Gambar 26. Material Bangunan dan Pelengkap Jalan.

dokumen-dokumen yang mirip
KONSEP STREET FURNITURE KAMPUS INSTITUT PERTANIAN BOGOR DRAMAGA INDRA SAPUTRA A

ANALISIS SINTESIS Aspek Fisik Letak, Luas dan Batas-batas Tapak Aksesibilitas dan Sistem Transportasi

PERENCANAAN Tata Hijau Penyangga Green Belt

V. KONSEP Konsep Dasar Perencanaan Tapak

BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

ANALISIS DAN SINTESIS

KUISIONER PENELITIAN PERENCANAAN PEDESTRIAN HIJAU DI JALAN LINGKAR LUAR KOTA BOGOR, JAWA BARAT

BAB VI KONSEP PERENCANAAN

VI. PERENCANAAN HUTAN KOTA

sekitarnya serta ketersediaannya yang belum optimal (pada perbatasan tertentu tidak terdapat elemen gate). d. Elemen nodes dan landmark yang

BAB VI PENUTUP 6.1 KESIMPULAN

HOTEL RESORT DI DAGO GIRI, BANDUNG

PERENCANAAN LANSEKAP JALAN DI BEBERAPA JALAN UTAMA KOTAMADYA BOGOR. Oleh : A1 YULIANTI A

VII. PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini akan menjawab sasaran yang ada pada bab pendahuluan. Makam merupakan salah satu elemen penting pembentuk sebuah

BAB VI R E K O M E N D A S I

Gambar 23. Ilustrasi Konsep (Image reference) Sumber : (1) ; (2) (3)

VIII. RANCANGAN TAPAK

KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KM 61 TAHUN 1993 TENTANG RAMBU-RAMBU LALU LINTAS DI JALAN MENTERI PERHUBUNGAN,

V. KONSEP Konsep Dasar Pengembangan Konsep

BAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN. Dalam kajian perancangan ini berisi tentang penjelasan dari proses atau

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

PERANCANGAN KOTA. Lokasi Alun - Alun BAB III

KAJIAN PENATAAN ELEMEN STREET FURNITURE Penggal Jalan Puad Ahmad Yani - Bundaran Kalibanteng Semarang

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

KONSEP STREET FURNITURE KAMPUS INSTITUT PERTANIAN BOGOR DRAMAGA INDRA SAPUTRA A

PERANCANGAN ULANG JALUR HIJAU JALAN BARAT-TIMUR KOTA BARU BANDAR KEMAYORAN. Oleh: Syahroji A

BAB 4 PRINSIP-PRINSIP PERANCANGAN TAMAN LINGKUNGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Konsep dasar perancangan beranjak dari hasil analisis bab sebelumnya yang

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. kendaraan dan manusia akan direncanakan seperti pada gambar dibawah ini.

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KONSEP PERANCANGAN

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB VI HASIL RANCANGAN. Redesain terminal Arjosari Malang ini memiliki batasan-batasan

BAB V KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VII DESAIN TAMAN VERTIKAL

BAB III TINJAUAN KHUSUS

BAB VI PENUTUP. karakter arsitektural ruang jalan di koridor Jalan Sudirman dan Jalan

5 BAB V KONSEP DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

REKOMENDASI KONSEP TATA HIJAU

Putih Abu Hitam Coklat

ANALISIS DAN PEMECAHAN MASALAH

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

Lampiran 7: Pertanyaan Kuesioner dan Wawancara

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN KAWASAN KERAJINAN GERABAH KASONGAN

BAB VII RENCANA. 7.1 Mekanisme Pembangunan Rusunawa Tahapan Pembangunan Rusunawa

BAB V KONSEP. marmer adalah Prinsip Sustainable Architecture menurut SABD yang terangkum

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. menghasilkan keuntungan bagi pemiliknya. aktivitas sehari-hari. mengurangi kerusakan lingkungan.

BAB VI PENUTUP. 1. Kondisi kenyamanan thermal hasil simulasi eksisting: Kondisi eksisting penggal 1,2,3 titik terendah dan tertinggi pagi

BAB VI KLASIFIKASI KONSEP DAN APLIKASI RANCANGAN. dirancang berangkat dari permasalahan kualitas ruang pendidikan yang semakin

BAB III METODE PERANCANGAN. dalam mengembangkan ide sebuah rancangan. Langkah-langkah ini meliputi

BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

III. RUANG DAN FUNGSI TANAMAN LANSKAP KOTA

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

PERANCANGAN TAPAK II DESTI RAHMIATI, ST, MT

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB VI HASIL RANCANGAN. terdapat pada Bab IV dan Bab V yaitu, manusia sebagai pelaku, Stadion Raya

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Sentra Agrobisnis tersebut. Bangunan yang tercipta dari prinsip-prinsip Working

TINJAUAN PUSTAKA Karakter Lanskap Kota

HASIL DAN PEMBAHASAN. Kondisi Umum

LEMBAR PENGESAHAN TELAH DISAHKAN ATURAN BERSAMA LKM PRIMA KEADILAN KELURAHAN BANTAN KECAMATAN SIANTAR BARAT KOTA PEMATANGSIANTAR

VI. PERENCANAAN LANSKAP PEDESTRIAN SHOPPING STREET

BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN AREA PENDIDIKAN R. PUBLIK. Gambar 3.0. Zoning Bangunan Sumber: Analisa Penulis

BAB VI HASIL PERANCANGAN. apartemen sewa untuk keluarga baru yang merupakan output dari proses analisis

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 EKSISTING LOKASI PROYEK PERANCANGAN. Proyek perancangan yang ke-enam ini berjudul Model Penataan Fungsi

II. TINJAUAN PUSTAKA. desain taman dengan menggunakan tanaman hias sebagai komponennya

KISI-KISI PEDOMAN WAWANCARA

ALTERNATIF KONSEP PERANCANGAN FASILITAS KORIDOR HIJAU BAGI PEJALAN KAKI DI KAMPUS KONSERVASI UNNES

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

IDENTIFIKASI KENYAMANAN PEJALAN KAKI DI CITY WALK JALAN SLAMET RIYADI SURAKARTA

BAB VI HASIL RANCANGAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB VI KESIMPULAN DAN ARAHAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN PASAR. event FESTIVAL. dll. seni pertunjukan

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB III METODE PERANCANGAN. pengumpulan data, analisis, dan proses sintesis atau konsep perancangan.

BAB VI HASIL RANCANGAN. tema Sustainable Architecture yang menerapkan tiga prinsip yaitu Environmental,

VI. KONSEP 6.1. Konsep Dasar 6.2. Konsep Pengembangan Fungsi Pendidikan

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.2. Pe rancangan

BAB VI HASIL PERANCANGAN. Perancangan Fasilitas Pendukung Kawasan Kampung Inggris Pare

BAB V PERENCANAAN LANSKAP ANCOL ECOPARK

IV. Pemilihan Tanaman Lanskap Kota

BAB VI HASIL PERANCANGAN. terdapat pada konsep perancangan Bab V yaitu, sesuai dengan tema Behaviour

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA SELATAN

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN

RINGKASAN. Denpasar, bawah bimbingan Nurhajati A. Mattjik).


PERENCANAAN LANSKAP JALUR PENCAPAIAN KAWASAN AGROWISATA PADA AGROPOLITAN CIPANAS, CIANJUR. Oleh : Annisa Budi Erawati A

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

KONSEP THE CITY OF PEDESTRIAN. Supriyanto. Dosen Tetap Prodi Teknik Arsitektur FT UNRIKA Batam

PENDAHULUAN. Ciri Tanaman Lanskap 9/5/2014 TANAMAN DAN DESAIN PENANAMAN

BAB V KONSEP 5.1 Konsep Makro Gambar 5.1 : Sumber :

PENDAHULUAN. Tanaman merupakan sumber keindahan, kenyamanan dan memberi daya dukung terhadap kehidupan

Transkripsi:

KONSEP Konsep Dasar Street furniture berfungsi sebagai pemberi informasi tentang fasilitas kampus, rambu-rambu jalan, dan pelayanan kepada pengguna kampus. Bentuk street furniture ditampilkan memberikan identitas kampus, memperhatikan estetika, fungsional, dan kenyamanan pengguna jalan. Identitas kampus IPB adalah kampus pertanian dalam arti luas yang terdiri atas fasilitas pendidikan dan penelitian, atau di kenal dengan istilah Green Campus yang ditampilkan dengan lanskap berkesan sejuk serta bersahabat dengan alam. Identitas ini dapat ditampilkan pada street furniture/ perabot jalan disepanjang jalan lingkar kampus yang di lalui pengguna. Konsep Bangunan dan Pelengkap Konsep Green Campus yang akan diterapkan pada street furniture pada tapak akan sangat terlihat atau yang akan menonjol adalah pada bagian bangunan seperti: halte, papan tanda/ signage, papan informasi, bangku, tempat sampah, dan lampu jalan. Bangunan dan pelengkap ini akan ditampilkan dengan menggunakan bahan yang sesuai dengan kondisi lingkungan dan memberikan simbolisme sebagai tempat pengembangan pendidikan dan pengembangan ilmu dari bidang pertanian dalam arti luas. Bahan atau material yang akan digunakan diantaranya kayu, besi, batu bata, batu hias, dan batu kali (Gambar 26). Sedangkan gambar yang akan ditampilkan banyak menggunakan pola-pola organis (lengkung) dan beberapa dalam bentuk garis tegas (geometris). Untuk warna yang digunakan di dominasi dengan warna hijau dan coklat. Peletakan dan detail material, ukuran, dan kapasitas pada konsep ini dijabarkan dalam Tabel 14. dan Lampiran 1. Gambar 26. Material Bangunan dan Pelengkap Jalan.

71 Halte/ Shelter merupakan salah satu komponen penting dalam street furniture,fungsinya selain sebagai tempat menunggu bis, halte pun dapat difungsikan sebagai tempat berteduh, ataupun tempat istirahat. Pada tapak, halte ditampilkan dengan atap yang berpola melengkung pada bagian tengahnya, berbahan fiber, memiliki rangka penyangga dari besi dan papan nama lokasi halte. Sebagai penyangga utamanya digunakan besi silinder berbentuk huruf Y dan berwarna coklat kayu. Pada bagian belakang dan samping kanan halte menggunakan kaca fiber dengan bingkai kusen dari besi, bagian tengah kaca diletakkan papan informasi berupa peta rute dan jadwal bis kampus IPB Dramaga beroperasi. Bangku pada halte yang ditampilkan berbahan besi dan di susun secara vertikal dengan panjang 1,5 m. Halte ditempatkan pada posisi yang berpotensi ramai pengguna dan di tempat-tempat yang di anggap intensif, seperti pada bagian III yaitu depan Fakultas Pertanian dan Asrama Putri. Gambar alternatifnya dapat di lihat pada Lampiran 2. Papan tanda atau signage berfungsi memberikan informasi tentang arah letak suatu fasilitas yang di tuju dan di anggap penting, serta memberikan identitas nama suatu lokasi seperti papan penamaan pada fakultas, asrama, perpustakaan, dan lain sebagainya yang di anggap penting. Konsep yang diterapkan pada tapak yaitu menyeragamkan beberapa papan tanda/ signage yang memiliki fungsi fasilitas sama, penataan kembali di beberapa bagian tapak agar lebih fungsional dan menambahkan papan tanda di titik-titik yang strategis. Terdapat tiga jenis papan tanda/ signage yang ditampilkan pada tapak. Pertama yaitu papan tanda menunjukan bahwa tempat tersebut berfungsi sebagai fasilitas pendidikan, dalam hal ini yaitu papan nama pada tiap fakultas. Papan tanda yang ditampilkan di buat lebih formal, dengan bentuk yang organis, warna disesuaikan dengan fakultasnya, memiliki bahan yang tingkat adaptasinya tinggi terhadap iklim lingkungan (Lampiran 3). Kedua, tempat yang berfungsi memberikan pelayanan terhadap pengguna, contohnya yaitu poliklinik, perpustakaan, dan lain-lainnya. Penampilan papan tanda untuk fasilitas ini menggunakan material kayu yang dipasangkan secara vertikal setinggi 2,5-3 m, dengan gradasi ketinggian kayu, berwarna coklat terang, terdapat nama lokasi dan logo kampus IPB yang disesuaikan (Lampiran 4). Papan tanda ketiga yaitu

72 penamaan suatu fasilitas yang sifatnya semi-formal, seperti halnya penginapan, asrama, dan lain-lainnya. Papan tanda ini ditampilkan dengan pola organis, menggunakan material batu bata, dan nama dari lokasi tersebut. (Lampiran 5). Papan tanda yang berfungsi sebagai penunjuk arah ditampilkan dalam bentuk yang menarik perhatian, terlihat jelas tulisannya dari jarak 10-25 m, tetapi sederhana dalam bentuknya. Material untuk papan namanya menggunakan bahan kayu yang adaptif terhadap iklim mikro dengan ukuran 10 15 cm, tiang penyangganya dari besi setinggi 5,5-6 m dengan warna hijau tua dan logo IPB kecil diatasnya. Penempatan dari papan tanda ini diletakkan pada sisi jalan, persimpangan dan damaja sebelum lokasi yang di tunjuk (Lampiran 6). Papan informasi berfungsi sebagai pemberi informasi tentang situasi dan kondisi dalam tapak. Untuk bagian yang belum terdapat, maka konsep ini akan diterapkan didalamnya. Papan informasi yang ditampilkan di bagi ke dalam tiga jenis, diantaranya papan dengan fungsi informatif seperti peta, tiang event, dan lain-lain, papan tanda himbauan serta papan tanda lalu lintas. Untuk papan informatif akan ditampilkan dengan material besi sebagai tiang penyangganya dengan tinggi 5,5 6 m serta terdapat logo IPB kecil diatasnya, terdapat dua tempat menyimpan spanduk/ banner di kedua sisinya dengan panjang dan lebar 1 x 2 m (Lampiran 7). Pada papan tanda himbauan akan berfungsi sebagai himbauan bagi civitas kampus untuk selalu menjaga lingkungan sekitarnya. Material yang digunakan untuk papan tanda ini dominan adalah kayu dengan bentuk yang menarik (Lampiran 8). Sedangkan untuk papan tanda rambu lalu lintas sudah menjadi standar nasional, hanya peletakkannya saja yang perlu diperbaiki agar lebih fungsional dan tepat sasaran (Lampiran 9). Papan informasi ini diadakan sebagai pesan yang interaktif antara pengurus kampus dengan seluruh pengguna khususnya civitas akademika. Bangku difungsikan sebagai tempat untuk duduk atau sekedar beristirahat yang diletakkan pada tepi jalan. Penempatan bangku pada peta konsep didasarkan pada survei dari pengguna sehingga pada pelaksanaanya bangku menjadi sesuatu yang fungsional. Peletakkan bangku ini ditempatkan setiap 200 m di lokasi yang intensitas penggunanya cukup tinggi, seperti di bagian III, IV, dan V yaitu tiap fakultas, asrama serta tempat penting lainnya dan 500 m untuk tingkat

73 penggunanya kurang tinggi seperti bagian I, II, dan VI yaitu pintu masuk utama, sepanjang jalan arboretum dan sepanjang jalan alternatif masuk-keluar kampus IPB kampung Cangkurawok. Material bangku yang digunakan adalah kombinasi besi sebagai penyangga, kayu sebagai papan duduk dan sandarannya, dengan kapasitas 4 5 orang untuk menempatinya. (Lampiran 10). Tempat sampah berfungsi sebagai tempat penampungan sampah-sampah yang berukuran kecil saja. Tempat sampah yang ditampilkan memiliki dua bagian, yaitu organik dan anorganik. Material yang digunakan yaitu bahan yang tidak mudah rusak/ bocor seperti plastik atau seng, dengan tiang penyangga dari balok kayu, bentuk bak segitiga yang menempel pada tiang penyangganya, memiliki tutup yang berlubang untuk membuang sampah, memiliki warna yang berbeda untuk organik coklat tua dan untuk yang anorganik warna terang dengan keterangan tulisan didepannya. Bak sampah dapat di angkat agar mudah dipindahkan ke tempat pengumpulan sampah oleh kendaraan pengangkut sampah (Lampiran 11). Untuk mengurangi sampah di dalam tapak, maka setiap 200 m akan diletakan tempat sampah untuk bagian dengan tingkat aktivitas yang cukup intensif dan 500 m untuk bagian dengan tingkat pengguna non intensif. Lampu jalan berfungsi sebagai sarana penerangan yang sangat diperlukan khususnya pada malam hari. Selain dapat menerangi tapak, lampu juga berdampak besar pada peningkatan visual tapak. Lampu yang dapat menunjang pada konsep ini adalah jenis lampu tenaga surya, yang dimaksudkan dapat menjadi sebuah alternatif penerapan hemat energi karena menggunakan sumberdaya yang dapat diperbaharui. Material lampu jalan yang digunakan adalah besi sebagai tiangnya dengan tinggi 6 8 m dan berwarna hijau terang, terdapat solar system diatasnya sebagai penerima cahaya matahari yang anti air, memiliki accu sebagai penampung energi, dan lampu yang digunakan adalah putih dengan jarak tiap lampu 15 m. (Lampiran 12). Jam traffic island diterapkan untuk memberikan kemudahan kepad pengguna jalan dalam melihat waktu. Jam tersebut ditampilkan berbentuk prisma tegak segitiga dengan ketinggian 2 m, dengan material semen dilapisi oleh papan kayu berwarna coklat dipermukaannya. Peletakkan yang strategis jam tersebut hanya pada traffic island di pintu masuk utama IPB saja. (Lampiran 13).

74 Pot tanaman diletakkan pada median jalan pintu masuk utama IPB. Selain berfungsi sebagai tempat tanaman penghias, pot tersebut juga berfungsi untuk mengurangi cahaya kendaraan yang menyilaukan dari arah yang berlawanan. Material yang digunakan adalah besi sebagai penyangganya, ornamen batu sebagai potnya. Jarak antar pot + 5 7 m. (Lampiran 14).

75

76

77 Konsep Perkerasan Perkerasan yang di maksud dalam konsep ini yaitu jalur-jalur selain jalan kendaraan bermotor, yakni pedestrian dan jalur sepeda. Perkerasan ini berfungsi sebagai jalur sirkulasi manusia untuk menuju ke suatu lokasi yang ditujunya. Perkerasan ini ditampilkan untuk memperbaiki dan memperindah eksisting tapak serta memperkuat identitas kampus sebagai kampus hijau. Pada jalur pedestrian maupun sepeda dapat di buat variasi dengan memainkan karakter seperti pola, warna, bentuk, atau pergantian material. Dengan permainan karakter seperti di atas, sudah tentu pengguna akan merasa nyaman dan tidak bosan saat melaluinya. Untuk konsep perkerasan baik bahan dan peletakannya akan lebih dijabarkan dalam Tabel 16. dan Lampiran 15 serta serta tampilan sketsa pedestrian pada Lampiran 16.

78

79 Konsep Vegetasi Vegetasi merupakan salah satu unsur yang memiliki peran penting dalam pembentukan lanskap dalam sebuah kawasan. Pada tapak, yakni jalan lingkar Kampus IPB Dramaga sudah terdapat banyak titik yang dilengkapi pohon tepi jalan dan groundcover pada median jalan. Namun dalam konsep vegetasi kali ini, pada dasarnya hanya memperbaiki, melengkapi, dan memperindah bagian-bagian yang sudah ada. Penambahan dapat berupa pohon, semak, maupun groundcover baik yang di tanam langsung atau dengan pot. Vegetasi yang digunakan dapat dikelompokkan ke dalam fungsi yang berbeda, diantaranya fungsi estetis, dan peneduh. Fungsi-fungsi dari vegetasi tersebut juga berkaitan dengan jenis tajuk pohon yang bermacam-macam antara lain bulat, kerucut, kolumnar, menyebar, payung, tak beraturan, kubah, oval, dan lain-lain. Vegetasi yang saat ini sudah ada dipertahankan namun ada bagian yang ditambahkan dan diperbaiki formasi atau peletakkannya. Untuk fungsi dan spesifikasi vegetasi dapat di lihat pada Tabel 17. dan Tabel 18. Serta peta konsep vegetasi pada Lampiran 17. Untuk vegetasi estetis, fungsinya lebih kepada memperindah bagian jalan sehingga dapat mencegah kesan monoton serta dapat meningkatkan kualitas visual pada tapak. Biasanya vegetasi ini memiliki karakteristik warna pada tubuh vegetasi, baik dari bunga, daun, maupun batang. Untuk vegetasi estetis di jalan, diutamakan vegetasi dengan tingkat pemeliharaan non intensif. Fungsi ini juga dapat memainkan pola penanaman seperti pola geometris maupun organis. Contoh dari vegetasi estetis adalah Bougenvil (Bougenvillea sp.), Bakung (Imperata cylindrica), Kayu manis (Cinnamomun burmanii), Bungur (Langerstromia indica), dan lain-lain. Vegetasi dengan fungsi peneduh adalah pohon dengan tajuk jenis payung, bulat, kubah, dan oval. Pohon-pohon dengan jenis tersebut di atas dapat memberikan keteduhan untuk pengguna jalan sehingga dapat menciptakan kenyamanan. Contoh dari jenis tajuk ini antara lain: Flamboyan (Delonix regia); Bentuk payung: Beringin (Ficus benjamina); Bentuk kubah: Cemara Angin (Casuarina sumatrana); Bentuk bulat: Kenari (Canarium hirsutum); dan bentuk

80 oval: Glodogan Tiang (Polyalhea longifolia). Sketsa konsep vegetasi estetis dan peneduh dapat di lihat pada Lampiran 18.

81