BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Olahraga telah mendapat tempat dalam dunia kesehatan sebagai salah satu faktor penting dalam usaha pencegahan penyakit. Olahraga bertujuan untuk memperbaiki potensi fisik, mengurangi pemberian obat-obatan, memperbaiki emosi, mengurangi kekambuhan dan menurunkan resiko kematian sebelum waktunya (Madina, 2007). Menurut Umar Nawawi (2008: 2) keterlibatan wanita pada olahraga sudah menjadi sesuatu hal yang tidak tabu lagi saat ini. Seiring dengan arus globalisasi yang terus mengalir, gender memberikan dukungan kuat pada wanita untuk masuk dalam bidang olahraga. Selain itu, meningkatnya kesadaran akan perlunya kesehatan dan kebugaran jasmani mendorong para wanita untuk ambil bagian dalam berbagai bentuk aktivitas jasmani, termasuk olahraga. Menurut Nopembri (2008), perkasanya para pria dipentas olahraga prestasi telah membangkitkan kaum wanita untuk ikut berprestasi dalam bidang tersebut. Banyaknya wanita yang terlibat dalam olahraga telah mendorong para peneliti untuk menyelidiki berbagai pengaruh olahraga terhadap jasmani, rohani, maupun sosial wanita Perbedaan karakteristik fisik dan psikologis seorang wanita sejak masa puber berpengaruh pada perbedaan performance dan risiko cedera antara atlet pria dan atlet wanita. Berdasarkan pandangan fisiologis maupun faktor psikologis, menstruasi yang dialami seringkali mempengaruhi kapasitas fisik baik untuk 1
2 kegiatan sehari-hari maupun pada saat latihan maupun saat mengikuti pertandingan olahraga). Apalagi dalam siklus menstruasi wanita memiliki gangguan khas berupa nyeri perut bagian bawah, mual, muntah, sakit kepala, hingga gangguan mood dan emosi (Ida Bagus Gde Manuaba, 1999:55). Menstruasi adalah proses keluarnya cairan merah (darah) pada dinding rahim (endometrium) yang terjadi secara rutin setiap bulannya yang keluar melalui vagina. Pada umumnya perempuan dapat menikmati kegiatan fisik mereka baik rekreasi maupun kompetisi tanpa terpengaruh oleh pola menstruasi mereka. Akan tetapi, sebagian besar banyak perempuan yang melakukan olahraga.mengaku menstruasi menganggu aktivitas mereka. Menstruasi terjadi akibat pengaruh hormon reproduksi wanita. Hormon tersebut tidak hanya mempengaruhi siklus menstruasi, tetapi juga mempengaruhi hampir seluruh sistem di dalam tubuh. Terjadinya perdarahan saat menstruasi menyebabkan perubahan kadar zat besi dalam darah. Volume darah yang hilang selama menstruasi berkisar 25-30 cc perbulan. Jumlah ini mencerminkan kehilangan zat besi sebanyak 12,5-15 mg per bulan atau kira-kira sama dengan 0,4-0,5 mg sehari. Dari beberapa permasalahan yang ada, siklus menstruasi merupakan salah satu kendala yang paling menonjol dalam setiap kegiatan olahraga kompetitif, karena pada umumnya wanita yang sedang mengalami menstruasi tetap diikutkan dalam latihan maupun pertandingan. Beberapa hasil penelitian menyimpulkan bahwa; terjadi pemecahan rekor dunia, padahal atlet tersebut sedang mengalami menstruasi. Namun demikian dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Willmore (1994) menyimpulkan bahwa 42-48% tidak mengalami perubahan yang banyak
3 terhadap kapasitas kerjanya, 30,7% memperlihatkan penurunan kinerja dan 13-15% kapasitas kerja mereka lebih baik dari biasa (Umar Nawawi, 2008:3). Menurut Djoko Pekik Irianto (2004:2), saat latihan maupun bertanding kemampuan fisik yang baik merupakan salah satu faktor pendukung yang sangat penting dalam mencapai prestasi, seperti; kecepatan, kekuatan, kelincahan, dan daya tahan. Daya tahan Kardiovaskuler-respirasi merupakan salah satu komponen kebugaran fisik. Secara umum, kebugaran fisik dapat diartikan sebagai kebugaran fisik (physical fitness), yakni kemampuan kemampuan seseorang melakukan kerja sehari hari secara efisien tanpa timbul kelelahan yang berlebihan sehingga masih dapat menikmati waktu luangnya. Komponen paling penting dari kebugaran jasmani dan indikator terbaik untuk mengetahui fungsi jantung, paru-paru, adalah daya tahan cardiovascular. Daya tahan cardiovasculer dapat dicapai dengan melakukan olahraga yang melibatkan otot-otot besar (utamanya lengan dan tungkai) melakukan gerakan ritmis secara terus menerus seperti berjalan, jogging, berlari, berenang, bersepeda, lompat tali, aerobic dance dan lain sebagainya. Beberapa wanita cenderung merasa kebugarannya menurun saat menstruasi, termasuk remaja puteri di masa awal setelah menarche (Nani Cahyani S, 2008:5). Hubungan daya tahan jantung paru-paru dengan menstruasi adalah daya tahan jantung paru-paru ditentukan oleh kemampuan tubuh dalam mengambil, membagikan dan memanfaatkan oksigen. 97% oksigen yang masuk melalui inspirasi diikat oleh hemoglobin dan disebarkan ke seluruh tubuh. Penurunan daya tahan jantung paru-paru salah satunya diakibatkan oleh penurunan kadar hemoglobin, karena pengikatan oksigen yang berkurang sedangkan menstruasi
4 yang dialami oleh wanita cukup banyak kehilangan zat besi yang bersamaan dengan darah sehingga mengalami penurunan hemoglobin (Guyton, 1996). Hingga saat ini masih sedikit penelitian yang membahas tentang tingkat daya tahan cardiovascular ditinjau dari segi menstruasi pada siswi usia remaja. Salah satu cara untuk mengetahui salah satu komponen kebugaran fisik, yaitu daya tahan Kardiovaskuler adalah dengan melakukan tes naik turun bangku Harvard (Harvard Step Test). Tes ini diperuntukkan bagi siswa SMP, SMA, Perguruan Tinggi, atlet dan masyarakat umum antara usia 13 tahun sampai usia lanjut (Eri Pratiknyo Dwi Kusworo, tanpa tahun:30). Dari penjelasan diatas penulis mengambil kesimpulan bahwa olahraga yang berbahaya untuk dilakukan pada saat menstruasi adalah apabila olahraga tersebut dilakukan secara berlebihan, tetapi apabila pada saat mentruasi seorang wanita melakukan olahraga yang tepat maka akan membantu mengurangi rasa sakit pada saat menstruasi terjadi. Oleh karena itu dilakukan penelitian untuk mengetahui tingkat daya tahan cardiovasculer ditinjau dari segi menstruasi siswi SMP Negeri 3 Belawa. 1.2.Rumusan Masalah Berdasarkan dari uraian latar belakang masalah yang dipaparkan di atas, maka lingkup permasalahan pada penelitian ini adalah Bagaimana Tingkat Daya Tahan Cardiovascular Pada Saat Menstruasi Siswi SMP NEGERI 3 BELAWA Tahun 2014? 1.3.Tujuan Penelitian
5 Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Tingkat Daya Tahan Cardiovascular Pada Saat Menstruasi Siswi SMP NEGERI 3 BELAWA Tahun 2014. 1.4.Manfaat Penelitian a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperluas kajian ilmu keolahragaan, khususnya mengenai permasalahan yang ada pada wanita dalam partisipasi mereka di dunia olahraga, sehingga hasil penelitian dapat memberikan wawasan, pengetahuan dan masukan bagi penulis untuk mengembangkan ilmu keolahragaan. b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan meningkatkan minat siswi untuk aktif berolahraga, sehingga siswa memiliki kecerdasan yang baik dan dapat tetap melakukan aktivitas olahraga.