kendaraan dihilangkan), Pedestrian Streets (kendaraan masuk dibatasi waktunya), Partial Pedestrianition. Jenis terakhir ini dengan mengurangi jenis kendaraan bermotor khususnya kendaraan pribadi serta memprioritaskan daerah ini untuk semua kepentingan pejalan kaki. Secara teknik jalur pejalan kaki diperbesar dan jalur kendaran bermotor diperkecil maksimum dua jalur. Kendaraan pribadi biasanya dilarang masuk terkecuali angkutan umum, taksi, dan bis. Laju kendaraan yang melewati daerah ini juga dibatasi pada kecepatan tertentu. Kota Kota adalah tempat tinggal dari beberapa ribu penduduk atau lebih. Perkotaan adalah area terbangun dengan struktur dan jalan-jalan sebagai suatu pemukiman yang terpusat pada suatu area dengan kepadatan tertentu yang membutuhkan sarana pelayanan pendukung yang lebih lengkap dibandingkan dengan yang dibutuhkan oleh pedesaan ( Branch dalam Priharyaningsih 2005 ).

3 METODE PENELITIAN Waktu dan tempat Kegiatan ini dilaksanakan selama empat bulan, dengan lokasi pengumpulan data primer (kuisioner dari responden) dilakukan di beberapa titik di lingkar KRB. Lokasi tersebut diantaranya Lapangan Sempur, Pintu Utama KRB, di dalam area KRB (mushala), dan di beberapa permukiman masyarakat Bogor (Empang). Sedangakan pengolahan data dilaksanakan di Kampus IPB Dramaga. Alat dan bahan Alat dan bahan yang digunakan dalam kegiatan ini yaitu kamera digital SONY seri DSC W130, alat tulis, kuisioner (persepsi dan preferensi), laptop, papan jalan, kendaraan, printer, peta Kota Bogor, dan souvenir. Lingkup Studi Lingkup Studi dari kegiatan ini adalah mempelajari persepsi masyarakat Bogor dan non Bogor terhadap peranan jalur pejalan kaki sebagai elemen lanskap perkotaan di Kota Bogor. Hasil persepsi dan preferensi tersebut dijadikan sebagai dasar dalam pembuatan konsep rekreasi alternatif lingkar KRB (Botanical Footway) dengan jalur pedestrian sebagai sarana utamanya dengan memanfaatkan potensi rekreasi yang ada di sekitar lingkar KRB. Kerangka Pikir Penelitian KRB dan Istana Bogor Ikon Kota Area Rekreasi Daya Dukung Lahan terbatas Polusi Kendaraan Bermotor Persepsi dan Preferensi Masyarakat Alternatif Rekreasi Pengalihan pengunjung sementara/tetap Konsep Penataan Ruang Jalur Pejalan Kaki Lingkar KRB Gambar 1. Kerangka Pikir Penelitian Metode Studi Persiapan 1. Penyusunan proposal penelitian 2. Pra-survey Peninjauan lokasi studi jalur pejalan kaki lingkar KRB dan lokasi/titik penyebaran kuisioner (Gambar 2). 3. Penyusunan kuisioner untuk persepsi dan preferensi. 4. Pemilihan kelompok atau jenis responden (Masyarakat Kota Bogor dan Non-Bogor). Gambar 2. Lokasi/titik penyebaran kuisioner

4 Pengumpulan Data - Data Sekunder: pengumpulan atau pencarian hasil-hasil riset yang berkaitan dengan peranan jalur pejalan kaki di lingkar KRB sebagai elemen lanskap perkotaan di Kota Bogor. - Data Primer: kuisioner, dimana secara garis besar responden dibagi menjadi dua, yaitu masyarakat Kota Bogor (40 responden) dan Non- Kota Bogor (40 responden). Kuisioner persepsi berupa pertanyaan struktural (dibuat pada tahap persiapan) yang akan mengarahkan pandangan masyarakat terhadap peranan jalur pejalan kaki di lingkar KRB sebagai elemen lanskap perkotaan di Kota Bogor. Sedangkan kuisioner preferensi atraksi akan membantu dalam penyediaan dan penataan atraksi-atraksi di jalur pedestrian lingkar KRB. Analisis Data Data primer (kuisioner) dianalisis dengan menggunakan statistik sederhana untuk mengetahui persepsi responden terhadap peranan jalur pejalan kaki (pedestrian path) di lingkar KRB sebagai elemen lanskap perkotaan di Kota Bogor dan preferensi terhadap atraksi-atraksi yang ditawarkan. Sintesis dan Konsep Hasil analisis yang didapat akan menunjukkan bagaimana kecenderungan persepsi masyarakat mengenai peranan jalur pejalan kaki (pedestrian path) di lingkar KRB sebagai elemen lanskap perkotaan di Kota Bogor. Sintesa yang dihasilkan akan digunakan untuk menghasilkan sebuah konsep yang diharapkan dapat menjadi masukan untuk pemerintah agar lebih dapat mengelola pejalan kaki di lingkar KRB sebagai wajah Kota Bogor. Sehingga kedepannya dalam rencana tata ruang wilayah (RTRW) Kota Bogor, jalur pejalan kaki (pedestrian path) di lingkar KRB akan menjaga kualitas dan kelestarian aset historis Kota Bogor tersebut. Penerapan konsep pengalihan jumlah pengunjung dengan memperhatikan potensi nilai historis dari KRB (keberlanjutannya) dengan mengadopsi konsep Boston Train di Amerika. Konsep yang dikembangkan di Boston Train yaitu dengan membuat konsep pengalihan sejumlah pengunjung dengan menerapkan alternatif lokasi rekreasi di sekitar titik puncak kumpulan pengunjung (tempat dengan nilai historis tinggi) seperti pada gambar (terlampir pada lampiran/gambar 12). Hasil dari data kuisioner dan pengadopsian konsep Boston Train akan menghasilkan sebuah konsep ruang/ilustrasi yang ideal bagi kenyamanan dan keamanan pengguna jalur pedestrian lingkar KRB (baik orang yang berekreasi maupun yang sekedar lewat/berjalan kaki). Pelaporan Pelaporan hasil kegiatan dilaksanakan ketika semua kegiatan telah selesai dilaksanakan. Kegiatan ini dilakukan di akhir pelaksanaan program.

5 No Tanggal Tempat Jenis Kegiatan Keterangan 1 18 Februari 2 20-21 Februari 3 22-23 Februari Kampus IPB Lingkar KRB Kantor Dinas Kesbang Kota Bogor Konsultasi awal persiapan administrasi dan teknis Survey Awal Lokasi dan Foto-foto rekreasi eksisting Pembuatan Surat Izin Penelitian 4 17 Maret Kampus IPB Konsultasi: arahan turun lapang, pemilihan responden, perbaikan kuisioner 5 21 Maret Lapangan Sempur, Pintu Utama KRB, di dalam area KRB, permukiman warga lingkar KRB (Empang) Pengambilan data persepsi dan preferensi masyarakat 6 5 April Kampus IPB Konsultasi hasil turun lapang dan konsep pengembangan pedestrian path lingkar KRB 7 23 Maret-5 Mei Rental Komputer 8 25 April Ruang Sidang LPPM IPB 9 5 Mei Ruang Kemahasiwaan IPB 10 17 Mei Auditorium Fapet IPB 11 31 Mei-4 Juni PELAKSANAAN PROGRAM Ketercapaian Target Luaran (Berdasarakan Logbook) Tabel 1. Tahapan Pelaksanaan/Jadwal Faktual Rental Komputer dan Kemahasiswaan Analisis dan Sintesis data hasil survey serta pembuatan laporan kemajuan Monitoring Internal IPB Pengumpulan laporan kemajuan PKM Monitoring DIKTI Penyelesaian dan Pengumpulan Laporan Akhir PKM dan dosen pembimbing an ggota tim an ggota tim dan dosen pembimbing dan dosen pembimbing angggota tim dan dosen pembahas IPB dan reviewer DIKTI

Thank you for evaluating Wondershare PDF Converter. You can only convert 5 pages with the trial version. To get all the pages converted, you need to purchase the software from: http://store.wondershare.com/index.php?method=index&pid=524&license_id=11&sub_lid=3121&payment=paypal