BAB I PENDAHULUAN. memperbaiki potensi fisik, mengurangi pemberian obat-obatan, memperbaiki

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. remaja yaitu perubahan perubahan yang sangat nyata dan cepat. Anak

ANALISIS EFEK MENSTRUASI PADA DAYA TAHAN KARDIOVASKULER-RESPIRASI ATLET PUTRI SEKOLAH BASKET SEHATI SEMARANG

2015 PERBED AAN TINGKAT D ISMENORE PAD A AKTIVITAS RINGAN, SED ANG, D AN BERAT ATLET WANITA KBB

BAB I PENDAHULUAN. dan periode ini penting dalam hal reproduksi. Pada wanita, menstruasi terjadi

2013 GAMBARAN TINGKAT STRES PADA ANAK USIA SEKOLAH MENGHADAPI MENSTRUASI PERTAMA (MENARCHE) DI SEKOLAH DASAR NEGERI GEGERKALONG GIRANG

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum pembinaan olahraga di Indonesia diarahkan untuk

BAB I PENDAHULUAN. perhatian khusus pada masa remaja yang dimana terjadi proses pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. waktu menjelang atau selama menstruasi. Sebagian wanita memerlukan

BAB I PENDAHULUAN. tahan aerobik yang baik diperlukan tingkat VO 2 max yang tinggi. Banyak faktor

BAB I PENDAHULUAN. sebelum dan selama menstruasi bahkan disertai sensasi mual. 1 Dalam istilah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan olahraga permainan khususnya sepak bola

BAB I PENDAHULUAN. senam aerobik yang sangat diminati ibu-ibu dan remaja putri baik di kota

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tubuh baik dari segi fisik maupun dari segi hormonal. Salah satu. perkembangan tersebut adalah perkembangan hormone Gonadotropin

BAB I PENDAHULUAN. Kekurangan zat gizi dapat menyebabkan kegagalan pertumbuhan fisik, perkembangan kecerdasan, menurunnya produktifitas kerja dan

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja adalah masa-masa yang akan dilalui dengan berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja seringkali dihubungkan dengan mitos dan stereotip

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. medali pada sejumlah kegiatan perlombaan seperti Sea Games, Asean Games,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. adalah menstruasi, kehamilan, dan seksualitas (Gibs, 2008).

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 : PENDAHULUAN. diperlukan dalam mensuplai energi untuk aktifitas fisik (1).

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Untuk mencapai kinerja (Performance) yang lebih baik dari seorang pemain

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

2015 PENGARUH LATIHAN CIRCUIT TRAINING TERHADAP PENURUNAN LEMAK TUBUH DAN PENINGKATAN KEMAMPUAN DAYA TAHAN AEROBIK (VO2 MAX)

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Remaja atau adolescence (Inggris), berasal dari bahasa latin adolescere

BAB 1 PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa transisi dari masa kanak-kanak. menuju masa dewasa. Banyak perubahan-perubahan yang terjadi

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Masa remaja sering disebut dengan masa pubertas. Dimana masa

BAB I PENDAHULUAN. Faktor umur harapan hidup masyarakat Indonesia saat ini memerlukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa transisi dari masa anak-anak menuju

BAB I PENDAHULUAN. Permainan sepak bola merupakan salah satu olahraga endurance beregu

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. VO2max dianggap sebagai indikator terbaik dari ketahanan aerobik.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Adli Hakama, 2013

BAB I PENDAHULUAN. untuk mempertahankan atau meningkatkan derajat kesegaran jasmani (physical

BAB I PENDAHULUAN. dasar/bekal ilmu untuk menghadapi tantangan dimasa yang akan datang dan

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan kesehatan menuju Indonesia sehat 2010 yang perlu diukur

ARTIKEL ILMIAH SURVEI TINGKAT KEBUGARAN JASMANI PADA SISWA PUTRA SMA NEGERI 4 KOTA JAMBI SKRIPSI OLEH THOMI PRADODO A1D408107

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kegiatan alam bebas mempunyai unsur-unsur olahraga melalui cabangcabang

BAB I PENDAHULUAN. sebagai penunjang kegiatan sehari-hari, baik untuk bekerja, rekreasi maupun

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa anak-anak ke masa

BAB I PENDAHULUAN. suatu perubahan pembangunan bangsa. Peranan penting tersebut

BAB I PENDAHULUAN. itu, orang menyebutnya juga sebagai masa yang paling rawan. Keindahan dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Aktivitas olahraga merupakan pilihan banyak orang untuk tetap menjaga

I. PENDAHULUAN. kodratnya dengan tidak bergerak dan tidak beraktivitas. Banyak manfaat

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. kegiatan-kegiatan seperti: Sea Games, Asean Games, dan Olimpiade, PON,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap orang membutuhkan kesegaran jasmani yang baik agar dapat

BAB I PENDAHULUAN. termasuk dalam memilih jenis makanan yang di konsumsi. Kecukupan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja atau pubertas adalah usia antara 10 sampai 19 tahun, dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. penting, karena olahraga dapat memberi manfaat yang sebesar-besarnya dalam

2015 KONTRIBUSI DENYUT NADI ISTIRAHAT DAN KAPASITAS VITAL PARU-PARU TERHADAP KAPASITAS AEROBIK

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan ciri perkembangannya seorang remaja dibagi menjadi tiga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Aktivitas olahraga merupakan pilihan banyak orang untuk tetap

I. PENDAHULUAN. dan menghadapi hal-hal darurat tak terduga (McGowan, 2001). Lutan. tahan dan fleksibilitas, berbagai unsur kebugaran jasmani saling

PROFIL VO2MAX DAN DENYUT NADI MAKSIMAL PEMAIN DIKLAT PERSIB U-21

BAB 1 PENDAHULUAN. produktif dan kreatif sesuai dengan tahap perkembangannya (Depkes, 2010).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak menuju

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Randy Suwandi Yusuf, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga semakin lama mendapat tempat di dunia kesehatan sebagai salah

2015 PROFIL KONSENTRASI BELAJAR SISWI YANG MENGALAMI DISMENORE

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. seperti puberteit, adolescence, dan youth. Remaja atau adolescence (Inggris),

BAB I PENDAHULUAN. remaja akhir dan dewasa awal berdasarkan tahap perkembangannya, yaitu

MENINGKATKAN KEBUGARAN JASMANI ANAK SD MELALUI LATIHAN KEBUGARAN AEROBIK. Oleh: Banu Setyo Adi Dosen Jurusan PPSD FIP UNY

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. endometrium yang terjadi secara rutin setiap bulan (Ayu dan Bagus, 2010).

BAB I PENDAHULUAN. diluar itu seperti nongkrong,arisan,jalan-jalan dll.di tambah pola hidup

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. profil kondisi fisik siswa peserta ekstrakulikuler sepakbola di SMP Negeri 13

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Rahmad Santoso, 2014

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. diberikan kepadanya (dari kerja yang dilakukan sehari-hari) tanpa. menimbulkan kelelahan yang berlebihan. ( Muhajir : 2004 )

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. sekaligus sebagai upaya memelihara kesehatan dan kebugaran. Latihan

ARTIKEL ILMIAH ANALISIS TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA SD ISLAM TERPADU NURUL ILMI KOTA JAMBI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga merupakan suatu gerakan olah tubuh yang memberikan efek

BAB I PENDAHULUAN. Sehat adalah nikmat karunia Allah yang menjadi dasar bagi segala nikmat. Nikmatnya makan, minum, tidur, serta kemampuan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Hilman Firmansyah, 2015

2015 MENINGKATKAN DAYA TAHAN CARDIOVASCULAR MELALUI ZUMBA DANCE

Journal of Sport Sciences and Fitness

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai dengan penjelasan ketentuan umum undang-undang. keolahragaan No. 5 tahun 2005 tentang sistem keolahragaan, yaitu:

MENSTRUASI DAN OSTEOPOROSIS (FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AKTIVITAS JASMANI WANITA) Oleh: Soni Nopembri Jurusan Pendidikan Olahraga FIK UNY

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menarche adalah haid yang datang pertama kali yang sebenarnya

HUBUNGAN DAYA TAHAN JANTUNG PARU DENGAN KONDISI PSIKOLOGIS PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENJASKES FKIP UNIVERSITAS LAMPUNG ANGKATAN 2008 DAN 2009

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Anemia Gizi Besi (AGB) dan Kekurangan Energi Protein (KEP) di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. bersabda, Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah Azza wa

BAB 1 PENDAHULUAN. seperti susah diatur dan lebih sensitif terhadap perasaannya (Sarwono, 2011).

BAB I PENDAHULUAN. dan 2011 yang memenuhi kriteria inklusi, dismenorea adalah salah satu

BAB I PENDAHULUAN. Usia remaja merupakan usia peralihan dari anak-anak menuju dewasa

BAB I PENDAHULUAN. yang menyiapkan tenaga kerja, dituntut mampu menghasilkan lulusan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang menghubungkan masa kanak-kanak dan masa dewasa. remaja adalah anak

BAB I PENDAHULUAN. keadaan normal lama menstruasi berkisar antara 3-7 hari dan rata-rata berulang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Olahraga telah mendapat tempat dalam dunia kesehatan sebagai salah satu faktor penting dalam usaha pencegahan penyakit. Olahraga bertujuan untuk memperbaiki potensi fisik, mengurangi pemberian obat-obatan, memperbaiki emosi, mengurangi kekambuhan dan menurunkan resiko kematian sebelum waktunya (Madina, 2007). Menurut Umar Nawawi (2008: 2) keterlibatan wanita pada olahraga sudah menjadi sesuatu hal yang tidak tabu lagi saat ini. Seiring dengan arus globalisasi yang terus mengalir, gender memberikan dukungan kuat pada wanita untuk masuk dalam bidang olahraga. Selain itu, meningkatnya kesadaran akan perlunya kesehatan dan kebugaran jasmani mendorong para wanita untuk ambil bagian dalam berbagai bentuk aktivitas jasmani, termasuk olahraga. Menurut Nopembri (2008), perkasanya para pria dipentas olahraga prestasi telah membangkitkan kaum wanita untuk ikut berprestasi dalam bidang tersebut. Banyaknya wanita yang terlibat dalam olahraga telah mendorong para peneliti untuk menyelidiki berbagai pengaruh olahraga terhadap jasmani, rohani, maupun sosial wanita Perbedaan karakteristik fisik dan psikologis seorang wanita sejak masa puber berpengaruh pada perbedaan performance dan risiko cedera antara atlet pria dan atlet wanita. Berdasarkan pandangan fisiologis maupun faktor psikologis, menstruasi yang dialami seringkali mempengaruhi kapasitas fisik baik untuk 1

2 kegiatan sehari-hari maupun pada saat latihan maupun saat mengikuti pertandingan olahraga). Apalagi dalam siklus menstruasi wanita memiliki gangguan khas berupa nyeri perut bagian bawah, mual, muntah, sakit kepala, hingga gangguan mood dan emosi (Ida Bagus Gde Manuaba, 1999:55). Menstruasi adalah proses keluarnya cairan merah (darah) pada dinding rahim (endometrium) yang terjadi secara rutin setiap bulannya yang keluar melalui vagina. Pada umumnya perempuan dapat menikmati kegiatan fisik mereka baik rekreasi maupun kompetisi tanpa terpengaruh oleh pola menstruasi mereka. Akan tetapi, sebagian besar banyak perempuan yang melakukan olahraga.mengaku menstruasi menganggu aktivitas mereka. Menstruasi terjadi akibat pengaruh hormon reproduksi wanita. Hormon tersebut tidak hanya mempengaruhi siklus menstruasi, tetapi juga mempengaruhi hampir seluruh sistem di dalam tubuh. Terjadinya perdarahan saat menstruasi menyebabkan perubahan kadar zat besi dalam darah. Volume darah yang hilang selama menstruasi berkisar 25-30 cc perbulan. Jumlah ini mencerminkan kehilangan zat besi sebanyak 12,5-15 mg per bulan atau kira-kira sama dengan 0,4-0,5 mg sehari. Dari beberapa permasalahan yang ada, siklus menstruasi merupakan salah satu kendala yang paling menonjol dalam setiap kegiatan olahraga kompetitif, karena pada umumnya wanita yang sedang mengalami menstruasi tetap diikutkan dalam latihan maupun pertandingan. Beberapa hasil penelitian menyimpulkan bahwa; terjadi pemecahan rekor dunia, padahal atlet tersebut sedang mengalami menstruasi. Namun demikian dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Willmore (1994) menyimpulkan bahwa 42-48% tidak mengalami perubahan yang banyak

3 terhadap kapasitas kerjanya, 30,7% memperlihatkan penurunan kinerja dan 13-15% kapasitas kerja mereka lebih baik dari biasa (Umar Nawawi, 2008:3). Menurut Djoko Pekik Irianto (2004:2), saat latihan maupun bertanding kemampuan fisik yang baik merupakan salah satu faktor pendukung yang sangat penting dalam mencapai prestasi, seperti; kecepatan, kekuatan, kelincahan, dan daya tahan. Daya tahan Kardiovaskuler-respirasi merupakan salah satu komponen kebugaran fisik. Secara umum, kebugaran fisik dapat diartikan sebagai kebugaran fisik (physical fitness), yakni kemampuan kemampuan seseorang melakukan kerja sehari hari secara efisien tanpa timbul kelelahan yang berlebihan sehingga masih dapat menikmati waktu luangnya. Komponen paling penting dari kebugaran jasmani dan indikator terbaik untuk mengetahui fungsi jantung, paru-paru, adalah daya tahan cardiovascular. Daya tahan cardiovasculer dapat dicapai dengan melakukan olahraga yang melibatkan otot-otot besar (utamanya lengan dan tungkai) melakukan gerakan ritmis secara terus menerus seperti berjalan, jogging, berlari, berenang, bersepeda, lompat tali, aerobic dance dan lain sebagainya. Beberapa wanita cenderung merasa kebugarannya menurun saat menstruasi, termasuk remaja puteri di masa awal setelah menarche (Nani Cahyani S, 2008:5). Hubungan daya tahan jantung paru-paru dengan menstruasi adalah daya tahan jantung paru-paru ditentukan oleh kemampuan tubuh dalam mengambil, membagikan dan memanfaatkan oksigen. 97% oksigen yang masuk melalui inspirasi diikat oleh hemoglobin dan disebarkan ke seluruh tubuh. Penurunan daya tahan jantung paru-paru salah satunya diakibatkan oleh penurunan kadar hemoglobin, karena pengikatan oksigen yang berkurang sedangkan menstruasi

4 yang dialami oleh wanita cukup banyak kehilangan zat besi yang bersamaan dengan darah sehingga mengalami penurunan hemoglobin (Guyton, 1996). Hingga saat ini masih sedikit penelitian yang membahas tentang tingkat daya tahan cardiovascular ditinjau dari segi menstruasi pada siswi usia remaja. Salah satu cara untuk mengetahui salah satu komponen kebugaran fisik, yaitu daya tahan Kardiovaskuler adalah dengan melakukan tes naik turun bangku Harvard (Harvard Step Test). Tes ini diperuntukkan bagi siswa SMP, SMA, Perguruan Tinggi, atlet dan masyarakat umum antara usia 13 tahun sampai usia lanjut (Eri Pratiknyo Dwi Kusworo, tanpa tahun:30). Dari penjelasan diatas penulis mengambil kesimpulan bahwa olahraga yang berbahaya untuk dilakukan pada saat menstruasi adalah apabila olahraga tersebut dilakukan secara berlebihan, tetapi apabila pada saat mentruasi seorang wanita melakukan olahraga yang tepat maka akan membantu mengurangi rasa sakit pada saat menstruasi terjadi. Oleh karena itu dilakukan penelitian untuk mengetahui tingkat daya tahan cardiovasculer ditinjau dari segi menstruasi siswi SMP Negeri 3 Belawa. 1.2.Rumusan Masalah Berdasarkan dari uraian latar belakang masalah yang dipaparkan di atas, maka lingkup permasalahan pada penelitian ini adalah Bagaimana Tingkat Daya Tahan Cardiovascular Pada Saat Menstruasi Siswi SMP NEGERI 3 BELAWA Tahun 2014? 1.3.Tujuan Penelitian

5 Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Tingkat Daya Tahan Cardiovascular Pada Saat Menstruasi Siswi SMP NEGERI 3 BELAWA Tahun 2014. 1.4.Manfaat Penelitian a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperluas kajian ilmu keolahragaan, khususnya mengenai permasalahan yang ada pada wanita dalam partisipasi mereka di dunia olahraga, sehingga hasil penelitian dapat memberikan wawasan, pengetahuan dan masukan bagi penulis untuk mengembangkan ilmu keolahragaan. b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan meningkatkan minat siswi untuk aktif berolahraga, sehingga siswa memiliki kecerdasan yang baik dan dapat tetap melakukan aktivitas olahraga.