METHOD OF PROOF Lecture 7. DR. Herlina Jayadianti, ST.MT

dokumen-dokumen yang mirip
kusnawi.s.kom, M.Eng version

MATERI 1 PROPOSITIONAL LOGIC

BAHAN AJAR LOGIKA INFORMATIKA

KOMPARASI PENGGUNAAN METODE TRUTH TABLE DAN PROOF BY FALSIFICATION DALAM PENENTUAN VALIDITAS ARGUMEN. Abstrak

Logika Proposisi. Pertemuan 2 (Chapter 10 Schaum, Set Theory) (Chapter 3/4 Schaum, Theory Logic)

kusnawi.s.kom, M.Eng version

TABEL KEBENARAN. Liduina Asih Primandari, S.Si.,M.Si. P a g e 8

Materi-3 PROPOSITION LOGIC. Properties of Sentences Inference Methods Quantifier Sentences

Proposition Logic. (Logika Proposisional) Bimo Sunarfri Hantono

PROPOSITION LOGIC LOGIKA INFORMATIKA. Properties of Sentences Inference Methods Quantifier Sentences. Heri Sismoro, M.Kom. STMIK AMIKOM Yogyakarta

Silogisme Hipotesis Ekspresi Jika A maka B. Jika B maka C. Diperoleh, jika A maka C

(Contoh Solusi) PR 1 METODE FORMAL (CIG4F3) Semester Ganjil

Logika Matematika. Bab 2: Kalkulus Proposisi. Andrian Rakhmatsyah Teknik Informatika STT Telkom Lab. Sistem Komputer dan Jaringan

LOGIKA INFORMATIKA PROPOSITION LOGIC. Materi-2. Heri Sismoro, M.Kom. STMIK AMIKOM Yogyakarta

Berpikir Komputasi. Sisilia Thya Safitri, MT Citra Wiguna, M.Kom. 3 Logika Proposisional (I)

LOGIKA PROPOSISI 3.1 Proposisi logika proposisional. Contoh : tautologi yaitu proposisi-proposisi yang nilainya selalu benar. Contoh 3.

Logika Proposisional Ema Utami STMIK AMIKOM Yogyakarta

BAB 3 TABEL KEBENARAN

LOGIKA Ponco Wali Pranoto PTI FT UNY create: Ratna W.

Soal Ujian Akhir Semester Pendek TA. 2006/2007 D3-Manajemen Informatika

Matematika diskrit Bagian dari matematika yang mempelajari objek diskrit.

LOGIKA. Ratna Wardani Pendidikan Teknik Informatika. 10/28/2008> Pertemuan-1-2 1

DESKRIPSI SINGKAT MATAKULIAH

MODUL 3 OPERATOR LOGIKA

LOGIKA. Ratna Wardani Pendidikan Teknik Informatika. 2 September 2007 Pertemuan-1-2 1

Logika Informatika. Bambang Pujiarto

SINTAKS DAN SEMANTIK PADA LOGIKA PROPOSISI. Matematika Logika Semester Ganjil 2011/2012

LOGIKA INFORMATIKA PROPOSITION LOGIC. Materi 1. Proposition Sentences Notation Interpretation Exercise

Refreshing Materi Kuliah Semester Pendek 2010/2011. Logika dan Algoritma. Heri Sismoro, M.Kom.

LOGIKA PROPOSISI. Bagian Keempat : Logika Proposisi

Dasar-dasar Logika. (Review)

Logika Matematika. By, Andrian Rakhmatsyah Teknik Informatika STT Telkom

KONSEP DASAR LOGIKA MATEMATIKA. Riri Irawati, M.Kom Logika Matematika - 3 sks

BAB 5 TAUTOLOGI. 1. Pendahuluan. 2. Evaluasi validitas argumen

Artificial Intelegence. Representasi Logica Knowledge

Logika hanya berhubngan dengan bentukbentuk logika dari argumen-argumen, serta penarikan kesimpulan tentang validitas dari argumen tersebut.

Sentence and Substitution Lecture 4-6

PENGANTAR LOGIKA INFORMATIKA

Logika Proposisi. Matema(ka Komputasi - Logika Proposisi. Agi Putra Kharisma, ST., MT.

BAB I LOGIKA MATEMATIKA

PR 1 METODE FORMAL (CIG4F3) Semester Ganjil

Pengantar Logika - 2

2.1. Definisi Logika Proposisi Logika proposisi Atomic proposition compound proposition

Logika Matematika BAGUS PRIAMBODO. Tautologi dan Kontradiksi Argumen 1/Penarikan kesimpulan yang valid: modus ponen, modus tolen.

Teknik Informatika POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT BY: VJ REFERENSI: UNIV TRUNOJOYO & PTIIK

Representasi Pengetahuan : LOGIKA

BAB I DASAR-DASAR LOGIKA

CALCULUS PREDICATE, SENTENCES REPRESENTATION LECTURE 8. DR. Herlina Jayadianti., ST., MT

Kalkulus Proposisi. Author-IKN. MUG2B3/ Logika Matematika

PERTEMUAN TAUTOLOGI, KONTRADIKSI, DAN CONTINGENT

REPRESENTASI PENGETAHUAN

IMPLEMENTASI STRATEGI PERLAWANAN UNTUK PEMBUKTIAN VALIDITAS ARGUMEN DENGAN METODE REDUCTIO AD ABSURDUM

PERNYATAAN MAJEMUK & NILAI KEBENARAN

MODUL III TABEL KEBENARAN

DASAR-DASAR LOGIKA. Pertemuan 2 Matematika Diskrit

Pusat Pengembangan Pendidikan Universitas Gadjah Mada 1

LOGIKA INFORMATIKA. Bahan Ajar

DASAR-DASAR LOGIKA. Pemetaan Dasar. Sujanti, M.Ikom. Modul ke: Fakultas ILMU KOMUNIKASI. Program Studi Hubungan Masyarakat

PENGENALAN LOGIKA MATEMATIKA

METODE INFERENSI. Level 2. Level 3. Level 4

PENARIKAN KESIMPULAN/ INFERENSI

BAB 9 TABLO SEMANTIK. 1. Pendahuluan. 2. Tablo semantik

Representasi Kalimat Logika ke dalam Matriks Trivia

Dasar Logika Matematika

Pertemuan ke-3. Statemen input/output Struktur Kontrol Keputusan

Pengenalan Logika Informatika. Pertemuan 1 Viska Armalina, ST.,M.Eng

LANDASAN MATEMATIKA Handout 3 (Kalkulus Proposisi)

Representasi Pengetahuan (Bagian 3) Logika dan Himpunan. Pertemuan 6

METODE INFERENSI (1)

PERNYATAAN (PROPOSISI)

REPRESENTASI PENGETAHUAN

REPRESENTASI PENGETAHUAN. Pertemuan 6 Diema Hernyka Satyareni, M. Kom

BAB 4 PROPOSISI. 1. Pernyataan dan Nilai Kebenaran

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Pengantar Logika - 2

LOGIKA DAN BUKTI. Drs. C. Jacob, M.Pd

Dian Wirdasari, S.Si.,M.Kom

STMIK Banjarbaru LOGIKA PROPOSISIONAL. 9/24/2012 H. Fitriyadi & F. Soesianto

LOGIKA INFORMATIKA. Bahan Ajar

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

Matematika Industri I

ARGUMENTASI. Kalimat Deklaratif Kalimat Deklaratif (Proposisi) adalah kalimat yang bernilai benar atau salah, tetapi tidak keduanya.

Kecerdasan Buatan. Representasi Pengetahuan & Penalaran... Pertemuan 05. Husni

Sistem Pakar Metode Inferensi 1. Kelas A & B Jonh Fredrik Ulysses, ST

Logika Predikat (Kalkulus Predikat)

PERANAN DOMAIN PENAFSIRAN DALAM MENENTUKAN JENIS KUANTOR 1)

BAB 7 PENYEDERHANAAN

SATUAN ACARA PERKULIAHAN. ( Logika Informatika ) Pengesahan. Nama Dokumen : SATUAN ACARA PERKULIAHAN LOGIKA INFORMATIKA

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

Suatu pernyataan akan memiliki bentuk susunan minimal terdiri dari subjek diikuti predikat, baru kemudian dapat diikuti objeknya.

Pertemuan 1. Pendahuluan Proposisi Jenis-Jenis Proposisi

METODE PENARIKAN KESIMPULAN

Operator. Donny Reza, S.Kom Aplikasi IT 2 Program Studi Akuntansi

TUGAS 1: Logika Proposisi Logika Matematika (MUG2B3)

Bahasan Terakhir... Pencarian Iteratif. Pencarian Adversarial. Simulated Annealing Pencarian Tabu Mean Ends. Minimax (Min-Max) Alpha-Beta Pruning

LOGIKA MATEMATIKA I. PENDAHULUAN

Pertemuan 2. Muhadi Hariyanto

METODA PEMBUKTIAN DALAM MATEMATIKA

Chapter 5 Choice. repeatedly if tanda 2 on label: lakukan proses potong 2 if tanda 3 on label: lakukan proses potong 3 until switched off program 5.

BAB III PENALARAN KONDISIONAL. A. Bentuk Umum dan Struktur Pernyataan Kondisional. Penalaran kondisional berhubungan dengan pernyataan: Jika...

Transkripsi:

MEHOD OF PROOF Lecture 7 DR. Herlina Jayadianti, S.M

Review Sifat Kalimat dan Substitusi 1. Valid sentence / autology 2. Satisfiable sentence 3. Contingent sentence 4. Contradictory sentence / Kontradiksi 5. Implies sentence 6. Equivalent sentence 7. otal Substitution 8. Partial Subtitution 9. Plural Subtitution

Review Cerita Cinta Andaikan dua pernyataan berikut bernilai 1. Saya mencintai Ayu atau Bunga. 2. Jika saya cinta Ayu, maka saya cinta Bunga. Pertanyaan 1. Apakah bisa dinyatakan bahwa Saya mencintai Ayu? 2. Apakah bisa dinyatakan bahwa Saya mencintai Bunga? Petunjuk : gunakan tabel kebenaran.

Cara penyelesaian Dibuat proposisi A : Saya mencintai Ayu B : Saya mencintai Bunga Maka kalimat pada latihan dapat dinyatakan 1. A or B 2. if A then B Dinyatakan kalimat tersebut, maka pertanyaan 1. Apakah dapat dinyatakan bahwa Saya mencintai Ayu? dapat diformulasikan dengan membuktikan validitas P1 : if (A or B) and ( if A then B ) then A 2. Apakah bisa dinyatakan bahwa Saya mencintai Bunga? dapat diformulasikan dengan membuktikan validitas P2 : if (A or B) and ( if A then B ) then B

abel kebenarannya A B A or B If A then B (A or B) and ( if A then B ) F F F F F F F F F P1 P2 P1 : if (A or B) and ( if A then B ) then A IDAK VALID idak bisa dinyatakan bahwa Saya mencintai Ayu? P2 : if (A or B) and ( if A then B ) then B VALID Bisa dinyatakan bahwa Saya mencintai Bunga?

Materi Pohon Semantik Falsifikasi

Pohon Semantik Metode untuk pengujian (testing) validitas suatu kalimat, Lebih efisien dibanding dengan metode tabel kebenaran Berbentuk pohon / tree pada setiap simbol proposisinya Setiap proposisi membentuk cabang kiri (true) dan cabang kanan (false)

Contoh 1 Buktikan bahwa kalimat berikut valid G : if(if P then Q)then ( if(not P)then (not Q)),

G : if(if P then Q)then ( if(not P)then (not Q)), P P bernilai true dalam cabang kiri Selanjutnya tandai setiap pemunculan P dalam kalimat G dengan huruf (dari true).

Cabang kiri, P : G : if(if P then Q)then ( if(not P)then (not Q)) F P elusuri P : Not P : if(not P)then (not Q) : Kesimpulan G :

Cabang kanan, P : G : if(if P then Q)then ( if(not P)then (not Q))? F? F P Q jika antecedent dari suatu implikasi bernilai true,aturan if-then belum bisa digunakan untuk menetukan nilai kebenaran suatu implikasi tanpa terlebih dahulu mengetahui apakah consequent nya bernilai true atau false. Belum bisa mengetahui nilai kebenaran, apabila Q tidak diketahui nilainya. Posisi inconclusive

P :, Q : G : if(if P then Q)then ( if(not P)then (not Q)) F F F F F P F Q Anteseden if P then Q : Konsekwen if(not P)then (not Q)) : Kesimpulan G : false Kalimat IDAK VALID

P :, Q : G : if(if P then Q)then ( if(not P)then (not Q)) F F F F P Q Kesimpulan VALID : Semua daun IDAK VALID : Ada daun F

Contoh 2 G : If Q then (if P then Q) Q Cabang kiri Q : If P then Q : G :

G : If Q then (if P then Q) F F Q Cabang Kanan Q : F G : Kesimpulan G valid

Contoh 3 G : (if P then (if Q then R)) if and only if (if (P and Q) then R ) B1 B2 B1 B2 B1 if-and-only-if B2 F F Disimplifikasikan B1 : (if P then (if Q then R)) B2 : (if (P and Q) then R ) G : B1 if and only if B2

G : (if P then (if Q then R)) if and only if (if (P and Q) then R )??? P Cabang kiri P :? B1 : (if P then (if Q then R)) B2 : (if (P and Q) then R ) G : B1 if and only if B2

G : (if P then (if Q then R)) if and only if (if (P and Q) then R )??? Q P P : ; Q : B1 : B2 : G :?

G : (if P then (if Q then R)) if and only if (if (P and Q) then R ) Q P P : ; Q : ; R : B1 : B2 : G :

G : (if P then (if Q then R)) if and only if (if (P and Q) then R ) F F F F F Q P P : ; Q : ; R : B1 : F B2 : F G :

G : (if P then (if Q then R)) if and only if (if (P and Q) then R ) F F F Q P P : ; Q : Apapun nilai R, didapat B1 : B2 : G :

G : (if P then (if Q then R)) if and only if (if (P and Q) then R ) F F F Q P P : ; Apapun nilai Q dan R B1 : B2 : G : Kesimpulan G valid

Falsifikasi / Asumsi Salah 1. Diasumsikan kalimat tidak valid 2. Kalimat bernilai false di bawah suatu interpretation I 3. unjukan dengan memberi catatan (annotation) dibawah konektif dengan huruf F 4. Dengan aturan-aturan konektif akan diusahakan untuk bisa menunjukan suatu kontradiksi

Contoh 4 G : If ( ( not P ) or ( not Q ) ) then ( not ( P and Q ) ) F F Diasumsikan kalimat bernilai false, ( not P ) or ( not Q ) : not ( P and Q ) : G :

If (( not P ) or ( not Q) ) then (not ( P and Q ) ) F F F F F erjadi pertentangan (contradiction) dengan asumsi awal Argumen asumsi yang dibuat tidak benar, berarti kalimat valid.

Contoh 5 (if P then Q) if and only if ( (not P ) or Q ) F F F F F F (if P then Q) if and only if ( (not P ) or Q ) F F F F F erjadi Kontradiksi Berarti kalimat VALID F

Contoh 6 If ( if P then Q) then ( if ( not P) then (not Q)) F F F F F idak terjadi kontradiksi Kalimat IDAK VALID

Latihan 1 entukan apakah kalimat berikut valid 1. (if P then Q) or (if Q then P) 2. (not Q) or not [if P then (not Q) and P] 3. (if P then (not Q)) if and only if not (P and Q) 4. [if P then (Q or R) if and only if [if (P and (not Q)) then R 5. [P and if Q then R] if and only if [if((not P) or Q) then (P and R)]

Latihan 2 (kalimat yang menyeramkan) if P1then (P2or P3) else(p3or P4) if and then (not(if if P3 then (not P6) else(if P4 then P1) and not (P2and P5) and(if P2 then P5) P3 then P6)) Apakah kalimat tersebut VALID? Latihan ini sangat menarik bagi Anda yang tertantang dengan dunia logika.

Latihan 3 (Bis erlambat) Andaikan diberikan tiga pernyataan berikut dianggap semua benar : A1 : jika Dewi memakai bis, maka jika Bis terlambat, Dewi ingkar janji A2 : Jika Dewi ingkar janji dan Dewi merasa putus asa, Dewi tidak akan kembali ke rumah A3 : jika Dewi tidak mendapat pekerjaan maka Dewi merasa putus asa dan Dewi kembali ke rumah Manakah pernyataan berikut yang juga benar : G1 : Jika Dewi memakai bis dan Bis terlambat, maka Dewi tidak akan mendapat pekerjaan G2 : jika Dewi ingkar janji dan Dewi kembali ke rumah, maka Dewi mendapatkan pekerjaan G3 : Jika bisnya terlambat, maka Dewi tidak memakai bis, atau Dewi bisa menepati janjinya G4 : Jika bisnya terlambat atau jika Dewi ingkar janji maka Dewi merasa putus asa G5 : Jika Dewi kembali ke rumah dan Dewi memakai bis, maka Dewi tidak merasa putus asa jika bisnya terlambat.

Petunjuk Dibuat proposisi P1 : Dewi memakai Bis P2 : Bis terlambat. P3 : Dewi ingkar Janji P4 : Dewi putus asa P5 : Dewi mendapat pekerjaan P6 : Dewi pulang ke rumah Untuk masing-masing kalimat G i, i=1..5 perhatikan kalimat if (A1 and A2 and A4) then G i Jika kalimat valid maka terbukti, jika tidak maka beri suatu interpretasi kalimat bernilai false

Soal Cerita Cinta 1 Andaikan 2 pernyataan berikut adalah true : Saya cinta Ayu atau saya cinta Bunga Jika saya cinta Ayu, maka saya cinta Bunga. Pertanyaan : 1. Apakah bisa langsung disimpulkan bahwa saya cinta Ayu? 2. Apakah bisa langsung disimpulkan bahwa saya cinta Bunga

Soal Cerita Cinta 2 Seandainya seseorang menanyai saya apakah sungguh-sungguh benar bahwa jika kamu cinta Ayu, maka kamu juga cinta Bunga? Saya menjawab, jika benar, maka saya mencintai Ayu. Pertanyaan 1. Apakah bisa disimpulkan bahwa saya cinta Ayu? 2. Apakah bisa disimpulkan bahwa saya cinta Bunga?

Soal Cerita Cinta 3 Seandainya seseorang menanyai saya, apakah sungguh-sungguh benar bahwa jika kamu mencintai Ayu, maka kamu juga mencintai Bunga? Saya menjawab, jika benar, maka saya mencintai Ayu, dan jika saya mencintai Ayu, maka benar. Mana yang saya cintai?

Herlina jayadianti logic informatics 09/04/2017 hank you See you next week 35