BAB I PENDAHULUAN. dan periode ini penting dalam hal reproduksi. Pada wanita, menstruasi terjadi

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menstruasi atau haid adalah perubahan fisiologis dalam tubuh wanita yang terjadi secara berkala. Menstruasi dipengaruhi oleh hormon reproduksi dan periode ini penting dalam hal reproduksi. Pada wanita, menstruasi terjadi setiap bulan antara usia remaja sampai menopause (Kumalasari, 2012). Volume darah pada tiap siklus menstruasi yang hilang adalah sekitar 60 ml yang mengandung zat besi sekitar 0,7 mg, suatu kehilangan yang tepat disamakan oleh penyerapan zat besi dari makanan (Coad, 2007 dan Guyton, 2012). Anemia merupakan masalah yang paling sering dijumpai di klinik di seluruh dunia dan merupakan masalah kesehatan utama terutama di Negara berkembang. Kelainan ini merupakan penyebab kronik yang mempunyai dampak besar terhadap kesejahteraan sosial dan ekonomi serta kesehatan fisik masyarakat (Bakta, 2009 dan Kendall, 2013). Siklus menstruasi yang tidak normal dapat menjadi pemicu terjadinya anemia. Lama menstruasi yang normal itu antara 3-7 hari. Jika diperkirakan pembalut yang dihabiskan dalam jangka waktu itu antara 2-3 kali ganti pembalut per hari atau sekitar 60 ml darah selama haid. Kelainan siklus menstruasi seperti polimenore (siklus haid <21 hari), hipermenorhea (jumlah darah lebih banyak dari jumlah normal yaitu lebih dari 80 ml), menorraghia 1

2 2 (lama menstruasi lebih dari 8 hari) dan brakimenore yaitu lama menstruasi 2 hari (Proverawati, 2009 dan Hoffbrand 2012). Anemia menyebabkan darah tidak cukup mengikat dan mengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh. Bila oksigen yang diperlukan tidak cukup, maka akan berakibat pada sulitnya berkonsentrasi, sehingga prestasi belajar menurun, daya tahan fisik rendah sehingga mudah lelah, aktivitas fisik menurun, mudah sakit karena daya tahan tubuh rendah, akibatnya jarang masuk sekolah atau bekerja (Depkes, 2011). Berdasarkan data WHO (2008), prevalensi anemia tahun pada WUS di Indonesia mencapai 33,1 %, angka ini lebih tinggi di bandingkan negara-negara Asia Tenggara lainnya, seperti Brunei (20,4 %), Malaysia (30,1 %), Vietnam (24,3 %), dan Thailand (17,8%). Dari hasil Riskesdas tahun 2007, diketahui bahwa prevalensi anemia pada perempuan dewasa sebesar 19,7% (Depkes, 2011). Penelitian terdahulu mengenai hubungan antara Lama Menstruasi dengan Kadar Hemoglobin pernah dilakukan oleh Dewi Andang Prastika (2011) dengan judul penelitian Hubungan Antara Lama Menstruasi terhadap Kadar Hemoglobin pada Mahasiswa Diploma III Kebidanan Universitas Sebelas Maret Surakarta di SMA Negeri 1 Wonosari. Hasilnya adalah dari 30 siswa yang diteliti, 6 diantaranya memiliki kadar hemoglobin rendah setelah menstruasi. Perbedaan dengan penelitian sebelumnya, yaitu dilihat segi waktu, sampel dan teknik sampling serta analisis data penelitian.

3 3 Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan pada tanggal 28 Maret 2014 terhadap Mahasiswa Diploma III Kebidanan Universitas Sebelas Maret Surakarta didapatkan hasil bahwa dari 7 Mahasiswi yang telah diteliti didapatkan sebanyak 4 mahasiswi yang mengalami anemia. Penelitian ini dilakukan pada mahasiswa karena mahasiswa termasuk dalam remaja putri tingkat akhir. Peneliti tertarik untuk meneliti dan mengetahui lebih lanjut tentang hubungan antara lama menstruasti dengan kejadian anemia karena, jika hal ini diabaikan akan mempengaruhi partisipasi mahasiswa terhadap angka ketidakhadirannya dalam proses belajar mengajar dan menurunnya minat dan prestasi belajar mahasiswa. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan permasalahan Apakah ada hubungan antara lama menstruasi dengan kejadian anemia pada Mahasiswa Diploma III Kebidanan Universitas Sebelas Maret Surakarta? C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan umum Untuk mengetahui hubungan antara lama menstruasi dengan kejadian anemia pada Mahasiswa Diploma III Kebidanan Universitas Sebelas Maret Surakarta

4 4 2. Tujuan Khusus a. Untuk mengetahui lama menstruasi pada Mahasiswa Diploma III Kebidanan Universitas Sebelas Maret Surakarta b. Untuk mengetahui kejadian anemia pada Mahasiswa Diploma III Kebidanan Universitas Sebelas Maret Surakarta c. Untuk menganalisis hubungan antara lama menstruasi dengan kejadian anemia pada Mahasiswa Diploma III Kebidanan Universitas Sebelas Maret Surakarta D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoretis a. Hasil penelitian ini diharapakan berguna untuk menambah pengetahuan dan wawasan mengenai hubungan antara Lama Menstruasi dengan Kejadian Anemia pada Mahasiswa Diploma III Kebidanan Universitas Sebelas Maret Surakarta. b. Hasil penelitian ini dapat menjadi informasi bagi peneliti lain sebagai gambaran mengenai hubungan antara Lama Menstruasi dengan Kejadian Anemia pada Mahasiswa Diploma III Kebidanan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

5 5 2. Manfaat Aplikatif: Memberi manfaat bagi Mahasiswa Diploma III Kebidanan Universitas Sebelas Maret Surakarta agar mengetahui kejadian anemia yang disebabkan oleh lama menstruasi.