III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan selama tiga bulan, yaitu pada bulan Januari 2012

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODE PENELITIAN. Penelitian telah dilaksanakan selama tiga bulan, yaitu pada bulan September 2012

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari hingga Mei 2012 di Laboratorium. Fisika Material, Laboratorium Kimia Bio Massa,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni 2013 sampai selesai. Penelitian dilakukan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni 2013 sampai dengan Oktober 2013.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan Agustus 2015 di

METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan terhitung sejak bulan Januari 2015 sampai dengan Juni

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini mulai dilaksanakan pada bulan September 2012 sampai dengan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada September hingga Desember 2015 di

METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan terhitung sejak bulan Desember 2014 sampai dengan Mei

METODE PENELITIAN. Waktu pelaksanaan penelitian terhidung sejak bulan Juni 2013 sampai dengan

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan April sampai bulan Agustus Penelitian

METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan April sampai September 2015 dengan

3 Metodologi penelitian

Bab III Metodologi. III.1 Alat dan Bahan. III.1.1 Alat-alat

III. METODE PENELITIAN. Tempat penelitian dilakukan di beberapa tempat yang berbeda yaitu ; preparasi

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Mei sampai dengan Agustus 2014, yang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan selama dua bulan, yaitu pada bulan Oktober 2011

BAB III METODE PENELITIAN. A. Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah senyawa zeolit dari abu sekam padi.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Juli sampai bulan Oktober 2011 di

I. PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu material dalam peningkatan produk hasil reaksi tidak

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan November 2014 sampai dengan bulan

3 Metodologi Penelitian

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama 6 bulan yaitu pada bulan Juni hingga Desember

BAB III METODE PENELITIAN. Preparasi selulosa bakterial dari limbah cair tahu dan sintesis kopolimer

III. METODE PENELITIAN. preparsai sampel dan pembakaran di furnace di Laboratorium Fisika Material

3. Metodologi Penelitian

Direndam dalam aquades selama sehari semalam Dicuci sampai air cucian cukup bersih

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama 6 bulan yaitu dari bulan Mei sampai Oktober

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Mulai. Persiapan alat dan bahan. Meshing AAS. Kalsinasi + AAS. Pembuatan spesimen

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bab ini akan diuraikan mengenai metode penelitian yang telah

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober sampai dengan November 2014.

BAB III METODE PENELITIAN

3 Percobaan. 3.1 Tahapan Penelitian Secara Umum. Tahapan penelitian secara umum dapat dilihat pada diagram alir berikut :

BAB 3 METODE PENELITIAN. Neraca Digital AS 220/C/2 Radwag Furnace Control Indicator Universal

3 METODE 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Alat dan Bahan 3.3 Metode Penelitian

3 Percobaan. 3.1 Alat dan Bahan Alat Bahan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Bab III Metodologi Penelitian

3. Metodologi Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Laboratorium Riset Jurusan Pendidikann Kimia UPI. Karakterisasi dengan

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB III METODE PENELITIAN. hingga bulan Desember Tempat pelaksanaan penelitian ini yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Kegiatan penelitian ini dilaksanakan selama 6 bulan, dimulai dari bulan

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga BAB III. (HCl), 40 gram NaOH, asam fosfat, 1M NH 4 OH, 5% asam asetat (CH 3 COOH),

3 Metodologi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Januari Februari 2014.

Bab III Metodologi Penelitian

3 Metodologi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Anorganik Fisik Universitas

Bab 3 Metodologi Penelitian

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan di Laboratorium Biomassa Terpadu Universitas

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mengetahui kinerja bentonit alami terhadap kualitas dan kuantitas

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tahun 2011 di Laboratorium riset kimia makanan dan material untuk preparasi

BAB III BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan September

Lampiran 1. Prosedur kerja analisa bahan organik total (TOM) (SNI )

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai Juni 2013 di

BAB III METODE PENELITIAN. Tahapan Penelitian dan karakterisasi FT-IR dilaksanakan di Laboratorium

BAB III METODA PENELITIAN. yang umum digunakan di laboratorium kimia, set alat refluks (labu leher tiga,

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metoda eksperimen.

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Lampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan padi

BAB III METODE PENELITIAN

3 Metodologi Penelitian

3 Metodologi Penelitian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian, Jurusan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 11 sampai 28 November 2013

PENGARUH KONSENTRASI LARUTAN, TEMPERATUR DAN WAKTU PEMASAKAN PADA PEMBUATAN PULP BERBAHAN BAKU SABUT KELAPA MUDA (DEGAN) DENGAN PROSES SODA

3. Metodologi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Preparasi, sintesis material konduktor ionik dan uji kinerja material

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Agustus 2011 di laboratorium Riset Jurusan Pendidikan Kimia Fakultas Pendidikan

BAB V METODOLOGI. Tahap pelaksanaan percobaan dilakukan dalam tiga tahap, yaitu : memanaskannya pada oven berdasarkan suhu dan waktu sesuai variabel.

3 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pelaksanaan penelitian dimulai sejak Februari sampai dengan Juli 2010.

PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI MAGNET PERMANEN BAO.(6-X)FE2O3 DARI BAHAN BAKU LIMBAH FE2O3

BAB V METODOLOGI. digester, kertas ph secukupnya, cawan porselin 3 buah, kurs porselen 3 buah,

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2012 hingga bulan April 2013 di

bio.unsoed.ac.id METODE PENELITIAN A. Materi, Lokasi, dan Waktu Penelitian 1. Materi Penelitian 1.1 Bahan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Alat yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu untuk sintesis di antaranya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek atau bahan penelitian ini adalah cincau hijau. Lokasi penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan dari bulan maret sampai juli 2013, dengan

BAB V METODELOGI. 5.1 Pengujian Kinerja Alat. Produk yang dihasilkan dari alat pres hidrolik, dilakukan analisa kualitas hasil meliputi:

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Riset Kimia, Laboratorium Riset

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimen

Lampiran 1. Hasil identifikasi sampel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari - Juni 2015 di Balai Besar

Ekstraksi Silika Dari Fly Ash Batubara (Studi Pengaruh Variasi Waktu Ekstraksi, Jenis Asam Dan ph)

III. METODE PENELITIAN. dilakukan, pembuatan sampel mentah dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi

Transkripsi:

III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan selama tiga bulan, yaitu pada bulan Januari 2012 sampai April 2012 di Laboratorium Fisika Material, Laboratorium Kimia Bio Massa, Laboratorium Kimia Instrumentasi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung, Laboratorium Ilmu Tanah Fakultas Pertanian Universitas Lampung, serta BATAN-LIPI Serpong, Tangerang. B. Alat dan Bahan 1. Alat Adapun dalam penelitian pembuatan komposit magnesium silikat ini menggunakan alat-alat yang digunakan sebagai berikut : neraca, spatula, alumunium foil, beaker glass, kompor listrik, labu kimia, labu leher tiga, gelas ukur, alat penyaring, kertas tissue, kertas saring, hot plate stirrer, alat pressing hydraulic, alat cetak (die), tungku pemanas (furnace), mortal pastel, Simultaneus Thermal Analysis ( STA ) SETARAM TAG 24S, dan Fourier Transform Infra Red (FTIR)-8400 SHIMADZU.

38 2. Bahan Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: sekam padi, magnesium nitrat heksahidrat (Mg(NO 3 ) 2.6H 2 O, larutan KOH 5 %, larutan HCl 10 %, akuades, metanol dan minyak kelapa. C. Prosedur Penelitian 1. Preparasi Sekam Padi Sekam padi yang diperoleh dari pabrik penggilingan kota Metro dicuci hingga bersih dengan menggunakan air dan selanjutnya direndam selama 1 jam. Sekam padi yang mengapung dibuang dan yang tenggelam diambil untuk digunakan dalam percobaan selanjutnya. Sekam padi dimasukkan ke dalam air panas dan direndam selama 6 jam kemudian ditiriskan. Sekam yang sudah ditirskan selanjutnya dikeringkan dibawah sinar matahari hingga kering. Selama peroses penjemuran sekam padi diratakan agar sekam dapat kering secara menyeluruh. 2. Ekstraksi Silika Sekam Padi Sekam padi yang telah dipreparasi, ditimbang sebanyak 50 gram kemudian direndam dengan larutan KOH 5 % yang sudah dilarutkan dengan akuades sebanyak 500 ml yaitu dengan perbandingan 1:10 (m/v). Sekam padi yang telah direndam dengan larutan KOH 5% dipanaskan dengan menggunakan kompor listrik hingga mendidih dan dibiarkan mendidih selama 30 menit. Setelah proses pemanasan selesai, hasil campuran tersebut kemudian disaring untuk

39 mendapatkan silika dalam bentuk sol (filtrat). Silika sol yang diperoleh didiamkan dan didinginkan selama 24 jam sehingga dapat terjadi proses penuaan (aging). 3. Perhitungan Massa Silika Dalam pembuatan silika dilakukan perhitungan massa bahan bertujuan untuk mengetahui massa silika padat yang terkandung dalam sejumlah volume silika sol. Adapun proses pengukurannya adalah sebagai berikut : 50 ml silika sol (filtrat) dituangkan ke dalam beaker glass, kemudian diasamkan dengan menggunakan larutan HCl 10 % sedikit demi sedikit menggunakan pipet tetes sehingga terbentuk silika gel. Silika gel yang telah terbentuk didiamkan selama 24 jam bertujuan untuk proses penuaan ( aging), sehingga diperoleh berwarna coklat kehitam-hitaman. Untuk mendapatkan silika berwana putih dilakukan pencucian dengan menggunakan pemutih dan air hangat, hasil pencucian silika disaring menggunakan kertas saring dan dikeringkan, hasil pengeringan dipanaskan menggunakan furnace dengan temperature pemanasan 110 C selama 3 jam hingga diperoleh silika dalam bentuk padat. Silika padat selanjutnya ditimbang menggunakan neraca untuk diketahui massanya. 4. Pembuatan Larutan Magnesium Nitrat Heksahidrat (Mg(NO 3 ) 2.6H 2 O) Pada pembuatan larutan Mg(NO 3 ) 2.6H 2 O ini, bahan-bahan yang digunakan adalah sebagai berikut Mg(NO 3 ) 2.6H 2 O dan pelarut bebas ion ( akuades). Pembuatan larutan Mg(NO 3 ) 2.6H 2 O dengan cara menghidrolisis magnesium nitrat heksahidrat Mg(NO 3 ) 2.6H 2 O dengan menggunakan akuades sebanyak 75 ml kemudian

40 distirrer. Setelah larutan ini terbentuk akan diproses ke tahap selanjutnya yaitu proses sol-gel MgO-SiO 2. 5. Pembuatan Magnesium silikat (MgO-SiO 2 ) Dengan Metode Sol-Gel Pembuatan magnesium silikat dalam penelitian ini menggunakan metode sol-gel dengan variasi komposisi 40:60, 50:50, dan 60:40. Adapun Langkah-langkah proses sol-gel MgO-SiO 2 yaitu larutan Mg(NO 3 ) 2.6H 2 O yang telah diperoleh dicampurkan dengan silika sol berdasarkan variasi komposisi. Selanjutnya, dilakukan proses pengasaman agar larutan yang terbentuk bersifat netral sehingga terjadi endapan yang berupa gel. Gel ini diidentifikasikan sebagai magnesium silikat (MgO -SiO 2 ) gel. Magnesium silikat gel yang diperoleh kemudian dipanaskan menggunakan furnace pada suhu 110 C dan akhirnya akan membentuk bubuk magnesium silikat (MgO -SiO 2 ). Magnesium silikat bubuk dihaluskan dengan menggunakan mortar dan pastel dan disaring dengan menggunakan ayakan berdiameter 200 μm, agar didapat butiran yang lebih halus. 6. Sintering Proses sintering yang dilakukan terhadap sampel menggunakan tungku pemanas listrik ( furnace) yang dapat diatur sesuai dengan yang diinginkan. Suhu sintering yang digunakan dalam penelitian ini yaitu 900 C dengan kenaikan suhu selama ± 8 jam dan suhu penahan selama 3 jam. Proses sintering dilakukan bertujuan untuk meningkatkan kekuatan bahan karena pada saat sintering terjadi pertumbuhan butiran dan butiran tersebut melebur menjadi satu sehingga saling

41 mengikat. Langkah-langkah yang dilakukan dalam proses sintering adalah sebagai berikut : 1. Penyiapan sampel yang akan disintering. 2. Sampel dimasukkan ke dalam tungku furnace. 3. Dihubungkannya aliran listrik dengan tungku furnace. 4. saklar ON diputar untuk menghidupkan tungku furnace. 5. suhu yang diinginkan diatur dengan kenaikan 3 /menit dan pada puncaknya ditahan selama 8 jam. 6. Setelah proses sintering selesai, saklar diputar ke posisi OFF. 7. Sampel dikeluarkan dari tungku furnace. 8. Aliran listrik dari tungku furnace. 9. Sampel yang telah disintering disimpan dalam wadah tertutup. 7. Karakterisasi Karakterisasi yang dilakukan pada sampel yang telah disintering pada suhu 900 C sebagai pembanding dalam penelitian ini digunakan satu sampel tanpa perlakuan sintering. Terdapat 3 macam karakterisasi yang digunakan yaitu Fourier Transform Infra Red (FTIR), DTA/TGA (Differential Thermal Analysis/Thermal Gravimetry Analysis) dan Uji katalis. a. Fourier Transform Infra Red (FTIR) Karakteristik menggunakan FTIR dilakukan untuk mengetahui gugus fungsi MgO-SiO2. Adapun langkah-langkah karakterisasi ini adalah sebagai berikut : kristal KBr murni dihaluskan dalam lumpang kemudian diayak. KBr ditimbang

42 seberat 0.1 gram, kemudian sampel padat bebas air ditimbang dengan massa 1% dari berat KBr. Sampel dengan KBr dicampur hingga rata.sampel dan KBr yang sudah dicampur dimasukkan ke dalam cetakkan pelet. Dihubungkan dengan pompa vakum untuk meminimalkan kadar air. Cetakan diletakkan pada pompa hidrolik kemudian diberi tekanan. Pompa vakum dihidupkan selama 15 menit. Pelet yang sudah terbentuk dilepaskan dan ditempatkan pada tablet holder. Alat inferometer dan komputer dihidupkan. Klik FTIR 8400 pada layar komputer. Sampel ditempatkan pada inferometer, klik FTIR 8400 dan mengisi data. Klik sampel start untuk memulai, dan untuk memunculkan harga bilangan gelombang klik clac pada menu, kemudian klik peak table lalu klik ok. Komputer, inferometer dan sumber listrik dioffkan. b. DTA/TGA (Differential Thermal Analysis/Thermal Gravimetry Analysis) Karakterisasi dengan Differential Thermal Analysis/Termogravimetry (DTA/TG) dilakukan untuk menganalisis sifat termal komposit magnesium silikat serta stabilitas pada sampel magnesium silikat. Adapun prosedur karakterisasinya yaitu cawan platina kosong disiapkan untuk digunakan sebagai sampel referensi, dan serbuk sampel magnesium silikat dimasukkan ke dalam cawan platina sebagai sampel yang akan diuji. Selanjutnya, kedua cawan platina diletakkan pada posisi vertikal di sampel holder dengan posisi furnace diputar ke arah sampel holder yang dilanjutkan dengan mengatur setting temperatur yaitu T start = 50 0 C, T pengukuran = 1300 0 C heating read (kenaikan suhu = 3 0 C/menit). Kemudian tombol power furnace ditekan pada posisi ON untuk pemanasan akan bekerja sesuai dengan program yang telah diatur, saat inilah grafik pada monitor komputer akan

43 terlihat dan akan diamati sampai temperatur T pengukuran tercapai menurut program yang telah diatur. Apabila T pengukuran telah tercapai maka power furnace dapat dimatikan yaitu pada posisi OFF dan selanjutnya dilakukan print hasil pengukuran. c. Uji Aplikasi Katalis Percobaan dilakukan dengan jumlah katalis yaitu 5% yang ditambahkan ke dalam minyak kelapa 100 ml dan methanol 25,6 ml, kemudian dilakukan pengadukan sambil direfluks selama 360 menit pada suhu ± 90 o C. Sebagai parameter ukur keberhasilan reaksi adalah rendemen reaksi produk yang dihasilkan. Dari serangkaian percobaan ini diperoleh ester dari minyak kelapa. 8. Diagram Alir

44 Diagram alir dalam penelitian ini dapat diperlihatkan sebagai berikut : Sekam padi Pencucian Pengeringan Penimbangan Proses Sol Gel dan Pembuatan komposit MgO- SiO 2 : Penimbangan komposisi bahan 60:40, 50:50, dan 40:60 Proses Ekstraksi Silica: Perendaman 50 gram sekam padi dengan KOH 5% sebanyak 500 ml Penjenuhan selama 24 jam Penyaringan Larutan (Sol) Campurkan Sol MgO-SiO 2 Pengeringan pada temperatur 110 C selama 5 jam Dry Gel MgO-SiO 2 Sintering suhu 900 Powder MgO-SiO 2 Penggerusan dan Pengayakan FTIR DTA Analisis Uji Aplikasi Katalis Hasil & Kesimpulan Gambar 17. Diagram Alir Penelitian