BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. mengetahui apakah ada keterkaitan antara Corporate Social Responsibility

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL UJI REGRESI PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TERHADAP CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY. Descriptive Statistics

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. penelitian ini meliputi jumlah sampel (N), nilai minimum, nilai maksimum,

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Textile dan Otomotif yang terdaftar di BEI periode tahun

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. data yang sudah dikumpulkan dalam penelitian ini.berikut hasil analisis

BAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Objek penelitian ini adalah perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. keputusan investasi terhadap nilai perusahaan pada perusahaan Consumer

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

mempunyai nilai ekstrim telah dikeluarkan sehingga data diharapkan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun dan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Hasil Statistik Deskriptif. Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui bahwa dengan jumlah

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan sampel

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Analisis Pengaruh Economic Value Added (EVA) dan Market Value Added (MVA) Terhadap Return Saham pada PT Mustika Ratu Tbk periode

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. terlebih dahulu untuk mendapatkan hasil yang akurat. Berdasarkan statistik deskriptif diperoleh hasil sebagai berikut :

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik Deskriptif menjelaskan karakteristik dari masing-masing variabel. Tabel 4.1. Statistik Deskriptif

BAB 4 ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN. Penggunaan analisis statistik deskriptif untuk memberikan gambaran data yang akan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Pengaruh Rasio Profitabilitas, Rasio Solvabilitas Dan Rasio Likuiditas Terhadap

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum.

BAB IV PEMBAHASAN. Berdasarkan data olahan SPSS yang meliputi audit delay, ukuran

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. saham pada perusahaan food and beverages di BEI periode Pengambilan. Tabel 4.1. Kriteria Sampel Penelitian

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dimana metode yang digunakan adalah purposive sampling, yaitu suatu metode

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. terhadap variable-variabel dalam penelitian ini. Data-data yang dihasilkan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan sub sektor

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. purposif. Deskripsi dari masing-masing variabel penelitian sebagai berikut:

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. data dari perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (penawaran saham

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Profitabilitas, Kepemilikan Saham Oleh Publik dan Leverage terhadap Pengungkapan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN

BAB 4 ANALISIS DATA. Statistika Deskriptif merupakan hal serangkaian teknik statistika yang

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. menjelaskan karakteristik sampel terutama yang mencakup nilai rata-rata (mean),

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB 4 PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV. Tabel 4.1. dan Pendapatan Bagi Hasil. Descriptive Statistics. Pembiayaan_Mudharabah E6 4.59E E E9

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. BEI (Bursa Efek Indonesia) selama periode tahun 2010 sampai 2014.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. deviasi dari setiap variabel dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut ini : Tabel 4.1

DAFTAR LAMPIRAN. Data Variabel Pertumbuhan Ekonomi Atas Dasar Harga Berlaku. Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Barat Tahun

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. nilai minimum, nilai maksimum, mean dan standar deviasi dapat dilihat. Tabel 4.1 Hasil Uji Statistik Deskriptif

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. digunakan adalah Laporan Laba-Rugi, Laporan Posisi Keuangan, dan Catatan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya yang lebih sedikit. Hal ini

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang terdaftar dalam LQ-45 di Bursa Efek Indonesia periode

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Statistik Deskriptif menjelaskan karakteristik dari masing-masing

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Objek penelitian ini adalah perusahaan LQ 45 yang terdaftar di Bursa Efek

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Dengan rasio aktivitas, kita dapat mengetahui tingkat persediaan,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dari tiga variabel independen yaitu Dana Pihak Ketiga (DPK), Non Performing

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH FAKTOR - FAKTOR FUNDAMENTAL SAHAM PT. UNILEVER INDONESIA, TBK TAHUN : Faishal Febrian NPM :

ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, BI RATE DAN RETURN ON ASSETS (ROA) TERHADAP PEMBERIAN KREDIT PADA BANK BUMN

BAB IV HASIL ANALISA DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan disajikan hasil dari analisis data berdasarkan pangamatan sejumlah variabel yang digunakan dalam model analisis regresi untuk mengetahui apakah ada keterkaitan antara Corporate Social Responsibility terhadap Economic Value Added dan Financial Value Added perusahaan BUMN di Indonesia. A. Analisis Deskriptif Analisis deskriptif diperlukan untuk memberikan gambaran tentang data yang diperoleh. Gambaran data ini bisa menjadi acuan untuk melihat karakteristik data yang diperoleh. Berdasarkan desain penelitian maka sumber informasi yang diperoleh dideskripsikan dalam bentuk nilai maksimum, nilai minimum, rata-rata, dan standar deviasi. Perhitungan statistik deskriptif dari masing- masing variabel penelitian dapat dilihat pada Tabel berikut ini: Tabel 4.1. Deskripsi Data Penelitian Report EVA (Y1) FVA (Y2) CSR (X) Mean 1.630.296,45 6.969.721,87 0,66 N 40 40 40 Std. Deviation 2.049.629,77 6.633.123,75 0,19 Minimum 2.900,57 252.899,18 0,13 Maximum 8.676.942,50 24.456.942,5 0,87 Sumber : Olah data menggunakan SPSS 21 9

Pada tabel 4.1 dapat dilihat nilai rata-rata dari EVA (Y1) adalah sebesar 1630296,45 dengan nilai standard deviasi sebesar 2049629,77. Nilai rata-rata dari variabel FVA (Y2) adalah sebesar 6969721,87 dengan nilai standard deviasi sebesar 6633123,75. Nilai rata-rata dari variabel CSR (X) adalah sebesar 0,66 dengan nilai standard deviasi sebesar 0,19. A. Analisis Asumsi Klasik Sebelum dilakukan analisis akan dilakukan apakah variabel-variabel tersebut memenuhi kriteria asumsi klasik. Hal ini bertujuan untuk mengetahui apakah model regresi yang dihasilkan merupakan model regresi yang menghasilkan estimator linier tidak bias. Uji asumsi klasik yang dilakukan mencakup uji normalitas, uji linearitas, uji heteroskedastisitas, dan uji autokorelasi. 1. Normalitas Uji normalitas ini bertujuan untuk mengetahui apakah data memenuhi distribusi normal. Dalam hal ini pengujian normalitas menggunakan analisis non parametrik yaitu Kolmogorov-Smirnov. Hasil analisis menyatakan bahwa data residual berdistribusi normal jika probabilitas lebih besar dari taraf signifikansi 5% (p>0,05). Hasil uji normalitas dapat dilihat pada grafik berikut ini: a. Analisa grafik Kriteria pengambilan keputusan dengan analisis grafik (normal probability), yaitu sebagai berikut : 10

Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. Gambar 1. Plot Normalitas Model Pertama Sumber : Olah data menggunakan SPSS 21 11

Gambar 2. Plot Normalitas Model Kedua Sumber : Olah data menggunakan SPSS 21 Diagram P-P Plot adalah salah satu alat yang digunakan untuk pemeriksaan kenormalan data. Distribusi normal akan membentuk garis lurus diagonal, dan plotting data akan dibandingkan dengan garis diagonal. Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa plotting data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal. Secara visual dapat dikatakan bahwa model regresi memenuhi asumsi normal. Akan tetapi untuk memastikan apakah data berdistribusi normal maka dapat dilakukan perhitungan secara statistic. 2. Kolmogorov-Smirnov Untuk lebih meyakinkan, mendeteksi normalitas data dapat dilakukan dengan uji K-S. Caranya adalah dengan menentukan terlebih dahulu hipotesis pengujian. Dalam penelitian ini, hipotesis yang dimaksud adalah Hipotesis Nol (H 0 ) yaitu data terdistribusi normal. H 0 diterima bila nilai dari uji K-S lebih besar dari probabilitas signifikansi pada α = 5%. Hipotesis : H 0 : Data berdistribusi normal H 1 : Data tidak berdistribusi normal Kriteria pengambilan keputusan dengan uji statistik Kolmogorov Smirnov yaitu : Jika signifikansi > 0,05 maka data berdistribusi normal Jika signifikansi < 0,05 maka data tidak berdistribusi normal 12

Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas Model Pertama One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 40 Normal Parameters a Mean.0000000 Std. Deviation 554.38 Most Extreme Differences Absolute.149 Positive.149 Negative -.094 Kolmogorov-Smirnov Z.942 Asymp. Sig. (2-tailed).337 a. Test distribution is Normal. Sumber : Olah data menggunakan SPSS 21 Dari hasil diatas, besarnya nilai Kolmogorov-Smirnov adalah sebesar 0,942 dengan signifikansi sebesar 0,337. Karena nilai signifikansi dari pengujian Kolmogorov-Smirnov adalah sebesar 0,337 > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal Tabel 4.3 Hasil Uji Normalitas Model Kedua One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 40 Normal Parameters a Mean.0000000 Std. Deviation 1.06426928E3 Most Extreme Differences Absolute.181 Positive.181 Negative -.100 Kolmogorov-Smirnov Z 1.143 Asymp. Sig. (2-tailed).147 a. Test distribution is Normal. Sumber : Olah data SPSS 21 Dari hasil diatas, besarnya nilai Kolmogorov-Smirnov adalah sebesar 1,143 dengan signifikansi sebesar 0,147. Karena nilai 13

signifikansi dari pengujian Kolmogorov-Smirnov adalah sebesar 0,147 > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal. Jika dilihat dari gambar plot yang telah di sajikan pada gambar 2 terlihat bahwa titik-titik agak menjauh dari garis normalitas, hal ini menyebabkan nilai signifikansi yang dihasilkan pada uji Kolmogorov-Smirnov tidak sebesar dengan model yang pertama. Karena besarnya signifikansi ini menyesuaikan data. Semakin data berdistribusi normal maka nilai signifikansi semakin besar. Begitu pula sebaliknya. 2. Uji Heteroskedastisitas Heteroskedastisitas adalah asumsi dalam regresi dimana varians dari residual dalam model tidak sama untuk satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Uji untuk mendeteksi adanya gejala heteroskedastisitas dilakukan dengan dengan uji gleser. Uji Gleser dilakukan dengan meregresikan absolut residual dengan variabel independen. Model dinyatakan tidak terjadi heteroskedastisitas jika probabilitas lebih besar dari taraf signifikansi 5%. Hasil uji heteroskedastisitas dapat dilihat pada Tabel 4.6 sebagai berikut: Tabel 4.6 Hasil Uji Heteroskedastisitas Model Pertama Coefficients a Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Model B Std. Error Beta t Sig. 1 (Constant) 62.376 338.984 184.855 CSR 421.293 417.021.162 1.010.319 a. Dependent Variable: ABSRES 14

Sumber : Olah data menggunakan SPSS 21 Tabel 4.7 Hasil Uji Heteroskedastisitas Model Kedua Coefficients a Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Model B Std. Error Beta t Sig. 1 (Constant) 195.600 664.769.294.770 CSR 698.824 817.803.137.855.398 a. Dependent Variable: ABSRES2 Sumber : Olah data menggunakan SPSS 21 Tabel 4.6 dan 4.7 menunjukkan bahwa variabel independen tidak terjadi heteroskedastisitas yang ditunjukkan dengan nilai signifikansi pada regresi antara variabel independen terhadap absolut residualnya (0,319 dan 0,398) lebih besar dari taraf kesalahan 5% (p>0,05). 3. Uji Autokorelasi Autokorelasi adalah adanya korelasi antara anggota sampel serangkaian observasi yang diurutkan berdasarkan waktu. Penyimpangan ini biasanya muncul pada observasi yang menggunakan data time series. Autokorelasi dapat diukur dengan Durbin-Watson Statistic. Uji ini menghasilkan nilai DW hitung (d) dan nilai DW tabel d L dan d u dengan aturan pengujian tidak ada masalah autokorelasi jika d u < d < 4 - d u. Hasil dari autokorelasi pada penelitian disajikan pada tabel 4.8 dan 4.9 berikut ini: Tabel 4.8 Hasil Uji Autokorelasi Model Pertama Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1.587 a.345.327 561.62259 2.097 a. Predictors: (Constant), CSR 15

Model R R Square Model Summary b Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1.587 a.345.327 561.62259 2.097 b. Dependent Variable: EVA Sumber : Olah data menggunakan SPSS 21 Tabel 4.9 Hasil Uji Autokorelasi Model Kedua Model R R Square Model Summary b Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1.426 a.182.160 1078.18189 1.741 a. Predictors: (Constant), CSR b. Dependent Variable: FVA Sumber : Olah data menggunakan SPSS 21 Berdasarkan Tabel 4.8 dan 4.9 dapat dilihat bahwa hasil perhitungan nilai Durbin-Watson dengan variable dependen EVA sebesar 2,097 yang berarti nilainya diantara nilai du 1,410 sampai 2,590 sehingga menunjukkan bahwa tidak ada autokorelasi. Sedangkan nilai Durbin- Watson dengan variable dependen FVA sebesar 1,741 yang berarti nilainya diantara du nilai 1,410 sampai 2,590 sehingga menunjukkan bahwa tidak ada autokorelasi. C. Analisis Model Regresi Analisis regresi linier sederhana dilakukan dengan CSR (X) sebagai variabel bebas serta EVA (Y1) dan FVA (Y2) sebagai variabel terikat. Adapun hasil analisis adalah sebagai berikut: 1. Analisis Regresi Model Pertama Rumus model regresi untuk model pertama adalah sebagai berikut: 16

Y1 = a + b X Tabel 4.10. Hasil Koefisien Analisis Regresi Model Pertama Coefficients a Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Model B Std. Error Beta T Sig. 1 (Constant) -1127.234 502.375-2.244.031 CSR 2762.655 618.025.587 4.470.000 a. Dependent Variable: EVA Sumber : Olah data menggunakan SPSS 21 Dari tabel di atas diperoleh persamaan regresi sebagai berikut : Y1 = -1127,234 + 2762,655 X Keterangan : X : CSR Y1 : EVA Dari persamaan regresi linear sederhana diatas dapat dilihat bahwa koefiensi regresi variabel CSR (X) adalah sebesar 2762,655, artinya jika variabel CSR mengalami kenaikan 1 satuan, maka nilai dari EVA akan mengalami kenaikan pula sebesar 2762,655 jika faktor lain diabaikan. Begitupula sebaliknya, jika variabel CSR mengalami penurunan 1 satuan, maka nilai dari variabel EVA akan mengalami kenurunan sebesar 17

2762,655 satuan. Dalam hal ini pengaruh dari variabel independen CSR adalah positif dengan EVA. Pengaruh yang diberikanpun signifikan pada taraf kesalahan 5%. Hal ini ditunjukkan dari nilai signifikansi yang dihasilkan sebesar 0,000 dimana kurang dari taraf kesalahan 5%. Adapun pengujian hipotesis disajikan sebagai berikut: Hipotesis : H 0 : β 1 = 0, artinya tidak terdapat pengaruh antara CSR (X) terhadap EVA (Y1). H 1 : β 1 0, artinya terdapat pengaruh antara CSR (X) terhadap EVA (Y1). Keputusan : Terdapat pengaruh antara CSR (X) terhadap EVA (Y1) (pvalue 0.000 < 0.05) tolak Ho Dari tabel diatas menunjukan nilai signifikansi adalah 0.000 yang bernilai kurang dari α = 0.05. Oleh karena itu keputusan adalah tolak H 0. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara CSR (X) terhadap EVA (Y1). Koefisien determinasi (R 2 ) digunakan untuk mengukur seberapa baik garis regresi sesuai dengan data aktualnya (goodness of fit). Koefisien determinasi ini mengukur presentase total variasi variabel dependen Y yang dijelaskan oleh variabel independen di dalam garis regresi. Tabel 4.11. Hasil Koefisien Determinasi Model Pertama Model Summary b 18

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1.587 a.345.327 561.62259 2.097 a. Predictors: (Constant), CSR Dependent Variable: EVA Sumber : Olah data menggunakan SPSS 21 Dari tabel di atas diperoleh koefisien determinasi atau R Square adalah 0,327 artinya 32,7% variabel terikat yaitu EVA (Y1) variasinya dapat dijelaskan oleh variabel bebas CSR (X) dan sisanya sebesar 67,3% dijelaskan oleh variabel diluar variabel yang digunakan. 2. Analisis Regresi Model Kedua Rumus model regresi untuk model kedua adalah sebagai berikut: Y2 = a + b X Tabel 4.12. Hasil Koefisien Analisis Regresi Model Kedua Coefficients a Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Model B Std. Error Beta t Sig. 1 (Constant) -385.953 964.440 -.400.691 CSR 3445.524 1186.461.426 2.904.006 a. Dependent Variable: FVA Sumber : Olah data menggunakan SPSS 21 Dari tabel di atas diperoleh persamaan regresi sebagai berikut : Y2 = -385,953 + 3445,524 X Keterangan : X Y2 : CSR : FVA 19

Dari persamaan regresi linear sederhana diatas dapat dilihat bahwa koefiensi regresi variabel CSR (X) adalah sebesar 3445,524. Artinya jika variabel CSR mengalami kenaikan 1 satuan, maka nilai dari FVA akan mengalami kenaikan pula sebesar 3445,524. Begitupula sebaliknya, jika variabel CSR mengalami penurunan 1 satuan, maka nilai dari variabel FVA akan mengalami penurunan sebesar 3445,524 satuan. Hal ini berarti pengaruh yang diberikan CSR terhadap FVA adalah positif. Pengaruh positif ini signifikan pada taraf kesalahan 5% yang ditunjukkan dari hasil uji t dimana nilai sig sebesar 0,006 yang kurang dari taraf kesalahan 5%. Adapun pengujian hipotesis disajikan sebagai berikut: Hipotesis : H 0 : β 1 = 0, artinya tidak terdapat pengaruh antara CSR (X) terhadap FVA (Y2). H 1 : β 1 0, artinya terdapat pengaruh antara CSR (X) terhadap FVA (Y2). Keputusan : Terdapat pengaruh antara CSR (X) terhadap FVA (Y2) (pvalue 0.006 < 0.05) tolak Ho Dari tabel diatas menunjukan nilai signifikansi adalah 0,006 yang bernilai kurang dari α = 0.05. Oleh karena itu keputusan adalah tolak H 0. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh antara CSR (X) terhadap FVA (Y2). D. Koefisien determinasi Koefisien determinasi (R 2 ) digunakan untuk mengukur seberapa baik garis regresi sesuai dengan data aktualnya (goodness of fit). Koefisien 20

determinasi ini mengukur presentase total variasi variabel dependen Y yang dijelaskan oleh variabel independen di dalam garis regresi. Tabel 4.13. Hasil Koefisien Determinasi Model Kedua Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1.426 a.182.160 1078.18189 1.741 a. Predictors: (Constant), CSR b. Dependent Variable: FVA Sumber : Olah data menggunakan SPSS 21 Dari tabel di atas diperoleh koefisien determinasi atau R Square adalah 0,160 artinya 16% variabel terikat yaitu FVA (Y2) variasinya dapat dijelaskan oleh variabel bebas CSR (X) dan sisanya sebesar 84% dijelaskan oleh variabel diluar variabel yang digunakan. E. Pembahasan BUMN adalah perusahaan negara yang merupakan bagian dan kesatuan produksi yang bertujuan untuk memberikan jasa/layanan kepada publik, memupuk pendapatan dan menyelenggarakan kepentingan publik. BUMN juga artikan sebagai segala bentuk usaha dan suatu perusahaan yang dikuasai oleh negara yang bertujuan untuk membangun dan mengembangkan ekonomi nasional sesuai dengan prinsip-prinsip demokrasi ekonomi Indonesia dan yang lebih mengutamakan pemenuhan kebutuhan rakyat demi terciptanya suatu masyarakat adil dan makmur yang didasarkan pada Pancaslla dan UUD 45. Adapun beberapa kegiatan dari BUMN yang turut menyumbang terhadap kerusakan lingkungan. Misalnya kegiatan eksplorasi, pengilangan 21

minyak dan pertambangan yang dilakukan oleh BUMN. Kegiatan ini berdampak negatif baik terhadap lingkungan, ekosistem maupun masyarakat sekitar area eksplorasi. Untuk itu sebagai bentuk pertanggungjawaban BUMN terhadap lingkungan maupun masyarakat sekitar, maka dicanangkanlah sebuah program yaitu Corporate Social Responsibility. Program yang dirancang oleh BUMN guna wadah terlaksananya Corporate Sosial Responsibilitinya adalah Program Kemitraan dan Bina Lingkungan. Berbagai macam layanan social yang diberikan oleh BUMN dalam PKBL ini diantaranya adalah dibidang pendidikan, kesehatan, social, dan perbankan. Seperti yang diungkapkan Dwi Kartini (2009) dalam penelitiannya yang menyebutkan bahwa adapun manfaat financial yang dapat diperoleh perusahaan BUMN dengan melakukan kegiatan CSR diantaranya adalah menurunkan biaya operasional perusahaan, mendapatkan pertumbuhan nilai saham yang signifikan, membuat kesejahteraan karyawan lebih baik, mencegah resiko dari dampak sosial dan mencegah resiko dari dampak alam. Adanya CSR ini dikaitkan dengan teori signal. CSR akan membuat para investor semakin tertarik untuk menanamkan modalnya. Hal ini didukung dari penelitian yang dilakukan oleh Jogiyanto, (2010) informasi yang dipublikasikan sebagai suatu pengumuman akan memberikan sinyal bagi investor dalam pengambilan keputusan investasi. Jika pengumuman tersebut mengandung nilai positif, maka diharapkan pelaku pasar akan bereaksi pada waktu pengumuman tersebut dan diterima oleh para pelaku pasar. 22

1. Pengaruh CSR terhadap Economic Value Added Hasil penelitian menunjukkan bahwa CSR berpengaruh terhadap Economic Value Added. Sesuai dengan hasil penelitian menyatakan bahwa pengaruh yang diberikan CSR signifikan terhadap EVA. Koefisien beta yang dihasilkan dari analisis regresi ini positif. Oleh karena beta yang dihasilkan positif sehingga dapat dikatakan bahwa pengaruh yang diberikan CSR terhadap Economic Value Added positif. Sehingga dapat disimpulkan bahwa CSR berpengaruh signifikan positif terhadap EVA. Semakin besar CSR yang dimiliki oleh perusahaan maka semakin tinggi pula nilai EVA perusahaan tersebut. Begitu pula sebaliknya semakin perusahaan sedikit dalam melakukan kegiatan CSR maka semakin menurunkan nilai EVA. EVA merupakan suatu pendekatan baru dan juga merupakan ukuran profitabilitas dalam menilai kinerja keuangan perusahaan dengan mempertimbangkan secara adil harapan-harapan pemegang saham. Tujuan dari EVA ini untuk meningkatkan nilai dari modal yang telah ditanamkan pemegang saham dalam operasi perusahaan. Profitabilitas yang merupakan nilai dari kinerja keuangan ini merupakan faktor yang memberikan kebebasan dan fleksibilitas kepada manajemen untuk mengungkapkan pertanggungjawaban social kepada pemegang saham. Hal ini berarti semakin tinggi tingkat profitabilitas perusahaan maka semakin besar pengungkapan informasi sosial. Hasil ini sesuai dengan teori signal dimana jika pengumuman tersebut mengandung nilai positif, maka diharapkan pelaku pasar akan bereaksi pada 23

waktu pengumuman tersebut dan diterima oleh para pelaku pasar. Dengan adanya informasi kegiatan positif akan program CSR pada perusahaan tentu saja akan diterima positif pula oleh pasar. Pasar dalam hal ini para investor akan tertarik untuk menanamkan modal terhadap perusahaan tersebut. Jika banyak investor yang mempercayakan sahamnya terhadap suatu perusahaan akan dapat meningkatkan nilai perusahaan. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Barbara Gunawan dan Suharti Sri Utami, 2008 dengan judul Peranan Corporate Social Responsibility dalam nilai perusahaan turut mendukung hasil dari penelitian ini. Dimana dinyatakan bahwa secara simultan Corporate Social Responsibility berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Hal ini berarti di dalam perusahaan tersebut telah terjadi nilai tambah ekonomis. Perusahaan yang berhasil memaksimalkan nilai tambah ekonomisnya menunjukkan bahwa perusahaan tersebut dapat memaksimalkan tingkat pengembalian dan meminimumkan tingkat biaya modal, sehingga perusahaan dapat memperkecil tingkat risiko dan cenderung melaporkan tanggung jawab sosial perusahaannya secara luas. Masih dalam penelitian yang sama, Barbara Gunawan dan Suharti Sri Utami juga mengungkapkan bahwa variabel CSR, presentase kepemilikan manajemen, dan interaksi antara CSR dengan presentase kepemilikan manajemen secara simultan berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Semakin banyak perusahaan mengungkapkan item pengungkapan sosialnya dan semakin bagus kualitas pengungkapannya maka semakin tinggi nilai perusahaannya. Jika nilai perusahaan semakin tinggi maka perusahaan akan 24

semakin banyak memperoleh keuntungan. Keuntungan perusahaan meningkat maka berdampak pada bertambahnya nilai pengembalian modal kepada investor yang artinya investor memperoleh keuntungan dari kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan. Nilai EVA yang positif menandakan perusahaan berhasil menciptakan nilai bagi pemilik modal karena perusahaan mampu menghasilkan tingkat penghasilan yang melebihi tingkat biaya modalnya. 2. Pengaruh CSR terhadap Financial Value Added Hasil penelitian menunjukkan bahwa CSR berpengaruh terhadap Financial Value Added. Pengaruh yang diberikan CSR terhadap FVA signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa pengaruh CSR cukup besar sehingga signifikan terhadap FVA. Koefisien beta yang dihasilkan dari analisis regresi ini sebesar positif. Oleh karena beta yang dihasilkan positif sehingga dapat dikatakan bahwa pengaruh yang diberikan CSR terhadap Financial Value Added signifikan dan positif. Artinya semakin banyak kegiatan CSR yang dilakukan perusahaan dan diumumkan maka semakin memperbesar nilai FVA perusahaan. Begitu pula sebaliknya, jika perusahaan kurang memberikan kontribusi social terhadap masyarakat maka nilai FVA pun semakin kecil. Seperti halnya pada EVA pengaruh yang diberikan dari adanya CSR yang diumumkan perusahaan berpengaruh positif terhadap FVA. Hasil ini didukung pula dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Mustaruddin Saleh, Norhayah Zulkifl, dan Rusnah Muhammad (2008) yang menyatakan bahwa 25

CSR berhubungan positif dan signifikan dengan kinerja keuangan perusahaan. Adanya peningkatan kinerja keuangan perusahaan ini tentunya akan meningkatkan pula nilai tambah keuangan perusahaan. Perusahaan tentunya akan berusaha untuk memiliki nilai tambah financial bagi perusahaan yaitu FVA bernilai positif. Hal ini dapat terjadi jika keuntungan bersih perusahaan dan penyusutan dapat mengcover equivalent depreciation. Seperti yang diungkapkan oleh Rodrigues S., Alfonso (2002) dimana jika keuntungan bersih perusahaan dan penyusutan dapat mengcover equivalent depreciation tercapai maka perusahaan dapat meningkatkan kekayaan pemegang saham karena NPV (Nett Provit Value) akan bernilai positif. Langkah ini dilakukan dengan cara memaksimalkan kekuatan keuangannya dalam jangka panjang dengan menerapkan CSR. Perusahaan yang menerapkan CSR mengharapkan akan direspon positif oleh pelaku pasar. Berdasarkan teori legitimasi dengan memiliki kinerja lingkungan yang tinggi maka pengungkapannya akan semakin tinggi, pengungkapan tersebut akan tercantum dalam laporan tahunan sehingga masyarakat dan pelaku pasar modal akan mengetahui kinerja didalam perusahaan yang selanjutnya akan mempengaruhi keputusan investor dan penilaian masyarakat terhadap perusahaan, hal ini dapat meningkatkan nilai tambah perusahaan baik secara ekonomi maupun finansial. Salah satu alasan seorang investor menanamkan dananya dalam suatu perusahaan adalah karena perusahaan tersebut memiliki kinerja yang baik. Dengan kinerja yang baik diharapkan dapat meningkatkan kekayaan 26

pemegang sahamnya. Metode konvensional yang telah banyak digunakan untuk menilai kinerja keuangan adalah dengan menggunakan rasio keuangan. Perhitungan rasio keuangan ini dapat dengan mudah dilakukan. Namun kelemahan metode ini tidak dapat mengukur kinerja perusahaan secara akurat. Konsep nilai tambah perusahaan yang belum banyak dikaji adalah konsep pengukuran nilai tambah perusahaan dengan menggunakan Financial Value Added (FVA). Dengan adanya pengumuman CSR yang diumumkan oleh perusahaan maka akan berdampak baik pada ketertarikan investor dalam untuk menanamkan modalnya. Semakin perusahaan melakukan CSR dan mengumumkannya maka akan menarik para pemegam saham untuk berpartisipasi sehingga kinerja keuangan perusahaan akan meningkat. Meningkatnya kinerja keuangan ini berdampak positif terhadap FVA perusahaan. 27