BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. a. Hubungan antara tingkat religiusitas dengan perilaku seks pra-nikah. remaja Pondok Pesantren Modern sangat rendah.

dokumen-dokumen yang mirip
DAFTAR PUSTAKA. Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta; Rineka Cipta.

KAJIAN PERILAKU SEX PRANIKAH REMAJA SMA DI SURAKARTA

DAFTAR PUSTAKA. Papalia, D., Olds, S. W., & Feldman, R. D. (2009). Human Development (Perkembangan Manusia) (edisi ke 10 Buku 2). Jakarta: Salemba.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

DAFTAR PUSTAKA. Adhi, R Metropolitan. (11 Oktober 2003).

HUBUNGAN PENGETAHUAN REMAJA TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN PERILAKU SEKS PRANIKAH PADA SISWA KELAS XI DI SMA N COLOMADU

mengurangi waktu luang yang tidak bermanfaat. b. Banyak memberikan pelatihan-pelatihan dengan tujuan

The Factors Related to Pre Marriage Sexual Behavior of Adolescents in Grade X and XI in State Senior High School 1 in Bandar Lampung

PERSEPSI MASYARAKAT MENGENAI HUBUNGAN SEKSUAL PRANIKAH DI KALANGAN REMAJA (Studi Kasus di Desa Kuwu, Kecamatan Kradenan, Kabupaten Grobogan)

Dinamika Kebidanan vol. 2 no.2. Agustus 2012

asertifnya. Sebaliknya, jika semakin rendah tingkat religiositas seseorang, maka semakin rendah juga tingkat perilaku asertifnya.

DAFTAR PUSTAKA. Anugrah, Hukum Menikah Dengan Pasangan Zina. Diakses pada 15 September 2012 dengan situs

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA TENTANG SEKS BEBAS (STUDI PADA SISWA KELAS XI DI SMA NEGERI 1 TELAGA)

PENCAPAIAN STATUS IDENTITAS DIRI PADA REMAJA DI PONDOK PESANTREN SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA REGULASI EMOSI DENGAN PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH PADA MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

LOCUS OF CONTROL PADA REMAJA PENGGUNA MINUMAN BERALKOHOL

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH PADA REMAJA (Studi literatur dari hasil-hasil penelitian kuantitatif)

FAKTOR FAKTOR REMAJA MELAKUKAN DUGEM (DUNIA GEMERLAP)

DAFTAR PUSTAKA. Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.Jakarta : Rineka Cipta.

SKRIPSI Diajukan UntukMemenuhi Salah Satu Persyaratan Meraih Derajat Sarjana S-1 Keperawatan. Oleh : ROBBI ARSYADANI J

Dewi Puspitaningrum 1), Siti Istiana 2)

DAFTAR PUSTAKA. Ali, M & Asrori, M. (2004). Psikologi Remaja. Jakarta: Bumi Aksara. Ahmadi, A. (1999). Psikologi Sosial. Surabaya: Bina Ilmu.

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN PERILAKU SEKS BEBAS PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 6 SURAKARTA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dan hasil pengembangan yang telah di bahas pada bab sebelumnya, penelitian

DAFTAR PUSTAKA. Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktik), edisi revisi VI, PT. Rineka Cipta, Jakarta, 2006.

DAFTAR PUSTAKA. Afiatin, T Persepsi Pria dan Wanita terhadap Kemandirian. Jurnal Psikologi Tahun XX, Nomor 1, halaman 7-14.

Hawari, D (2006). Manajemen stress, cemas, dan depresi (edisi 2). Cet. Pertama. Jakarta: Gaya Baru. Hurlock, E. B (2001). Perkembangan anak. Jilid 2.

Riska Megayanti 1, Sukmawati 2*, Leli Susanti 3 Universitas Respati Yogyakarta *Penulis korespondensi

Jurnal Obstretika Scientia ISSN HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN SEKSUAL PRANIKAH DENGAN PERILAKU SEKSUAL

60 Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes. Volume VII Nomor 1, Januari 2016 ISSN: PENDAHULUAN

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN PERILAKU SEKSUAL REMAJA PUTRI

KETERBUKAAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTARA REMAJA DENGAN ORANG TUA MENGENAI PENDIDIKAN SEKS

DAFTAR PUSTAKA. Al-Mighwar, Muhammad Psikologi Remaja. Bandung : Pustaka Setia ( )

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA TENTANG SEKS PRANIKAH DI SMA BATIK 2 SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

DAFTAR PUSTAKA. Ahmadi, A. & Widodo, S. (1990). Psikologi Belajar. Jakarta : Rineka Cipta.

DAFTAR PUSTAKA. Achjar, Psikologi Penelitian. Jakarta: BPK Gunung Mulia.

DAFTAR PUSTAKA. Abdulhak., I. (2012). Penelitian Tindakan Dalam Pendidikan Nonformal. Jakarta : Grafindo Persada.

BAB I PENDAHULUAN. akurat khususnya teman (Sarwono, 2006). menarik secara seksual, apakah mereka akan bertumbuh lagi, apakah orang

DAFTAR PUSTAKA. Adityasari, R Efek Tayangan Sinetron Terhadap Tingkat Kesadaran Gender di

DAFTAR PUSTAKA. Asy ari, M. dkk Konsep Diri, Kecerdasaan Emosi Dan Motivasi Belajar Siswa. Jurnal Psikologi Indonesia. Vol. 3. No. 01. Januari.

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN SEKSUAL TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP SEKS BEBAS PADA REMAJADI SMK NEGERI 1 BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

DAFTAR PUSTAKA. Arikunto,S Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek, Penerbit PT. Rineka Cipta. Jakarta.

BAB I PENDAHULUAN. anak - anak dan sebelum dewasa yaitu dari usia Menurut WHO,

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU SEKS PRANIKAH PADA REMAJA DI DESA SUSUKAN KECAMATAN SUMBANG

INFOKES, VOL.5 NO.2 September2015 ISSN : GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TERHADAP PERILAKU SEKS BEBAS DI SMA I TERAS BOYOLALI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. kesimpulan terkait penelitian ini, ketiga kesimpulan itu adalah:

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. yang dilakukan maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DENGAN KESIAPAN ANAK MENGHADAPI MASA PUBERTAS

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dimasyarakat pada saat ini melalui media-media seperti televisi, koran, radio dan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. WHO mendefinisikan, masa remaja (adolence) mulai usia 10 tahun sampai 19

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis data, pengujian hipotesis penelitian, dan

KEMANDIRIAN DITINJAU DARI URUTAN KELAHIRAN DAN JENIS KELAMIN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. atau keinginan yang kuat tentang perubahan-perubahan yang terjadi pada

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja adalah masa transisi dari masa kanak-kanak ke masa dewasa.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. negara-negara Barat, istilah remaja dikenal dengan adolescence yang berasal

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

DAN LINGKUNGAN PERGAULAN DENGAN SIKAP TERHADAP PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH PADA MAHASISWA S1 KEPERAWATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa peralihan dari anak-anak ke masa dewasa.

Hubungan Persepsi Kesehatan Reproduksi Dengan Sikap Terhadap Perilaku Seksual Pranikah Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU SEKS PRANIKAH REMAJA `KELAS VII DAN VIII DI SMP NEGERI 7 KOTA SUKABUMI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan diperoleh kesimpulan

KAJIAN PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH PADA REMAJA

PERSEPSI REMAJA TENTANG PERILAKU SEKS PRANIKAH DI SMA X

BAB V PENUTUP. statistik yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PERAN KELUARGA DENGAN PERILAKU SEKSUAL PRA NIKAH PADA REMAJA ANAK JALANAN DI KOTA SURAKARTA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. orang tua terhadap prestasi belajar pada siswa kelas IV SD se Gugus

yang baik dengan penggunanya sehingga dapat menarik minat membaca mahasiswa untuk berkunjung di perpustakaan. minat membaca pada mahasiswa disarankan:

PERSEPSI REMAJA TERHADAP PERNIKAHAN DINI DI SMAN 1 BANGUNTAPAN KABUPATEN BANTUL YOGYAKARTA

DAFTAR PUSTAKA. Abdullah, I (2008). Prestasi Belajar. Diakses 10 Juni 2012 dari

KOHESIVITAS KELOMPOK PADA REMAJA PENGGUNA TATO SKRIPSI

PENDAPAT PRIA DEWASA TENTANG MAJALAH POPULAR

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. 1. Ada hubungan negatif antara bimbingan sosial dengan tingkat kenakalan

BAB I PENDAHULUAN. namun akan lebih nyata ketika individu memasuki usia remaja.

FENOMENA PERGAULAN BEBAS DI KALANGAN MAHASISWA DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN KARAKTER

PERBEDAAN PERILAKU PROSOSIAL DITINJAU DARI TEMPAT TINGGAL (Studi pada Remaja yang Tinggal di Pondok Pesantren dan yang Tinggal bersama Orang Tua)

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA TENTANG BAHAYA SEKS BEBAS DI SMK KESEHATAN JURUSAN FARMASI KABUPATEN KONAWE TAHUN 2017

BAB I PENDAHULUAN. berbagai tantangan dan masalah karena sifatnya yang sensitif dan rawan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. menarik kesimpulan sebagai berikut: 2. Tingkat prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri Bantul Manunggal tahun

SATUAN ACARA PERKULIAHAN FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS GUNADARMA MATA KULIAH : AKTUALISASI DIRI KODE MATA KULIAH / SKS : HM / 2 SKS

BAB I PENDAHULUAN. remaja awal/early adolescence (10-13 tahun), remaja menengah/middle

BAB VI PENUTUP. keseluruhan pertanyaan dalam wawancara mendalam terhadap 5 (lima)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan minat siswa putra

BAB 1 PENDAHULUAN. terutama penyimpangan perilaku seks bebas. Di zaman modern ini banyak sekali

KEPUASAN PERKAWINAN PADA PASANGAN BEDA USIA (Studi Pada Istri Yang Berusia Lebih Tua Daripada Usia Suami) SKRIPSI

DAFTAR PUSTAKA. Ahmadi, Abu Psikologi Perkembangan. Jakarta: Rineka Cipta.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Terdapat pengaruh positif dan signifikan Disiplin Belajar terhadap

BAB V PENUTUP. disimpulkan mengenai motivasi dan konsep diri pelaku konversi agama di. Kabupaten Tulungagung adalah sebagai berikut:

Rina Indah Agustina ABSTRAK

Teori Perkembangan. Rizki Dawanti, M.Psi., Psikolog. Luh Mea Tegawati, M.Psi., Psikolog. Perkembangan. Definisi Teori.

Desser, Gary Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Kesepuluh Jilid 2. Jakarta. Pt Macanan Jaya Djaali Psikologi Pendidikan. Pt.

kata kunci : kemandirian, penyesuaian diri, social adjustment, mahasiswa

DESKRIPSI DAN SILABI MATA KULIAH

HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DAN HARGA DIRI DENGAN PERILAKU KONSUMTIF PADA REMAJA PUTRI KELAS X DI SMA KRISTEN 1 SALATIGA JURNAL

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan

Masa remaja menunjukkan dengan jelas sifat transisi atau peralihan karena remaja belum memperoleh status dewasa dan tidak lagi memiliki status anak (S

Transkripsi:

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan a. Hubungan antara tingkat religiusitas dengan perilaku seks pra-nikah remaja Pondok Pesantren Modern sangat rendah. b. Hubungan antara tingkat religiusitas dengan perilaku seks pra-nikah remaja non-pesantren sangat rendah dan hampir tidak ada hubungan sama sekali. c. Terdapat perbedaan tingkat religiusitas antara remaja Pondok Pesantren Modern dan non-pesantren. d. Terdapat perbedaan antara perilaku seks pranikah remaja Pondok Pesantren Modern dan non-pesantren. 5.2 Saran a. Bagi para remaja baik yang di Pondok Pesantren Modern dan nonpesantren, agar lebih memahami apa maksud dan tujuan dari proses berpacaran yang sesungguhnya, bukan hanya semata-mata untuk memenuhi kebutuhan biologis semata. b. Bagi para orang tua, diharapkan dapat lebih terbuka dengan anak dalam mengkomunikasikan segala sesuatu yang berhubungan dengan perkembangan anak termasuk perilaku seksual, selain itu orang tua harus lebih aktif dalam memantau pergaulan anak tanpa overprotective.

c. Bagi pihak Pondok Pesantren Modern, diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan masukan dalam menentukan kebijakan baik dalam kurikulum mengajar maupun peraturan yang dibuat, sehingga para siswa mampu menginternalisasi pengetahuan yang mereka dapat dalam kehidupan sehari-hari baik di dalam maupun di luar pesantren, selain itu sebaiknya para guru dapat lebih komunikatif dalam memberikan pendidikan seks agar para siswa dapat mengetahui dan memahami dengan baik dan benar, serta menyadari dampak negatif dari perilaku seks pranikah yang akan muncul jika mereka tidak mampu membatasi perilakuperilaku seksual saat mereka berpacaran. d. Bagi sekolah umum/ non-pesantren, diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi masukan untuk lebih memperkenalkan siswa mengenai perilaku seksual, sehingga mereka dapat mengetahui dampak negatif dan positifnya, dan mampu membatasi pergaulan. 73

DAFTAR PUSTAKA Alim. M. B. (2010, March 01). Teori Sigmund Freud. March 30, 2011 12:06. http://www.psikologizone.com/ [30 Maret 2011]. Almawaly. H. (2010, August 20). Opini Edisi 30 : Kesehatan Reproduksi Bagi Remaja.. http://www.rahima.or.id/ [28 Februari 2011]. Andisti, M. A., Ritandiyono (2008). Religiusitas Dan Perilaku Seks Bebas Pada Dewasa Awal. Jurnal Psikologi, Vol. 1, No. 2 page 170-176. Budi. A. S. (October 05, 2010). Pacaran Sehat itu Seperti Apa Ya. http://id.shvoong.com/ [7 Maret 2011]. Dariyo. A., (2004). Psikologi Perkembangan Remaja. Bogor: Ghalia Indonesia Darmasih. R., (2009). Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Seks Pranikah Pada Remaja Sma Di Surakarta. Skripsi Kesehatan Masyarakat. Semarang: Universitas Muhammadiyah Semarang. Fauzan, S. T. (2005). Pengaruh Religiusitas Terhadap Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil (Pns) Alumni dan Bukan Alumni Pesantren Di Kantor Depag Kota Malang. Sinergi KaJian Bisnis Dan Manajemen Edisi Khusus On Human Resources, 1 18. http://journal.uii.ac.id/ [27 Maret 2011] Green L.W.,Kreuter M.W., (2000). Health Promotion Planning An educational and Environmental Approach. Maylield Publishing Company. Hastuti., K. (1998). Hubungan Antara Religiusitas, Regulasi Diri, dan Aktifitas Seksual dalam Perilaku Berpacaran Pada Remaja Kristen. Skripsi Psikologi Perkembangan. Depok: Universitas Indodenesia. Humeira. (2005). Hubungan Antara Orientasi Religius dengan Sikap Terhadap Perilaku Seksual Permisif Pra-nikah pada Remaja Putri Muslim Berpacaran. Skripsi: Universitas Katolik Indonesia Atmajaya Irawati & Prihyugiarto, I. 2005. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sikap Terhadap Perilaku Seksual Pria Nikah Pada Remaja di Indonesia: BKKBN. Irianto A. 2004. Statistik Konsep Dasar dan Aplikasinya. Jakarta: Prenata Media. Kickandy. (February 04, 2011). Ancaman Seks Bebas Di Kalangan Remaja. http://kickandy.com/theshow/ [23 Februari 2011]. Madya, R. (2011, July 19). Personal interview Miron, A. G & Miron, C. D. (2006). Bicara Soal Cinta, Pacaran, dan Seks Kepada Remaja: Panduan Guru dan Orang Tua. Jakarta: Erlangga. 74

Monks F.J., Knoers A.M.P., Haditono S.R., 2002. Psikologi Perkembangan Pengantar dalam Berbagai Bagiannya, Edisi Keempat Belas. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Mutiara. F. S. (2004). Hubungan Tingkat Religiusitas Terhadap Tingkat Perilaku Seksual Saat Berpacaran pada Mahasiswa. Skripsi: Universitas Katolik Indonesia Atmajaya Nasihin, (2011, July 25). Personal interview. Nevid. J. S., Rathus. S. A., Greene. B. (2005). Psikologi Abnormal: 5 ed. Jakarta: PT Erlangga Notoatmodjo S. (2003). Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Prasetyo. B., Jannah. L. M. (2005). Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Pratisto, A. 2004. Cara Mudah Mengatasi Masalah Statistik dan Rancangan Percobaan Dengan SPSS 12. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo. Rohmahwati D.A., Lutfiati, A., Sri M., 2008. Pengaruh Pergaulan Bebas Dan Vcd Porno Terhadap Perilaku Remaja Di Masyarakat. http://kbi.gemari.or.id/ [29 November 2008] Sahma, (2010). Bagaimana perkembangan fisik mempengaruhi perilaku remaja?. April 26, 2011 09:28 http://itsnasahma.blogspot.com/2010/05/remaja-danperkembangannya.html [26 April 2011] Santrock, J.W. 2003. Adolescence : Perkembangan Remaja. Jakarta: Penerbit Erlangga. Alih bahasa oleh : Shinto B. A. dan S. Saragih. Sapuri. R. (2009). Psikologi Islam Tuntunan Jiwa Manusia Modern. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Sarwono. S (2010). Psikologi Remaja. Edisi revisi cetakan ke-13. Jakarta: PT Raja Grafindo Silviana, (2005). Faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan nilai seksual (pada remaja puteri pelaku hubungan seksual pranikah). Skripsi: Universitas Indonesia Soetjiningsih dkk. 2004. Buku Ajar: Tumbuh Kembang Remaja dan Permasalahannya. Jakarta : Sagung Seto. Soetjiningsih.2006. Remaja Usia 15-18 Tahun Banyak Lakukan Perilaku Seksual Pranikah.http://www.ugm.ac.id/ [6 Januari 2009]. Sugiyono (2003). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Cv. Alfabeta 75

Sugiyono (2008). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta Suhardiyanto., (2001) Pendidikan Religiusitas. Jogjakarta: Kanisius. Sulaiman W. 2004. Analisis Regresi Menggunakan SPSS Contoh Kasus dan Pemecahannya. Jakarta: Andi Suryoputro A., Nicholas J.F., Zahroh S., 2006. Faktor-faktor yang mempengaruhi Perilaku Seksual Remaja Di Jawa Tengah: Implikasinya Terhadap Kebijakan Dan Layanan Kesehatan Seksual Dan Reproduksi. Makara Kesehatan. vol.10. no.1 juni 2006: 29-40. Syafrudin (October 05, 2010). Remaja Dan Hubungan Seksual Pranikah. http://id.shvoong.com/medicine-and-health/1799376-remaja-danhubungan-seksual-pranikah/ [27 Februari 2011] Swara Ditpertais: No. 17 Th. Ii, 18 Oktober 2004, Kurikulum Berbasis Kompetensi. 14:21. http://www.ditpertais.net/swara/no27.asp [28 April 28, 2011] Taufik (2005). Perilaku seks di surakarta. Maret 25, 2011 15:43. http://elfarid.multiply.com/ [25 Maret 2011]. Ulumiyah. A., (February 08, 2010). Permasalahan Seputar Santri Pesantren. March 27, 2011 00:29. http://www.anik-u.co.cc/ [27 Maret 2011]. Walgito, B. (2004). Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Andi Offset, (2010). Statistika Biologi, Pertanian, dan Sains. Arsip Untuk Uji r Kategori. http://hatta2stat.wordpress.com/ [30 Maret 2011]. Wikipedia, ( ). Pesantren. 16:27. http://id.wikipedia.org/wiki/pesantren [March 27, 2011] Latansa (2011), Kurikulum Latansa. http://www.pesantrenlatansa.sch.id/index.php/pengajaran/kurikulum-pesantren [28 April 2011]., (2011), Pesantren. April 28, 2011 14:21. http://id.wikipedia.org/wiki/pesantren [28 April 2011] Zawawi, S., et al (2004), Pendidikan Agama Islam (Eds). Jakarta. Penerbit Universitas Trisakti 76