MEDIA BOARD GAME UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN SPEAKING DI KELAS V SEKOLAH DASAR

dokumen-dokumen yang mirip
PENGGUNAAN CROSSWORD GAMES UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN WRITING DI SEKOLAH DASAR

PENERAPAN SPELLING MELALUI TEKNIK DICTATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN WRITING DI SEKOLAH DASAR

SILABUS WRITING AND DICTATION FOR ELEMENTARY SCHOOL. Winti Ananthia, S.Pd., M.Ed. NIP/NIDN /

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

METODE STORY READING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM KETERAMPILAN READING COMPREHENSION

CROSSWORD UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILANWRITING DI KELAS IV SEKOLAH DASAR

BIG BOOK DALAM PEMBELAJARAN READING COMPREHENSION UNTUK MENGEMBANGKAN CRITICAL READING SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

LISTEN AND DO DALAM PEMBELAJARAN LISTENING DI SEKOLAH DASAR

Kata kunci: CALL, motivasi, keterampilan berbicara

Mega Wahyuni 1, Winti Ananthia 2, Etty Rohayati 3 Program Studi PGSD Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Cibiru

PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN LISTENING SISWA KELAS II SEKOLAH DASAR

PENGGUNAAN METODE PROYEK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SPEAKING ANAK USIA DINI

SILABUS & SAP. Nama Mata Kuliah : Bahasa Inggris Untuk Anak Usia Dini (UD 400) Program : S1 PGPAUD Semester : IV (Empat) Bobot SKS : 2 (Dua)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Resti Handayani, 2013

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS BAHASA DAN SENI JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS MATA KULIAH: INTRODUCTION TO ENGLISH FOR CHILDREN

Kata Kunci: aktivitas belajar siswa, hasil belajar siswa, pendidikan matematika, teori Bruner dalam metode diskusi kelompok.

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

Meningkatkan Kemampuan Menyimak melalui Media Boneka Tangan pada Siswa Kelas II SDN Nogosari 04 Kecamatan Rambipuji Kabupaten Jember

ABSTRAK. Kata Kunci: Berbicara, Pendekatan komunikatif, viii

Keyword:Question and answer, word card

2013 PENERAPAN METODE KERJA KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT PADA ANAK DIDIK

APPLICATION OF COOPERATIVE LEARNING MODELS TYPE WRITE A ROUND TO IMPROVE THE CAPABILITIES OF WRITING STUDENTS CLASS V SD NEGERI 5 TANJUNG PUNAK

ABSTRAK. Kata Kunci: Scramble, Hasil Belajar, Bahasa Inggris

By SRI SISWANTI NIM

Zaharah, Otang Kurniaman, Lazim N

Kata Kunci: metode inkuiri, kemampuan berpikir kritis, hasil belajar, kegiatan ekonomi

ABSTRAK. Kata Kunci : Model Pembelajaran Cooperative Tipe Teams games Tournament (TGT), Media Flash Card, Motivasi Belajar, Bahasa arab.

ABSTRAK Skripsi dengan judul Penerapan Model Pembelajaran Langsung dengan Media Kartu Ayat untuk Meningkatkan Hasil Belajar Al Qur an Hadits Peserta

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta ABSTRACT

Fadilah et al., Peningkatan Keterampilan Berbicara... 1

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MODEL TALKING STICK PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS IV DI SDN 10 SUNGAI SAPIH PADANG

Pendahuluan. Handayani et al., Penerapan fase-fase Pembelajaran Geometri... 1

(T- tabel) . MAN 3 Aceh Besar. MAN 3 Aceh Besar. (One group Pretest Postest Design) MAN 3 Aceh Besar MIA

PENGGUNAAN GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENGGUNAKAN YES/NO QUESTION

Nisa et al., Penerapan Metode Eksperimen...

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DENGAN MEDIA VIDEO UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA

PENGGUNAAN MEDIA KOMIK DALAM PEMBELAJARAN READING COMPREHENSION DI SEKOLAH DASAR

mengungkapkan gagasan-gagasan matematis secara tulisan atau lisan, menggunakan pendekatan bahasa matematis untuk menyatakan informasi matematis, mengg

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA LANCAR KALIMAT SEDERHANA MELALUI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN SURVEY, QUESTION, READ, RECITE, AND REVIEW (SQ3R)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA

TEACHING ENGLISH TO PLAYGROUP PUPILS THROUGH FUN ACTIVITIES AT KIDDIELAND PLAYGROUP

Penerapan Metode Bermain Peran Untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara Siswa Kelas V SDN Tegalsari 04 Ambulu Jember

Dewi Mayangsari dkk, Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Aktivitas...

PENERAPAN METODE SHARED READING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DI SEKOLAH DASAR

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS V SDN 1 SIDOMUKTI

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS III PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI METODE PERMAINAN SIRKUIT PINTAR DI SDN 28 PAYAKUMBUH

Rahayu et al., Peningkatan Aktivitas Belajar...

Upaya Meningkatkan Pemahaman Taktis Dan Tanggung Jawab Dalam Permainan Bola Voli Melalui Penerapan Volley Ball-Like Games

Penggunaan Media Kartu Bilangan untuk Meningkatkan Hasil Belajar

Devi Yuniar 16, Hobri 17, Titik Sugiarti 18

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS POSTER SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

ABSTRAK. Kata Kunci : Kooperatif, Make A Match, dan Hasil Belajar Bahasa Inggris,.

Siti Zakiyah Janiati ABSTRAK

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN REKA CERITA GAMBAR

MEMANFAATKAN STORYTELLING DAN GAMES DALAM PENGAJARAN BAHASA INGGRIS UNTUK ANAK USIA DINI

ABSTRAK. Kata Kunci : Kreativitas, Guru, Metode Pembelajaran

PENERAPAN TEKNIK DICTOGLOSS DAN MINDMAP DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK SISWA KELAS IV-B SDN PADASUKA I PADA MATERI PENGUMUMAN

PENERAPAN METODE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN READING COMPREHENSION PADA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH BERBANTUAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN WORD SQUARE DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS SISWA KELAS IV SDN 2 BANDUNG

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN TUTOR SEBAYA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP BUNDA PADANG. Endah 1, Susi Herawati 1

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI METODE GLOBAL PADA SISWA KELAS I SD NEGERI KAPUKANDA ARTIKEL JURNAL

PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL)UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN GERAK TARI SISWA KELAS VSD NEGERI 183 PEKANBARU

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN KETERAMPILAN MENULIS SISWA KELAS VII MELALUI PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMELAJARAN IPS MELALUI METODE PROBLEM SOLVING DI SD NEGERI 03 KOTO KACIAK MANINJAU

PENERAPAN MODEL QUANTUM LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA KONSEP CAHAYA

Pendahuluan. Meliana et al., Penerapan Metode Permainan... 1

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika. Oleh

catatan lapangan, dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan mencakup reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.

PENGGUNAAN MEDIA GRAFIS DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS KELAS IV SEKOLAH DASAR

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV DALAM PEMBELAJARAN

PENERAPAN MODEL THINK TALK WRITE

Penerapan Model Movement Problem Based Learning Soccer Like Games

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK

( ). PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

MEDIA KOMIK UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN

Oleh: Rahmat Yulianto, Fakultas Ilmu Pendidikan, Abstrak

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SD NEGERI 03 SUAYAN TINGGI

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED TEACHING

ARTIKEL PENELITIAN. oleh. RiaParamita NPM

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Cibiru.

ARTIKEL PENELITIAN PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN

PENGGUNAAN METODE TOTAL PHYSICAL RESPONSE UNTUK MENINGKATKAN VOCABULARY BAHASA INGGRIS SISWA KELAS V SDN II LOGANDU TAHUN AJARAN 2015/2016

Mivafarlian et al., Penerapan Metode Diskusi Berbantuan Garis Bilangan. 1

ABSTRACT. Keywords: Cooperative, Two Stay Two Stray, Learning Outcomes.

Abstrak. Kata Kunci : menyimak wawancara, model think pair share, penerapan model think pair share, peningkatan kemampuan menyimak wawancara.

PENGGUNAAN METODE BERMAIN PERAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V SD NEGERI GESIKAN TAHUN AJARAN 2013/2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

PENERAPAN TEKNIK INFO BERANTAI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 KARANGSARI TAHUN AJARAN 2012/2013

Abstrak. Kata Kunci : Metode pembelajaran kooperatif tipe Think Pair and Share (TPS), aktivitas belajar siswa, hasil belajar siswa.

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL LOMPAT TALI MODIFIKATIF

Kata Kunci: aktivitas belajar siswa, hasil belajar siswa, model kooperatif tipe CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition)

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA SISWA KELAS IV DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING

Premiere Educandum Jurnal Pendidikan Dasar dan Pembelajaran

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI TEKNIK EXAMPLES NON EXAMPLES

PENGGUNAN MODEL MULTILITERASI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI

Perspektif Pendidikan dan Keguruan, Vol V, No. 10, Oktober 2014 ISSN

Kata Kunci : Bahan Ajar Berbasis Audio, Keterampilan Mendengarkan, Cerita Bahasa Jawa

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DI DALAM KELAS MELALUI BIMBINGAN KELOMPOK DI SMA N 2 BANGKO KABUPATEN ROKAN HILIR. Oleh: Hayati Tatoe *)

Meningkatkan Hasil Belajar Bercerita Melalui Media Boneka Tangan Pada Siswa Kelas II SDN Dukuhmencek 01 Sukorambi Jember

Transkripsi:

Antologi, Vol, Nomor, Juni 2015 MEDIA BOARD GAME UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN SPEAKING DI KELAS V SEKOLAH DASAR Ghina Zakiyah: Winti Ananthia dan Deti Rostika PGSD Kampus Cibiru Universitas Pendidikan Indonesia Email: ghina_zakiyah@rocketmail.com Abstrak Penelitian ini dilaksanakan berdasarkan latar belakang berupa suatu permasalahan dalam pembelajaran bahasa Inggris diantaranya siswa kurang memiliki kesempatan untuk melatih keterampilan speaking. Hal itu disebabkan oleh pengajaran keterampilan speaking yang sering dikesampingkan oleh guru. Sehingga hasil belajar siswa yang diperoleh kurang memuaskan. Oleh karena itu, perlu dilaksanakan suatu pembelajaran yang dapat memberi kesempatan kepada siswa untuk melakukan kegiatan speaking bahasa Inggris. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran mengenai hasil belajar siswa kelas V SDN Ciporeat 03 dalam pembelajaran speaking dengan menggunakan media board game. Dalam penelitian ini, peneliti menerapkan media board game dalam pembelajaran speaking di Sekolah Dasar Negeri Ciporeat 03. Board game dirancang untuk dapat memberi banyak kesempatan bagi siswa untuk melakukan kegiatan speaking agar pembelajaran speaking dapat bermakna dan menyenangkan bagi siswa sekolah dasar. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas dengan model Elliot. Subjek penelitian terdiri dari 39 siswa kelas V di Sekolah Dasar Negeri Ciporeat 03. Penelitian dilaksanakan dalam tiga siklus dan tiga tindakan setiap siklusnya. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi, lembar wawancara, catatan lapangan, rekaman audio dan video, serta dokumentasi. Kesimpulan hasil penelitian ini diantaranya, nilai rerata hasil belajar keterampilan speaking meningkat pada setiap siklusnya. Pada siklus I adalah 64,1, pada siklus II 83,6, dan pada siklus III 94,8. Dengan demikian, media board game dapat dijadikan salah satu upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran speaking di sekolah dasar. Kata Kunci : TEYL, speaking, board game, pembelajaran bahasa Inggris, sekolah dasar. 1) Mahasiswa PGSD UPI Kampus Cibiru, NIM 1104749 2) Dosen Pembimbing I, Penulis Penanggung Jawab 3) Dosen Pembimbing I, Penulis Penanggung Jawab

Ghina Zakiyah, Winti Ananthia, Deti Rostika Media Board Game untuk Meningkatkan Keterampilan Speaking di Kelas V Sekolah Dasar THE BOARD GAME MEDIA TO IMPROVE SPEAKING SKILL IN GRADE V AT THE PRIMARY SCHOOL Ghina Zakiyah: Winti Ananthia and Deti Rostika PGSD Kampus Cibiru Universitas Pendidikan Indonesia Email: ghina_zakiyah@rocketmail.com Abstrac This classroom action research implemented based on the background of the problem in English learning including speaking teaching in the primary school. The students have not enough opportunities to train their speaking skills. It caused by the teacher thought that speaking skill is hard to teach, one of the reason is because a lot of time is needed. So that the student s learning result is low. Therefore, the implementation of an effective learning to give a lot of opportunities for the student to do speaking activity is needed. Speaking learning in the primary school should be fun and meaningful for the student. The purpose of this research is to have the representation about enhancement of student s learning result in grade V at SDN Ciporeat 03 using board game media. The researcher used board game in speaking learning at SDN Ciporeat 03. Board game is one of fun games for the primary school students. Board game designed to give a lot of opportunities for the students to do speaking activity then speaking learning would be fun and meaningful for the primary school students. This research was carried out through classroom action research and Elliot design. Subject of this research is all of students in grade V at SDN Ciporeat 03. This research implemented on 3 cycles and 3 action in every cycles. Research instrument in this research are observation sheets, interview sheet, notes, documentation, audio and video recording. The researcher can conclude there is enhancement of student s learning result that proved by the score, cycles I is 64,1, cycles II 83,6, and cycles III 94,8. So that, board game media improved student s learning result in speaking learning at the primary school. Keywords: TEYL, speaking, board game, English learning, primary school.

Antologi, Vol, Nomor, Juni 2015 PENDAHULUAN Pengajaran bahasa Inggris di sekolah dasar dimaksudkan untuk mengenalkan bahasa asing ini pada siswa sekolah dasar. Hal tersebut dilakukan agar siswa lebih mudah untuk mempelajari bahasa Inggris yang lebih dalam pada jenjang berikutnya. Siswa sekolah dasar yang juga belum berada pada masa pubertas akan lebih mudah mempelajari bahasa baru seperti apa yang dimaksud oleh Lenneberg (dalam pinter, 2006) mengenai Critical Period Hypothesis. Akan banyak manfaat yang diperoleh ketika mengajarkan bahasa baru pada anak khususnya di sekolah dasar. Pinter (2006, hlm.32) mengatakan bahwa Introducing children to a new language offer opportunities to widen their horizons and awaken their enthusiasm and coriousity about language. Dengan begitu tidak hanya semata-mata mengajarkan suatu materi pada siswa tetapi juga akan membangun wawasan, antusiasme dan rasa ingin tahu siswa mengenai bahasa. Akan tetapi sangat disayangkan tidak semua guru dapat menyelenggarakan pembelajaran bahasa Inggris yang memberikan banyak kesempatan siswa untuk memproduksi bahasa Inggris seperti mengembangkan keterampilan speaking siswa. Sehingga siswa tidak memiliki kepercayaan diri untuk mencoba berbicara menggunakan bahasa Inggris. Padahal untuk mengembangkan kemampuan speaking membutuhkan pembiasaan yang rutin atau practice yang maksimal. Seperti apa yang diutarakan oleh Pinter (2006, hlm.55) bahwa, To be able to speak fluently in a foreign language requires a lot of practice. Dengan demikian untuk dapat berbicara dengan lancar atau fasih dengan bahasa asing dibutuhkan banyak praktek. Dalam hal ini keterampilan speaking dalam bahasa Inggris harus terus dibiasakan dan dilatih terus menerus. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk memberi banyak kesempatan kepada siswa untuk melakukan kegiatan speaking adalah dengan menggunakan media board game. Board game merupakan permainan yang dapat meningkatkan ketertarikan siswa untuk membiasakan melatih speaking dan menumbuhkan rasa percaya diri siswa Board game yang dapat dirancang khusus untuk melatih kemampuan speaking siswa merupakan salah satu bentuk media dalam dalam menyelenggarakan pembelajaran speaking yang bermakna. Oleh karena itu siswa akan senang memainkan permainan ini didalam kegiatan speaking pembelajaran bahasa Inggris. Disamping siswa bermain, siswa juga melatih kemampuan speakingnya pada saat permainan berlangsung. Berdasarkan uraian di atas maka board game bisa dijadikan salah satu media yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran speaking. TINJAUAN PUSTAKA 1. Keterampilan Speaking Dalam pengajaran bahasa Inggris ada 4 keterampilan yang harus dikembangkan dalam setiap pembelajaran. Ke-4 skills ini yaitu listening, reading, speaking dan writting. Dengan demikian speaking merupakan salah satu keterampilan yang memang harus dikembangkan dalam pembelajaran bahasa Inggris. Bertemali dengan keterampilan speaking, Shastri (2010) menjelaskan bahwa dalam proses pemerolehan bahasa pertama, listening dan speaking datang secara natural. Hal itu dikarenakan siswa terus memperoleh bahasanya tersebut sepanjang hari. Namun lebih lanjut Shastri (2010) mengutarakan dalam konteks Bahasa Inggris yang bukan merupakan bahasa pertama, siswa mempelajari keterampilan reading dan writing terlebih dahulu. Oleh

Ghina Zakiyah, Winti Ananthia, Deti Rostika Media Board Game untuk Meningkatkan Keterampilan Speaking di Kelas V Sekolah Dasar karena itu siswa harus mengenal bahasa Inggris terlebih dahulu misalnya dengan mempelajari keterampilan reading dan writing. Akan tetapi sebenarnya dalam kondisi tertentu pembelajaran speaking bisa langsung diterapkan tanpa harus mempelajari keterampilan reading dan writing. Misalnya ketika siswa telah memiliki input listening yang lebih baik. 2. Pembelajaran Speaking Pembelajaran speaking merupakan suatu kegiatan pembelajaran guna mengembangkan kemampuan speaking siswa. Dalam pembelajaran speaking siswa akan belajar bagaimana memproduksi bahasa lisan dengan menggunakan bahasa Inggris. Untuk dapat menyelenggarakan pembelajaran speaking, guru harus memfasilitasi suatu kegiatan yang memberi banyak kesempatan untuk siswa berbicara dengan menggunakan bahasa Inggris. Seperti apa yang diutarakan oleh Pinter (2006, hlm.55) bahwa, To be able to speak fluently in a foreign language requires a lot of practice. Dengan demikian untuk dapat berbicara dengan lancar atau fasih dengan bahasa asing dibutuhkan banyak praktek. Dalam hal ini keterampilan speaking dalam bahasa Inggris harus terus dibiasakan dan dilatih terus menerus. Hal ini bisa dilakukan salah satunya dengan memanfaatkan media board game untuk pembelajaran speaking. pada saat memainkan board game siswa memiliki banyak kesempatan untuk berlatih berkomunikasi lisan dengan menggunakan bahasa Inggris. 3. Games Permainan atau games tidak lagi semata-mata sesuatu yang hanya dapat dimainkan dan disenangi oleh siswa tetapi dapat bermanfaat pula apabila digunakan atau dimanfaatkan dalam suatu pembelajaran sebagai media pembelajaran. Dalam hal ini yang dibutuhkan adalah kreatifitas guru dalam memodifikasi suatu permainan dalam upaya menyelenggarakan pembelajaran yang bermakna dan menyenangkan bagi siswa. Bertemali dengan hal tersebut Martin (dalam Brewster, 2002) mengutarakan salah satu alasan menggunakan games dalam pembelajaran bahasa Inggris yakni dalam games terkandung kegiatan yang menyenangkan yang dapat memberikan siswa sekolah dasar kesempatan untuk mempraktekan bahasa Inggris yang telah dipelajari dalam rangkaian jalan yang menyenangkan. Alasan lain juga diutarakan oleh Lewis dan Bedson (1999) mengenai penerapan games dalam pembelajaran bahasa Inggris yakni bahwa melalui games siswa dapat bereksperimen, menggali, dan berinteraksi dengan lingkungan. Dengan demikian games juga dapat diartikan sebagai alat yang esensial bagi siswa untuk memahami suatu pengetahuan. Kemudian diperkuat oleh pendapat Ludewig dan Swan (2007) melalui penyataan the power of games, bahwa games memiliki kekuatan untuk mendorong perhatian siswa dan memotivasi siswa dalam pembelajaran. Oleh karena itu, kekuatan yang terkandung dalam games tersebut dapat dimanfaatkan untuk pembelajaran. Sehingga siswa dapat termotivasi dan fokus saat pembelajaran berlangsung. 4. Board game Media permainan yang dapat digunakan dalam pembelajaran diantaranya adalah Board game. Menurut Mayer dan Harris (2010), dari kebanyakan jenis board game, pada dasarnya teknik memainkannya adalah dengan menggulirkan dadu dan berpindah tempat sesuai angka yang keluar pada dadu. Berdasarkan kotak dimana pemain berhenti sesuatu akan terjadi. Artinya akan ada suatu perintah, kesempatan, pertanyaan dan lain sebagainya dalam kotak tersebut. Dengan demikian Pada dasarnya board game merupakan suatu

Antologi, Vol, Nomor, Juni 2015 permainan dengan papan dan bidak pemain atau penanda bergerak dan dipindahkan sepanjang jalur permainan pada suatu papan sesuai dengan seperangkat aturan. Permainan ini dapat didasarkan beragam aturan namun yang lebih sering adalah berdasarkan dadu bergulir, yakni setiap pemain mendapat kesempatan untuk melempar dadu untuk menentukan jumlah langkah memindahkan bidak. Beberapa bentuk board game yang sudah banyak dikenal diantaranya permainan monopoli dan permainan ular tangga. Salah satu cara untuk menyelenggarakan pembelajaran speaking yang menyenangkan di sekolah dasar diantaranya dengan merancang board game. Seperti yang telah diutarakan oleh Suite (2008), bahwa penggunaan board game dalam pembelajaran bahasa Inggris merupakan salah satu cara efektif, mudah, dan menyenangkan bagi siswa untuk mempelajari dan mempraktekan kemampuan komunikasi siswa. Board game dapat dirancang sedemikian rupa untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Hal ini juga sesuai dengan yang diutarakan oleh Slattery dan Willis (2001) bahwa guru dapat mendorong siswa untuk menggunakan bahasa Inggris dengan memainkan suatu permainan dalam waktu yang sama. Hal tersebut akan berguna untuk menghemat waktu yang terbatas. Dengan waktu yang terbatas guru diharapkan tidak hanya menyelenggarakan pembelajaran yang menyenangkan saja namun harus tetap memiliki konten pembelajaran. 5. Board game dalam Pembelajaran Speaking Peneliti merancang board game yang mirip dengan permainan monopoli dalam menyelenggarakan kegiatan speaking dalam pembelajaran bahasa Inggris. Dalam kegiatan ini siswa tidak hanya bermain tetapi melakukan kegiatan speaking pada saat permainan berlangsung. Hal tersebut dilakukan berdasarkan pendapat yang diutarakan oleh Slattery dan Willis (2001) bahwa guru dapat mendorong siswa untuk menggunakan bahasa Inggris dengan memainkan suatu permainan dalam waktu yang sama. Dengan sedikit modifikasi, peneliti merancang board game yang dijadikan sebagai media dalam kegiatan speaking pembelajaran bahasa Inggris dengan beragam theme. Dengan board game ini diharapkan dapat menumbuhkan motivasi siswa untuk mencoba melatih kemampuan speaking yang dimilikinya. Dalam kegiatan inti pembelajaran speaking dengan media board game ini siswa bermain secara berkelompok, yakni 1 hingga 5 siswa dalam kelompok. Hal ini juga sesuai dengan pendapat Slattery dan Willis (2001) bahwa ketika siswa belajar secara berkelompok siswa akan memperoleh lebih banyak kesempatan untuk berbicara dalam bahasa Inggris. Lebih lanjut Slattery dan Willis (2001) juga mengungkapkan bahwa siswa akan belajar banyak dari teman-teman sekelompok sehingga siswa akan lebih percaya diri. Setiap kelompok mendapat 1 perangkat board game yang terdiri dari; papan permainan, 4-5 kancing beragam warna sebagai bidak pemain, instruction cards dan question cards serta 1 dadu dengan 3 angka. Permainan diawali dengan menentukan siapa yang menjadi pemain pertama dan seterusnya dan semua pemain berada pada petak start. Kemudian mulai bermain dengan melemparkan dadu sesuai urutan yang telah ditentukan dan memindahkan bidaknya sesuai angka yang keluar pada lemparan dadu. Apabila bidak mendarat di petak dengan simbol? (tanda tanya) pemain tersebut harus mengambil 1 question card yang berisi sebuah pertanyaan dan siswa tersebut harus menjawabnya. Kemudian apabila bidak

Ghina Zakiyah, Winti Ananthia, Deti Rostika Media Board Game untuk Meningkatkan Keterampilan Speaking di Kelas V Sekolah Dasar mendarat di petak dengan simbol! (tanda seru) pemain tersebut harus mengambil 1 instruction card dan mengikuti sesuai perintah yang tertera pada kartu tersebut. Sementara apabila bidak mendarat pada petak bintang pemain harus mengambil 1 change cards yang berupa kesempatan pemain untu maju dan mundur beberapa langkah. Pemain yang sampai finish adalah pemenangnya. Kegiatan selanjutnya setelah setiap kelompok selesai memainkan board game adalah penilaian keterampilan speaking siswa. Penilaian dilakukan dengan memfasilitasi setiap siswa satu pertanyaan dalam potongan kertas dan siswa harus menjawab pertanyaan tersebut. Dalam kegiatan ini siswa akan melaksanakan kegiatan speaking secara individu. Hal tersebut dilakukan untuk mengetahui perkembangan keterampilan speaking siswa setelah memainkan board game. METODOLOGI PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Kemudian model desain penelitian tindakan kelas dalam penelitian ini menggunakan model John Elliot. Dalam model ini, setiap tindakan terdiri dari beberapa step atau langkah tindakan diantaranya langkah tindakan 1, langkah tindakan 2, dan langkah tindakan 3 (dalam Kusumah & Dwitagama, 2012). Penelitian tindakan kelas merupakan penelitian yang membutuhkan beberapa tindakan dalam setiap siklus. Dalam penelitian ini, ada tiga siklus yang meliputi tiga tindakan dalam setiap siklusnya. Penelitian ini diawali dengan siklus I dengan menggunakan tema Daily Activity. Selanjutnya dilanjutkan pada siklus II dengan menggunakan tema public places. Kemudian pada siklus III menggunakan tema Family. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas V di SDN Ciporeat 3 Adapun subjeknya yaitu 39 orang siswa kelas V yang terdiri dari 15 siswa lakilaki dan 24 siswa perempuan. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian ini diantaranya meningkatkan hasil belajar keterampilan speaking siswa dengan menggunkan media board game. Peningkatan yang terjadi dari mulai siklus I hingga siklus III terlihat dari perkembangan keterampilan speaking siswa serta rerata hasil evaluasi setiap siklusnya. Pada siklus I hasil belajar siswa yang belum maksimal. Meskipun nilai rerata kelas setiap tindakan pada siklus ini mengalami peningkatan. Hasil yang diperoleh pun masih dibawah standar. Siswa yang mampu memperoleh nilai mencapai KKM pada saat evaluasi hanya tujuh orang siswa. Hal ini sesuai dengan pendapat yang diutarakan oleh Pinter (2006, hlm.55) bahwa, to be able to speak fluently in a foreign language requires a lot of practice. Pendapat tersebut menyatakan bahwa untuk dapat fasih berbicara menggunakan bahasa asing (dalam hal ini bahasa Inggris) membutuhkan banyak praktik. Oleh karena itu, siswa membutuhkan banyak kesempatan untuk mengembangkan keterampilan speaking yakni dengan banyak berlatih berbicara menggunakan bahasa Inggris.Sehingga peneliti perlu melaksanakan siklus selanjutnya pada penelitian ini. Kemudian Pada siklus II siswa yang mampu memperoleh nilai mencapai KKM pada saat evaluasi mencapai 55%. Dibandingkan dengan hasil keterampilan speaking pada siklus sebelumnya, siswa memperoleh peningkatan hasil keterampilan speaking setelah berlatih dengan bermain board game. Hal ini kembali membuktikan pendapat Martin (dalam Brewster, 2002)

Antologi, Vol, Nomor, Juni 2015 bahwa penggunaan games dalam pembelajaran bahasa Inggris akan menciptakan kegiatan yang menyenangkan yang dapat memberikan siswa kesempatan untuk mempraktekan bahasa Inggris yang telah dipelajari dalam rangkaian jalan yang menyenangkan. Akan tetapi masih ada sebagian siswa yang masih dibawah standar yang telah ditentukan. Selanjutnya pada siklus III siswa yang mampu memperoleh nilai mencapai KKM pada saat evaluasi mencapai 100% bahkan seluruh siswa mampu memperoleh nilai melebihi KKM. Oleh karena itu, berdasarkan standar keberhasilan yang telah ditentukan yakni 100% siswa mencapai nilai KKM, maka penelitian ini dinyatakan berhasil. Berikut grafik untuk memperjelas peningkatan nilai rerata hasil evaluasi keterampilan speaking siswa setiap siklusnya. 100 80 60 40 20 0 Rerata Hasil Evaluasi Siswa 64,1 83,6 94,8 Siklus I Siklus II Siklus III Gambar 4.14 Grafik Rerata Nilai Keterampilan Speaking Pada Siklus I, Siklus II, dan Siklus III Berdasarkan grafik di atas dapat terlihat peningkatan hasil yang diperoleh siswa. Rerata hasil belajar siswa pada siklus I adalah 64,1, pada siklus II mengalami peningkatan menjadi 83,6 dan pada siklus III kembali meningkat menjadi 94,8. Peningkatan yang terjadi dari siklus I hingga pada siklus III membuktikan bahwa pembelajaran speaking menggunakan media board game dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini juga membuktikan pendapat yang diungkapkan oleh Slattery dan Willis (2001) bahwa penggunaan games dapat mendorong siswa untuk menggunakan bahasa Inggris dan mulai memproduksi bahasa lisan dengan bahasa Inggris. KESIMPULAN Kesimpulan penelitian ini diantaranya hasil belajar siswa dalam pembelajaran speaking dengan menggunakan media board game terus meningkat dalam setiap siklus penelitian ini. Hal tersebut membuktikan bahwa board game dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Peningkatan hasil belajar siswa terihat pada nilai rerata kelas yang juga meningkat pada setiap siklusnya. Rerata nilai keterampilan speaking siswa pada siklus I memperoleh rerata nilai keterampilan speaking siswa sebesar 64,1 dan berada pada kategori kurang. Rerata nilai keterampilan speaking siswa pada siklus II sebesar 83,6 sehingga mencapai kategori baik. Kemudian pada siklus III siswa yang mencapai nilai KKM semakin meningkat. Rerata nilai keterampilan speaking siswa pada siklus III sebesar 94,8 yakni mencapai kategori sangat baik pada standar yang telah ditentukan dalam penelitian ini. Dengan demikian, dapat ditarik kesimpulan bahwa media board game dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan hasil belajar keterampilan speaking siswa sekolah dasar. DAFTAR PUSTAKA Brewster, J., Ellis, G. & Girard, D. (2002). The primary english teacher s guide. London: Penguin Longman Publishing.

Ghina Zakiyah, Winti Ananthia, Deti Rostika Media Board Game untuk Meningkatkan Keterampilan Speaking di Kelas V Sekolah Dasar Kusumah, W. & Dwitagama, D. (2012). Mengenal penelitian tindakan kelas. Jakarta: Indeks. Lewis, G. & Bedson, G. (2004). 100 Games for children. New York: Oxford University Press Ludewig, A. & Swan, A. (2007). 101 Great classroom games. New York: McGraw-Hill Companies. Mayer, B. & Harris, C. (2010). Libraries got game, aligned learning through modern board games. Chicago: American Library Association. Pinter, A. (2006). Teaching young language learners. New York: Oxford University press. Shastri, P. D. (2010). Communicative approach to the teaching of english as a second language. Mumbai : Himalaya Publishing House. Slattery, M. & Willis, J. (2001). English for primary teachers. New York: Oxford University Press Suite, H. H. (2008). Using Board Game in the Languange Classroom. Monterey Institute of Internasional Studies. Teacher of English to Speakers of Other Language, Inc. (TESOL)