BAB 3 METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS POTENSIAL DEMAND

Analisis Potensi Demand pada Sekolah serta Ability To Pay (ATP) dan Willingness To Pay (WTP) pada Batik Solo Trans (BST) Koridor Empat di Surakarta

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB I. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB III METODOLOGI 3.1 Persiapan

ANALISIS POTENSIAL DEMAND PADA SEKOLAH SERTA BIAYA OPERASIONAL KENDARAAN (BOK) PADA BATIK SOLO TRANS (BST) KORIDOR EMPAT DI SURAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. umum. Angkutan umum adalah layanan jasa angkutan yang memiliki trayek,

DAYA LAYAN HALTE BATIK SOLO TRANS DI KOTA SURAKARTA, KABUPATEN BOYOLALI, KABUPATEN KARANGANYAR DAN KABUPATEN SUKOHARJO. Abstract

BAB III METODOLOGI. 3.1 Persiapan

BAB I PENDAHULUAN. lokasi yang paling efisien dan efektif untuk kegiatan-kegiatan produktif sehubungan dengan ketersediaan sarana dan prasarana.

BAB III METODE PENELITIAN

Kata Kunci: Angkutan Sekolah, Kinerja, Biaya Oprasional Kendaraan.

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. daerah jawa tengah keberadaan bus sudah banyak digunakan para masyarakat

ANALISIS POTENSI DEMAND

REKAPITULASI SEKOLAH PENERIMA DANA BOS DIKMEN KOTA SURAKARTA TAHUN 2016 TAHUN ANGGARAN 2016 JUMLAH NO JENIS SEKOLAH JUMLAH DANA

BAB III METODOLOGI Langkah Kerja Kerangka dan prosedur pengerjaan tugas akhir diterangkan dalam diagram alir sebagai berikut : Mulai.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Sistem transportasi berperan sangat penting dalam perkembangan dan

BAB 3 METODE PENELITIAN

Keterkaitan Karakteristik Pergerakan di Kawasan Pinggiran Terhadap Kesediaan Menggunakan BRT di Kota Palembang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

C merupakan terminal Watukelir, terminal Mojolaban,

BAB III METODOLOGI MULAI. Studi Pustaka. Perumusan Masalah dan Tujuan. Persiapan dan Pengumpulan Data

PERANCANGAN JALAN LINGKAR DALAM TIMUR KOTA SURAKARTA BAB I PENDAHULUAN

JURNAL EVALUASI KINERJA ANGKUTAN UMUM DESA SIMPANG PERIUK KOTA LUBUKLINGGAU. Oleh Wawan Alamsyah INTISARI

KINERJA TEKNIS DAN ANALISIS ATP WTP ANGKUTAN TRANS JOGJA

Gambar 3.1 Skema Tahapan Penelitian

Gambar 3.1 Peta Kota Surakarta dan Kabupaten Sukoharjo

BAB I PENDAHULUAN. juga meningkat bahkan melebihi kapasitas sarana dan prasarana transportasi yang

BAB I PENDAHULUAN. A. JUDUL Terminal Bus Tipe A di Surakarta, dengan penekanan pada tampilan arsitektur modern.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

EVALUASI KORIDOR JALAN KARANGMENJANGAN JALAN RAYA NGINDEN SEBAGAI JALAN ARTERI SEKUNDER. Jalan Karangmenjangan Jalan Raya BAB I

BAB 3 METODE PENELITIAN

DESAIN PENETAPAN TARIF BUS PATAS AC JURUSAN SURAKARTA JOGJAKARTA (Studi Kasus P.O. Suharno)

BAB III. METODOLOGI. diperoleh kesimpulan untuk mencapai tujuan dari suatu penelitian. Metodologi

JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III DESAIN RISET III.1. Pengumpulan data

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

STUDI EFEKTIFITAS PELAYANAN ANGKUTAN KOTA JURUSAN ABDUL MUIS DAGO

JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2015

EVALUASI KINERJA DAN TARIF BUS TRAYEK YOGYAKARTA-SURABAYA BERDASARKAN BOK, ATP DAN WTP

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 2 LANDASAN TEORI

DAFTAR ISI. Halaman Judul... i. Halaman Pengesahan... ii. Kata Pengantar... iii. Daftar isi... iv. Daftar Tabel... vii. Daftar Gambar...

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS POTENSI DEMAND

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian inii dilakukan di Kawasan Wisata Ujung Genteng, Sesuai

BAB III. tahapan penelitian yang dilakukan sebagai pendekatan permasalahan yang ada. MULAI SURVEY

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN START

STUDI TARIF ANGKUTAN BUS KOBUTRI JURUSAN KPAD ANTAPANI BERDASARKAN KEMAMPUAN MEMBAYAR, KEINGINAN MEMBAYAR DAN BIAYA OPERASI KENDARAAN

LEMBARAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SURAKARTA NOMOR : 16 TAHUN : 1991 SERI : B NO : 3 PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SURAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi di Kampung Wisata Pasir Kunci, yang berada di RW 11 kelurahan

III. METODE PENELITIAN. organisasi pramuka di lingkungan SMP Kartika II-2 dalam menumbuhkan sikap

Aditya Putrantono Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember

III METODE PENELITIAN. (1999:63), adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek,

Sumber: Automology.com. Ir. BAMBANG PRIHARTONO,MSCE JAKARTA, 10 JANUARI 2018

KAJIAN KEBUTUHAN ANGKUTAN SEKOLAH BAGI SISWA SEKOLAH DASAR DI KOTA BEKASI

BAB I PENDAHULUAN. berorientasi pada profit maupun non profit selalu memiliki tujuan dalam

BAB III METODOLOGI DAN PENELITIAN. tinjauan pustaka yaitu melakukan kegiatan mengumpulkan literatur-literatur yang

RAHARDYAN INDRYA PRAMESTY NIM. I

Sonny Budi Supriyanto

PERMODELAN BANGKITAN PERGERAKAN UNTUK BEBERAPA TIPE PERUMAHAN DI PEKANBARU

Jalan Ir.Sutami No.36A Surakarta Telp PENDAHULUAN. e-jurnalmatriks TEKNIK SIPIL/Maret 2017/362

Jl. Ir. Sutami 36 A, Surakarta 57126; Telp

BADAN LITBANG KEMENTERIAN PERHUBUNGAN 2012

BAB III METODOLOGI MULAI. Permasalahan

BAB III METODLOGI PENELITIAN. 155 KM 18 Simpang Baru panam pada bulan desember tahun wawancara, catatan lapangan, dan dokumen-dokumen lainnya.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebagian besar masyarakat di Indonesia sudah terlalu nyaman dengan kondisi sekitarnya, termasuk apa saja yang

KAJIAN POTENSI PENUMPANG ANGKUTAN KERETA API LINTAS MADURA (BANGKALAN SUMENEP PP) DENGAN MENGGUNAKAN METODE STATED PREFERENCE

OPTIMALISASI FUNGSI DALAM DESAIN HALTE

KAJIAN KINERJA PELAYANAN ANGKUTAN UMUM DALAM KOTA DI PURWOKERTO. Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Purwokerto 2

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. yang berada di Desa Bantul, Kecamatan Bantul pada bulan Januari 2017 sampai

METODE PENELITIAN. kepada responden. Data primer tersebut meliputi identitas responden, jumlah

BAB I PENDAHULUAN. juga dengan Sumber Daya Manusia (SDM) karena Sumber Daya Manusia. organisasi. Pengertian Sumber Daya Manusia (SDM) disini cenderung

III. METODOLOGI PENELITIAN. penelitian. Untuk mendapatkan data-data yang diperlukan dalam penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilakukan dikawasan objek wisata Kampung Sumber

BAB III METODOLOGI 3.1 UMUM 3.2 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

TATA CARA PENELITIAN. Tempat dan waktu penelitian. Penelitian dilaksanakan di Kebun Buah Mangunan, Kecamatan Dlingo,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif. Menurut

PENENTUAN RUTE ANGKUTAN UMUM BERDASARKAN PENGGUNAAN LAHAN DI SURABAYA BARAT

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang. Transportasi di Indonesia mengalami perkembangan sangat pesat pada saat

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Mahasiswa Fakultas Teknik, Jurusan teknik Sipil, Universitas Sebelas Maret 2), 3)

PERNYATAAN. Yang bertanda tangan di bawah ini:

ANALISIS POTENSI DEMAND BATIK SOLO TRANS KORIDOR 2 PADA FUNGSI GUNA LAHAN PEMUKIMAN DAN ANALISIS ABILITY TO PAY (ATP) DAN WILLINGNESS TO PAY (WTP)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KAJIAN PERMINTAAN BUS KORIDOR CIBIRU DAGO MENGGUNAKAN TEKNIK STATED PREFERENCE

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

ANALISIS TINGKAT PELAYANAN JARINGAN JALAN DI KOTA SURAKARTA PUBLIKASI ILMIAH

Transkripsi:

BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Umum Metode penelitian merupakan tata cara atau langkah-langkah penelitian dalam rangka mencari penyelesaian suatu permasalahan yang diuraikan menurut urutan yang sistematis. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Secara umum data yang telah diperoleh dari penelitian dapat digunakan untuk memahami, memecahkan dan mengantisipasi masalah. Memahami berarti memperjelas suatu masalah atau informasi yang tidak diketahui dan selanjutnya menjadi tahu, memecahkan berarti meminimalkan atau menghilangkan masalah, dan mengantisipasi berarti mengupayakan agar masalah tidak terjadi. Jenis penelitian ini adalah survei sedangkan metodenya yaitu deskriptif analitis. Metode penelitian deskriptif analitis yaitu penelitian yang bukan bersifat eksperimen dan dimaksudkan untuk mengumpulkan data-data yang dibutuhkan (berupa data primer dan data sekunder) yang berkaitan dengan penelitian, kemudian data-data tersebut akan dilanjukan dengan proses analitis (Kerlinger, 1986). Menurut Moh. Nazir (2003) pengertian dari metode deskriptif analitis adalah penelitian yang ditujukan untuk menyelidiki secara terperinci aktivitas dan pekerjaan manusia dan hasil penelitian tersebut dapat memberikan rekomendasirekomendasi untuk keperluan masa yang akan datang. Menurut Sugiyono (2005) pengertian dari metode deskriptif adalah metode yang digunakan untuk menggambarkan atau menganalisis suatu hasil penelitian tetapi tidak digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih luas. Berdasarkan pengertian di atas, penelitian ini di dasarkan pada data yang dikumpulkan selama penelitian secara sistematis mengenai fakta-fakta dan sifat- 26

27 sifat dari obyek yang diteliti dengan menggabungkan hubungan antar variabel yang terlibat di dalamnya, kemudian diinterpretasikan berdasarkan teori-teori dan literatur-literatur yang berhubungan degan potensial demand angkutan umum dari masyarakat di Kota Surakarta. Metode ini bertujuan untuk memberikan gambaran yang cukup jelas atas masalah yang diteliti. Penelitian ini dapat memperoleh data dengan menggunakan kuesioner dengan pertanyaan semi terbuka dimana kuisioner tersebut memiliki pertanyaan yang telah diberikan pilihan jawabannya. 3.2. Lokasi Penelitian 3.2.1 Lokasi Rute Koridor BST Penelitian dilaksanakan pada sekolahan dan perguruan tinggi yang terdapat pada rute BST koridor empat yang sudah direncanakan oleh Dishubkominfo Kota Surakarta yang dibantu oleh konsultan asing GIZ SUTIP. Panjang dari rute koridor empat ini kurang lebih 19 kilometer. Penelitian ditunjukan bagi siswa/i dan mahasiswa/i mengenai potensial demand yang ada di daerah-daerah sekitar yang berdekatan angkutan umum bus BST koridor empat dengan trayek Kartosuro - Palur (PP). Rute yang dilewati yaitu: Terminal Kartosuro - Jl. Adi Sumarmo - Jl. Adi Sucipto - Jl. Doktor Muwardi - Jl. MT Haryono - Jl. Dr. Setiabudi - Jl. RD. Tagore - Terminal Tirtonadi - Jl. A. Yani - Jl. Tentara Pelajar - Jl. KI Hajar Dewantara - Jl. KH Maskur - Jl. Ir. Sutami - Jl. Raya Palur - Jl. Banaran - Jl. Raya Terminal Palur - Jl. Solo Sragen - Jl. Raya Palur - Jl. Ir. Sutami - Jl. KH. Maskur - Jl. KI Hajar Dewantara - Jl. Tentara Pelajar - Jl. A. Yani - Terminal Tirtonadi - Jl. RD Tagore - Jl. Dr. Setiabudi - Jl. MT Haryono - Jl. Doktor Muwardi.- Jl. Adi Sucipto - Jl. Adi Sumarmo - Terminal Kartosuro (PP). Adapun, penjelasan mengenai rute diterangkan dalam Gambar 3.1. berikut ini.

Sumber: Dishubkominfo Kota Surakarta Gambar 3.1. Lokasi Rute BST Koridor Empat 28

29 3.2.2. Populasi dan Lokasi Potensial Demand BST Koridor Empat Pada penelitian ini potensial demand diambil pada sekolahan dan perguruan tinggi yang di lewati BST Koridor empat. Adapun sekolah dan perguruan tinggi tersebut meliputi: a. SMP Angkasa Colomadu. SMP Angkasa Colomadu Letak sekolah ini persis di pinggir Jl. Adi Sumarmo, Kartosuro, Kab. Sukoharjo. Posisi dari sekolah ini sangat memungkinkan apabila menjadi lokasi potensial demand pada rute BST kodidor empat. Adapun lokasi sekolah terlihat pada Gambar 3.2. berikut ini. Gambar 3.2. Lokasi Sekolah SMP Angkasa b. International Hotel Management School. International Hotel Management School (IHS) merukapan perguruan tinggi yang bergerak dibidang manajemen perhotelan. Sekolah tinggi ini terletak di Jl. Adi Sucipto, Kab Karanganyar. Adapun lokasi sekolah terlihat pada Gambar 3.3. berikut ini.

30 Gambar 3.3. Lokasi International Hotel Management School c. Universitas Sahid Surakarta. Universitas Sahid Surakarta merukapan perguruan tinggi swasta yang ada di Kota Surakarta. Universitas ini terletak di Jl. Adi Sucipto, Kota Surakarta Adapun lokasi sekolah terlihat pada Gambar 3.4. berikut ini. Gambar 3.4. Lokasi Universitas Sahid Surakarta

31 d. Sekolah Tinggi Pariwisata Sahid Surakarta. Sekolah Tinggi Pariwisata Sahid Surakarta merukapan sekolah tinggi swasta yang ada di Kota Surakarta. Sekolah tinggi ini terletak di Jl. Adi Sucipto, Kab Karanganyar yang bersebelahan dengan Universitas Sahid Surakarta. Adapun lokasi sekolah terlihat pada Gambar 3.5. berikut ini. Gambar 3.5. Lokasi Sekolah Tinggi Pariwisata Sahid Surakarta e. SMP dan SMA Regina Pacis Surakarta. SMP dan SMA Regina Pacis ini terletak di Jl. Adi Sucipto, Laweyan, Surakarta. Letak dari sekolahan tersebut dijelaskan oleh Gambar 3.6. berikut ini. Gambar 3.6. Lokasi Sekolah SMP dan SMA Regina Pacis

32 f. SMA Pangudi Luhur St. Yosef. SMA Pangudi Luhur St. Yosef terletak di Jl. Lek Rapa, Laweyan, Surakrta. Letak dari sekolahan tersebut dijelaskan oleh Gambar 3.7. berikut ini. Gambar 3.7. Lokasi Sekolah Pangudi Luhur St. Yosef g. SMK Negeri 5 Surakarta. SMK Negeri 5 Surakarta terletak di Jl. Adi Sucipto, Surakarta. Sekolah ini berada di kasawan sekolah SMK Negeri 4 dan SMK Negeri 6. Berikut Gambar 3.8. letak dari SMK Negeri 5 Surakarta. Gambar 3.8. Lokasi Sekolah SMKN 5 Surakarta

33 h. SMK Negeri 4 Surakarta. SMK Negeri 4 Surakarta terletak di Jl. Adi Sucipto, Surakarta. Sekolah ini berada di kasawan sekolah SMK Negeri 5 dan SMK Negeri 6. Berikut Gambar 3.9. letak dari SMK Negeri 4 Surakarta. Gambar 3.9. Lokasi Sekolah SMKN 4 Surakarta i. SMK Negeri 6 Surakarta. SMK Negeri 6 Surakarta terletak di Jl. Adi Sucipto, Surakarta. Sekolah ini berada di kasawan sekolah SMK Negeri 5 dan SMK Negeri 4. Berikut Gambar 3.10. letak dari SMK Negeri 6 Surakarta. Gambar 3.10. Lokasi Sekolah SMKN 6 Surakarta

34 j. SMP Negeri 12 Surakarta. SMP Negeri 12 Surakarta terletak di Jl. A. Yani, Surakarta. Jarak sekolah terhadap rute BST koridor 4 adalah kurang lebih 200 meter. Berikut Gambar 3.11. letak dari SMP Negeri 12 Surakarta. Gambar 3.11. Lokasi Sekolah SMP Negeri 12 Surakarta k. SMK Negeri 7 Surakarta SMK Negeri 7 Surakarta terletak di Jl. Jend A. Yani, Surakarta. Berikut Gambar 3.12. letak dari SMK Negeri 7 Surakarta. Gambar 3.12. Lokasi SMK Negeri 7 Surakarta

35 l. SMK Negeri 2 Surakarta. SMK Negeri 2 Surakarta terletak di Jl. Adi Sucipto, Surakarta. Adapun lokasi sekolah dijelaskan dalam Gambar 3.13. berikut ini. Gambar 3.13. Lokasi Sekolah SMK Negeri 2 Surakarta m. SMA Negeri 4 Surakarta. SMA Negeri 4 Surakarta terletak di Jl. Adi Sucipto, Surakarta. Adapun lokasi sekolah dijelaskan dalam Gambar 3.14. berikut ini. Gambar 3.14. Lokasi Sekolah SMA Negeri 4 Surakarta

36 n. SMP Negeri 1 Surakarta. SMP Negeri 1 Surakarta terletak di Jl. MT Haryono, Surakarta. Adapun lokasi sekolah dijelaskan dalam Gambar 3.15. berikut ini. Gambar 3.15. Lokasi Sekolah SMP Negeri 1 Surakarta o. MTs Negeri 1 Surakarta. MTs Negeri 1 Surakarta terletak di Jl. MT Haryono (Gg Cocak III), Surakarta. Adapun lokasi sekolah dijelaskan dalam Gambar 3.16. berikut ini. Gambar 3.16. Lokasi Sekolah MTs Negeri 1 Surakarta

37 p. SMP Muhammadiyah 7 Surakarta. SMP Muhammadiyah 7 Surakarta terletak di Jl. Tentara Pelajar, Surakarta. Adapun lokasi sekolah dijelaskan dalam Gambar 3.17. berikut ini. Gambar 3.17. Lokasi Sekolah SMP Muhammadiyah 7 Surakarta q. SMK Warga Surakarta Secara administraif, SMK Warga Surakarta terletak pada Jl. Kolonel Sutarto. Namun karena lokasi berada kurang lebih 200 meter dari Jl. Tentara Pelajar yang merupakan rute BST koridor empat, maka SMK ini juga diikutsertakan dalam penelitian ini. Adapun lokasi sekolah dijelaskan dalam Gambar 3.18. berikut ini. Gambar 3.18. Lokasi Sekolah SMK Warga Surakarta

38 r. Istitut Seni Indonesia Surakarta (ISI) Secara administraif, ISI Surakarta terletak di Jl. Petir. Namun lokasi ini berjarak kurang lebih 200 meter dari Jl. KI Hajar Dewantara yang menjadi rute BST koridor empat. Berikut lokasi ISI Surakarta yang dijelaskan dalam Gambar 3.19. berikut ini. Gambar 3.19. Lokasi ISI Surakarta s. Universitas Sebelas Maret (UNS) Secara administratif, UNS terletak di Jl. Ir. Sutami, Surakarta. Namun karena luasnya wilayah UNS, maka untuk menuju UNS juga dapat di akses melalui Jl. KI Hajar Dewantara (Lewat Belakang). Hal ini menjadi bagian dari lokasi potensial demand pada rute BST koridor empat. Berikut lokasi UNS yang dijelaskan dalam Gambar 3.20. berikut ini. Gambar 3.20. Lokasi UNS

39 t. Universitas Surakarta (UNSA) UNSA terletak di Jl. Raya Palur km 5, Karanganyar. Surakarta. Berikut lokasi UNSA yang dijelaskan dalam Gambar 3.21. berikut ini. Gambar 3.21. Lokasi UNSA Dari keseluruhan lokasi populasi potensial di atas, maka direkap dalam Tabel 3.1. berikut ini. Tabel 3.1. Lokasi Populasi Potensial Demand LOKASI POPULASI POTENSIAL DEMAND NO NAMA SEKOLAH ATAU PERGURUAN TINGGI LOKASI 1 SMP ANGKASA COLOMADU Jl. Adi Sumarmo, Kartosuro, Sukoharjo 2 INTERNATIONAL HOTEL MANAGEMENT SCHOOL Jl. Adi Sucipto, Karanganyar 3 UNIVERSITAS SAHID SURAKARTA Jl. Adi Sucipto, Surakarta 4 SEKOLAH TINGGI PARIWISATA SAHID SURAKARTA Jl. Adi Sucipto, Surakarta 5 SMA REGINA PACIS SURAKARTA Jl. Adi Sucipto, Surakarta 6 SMP REGINA PACIS SURAKARTA Jl. Adi Sucipto, Surakarta 7 SMA PANGUDI LUHUR ST. YOSEF Jl. Adi Sucipto, Surakarta 8 SMK NEGERI 5 SURAKARTA Jl. Adi Sucipto, Surakarta 9 SMK NEGERI 4 SURAKARTA Jl. Adi Sucipto, Surakarta 10 SMK NEGERI 6 SURAKARTA Jl. Adi Sucipto, Surakarta 11 SMP NEGERI 12 SURAKARTA Jl. Jend A. Yani, Surakarta 12 SMK NEGERI 7 SURAKARTA Jl. Jend A. Yani, Surakarta 13 SMK NEGERI 2 SURAKARTA Jl. Adi Sucipto, Surakarta 14 SMA NEGERI 4 SURAKARTA Jl. Adi Sucipto, Surakarta 15 SMP NEGERI 1 SURAKARTA Jl. MT Haryono, Surakarta 16 MTs NEGERI 1 SURAKARTA Jl. MT Haryono (Gg Cocak III), Surakarta dilanjutkan

40 Lanjutan Tabel 3.1. 17 SMP MUHAMMADIYAH 7 SURAKARTA Jl. Tentara Pelajar, Surakarta 18 SMK WARGA SURAKARTA Jl. Kolonel Sutarto 19 INSTITUT SENI INDONESIA SURAKARTA Jl. KI Hajar Dewantara, Surakarta 20 UNIVERSITAS SEBELAS MARET Jl. Ir. Sutami, Surakarta 21 UNIVERSITAS SURAKARTA Jl. Raya Palur km 5, Karanganyar Sumber : hasil survei 3.3. Diagram Alir Penelitian dan Penjelasan Diagram Alir Penelitian 3.3.1. Diagram Alir (Flow Chart) Gambaran proses tahapan penyusunan skripsi dapat dilihat pada Gambar 3.22 diagram alir penelitian (flow chart) berikut ini: Mulai Latar Belakang Masalah Perumusan Masalah dan Penetapan Tujuan Landasan Teori Penyusunan Metode Penelitian Survei Pendahuluan A

41 A Desain Survei Pilot Survei Revisi Kuisioner Ya Tidak Survei Utama Data Primer Data Sekunder Analisis Dan Pembahasan - Menghitung jumlah sampel pada populasi sekolah atau perguruan tinggi. - Analisis potensial demand pada sekolahan dan perguruan tinggi di koridor empat BST. - Perhitungan BOK pada BST koridor empat - Perhitungan BEP pada BST koridor empat Kesimpulan Dan Saran Selesai Gambar 3.22. Diagram Alir Penelitian

42 3.3.2. Penjelasan Diagram Alir Penelitian Berikut adalah penjelasan diagram alir mengenai tata cara dan metode pada penelitian ini. Penjelasannya sebagai berikut: 1. Latar Belakang Masalah. Merupakan penentuan dan pengkajian latar belakang masalah dari masalah yang akan di teliti, sehingga ditemukan latar belakang yang mendukung dalam penelitian ini. 2. Perumusan Masalah. Merupakan salah satu tahap diantara sejumlah tahap penelitian yang memiliki kedudukan yang sangat penting dalam kegiatan penelitian. Tanpa perumusan masalah, suatu kegiatan penelitian akan menjadi sia-sia dan bahkan tidak akan membuahkan hasil apa-apa. 3. Landasan Teori Dalam sebuah penelitian, landasan teori bertujuan untuk memecahkan masalah yang ada, maka dibutuhkan tinjauan pustaka dan landasan teori guna dalam memecahkan permasalahan yang ada menghasilkan hasil yang optimal. Tinjauan pustaka dan landasan teori didapat dari buku-buku ataupun teoriteori yang ada yang berkaitan dengan permasalahan. 4. Penyusunan Metode Penelitian. Pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Secara umum data yang telah diperoleh dari penelitian dapat digunakan untuk memahami, memecahkan dan mengantisipasi masalah. Memahami berarti memperjelas suatu masalah atau informasi yang tidak diketahui dan selanjutnya menjadi tahu, memecahkan berarti meminimalkan atau menghilangkan masalah, dan mengantisipasi berarti mengupayakan agar masalah tidak terjadi. 5. Survei Pendahuluan. Merupakan survei skala kecil tetapi sangat penting agar survei sesungguhnya dapat berjalan dengan lancar, efektif, dan efisien. Survei pendahuluan ini meliputi:

43 a. Penentuan Lokasi Survei. Pengenalan lokasi survei bertujuan untuk memudahkan penulis untuk menentukan pengambilan data kuisioner. Dalam penelitian ini, lokasi survei diambil pada sekolahan dan perguruaan tinggi yang dilewati BST koridor empat. b. Penentuan Waktu Survei. Pelaksanaan survei dilakukan pada hari kerja di sekolahan dan perguruan tingi yang dijangkau oleh BST koridor tiga dan empat. 6. Desain Survei. Desain survei ini dilakukan untuk merencanakan beberapa komponen survei utama seperti menyusun form kuisioner, menentukan jumlah surveyor. 7. Pilot Survei. Pilot survei adalah uji kuesioner pendahuluan apakah sudah dapat dipahami oleh responden atau tidak dan apakah isi kuisioner sudah sesuai dengan tujuan penelitian. Dalam pilot survei ini, langkah yang dilakukan untuk memenuhi kriteria adalah dengan menguji coba kuisioner dengan membagikan satu kuisioner uji coba di tiap-tiap lokasi potensial demand, yakni sekolahan dan perguruan tinggi. Layak tidaknya adalah dengan dapat dipahaminya maksud dan tujuan kuisioner tersebut. Apabia sudah dapat dipahami, maka kuisioner sudah masuk kriteria layak. Namun apabila belum layak, maka dilakukan revisi pada kuisioner. 8. Survei Utama. Survei utama adalah survei yang dilakukan untuk mengumpulkan data baik primer maupun sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh murni dari hasil survei di lapangan, sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber lain. 9. Analisis dan Pembahasan. Analisis dan pembahasan dilaksanakan setelah seluruh data diperlukan telah tersedia. Setelah data tersedia, melakukan analisis dengan perhitungan untuk mengetahui potensial demand pada siswa/i sekolahan dan mahasiswa/i perguruan tinggi. Adapun data yang dianalisis meliputi:

44 1. Data dari pengisian kuisioner a. Mengetahui potensial demand siswa/i pada sekolahan atau mahasiswa/i pada perguruan tinggi pada BST empat. b. Untuk mengetahui besarnya kebutuhan BOK jika angkutan umum dengan sistem BRT yang diimplementasikan melalui BST empat. 2. Data dari Dishubkominfo Kota Surakarta. Data tersebut berupa perencanaan rute BST yang sudah direncanakan oleh Dishubkominfo Kota Surakarta, profil BST, kebutuhan biaya untuk mengoprasionalkan BST. 10. Kesimpulan dan Saran. Kesimpulan merupakan jawaban dari tujuan penelitian berupa hasil analisis dan pembahasan mengenai potensial demand BST koridor empat dan menghitung BOK dengan adanya potensial demand. 3.4. Sumber Data Pada penelitian ini, data yang digunakan meliputi data primer dan data sekunder. Adapun data primer dan data sekunder meliputi: a. Data primer meliputi: usia, intensitas melakukan perjalanan, sarana transportasi yang digunakan dalam perjalanan, biaya transportasi setiap melakukan perjalanan, dan kesediaan beralih menggunakan angkutan umum dengan BST jika sebelumnya menggunakan kendaraan pribadi atau angkutan umum yang sudah eksisting. b. Data Sekunder: jumlah populasi siswa/i pada sekolahan atau jumlah populasi mahasiswa/i perguruan tinggi yang dilewati BST koridor empat, peta Kota Surakarta dan sekitarnya, serta penelitian sebelumnya yang mendukung penelitian ini.

45 3.5. Peralatan Yang Digunakan Penelitian ini menggunakan peralatan untuk memudahkan mendapatkan data yang diperlukan. Adapun alat yang diperlukan sebagai berikut: 1. Jam tangan, untuk mencatat waktu saat pengambilan data melalui kuisioner. 2. Kuisioner, yang akan diisi oleh siswa/i sekolahan atau mahasiswa/i perguruan tinggi yang dilalui koridor empat BST. 3. Alat tulis, untuk mengisi kuisioner. 3.6. Tenaga Survei Penelitian ini diperlukan beberapa surveyor yang bertugas untuk : 1. Membagikan kuisioner kepada siswa/i sekolahan dan mahasiswa/i perguruan tinggi. 2. Mencatat jumlah kuisioner yang sudah dibagikan ke siswa/i sekolahan dan mahasiswa/i perguruan tinggi. 3.7. Desain Kuisioner Desain kuisioner pada penelitian ini dibuat untuk mengetahui karakteristik pontensial demand. Kuisioner dibuat dalam bentuk pilihan ganda yang dapat memudahkan responden dalam menjawab pertanyaan melalui kuisioner yang terlampir pada lampiran. 3.8 Populasi dan Sampling Ditinjau dari banyaknya anggota populasi, maka populasi dapat dibagi menjadi populasi tak hingga adalah populasi yang beranggotakan tak hingga atau berukuran tak hingga dan populasi terhingga dimana didalamnya terdapat terhingga banyak anggota. (Sudjana, 1996).

46 Untuk menentukan besarnya sampel siswa/i dan mahasiswa/i pada sekolahan dan perguruan tinggi akan menggunakan rumus (Slovin, 1960) yang ditentukan secara statistik. Statistik yang digunakan untuk menentukan besar sampel dari populasi dijabarkan dalam rumus sebagai berikut: 1. Untuk Populasi besarnya hingga.... (3.1) dimana: n = Ukuran sampel N = Ukuran populasi e = Persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolelir sampai 5 %. 2. Untuk Populasi besarnya tak hingga. 2 (S ) n' = 2 (Se(x))... (3.2) dimana: n = Jumlah sampel representatif S = Standar deviasi Se = Acceptable sampling error (Se(x)) = Acceptable standard error Rumus statistik yang digunakan adalah populasi hingga, dikarenakan adanya data populasi siswa/i dan mahasiswa/i pada wilayah yang dilalui koridor empat BST.